BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan sub ilmu komunikasi. Oleh karena proses komunikasi dapat dilakukan dengan alat bantu primer maupun sekunder, maka disini kita memahami komunikasi massa sebagai upaya berkomunikasi dengan alat bantu sekunder masal, yaitu media masa. Secara umum kita bisa menyimpulkan bahwa komunikasi massa adalah upaya melakukan hubungan persamaan dengan menggunakan media massa sebagai alat bantu. Dalam ilmu komunikasi, kita juga mendalami komunikasi antar personal, kelompok, dan komunikasi antar budaya, selain komunikasi massa. Akan tetapi apabila kita bicara dalam tataran sub- disiplin ilmu, sering kali komunikasi massa disejajarkan dengan sub-disiplin ilmu, lain dibawah disiplin ilmu komunikasi, seperti komunikasi pemasaran dan hubungan masyarakat. Terkadang komunikasi massa juga dihadirkan sebagai sub-disiplin ilmu dengan nama lain, seperti publisistik, jurnalistik, media massa, atau penyiaran (broadcasting)1. Selain definisi tadi, masih ada definisi lain mengenai komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu.2 Manusia diciptakan untuk hidup berkelompok dan menyatu satu dengan yang lainnya, karena manusia adalah makhluk hidup yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan orang lain atau sering kita sebut sebagai makhluk hidup.
1 2
McQuail, Denis.Teori Komunikasi Massa, Erlangga, Jakarta, 1996 Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi massa suatu pengantar, Simbiosa rekatama Media, Bandung, 2004, Hal 3.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8 Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan orang lain dalam bertukar pikiran dan saling berbagi rasa dalam bertukar pikiran untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dengan berkomunikasi dengan satu sama lainnya. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan antara manusia yang saling tukar menukar pikiran atau pendapat antar komunikan dan komunikator. Komunikasi juga di artikan sebagai hubungan kontak antar manusia baik dengan individu maupun kelompok. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik dan benar untuk menjelaskan komunikasi adalah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What in Which To Whom With What Effect? Paradigma Laswell ini menunjukan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan yaitu3: 1. Komunikator (Communicator, source, sender) : Orang yang menyampaikan pesan. 2. Pesan (Message) :Pertanyaan yang didukung oleh lambang. 3. Media (Channel, Media) :Sarana yng mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya dan banyak jumlahnya. 4. Komunikan (Cominicant, Comunicates, Receiver, Recipent) : Orang yang menerima pesan. 5. Effek (Effect, Impact, Influence) : Dampak Sebagai pengaruh pesan.
2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa Komunikasi massa mempelajari tentang media massa (pers, radio, film, tv). Isinya bersifat umum dan terbuka (bukan rahasia atau bukan masalah pribadi). Sehingga mencakup baik komunikasi dengan menggunakan media massa. Dengan kata lain komunikasi massa, menekankan pada isi atau pesan dengan menggunakan media. Jadi singkatnya komunikasi
3
Onong Uchjana E,Ilmu komunikasi teori dan praktek, Jakarta PT.Remaja Rosdakarya Bandung,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9 massa (mass communication) adalah proses komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Jantung dari komunikasi massa adalah media. Media adalah orang atau alat yang menyebarluaskan produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mereferensikan budaya masyarakat. Karakteristik Komunikasi Massa adalah sebagai berikut : 1. Komunikator terlembagakan Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Apabila media komunikasi yang digunakan adalah TV, tentu akan lebih banyak orang yang terlibat, seperti uru kamera (lebih dari satu), juru lampu, pengarah acara, bagian make up, floor manager, dll. Peralatan yang digunakan akan lebih banyak dan dana yang dikeluarkan pun akan lebih besar. 2. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, peran komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. 3. Media Masa menimbulkan keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 4. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Dalam komunikasi antarpersonal yang digunakan adalah unsur hubungan. Semakin saling mengenal antar pelaku komunikasi maka komunikasinya semakin efektif. 5. Komunikasi massa bersifat satu arah Karena komunikasinya melalui media, maka komunikatornya dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10 komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersonal. Dengan kata lain komunikasi massa bersifat satu arah. 6. Stimulasi alat indera terbatas Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang terbatas. Dalam komunikasi massa, stimulasi adalah alat indera tergantung pada jenis media massa.
2.1.2 Proses Komunikasi Massa Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu kepada komunikan. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak mempunyai titik awal dan akhir. Proses komunikasi berlangsung dalam keadaan dinamik, berkelanjutan, berubah ubah, on going, tanpa starting point atau stopping point. Proses komunikasi adalah proses pengoperan dan penerimaan dari lambang-lambang yang mengandung arti, proses komunikasi melalui media adalah proses pengoperan dari lambang-lambang dioperkan melalui saluran-saluran yang dikenal sebagai pers, tv, radio, telepon, dan lain-lain. Komunikasi massa sebenarnya sama seperti bentuk komunikasi lainnya. Komunikasi massa juga memiliki unsur-unsur seperti, sumber (orang), bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan, efek, konteks, maupun umpan balik. Proses komunikasi massa memiliki unsur yang istimewa yaitu penggunaan salurannya, media dengan massa yang merupakan saluran itu dipergunakan untuk mengirim pesan yang melintasi jarak jauh dengan majalah, surat kabar, rekaman-rkaman maupun Televisi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11 Proses komunikasi massa dapat dibahas dengan model S-M-C-R-E, atau dapat mengikuti formula Harold. D Laswell
4
mengatakan bahwa “Who says What in Which
Channel to Whom and With effect?” Dalam pembahasan ini dititik beratkan pada bagaimana media komunikasi itu mencapai dan mempengaruhi khalayaknya. Model ini mengikuti formula C-R-E. Pusat perhatian kita ditunjkan pada arus komunkasi massa dimulai dari pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa sampai pada tanggapan atau efek pesan dari anggotaanggota massa audience5. 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa McQuail6 menyatakan bahwa fungsi komunikasi massa meliputi : 1. Informasi : a. Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia. b. Menunjukan hubungan kekuasaan. c. Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan 2. Korelasi: a. Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna persitiwa dan informasi. b. Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan. c. Melakukan sosialisasi. d. Mengkoordinasi beberapa kegiatan. e. Membentuk kesepakatan. f. Menentukan urutan pritoritas dan memberikan status relatif 3. Kesinambungan
4
Harold D. Lasswell 2009 Structure an Function of Communication in Societ dalam. Wilbur Schramm. (Ed) Wiryanto, Teori Komunikasi Massa. Jakarta:PT. Grasindo 2000 hlm 20 6 Denis McQuail. McQuail’s Mass Communication Theory. Edisi Keempat. Sage Publication. 2000 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12 a. Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangannya budaya baru. b. Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai 4. Hiburan a. Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksi. b. Meredakan ketegangan sosial. 5. Mobilisasi: Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politk, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama. Schramm pada dasarnya tidak berbeda dengan Harold D. Laswell yang menyebutkan fungsi-fungsi komunikasi massa sebagai berikut: a. Surveillance of the environment Fungsinya sebagai pengamatan lingkungan, yang oleh Schramm 7 disebut sebagai decoder yang menjalankan fungsi The Watcher. b. Correlation of the parts of society in responding to the environment Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat sesuai dengan lingkungan. Schramm menanamkan fungsi ini sebagai interpreter yang melakukan the Forum. c. Transmission of the social heritage from one generation to the next. Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Schramm
menanamkan fungsi ini sebagai enconder
menjalankan fungsi the teacher8.
7
Schramm Wilbur, 1995 . The Process Effect Of Mass Communication, University Of Illinois Press Urba
8
Wiryanto, Teori Komunikasi Massa.Jakarta:PT.Grasindo.2000 hlm 10-11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang
13 2.2
Televisi Sebagai Media Massa
2.2.1 Media Komunikasi Massa Media yang dimaksud adalah media massa yang memiliki ciri khas, yaitu mempunyai kemampuan dalam memikat audience atau khalayak secara serempak dan serentak9. Media komunikasi yang termasuk dalam komunikasi massa adalah radio siaran dan Televisi keduanya dikenal sebagai media elektronik. Surat kabar dan majalah dikenal sebagai media cetak, serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film tetrikal yang dipertunjukan digedung bioskop10. Selain itu juga media baru dengan ciri pertama, teknologi yang dahulu berada dan terpisah seperti penyiaran dan percetakan sekarang bergabung. Kedua, kota sedang bergeser dari kalangan media menuju media yang melimpah. Ketiga kita sedang mengalami pergeseran dari mengarah kepuasan massa audiens kolektivitas menuju kepuasan grup atau individu. Keempat kita sedang mengalami pergeseran dari media satu arah kepada media interaktif.11 Dapat disimpulkan bahwa media yang termasuk dalam media komunikasi massa adalah radio siaran, televisi, surat kabar, majalah film dan internet.
2.2.2 Definisi Televisi Televisi merupakan salah satu teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang dan saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama didepan pesawat televisi dibanding dengan waktu digunakan untuk mengobrol dengan keluarga atau pasangan mereka. Televisi
9
Onong Uchjana Effendy, Op.cit hal 313 Ibid hal 313 11 Werner J Saverin & James W Tankard, Jr, teori komunikasi, Jakarta,prada media grup 2007 hal 4
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14 merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (gerak/live) yang bersifat politis, bisa,informatif, hiburan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga tersebut. Televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa teratur dan berkesinambungan.
2.2.3
Fungsi Televisi Sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran) yakni
memberi informasi mendidik menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan mahasiswa fakultas ilmu komunikasi Universitas Padjajaran, yang menyatakan pada umumnya tujan utama khalayak menonton televisi adalah memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. Tetapi kini fungsi Televisi lebih dominan pada menghibur, pada dasarnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. Menurut Schramm yang dikutip didalam buku karangan Elvinoro dan Lukiati Komala Televisi memiliki tiga kegunaan yakni: 1. Sebagai sarana pemberi kesenangan melalui program-program hiburannya. Televisi aktif, sedangkan khalayak pemirsa berada dalam posisi pasif untuk menikmati fantasi dan kejenuhan hidup. 2.
Sebagai sarana pemberi informasi
3.
Sebagai sarana sosial maksudnya menonton televisi bersama-sama akan dapat menimbulkan interaksi satu dengan yang lainnya atau membuat suatu topik pembicaraan yang sama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15 2.2.4 Karakteristik Televisi Karakteristik Televisi sebagai berikut: 1.
Audio Visual Televisi memiliki kelebihan yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (audio visual) jadi apabila khalayak radio siarannya hanya mendengar katakata musik efek suara maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak.
2. Berfikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar. Pertama visualisasi yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus berusaha menunjukan objek-objek tertentu menjadi gambar yang jelas dan menyajikannya sedemikian rupa sehingga mengandung suatu makna. Tahap kedua dari proses berfikir dalam gambar adalah penggambaran, kegitan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3.
Pengoperasian lebih kompleks Dibanding dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk pengoperasian lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.12
12
Elvinaro Ardianto dan lukiati komala. Komunikasi Massa: Suatu pengantar.Bandung Simbiosa Rakatama Media 2004 hal 128
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16 2.2.5 Keunggulan dan Kekurangan Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan pesat, dan sepertinya perkembangan inilah yang membuat televisi tampak lebih unggul dibandingkan media massa lainnya. 1) Keunggulan Televisi a)
Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa
mampu membedakan fakta dan fiksi, realitas yang tidak terbatas b)
Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa
perhatian sepenuhnya dan akrab. c)
Mampu menjangkau tempat lain yang jaraknya sangat jauh. Televisi
juga
mampu
menciptakan
suasana
yang
bersamaan
diberbagai wilayah jangkauannya mendorong pemirsanya untuk berinteraksi secara langsung. 2) Kekurangan Televisi a)
Karena bersifat “transistory” maka isi pesannya tidak dapat disimpan oleh pemirsa (lain hal dengan media cetak, informasi dapat disimpan melalui kliping koran
b) Media televisi terikat oleh waktu tontonan, sedangkan media cetak dapat dibaca kapan saja dan dimana saja
2.3
Program Televisi Kata program berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti
acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara melainkan menggunakan kata istilah ‘siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata program lebih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17 sering digunakan dalam dunia penyiaran Indonesia dari pada kata siaran untuk mengacu pada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya dengan demikian program memiliki pengertian sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah factor audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun apakah itu radio atau televisi. Program dapat disamakan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain dalam hal ini adalah audien dan pemasang iklan. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran atau program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton.13
2.3.1 Karakteristik Program Televisi 1.
Read adalah unsur yang mengandung unsure yang bisa dibaca. Dalam hal ini unsure
read dibagi menjadi 1) Skil text yang dipublikasikan untuk menampilkan informasi seperti nama pembawa acara,nama dan profesi bintang tamu, almat redaksi, nomor telepon interaktif 2) Running text yang di aplikasikan untuk credit title (nama kru yang terlibat di program televisi) 2. Watch adalah unsure yang mengandung unsur yang bisa dilihat. Unsure watch dibagi menjadi 1) Setting yaitu latar belakang yang sesuai dengan alur cerita yang disampaikan akan menghasilkan isi yang menghibur dan masuk akal
13
Onong Uchjana Effendi, Op.Cit hal 202
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18 2) Videographics yaitu animasi tentang program yang terapat diawal dan jeda sebelum commercial break 3) Content, yaitu isi program yang terdiri dari tema, pembawa acara, bintang tamu dan lain-lain. 3. Hear dengan ini dibagi menjadi 1) Voice yaitu suara yang berasal dari manusia 2) Sound yaitu suara yang berasal dari benda mati seperti misalkan musik dan sound effect14
2.4 Jenis Stasiun Penyiaran Undang- Undang Penyiaran di Indonesia membagi jenis stasiun penyiaran ke dalam empat jenis yaitu : 1. Stasiun Swasta Stasiun swasta diselenggarakan melalui sistem teresterial dan/ atau melalui sistem satelit secara analog atau digital. Stasiun swasta dapat pula melaksanakan siaran dengan menggunakan saluran
multipleksing. Penyiaran multipleksing
adalah penyiaran dengan menggunakan satu channel, namun mampu menampilkan lebih dari satu program pada saat yang bersamaan. 2. Stasiun Berlangganan Dalam sistem televisi kabel terdapat tiga komponen utama yang bekerja, yaitu: 1) CSO (cable system operator) atau headend; 2) sistem distribusi; dan 3) saluran rumah. CSO terdiri atas antena dan sejumlah peralatan penerima yang berfungsi menangkap sinyal dari stasiun televisi yang lokasinya jauh dari CSO. Namn saat ini, CSO juga menangkap sinyal program televisi yang dikirm melalui
14
Suwardi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19 satelit atau melalui microwave. Sinyal-sinyal ini kemudian didistribusikan ke rumah-rumah. CSO terkadang memiliki studi sendiri sehingga mereka dapat membuat program sendiri misalnya program berita lokal. Televisi berlangganan tidak lagi identik dengan televisi kabel yang menyalurkan sinyal televisi ke pelanggan-pelanggan melalui kabel. Di Indonesia umumnya televisi kabel tidak dapat diakses secara langsung tetapi melalui operator televisi kabel
yang
mengumpulkan
program-program
dari
televisi
kabel
dan
menawarkannya dalam bentuk paket kepada pelanggan. Sistem televisi berlangganan semacam ini dinamakan direct broadcasting satellite (DBS) yang memungkinkan pelanggan untuk bisa langsung mengakses sinyal televisi ke satelit. 3. Stasiun Komunitas Merupakan lembaga nonpartisan yang didirikan oleh warga Indoensia dan berbentuk badan hukum koperasi atau perkumpulan dengan seluruh modal usahanya berasal dari anggota komunitas. Stasiun komunitas didirikan dengan modal awal yang diperoleh dari kontribusi komunitasnya yang berasal dari tiga orang atau lebih yang selanjutnya menjadi milik komunitas. Stasiun televisi komunitas didirikan dengan persetujuan tertulis paling dikit 51% dari jumlah penduduk dewasa atau paling sedikit 250 orang dewasa dan dikuatkan dengan persetujuan tertulis aparat pemerintah setingkat kepala desa/lurah setempat. 4. Stasiun Publik Stasiun penyiaran publik berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. Di Indonesia pengertian stasiun publik identik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20 dengan TVRI dan RRI karena menurut Undang-Undang Penyiaran, stasiun publik terdiri dari RRI dan TVRI yang pusat penyiarannya berada di Jakarta. Selain itu, di daerah provinsi, kabupaten atau kota dapat didirikan stasiun penyiaran publik lokal.15
2.5.
Pengertian Ide Ide adalah sesuatu yang dapat distimulus, tidak dapat dicari. Ide memang identik
dengan ilham seperti percikan api, sedangkan pikiran adalah sumbunya sehingga ‘api ide’ menyala di pikiran. Kemudian, ide digambarkan pula secara visual menjadi bola lampu yang menyala. Ide memang menjadi sesuatu yang mahal dalam jaga kreatif kini, apalagi dalam konteks industri kreatif. Dalam dunia dengan teknologi canggih sat ini, kita dapat menangkap ide dengan smartphone atau pun komputer tablet semacam iPad. Ide yang berkelebat sebaiknya langsung ditangkap. Ide yang ditangkap biarkan dahulu mengendap. Lalu, ibarat seorang koki, jadikan ide sebagai bahan dasar.16 Ide menjadi inspirasi agar sesuatu ada. Ide adalah kunci segala kesuksesan, ide merupakan awal dari sebuah peradaban. Secara umum ide sebenarnya bisa kita dapatkan dari berbagai sumber. Pada dasarnya segala sesuatu yang ada dilingkungan kita, baik yang kita rasakan, ita lihat, kita dengar, dan kita lakukan, sesungguhnya penyimpan benih-benih ide yang sangat kaya.
2.5.1 Metode Pengembangan Ide Generativity theory merupakan salah satu proses menghadirkan ide baru atas kombinasi pengembangan ide-ide lama. Adapun menurut generativity theory, cara 15 16
Morissan Media Penyiaran : Strategi Mengolah Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana Prenada Media hal 88-105 Bambang Trim. The art of stimulang Idea: jurus mendulang Idea dan insaf agar kaya dijalan menulis. Solo:Metagraf.2011.Hal 42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21 mengembangkan ide-ide baru adalah ciri generativitas, yaitu perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, ide-ide, produk-produk, dan sebagainya) 17. Ciri generativitas tersebut adalah: A. Capturing, yaitu menangkap ide-ide baru B. Challenging, yaitu mencari tantangan agar muncul ide-ide baru. Kegagalan merupakan satu hal pentng dalam mengembangkan ide baru. C. Broadening, yaitu menambah wawasan agar muncul berbagai ide baru. D. Surrounding, yaitu menciptakan suasana baru agar ide-de baru berkembang. Untuk dapat menangkap ide, diperlukan adanya kepekaan setiap manusia untuk menangkap isyarat-isyarat kreatif yang terlintas dan kemampuan mengimajinasikannya untuk dijadikan cerita atau tulisan. Dikalangan penyair, isyarat itu biasa disebut sebagai sentuhan puitik (poetical touch), sedangkan di kalangan penulis fiksi biasa disebut sebagai sentuhan imaji (imagical touch). Berikut ini beberapa metode pengembangan ide.18 1. Brain Stoming Brain Stroming atau curah pendapat merupakan teknik pemecahan masalah secara kelompok. Masing-masing orang dalam kelompok dapat mengeluarkan ide/pendapat secara bebas dalam membahas suatu masalah atau mencari gagasaan yang baru. Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah jangan ada usaha mengevaluasi gagasan selama proses curah ide berlangsung. 2. Brain Writing Seperti halnya brain stroming, brain writing juga merupakan teknik curah ide/pendapat, hanya saja pada pelaksanaannya sedikit berbeda. Brain Writing menggunakan tulisan di atas potongan kertas. Setiap orang didorong untuk
17
Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner. 1993. Psikologi Kepribadian 1. Teori-teori Psikodinamik (Klinis) hlm 153. Editor Dr.A, Supratikya. Yogyakarta: kanisius. 18 Osborn, AF. 1963. Terapan Imajinasi: Prinsip dan Prosedur Pemecahan Masalah Secara Kreatif (Edisi Revisi Ketiga). New York, NY: Charles Scribner’s Sons
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22 mengeluarkan pendapatnya dengan menuliskan di papan atau di kertas. Proses selanjutnya sama halnya dengan brain stroming. 3. Synetic Menekankan aktivitas spontan dari otak dan system syaraf dalam mengadakan eksplorasi dan transformasi permasalahan. Prosesnya adalah: Persoalan diberikan
analisis
pengembangan gagasan
perumusan inti persoalan
menentukan jalan keluar (solusi terbaik).
4. Attitude Listing Teknik diterapkan pada suatu objek jika ingin mengadakan pengembangan manfaat maupun bentuknya. Bentuk dan karakteristik objek itu didentifikasikan dan dicatat, kemudian masing-masing dari bentuk dan karakteristiknya secara terpisah-pisah dipelajari, dianalisis apakah mungkin ada yang dapat ditingkatkan atau diubah. 5. Forced Relationship Teknik ini adalah menggabungkan dua atau lebih objek yang tidak memiliki kaitan untuk menghasilkan sesuatu yang baru. 6. Morphological Analysis Tekni ini hampir sama dengan attitude listing. Dalam pelaksanaanya, semua kemungkinan variasi permasalahan dicatat dan didaftar, dicari kemungkinan kombinasi yang baru. Caranya, variabel didaftar dalam kertas lebar yang sejajar satu dengan lainnya kemudian digerakkan/digeser untuk mendapatkan kombinasi baru. 7. SCAMPER Metode ini merupakan suatu daftar pertanyaan untuk merangsang kelarnya ide-ide yang baik. SCAMPER adalah akronim dari masing-masing huruf yng mengandung suatu arti untuk pengembangan ide. S = Substitute
Dapatkah diganti dngan yang lain?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23 C = Combine A = Adapt
Dapatkah dikombinasikan dengan yang lain? Dapatkah disesuaikan dengan kondisi yang ada?
M = Modify, Minify, Magnify
Dapatkah
diubah,
diperkecil
atau
kepentingan
yang
diperbesar? P = Put to other uses
Dapatkah
digunakan
untuk
lain? E = Eleminate
Dapatkah bagian-bagian ini dihilangkan ?
R = Rearange, Reverse
Dapatkah disusun kembali, atau dapatkah dikerjakan
dari sebaliknya?
2.5.2 Metode Cluster Cluster secara harfiah berarti kelompok. Dalam pendekatan industri, cluster diartikan dengan konsentrasi geografis dari subsektor-subsektor manufaktur yang sama. Dampak dari berbagai cluster tersebut adalah munculnya jaringan (network) sehingga wilayah itu disebut dengan kawasan atau distrik. Core adalah inti atau pusat dari clster tersebut berkembang, yakni paa changmaker. Menurut Jordan E. Ayan
19
, salah satu cara untuk menjadi kreatif adalah dengan CORE,
yaitu: 1. C = Cari tahu
= Selalu bertanya dan mencari jalan keluar atas sebuah
permasalahan 2.
O = Olah keterbukaan = Bersikap terbuka pada hal-hal baru
3. R = Risiko = Berani melawan arus 4. E = Energi = Terus bersemangat
19
Ayan, Jordan E.Bengkel Kreativitas Bandung: Kaifa, 2002.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
CREATIVE
CORE CLUSTER
COMPETITIVE
PRODUCTVE
Gambar 1 Cluster 2.6 Pengertian Kreativitas Kreativitas, menurut Werner Reinartz dan Peter Shaffer, merupakan pemikiran yang berbeda berbentuk kemampuan menemukan solusi yang tidak biasa terhadap suatu problem. Menurut Creative Education Foundation, pengertian kreatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang (atau sekelompok orang) yang memungkinkan mereka menemukan pendekatan-pendekatan atau terobosan baru dalam menghadapi situasi atau masalah tertentu yang biasanya tercermin dalam pemecahan masalah dengan cara yang baru atau unik yang berbeda dan lebih baik dari sebelumnya. 20
2.6.1 Prinsip- prinsip Kreativitas Ada beberapa prinsip kreativitas yang dapat dilakukan untuk membuat pola pikir kreatif dimulai,seperti berikut ini :21 1. Teori Ketidaksempurnaan Adalah cikal bakal dari teori konektivitas, yaitu the basic of creative thingking. Teori kreativitas berlandaskan suatu filosofi, “from nothing to get or create 20 21
Andi Fachruddin, 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, hlm 2. Yogyakarta Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Erlangga.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25 something”. Jadi, dari sesuatu yang tidak ada, manusia bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai karena diakui hal tersebut lebih valuable atau diinginkan pasar saat ini. 2. Pengetahuan adalah Alat, Imajinasi adalah Cara untuk Menemukan Inspirasi (Knowledge Only 1%, Imagination 99%) Kreativitas didapat melalui imajinasi. Berimajinasi membuat manusia beranganangan dan berfikir detail dan mencoba mereka-reka untuk mencari solusi dari setiap permasalahan dan menemukan ide pemecahannya. Orang kreatif selalu berfikir dan melakukan coret-coretan sketsa tentang pemecahan masalah. 3. Isi tetapi Kosong dan yang Kosong tetapi Berisi Suatu produk, inovasi, dan karya bepotensi bisns. Dalam bisnis akan ada persaingan yang pada hakikatnya merebut pasar. Produk tersebut akan menggeser permintaan seseorang akan produk tersebut atau sebaliknya, sehingga akan terjadi kesempurnaan. Kondisi demikian disebut pasar telah terisi dengan sempurna. Namun, bagi seorang kreator, pasar yang bersisi (padat) juga bisa dilihat tidak sempurna. 4. Think Differently with Opposite Position Pada prinsipnya seorang kreator dan penemu-penemu terkemuka memiliki “iris mata” atau pandangan yang berbeda dengan kebanyakan orang lainnya. Ciri-ciri orang seperti ini ialah tidak puas diri (tidak mudah puas), pantang menyerah, dan berpikir berlawanan arah (menentang arus) atau yang lebih dikenal dengan istilah “think differently”. Kreativitas memiliki banyak hal yang kontradiktif yang akan menimbulkan tanda tanya. 5. Think More Detail
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26 Melihat dan berpersepsi adalah dua hal yang berbdea. Melihat bersifat visual (dapat dilihat), universal, riil dan konkret, sedangkan persepsi bergantung kemampuan setiap individu untuk menafsirkan apa yang dilihatnya (yang mungkin tidak terlihat). 6. Have a Perfect Result Berupaya untuk terus menciptakan peluang akan memacu kreativitas seorang teruji, selalu mendorong orang tersebut bekerja lebih giat dan tidak mudah puas. Orang kreatif tidak ingin hasil apa adanya, namun mengupayakan kesempurnaan hasil yang dicapai 7. Ther Must Be A Solution Kreativitas bukan keterampilan yang dimilik segelintir orang dengan gelar, profesi, dan kedudukan tertentu. Kreativitas adalah pola pikir yang tidak biasa dan keberanian untuk beeksplorasi. 8. Kesulitan dan Inspirasi Itu Saling Melekat Satu dengan Lainnya Kehidupan manusia seyogyanya diselimuti dengan beragam permasalahan yang tak terduga hingga yang disengaja. Kehadiran masalah yang sebagian besar diharapkan oleh kreatif menjadi suatu tantangan untuk berimajinasi. Mereka selalu berfikir bahwa kesulitan apapun, pasti memiliki jalan keluar.
2.6.2 Pengertian kreatif dalam produksi Televisi Kreativitas adalah salah satu hal yang lebih muda dideteksi dari
pada
definisikan.
Definisi-definisi kreativitas dapat dimasukan kedalam salah satu atau lebih kategori-kategori berikut. Pengertian kreatif mengacu pada sesuatu yang unik, berbeda lebih baik dan yang belum pernah ada. Suatu cara menghubungkan beberapa elemen untuk menghasilkan sesuatu yang menjadi perhatian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27 Pertama sebagai bakat individu, banyak dari kita pernah mengalami momentmoment saat sebuah ide dalam melakukan sesi pemotretan atau kampanye muncul begitu saja dalam imajinasi kita. Ide ide ini muncul entah dari mana dan tampaknya merupakan produk dari otak kita semata. Inti dari definisi ini adalah bahwa kreativitas merupakan bakat ilmiah dari seorang individu. Kedua kreativitas sebagai proses. Proses kreativitas juga telah digunakan sebagai definisi. Arthur, Arthur Koesler 22 , penulis buku tentang kreatifitas pada tahun 1964 yang banyak dibahas dan dikritik mencirikan kreativitas sebagai “dua konsep yang tidak saling berhubungan tetapi tidak secara sengaja menyatu” Ketiga kreativitas sebagai produk. Tanyakan pendapat sebagian besar orang mengenai apa yang dianggap ‘kreativitas’ dan secara umum jawabannya adalah karya seni atau pencapaian yang hebat. Keempat sebagai pengakuan dari orang lain. Pengakuan ini dari khalayak yang lebih luas dipandang oleh sebagian besar orang sebagia elemen penting dalam mendefinisikan kreativitas. Proses kreatif tidak hanya dimulai pada titik awal pembuatan oleh si pencipta, tetapi juga pada saat dapat pengakuan dari orang lain, karena pada gilirannya nanti mereka mungkin perlu mendemontrasikan keahlian kreatif dan memiliki pemahaman yang cukup agar bisa menghargai serta menilai karya kreatif. 23 Jadi daya kreatif itu biasanya timbul pada saat mereka sadar akan kekurangan dalam lingkungan atau karya mereka. Kreativitas pekerja seni, harus dikembangkan dalam mutu karya mereka dalam bentuk teknik dan konsep. Kreativitas merupakan insting manusia sejak lahir. Alam telah mengajari manusia untuk kreatif. Setiap orang memilki kreativitas, karena kreativitas merupakan modal awal bagi setiap pelaku kreatif sifat-sifat yang harus dimiliki sebagai seorang kreatif. 22 23
Koestler, Arthur, The Act Of Creation. London: Hutchinson & Co Kurniawan, Heru (2009) Green, Andy. Kreatifitas dalam Public Relations, Jakarta 2004 hal 5-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28 1. Semangat untuk mencari tahu 2. Menciptakan suatu hal yang dapat membuka mata masyarakat 3. Bersikap terbuka pada lingkungan dan peduli terhadap lingkungan 4. Punya keinginan untuk bertanya dan menjawab, mencari solusi dan alternatif24 2.6.3 Ciri- Ciri dan Konsep Kreatif Guilford 25(dalam munandar, 2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas antara lain: 1. Kelancaran berfikir (fluency of thinking) yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berfikir. Yang ditekankan adalah kuantitas dan bukan kualitas 2. Keluwesan berfikir (Flexibility) yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dan dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang luwes dalam berfikir. 3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambah atau memperinci dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik 4. Originalitas (originality) yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli26
24
Roni Tabroni. Op,cit hal 26 J.P Guilford, Intelligence, Creativity, and Their Educational Implications. San Diego, 1968 26 Green, Andy. Op. Cit hal 10
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.6.4 Kiat Mengembangkan Kreatif Berikut adalah sejumlah kiat untuk mengembangkan kreativitas, antara lain: 1. Berfikir terbuka 2. Jangan berhenti bertanya 3. Mengembangkan gagasan 4. Memulai aktivitas baru27
2.6.5 Tahapan Dalam Proses Kreatif
Graham Wallas menjelaskan tentang tahap-tahap dalam proses kreatifitas berlangsung sebagai berikut: 1. Tahap pertama adalah tahap persiapan (preparation). Pada tahap ini ide itu datang dan timbul dari berbagai kemungkinan. Namun, biasanya ide itu berlangsung dengan hadirnya keterampilan, keahlian atau ilmu pengetahuan tertentu sebagai latar belakang atau sumber dari mana ide itu lahir. 2. Tahap kedua adalah tahap inkubasi (incubation). Dalam pengembangan kreativitas, pada tahap ini diharapkan suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang timbul (setelah dieram). Berbagai teknik dalam menyegarkan dan meningkatkan kesadaran itu, seperti meditasi, latihan peningkatan kreativitas, dapat dilangsungkan untuk memudahkan “perembetan” perluasan dan pemahaman ide. 3. Tahap ketiga adalah tahap iluminasi (illumination) suatu tingkat penemuan saat inspirasi yang tadi diperoleh, dikelola, digarap, kemudian menuju kepada 27
Tabroni, Roni. Op.cit hal 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30 pengembangan suatu hasil (product development). Pada masa ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya dengan orang yang signifikan (yang penting) bagi penemu, sehingga hasil yang telah dicapai dapat lebih disempurnakan lagi. 4.
Tahap keempat adalah tahap verifikasi (verfication) perbaikan dari perwujudan hasil dan tanggung jawab terhadap hasil menjadi tahap terakhir dari proses ini. Diseminasi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan kepada masyarakat yang lebih luas terjadi setelah perbaikan dan penyempurnaan kayanya itu berlangsung.28
2.6.6 Tips Kreatif memproduksi Program Talk Show Dalam memprodksi progtam Talk show, seorang produser, tim kreatif, dan sutradara harus memperhatikan betul keinginan penonton di rumah yang ingin menyaksikan adu argumentasi yang berkualitas tanpa ada skenario yang dibuat-buat. Maka sang kreator harus memperhatikan beberapa hal berikut ini: a. Pembicara harus selalu berlawanan (pro dan kontra konflik) Harus ada yang setuju dan harus ada yang menolak. Berikan lah kesempatan kepada penonton untuk mengikuti alasan-alasan pembicara dalam adu debat secara wajar. Bila perlu, jangan lakukan pemotongan pembicaraan apabila perdebatan sedang meninggi atau mencapai puncaknya. Bila perdebatan tidak beranjak dari satu topik, tetapi masih menarik, biarkanlah mengalir selama masih ada waktu yang memungkinkan (durasi cukup). b. Pembawa acara/moderator/host menguasai topik yang dibicarakan Hal ini sangat penting untuk diperhatikan oleh sutradara program Talk Show, karena program ini kurang menantang. Mereka menganggap produksi program talk show tidak dapat mengekploitasi kreativitas visual dengan kecanggihan editing dan
28
Setiawan, R Conny & I made Putawan. Dimensi Kreatif dalam filsafat ilmu .Bandung: remaja Rosdakarya. 2004 hal 66
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31 keunggulan teknologi lainnya. Mereka berpendapat bahwa program talk show kurang menantang, kurang greget, atau dalam bahasa anak muda “kurang seru”. Padahal di negara maju seperti Amerika Serikat, program adu argumentasi (talk show) justru mendapatkan ratting tertinggi atau nomor wahid. c. Host talk news harus memiliki jam terbang tinggi Host untuk program talk news harus memiliki keterampilan yang bisa menjawab isu hangat, momentum atau event penting yag dibahas sesuai hard news yang sedang terjadi. Agar kelangsungan program bisa terselenggarakan mulus dan terpercaya. d. Shot the people who talk Menjadi acuan para sutradara progam talk show. Prinsipnya, penonton Televisi selalu ingin melihat siapa pun yang berbicara. Jangan sampai ada yang berbicara panjang lebar tetapi wajahnya tidak dapat terlihat dengan alasan juru kamera tidak dapat mengambil angle yang tepat. e. Insert footage, company profile dan grafic Pada talk show sponsorship sangat membutuhkan footage program kerja institusi yang mensponsori agar mempermudah penonton memahami informasi atau sosialisasi yang ingin dicapai.29
2.7 Segmentasi Audien Segmentasi pasar audien adalah suatu konsep yang sangat penting dalam memahami audien penyiaran dan pemasaran program. Eric Berkowitz 30 dan rekannya mendifinisikan segmen pasar sebagai “dividing up a market into distinct groups that (1) have common needs and (2) will respond similarly to a market action”. (membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang jelas yang (1) memiliki kebutuhan yang sama dan (2) memberikan 29 30
Fachruddin, Andi. 2015. Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, hlm 156-165. Yogyakarta th Berkowitz, Eric N., et al., Marketing, 6 edition (International Edition), New York : Irwin McGraw Hill Inc., 2000
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32 respons yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran). Ditinjau dari perspektif audien penyiaran, maka segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau mengelompokan audien ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Berikut kelompok-kelompok audien yaitu : a. Segmentasi Demografis : khalayak dibeda-bedakan berdasarkan karaktersitik demografi seperti usia, gender, pendidikan, pekerjaan, suku, dan pendapatan. b. Segmentasi Geografis : khalayak di beda-bedakan berdasarkan wilayah tempat tinggalnya, misalnya wilayah dalam suatu negaa (Indonesia barat, Indonesia Timur) pulau, provinsi, kota, dan desa c. Segmentasi Geodemografis : khalayak yang tinggal di suatu wlayah geografis tertentu diyakini memiliki karakter demogafi yang sejenis (namun wilayah geografis harus sesempit mungkin, misalnya kawasan-kawasan pemukiman atau kelurahan). d. Segmentasi Psikografis : berdasarkan gaya hidup dan kepribadian manusia.31
2.8 Analisis SWOT Metode SWOT pertama kali digunakan oleh Albert Humphrey yang melakukan penlitian di Stamford University pada tahun 1960-1970 dengan analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune 50. Meskipun demikian, jika ditarik lebih kebelakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an bagian dari Havard policy model yang dikembangkan di Havard Business Scholl namun pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa kelemahan utama diantaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskriptif dan belum/tidak
31
Morissan Media Penyiaran : Strategi Mengolah Radio dan Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media hal 167-178
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33 menghubungkan dengan strategi-strategi yang mungkin bisa dikembangkan dari analisa kekuatan-kekuatan yang telah dilakukan. 32 Analisis SWOT adalah suatu perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan (Strenghts), kelemahan (weaknesess), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang mungkin terjadi dalam mencapai satu tujuan dari kegiatan proyek/ kegiatan usaha atau institusi/lembaga dalam skala yang lebih luas. Untuk keperluan tersebut diperlukan kajian atau aspek lingkungan yang baik yang berasal dari lingkungan internal maupun eksternal yang mampu mempengaruhi pola strategi institusi/lembaga dalam mencapai tujuan. Dilihat dari sejarahnya dan penggunaan saat ini, metode SWOT banyak digunakan dalam dunia bisnis dalam menetapkan suatu perencanaan strategi perusahaan (strategic Planning). Namun analsisis SWOT secara teoritis bisa juga diterapkan mematangkan strategi untuk sebuah program Televisi. Setelah memetakan posisi organisasi berdasarkan rancangan analisisis SWOT itu, bisa dimulai dengan membuat rancangan. Dalam membuat rancangan program, terlebih dahulu tetapkanlah tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang baik adalah tujuan yang bisa dicapai, realistis dan terukur. Bila tujuan ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah menetapkan siapa khalayak program tersebut. Langkah berikutnya menyusun strategi yang dipergunakan untuk mengajak khalayak sasaran, guna mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam program.
2.9
Tahapan Produksi Suatu produksi televisi melibatkan peralatan, orang dan biaya yang sangat besar.
Selain memerlukan suatu organisasi yang rapi dan juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan 32
John M Bryson.Defining Public Administration: Selections from the international Encyclopedia of public policy and administration, ed Jay M Shafrizt, Boulder, CO:West View Press 200 hal 211
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34 tahap sebelumnya. Tahapan sutau program televisi terdiri dari tiga bagian yang lazim disebut SOP (Standart Operating Producer) seperti yang dibawah ini :33 1. Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan) Proses pra produksi adalah mengadakan rapat redaksi yang mencangkup rapat proyeksi dan evaluasi. Tahapan ini sangat penting sebab tahapan ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, bagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan akan belajar lancar. Tahapan pra produksi meliputi tiga bagian, seperti berikut: a) Penemuan Ide Tahapan ini dimualai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset. Pada tahap ini merupakan awal dari seluruh kegiatan yang akan datang, atau juga disebut sebgai tahap perencanaan.34 b) Perencanaan Tahap ini melputi persiapan seluruh peralatan liputan dan kamera, lokasi, properti, narasumber, reporter, dan presenter. Penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti untuk melaksanakan produksi. c) Persiapan Tahapan ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting dan melengkapi perlatan yang diperlukan, semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan
33 34
Wibowo, Freed. Dasar-dasar produksi Televisi, Grasindo, Jakarta 2000 hal 39 Subrato, Sostro &Derwanto, produksi acara berita, duta wancana University. Yogyakarta, 2000 hal 156
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35 2. Produksi Sesudah melakukan perencanaan dari persiapan selesai, kemudian pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara, produser, Creatif Direktor, Scripwrter dan crew lainnya untuk mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (Shooting script) menjadi gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil dalam adegan (scane) dalam penyutradaan televisi perlu dikaji hubungan antara kebutuhan artisitik dan kebutuhan teknis dimana dalam instruksi televisi kita pengenal sistem rekaman gambar visual dengan menggunakan single camera dan multi camera 35. Produksi adalah upaya berubah bentuk naskah menjadi audio bagi radio dan bentuk audio-visual untuk televisi36 . 3. Pasca Produksi Pada tahap ini merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan dari bahan, baik berupa pita auditif atau pita audio-visual maupun menggunakan satu atau lebih kameranya. Tahapan-tahapan meliputi a) Melakukan editing baik suara maupun gambar b) Pengisian grafik atau insert visualisasinya c) Pengisian narasi d) Pengisian sound effect dan ilustrasi e) Melakukan evalasi terhadap hasil produksi Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang pasca
35 36
Ibid hal 157 Ibid hal 159
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36 produksi antara lain penyuntingan (editing), memberikan ilustrasi musik, efek, dan lainlain37 Langkah utama dari pasca produksi antara lain editing off line, editing on line dan mixing a) Editing Of Line Setelah shooitng selesai, kemudian membuat logging, yaitu mencatat kembali hasil shooitng, berdasarkan shooting dan gambar. Didalam logging time code nomor kode yang dibuat dan muncul dalam gambar dan hasil pengembalian setiap shoot yang dicatat. Sesudah editring kasar ini jadi, hasilnya dilihat dengan seksama dalam screening. Kemudian kita hasil editing off line dirasa pas dan memuaskan barulah dibuat editing Script . Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uaraian utnuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Didalam naskah editing, gambar, dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor. b) Editing On Line Berdasarkan editing editor mengedit shooting asli. Sumbangan-sumbangan setiap shoot adegan (scane) dibuat tepi berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian sound asli dimasukan dengan level sempurna. Setelah editing on line setiap proses berlanjut dengan mixing. c) Mixing Narasi sudah direkam dan ilustrasi musik juga sudah direkam, dimasukan dalam pita hasil editing off on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis di naskah editing.
37
Morissan, Op. Cit hal 278
http://digilib.mercubuana.ac.id/