BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem akan menguraikan beberapa pengertian sistem,
karakteristik sistem, pengertian dan komponen sistem informasi II.1.1.
Pengertian Sistem Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling
terorganisasi, saling
berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu sama lainnya untuk suatu tujuan bersama. Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
Gambar II.1. Model Sistem Sumber : Hanif Al Fattah, 2007 : 4 Gambar di atas menunjukkan bahwa sistem atau pendekatan sistem minimal harus mempunyai empat komponen, yakni masukan, pengolahan, keluaran, dan balikan atau control. 8
9
Sementara Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme control. Untuk lebih jelasnya elemen sistem tersebut dapat digambarkan dengan model sebagai berikut:
Gambar II.2. Model hubungan elemen-elemen sistem Sumber : Hanif Al Fattah, 2007 : 4 Banyak ahli mengajukan konsep sistem dengan deskripsi yang berbeda, tetapi pada prinsipnya hampir sama dengan konsep dasar sistem umumnya. Schronderberg (1971) dalam Suradinata (1996) secara ringkas menjelaskan bahwa sistem adalah : 1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain. 2. Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya. 3. Bersama-sama dalam mencapai tujuan. 4. Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainnya. 5. Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
10
6. Menunjukkan adanya entropi. 7. Memiliki aturan. 8. Memiliki subsistem yang lebih kecil. 9. Memiliki deferensi antar subsistem. 10. Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda. (Hanif Al Fattah, 2007 : 5)
II.1.2.
Karakteristik Sistem Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu
membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem yang lainnya : 1. Batasan (boundary) : Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang di luar sistem. 2. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 3. Masukan (input) : Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. 4. Keluaran (output) : sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer computer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
11
6. Penghubung (interface) : Tempat di mana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi. 7. Penyimpanan (storage) : Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. (Hanif Al Fattah, 2007 : 6)
II.1.3.
Pengertian Sistem Inforamsi Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan
antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis, 1995). Mc Leod (1995) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Akhirnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan
informasi
guna
pengambilan
keputusan
pada
perencanaan,
pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross,
12
1993). Dengan demikian, sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output – IPO) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar II.3. Konsep sistem informasi Sumber: Hanif Al Fattah, 2007 : 9
II.1.4.
Komponen Sistem Informasi Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer
(CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut : 1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data. 2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. 3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. 4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. 5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator, serta yang bertanggung jawab terhadap perawatan sistem. 6. Prosedur, yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan, metode, dan peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer.
13
Sementara Burch dan Grudnitski (1986) berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen di atas disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masingmasing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. 1. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5. Blok Database. Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
14
6. Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. Sementara, menurut pendapat Davis (1995), sistem informasi manajemen terdiri dari elemen-elemen berikut : 1. Perangkat keras komputer (hardware) 2. Perangkat lunak (software), yang terdiri dari perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan, dan program aplikasi. 3. Database 4. Prosedur 5. Petugas operasional. (Hanif Al Fattah, 2007 : 11)
II.2.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi yang kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data,
merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen baik manual ataupun berbasis komputer yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi kepada puhak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi berkaitan dengan transaksi keuangan. (Anastasia Diana; 2011 : 4)
15
II.2.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Lingkup Sistem Informasi Akuntansi dapat dijelaskan dari manfaat yang didapat dari informasi akuntansi. Manfaat atau tujuan Sistem informasi Akuntansi tersebut adalah: 1.
Mengamankan Hart/Kekayaan Perusahaan. Harta/Kekayaan disini meliputi kas perusahaan, persediaan barang dagangan; termasuk aset tetap perusahaan.
2.
Menghasilkan Beragam Informasi Untuk Mengambil Keputusan. Misalnya
pengelola
toko
swalayan
memerlukan
informasi
mengenai barang apa yang diminati oleh konsumen 3.
Menghasilkan Informasi Utuk Pihak Eksternal. Setiap pengelola usaha memiliki kewajiban untuk membayar pajak.Besar pajak yang dibayar tergantung pada omset penjualan (jika pengelola memiliki menggunakan norma dalam penghitungan pajak) atau tergantung laba rugi usaha (jika pengelola memilih untuk tidak mengunakan norma dalam penghitungan pajaknya). Tanpa sistem yang baik, bisa jadi pengelola kesulitan untuk menentukan besarnya laba rugi usaha.
16
II.3. Meteode FIFO Dalam metode masuk pertama keluar pertama(MPKP) atau FIFO, dinyatakan bahwa biaya yang meleket pada barang proses awal priode perhitungan secara terpisah dengan biaya produksi yang terjadi, dan dianggap selesai dan ditransfer pertama kali atau ditambahkan pada priode sekarang. Barang pertama dihasilkan pada priode sekarang adalah barang dalam proses awal priode (Mursyidi : 2008 ;102
II.4. Basis Data (Databesa) Database atau basis data adalah sekumpulan data yang memiliki hubungan secara logika dan diatur dengan seusunan tetentu serta disimpan dalam media penyimpanan komputer. dat itu sendiri adalah representasi dari semua fakta yang ada pada dunia nyata. database sering digunakan untuk melakukan proses terhadap data-data tesebut untuk menghasilkan informasi tetentu. misalnya dari data nama siswa yang berulang tahun pada hari ini. Tentu saja informasi tersebut akan anda dapatkan dari sofware
pemroses database dengan cara anda
memberikan perintah dalam bahasa tertentu yaitu SQL(Structured Query Language). Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, nilai informasi sangatlah penting, terlebih bagi kemajuan perusahaan. Oleh karena itu penggunaan dan penguasaan database sangat penting. Dalam database ada sebutan-sebutan utnuk satuan data yaitu: 1. Karakter, ini adalah satuan data terkecil. data terdiri atau susunan karakter yang pada akhirnya memawakili data yang memiliki arti dari sebuah fakta.
17
2. Field, adalah kumpulan dari karakter yang mewakili fakta tertentu misalnya seperti nama siswa, tanggal lahir, dan lain-lain. Dalam dunia perancangan database, feld juga disebut atribut. Bila dipandang dari sudut pemrogaman berorientasi obyek maka name dan properti type. Properti name atau nama adalah properti dari field yang berisi field yang mewakili data sejenis yang disimpannya. Sedangkan properti type adalah properti yang mengatur tipe data dari data yang akan ditampungnya. Misalnya nama fieldnya adalah nama siswa maka tipe datanya adalah char, bila nama fieldnya adalah tanggal lahir maka tipe datanya adalah date. Field dilihat seperti kolom. 3. Record, adalah kumpulan dari field. Pada record anda dapat menemukan banyak sekali informasi penting dengan cara mengombinasikan field-field yang ada. 4. Tabel, adalah sekumpulan dari record-record yang memiliki kesamaan entity dalam dunia nyata. Kumpulan dari tabel adalah database, wujud fisik sebuah database dalam komputer adalaha sebuah file yang didalamnya terdapat berbagai tingkatan data yang telah disebutkan di atas. (Wahana Komputer, 2010 : 24)
II.5. Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram atau ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi yang dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukaan hubungan antar data. Pada akhirnya ERD juga bisa digunakan untuk menunjukkan
18
aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun ( Hanif Al Fatta ; 2007 : 121).
II.4.1. Kamus Data Menurut Raymond McLeod Jr dan George P Schell ( 2007 : 171 ), Kamus data (Data Dictionary) mencakup definisi-definisi dari data yang disimpan didalam basis data dan dikendalikan oleh sistem manajemen basis data. Struktur basis data yang dimuat dalam basis data adalah kumpulan dari seluruh definisi field, definisi tabel, relasi tabel, dan hal-hal lainnya. Nama field data, jenis data (seperti teks atau angka atau tanggal), nilai-nilai yang valid untuk data, dan karakteristik-karakteristik lainnya akan disimpan dalam kamus data. Perubahan– perubahan pada struktur data hanya dilakukan satu kali di dalam kamus data, program-program aplikasi yang menggunakan data tidak akan terpengaruh.
II.5. Normalisasi Salah satu topik yang cukup kompleks dalam dunia manajemen database adalah proses untuk menormalisasi tabel-tabel dalam database relasional. Dengan normalisasi kita ingin mendesain database relasional yang terdiri dari tabel-tabel berikut : 1. Berisi data yang diperlukan. 2. Memiliki sesedikit mungkin redundansi. 3. Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan. 4. Mengefisienkan update.
19
5. Menghindari kemungkinan kehilangan data secara tidak disengaja/tidak diketahui. Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion anomalies”, dan “update anomalies”. Tipe-tipe kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi pada database yang tidak normal.
II.5.1. Bentuk-bentuk Normalisasi Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relasional (Janner Simarmata; 2010 : 77).
1.
Bentuk Nornal Pertama (1 NF) Contoh yang kita gunakan di sini adalah sebuah perancangan yang
mendapatkan barang dari sejumlah pemasok. Masing-masing pemasok berada pada satu kota. . Tabel relasionalnya dapat dituliskan sebagai berikut : PEMASOK (P#, Status, Kota, b#, qty) di mana p#
: kode pemasok (kunci utama)
status : kode status kota Kota
: nama kota
b#
: barang yang dipasok
20
qty
: jumlah barang yang dipasok.
Sebuah tabel relasional secara defenisi selalu berada dalam bentuk normal pertama. Semua nilai pada kolom-kolomnya adalah atomi. Ini berarti kolomkolom tidak mempunyai nilai berulang. Tabel II.2. menunjukkan tabel pemasok dalam 1 NF
P# P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2 P2 P3 P4 P4 P4
2.
Status Kota B# 20 Yogyakarta B1 20 Yogyakarta B2 20 Yogyakarta B3 20 Yogyakarta B4 20 Yogyakarta B5 20 Yogyakarta B6 10 Medan B1 10 Medan B2 10 Medan B2 20 Yogyakarta B2 20 Yogyakarta B4 20 Yogyakarta B5 Tabel II.1. Normalisasi Pertama Pemasok Sumber : (Janner Simarmata, dkk ; 2010 :80).
Qty 300 200 400 200 100 100 300 400 200 200 300 400
Bentuk Normal Kedua (2 NF). Defenisi bentuk normal kedua menyatakan bahwa tabel dengan kunci
utama gabungan hanya dapat berada pada 1 NF, tetapi tidak pada 2 NF, sebuah tabel relasional berada pada bentuk normal kedua jika dia berada pada 1 NF dan setiap kolom bukan kunci yang sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Ini dapat digambarkan dengan membuat daftar ketergantungan fungsional. P#
Kota, Status
Kota
Status
(P#, B#)
qty
21
Proses mengubah tabel 1 NF ke 2 NF adalah : a.
tentukan sembarang kolom penentu selain kunci gabungan dan kolomkolom yang ditentukannya.
b.
Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolomkolom yang ditentukan.
c.
Pindahkan kolom-kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru penentu akan menjadi kunci utama pada tabel baru.
d.
Hapus kolom yang baru dipindahkan dari tabel asal, kecuali penentu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu.
e.
Tabel asal bisa diberi nama baru. Pada contoh, kita memindahkan kolom p#, status, dan kota ke tabel baru yang disebut pemasok2. Kolom p# menjadi kunci utama tabel ini. Tabel II.3. menunjukkan hasilnya.
22
Pemasok2 P# Status P1 20 P2 10 P3 10 P4 20 P5 30
Kota Yogyakarta Medan Medan Yogyakarta Bandung
P# P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2 P2 P3 P4 P4 P4
B# B1 B2 B3 B4 B5 B6 B1 B2 B2 B2 B4 B5
Barang Qty 300 200 400 200 100 100 300 400 200 200 300 400
Tabel II.2. Tabel Bentuk Normal Kedua (2NF). Sumber : (Janner Simarmata, dkk ; 2010 :82).
3.
Bentuk Normal Ketiga (3 NF). Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel relasional
hanya pada kunci utama. Secara defenisi, sebuah tabel berada pada bentuk normal ketiga (3 NF) jika tabel sudah berada pada 2 NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak tergantung secara transistif pada kunci utamanya. Konsep ketergantungan transistif dapat digambarkan dengan menunjukkan ketergantungan fungsional pada pemasok 2, yaitu : Pemasok 2. p#
Pemasok2, status
Pemasok 2. p#
Pemasok2, kota
Pemasok 2. kota
Pemasok2, status
Perlu dicatat bahwa pemasok2, status ditentukan, baik oleh kunci utama p#, maupun kolom bukan kunci, kota Proses mengubah tabel menjadi 3 NF adalah :
23
a.
Tentukan semua penentu selain kunci utama dan kolom yang ditentukannya.
b.
Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom yang ditentukannya.
c.
Pindahkan kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru. Penentu menjadi kunci utama tabel baru.
d.
Hapus kolom yang baru saja dipindahkan dari tabel asal, kecuali penentu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu.
II.6.
Sekilas Tentang Netbeans Menurut Wahana Komputer (2010 : 15), Netbeans adalah sebuah IDE
(Integrated Development Environtment) open source yang seringkali diasosiakan dengan Java. Netbeans merupakan salah satu proyek open source yang disponsori oleh Sun Microsystem. Proyek ini berdiri pada tahun 2000 dan telah menghasilkan 2 produk, yaitu Netbeans IDE dan Netbeans Platform. Netbeans IDE merupakan produk digunakan untuk melakukan pemrograman baik menulis kode, mengcompile, mencari kesalahan dan mendistribusikan program. Sedangkan Netbeans platform adalah adalah sebuah modul yang merupakan kerangka awal / pondasi dalam membangun aplikasi.
II.7.
MySQL Menurut Wahana Komputer (2010 : 5), MySql database server adalah
RDBMS (Relational Database Management System) yang dapat menangani data
24
yang bervolume besar. Meskipun begitu, tidak menuntut resource yang besar. MySql adalah database yang paling popular diantara database-database yang lain. MySql adalah program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySql memiliki dua bentuk lisensi, yaitu free software dan shareware.
II.8. UML II.8.1. Pengertian UML UML singkatan dari Unified Modelling Langguage yang berarti bahasa pemodelan standart. (Chonoles; 2003 : 6) mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantic. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan –aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat harus berhubungan satu dengan lainnya harus mengikuti standart yang ada. UML bukan hanya sekedar diagram, tetapi juga menceritakan konteksnya. Ketika pelanggan memesan sesuatu dari sistem, bagaimana transaksinya? Bagaimana sistem mengatasi error yang terjadi? Bagaimana keamanan terhadap sistem yang ada kita buat? Dan sebagainya dapat dijawab dengan UML. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk : 1. Merancang perangkat lunak. 2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan bisnis. 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang diperlukan sistem. 4. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.
25
UML telah diaplikasikan dalam investasi perbankan,lembaga kesehatan, departemen pertahanan, sistem terdistribusi, sistem pendukung alat kerja, retail, sales, dan supplier. Blok pembangunan utama UML adalah diagram. Beberapa diagram ada yang rinci (jenis timing diagram) dan lainya ada yang bersifat umum (misalnya diagram kelas). Para pengembang sistem berorentasikan objek menggunakan bahasa model untuk menggambarkan, membangun dan mendokumentasikan sistem yang mereka rancang. UML memungkinkan para anggota team untuk bekerja sama dalam mengaplikasikan beragam sistem. Intinya, UML merupakan alat komunikasi yang konsisten dalam mensuport para pengembang sistem saat ini. Sebagai perancang sistem mau tidak mau pasti menjumpai UML, baik kita sendiri yang membuat sekedar membaca diagram UML buatan orang lain (Prabowo Pudjo Widodo Herlawati ; 2011 ; 7)
II.8.2. Diagram-Diagram UML UML terdiri dari diagram, notasi, konsep dan aturan yang digunakan dalam memodelkan sistem. Diagram UML terdiri dari 13 jenis diagram yang memiliki fungsi dan notasi masing-masing. Kesembilan diagram ini dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu diagram yang menggambarkan struktur yang statis dari sistem dan diagram yang menggambarkan struktur yang dinamis dari sistem. 1. Structur Diagram Merupakan diagram yang menggambarkan struktur hubungan statis dari elemen-elemen yang ada dalam sebuah model diantaranya class, package, dan relationship yang terjadi.
26
2. Behavior Diagram Merupakan kumpulan diagram yang menggambarkan hubungan dinamis antara class yang berada dalam komponen model 3.
Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antara subsistem pada suatu sistem.
27
Class Diagram Component Diagram Structure Diagram
Composite Structure Diagram Deployment Diagram Object Diagram Package Diagram
Diagram Activity Diagram Use Case Diagram Behavior Diagram
Sequence Diagram
State Machine Diagram
Communication Diagram Interaction Diagram
Interaction Overview Diagram Timing Diagram
Gambar II.4. Klasifikasi Jenis Diagram UML Sumber : Informatika (2013:140)
28
I. Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktursistem dari pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi .
Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas
Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas
Diangram kelasa dibuat agar pembuatan program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram kelas agar antara dokumentasi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagi kasus, perancangan kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada perangkat lunak, sehingga tidak adalah gunanya lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya tidak sesuai. Misalkan dalam tabel Telepon dan anggota pada studi kasus maka perancangan kelas dapat mengandung kelas Telepon dan Anggota dimana di dalamnya ada sebuah atribut berupa larik (array) bertipe string dengan nama Telepon. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
29
Telepon Anggota Id Nama Alamat email getId() setId() getNama() setNama() getAlamat() setAlamat() getEmail() setEmail() queryMasukkanAnggota () queryMengubahAnggota () queryMencariAnggota() queryMelihatAnggota()
id_anggota telepon getId_anggota() setId_anggota() getTelepon() setTelepon() queryMasukkanTelepon( ) queryMengubahTelepon( ) queryMencariTelepon() queryMelihatTelepon() Atau hanya sebuah kelas anggota Anggota Id Nama Alamat email getId() setId() getNama() setNama() getAlamat() setAlamat() getEmail() setEmail() getTelepon() setTelepon() queryMasukkanAnggota () queryMengubahAnggota () queryMencariAnggota() queryMelihatAnggota()
Gambar II.5. Notasi Domain Diagram Class Sumber : Rosa A.S, M.Shalahuddin (2013:143)
30
2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistemdari pada bagaimana sistem dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam kumpulan aksi-aksi. Ketika digunakan dalam pemodelan software, diagram aktivitas merepresentasikan pemanggilan suatu fungsi tertentu misalnya call. Sedangkan bila digunakan dalam pemodelan bisnis, diagram ini menggambarkan aktivitas yang dipicu oleh kejadian-kejadian diluar seperti pemesanan atau kejadian-kejadian internal misalnya penggajian tiap jumat sore (Probowo Pudji Widodo ;2011 : 143-145). Aktivitas merupakan kumpulan aksi-aksi. Aksi-aksi nelakukan langka sekali saja tidak boleh dipecah menjadi beberapa langkah-langkah lagi. Contoh aksinya yaitu : a. Fungsi Matematika b. Pemanggilan Perilaku c. Pemrosesan Data Ketika kita menggunakan diagram aktivitas untuk memodelkan perilaku suatu classfier dikatakan kontek dari aktivitas. Aktivitas dapat mengakses atribut dan operasi classfier, tiap objek yang terhubung dan parameter-parameter jika aktivitas memiliki hubungan dengan perilaku. Ketika digunakan dengan model proses bisnis, informasi itu biasanya disebut process-relevant data. Aktivitas diharapkan dapat digunakan ulang dalam suatu aplikasi, sedangkan aksi biasanya specific dan digunakan hanya untuk aktivitas tertentu.
31
Detail aktivitas dapat dimasukan di dalam kotak. Aksi diperlihatkan dengan symbol yang sama dengan aktivitas dan namanya diletakkan didalam persegi panjang. Sumber : Probowo Pudjo Widodo (2011:145)
3. Sequence Diagram Menurut John Satzinger, 2010, dalam buku system Analysis and Design in a Changing World, “System Sequence Diagram (SSD) adalah diagram yang digunakan untuk mendifikasikan input dn output serta urutan interaksi antara pengguna dan sistem untuk sebuah use case