BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi Sistem Taksonomi tanah kategori tinggi merupakan bagian dari klasifikasi
tanah baru yang dikembangkan oleh Amerika Serikat dengan nama Soil Taxonomy (USDA, 1975) menggunakan 6 kategori yaitu ordo, sub ordo, great group. 2.1.1 Sejarah taksonomi tanah Sistem ini merupakan sistem yang benar- benar baru baik mengenai caracara penamaan ( tata nama ) maupun definisi mengenai horizon penciri ataupun sifat penciri lain yang dugunakan untuk menentukan jenis tanah. Dari kategori tertinggi (ordo) ke kategori terendah ( seri ) uraian mengenai sifat - sifat tanah semakin detail ( Rayes, 2007 ). Sistem Taksonomi Tanah ( Soil Taxonomy, USDA ) merupakan sistem klasifikasi tanah internasional, diperkenalkan pada tahun 1975 dan berkembang cepat. Hampir setiap 2 tahun sekali diadakan perbaikan dan diterbitkan dalam buku pegangan lapang Keys to Soil Taxonomy. Sistem ini dibangun oleh para pakar tanah dunia, terstruktur baik, bertingkat, sistematis dan komprehensif. Dasar klasifikasi tanah dengan pendekatan morfometrik, dimana sifat penciri horison dan
sifat
tanah
lainnya
terukur
secara
kuantitatif
http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id/Sistem Taksonomi Tanah ).
7 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
(
8
Sifat umum dari taksonomi tanah adalah : ( Hardjowigeno, 1993 ). 1. Taksonomi tanah merupakan sistem multikategori. 2.
Taksonomi tanah harus memungkinkan modifikasi karena adanya penemuan penemuan baru dengan tidak merusak sistemnya sendiri.
3.
Taksonomi tanah harus mampu mengklasifikasikan semua tanah dalam suatu landscape dimanapun ditemukan.
4.
Taksonomi tanah harus dapat digunakan untuk berbagai jenis survai tanah. Kemampuan penggunaan Taksonomi Tanah untuk survai tanah harus dibuktikan dari kemampuannya untuk interpretasi berbagai penggunaan tanah. Dalam cabang ilmu tanah ( pedologi ), taksonomi tanah dibuat berdasarkan
sejumlah peubah yang mencirikan keadaan suatu jenis tanah. Karena klasifikasi awal tidak sistematis, pada tahun 1975 tim dari Soil Survey Staff Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menerbitkan suatu kesepakatan dalam taksonomi tanah. Sejak saat itu, setiap jenis tanah paling sedikit memiliki dua nama seperti : Ultisol - Podsolik Merah Kuning . Meskipun nama baru sudah diberikan, nama lama seringkali masih dipakai karena aturan dari Soil Survey Staff dianggap terlalu rinci ( http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi ) Taksonomi tanah terdiri dari 6 kategori dengan sifat- sifat faktor pembeda mulai dari kategori tertinggi ke kategori terendah, sebagai berikut : 1. Ordo Terdiri dari 12 taksa. Faktor pembeda adalah ada tidaknya horison penciri serta jenis ( sifat ) dari horison penciri tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
2. Sub Ordo Terdiri dari 64 taksa. Faktor pembeda adalah keseragaman genetik, misalnya ada tidaknya sifat - sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh air, regim kelembaban, bahan induk utama, pengaruh vegetasi yang ditunjukkan oleh adanya sifat - sifat tanah tertentu, tingkat pelapukan bahan organik ( untuk tanah - tanah organik ). 3. Great Group Terdiri dari 317 taksa. Faktor pembeda adalah kesamaan jenis, tingkat perkembangan dan susunan horison, kejenuhan basa, regim suhu dan kelembaban, ada tidaknya lapisan - lapisan penciri lain seperti plinthite, fragipan dan duripan. 4. Sub Group Jumlah taksa masih terus bertambah yaitu > 1400 taksa. Faktor pembeda terdiri dari sifat - sifat inti dari great group ( subgroup Typic ), sifat-sifat tanah peralihan ke great group peralihan ke great group lain, sub ordo atau ordo, sifat -sifat tanah peralihan ke bukan tanah. 5.
Family Jumlah taksa dalam family juga masih terus bertambah yaitu > 8000 taksa. Faktor pembedanya adalah sifat - sifat tanah yang penting untuk pertanian. Sifat- sifat tanah yang sering digunakan sebagai faktor pembeda untuk family antara lain adalah : sebaran besar butir, susunan mineral ( liat ), regim temperatur pada kedalaman 50 cm.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
6. Seri Jumlah seri tanah di Amerika saja lebih besar 19.000. Faktor pembedanya adalah: jenis dan susunan horison, warna, tekstur, struktur, konsistensi, reaksi tanah dari masing - masing horison, sifat - sifat kimia dan mineral masing masing horison. Kategori ordo tanah sampai great group disebut kategori tinggi sedangkan kategori sub group sampai seri disebut kategori rendah. Jenis dan jumlah faktor pembeda meningkat dari kategori rendah ke kategori tinggi (Hardjowigeno, 1993).
2.1.2 Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah ditemukan sekitar tahun 1880 oleh ilmuwan Rusia yang bernama Dokuchaev. Kemudian dikembangkan oleh peneliti- peneliti Eropa dan Amerika. Sistem ini didasarkan teori bahwa setiap tanah mempunyai morfologi yang pasti ( bentuk dan struktur ) dan berkaitan dengan kombinasi faktor pembentuk tanah tertentu. Sistem ini mencapai perkembangan pesat pada tahun 1949 dan dalam penggunaan utama (terutama di Amerika Serikat) sampai tahun 1960. Pada tahun 1960, Departemen Pertanian Amerika Serikat menerbitkan Soil Classification, a Comprehensive System. Sistem klasifikasi ini lebih menekankan pada morfologi tanah dan memberi sedikit tekanan pada genesis atau faktor faktor pembentuk tanah dibandingkan dengan sistem sebelumnya ( Foth, 1994 ). Klasifikasi tanah adalah pemilahan tanah yang didasarkan pada sifat - sifat tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkannya dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Klasifikasi ini memberikan gambaran dasar terhadap sifat - sifat fisik, kimia, mineral tanah yang dimiliki masing - masing kelas yang selanjutnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan bagi penggunaan tanah ( Hardjowigeno,1986 ). Klasifikasi tanah secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu klasifikasi secara alami (taksonomi) dan klasifikasi secara keteknikan atau kegunaan. Klasifikasi alami adalah klasifikasi yang didasarkan atas sifat fisik tanah yang dimilikinya tanpa menghubungkan dengan tujuan penggunaan tanah tersebut. Klasifikasi ini memberikan gambaran besar terhadap sifat fisik, kimia dan minerologi tanah yang dimiliki masing - masing kelas yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk pengelolaan bagi berbagai penggunaan tanah. Sedangkan klasifikasi teknis adalah klasifikasi tanah yang didasarkan atas sifat - sifat yang mempengaruhi kemampuan tanah untuk penggunaan - penggunaan tertentu. ( http://wenotforsale.blogspot.com) Ilmu klasifikasi tanah berkembang cukup pesat mulai dari klasifikasi sederhana hingga klasifikasi yang menggunakan kaidah ilmu pengetahuan. Di Indonesia telah digunakan beberapa sistem klasifikasi, misalnya Sistem Klasifikasi Dudal dan Soepraptohardjo. Pada Kongres ke - 5 Himpunan Ilmu Tanah Indonesia ( HITI ) tahun 1989 di Medan disepakati untuk menggunakan Sistem Klasifikasi Soil Taxonomy secara nasional. Pada sistem klasifikasi Soil Taxonomy, tanah diklasifikasikan menurut hirarki ordo, sub ordo, great group, sub group, family dan seri. Ada 12 ordo tanah di dunia, yaitu (1) Alfisol, (2) Andisol, (3) Aridisol, (4) Entisol, (5) Gellisol, (6) Histosol, (7) Inceptisol, (8) Mollisol, (9) Oksisol, (10) Spodosol, (11) Ultisol, (12) Vertisol ( Musa, dkk, 2006 ).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
Sistem klasifikasi berdasarkan taksonomi tanah dimulai pada tahun 1951 dan dikembangkan berdasarkan nomor approximation yaitu pendekatan dan perbaikan, Approximation ke- 7 dipublikasikan pada tahun 1960. Disebut 7 th Aprroximation karena sistem tersebut dibuat dengan beberapa kali pendekatan dan perbaikan, hingga perbaikan yang ke - 7. Ada 6 tingkatan kategori yaitu : (1) Ordo, (2) Sub Ordo, (3) Great Group, (4) Sub Group, (5) Family, dan (6) Seri ( FitzPatrick, 1983 ). Tujuan klasifikasi tanah adalah : (Buol, dkk, 1980) a. Mengorganisasi (menata) pengetahuan kita tentang tanah. b. Untuk mengetahui hubungan masing - masing individu tanah satu sama lain. c. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah. d. Mengelompokkan tanah untuk tujuan- tujuan yang lebih yang lebih praktis dalam hal : menaksir sifat - sifatnya, menentukan lahan -lahan terbaik, menaksir produktivitasnya, dan menentukan areal-areal untuk penelitian. e. Mempelajari hubungan - hubungan dan sifat-sifat tanah yang baru. Darmawijaya (1997) Di negara-negara yang telah maju pertaniannya, klasifikasi tanah merupakan bahan penting dalam mempersiapkan rencana pengembangan pertanian sebagai pedoman penggunaan lahan. Tujuan umum klasifikasi tanah adalah menyediakan suatu susunan yang teratur (sistematik) bagi pengetahuan mengenai tanah dan hubungannya dengan tanaman, baik mengenai produksi maupun perlindungan kesuburan tanah. Tujuan ini meliputi berbagai segi, antara lain peramalan pertanian di masa yang akan datang. Pada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
lahan yang telah rusak akibat proses erosi atau longsor, klasifikasi tanah disertai dengan petanya digunakan sebagai langkah pertama dalam usaha perbaikan kesuburan tanah. Abdulah (1991) Suatu sistem klasifikasi tanah harus memiliki dasar pemikiran sebagai berikut : a. Dasar klasifikasi harus jelas untuk setiap kategori/setiap tingkat. Misalnya, pembeda yang dipergunakan diuraikan dengan jelas. b. Pembagian akan menjadi lengkap pada setiap tingkat. Misalnya, semua klas terbagi lagi menjadi subklas-subklas. c. Suatu klas akan selalu dibagi menjadi subklas - subklas yang non overlapping. Klasifikasi tanah memiliki berbagai versi. Terdapat kesulitan teknis dalam melakukan klasifikasi untuk tanah karena banyak hal yang memengaruhi pembentukan tanah. Dalam melakukan klasifikasi tanah para ahli pertama kali melakukannya berdasarkan ciri fisika
dan
kimia, serta dengan melihat
lapisan - lapisan yang membentuk profil tanah . Selanjutnya, setelah teknologi jauh berkembang para ahli juga melihat aspek batuan dasar yang membentuk tanah serta proses pelapukan batuan yang kemudian memberikan ciri-ciri khas tertentu pada tanah yang terbentuk (http://id.wikipedia.org/wiki/Pedologi ). Buringh (1993) Klasifikasi tanah yang bersistem telah dikembangkan dengan maksud menempatkan tanah ke dalam berbagai kelas (taxa) sehingga mudah diingat. Dengan demikian tanah dapat saling dibandingkan dan pengetahuan serta pengalaman tentang tanah di suatu tempat dapat diterapkan di tempat lain yang memiliki sifat - sifat lain dan keadaan lingkungan yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
serupa. Hampir tidak mungkin orang mengumpulkan tanah seperti yang dilakukan oleh pakar Biologi mengumpulkan bahan herbarium. Untuk melancarkan perbandingan antar tanah, sering dibuat monolit tanah, yaitu irisan tipis profil tanah yang dilekatkan pada hardboard dan diawetkan dengan plastik. Sistem klasifikasi tanah
yang dikembangkan oleh Amerika Serikat
dengan nama Soil Taxonomy (USDA,
1975) berbeda dengan sistem yang
sudah ada sebelumnya. Sistem klasifikasi Soil Taxonomy (USDA, 1975) ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal: ( http://www.soilsworldwide.net/index.php/ Soil Classification System). 1. Penamaan atau tata nama atau cara penamaan. 2. Definisi horison penciri. 3. Beberapa sifat penciri lainnya.
2.1.3 Karakteristik Taksonomi Tanah Menurut Taksonomi Tanah 2010 terdapat 8 epipedon penciri yaitu : Mollik, Antropik, Umbrik, Folistik, Histik, Melanik, Okrik dan Plagen. a.
Epipedon Mollik Epipedon mollik mempunyai sifat perkembangan struktur tanah cukup kuat, terletak di atas permukaan, mempunyai value warna
≤ 3.5
(lembab) dan kroma warna ≤ 3.5 (lembab), kejenuhan basa > 50%, kandungan C-organik > 0.6%, P2 O5 < 250 ppm, dan n- value < 0.7.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
b.
Epipedon Antropik Epipedon antropik menunjukkan beberapa tanda- tanda adanya gangguan manusia, dan memenuhi persyaratan mollik kecuali P2 O5 < 250 ppm.
c.
Epipedon Umbrik Epipedon mollik mempunyai sifat perkembangan struktur tanah cukup kuat, terletak di atas permukaan, mempunyai value warna ≤ 3.5 (lembab) dan kroma warna ≤ 3.5 (lembab), kejenuhan basa < 50%, kandungan C-organik > 0.6%, P2 O5 < 250 ppm, dan n- value < 0.7.
d.
Epipedon Folistik Epipedon Folistik didefinisikan sebagai suatu lapisan (terdiri dari satu horison atau lebih) yang jenuh air selama kurang dari 30 hari kumulatif dan tahun- tahun normal
(dan tidak ada didrainase).
Sebagian besar epipedon folistik tersusun dari bahan tanah organik. e.
Epipedon Histik Epipedon Histik merupakam suatu lapisan yang dicirikan oleh adanya saturasi (selama 30 hari atau lebih, secara kumulatif) dan reduksi selama sebagian waktu dalam sebagian waktu dalam tahun-tahun normal 0(dan telah drainase). Sebagian besar epipedon histik tersusun dari bahan tanah organik.
f.
Epipedon Okrik Epipedon Okrik mempunyai tebal permukaan yang sangat tipis dan kering, value dan kroma (lembab)
≥
4. Epipedon okrik juga
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
mencakup horison - horison bahan organik yang terlampau tipis untuk memenuhi persyaratan epipedon histik atau folistik. g.
Epipedon Plagen Epipedon Plagen adalah suatu lapisan permukaan buatan manusia setebal 50 cm atau lebih, yang telah terbentuk oleh pemupukan (pupuk kandang) secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Biasanya epipedon plagen mengandung artifak seperti pecahan pecahan bata dan keramik pada seluruh kedalamannya.
Pada taksonomi tanah 2010, terdapat 19 horison bawah penciri yaitu : a.
Horison Agrik Horison Agrik adalah suatu horison iluvial yang telah terbentuk akibat pengolahan tanah dan mengandung sejumlah debu, liat, dan humus yang telah tereluviasi nyata.
b.
Horison Albik Pada umumnya Horison Albik terdapat di bawah horison A,tetapi mungkin juga berada pada permukaan tanah mineral. Horison ini merupakan horison eluvial dengan tebal 1.0 cm dan mempunyai 85% atau lebih bahan-bahan andik.
c.
Horison Argilik Horison Argilik secara normal merupakan suatu horison bawah permukaan dengan kandungan liat phylosilikat secara jelas lebih tinggi. Horison tersebut mempunyai sifat adanya gejala eluviasi liat, KTK tinggi (> 6 cmo/kg).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
d.
Horison Duripan Horison Duripan merupakan horison yang memadas paling sedikit setengahnya dengan perekat SiO 2, dan tidak mudah hancur d engan air atau HCl.
e.
Horison Fragipan Horison Fragipan mempunyai ketebalan 15 cm atau lebih adanya tanda - tanda pedogenesis didalam horison serta perkembangan struktur tanah lemah.
f.
Horison Glosik Horison Glosik terbentuk sebagai hasil degradasi suatu horison argilik, kandik atau natrik dimana liat dan senyawa oksida besi bebasnya telah dipindahkan.
g.
Horison Gipsik Horison Gipsik adalah suatu horison iluvial yang senyawa gypsum sekundernya telah terakumulasi dalam jumlah yang nyata, dimana tebalnya lebih dari 15 cm.
h.
Horison Kalsik Horison Kalsik merupakan horison iluvial mempunyai akumulasi kalsium karbonat sekunder atau karbonat yang lain dalam jumlah yang cukup nyata.
i.
Horison Kandik Horison Kandik memiliki sifat adanya gejala iluviasi liat, kandungan liat tinggi dan KTK rendah (<6 cmol/kg).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
j.
Horison Kambik Horison kambik adalah horison yang terbentuk sebagai hasil alterasi secara fisik, transformasi secara kimia, atau pemindahan bahan, atau merupakan hasil kombinasi dari dua atau lebih proses-proses tersebut.
k.
Horison Natrik Horison Natrik adalah horison iluvial yang banyak mengandung natrium, memiliki struktur prismatik atau tiang, lebih 15% KTK didominasi oleh natrium.
l.
Horison Orstein Horison Orstein tersusun dari bahan spodik, berada didalam suatu lapisan yang 50% atau lebih
(volumenya)
tersementasi
dan
memiliki ketebalan 25 cm atau lebih m.
Horison Oksik Horison Oksik merupakan horison bawah permukaan yang tidak memiliki sifat - sifat tanah andik dan KTK rendah (< 6 cmol/kg)
n.
Horison Petrokalsik Horison Petrokalsik merupakan suatu horison iluvial dimana kalsium karbonat sekunder atau senyawa karbonat lainnya telah terakumulasi mencapai tingkat, seluruh horison tersebut, tersementasi atau mengeras.
o.
Horison Petrogipsik Horison Petrogipsik merupakan suatu horison iluvial dengan ketebalan 10 cm atau lebih dimana gypsum sekundernya telah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
terakumulasi mencapai tingkat, seluruh horison tersebut, tersementasi atau mengeras. p.
Horison Placik Horison Placik adalah suatu padas tipis yang berwarna hita m sampai merah gelap, yang tersementasi oleh senyawa besi serta bahan organik.
q.
Horison Salik Horison Salik mempunyai ketebalan 15 cm atau lebih dan banyak mengandung garam mudah larut.
r.
Horison Sombrik Horison Sombrik berwarna gelap, mempunyai sifat-sifat seperti epipedon umbrik dengan mengandung
iluviasi
humus
yang
berasosiasi dengan Al atau yang terdispersi dengan natrium. s.
Horison Spodik Horison Spodik adalah suatu lapisan iluvial yang tersusun 85% atau lebih dari bahan spodik.
2.1.4 Tata Nama Taksonomi Tanah Kategori Tinggi Dalam sistem taksonomi tanah terdapat beberapa jenis penamaan yang terdapat dalam kategori tinggi. Berikut merupakan jenis nama-nama yang dimaksud:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.1.4.1 Ordo Tanah (Soil Survey Staff, 2010). a.
Gelisol Tanah yang mempunyai permafrost (lapisan tanah beku) dan bahanbahan gelik yang berada didalam 100 cm dari permukaan tanah.
b.
Histosol Tanah yang tidak mempunyai sifat- sifat tanah andik pada 60% atau lebih ketebalan diantara permukaan tanah dan kedalaman 60 cm.
c.
Spodosol Tanah lain yang memiliki horison spodik, albik pada 50% atau lebih dari setiap pedon, dan regim suhu cryik.
d.
Andisol Ordo tanah yang mempunyai sifat- sifat andik pada 60% atau lebih dari ketebalannya.
e.
Oksisol Tanah lain yang memiliki horison oksik (tanpa horison kandik) yang mempunyai batas atas didalam 150 cm dari permukaan tanah mineral dan kandungan liat sebesar 40% atau lebih dalam fraksi tanah.
f. Vertisol Tanah yang memiliki satu lapisan setebal 35 cm atau lebih, dengan batas atas didalam 100 cm dari permukaan tanah mineral, yang memiliki bidang kilir atau ped berbentuk baji dan rata- rata kandungan liat dalam fraksi tanah halus sebesar 30% atau lebih.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
g. Aridisol Tanah yang mempunyai regim kelembaban tanah aridik dan epipedon okrik dan antropik atau horison salik dan jenuh air pada satu lapisan atau lebih di dalam 100 cm dari permukaan tanah selama satu bulan atau lebih. h. Ultisol Tanah lain yang memiliki horison argilik atau kandik, tetapi tanp fragipan dan kejenuhan basa sebesar kurang dari 35% pada kedalaman 180 cm. i. Mollisol Tanah lain yang memiliki epipedon mollik dan kejenuhan basa sebesar 50% atau lebih pada keseluruhan horison. j.
Alfisol Tanah yang tidak memiliki epipedon plagen dan memiliki horison argilik, kandik, natrik atau fragipan yang mempunyai lapisan liat tipis setebal 1 mm atau lebih di beberapa bagian.
k. Inceptisol Tanah yang mempunyai sifat penciri horison kambik, epipedon plagen, umbrik, mollik serta regim suhu cryik atau gelic dan tidak terdapat bahan sulfidik didalam 50 cm dari permukaan tanah mineral. l.
Entisol Tanah yang memiliki epipedon okrik, histik atau albik tetapi tidak ada horison penciri lain.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.1.4.2 Sub Ordo Tanah Nama sub - ordo terdiri dari 2 suku kata. Suku kata pertama menunjukkan sifat dari sub - order sendiri, sedangkan suku kata kedua menunjukkan
nama dari order yang bersangkutan. Sebagai contoh
misalnya tanah order Entisol yang mengalami gleisasi berat maka tanah tersebut diberi nama Aquent yang berasal dari suku kata aqu (aqua = air) dan ent (order Entisol). Beberapa suku kata yang dipergunakan untuk penamaan sub-order serta arti masing-masing kata asalnya tercantum pada Tabel 2.1
Formative Element
Berasal dari kata
Arti Maksud
Alb
albu, white
Terdapat horison albic
And
modified from Ando
Seperti Ando
Aqu
aqua, water
Selalu basah
Ar
arare, to plow
Horison campuran (mixed horison)
Arg
dari argillic, horison argillic, white clay
Ditemukan horison argillic Dingin
Ferr
ferrum, iron
Terdapat besi
Fibr
fibra, fiber
Sedikit sekali yang Terdekomosisi
Fluv
fluvius, river
Dataran banjir
Hem
hemi, half
Tingkat dekomposisi sedang
Hum
humus, earth
Terdapat bahan organik
Lept
leptos, thin
Horison tipis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23 Tabel 2.1 ( lanjutan ) Ochr
ochros, pale
Terdapat epipedon ochric
Orth
orthos, true
Yang biasa terdapat
Plagh
plaggen, sod
Terdapat epipedon plaggen
Psamm
psammos, sand
Bertesktur pasir
Rend
modified from Rendzina
Seperti Rendzina
Sapr
sapros, rotten
Tingkat dekomposisi lanjut
Torr
torridus, hot and dry
Biasanya kering
Trop
tropikos, of the solstice Terus-menerus panas (warn)
Ud
udus, humid
Terdapat di daerah humid
Umbr
umbra, shade
Terdapat epipedon umbric
Ust
ustus, burn
Di daerah beriklim kering
Xer
xeros, dry
Terdapat musim kering
Tabel 2.1 Suku kata dan kata – kata asal untuk Sub Ordo
2.1.4.3 Great Group Tanah Nama great terdiri dari 3 suku kata atau lebih dan tanpa akhiran sol. Dua suku kata terakhir merupakan nama sub order, sedang suku kata yang di depannya menunjukkan faktor yang mencirikan great group tersebut. Contoh: sub-order Aquent yang terdapat di daerah dingin, maka nama dalam quat great group adalah Cryquent (kryos = dingin). Beberapa suku kata yang dipergunakan dalam penaman great group tertera pada tabel 2.2
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Formative element Acr
Berasal dari kata Akros,at the end
Arti Maksud Pelapukan sangat lanjut
Agr
Ager, field
Terdapat horison agrik
Alb
Albus, white
Terdapat horison albik
And
Modifikasi dari ando
Seperti ando
Anthr
Anthrospos, man
Terdapat epipedon
Aqu Tabel 2.2 ( lanjutan )
Aqua, water
Selalu basah
Argilic horison
Terdapat horison argilic
Argilia, white clay
Terdapat horison argilic
Cacl
Calcic,lime
Terdapat horison calcic
Camb
Cambiare, to excange
Terdapat horison cambic
Chrom
Chroma, color
Dengan chroma tinggi
Cry
Kryos. Coldness
Cold (dingin)
Dur
Durus, hard
Terdapat duripan
Dystr dys
Dystropic, infertile
Kejenuhan basa rendah
Eutr, eu
Eutrophic, fertile
Kejenuhan basa tinggi
Ferr
Ferrum, iron
Terdapat Fe
Frag
Fragilis, britlle
Terdapat fragipan
Gragloss
Compuan of frag an gloss
(liat frag and gloss)
Gibbs
Modifikasi gibsite
Terdapat gibsit
Gloss
Glossa tongue
Lidah horison elluviasi
Hal
Hals, salt
bergaram
Hapl
Haplous, simple
Minuman horison
Hum
Humus, earth
Terdapat humus
Hydr
Hydor, water
Terdapat air
Luo, lu
Louo, to was
Terdapat illuviasi
Arg
Nadur
Terdiri dari na(tr) di bawah dan dur di atas
Lihat nart dan dur
Nart
Natrium, sodium
Terdapat horison natric
Ochr
Ochros, pale
Terdapat epipedon ochric
Pale
Paleos, old
Perkembangan lanjut
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25 Tabel 2.2 ( lanjutan ) Pell
Pellos, dusky
Chroma rendah
Plac
Plax, flat stone
Terdapat plinthite
Quats
Quars, quats
Kandungan kwarsa tinggi
Rend
Modifikasi dari rendzina
Seperti renzina
Sal
Sal, salt
Terdapat horison salic
Sider
Sideros, iron
Sombr
Sombre, dark
Horison berwarna gelap
Spagno
Spaghnos, bog
Terdapat sphagnum moss
Torr
Terrindus hot and dry
Biasanya kering
Trop
Tropikos, of the solstice
Terus menerus panas
Ud
Udus, humid
Terdapat di daerah humid
Umbr
Umbra, shade
Terdapat epipedon umbric
Ust
Ustus, burnt
Iklim kering
Verm
Vermes, worm
Vitr
Vitrum, glass
Terdapat glasson salic
Xer
Xeros, dry
Terdapat musim kering
Terdapat oksida besi bebas
Banyak cacing/dicampur aduk oleh binatang
Tabel 2.2 Suku kata dan kata – kata asal untuk Great group
2.2 Data Wilayah dan Lapangan Data wilayah merupakan sekumpulan data unsur tanah yang di dapatkan oleh para peneliti setelah melakukan observasi lapangan secara mendalam pada beberapa wilayah tertentu. Di dalam data tersebut terdapat data identitas wilayah yang sedang diteliti serta terdapat rincian beberapa prosentase kandungan tanah pada kedalaman yang bervariasi. Berikut ini merupakan contoh data yang dimaksud :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Gambar 2.1 Profil Wilayah 1 Topengkidul Rejoso Pasuruan
Gambar 2.2 Profil Wilayah 2 Bandaran Rejoso Pasuruan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
Gambar 2.3 Profil Wilayah 3 Asinan Rejoso Pasuruan
Gambar 2.4 Profil Wilayah 4 Beji Makam Rejoso Pasuruan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
2.3 Visual Basic. Net Visual Basic.Net adalah salah satu bahasa pemrogaman komputer tingkat tinggi. Bahasa pemrogaman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer dan user untuk melakukan tugas-tugas tertentu bahasa pemrogaman VB.NET dikembangkan oleh Microsoft, merupakan salah satu bahasa pemrogaman yang Object Oriented Program (OOP) atau pemrogaman yang Berorientasi pada Object. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakana untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara lain, kita tidak perlu lagi menuliskan instruksi pemrogaman dalam kode-kode baris hanya untuk membuat sebuah Desaign Form atau aplikasi contohnya di pascal atau CFree. Tetapi berbeda pada di VB.NET Yang sangat mudah yakin kita cukup melakukan Drag An Object-Object yang akan kita gunakan. VB.NET dapat kita jadikan alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer. Aplikasi VB.NET hanya dapat dijalankan pada saat sistem operasi windows.
2.4 Database Merupakan basis data yang berfungsi untuk menyimpan data atau penampung data yang dapat dipanggil sewaktu-waktu bila data tersebut di inginkan. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana setiap pemakai (user) diberi wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisa, manambah, memperbaiki dll) data dalam tabel-tabel tersebut. Database yang dapat diakses di Visual Basic ada banyak, dapat melalui microsoft
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
Access, Dbase, FoxPro, ODBC (Open Database Connectivity) database yang dibangun dapat memiliki beberapa tabel dan Query sesuai dengan kebutuhan sistem. Beberapa database yang di kenal antara lain: a. Database model Relational b. Database Model Hirarki c. Database Model Jaringan Merancang database dalam pemograman Visual Basic dengan menggunakan program Microsoft Access dapat melalui Sql Server, Ole Db, Adodc. a. koneksi database dengan SQL Server Sql Server data provider menyediakan konektivitas dengan Sql Server versi 7 atau lebih menggunakan objek Sql Server Connection. Sql Server data Provider mendukung format koneksi dengan string yang sama dengan format koneksi string Ole Db b. koneksi database dengan ADODB koneksi dengan OLE DB Provider menyediakan koneksi kesumber data dengan DB dan SQL Server atau sebelumnya menggunakan objek Obed c. koneksi database dengan ADODC ADODC(Active Data Object Data Control) yaitu sebuah data kontrol visual basic 6.0 yang dapat digunakan untuk menangani operasi database seperti penyimpanan data, mengakses data, memperbaharui data
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
2.5 My SQL MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB, yang kala itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994–1995, meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. Tujuan mula-mula TcX membuat MySQL pada waktu itu juga memang untuk mengembangkan aplikasi Website untuk client—TcX adalah perusahaan pengembang software dan konsultan database. Kala itu Michael Widenius, atau “Monty”, pengembang satusatunya di TcX, memiliki aplikasi UNIREG dan rutin ISAM yang dibuat sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL untuk ditempelkan di atasnya. Mula-mula TcX memakai mSQL, atau “mini SQL”. Barangkali mSQL adalah satu-satunya kode database open source yang tersedia dan cukup sederhana saat itu, meskipun sudah ada Postgres (juga akan dibahas sesaat lagi). Namun ternyata, menurut Monty, mSQL tidaklah cukup cepat maupun fleksibel. Versi pertama mSQL bahkan tidak memiliki indeks. Setelah mencoba menghubungi David Hughes—pembuat mSQL—dan ternyata mengetahui bahwa David tengah sibuk mengembangkan versi dua, maka keputusan yang diambil Monty yaitu membuat sendiri mesin SQL yang antarmukanya mirip dengan mSQL tapi memiliki kemampuan yang lebih sesuai kebutuhan. Lahirlah MySQL.
2.5.1 Pengertian My SQL MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang saling berhubungan. Sebuah hubungan database dari data yang tersimpan pada tabel yang terpisah daripada menyimpan semua data pada ruang yang sangat besar. Hal ini menambah kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel tersebut dihubungkan oleh
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
hubungan yang sudah didefinisikan mengakibatkan akan memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa tabel sesuai dengan keperluan. MySQL adalah ‘Open Source Software’. ‘Open Source’ maksudnya program tersebut memungkinkan untuk dipakai dan dimodifikasi oleh siapa saja. Semua orang bisa men-download MySQL dari Internet dan memakainya tanpa membayar sepeser pun. Seseorang dapat mempelajari ‘Source Code‘ dan dapat mengubahnya sesuai dengan kebutuhan mereka. MySQL menggunakan GPL (General Public License). Beberapa Tipe data MySQL :
Gambar 2.5 Tipe Data MySQL
2.5.2 Kelebihan – kelebihan MySQL Selain karena Open Source Program, MySQL juga memiliki kelebihan kelebihan yang tak kalah bagusnya dengan Database Server lainnya, seperti SQL server, Sybase bahkan Oracle. Kelebihan-kelebihan itu antara lain : 1. Dapat bekerja di beberapa platform yang berbeda, seperti Linux, Windows, MacOS dll.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
2. Dapat dikoneksikan pada bahasa C, C++, Java, Perl, PHP dan Python. 3. Memiliki lebih banyak type data seperti : signed/unsigned integer yang memiliki panjang data sebesar 1,2,3,4 dan 8 byte, FLOAT, DOUBLE, CHAR, VARCHAR, TEXT, BLOB, DATE, TIME, DATETIME, TIMESTAMP, YEAR, SET dan tipe ENUM. 4. Mendukung penuh terhadap kalimat SQL GROUP BY dan ORDER BY. Mendukung terhadap fungsi penuh ( COUNT ( ), COUNT (DISTINCT), AVG ( ), STD ( ), SUM ( ), MAX ( ) AND MIN ( ) ). 5. Mendukung terhadap LEFT OUTHER JOIN dengan ANSI SQL dan sintak ODBC. 6. Mendukung ODBC for Windows 95 (dengan source program). Semua fungsi ODBC 2.5 dan sebagainya. Sebagai contoh kita dapat menggunakan Access untuk connect ke MySQL server. 7. Menggunakn GNU automake, autoconf, dan LIBTOOL untuk portabilitas. 8. Kita dapat menggabungkan beberapa tabel dari database yang berbeda dalam query yang sama. 9. Ditulis dengan menggunakan bahasa C dan C++. Diuji oleh compiler yang sangat jauh berbeda. 10.
Privilege (hak) dan password sangat fleksibel dan aman serta mengijinkan
‘Host-Based’ Verifikasi.
2.5.3 Konektivitas Visual Basic. Net dengan My SQL Pembahasan mengenai MySQL secara khusus tidak akan dilakukan. Sebab pada penulisan ini, penulis ingin memfokuskan penggunaan MySQL melalui PHP.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
Dan untuk menjalankan perintah -perintah MySQL dari dalam script PHP dibutuhkan fungsi koneksi tersendiri. Yaitu : 1. MySQL_connect (namaserver,username,password) perintah ini digunakan untuk melakukan koneksi ke database server. Fungsi ini menghasilkan suatu pengenal link (link identifier) yang digunakan untuk perintah berikutnya. 2. MySQL_select_db printah ini digunakan untuk memilih database apa yang akan diproses. 3. MySQL_query perintah ini digunakan untuk mengeksekusi perintah SQL yang ada di parameter query. Fungsi ini akan menghasilkan suatu petunjuk ke hasil eksekusi (result). 4. MySQL_num_rows (link result) perintah ini digunakan untuk menampilkan berapa data yang akan dihasilkan dari eksekusi query (result). 5. MySQL_fetch_row (link result) berfungsi untuk mengambil satu baris data dari proses eksekusi query, perintah ini menghasilkan array yang dimulai dengan index 0. 6. MySQL_close (link identifier) berfungsi untuk menutup koneksi sesuai dengan link identifiernya $hasil=MySQL_query(”select * from nama_tabel”). (Zaki, Ali, 2008)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisa Dalam proses pengklasifikasian kategori tanah kategori tinggi, diperlukan beberapa langkah perancangan alur, dimana hal tersebut sangat berpengaruh dalam kelangsungan proses pengklasifikasian jenis tanah yang diharapkan. Beberapa hal yang menyangkut pola rancang aplikasi ini akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini. 3.1.1 Diagram Keputusan Untuk mencapai suatu keputusan atau kesimpulan yang lebih optimal maka disini dibuat suatu diagram keputusan. Diagram keputusan dapat dilihat seperti gambar 3.1 di bawah ini. M e r u p a k a n h o r is o n m in e r a l? Y a K e te b a la n > 5 0 c m a k ib a t p u p u k k a n d a n g
Y a
P la g g e n
N
N
o
N
o
H is t ic
M e r u p a k a n h o r is o n k a y a a k a n P 2 O 5 ? Y a
o
H o r is o n c u k u p g e la p u tk e p ip e d o n m o llic
o
N
A n th r o p ic
Y a K e je n u h a n b a s a 5 0 % ?
O c h r ic
N
Y a O c h r ic
>
o
O c h r ic
Gambar 3.1 Diagram Keputusan Kunci Epipedon tanah 3.1.2 Diagram Alur Dalam rancangan aplikasi sistem klasifikasi tanah kategori tinggi ini di butuhkan sebuah alur yang akan menentukan arah berjalannya program, maka dari itu dibawah ini disertakan rancangan diagram alur sekaligus bentuk gambaran
34 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
awal mengenai langkah aplikasi yang dibuat. Untuk lebih jelasnya silahkan melihat gambar 3.2 dibawah ini.
Gambar 3.2 diagram alur aplikasi klasifikasi tanah kategori tinggi
3.1.3 Flowchart Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi Berikut adalah sysflow dari Sistem Klasifikasi Tanah Kategori Tinggi, dimana sysflow tersebut menjelaskan alur sistem pada dimensi Waktu. Pada deskripsi kebutuhan sistem akan dijelaskan tentang masukan dan keluaran sistem
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
yang ada serta pembagian pengguna dari sistem, termasuk akses – akses yang diperlukan oleh masing - masing level pengguna.
Gambar 3.3 flowchart sistem Klasifikasi Tanah Kategori Tinggi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
3.2 Perancangan Sistem Dalam pembuatan suatu sistem terlebih dahulu dilakukan suatu perancangan tentang sistem yang akan dibuat. Hal ini dilakukan sebagai pedoman didalam pembuatan sistem yang sebenarnya nantinya. Pada aplikasi sistem pakar ini juga memerlukan suatu perancangan yang mana melibatkan pembinaan pangkalan pengetahuan atau dikenal dengan rekayasa pengetahuan serta perancangan program.
3.2.1 Konteks Diagram Konteks diagram menjelaskan gambaran umum mengenai sistem aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi yang dibuat. Pada diagram tersebut, terdapat 2 entitas yang terlibat, yaitu: Admin dan user. Adapun process yang dikelilingi oleh entitas yaitu sistem aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi. Penjelasan untuk masing-masing entitas yang mengelilingi process pada DFD level context adalah sebagai berikut : 1) Admin Dalam sistem ini Admin bertugas untuk maintenance data baik melakukan pengisian data, perubahan data maupun penghapusan data pada aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi. 2) User Disini user hanya dapat melakukan konsultasi dengan cara memasukkan data ciri dari tiap kategori tanah tingkat tinggi dan setelah itu dapat melihat hasil dari tiap jenis kategori tanah tingkat tinggi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
1 admin
kelola_data
akses_data
kategori tinggi
tampil_data
user
tampil_data
Gambar 3.4 Konteks Diagram 1 login
simpan_pengguna tampil_pengguna
login
2 data_tanah
simpan_tanah
data_tanah verif_user
tampil_tanah
kelola_tanah verif_pengguna tampil_pengguna tampil_tanah kelola_horison tampil_horison
3 data_horison simpan_horison
data_horison 8 tampil_viewoutput
admin
kelola_ordo
SISKATINGGI akses_data_output
tampil_ordo kelola_subordo
4
simpan_ordo
data_ordo
tampil_ordo
data_ordo
tampil_subordo kelola_greatgroup
5
tampil_greatgroup
simpan_subordo data_subordo tampil_subordo data_subordo
tampil_viewoutput kelola_viewoutput tampil_output 6 simpan_greatgroup data_greatgrou p tampil_greatgroupdata_greatgroup
7 simpan_viewoutput kelola_viewout put tampil_viewoutput output_tinggi
Gambar 3.5 DFD level 0
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
user
39
3.2.2 DFD Level 0 Taksonomi kategori tinggi 1) Login Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin dan user. Admin dapat memasukkan username serta password, setelah login akan dicek pada tabel admin. Jika username serta password benar maka admin dapat masuk ke halaman admin, sedangkan user hanya dapat melakukan verifikasi nama dan password sesuai dengan jabatan yang dimiliki. 2) Data tanah Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data profil tanah berupa letak territorial dan kondisi tanah yang di teliti. 3) Data horizon Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data horizon tanah yang didalamnya terdapat unsur spesifik tanah yang diteliti. 4) Data ordo Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data ordo tanah yang didalamnya terdapat karakteristik penamaan kategori tanah yang diteliti. 5) Data sub ordo Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data sub ordo tanah yang didalamnya terdapat karakteristik penamaan kategori tanah yang diteliti. 6) Data great group Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat data great group tanah yang didalamnya terdapat karakteristik penamaan kategori tanah yang diteliti. 7) View output kategori tanah Didalam proses ini entitas yang terlibat adalah admin dan user. Admin dapat mengolah data seperti memasukkan data baru, mengubah, menghapus, serta melihat output dari proses identifikasi penamaan kategori tanah yang telah dilakukan sebelumnya. Sedangkan user hanya dapat melihat kumpulan output dari proses identifikasi penamaan kategori tanah yang telah dilakukan sebelumnya oleh admin (pakar).
3.3
Perancangan Database Perancangan Database merupakan salah satu langkah yang sangat diperlukan dalam perancangan sebuah program. Berkaitan dengan hal tersebut maka di bawah ini akan kami jelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan database yang ada di dalam sistematika perancangan aplikasi yang sedang di kembangkan ini. Berikut beberapa penjelasan mengenai hal tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
3.3.1 CDM (Conseptual Data Model) CDM singkatan dari Conseptual Data Model. CDM dipakai untuk menggambarkan secara detail struktur basis data dalam bentuk logik. Struktur ini independen terhadap semua software maupun struktur data storage tertentu yang digunakan
dalam
aplikasi
ini.
CDM
terdiri
dari
objek
yang
tidak
diimplementasikan secara langsung kedalam basis data yang sesungguhnya. PDM kependekan dari Physical Data Model. PDM merupakan gambaran secara detail basis data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. Berikut Adalah Conceptual Data Model dari sistem ini:
tbl _horison i d_hori son j eluk total_li at total_debu total_pasir c_organi k n_total c_n ph_h2o ph_kci ca mg na k ktk kb p_tersedi a fe2o3 sali nitas permeabil itas
ORDO_T TINGGI
LOGIN
tbl _tanah kode_profil
lokasi_admisnis fi siografi bentuk_wilayah elavasi drai nase erosi vegetasi bahan_induk
Nordo VA15 <M> ordo VA50
id VA15 <M> password VA50 VA50 jabatan
Identi fi er_1
Identifier_1 ...
view_tinggi
ordo_output_ti nggi
SUB_ORDO_TT INGGI output_tinggi subordo_output_ti nggi Nsub_ordo VA15 <M> id_ptinggi VA15 sub_ordo VA50 permeabi li tas_tinggi VA50 Identifi er_1 Identifier_1 ...
horison_output_tinggi greatordo_output_ti nggi
GREAT _GROUP_TTINGGI Ngreat_ordo VA15 <M> great_ordo VA50 Identi fi er_1 ...
profil _output_tinggi
Gambar 3.6 Conceptual Data Model
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
Pada CDM dijelaskan ada beberapa tabel yang berisi entitas pendukung terbentuknya sebuah database dimana entitas itu terdiri dari tabel Admin, tabel Kategori tinggi,dan tabel User. Tabel- tabel itu berisi entitas yang mendukung sehingga data dapat tersimpan di database. Setalah CDM ini terbentuk maka selanjutnya data tersebut di generate ke PDM untuk selanjutnya akan menjadi database sistem ini. 3.3.2 Physical Data Model Model data ini dibuat dengan cara me-generate diagram data konseptual di atas. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel-tabel yang akan digunakan dalam implementasi aplikasi. Dengan Physical data model kita dapat mengetahui model fisik hasil pengembangan dari sebuah konsep, serta kita dapat mengetahui apakah tabel yang kita buat terdapat error atau tidak setelah di generate ke PDM. Model dari PDM sendiri tidak jauh berbeda dengan CDM hanya saja terkadang dalam kondisi tertentu primary key akan berpindah ke tabel yang lain bahkan dapat membentuk sebuah tabel baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini (Gambar 3.7). tbl_tanah kode_ profi l l okasi_adm i sni s fisiografi bentuk_wi layah elavasi drainase erosi veg etasi baha n_induk ...
varchar(15) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50) varchar(50)
outpu t_tinggi
tbl_horison i d_ hori son j el uk total _l iat total _d ebu total _p asir c_organi k n_total c_n ph_h 2o ph_kci ca mg na k ktk kb p_tersedi a fe2 o3 salini tas permeabi litas ...
varcha r(15) integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer integer
LOGIN id password jabatan ...
i d_ pti ng gi id kode_ profi l Ngreat_ordo Nsub_o rdo i d_ horison Nordo permeabi li tas_tingg i ...
varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(15) varcha r(50)
varchar(15) varchar(50) varchar(50)
ORDO_T T INGGI Nordo ordo
varcha r(15) varcha r(50)
SUB_ORDO_T T INGGI Nsub _ordo sub_ordo
varcha r(15) varcha r(50)
GREAT _GROUP_T T INGGI Ngreat_ordo great_ordo
Gambar 3.7 Physical Data Model
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
varchar(15) varchar(50)
43
3.4 Perancangan Program Setelah melakukan rekayasa pengetahuan, perancangan data, maka selanjutnya akan dilakukan perancangan aplikasi dimana aplikasi sistem taksonomi tanah kategori tinggi ini sebenarnya merupakan program dengan serangkaian menu pilihan. Menu pilihan terdiri dari menu login, menu data, menu output, menu tentang kami dan beberapa sub menu pilihan. Adapun cara kerja aplikasi sistem taksonomi tanah kategori tinggi ini adalah sebagai berikut: a. Pengguna diminta untuk melakukan login sebagai admin atau user dengan memasukkan nama dan password sesuai status pengguna. b. Apabila pengguna merupakan seorang admin maka dapat mengelola keseluruhan menu dalam aplikasi yang dijalankan. c. Apabila pengguna merupakan seorang user, maka hanya dapat melihat kumpulan output analisa kategori tinggi yang pernah dilakukan, dan melihat profil perancang aplikasi. d. Seorang admin dapat melakukan proses input, update dan delete sistem sesuai perkembangan data yang diperoleh dari lapangan. Lalu menganalisa sesuai dengan kadar permeabilitas yang telah ditentukan sebagai penciri paling dominan di tiap unsur jenis tanah. 3.4.1 Struktur Menu Program Untuk lebih memudahkan pembuatan suatu sistem sangat perlu untuk melakukan perancangan struktur menu program dari sistem yang akan dibangun, hal ini untuk membantu kita dalam merancang bagian-bagian dari sistem yang akan diakses setelah program tersebut selesai. Menu-menu pilihan program dari aplikasi klasifikasi tanah kategori tinggi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
Login Menu Login
Log out
Data
M E N U
Exit Profil tanah Global
input profil tanah Input horizon tanah Input Ordo
Profil tanah tinggi
U T A M A
Input Sub Ordo Input Great Group Edit kategori tanah tinggi
Edit kategori Ordo Edit kategori SubOrdo Edit kategori GreatGroup
Output
View Profil Tanah tinggi
Profil Input user
Tentang kami Manajemen user
Edit User Delete User
Gambar 3.8 Struktur Menu Program
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
3.4.2 Rancangan Tampilan Aplikasi Dalam perancangan sebuah aplikasi diperlukan konsep mengenai tampilan, yang didalamnya terdapat berbagai macam menu yang diperlukan sebagai media untuk menjalankan program. Dibawah ini merupakan rancangan form tampilan utama yang diharapkan dapat terealisasi dalam aplikasi yang kami kerjakan.
1. Form Menu Utama Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai isi dari form tersebut: a. Menu, pada menu ini berisi sub menu login, log out, dan keluar. Fungsi sub menu log out digunakan untuk keluar dan melakukan login ulang tanpa menutup aplikasi, sedangkan sub menu keluar digunakan untuk menutup aplikasi sekaligus keluar dari sistem. b. Data, pada menu ini berisi sub menu input profil tanah global, input profil tanah tinggi, edit dan delete profil tanah tinggi. Profil tanah global digunakan untuk
menginputkan profil,
spesifikasi unsur,sekaligus
memproses hingga ditemukan penamaan tanah kategori tingginya. Profil tanah tinggi dipergunakan untuk memasukkan, mengubah, dan menghapus data unsur kategori tanah. Edit dan delete profil tanah tinggi digunakan untuk mengubah dan menghapus data penamaan tanah yang pernah diproses oleh admin. c. Output, menu ini berisikan sub menu view kategori tanah tinggi,yang didalamnya menampilkan review mengenai output penamaan kategori tanah tinggi yang pernah diproses oleh sistem dan tersimpan sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
d. Tentang kami, pada menu ini berisi sub menu profil dan manajemen user. Sub menu profil digunakan untuk menampilkan profil pembuat aplikasi. Sub menu manajemen user digunakan untuk memasukkan, mengubah, dan menghapus data pengguna untuk menentukan hak akses dalam aplikasi . e. Ikon aplikasi, merupakan ikon gambar yang disematkan sebagai pendukung kesesuaian dan kelayakan aplikasi yang dibuat.
Klasifikasi Tanah Kategori Tinggi Menu login
Data
Output
Tentang kami
Sistem Klasifikasi Tanah Kategori Tinggi
Ikon Aplikasi
Selamat datang, Admin
Gambar 3.9 Rancangan Tampilan Menu Utama
2. Form Input Profil Tanah Tinggi Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai isi dari form tersebut: a. Input (Ordo,Subordo,Greatgrup) : merupakan sub menu yang dipergunakan untuk mengelola data analisa unsur penamaan kategori tanah tinggi berdasarkan tingkatan yang ada. Melalui indikator jumlah permeabilitas tanah, system akan menganalisa jumlah permeabilitas yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
ada hingga menemukan nama yang cocok untuk tingkatan kategori, meliputi ordo, sub ordo, dan great gup. b. Submit : merupakan button yang dipergunakan untuk mengeksekusi data yang di masukkan oleh admin. c. Cancel : merupakan button yang dipergunakan untuk membatalkan proses sebelum button submit di klik. d. Close : merupakan button yang dipergunakan untuk keluar dari submenu input kategori tinggi, dan kembali pada menu utama. Input Kategori Tanah Tinggi Input Ordo
Input Subordo
Input Greatgrup
Permeabilitas
Cm/J
Ordo
submit
cancel
close Gambar 3.10 form input profil tanah tinggi
3. Form Input profil dan horison tanah Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai isi dari form tersebut: a.
Cari : merupakan button yang dipergunakan untuk mencari data profil
tanah yang pernah di masukkan dan tersimpan oleh admin sebelumnya. b.
Input Profil : merupakan button yang dipergunakan untuk memasukkan
data profil tanah baru oleh admin pakar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
c.
Simpan dan proses : merupakan button yang dipergunakan untuk
memproses serta menyimpan data profil dan horizon. d.
Reset : merupakan button yang dipergunakan untuk mengulangi masukan
data pada box profil dan horizon. e.
Keluar : merupakan button yang dipergunakan untuk keluar dari submenu
input kategori tinggi, dan kembali pada menu utama. Profil Tanah Kode profil Lokasi adminis Fisiografi Bentuk wilayah Elevasi Drainase Erosi Vegetasi Bahan induk
cariinput
profil
Id horizon Kedalaman Total liat Total debu Total pasir C organik N total C/N Ph(H20) Ca Mg Na K KTK KB P tersedia Fe2SO3 Salinitas Permeabilitas
Simpan dan proses
reset
keluar
Gambar 3.11 Form input profil dan horizon tanah
4. Form edit dan delete kategori tanah tinggi Pada form ini memiliki pilihan item yang berfungsi: a. Edit dan delete (Ordo,Subordo,Greatgrup) : merupakan sub menu yang dipergunakan untuk mengelola data analisa unsur penamaan kategori tanah tinggi berdasarkan tingkatan yang ada. Melalui indikator jumlah permeabilitas tanah yang telah tersimpan sebelumnya, system akan mencari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
jumlah permeabilitas yang sesuai hingga menemukan data yang akan di edit maupun di hapus pada tingkatan kategori, meliputi ordo, sub ordo, dan great gup. b. Cari dan edit : merupakan button yang dipergunakan untuk mencari data yang tersimpan sebelumnya lalu di ubah sesuai perkembangan data yang ada. c. Cari dan delete : merupakan button yang dipergunakan untuk menghapus data yang tersimpan sebelumnya sehingga ketika user ingin mereview data terbaru, maka akan tampil data penamaan kategori yang baru. d. Review database : merupakan bagan yang dipergunakan untuk menampilkan data keseluruhan penamaan kategori pada database induk. e. Close : merupakan button yang dipergunakan untuk keluar dari submenu edit dan delete kategori tinggi, dan kembali pada menu utama. Edit dan Delete Kategori Tanah Tinggi Edit Ordo
Edit Subordo
Cari dan edit
Permeabilitas Ordo
Edit Greatgrup
Cari dan delete
Cm/J review database
close
Gambar 3.12 form edit dan delete kategori tanah tinggi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Setelah melakukan tahap analisa dan perancangan sistem aplikasi taksonomi tanah kategori tinggi, yang telah diulas dalam bab sebelumnya, maka dalam bab ini akan diulas mengenai implementasi secara mendalam dari aplikasi sistem taksonomi tanah kategori tinggi.
4.1
Spesifikasi Sistem Dalam proses pembuatan aplikasi, tentu dibutuhkan beberapa jenis perangkat keras dan perangkat lunak, sebagai media pendukung mulai dari awal perancangan hingga proses keseluruhan sistem aplikasi siap di jalankan. Di bawah ini merupakan uraian mengenai spesifikasi perangkat pendukung yang digunakan.
4.1.1 Perangkat Keras ( Hardware ) yang Digunakan Sebuah laptop TOSHIBA C840-1033 yang didalamnya telah terinstall beberapa aplikasi pendukung, dengan spesifikasi sebagai berikut: 1)
Hard Disk 460 GB
2)
Intel(R) Core(TM) i3-2348M CPU @ 2.30 Ghz 2.30 Ghz
3)
Monitor SVGA resolusi 1366x768
4)
RAM 2.00 GB
5)
32 bit Operating System
6)
Sound Card Realtek
50 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
4.1.2
Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan 1)
Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Proffesional Sistem Operasi yang digunakan untuk membuka aplikasi pendukung lainnya.
2)
Microsoft Visual Studio 2008 Macromedia Flash 8 adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat
program
berbasis
multimedia
sehingga
media
pembelajaran ini berjalan dengan baik dan dapat digunakan secara interaktif. 3)
Adobe Photoshop CS 03 (portable) Adode Photoshop adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengubah atau memanipulasi sebuah gambar maupun foto.
4)
Microsoft Office Visio 2007 Microsoft Office Visio 2007 adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk membuat flowchart yang menggambarkan serta menjelaskan tentang alur sebuah aplikasi yang dibuat.
5)
Microsoft Office Word 2007 Microsoft Office Word 2007 adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk membuat file laporan terkait tentang sebuah aplikasi yang dibuat.
7)
Power Designer 6 process analyst Digunakan untuk merancang DFD pada aplikasi sistem yang memiliki korelasi dengan database sistem.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
8)
XAMPP Control Panel v3.1.0.3.1.0 Digunakan untuk merancang penyimpanan sistem pada aplikasi yang dibuat.
4.2
Implementasi Antar Muka Pada tahap implementasi antar muka ini akan dijelaskan mengenai beberapa tampilan yang ada pada aplikasi Sistem Taksonomi Tanah Kategori tinggi berbasis VB.NET.
4.2.1 Tampilan menu utama STTKT berbasis VB.NET Pada tampilan awal menu utama terdapat judul aplikasi dan ikon gambar lapisan tanah yang terletak tepat ditengah – tengah form. Di pojok kiri atas tedapat beberapa menu yang di dalamnya terdapat submenu yang berhubungan
dengan
proses
pengelolaan
data,
hingga
proses
ditemukannya penamaan dari tiap – tiap unsur klasifikasi tanah kategori tinggi yang dicari. Pemilihan desain pewarnaan pada tiap form dipengaruhi oleh rasa nasionalisme, sehingga warna merah dan putih sengaja dipilih untuk memperkuat identitas ke – Indonesia an di tiap form aplikasi ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
Gambar 4.1 Tampilan Utama aplikasi STTKT berbasis VB.NET
4.2.2 Tampilan login masuk STTKT berbasis VB.NET Gambar dibawah ini merupakan salah satu tampilan dalam aplikasi STTKT berbasis VB.NET yaitu form Login, dimana pengguna akan memasukkan nama dan password sesuai dengan jabatan pengguna yang di miliki. Karena nama dan password yang di masukkan akan menentukan hak kelola dalam aplikasi tersebut.
Gambar 4.2 Tampilan Login aplikasi STTKT berbasis VB.NET
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
4.2.3 Tampilan Profil Tanah STTKT berbasis VB.NET Bagian dibawah ini merupakan salah satu unsur form dari aplikasi STTKT berbasis VB.NET yang dipergunakan untuk memasukkan data teritorial dan unsur yang terkandung di dalam tanah. Dimana data tersebut di dapatkan oleh pakar setelah melakukan
observasi mendalam di
lapangan. Data yang telah di masukkan, baik data teritorial maupun unsur kandungan tanah tersebut akan disimpan, yang kemudian akan diproses untuk menentukan jenis penamaan tanah dalam klasifikasi kategori tinggi.
Gambar 4.3 Tampilan form Profil Tanah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
4.2.4 Tampilan Input Profil STTKT berbasis VB.NET Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form yang dipergunakan untuk memasukkan data observasi lapangan. Permeabilitas tanah dipilih sebagai indikator penentu, dimana penamaan kategori di tiap kelas bergantung pada akumulasi nilai permeabilitas yang dimasukkan.
Gambar 4.4 Tampilan Input Profil Tanah Tinggi 4.2.5 Tampilan Edit STTKT berbasis VB.NET Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form dari STTKT yang berfungsi untuk proses pengelolaan data penamaan tanah. Admin (pakar) dapat melakukan input, update, dan delete data yang sesuai dengan hasil perkembangan observasi lapangan yang dilakukan secara berkala, sehingga perkembangan data penamaan dapat senantiasa di perbaharui untuk
mempermudah penyampaian informasi kepada user untuk
mengetahui perkembangan penamaan kategori tanah tinggi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
Gambar 4.5 Tampilan Edit STTKT berbasis VB.NET
4.2.6 Tampilan Identifikasi Penamaan STTKT berbasis VB.NET Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form dari STTKT berbasis VB.NET yang berfungsi untuk proses identifikasi penamaan tanah kategori tinggi. Dengan memasukkan angka permeabilitas sebagai indikator penentu penamaan tanah kategori tinggi, maka admin dapat menemukan nama - nama tanah sesuai dengan tingkatan tanah dalam kategori tinggi. Data analisa tanah kategori yang telah berhasil diidentifikasi dapat disimpan, sehingga bilamana seorang user ingin mengetahui perkembangan jenis penamaan tanah di suatu daerah tertentu, maka pengguna dapat melihatnya melalui submenu review tanah kategori tinggi yang sudah disediakan didalam sistem.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Gambar 4.6 Tampilan Identifikasi STTKT berbasis VB.NET
4.2.7 Tampilan Manajemen User STTKT berbasis VB.NET Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form dari STTKT berbasis VB.NET yang berfungsi untuk proses pengelolaan user. Proses pengelolaan user hanya dapat dilakukan oleh admin sebagai (pakar). Di dalam form tersebut dapat dilakukan proses input, update, dan delete data user, yang berkaitan dengan nama, password, dan jabatan pengguna sebagai indikator hak kelola dalam STTKT berbasis VB. NET.
Gambar 4.7 Tampilan manajemen user STTKT berbasis VB.NET
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
4.2.8
Tampilan review data analisa STTKT berbasis VB.NET Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form dari STTKT berbasis VB.NET yang berfungsi untuk menampilkan review data hasil analisa STTKT berbasis VB.NET. Tampilan tersebut dapat diakses oleh admin maupun user. Data hasil analisa sistem tersebut dapat di cetak, sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam berbagai kebutuhan pengguna dalam rangka pendukung aktifitas yang berhubungan dengan tanah dan sejenisnya.
Gambar 4.8 Tampilan review data analisa STTKT berbasis VB.NET
4.2.9 Tampilan Profil Saya dalam STTKT berbasis VB.NET Tampilan dibawah ini merupakan sebuah form dari STTKT berbasis VB.NET yang berfungsi untuk menampilkan identitas perancang sistem. Dimana sebuah identitas perlu dicantumkan sebagai dasar informasi mengenai hak milik akan suatu aplikasi yang sedang dibuat. Untuk menghindari agar tidak terjadi pengakuan sepihak oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab atau ingin mencederai citra aplikasi dan perancangnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
Gambar 4.9 Tampilan Profil saya dalam STTKT berbasis VB.NET
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang dapat diambil, serta saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan segala hal yang ada didalam proses pengerjaan skripsi ini.
5.1 Kesimpulan Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari proses pengerjaan skripsi ini yaitu : a) Aplikasi Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi yang sudah dibangun ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memenuhi kebutuhan para pakar, pegiat, akademisi, dan berbagai kalangan yang bergerak dalam bidang ilmu tanah. Sebagai salah satu media pemecah masalah pengolahan, identifikasi unsur dan beberapa kebutuhan lain yang berkaitan dengan kategori tanah tinggi. b) Aplikasi ini cukup mudah diakses dalam media komputer desktop. Dalam penerapan kedepan, aplikasi ini mampu menunjang perkembangan informasi – informasi terbaru mengenai beberapa bagian ilmu tanah, khususnya dalam kategori tinggi melalui beberapa menu yang ada di dalam Sistem Taksonomi Tanah Kategori Tinggi tersebut.
60 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
5.2 Saran Pada pembuatan aplikasi ini tercantum beberapa saran yang berkaitan dengan proses pengembangan aplikasi ini ke depan. Dengan harapan agar aplikasi yang dikembangkan saat ini tetap bisa bermanfaat dan senantiasa dikelola dengan baik oleh para pengembang selanjutnya. Berikut beberapa saran tersebut : a. Dalam rangka penggunaan aplikasi ini, diharapkan para pengembang tetap memperhatikan kaidah – kaidah yang telah tersusun secara tertulis dan diakui secara global. Aplikasi yang telah dibuat ini setidaknya bisa bermanfaat bagi kalangan akademisi, sehingga mereka mampu mengedukasi kalangan – kalangan yang masih belum terbiasa menggunakan sistem dalam ruang teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini, sekaligus mengajak mereka untuk turut berperan aktif dalam pemanfaatan aplikasi ini secara maksimal. b. Dari segi validasi informasi dan analisis program, masih sangat perlu dikembangkan dan terus – menerus diperbaharui, agar nilai - nilai positif dan manfaat dalam aplikasi yang dikembangkan ini tetap ada. Dalam rangka proses kegiatan pengembangan aplikasi ini, diharapkan untuk tidak dikomersialisasikan sebagai bentuk proses pengambilan keuntungan secara pribadi atau golongan tertentu. Aplikasi ini murni dikembangkan untuk kepentingan dunia pendidikan, pertanahan, pertanian, dan beberapa bidang yang bersentuhan dengan aplikasi ini, terutama untuk mendukung terciptanya masyarakat yang cerdas dalam pengelolaan sumber daya lahan demi terciptanya harmonisasi kelangsungan hidup alam semesta.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Sri Hartati, Sari Iswanti ”Sistem Pakar dan Pengembangannya”, Penerbit Graha Ilmu yogyakarta 2008. Syafii , M ., ”Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan Mysql”, Yogyakarta : Andi Offset , 2004 . Priyanto, Rahmat “ Langsung Bisa Visual Basic.Net.”, Yogyakarta : Penerbit Andi Publisher, 2008. Darmayuda, Ketut “ Pemrograman Aplikasi Database dengan Microsoft Visual Basic.Net 2008”, Yogyakarta : Penerbit Informatika, 2009. Kusrini, ” Ciri – Ciri dari Sistem Pakar” 2006. Kusumadewi, ”Perbandingan Sistem Konvensional dengan Sistem Pakar” 2003. Buchanan & Feigenbaum, ”Root of Knowledge Systems and Expert System Appllications ” 1993. Baur & Pigford, ” Expert System (Computer science)”; Business; Data processing” 1990. Susanto, Rachman “ Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan.”, Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 2005.
62 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.