BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Sistem Pendukung Keputusan (Abdul Kadir ; 2014 : 108) Sistem pendukung keputusan (SPK) atau
Decision Support System adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasi data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan dibuat. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.
Decision support system atau sistem pendukung keputusan secara
umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur. Secara khusus, Sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manager maupun sekelompok manager dalam memecahkan masalah semi terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.
II.1.1. Tahap-Tahap Keputusan Menurut Saripudin ( 2012 : 1) Tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :
13
14
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace ) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. 2. Tahap Perancangan ( Design Phace ) Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada. 3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace ) Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. 4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace ) Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
II.2.
Buah Dikotil Menurut Sri Indah (2012) Kebanyakan dari sayur-sayuran dan buah-
buahan yang kita makan berasal dari tumbuhan dikotil. Batangnya yang berkayu keras, dipakai sebagai bahan bangunan. Dan hampir semua tumbuhan pelindung merupakan tumbuhan dikotil. Tumbuhan ini meliputi terna (tumbuhan basah),
15
semak, perdu, dan pohon. Dikotil adalah tumbuhan yang paling banyak jenisnya, tetapi dalam uraian ini hanya akan dibahas beberapa contoh famili (suku). 1. Terung-terungan (Solanaceae) Anggota terung-terungan banyak yang bermanfaat bagi kita, kentang misalnya di beberapa negara dijadikan makanan pokok. Bagian mana dari kentang yang dijadikan bahan makanan? Ciri khas terung-terungan adalah bentuk bunga serupa bintang, terompet atau corong. Contoh Solanaceae yang lain: cabai, terung, dan kecubung 2. Cemara-cemaraan (Causarinaceae) Umumnya batang berkayu, cabang-cabang muda berwarna hijau berbukubuku, daun tereduksi menjadi seperti selaput kecil dan tersusun berkarang (penampilannya seperti Coniferae). Bunga berkelamin tunggal, bunga betina berbentuk bongkol pada cabang-cabang pendek, tanpa hiasan bunga, bunga dilindungi daun pelindung yang berkayu. Bunga jantan berupa benang sari berbentuk bulir di ujung cabang muda. Semua tumbuhan yang termasuk suku ini dikenal dengan nama Cemara, merupakan tanaman hias. 3. Beringin-Beringinan (Moraceae) Tumbuhan yang termasuk famili ini terutama hidup di daerah panas, biasanya berupa pohon yang bergetah, daun tunggal yang duduknya tersebar, daun penumpu melebar, kadang-kadang memeluk batang. Bunga berkelamin satu, bunga majemuk berbentuk bongkol, tongol atau periuk. Buahnya buah semu majemuk. Banyak di antaranya yang berguna bagi manusia seperti tumbuhan
16
karet, beringin, nangka, keluwih, cempedak, dan murbai untuk pemeliharaan ulat sutra 4. Sirih-sirihan (Piperaceae) Hampir semua tumbuhan ini tumbuh di daerah tropika. Tumbuhan berbentuk terna, berkayu, sering kali memanjat dengan akar perekat, daun tunggal duduk tersebar atau berkarang. Bunga majemuk, bijinya mengandung minyak atsiri. Contoh: lada yang menghasilkan lada hitam (buah belum masak dikeringkan dengan kulitnya), lada putih (buah masak, dikeringkan setelah kulitnya dibersihkan). Sirih dan cabai Jawa berguna dalam obatobatan 5. Petai-petaian (Mimosaceae) Pernahkah kamu melihat tumbuhan sikejut atau putri maiu yang jika disentuh daunnya menutup? Tumbuhan ini berupa semak atau perdu, batang berduri, daun majemuk menyirip ganda, bunga majemuk berbentuk bongkol, dan buah polongan. Sikejut adalah salah satu anggota mimosaceae, contoh lain yang berupa pohon, misalnya petai dan jengkol dapat dimakan. Sengon dan kaliandra untuk penghijauan. 6. Jambu jambuan (Myrtaceae) Bermacam-macam jambu buahnya biasa kita makan, di ujung buah terlihat jelas sisa-sisa kelopak, tangkai putik dan benang sari. Daun jambu batu dapat dijadikan obat, bentuknya tunggal bersilang berhadapan. Selain jambu, tumbuhan yang termasuk Myrtaceae ialah pohon salam yang daunnya dijadikan penyedap makanan, jamblang;(duwet) biji dan kulit batang berguna
17
untuk obat-obatan, kayu putih mengandung minyak atsiri dan menghasilkan minyak kayu putih, cengkih untuk bumbu. 7. Kapas-kapasan (Malvaceae) Banyak di antara anggota suku ini yang merupakan tanaman budi daya penting, seperti macam-macam kapas yang menghasilkan bahan sandang. Tumbuhan ini berupa terna atau perdu, dan tinggal bertepi rata atau berlekuk, tulang daun menjari, bunga besar. Contoh lain: waru, kembang sepatu, sadagori, dan palutan. 8. Kaktus-kaktusan (Cactaceae) Tumbuhan gurun yang semula tumbuhan belantara Amerika Selatan ini sekarang telah melanglang buana. Banyak jenis kaktus yang buahnya enak dimakan, batang dan tunas sebagai sayuran. Buahnya yang berserat, selain enak dimakan juga bermanfaat sebagai penurun kadar gula darah, penurun kolesterol dan pencegah kanker usus. Orang Tionghoa meletakkan buah tersebut di altar diapit 2 patung naga sebagai persembahan untuk dewa, karena ini dikenal dengan sebutan buah naga. Saat ini buah naga banyak kita jumpai di pasar swalayan, sebagian besar impor, tetapi produk lokal lebih disukai karena lebih segar. Bentuk batangnya bermacam-macam, tebal berdaging, dan berair, disebut sukulen. Daun tereduksi menjadi bulu/rambut. Bunga relatif besar, perhiasan bunga tak dapat dibedakan antara kelopak dan mahkota. Budi daya buah naga mudah dan prospeknya cerah, karena ini banyak dilirik pekebunan Indonesia. Beberapa perkebunan besar di Pasuman, Mojokerto, Batu, dan Jember telah merintis penanaman buah naga. Kini buah naga
18
merupakan komoditas andalan di banyak negara. Selain buah naga, berbagai jenis kaktus dipelihara sebagai tanaman hias. 9. Tumbuhan berbunga kupu-kupu (Papilionaceae) Ciri khas tumbuhan ini terletak pada mahkota bunganya yang berbentuk kupukupu. Mahkota bunga terdiri atas 1 bendera, 2 sayap, dan tunas. Benang sari 10, berberkas 2, 1 bebas yang 9 lainnya tangkai sari berlekatan. Berbuah polongan. Banyak di antara tanaman ini merupakan tanaman penghasil komoditi yang berharga karena bernilai gizi tinggi, dengan kandungan lemak, protein, dan vitamin. Contoh kedelai, bijinya kaya protein dan lemak, kacang hijau, kacang tanah, penghasil minyak, kapri, buncit, dan turi untuk sayuran, orok-orok (crotalarin) sebagai pupuk hijau.
II.3.
Metode SAW Menurut Youllia Indrawaty (2011 : 34) Konsep dasar metode SAW adalah
mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.
...................... (1) Sumber : Youllia Indrawaty ; 2011 : 34
19
Keterangan : 1. Rij = nilai rating kinerja normalisasi 2. Xij = nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria 3. Max xij = nilai terbesar dari setiap kriteria 4. Min xij = nilai terkecil dari setiapkriteria 5. Benefit = nilai terbesar adalah terbaik 6. Cost = nilai terkecil adalah terbaik Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:
.............................................................................................. (2) Sumber : Youllia Indrawaty ; 2011 : 34 Keterangan : 1. Vi = rangking untuk setiap alternatif 2. Wj = nilai bobot dari setiap kriteria 3. rij = nilai rating kinerja ternormalisasi. Nilai Vi yang lebih besar mengindikasi bahwa alternatif Ai lebih terpilih.
II.3.1. Langkah Simple Additive Weight (SAW) Langkah-langkah dari metode SAW adalah : 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu C.
20
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (C), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (A) sebagai solusi (Youllia Indrawaty ; 2011 : 34).
II.3.2. Kelebihan Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Destriyana Darmastuti ; 2011 : 3) Kelebihan dari model Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan dengan model pengambilan keputusan yang lain terletak pada kemampuannya untuk melakukan penilaian secara lebih tepat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot preferensi yang sudah ditentukan, selain itu SAW juga dapat menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif yang ada karena adanya proses perankingan setelah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut
II.4.
Metode TOPSIS TOPSIS adalah salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria
yang pertama kali diperkenalkan oleh Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut
21
pandang geometris dengan menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi negatif-ideal terdiri dari seluruh nilai terburuk yang dicapai untuk setiap atribut. TOPSIS mempertimbangkan keduanya, jarak terhadap solusi ideal positif dan jarak terhadap solusi ideal negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif. Berdasarkan perbandingan terhadap jarak relatifnya, susunan prioritas alternatif bisa dicapai. Metode ini banyak digunakan untuk menyelesaikan pengambilan keputusan. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana, mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan. Dalam melakukan perhitungan metode TOPSIS terdapat beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Membangun normalized decision matrix Elemen rij hasil dari normalisasi decision matrix R dengan metode Euclidean length of a vector adalah :
Dimana :
r i j
ij
= hasil dari normalisasi matriks keputusan R = 1,2,3,...,m; = 1,2,3,...,n;
2. Membangun weighted normalized decision matrix Dengan bobot W = (w1,w2,....,wn), maka normalisasi bobot matriks V adalah :
22
3. Menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal negatif Solusi ideal positif dinotasikan dengan A+ dan solusi ideal negatif dinotasikan dengan A-, sebagai berikut : Menentukan solusi ideal (+) dan (-)
Dimana :
v ij J J’
= elemen matriks V baris ke-i dan kolom ke-j = {j=1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan benefit criteria} = {j=1,2,3,...,n dan j berhubungan dengan cost criteria}
4. Menghitung separasi Separation measure ini merupakan pengukuran jarak dari suatu alternatif ke solusi ideal positif dan solusi ideal negatif. Perhitungan matematisnya adalah sebagai berikut : Separation measure untuk solusi ideal positif
Dimana : J = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan benefit criteria} J’ = {j=1,2,3,...,n dan j merupakan cost criteria}
23
5. Menghitung kedekatan relatif terhadap solusi ideal Kedekatan relatif dari alternatif A+ dengan solusi ideal A- direpresentasikan dengan :
6. Merangking alternatif Alternatif dapat diranking berdasarkan urutan
C *. i
Maka dari itu, alternatif terbaik adalah salah satu yang berjarak terpendek terhadap solusi ideal dan berjarak terjauh dengan solusi ideal negatif (Desi Leha Kurniasih ; 2013 : 8).
II.5.
Pengertian Visual Basic (Edy Winarno ; 2010 : 83). Visual basic dibuat oleh Microsoft, merupakan
salah satu bahasa pemrograman beriorientasi objek yang mudah dipelajari. Selain menawarkan kemudahan, Visual Basic juga cukup andal untuk digunakan dalam pembuatan berbagai aplikasi, terutama aplikasi database. Visual basic merupakan bahasa pemrograman event drive, di mana program aplikasi yang dapat berupa kejadian atau event, misalnya ketika user mengklik tombol atau menekan enter. Jika kita membuat aplikasi dengan Visual Basic maka kita akan mendapatkan file yang menyusun aplikasi tersebut, yaitu : 1. File Project (*.vbp) File ini merupakan kumpulan dari aplikasi yang kita buat. File project bisa berupa file *.frm, *.dsr atau file lainnya.
24
2. File Form (*.frm) File ini merupakan file yang berfungsi untuk menyimpan informasi tentang bentuk form maupun interface yang kita buat
Gambar II.1. Tampilan VB.Net (Sumber : Edy Winarno ; 2010 : 83)
II.6.
Pengertian SQL Server 2008 (PT. Elex Media Komputindo ; 2010 : 102) SQL Server 2008 adalah
DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft yang digunakan untuk dan mengolah data. Pada SQL Server 2008, kita bisa melakukan pengambilan dan modifikasi data yang ada dengan cepat dan efisien. Pada SQL Server 2008, kita bisa membuat object-object yang sering digunakan pada aplikasi bisnis, seperti membuat database, table, fuction, stored procedure, tigger dan view. Selain object, kita juga menjalankan perintah SQL (Structured Query Language) untuk mengambil data.
25
Microsoft merilis SQL Server 2008 dalam beberapa versi yang disesuaikan dengan segment-segment pasar yang dituju. Versi-versi tersebut adalah sebagai berikut. Menurut cara pemrosesan data pada prosesor maka Microsoft mengelompokkan produk ini berdasarkan 2 jenis yaitu : a. Versi 32-bit(x86), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan single prosesor (Pentium 4) atau lebih tepatnya prosesor 32 bit dan sistem operasi Windows XP. b. Versi 64-bit(x64), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan lebih dari satu prosesor (Misalnya Core 2 Duo) dan system operasi 64 bit seperti Windows XP 64, Vista, dan Windows 7. Sedangkan secara keseluruhan terdapat versi-versi seperti berikut a. Versi Compact, ini adalah versi “Tipis” dari semua versi yang ada. Versi ini seperti versi desktop pada SQL Server 2000. Versi ini juga digunakan pada handled drvice seperti Pocket PC, PDA, SmartPhone, Tablet PC. b. Versi Express, ini adalah versi “Ringan” dari semua versi yang ada(tetapi versi ini berbeda dengan versi compact) dan paling cocok untuk latihan para pengembang aplikasi. Versi ini memuat Express Manager standar, integrasi dengan CLR dan XML (Wenny Widya ; 2012 : 3)
26
Gambar II.2. Tampilan SQL Server (Sumber : PT. Elex Media Komputindo ; 2010 : 102)
II.7.
Entity Relationship Diagram (ERD) Menurut Janner Simarmata (2010 : 67) Entity Relationship Diagram atau
ERD adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antarentitas. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basisdata yang baik sehingga data dapat disimpan dan diambil secara efisien.
27
Tabel II.1. Simbol ERD
(Sumber : Janner Simarmata ; 2010 : 67)
II.8.
UML (Unified Modeling Language) Menurut Windu Gata (2013 : 4) Hasil pemodelan pada OOAD
terdokumentasikan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML). UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan
dan
membangun
perangkat
lunak.
UML merupakan
metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem. Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut :
28
1. Use case Diagram Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Dapat dikatakan use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Simbol-simbol yang digunakan dalam use case diagram, yaitu : Tabel II.2. Simbol Use Case Gambar
Keterangan Use case menggambarkan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang bertukan pesan antar unit dengan aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal nama use case. Aktor adalah abstraction dari orang atau sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Untuk mengidentifikasikan aktor, harus ditentukan pembagian tenaga kerja dan tugas-tugas yang berkaitan dengan peran pada konteks target sistem. Orang atau sistem bisa muncul dalam beberapa peran. Perlu dicatat bahwa aktor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki control terhadap use case. Asosiasi antara aktor dan use case, digambarkan dengan garis tanpa panah yang mengindikasikan siapa atau apa yang meminta interaksi secara langsung dan bukannya mengidikasikan aliran data. Asosiasi antara aktor dan use case yang menggunakan panah terbuka untuk mengidinkasikan bila aktor berinteraksi secara pasif dengan sistem. Include, merupakan di dalam use case lain (required) atau pemanggilan use case oleh use case lain, contohnya adalah pemanggilan sebuah fungsi program. Extend, merupakan perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi. (Sumber : Windu Gata ; 2013 : 4)
29
2. Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram, yaitu : Tabel II.3. Simbol Activity Diagram Gambar
Keterangan Start point, diletakkan pada pojok kiri atas dan merupakan awal aktifitas. End point, akhir aktifitas.
Activites, menggambarkan suatu proses/kegiatan bisnis. Fork (Percabangan), digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk menggabungkan dua kegiatan pararel menjadi satu.
Join (penggabungan) atau rake, digunakan untuk menunjukkan adanya dekomposisi.
Decision Points, menggambarkan pilihan untuk pengambilan keputusan, true, false.
New Swimline
Swimlane, pembagian activity diagram untuk menunjukkan siapa melakukan apa.
(Sumber : Windu Gata ; 2013 : 6)
30
3. Diagram Urutan (Sequence Diagram) Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram, yaitu : Tabel II.4. Simbol Sequence Diagram Gambar
Keterangan Entity Class, merupakan bagian dari sistem yang berisi kumpulan kelas berupa entitas-entitas yang membentuk gambaran awal sistem dan menjadi landasan untuk menyusun basis data. Boundary Class, berisi kumpulan kelas yang menjadi interface atau interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem, seperti tampilan formentry dan form cetak. Control class, suatu objek yang berisi logika aplikasi yang tidak memiliki tanggung jawab kepada entitas, contohnya adalah kalkulasi dan aturan bisnis yang melibatkan berbagai objek. Message, simbol mengirim pesan antar class.
Recursive, menggambarkan pengiriman pesan yang dikirim untuk dirinya sendiri.
Activation, activation mewakili sebuah eksekusi operasi dari objek, panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi aktivitas sebuah operasi.
Lifeline, garis titik-titik yang terhubung dengan objek, sepanjang lifeline terdapat activation.
(Sumber : Windu Gata ; 2013 : 7)
31
4. Class Diagram (Diagram Kelas) Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem, juga memperlihatkan aturan-aturan dan tanggng jawab entitas yang menentukan perilaku sistem. Class diagram juga menunjukkan atribut-atribut dan operasi-operasi dari sebuah kelas dan constraint yang berhubungan dengan objek yang dikoneksikan. Class diagram secara khas meliputi: Kelas (Class), Relasi, Associations, Generalization dan Aggregation, Atribut (Attributes), Operasi (Operations/Method), Visibility, tingkat akses objek eksternal kepada suatu operasi atau atribut. Hubungan antar kelas mempunyai keterangan yang disebut dengan multiplicity atau kardinaliti. Tabel II.5. Multiplicity Class Diagram Multiplicity 1 0..* 1..* 0..1 n..n
Penjelasan Satu dan hanya satu Boleh tidak ada atau 1 atau lebih 1 atau lebih Boleh tidak ada, maksimal 1 Batasan antara. Contoh 2..4 mempunyai arti minimal 2 maksimum 4 (Sumber : Windu Gata ; 2013 : 9)