BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi Organisasi Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para pegawai maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.1 Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa persepsi mengenai komunikasi organisasi yakni sebagai berikut :2
1
Onong Uchjana Effendy.Ilmu Komunikasi Teori& Praktek.PT. Remaja Rosdakarya.Bandung,2009. Hal 214 2 Deddy Mulyana. Komunikasi Organisasi. PT. Remaja Rosdakarya.Bandung.2001. Hal 41
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
1. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program. 2. Komunikasi organisasi sebagai suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesame pegawai yang sama tingkatnya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produk, pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum. Kemudian bersama Lesikar, mereka menambahkan dimensi lagi dari komunikasi organisasi yaitu dimensi komunikasi pribadi di antara sesama anggota organisasi yang berupa pertukaran secara informal mengenai informasi dan perasaan di antara sesama anggota organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah proses yang yang terjadi dalam organisasi, dan di dalam sana proseskomunikasi yang terjadi terbagi dalam empat aspek yaitu : komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi ke atas (upward
communication),
komunikasi
horizontal
(horizontal
communication), dan komunikasi lintas saluran. 2.1.1 Komunikasi Organisasi Internal Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antar pimpinan dan bawahan, antara sesame bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bila berwujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bias merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua sebagai berikut : a. Komunikasi vertical, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan. Dalam komunikasi vertical, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberi laporan-laporan, saransaran, pengaduan-pengaduan, dan sebagainya, kepada pimpinan. b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesame seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi bias mengalir di bagian yang sama di dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
organisasi atau mengalir antar bagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.3 Memahami memahami
komunikasi
bagaimana
organisasi
organisasi
internal
melakuan
pada
dasarnya
komunikasi
dalam
memberikan pesan dan menerima pesan yang melibatkan unsur-unsur yang berkomunikasi dalam organisasi yaitu pimpinan, tim kerja dan bawahan. Komunikasi organisasi internal yang melibatkan pimpinan, unit kerja dan bawahan, sering menghasilkan komunikasi organisasi internal secara vertikal yaitu suatu komunikasi yang sumber pesan diberikan oleh pimpinan kepada unit kerja, kemudian dikelola oleh bawahan untuk menghasilkan sebuah pesan informasi, perintah, teguran dan solusi dalam menjalankan aktivitas organisasi.4 Berikut ditunjukkan skema komunikasi organisasi internal secara vertikal di bawah ini:
Gambar 1 Komunikasi Organisasi Internal secara Vertikal Sumber: Simon (2005:76) 3
Khomsahrial Roml. Komunikasi Organisasi Lengkap. PT Grasindo.Jakarta. 2011. Hal 6 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2005. Hal 76
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Pentingnya komunikasi organisasi internal juga terlihat dari penerapan komunikasi secara horizontal. Komunikasi ini melibatkan unsur pimpinan, unit kerja dan bawahan melalui sebuah komunikasi antar pimpinan, antar unit kerja dan antar bawahan untuk membahas, mengolah dan memberikan berbagai masukan yang dapat membangun sebuah kontruksi komunikasi yang efektif untuk diterapkan bersama (Freddy, 2004:127). Lebih jelasnya digambarkan sebagai berikut:
Komunikasi Organisasi Internal secara Horisontal Sumber: Freddy (2004 : 127) Penerapkan komunikasi organisasi internal dapat dilakukan melalui komunikasi organisasi secara diagonal yaitu sebuah kegiatan komunikasi dalam organisasi yang melibatkan pimpinan, unit kerja dan bawahan untuk saling berkomunikasi dalam memajukan dan memecahkan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas organisasi, sebagaimana ditunjukkan pada skema di bawah ini :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Komunikasi Organisasi Internal secara Diagonal Sumber: Freddy (2004 :130) Komunikasi Organisasi Internal secara Diagonal Sumber: Freddy (2004 :130) Berarti dalam suatu organisasi yang menjdikan komunikasi sebagai sebuah tindakan di dalam melakukan komuikasi secara internal yang melibatkan inter pribadi, antar pribadi, dialog atau pidato umum yang melibatkan unsur pimpinan, unit kerja dan bawahan dalam rangka memperbaiki dan menciptakan suatu komunikasi yang terjalin baik untuk mencapai tujuan bersama. Komunkasi organisasi internal yang diterapkan oleh setiap unsur organisasi menjadi sebuah perhatian dan pertimbangan untuk memahami arti penting komunikasi yang diterapkan dalam suatu organisasi. Semakin terjalin komunikasi internal yang efektif, semakin memudahkan setiap unsur yang berkepentingan dalam organisasi mudah meraih kemajuan dan pencapaian tujuan. komunikasi organisasi internal yang efektif, yaitu terlibatnya seluruh komponen organisasi mulai dari pimpinan, unit kerja dan bawahan untuk saling memberikan informasi dan mengelola pesan untuk mencapai tujuan. Berarti komunikasi organisasi berperan penting terhadap keberhasilan organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Kaitannya dengan komunikasi organisasi internal pada instansi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan hal tersebut sering ditemukan dari aspek pelaksanaan atau tindakan yang dilakukan oleh pimpinan, unit kerja dan bawahan dalam mengkomunikasikan berbagai kebijakan, program dan tindak lanjut dari sebuah serangkaian kegiatan mengenai tugas pokok dan fungsi pegawai untuk berkomunikasi secara horizontal, vertikal dan diagonal.
2.1.2 Komunikasi Organisasi Eksternal Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat daripada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja. a.
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan
umumnya
bersifat
informative,
yang
dilakukan
sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan btin,. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti : pidato radio; film documenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
b.
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Suatu
organisasi
yang
maju
dan
berkembang
selalu
berkomunikasidengan organisasi lain. keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari pentingnya komunikasi organisasi eksternal yang diterapkan. Penerapan suatu komunikasi eksternal dibangun atas adanya komunikasi timbal balik. Wujud komunikasi eksternal secara timbal balik berupa pemberian informasi, kegiatan kerjasama dan dialog antar organisasi. Gambaran sebuah komunikasi organisasi eksternal yang efektif yaitu adanya kepentingan, kerjasama dan tujuan yang ingin dicapai. Melalui komunikasi
antar
organisasi
akan
menghasilkan
sebuah
pencapaian tujuan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan. komunikasi organisasi merupakan channel penting untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut gambar hubungan timbal balik komunikasi eksternal diantara dua organisasi:
Komunikasi Organisasi Eksternal Hubungan Timbal Balik Sumber: Devito (2011 : 123)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Ini berarti, suatu organisasi yang menerapkan komunikasi organisasi eksternal pada dasarnya didasari oleh tiga aspek yang ingin dicapai yaitu: 1) melakukan komunikasi untuk mencapai kepentingan, 2) berkomunikasi untuk bekerjasama, dan 3) berkomunikasi untuk mencapai tujuan. Ketiga hal ini diimplementasikan dalam wujud komunikasi dengan saling memberi informasi, menjalin kerjasama dan melakukan dialog untuk menuntaskan berbagai permasalahan dan manfaat dari aktivitas organisasi . Muller menyatakan bahwa keberhasilan organisasi yang berbasis pada komunikasi organisasi eksternal yaitu selalu mengutamakan terjalinnya komunikasi yang efektif melalui pertukaran informasi antar organisasi, melakukan atau menjalin kerjasama dalam berbagai urusan atau program dan melakukan pembahasan melalui dialog atau simulasi untuk memecahkan adanya perbedaan diantara organisasi tersebut untuk lepas dari permasalahan. Melalui komunikasi organisasi secara eksternal dengan melakukan komunikasi untuk mencari informasi dari organisasi lain, menurut Laurent melalui komunikasi yang efektif dengan mitra organisasi lain yang ingin melakukan
pertukaran
informasi,
dirasakan
manfaatnya
untuk
mendapatkan berbagai database, laporan, program dan berbagai bentuk akses informasi yang dibutuhkan oleh organisasi. Termasuk melalui komunikasi organisasi secara eksternal, setiap komponen dari organisasi baik pimpinan, unit kerja dan bawahan, dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
melakukan kerjasama dengan organisasi lain melalui sebuah komunikasi yang aktif dan pro aktif untuk mengembangkan komunikasi eksternal. Komunikasi organisasi eksternal yang sering diimplementasikan oleh beberapa organisasi yaitu melalui sebuah kegiatan yang bersifat dialog antar organisasi. Kegiatan komunikasi dialog ini dapat dilakukan melalui komunikasi antar pimpinan, antar unit kerja dan antar bawahan atau dapat dilakukan dengan massal melalui seminar, sarasehan, ataupun hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan untuk mengkomunikasikan dua organisasi yang biasanya dilakukan sesuai kesepakatan.
2.2
Public Relations 2.2.1
Pengertian Public Relations Terdapat beberapa definisi berbeda mengenai public relations,
tetapi memiliki pengertian yang sama karna bersumber pada definisi yang di kemukaan oleh Institute of Public Relations ( IPR )5, yaitu : Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (Good Will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Definisi tersebut menganalisa kecenderungan yang mengisyaratkan bahwa dalam humas kita juga perlu menerapkan teknik-teknik penelitian
5
Frank Jefkins di sempurnakan oleh Daniel Yadin.Public Relations.Erlangga. edisi kelima. Jakarta.2004. Hal9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
ilmu sosial dalam merencanakan seuatu program atau kampanye kehumasan. Definisi tersebut juga mensejajarkan aspek-aspek kehumasan dengan aspek-aspek ilmu sosial dari suatu organisasi, yakni menonjolkan tanggung jawab organisasi kepada kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas. Walaupun berbagai hasil kehumasan memiliki redaksi hasil yang saling berbedaakan tetapi prinsip dan pengertiannya sama. Sebagai acuan, salah satu definisi Humas/PR yang diambil dari British Institute of Public Relations, berbunyi : a. “Public Relations activity is management of communication between anorganization and its publics”. (Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasidan publiknya). b. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain fort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its publics”. (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya).6
6
Scot M. Cutlip. et al. Effective Public Relations Edisi Kesembilan.Kencana Prenada Media Group.Jakarta.2006. Hal. 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.2.2
Fungsi Public Relations Fungsi Public Relations secara sederhana
adalah
sebagai
penghubung antara organisasi dengan publiknya atau pihak yang berkepentingan baik di dalam organisasi ataupun di luar organisasi. Secara lebih luas menurut Betram R. Candield7 dalam bukunya “Public Relations Principles and Problems” fungsi Public Relations harus mencakup hal-hal sebagi berikut : 1. Mengabdi kepada kepentingan publik (It should serve the publics interest) 2. Memelihara komunikasi yang baik (Maintain good communication) 3. Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik (Stress good morals and manners) Sedangkan menurut Cutlip dan Center8 menyatakan bahwa fungsi Public Relations sebagai berikut : a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi. b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan
informasi
dari
perusahaan
kepada
publik
dan
menyalurkan opini publik kepada perusahaan c. Melayani
public
dan
memberikan
nasihat
kepada
pimpinan
perusahaanuntuk kepentingan umum d. Membina hubungan secara harmonis antar perusahaan dan publik, baik internal maupun eksternal. 7 8
Danandjaja.Peran Humas Dalam Perusahaan..Graha Ilmu.Yogyakarta. 2011.Hal 19 - 20 Frida Kusumastuti. Dasar-Dasar Hubungan Masyarakat. Ghalia Indonesia.Jakarta. 2002.Hal23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi Public Relations secara umum yaitu, memelihara komunikasi yang harmonis antar perusahaan dengan publiknya, melayani kepentingan manajemen dan publik dengan baik dan memilihara perilaku serta moralitas perusahaan yang baik.
2.2.3
Media Public Relations Media public relations dalam ilmu komunikasi adalah sarana
penghubung
yang
dipergunakan
oleh
seorang
praktisi
public
relationsdengan publiknya, yaitu internal maupun eksternal untuk membantu tujuan.9 Adapun fungsi dari media massa secara umum yaitu: 1. Media massa memiliki fungsi pengantar (pembawa) bagi segenap macam pengetahuan. Jadi media massa memainkan peranan institusi lainnya. 2. Media massa menyelenggarakan kegiatan dalam lingkungan public; pada dasarnya media massa dapat dijangkau oleh segenap anggota masyarakat secara sukarela, umum dan murah. 3. Pada dasarnya hubungan antara pengirim dengan penerima seimbang dan sama.
9
Maria Assumpta Rumanti. Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktek. PT Garsindo. Jakarta. 2005. Hal118
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
4. Media massa menjangkau lebih banyak orang dari pada institusi lainnya sejak dahulu ‘mengambil alih’ peranan sekolah, orangtua, agama dan lainnya.10 Media public relations terdiri dari dua bentuk media yaitu Media Internal dan Media Eksternal. Media internal dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat berbentuk majalah, tabloid, buletin, newsletter, website perusahaan, intranet perusahaan, company profile, financial report, dan masih banyak lagi jenis lainnya. Sedangkan media Eksternal yang dibuat oleh public relations adalah media massa baik yang berbentuk cetak maupun elektronik. Klasifikasi Media Massa dapat dibagi sebagai berikut : 1. Media Cetak Media cetak yang dimaksud diantaranya adalah surat kabar, majalah dan tabloid yang terbit dalam tempo mingguan atau bulanan. a. Surat kabar Kelebihan : “harga murah, berita menyeluruh, lengkap dan dapat menyebar secara efektif serta jangkauannya luas mencakup pembaca yang tersebar di berbagai tempat dalam kurun waktu tertentu.” Kekurangan : “komunikasinya searah, umur atau jangka waktunya relative pendek (short life span)”
10
Dennis McQuail. Teori Komunikasi Massa. Erlangga.Jakarta.2000. Hal20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
b. Majalah adalah media yang digunakan untuk menghasilkan gagagsan feature dan publisitas bergambar untuk bahan refernsi di masa mendatang. Majalah biasanya terbit seminggu sekali dan dapat dibaca pada saat senggang atau santai. Kelebihannya: “Majalah menyajikan informasi yang tidak hanya menjawab secara lengkap pertanyaan 5W+1H, teteapi juga secara tuntas dengan bahasan dari berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas, sehingga mampu menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik, publiknya khususnya, bias disimpan dalam waktu yang lama sebagai bahan referensi”. Kekurangannya: “Pesan tidak bias segera diperoleh public, harganya relative mahal, biaya produksi lebih mahal dari surat kabar.
2. Media Elektronik Media elektronik yang dimaksud adalah televise dan stasiun radio baik milik pemerintah maupun swasta yang mempunyai pendengar dan pemirsa dalam jumlah besar tersebar di seluruh Indonesia. a. Televisi Kelebihannya:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
“pesannya mudah diterima dan diingat pemirsanya, visualnya lebih hidup, serta kecepatan penyampaian pesan dan daya pengaruhnya cukup tinggi” 11 Kekurangannya: “Relatif lebih mahal, pengaruhnya langsung khususnya dapat bersifat. Penyampaian pesannya atau berita, tidak menyeluruh karena jam siarannya harus menghemat waktu”.12 b. Radio, adalah media yang menyampaikan pesan melalui stimuli indera pendengaran. Kelebihannya: “isi pesan bias cepat/langsung diterima publiknya, pesannya mempunyai kekuatan mempersuasi secara emosional, proses produksinya sederhana dan fleksibel, khalayaknya khusus, harga pesawatnya tidak mahal dan mudah dibawa-bawa, siarannya bias diterima dimana saja, biaya produksi rendah, bias menjangkau wilayah yang sulit (pelosok) bahkan melalui batas Negara, isi pesan bias dipahami siapapun juga termasuk yang tidak mampu membaca. Kekuranganya: “Isi pesan cepat berlalu dan tidak bias diulang kembali, bila tidak digarap dengan baik, maka dengan mudah pendengar bisa langsung
11
Rosady Ruslan. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsep dan Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.2010. Hal 195 12 ibid. Hal 196
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
memindahkan gelombang radionya, umpan balik membutuhkan waktu, sehinngga sulit untuk melakukan evaluasi.”13
3. Media Online atau Cyber Media Seiring berkembangnya teknologi, maka tidak hanya berpatok pada media cetak maupun media elektronik saja. Beberapa perusahaan juga sudah mempunyai media online yang dapat diakses lewat website yang telah tersedia. Media internet ini sangat berguna bagi praktisi public relations dalam menyampaikan pesan organisasi. Karena akan mendapatkan feedback langsung dari khalayak terhadap pemberitaan yang ada. Karakteristik Media Internet : “Sifat komunikasinya dua arah (interaktif), komunikatornya bisa lembaga maupun personal, isi pesannya lebih personal atau individual, informasi diterima publiknya tidak serentak namun sesuai dengan kebutuhan komunikasinya, publikasinya bisa homogen.”14 2.3
Public Relations Online Penggunaan internet dalam praktik Public relations adalah suatu keniscayaan.
Ketinggalan
kereta
jika
Public
Relations
tidak
mengaplikasikan media ini. Apalagi ditengah kompetisi global semacam ini. Pemanfaatan jaringan internet (misalnya web site), berarti menambah 13
Diah Wardhani. Media Relations Sarana Membangun Reputasi Organisasi.Graha Ilmu.Yogyakarta. 2008. Hal 30 14 ibid Hal: 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
variasi media informasi public. Variasi media berarti memungkinkan variasi kemasan pesan. Ini penting agar pola penyebaran informasi tidak monoton. Selain itu, public relations memperhatikan perilaku dan kebutuhan public dalam menkonsumsi informasi. Ini berkaitan dengan perubahan konsumsi informasi yang membutuhkan kecepatan sumber informasi. Ketika perusahaan mengaplikasikan teknologi internet dalam operasional perusahaan-misalnya dengan memiliki alamat web, maka akan menempel citra tertentu sebagai perusahaan yang : -
Lebih berorientasi konsumen responsive.
-
Lebih informative.
-
Lebih canggih dan berteknologi tinggi.
-
Lebih dekat dengan pasar intelektual dan “kaum muda”. Penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public relations
memunculkan konsep Public Relations Online. Melalui internet, dimungkinkan menjalin hubungan baik untuk mempertahankan dukungan public.. 2.3.1
Keuntungan Aplikasi Internet Dibawah ini merupakan berbagai keuntungan yang didapat dari
aplikasi internet dalam praktik public relations : 1.
Komunikasi dengan biaya murah dan cepat sampai ke public.
2.
Sarana mendapatkan informasi kemajuan dunia
3.
Memelihara hubungan dengan media
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
4.
Membentuk kelompok diskusi atau bisnis dan membentuk opini public.
5.
Sarana promosi dan pencitraan korporat.
6.
Menghemat waktu.
7.
Mendukung program pemasaran.
8.
Komunikasi efektif.
9.
Memenuhi kebutuhan public.
10. Menuju pemasaran global. 11. Menggapai publisitas media online. 12. Ketergantungan pada media massa konvensional bias dikurangi.
2.3.2 CMC (Computer-Mediated Communication) Computer-Mediated Communication (CMC) adalah jenis-jenis program aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih untuk berinteraksi melalui komputer yang berbeda dan berada di tempat yang berbeda pula. Intinya adalah bagaimana dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat pendukung komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut Penelitian telah berasumsi bahwa CMC tidaklah netral; CMC dapat menyebabkan bermacam perubahan dalam bagaimana manusia dapat berkomunikasi satu sama lain, dan juga mempengaruhi pola komunikasi serta jaringan sosial mereka (misalnya, Fulk & Collins-Jarvis, 2001).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Dengan kata lain, teori CMC ini mengarahkan pada efek sosial. Rice & Gattiker (2001) menyatakan bahwa CMC berbeda dari komunikasi tatap muka langsung. CMC membatasi pada level sinkronisasi dari interaksi, yang memungkinkan terjadinya reduksi di dalam interaksi. Lebih jauh lagi, CMC dapat mengatasi penjajahan atas jarak dan waktu Konsep penting yang ada dalam teori ini adalah presence, menggambarkan bagaimana kondisi psikologis di mana obyek virtual yang dibentuk oleh komputer diperlakukan seperti obyek nyata. Selain itu juga ada konsep social presence, yaitu kondisi di mana aktor sosial mendapatkan pengalaman sesuai dengan isyarat atau lambang-lambang sosial yang terdapat dalam berbagai media komunikasi.
2.3.3 Media Konvensional dan Teori New Media 1. Media Konvensional Media konvensional atau media cetak merupakan media yang terbiat setiap hari secara terus – menerus dengan bentuk tulisan yang mengandung unsure 5W+1H (what, who, when, where, why, dan how) serta media cetak memiliki audiens yang terbatas. Berita pada media konvensional disajikan dalam berbagai bentuk seperti surat kabar, artikel, feature,dll. 2. Media Baru – Internet Abad ke-20 dapat digambarkan sebagai ‘zaman pertama media massa. Abad ini juga ditandai dengan berubahnya ketakjuban maupun ketakutan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
atas pengaruh media massa. Walaupun terjadi perubahan yang besar dalam lembaga dan teknologi media serta dalam masyarakat sendiri dan juga munculnya ‘ilmu komunikasi’, perdebatan publik mengenai signifikasi sosial yang potensial dari ‘media’ sepertinya tidak terlalu berubah. Penggambaran isu yang muncul selama dua atau tiga dekade awal pada abad ke-20 lebih dari sekedar kepentingan sejarah dan pemikiran awal memberikan poin rujukan untuk memahami masa kini. Media
massa
berkembang
begitu
cepat.
Seiring
dengan
perkembangan teknologi komunikasi, komunikasi massa pun semakin canggih dan kompleks, serta memiliki kekuatan yang lebih dari masa-masa sebelumnya. Hal ini ditandai dengan munculnya media baru. Istilah ‘media baru’ telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang semakin berkembang dan beragam. Ciri utama media baru adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada di mana-mana.15 Adapun perbedaan media baru dari media lama, yakni media baru mengabaikan
batasan
memungkinakan
percetakan
terjadinya
dan
model
percakapan
antar
penyiaran
dengan
banyak
pihak,
memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran 15
Dennis McQuail.Teori Komunikasi Massa. PT Salemba Empat.Jakarta.2011. Hal 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
kembali objek-objek budaya, mengganngu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya dari hubungan kewilayahn dan modernitas, menyediakan kontak global secara instan, dan memasukkan subjek modern/akhir modern ke dalam mesin aparat yang berjaringan.16 Perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media baru yakni: a. Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media. b. Interaksi dan konektivitas jaringan yang makin meningkat. c. Mobilitas dan deklokasi untuk mengirim dan menerima. d. Adaptasi terhadap peranan publikasi khalayak. e. Munculnya beragam bentuk baru ‘pintu’ (gateway) media. f. Pemisahan dan pengaburan dari ‘lembaga media’.
Klaim status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga sebagai media massa adalah internet. Meskipun demikian, ciri-ciri massal bukanlah karasteristik utamanya. Pada awalnya, internet dimulai sebagai alat komunikasi nonkomersial dan pertukaran data antara profesioanal, tetapi perkembangan selanjutnya adalah internet sebagai alat komunikasi pribadi dan antarpribadi (Castells), Media ini belum matang maupun memiliki definisi yang jelas sejalan dengan penilaian Lievrouw yang menyatakan bahwa ‘belum terdapat bentuk aplikasi yang sangat hebat (killer application) dari interaksi dalam jaringan (daring)’. Walaupun
16
Ibid. Hal. 151
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
demikian, kita juga dapat melihat aplikasi mesin pencari dan situs jaringan sosial sebagai aplikasi yang unik dan dominan. Denis McQuail memberikan beberapa ciri mengenai internet, yaitu : a. Teknologi berbasis komputer. b. Karakternya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel. c. Potensi interaktif. d. Fungsi publik dan privat. e. Peraturan yang tidak ketat. f. Kesalingterhubungan. g. Ada di mana-mana/tidak tergantung lokasi. h. Dapat diakses individu sebagai komunikator. i.
Media komunikasi massa dan pribadi. Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan
pola komunikasi masyarakat. Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak mempengaruhi cara individu bekomunikasi dengan individu lainnya. Internet di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak ada batasan. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon seluler. Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat. Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu. New Media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara public. Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
adalah sebuah metode yang complex dan fleksibel yang membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web 2.0. (web two point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja. Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun kedalam internet. Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di web dan membuka alam semesta bagi pengguna media. Sedangkan metafora halaman web 1.0 hanya diperbolehkan untuk mengunduh informasi sejalan dan karena itu tidak berbeda
dengan
konsumsi
media
penyiaran,
aplikasi
web
2.0
memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen otonom. Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan situs jaringan sosial online lainnya
seperti memungkinkan pengguna
media untuk
memiliki
pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media siar menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional atau internasional, ada beberapa cara di mana individu mendapatkan interaksi berharga untuk membuat koneksi global secara nyata. Faktanya bahwa pengguna sekarang dapat
bekerja
dengan
materi
media
siar
sebagai
sebuah
cara
mengembangkan ide pada ruang publik. Salah satu bagian dari new media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas. Menurut
R
Cahyo
Prabowo
mengenai
media
baru/new
media/media online adalah suatu alat sebagai sarana komunikasi yang dimana saling berinteraksi, berpendapat, tukar informasi, mengetahui berita yang melalui saluran jaringan internet serta informasinya selalu terbaru secara kilat dan juga lebih efisien ringkas memberikan informasi kepada nasabah tabungan Bank Central Asia KCP Tanjung Duren 2. Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting untuk dikembangkan kedepannya. Internet memiliki kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima pesan. Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet. Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme Kontemporer,
internet
adalah
sebuah
medium
terbaru
yang
mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi pihak pihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas mengakses informasi, densitas (kepekatan atau kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak pada esensinya sebagai sebuah medium. Untuk mengakses Internet, seseorang membutuhkan koneksi Internet dan piranti keras seperti komputer, PDA, Blackberry dan lain sebagainya. Internet yang dianggap sebagai gabungan dari beberapa bentuk media dan fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya. 3. Kelebihan dan Manfaat New Media New media (media baru/media online) memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja jika jaringan internet lancar dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya dengan cepat serta harus ada juga koneksi internet dimana pun berada bersama media baru (new media/media online). Media online/media baru (New Media) masuk ke dalam kategori komunikasi massa, karena pesan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
yang disampaikan kepada khalayak luas lewat media online / Media Baru (New Media). Internet merupakan salah satu teknologi komunikasi baru juga memiliki kemampuan untuk membantu kita memilih dan mengatur informasi yang kita inginkan atau perlukan dengan lebih efisien. Secara garis besar, internet jauh leih luwes dalam menjembatani waktu dan jarak dibandingkan media-media yang sudah ada terlebih dahulu. Sebagai media komunikasi, internet mempunyai peranan penting sebagai alat (channel) untuk menyampaikan pesan (message) dari komunikator/penyalur pesan (source) kepada komunikan/penerima pesan (receiver). Sifat dari internet sebagai media komunikasi adalah transaksional, dalam artian terdapat interaksi antar individu secara intensif (terus-menerus) dan ada umpan balik (feedback) dari antar individu dalam setiap interaksi tersebut. Selain itu, terdapat partisipasi antar individu dengan mempertimbangkan untung/rugi dalam setiap interaksi. Internet juga dianggap memiliki kapasitas besar sebagai media baru. Tidak hanya memperkecil jarak dalam mengkomunikasikan pesan, teknologi komputer dan internet juga telah berkembang dan mengeliminasi penggunaan koneksi kabel, namun tetap bisa memfasilitasi taransmisi informasi yang sangat cepat ke seluruh dunia (Bagdakian, 2004:114). 4. Online Banking Online banking merupakan layanan perbankan dengan bantuan online dengan beberapa jenis layanan dimana pelanggan dapat meminta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
informasi dan melakukan transaksi perbankan seperti informasi saldo, transfer rekening antar bank, pembayaran tagihan listrik, buku permintaan cek dll, melalui jaringan telekomunikasi atau internet tanpa harus kunjungan fisik cabang. 17 Definisi Online banking adalah sebuah jaringan internet yang dipergunakan demi kepentingan perbankan atau menggunakan jaringan internet untuk melakukan transaksi perbankan yang dapat dilakukan di rumah dan kantor. Keuntungan Bagi Nasabah Bank: a. Online Banking lebih menghemat waktu dan biaya (biaya transportasi), b. Konsumen tidak harus mendatangi bank secara langsung, c. Memberi pelayanan selama 24 jam, d. Konsumen Online Banking dapat melakukan transaksi dan mencari informasi dari manapun dan kapanpun. Adapun keuntungan yang di dapat bagi pihak bank dalam menggunakan internet banking : Mengurangi biaya operasional, biaya sewa tempat, dan gaji karyawan. Bill (2006) mengungkapkan bahwa online banking (atau perbankan internet atau E-banking) memungkinkan pelanggan dari lembaga keuangan untuk melakukantransaksi keuangan di situs Web aman dioperasikan oleh lembaga, yang dapat menjadi bank ritel atau virtual, credit union atau society. 17
Abdullah Bin Omar,”Online Banking Definitions.” Journal of Internet Banking and Commerce, Vol. 16 no 2, August. 2011: 3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chau dan Ngai (2010) mengatakan bahwa terdapat koefisien korelasi mengenai hubungan antara tiga komponen dari kualitas fungsional dan kepuasan kualitas fungsional responden mengenai pelayanan bank melalui online yaitu semakin tinggi tingkat persepsi pelanggan mengenai kemanfaatan/informasi/kualitas interaksi dari pelayanan Bank secara online, tinggi kepuasan mereka dengan kualitas fungsi dari pelayanan bank secara online. Cox dan dale (2001) juga beranggapan bahwa kualitas pelayanan sangat penting untuk hubungan antara 3 pelanggan dengan internet. Kualitas teknis dari pelayanan online banking merupakan kualitas pelayanan finansial yang disediakan oleh bank melalui websitenya Menurut Kangis dan Voukelatos dari hasil penelitian Kangis dan Vassalis dapat diketahui bahwa pelanggan dari Bank publik juga mempunyai ekspektasi yang sama dengan ekspektasi pelanggan Bank swasta yaitu kualitas pelayanan. Berbeda dengan endapat sebelumnya menurut Loo yang mengutip pernyataan dari Dusuki dan Abdullah menjelaskan bahwa para bankir tidak dapat lagi tergantung pada menonjolkan faktor islam tetapi juga kualitas pelayanan. Yi dan Venkatesh menyatakan bahwa Self-efficacy mengacu pada keyakinan individu terhadap kemampuan mereka melakukan tindakan tertentu dan dianggap sebagai faktor penentu dalam melakukan kegitan memilih, dan tingkat kinerja dalam situasi tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Babakus, Eroglu dan Yavas menyatakan bahwa konsumen dalam melakukan pilihan online banking, banyak faktor yang menentukannya, diantaranya adalah dimensi pengalaman, kepercayaan, dan search. Chau dan Ngai berpendapat bahwa fungsi sosial yang negatif tentunya akan membentuk sikap negative Dari pernyataan Vinh dan Ngai tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pihak bank juga harus memperhatikan factor kemudahan menggunakan dan kebermanfaatan dari sistem pelayanan bank secara online. 2.3.4 Teori Uses and Gratifications Salah satu contoh teori yang memiliki keterkaitan dengan perkembangan media PR adalah teori Uses and Gratification. Menurut, Blumler dan Katz, Teori Uses and Gratifications menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna mengambil bagian aktif dalam proses komunikasi dan berorientasi pada penggunaan media mereka tujuan. Teori Uses and Gratifications mengatakan bahwa pengguna media yang berusaha keluar sumber media yang terbaik memenuhi kebutuhan pengguna.18 Dengan mengutamakan
kebutuhan
akan
media
dijaman
teknologi
yang
berkembang dan maju ini, peneliti melihat bahwa nasabah sebagai customer yang memerlukan kenyamanan bertransaksi sekaligus menjaga kepercayaan pada Bank BCA, disini dapat terlihat dengan jelas bahwa nasabah memainkan peranan aktif dalam menggunakan media, salah 18
Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. (1973-1974, Winter). Uses and gratifications research. The Public Opinion Quarterly, 37(4), 509-523.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
satunya media elektronik sebagai media bertransaksi kapanpun dan dimana pun. Menurut Katz dan Gurevitch, beberapa asumsi mendasar dari teori uses and gratifications adalah sebagai berikut: 1. Khalayak dianggap aktif. Khalayak bukanlah penerima yang pasif atas apa pun yang media siarkan. Khalayak memilih dan menggunakan isi program. 2. Dalam proses komunikasi massa, Para anggota khalayak secara bebas menyeleksi media dan program-programnya yang terbaik yang bisa mereka gunakan untuk memuaskan kebutuhannya. 3. Media massa harus besaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. 4. Tujuan media masa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya, orang yang dianggap mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu 5. Pertimbangan nilai tentang signifikansi kultural dari media massa harus dicegah. Semisal, tidaklah relevan untuk menyatakan programprogram infotainment itu sampah, bila ternyata ditonton oleh sekian juta penonton Windahl juga berusaha untuk memajukan Teori Uses and Gratifications dalam bukunya "Penggunaan dan Gratifications di Crossroads”. Beliau berpendapat bahwa : The primary difference between the traditional effects approach and the U&G approach is that a media effects researcher usually
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
examines mass communication from the perspective of the communicator, whereas the U&G researcher uses the audience as a point of departure. Believing it was more beneficial to emphasize similarities than differences, Windahl coined the term conseffects and argued for a synthesis of the two approaches.
Dalam hal ini berarti perbedaan utama antara pendekatan efek tradisional dan pendekatan Teori Uses and Gratifications terletak pada efek media yang biasanya diteliti oleh peneliti tentang komunikasi massa dari perspektif komunikator,
sedangkan
untuk
Teori Uses
and
Gratifications peneliti biasaya menggunakan penonton sebagai titik keberangkatan .19 Berkaitan dengan penelitian ini, bagi Windahl menanamkan kepercayaan itu lebih bermanfaat untuk menekankan kesamaan daripada perbedaan. Kepercayaan yag dibangun oleh nasabah merupakan bukti yang diberikan oleh BCA sebagai perusahaan perbankan yang cukup dekat dengan masyarakat luas. Model Uses and Gratification yang dikemukakan oleh Elihu Katz, mengemukakan bahwa khalayak aktif menggunakan media massa dan karena adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Katz berdasar pada kerangka pemikiran sebagai berikut :
19
1.
Sumber-sumber sosial psikologis, dari
2.
Kebutuhan-kebutuhan, yang menimbulkan...
3.
Harapan-harapan, tentang...
Thomas, E. Ruggiero. “Uses and Gratifications at the Crossroads,” Journal of Mass Communication and Society, Vol. 7, March. 2000:3–37.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
4.
Media massa atau sumber-sumber lain, yang mengarah pada..
5.
Pola-pola yang berbeda dalam menerima terpaan media atau keterlibatan dalam aktifitas lain.
6.
Pemuasan kebutuhan
7.
Konsegkuensi-konseguensi lain yang tidak diinginkan.
Menghasilk an pemuasan kebutuhan Faktor Sosial Psikologis
Kebutuhan yang melahirkan
Harapanharapan terhadap media
Berbagai pola pengguna an media
Konsekuen si lain yang tidak diinginkan
Model ini banyak melihat apa yang dilakukan khalayak terhadap media dibandingkan dengan apa yang dilakukan media terhadap khalayak. Tingkatan kebutuhan yang dimaksud dapat dilihat pada apa yang disampaikan oleh Maslow, maupun klasifikasi kebutuhan dalam proses komunikasi massa yang disampaikan oleh Katz dalam Severin and Tankard, yaitu : 1. Coqnitive
Needs
(
memperoleh
informasi,
pengetahuan
dan
pengertian)*). 2. Affective Needs (pemenuhan kebutuhan emosi dan estetika)**) 3. Personal integration Needs (kredibilitas, konfiden, status dan stabilitas)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
4. Social Integration Needs (kontak dengan famili, kawan, dan penerimaan oleh lingkungan) 5. Tention and relax needs ( kebutuhan untu melepas kejenuhan, rilek, hiburan, sesuatu yang berubah / berbeda dari rutinitas). Kebutuhan kognitif merupakan kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan pengalaman, sesuatu yang menyenangkan dan kebutuhan yang berkenaan dengan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang diperoleh dari hasrat akan harga diri, yang tentunya berkaitan dengan peneguhan kredibilitas dan status individual. Kebutuhan sosial integratif adalah kebutuhan akan peneguhan dengan keluarga, teman dan dunia. Kebutuhan pelepasan adalah upaya menghindarkan tekanan, ketegangan. Teori diatas juga didukung dengan penjelasan bahwa setiap orang mencari informasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, “media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi”. Kebutuhan dari dalam diri individu pada teori ini berpusat pada kerangka psikologis dimana termasuk dalam kebutuhan kognitif yaitu teori stimulasi dan teori utilitarian. a.
Teori stimulasi memandang manusia sebagai makhluk yang “lapar stimuli”, yang senantiasa mencari pengalaman-pengalaman
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
baru, yang selalu berusaha memperoleh hal-hal yang memperkaya pemikirannya. b.
Teori
utilitarian
memandang
individu
sebagai
orang
yang
memperlakukan setiap situasi sebagai peluang untuk memperoleh informasi yang berguna atau keterampilan baru yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup. Komunikasi massa dapat memberikan informasi, pengetahuan dan keterampilan. Berbagai penelitian membuktikan bahwa banyak orang memperoleh informasi dari media massa20 Selain teori yang terdapat pada kebutuhan kognitif individu, terdapat pula teori-teori pada kebutuhan afektif individu yang juga mendukung kerangka bagan dari uses and grativication. Pada motif afektif terdapat teori peneguhan, teori penonjolan teori afiliasi dan teori peniruan. a.
Teori peneguhan memandang bahwa orang dalam situasi tertentu akan bertingkah laku dengan suatu cara yang membawanya kepada ganjaran yang dialaminya pada waktu lalu. Menurut kerangka teori ini, orang menggunakan media massa karena mendatangkan ganjaran berupa informasi, hiburan, hubungan dengan orang lain dan sebagainya.
b.
Teori penonjolan memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengembangkan seluruh potensinya untuk memperolehpenghargaan
20
Jalaluddin Rakhmat. Op Cit. hal. 208
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
dari dirinya dan dari orang lain. Manusia ingin mencapai prestasi, sukses dan kehormatan. c.
Teori afiliasi memandang manusia sebagai makhluk yang mencari kasih sayang dan penerimaan orang lain. Dalam hubungannya dengan gratifikasi media, banyak sarjana ilmu komunikasi yang menekankan fungsi media massa dalam menghubungkan individu dengan individu lain.
d.
Teori peniruan (modelling theories) individu dipandang secara otomatis cenderung berempati dengan perasaan orang-orang yang diamatinya dan meniru perilakunya. Teori peniruanlah yang dapat menjelaskan
mengapa
media
massa
begitu
berperan
dalam
menyebarkan mode berpakaian, berbicara atau berperilaku tertentu lainnya.21 Pandangan dari berbagai pakar diatas berujung pada perilaku media bermanfaat dan keaktifan khalayaklah yang menentukan apakah mereka menggunakan media itu karena bermanfaat dan memenuhi kebutuhannya atau tidak. Kemudian perilaku media dibimbing oleh sebuah motivasi terlebih dahulu sebelumnya. Perilaku media dipandang sebagai perilaku bermotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Khalayak menggunakan media yang menurut penilaiannya memenuhi kebutuhannya. Penggunaan media akan terus berlangsung selama media yang digunakan dapat memeberi kepuasaan individu.
21
Jallaludin Rakhmat. Op Cit, hal. 217
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
Sehingga penggunaan media dapat dilakukan berkala apabila media yang dipilihnya memberikan jawaban dan kepuasan atas semua hal yang dibutuhkannya, tetapi sebaliknya apabila media tidak dapat memberikan jawaban atas keinginanya itu, bisa jadi seseorang tadi akan mencari media lain. Hal ini sesuai dengan teori Law of Effects oleh Dennis McQuail22 yang menyatakan : 1. Mencapai satu atau beberapa kebutuhannya maka tindakan tersebut cenderung diulanginya berkali-kali dan menjadi kebiasaan yang akhirnya akan menjadi pola tingkah lakunya. 2. Sebaliknya bila sesuatu tindakan atau reaksi yang dilakukan tidak berhasil menimbulkan kepuasan terhadap kebutuhannya itu, atau reaksinya menimbulkan frustasi, maka tidak akan diulanginya.
Terlebih dalam lingkup perusahaan, pilihan media yang dapat memenuhi kebutuhan informasinya didapat dari konsumsi media internal. Media internal khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi terhadap perusahaan tertentu. Nasabah tabunga BCA memenuhi kebutuhan informasinya tentang perusahaan menggunakan media online banking. 2.4
Efektivitas Kata efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu eflective yangberarti
berhasil, tepat atau manjur. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,efektivitas mengandung pengertian mempunyai nilai efektif, pengaruh atau akibat.Dapat pula diartikan sebagai kegiatan yang bisa memberikan hasil yangmemuaskan.
22
Dennis McQuail. Teori – Teori Komunikasi Massa. Erlangga. Jakarta. 1989. Hal 72
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Sedangkan definisi efektivitas
media internal komunikasi secara
umummenurut Hardjana23 adalah: a. Mengerjakan hal-hal yang benar, sesuai dengan yang seharusnyadiselesaikan sesuai dengan rencana dan aturannya. b. Mencapai tingkat di atas pesaing, mampu menjadi yang terbaik denganlawan yang lain sebagai yang terbaik. c. Membawa hasil dengan apa yang telah dikerjakan mampu memberi hasil yang bermanfaat. d. Menangani tantangan masa depan, semua yang telah direncanakan danhasil yang dicapai bermanfaat bagi masa depan. e. Meningkatkan laba keuntungan, hasil yang diperoleh memberi keuntungan atau laba. f. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya, maksudnya adalah sumber daya yang ada digunakan secara maksimal. Sedangkan berkaitan dengan komunikasi kriteria efektivitas sebagai berikut : a.
Penerima/pemakai : penerima pesan vs penerima yang dituju. Diharapkan yang menerima pesan merupakan pesan yang dituju.
b.
Isi : yang diterima/tersalur vs yang dimaksudkan. Maksudnya adalah isi yang diterima oleh penerima pesan adalah isi yang dimaksudkan pengirim pesan.
c.
Ketepatan waktu : sesuai jadwal vs menyimpang jadwal. Kondisi dan situasi penerimaan pesan diharapkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang diharapkan pengirim pesan.
23
Andre Hardjana.Audit Komunikasi. PT Grasindo. Jakarta. 2000. Hal 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
d.
Media : saluran yang digunakan vs saluran yang dimaksud. Pengertiannya adalah saluran atau media yang digunakan untuk menerima pesan sesuai dengan media yang diharapkan pengirim pesan.
e.
Format kemasan : struktur yang diterima vs yang dikirim. Maksudnya adalah apa yang diterima penerima pesan sesuai dengan format yang dikirim pengirim pesan.
f.
Sumber : Orang yang melakukan vs bertanggung jawab. Maksudnya adalah kejelasan
sumber
pesan
merupakan
sumber
yang
dapat
mempertanggungjawabkan.
2.4.1. Efektivitas Kegiatan PR Online Untuk aktifitas kegiatan public relations online efektif tidaknya kegiatan tersebut dapat diukur dengan menggunakan cara. Ada beberapa metode untuk mengukur efektifitas program PR online. Diantaranya adalah24 : 1.
Menghitung jumlah orang yang mengunjungi dan memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada website tersebut. Dalam suatu kampanye , PRO professional harus mengintegrasikan media sebagai publisitas, misalnya untuk peluncuran website baru., dibuat iklan secara serial beberapa hari sebelum peluncuran sampai pada hari peluncuran baik di media cetak maupun elektronik.
Iklan ini dimaksudkan untuk menimbulkan rasa penasaran
khalayak, sehingga pada hari peluncuran banyak sekali orang mengunjungi website tersebut. Website dibuat semenarik mungkin, sehingga orang merasa 24
H. Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto.Dasar-Dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.2005. Hal 199-200
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
senang dan kagum dan mau memberikan informasi rinci mengenai dirinya. Efektifitas kegiatan PR online ini dihitung dengan mengukur jumlah orang yang mengunjungi dan memberikan informasi rinci mengenai dirinya pada website tersebut. 2.
Laporan penjualan bulanan dari pengecer resmi. Kampanye PR yang diadakn sehubungan
dengan
kehadiran
kegiatan
perusahaan
internet
dapat
mendatangkan para pelanggan baru walaupun situs tidak melakukan transaksi atua jual beli. Dalam situs, mereka dapat mengetahui semua yang mereka ketahui mengenai perusahaan tersebut dan produk yang dihasilkan. Dari situ pula mereka dapat menentukan apa yang inin mereka beli. Walaupun perusahaan tidak menjual secara langsung, namun dari data yang mereka berikan, Anda dapat memberikan informasi mengenai tempat-tempat yang menjual produk Anda. Melaui hubungan yang telah dibina, perusahaan perusahaan bias mndapatkan informasi/laporan dari para pengecer mengenai dimana pembeli mengetahui dimana pengecer tersebut., dan berapa jumlahnya secara pasti. Dengan begitu perusahaan dapat mengetahui jumlah pasar yang pasti. 3.
Mengukur tingkah laku khalayak. Mengukur dampak dari kegiatan internet dapat dilihat dari perilaku khalayak. Perusahaan harus memfasilitasi situs mereka dengan segala informasi yang perlu diketahui oleh masyarakat. Dalam situs tersebut juga harus dile;ngkapi dengan informasi bagaimana dan saluran apa yang dapat dipakai pengunjung untuk menyampaikan umpan baliknya kepada perusahaan. Pengukuran dapat dilihat pada berapa banyak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
orang yang memberikan umpan balik melalui saluran-saluran yang disediakan, berapa banyak yang menggunakan jasa perusahaan (bila perusahaan itu jasa) dan sebagainya. 4.
Memantau liputan media. Beberapa studi kasus membuktikan bahwa penggunaan website untuk media relations dapat meningkatkan tingkat liputan di media massa. Dengan membuka website dari perusahaan, wartawan bias mendapatkan berita hanya de ngan meng-copy atau dan mem-paste informasi yang ada di website atau dengan menggunakan software yang dapat men-download semua halaman website beserta link-nya untuk kemudian dijadikan berita. Jadi, salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas kegiatan PR online adalah dengan memantau berapa banyak informasi dari website yang dijadikan berita di media massa.
5.
Memantau penambahan database. Sifat internet yang “one to one” memungkinakn PRO untuk mendapatkan informasi rinci tentang khalayak sasaran, yang tidak dapat diperoleh dari tatanan komunikasi yang lain yang konvensuional. Organisasi yang mengunjungi website akan memberikan informasi yang rinci tentang dirinya untuk keperluan tertentu, misalnya untuk mencari pekerjaan sehingga informasi mengenai orang tersebut akan masuk ke dalam database marketing perusahaan yang sewaktu-waktu akan digunakan oleh perusahaan. Penambahan informasi pada database inilah yang bias dijadikan alat ukur efektifitas kegiatan PR online. Efektivitas yang dibahas disini adalah efektivitas yang berhubungan
dengan komunikasi. Komunikasi yang efektif membutuhkan kepekaan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
keterampilan yang hanya dapat kita lakukan setelah kita mempelajari proses komunikasi dan kesadaran akan apa yang kita dan orang lain lakukan ketika sedang berkomunikasi. Komunikasi menjadi efektif ketika makna yang disampaikan komunikator dapat disimulasikan oleh komunikan dan menimbulkan feedback baik positif atau negatif. 2.5
Nasabah Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, nasabah penyimpan
adalah nasabah yang mennempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.25 Berdasarkan pengertian tersebut, Widiyono berpendapat bahwa adapun pihak-pihak yang termasuk sebagai nasabah adalah sebagai berikut : 26 1. Orang Nasabah bank terdiri dari orang yang telah dewasa dan orang yang belum dewasa. Nasabah orang dewasa hanya diperbolehkan untuk nasabah kredit dan atau nasabah giro. Sedangkan nasabah simpanan dan atau jasa-jasa bank lainnya dimungkinkan orang yang belum dewasa, misalnya nasabah tabungan dan atau nasabah lepas (working customer) untuk transfer dan sebagainya. Terhadap perjanjian yang dibuat antara bank dengan nasabah yang belum dewasa tersebut telah disadari konsekuensi hukum yang diakibatkannya. Konsekuensi hukum tersebut adalah tidak dipenuhinya salah satu unsur sahnya perjanjian seperti yang termuat dalam pasal 1320 25
Kasmir.Dasar-Dasar Perbankan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2002. Hal 290 Thy Widiyono. Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia. Ghalia Indonesia. Bogor. 2006. Hal 30 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
KUHP, maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan, artinya perjanjian tersebut dapat dibatalkan oleh pihak yang dapat mewakili anak yang belum dewasa itu, yaitu orang tua atau walinya melalui acara gugatan pembatalan. Dengan kata lain, selam orang tua atau wali dari orang yang belum dewasa tersebut tidak melakukan gugatan, maka perjanjian tersebut tetap berlaku dan mengikat terhadap para pihak. Nasabah kredit dan rekening giro bisaaanya diwajibkan bagi nasabah yang telah dewasa. Hal ini disababkan karena resiko bank yang sangat besar jika dalam pemberian kredit dan atau pembukaan rekening giro diperbolehkan bagi nasabah yang belum dewasa. 2. Badan Hukum. Untuk nasabah berupa badan, perlu diperhatikan aspek legalitas dari badan tersebut serta kewenangan bertindak dari pihak yang berhubungan dengan bank. Hal ini berkaitan dengan aspek hukum perseorangan. Berkaitan dengan kewenangan bertindak
bagi nasabah
yang bersangkutan,
khususnya bagi “badan”, termasuk apakah untuk perbuatan hukum tersebut perlu mendapat persetujuan dari komisaris dan/atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) agar diperhatikan anggaran dasar dari badan yang bersangkutan. Subjek hukum yang berbentuk badan, tidak otomatis dapat berhubungan dengan bank. Untuk dapat berhubungan dengan bank, harus juga dilihat peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bagaimana ketentuan internal yang berlaku pada bank yang bersangkutan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
Berangkat dari rumusan mengenai nasabah diatas, BCA sebagai perusahaan perbankan telah merumuskan asabah sebagai seluruh customer yang menggunakan jasa layanan perbankan BCA sebagai alat dalam bertransaksi. Dan dalam service layanannya, BCA memberikan beragam nama bagi para nasabahnya seperti : nasabah baru, nasabah BCA prioritas, nasabah solitaire, nasabah individu.27 2.6
Tabungan Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya
hanya dapat dilakukan dengan syarat-syarat tertentu dan tidak dapat ditarik dengan Cek atau yang dipersamakan dengan itu.28 Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.29 Dengan kata lain, peneliti menafsirkan jenis-jenis transaksi tabungan yang dikelompokan oleh BCA, adalah sebagai berikut : 1. Pembukaan rekening 2. Setoran dan penarikan tunai 3. Pemindah-bukuan 4. Penutupan rekening
27
http://www.bca.co.id ( diakses pada tanggal 21 April 2016, pukul 09.17 WIB) Mintardjo. Administrasi Bank.Erlangga. Jakarta. 2013. Hal 17 29 Kasmir. Dasar-Dasar Perbankan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2002. Hal 84 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/