BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa. Istilah ‘komunikasi massa’ yang muncul pertama kali pada akhir tahun 1930-an memiliki banyak pengertian sehingga sulit bagi para ahli untuk secara sederhana mendefinisikan komuikasi massa. Kata “massa” sendiri memiliki banyak arti dan bahkan kontroversional, dan istilah ‘komunikasi’ sendiri masih belum memiliki definisi yang di setujui bersama. Namun demikian, definisi Gerbner (1967) mengenai komunikasi, yaitu interaksi sosial melalui pesan ( sosial interaction thougth messages), tampaknya sangat ringkas dan cukup tepat untuk menggabarkan komunikasi. Namun demikian, terdapat upaya untuk meneruskan mengajukan definisi lainya agar dapat menggambarkan proses kerja ( working definition ) serta komunikasi secara umum. Istilah “massa” menggambarkan sesuatu (orang atau barang) dalam jumlah besar, sementara “komunikasi” mengacu pada pemberian dan penerimaan arti, pengiriman dan penerimaan pesan.1 Komunikasi
Massa
adalah
suatu
proses
dimana
komunikator
komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas dan secara terus-menerus untuk menciptakan makna yang di harapkan
1
Morissan, Andy Corry, Farid Hamid, “Teori Komunikasi Massa”.Bogor: Gralia Indonesia,2010, Hal 7.
7
8
dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbeda beda.2 Komunikasi massa adalah proses penyampian pesan pesan dari suatu organisasi maupun kelompok yang di sampaikan melalui media massa dan dapat memberikan dampak atau pengaruh kepada khalayak. Komunikasi massa juga mempunyai fungsi yaitu : fungsi menyiarkan informasi, fungsi mendidik, fungsi menghibur dan fungsi mempengaruhi. 2.1.1 Karakteristik Komunikasi Massa. Karakteristik komunikasi massa anatara lain sebagai berikut: 1) Di tujukan kepada khalayk luas, heterogen, anonym, tersebar, dan tidak mengenal batas geografis-kultural; 2) Bersifat umum; 3) Pola penyampaianya bersifat cepat dan tidak terkendala oleh waktu; 4) Penyampaian pesan cenderung satu arah; 5) Kegiatan komunikasi terencana, dan terorganisir; 6) Penyampaian pesan bersifat berkala, tidak bersifat temporer isi pesan mencangkup berbagai aspek kehidupan manusia.
2
Nurdin, “Pengantar Komunikasi Massa”. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, hal 64
9
Menurut Denis McQuail, komunikasi massa memiliki beberapa ciri atau karakteristik utama, yaitu ; 1) Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang melainkan satu organisasi formal, dan “ sang pengirim”-nya seringkali merupakan komunikator professional; 2) Pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan; 3) Disamping itu, pesan tersebut sering kali “ diproses ”, distandarisasi dan selalu di perbanyak; 4) Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali bersikap interaktif; 5) Hubungan komunikasi tersebut bersifat impersonal, bahkan mungkin sekali seringkali bersifat non moral dan kalkulatif, dalam pengertian bahwa sang pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang terjadi pada para individu dan pesan yang di perjual belikan dengan uang atau ditukar denagn perhatian tertentu.
2.1.2 Jenis dan Bentuk-Bentuk Komunikasi Massa 1.
Surat kabar Dan Majalah Menurut sejarah pers, surat kabar tertua ialah NOTIZE SCRITTE Venisia, yang terbit tahun 1566, sedangkan majalah yang pertama-tama di terbitkan adalah GENTLEMAN’S MAGAZINE pada tahun 1731 di London. Sejak di terbitkannya surat kabar dan majalah, hingga akhir abad ke 19, kegiatan
10
komunikasi massa hanya di lakukan oleh pers, terutama surat kabar. Majalah adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine. Magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek lainnya.
Ada
perbedaan utama antara surat kabar dan majalah semenjak dulu adalah frekuensi penerbitannya. Surat kabar diterbitkan setiap harinya, sementara majalah diterbitkan seminggu sekali atau sebulan sekali. Surat kabar meliput bukan saja informasi produk melainkan juga uraian rinci tentang kejadian besar nasional maupun international. Ada juga surat kabar porno yang dijual sebagai sumber hiburan. Surat kabar juga digunakan untuk pendidikan serta hiburan. Ketika kita ingin menonton film, kita dapat meriksa surat kabar untuk resensi filmnya. Surat kabar mencatat dua media berupa teks dan grafik di atas kertas. Fungsi utamanya dari surat kabar adalah menyediakan informasi, dan keunggulannya adalah anda dapat membacanya bahkan ketika sedang bergerakpun. Tetapi dengan teknologi sekarang, keunggulannya dengan mudah digantikan oleh peralatan transmisi lainnya. Telepon bergerak dan yang menerima teks serta grafik akan memberikan fungsi serupa di
11
masa depan. Majalah adalah media yang profesional yang memenuhi kebutuhan akan informasi, hiburan, pengetahuan atau persepsi. Seperti surat kabar, majalah mencatat teks dan grafik di atas kertas, diterbitkan secara berkala dan mudah dibawa. Tetapi perbedaan utama di antara majalah dengan surat kabar adalah bahwa majalah khusus pada profesi tertentu sementara surat kabar hanya fokus pada melaporkan informasi. Arah perkembangan majalah di masa depan sangat serupa dengan buku. 2.
Radio Kehadiran radio diawali dengan temuan James Maxwell tahun 1865, mengenai diawali dengan temuannya mengenai rumusrumus yang dapat menimbulkan gelombang elektromagnetis, yaitu gelombang yang digunakan untuk menangkap sinyal radio dan TV, menurut teorinya ‘ Bahwa gerakan magnetis dapat mengurangi ruang angkasa secara bergelombang dengan kecepatan tertentu yang diperkirakan sama dengan kecepatan tertentu yang diperkirakan sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 186.000 mil/detik. Mendengarkan radio merupakan sumber informasi dan hiburan yang utama, yang dimana suara dan musik
ditransmisikan
lewat
gelombang
elektromagnetik
nirkabel. Dengan peralatan yang tepat, pesan apapun dapat diterima kapanpun dan dimanapun.
12
Muatan siaran radio sekarang ini terbatas hanya pada suara dan musik. Tetapi di masa depan, keempat media berupa teks, grafik, suara dan musik dapat sekaligus disediakan. Tingkat persaingan stasiun radio di kota besar dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian audiens. Program radio harus dikemas sedemikian rupa agar menarik perhatian dan dapat diikuti sebanyak mungkin orang. Setiap produksi program harus mengacu pada kebutuhan audiens yang menjadi target stasiun radio. Pada stasiun penyiaran radio terdapat beberapa format misalnya radio anak-anak, remaja, muda, dewasa dan tua. Berdasarkan profesi, prilaku atau gaya hidup. Dalam sejarah perkembangan radio terdapat lebih dari 100 format siaran. Terdapat sedikitnya 10 format siaran yang populer,
tertua
dan
melahirkan
turunan
format
siaran
selanjutnya. Pada umumnya siaran radio memproduksi sendiri program siarannya. Hal ini menyebabkan stasiun radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses produksinya. Memproduksi
program
radio
memerlukan
kemampuan
sehingga menghasilkan produksi program yang menarik didengar. Program radio terdiri atas dua jenis yaitu musik dan informasi. Kedua jenis program ini dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan
13
audiens dalam hal musik dan informasi. Setiap penyiar radio sudah semestinya adalah seorang penyiar yang pintar kata-kata. Singkatnya seorang penyiar haruslah pandai bicara. Namun penyiar yang pandai berkata-kata belum tentu bagus wawancarai orang. Karena tidak semua penyiar pandai wawancari orang. Apalagi menghubungkan keterampilan berbicara. 3.
Film Televisi sering menayangkan film sebagai salah satu jenis program yang masuk dalam kelompok atau kategori drama. Adapun film dimaksud disini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film. Karena tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar maka biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah terlebih dahulu dipertunjukkan di bioskop atau bahkan setelah film itu dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD. Film juga termasuk hiburan, seperti film animasi Disney bukanlah sekedar film. Bersatunya industri media membantu menciptakan sensasi. Film animasi Disney juga hiburan, karena didalamnya terdapat boneka-boneka yang membuat semua pemirsa di rumah tertawa. Demikian televisi menjadi media paling akhir yang dapat menayangkan film sebagai salah satu programnya. Alan sebagai salah seorang produser acara televisi paling sukses di Amerika menyatakan ada tiga tema dalam setiap
14
program drama yang disukai audiens yaitu : tema seks, uang dan kekuasaan. Tiga tema tersebut merupakan daya tarik yang dapat mendorong audiens mengikuti program drama atau komedi. Tema sinetronpun memiliki ketiga tema tersebut. Ini penegasan bahwa suatu program drama yang memiliki salah satu atau gabungan dari tiga tema itu akan mendapatkan pijakan yang kuat untuk berhasil mendapatkan audiens. Namun harus diperhatikan bahwa tema seks tidak harus diartikan secara vulgar. Episode mengenai uang biasanya juga dapat menyentuh perasaan
banyak
orang.
Keinginan
untuk
mendapatkan
penghasilan selalu menjadi pemikira audiens setiap harinya. Keinginan untuk menjadi cepat kaya merupakan impian setiap orang dalam hidupnya. Kekuasaan menurut Henry Kissinger adalah zat perangsang yang paling mujarab. Orang akan berjuang, berbohong bahkan membunuh untuk mendapatkan kekuasaan. Kekuasaan telah menjadi tema yang selalu digunakan dalam banyak cerita besar. Perjuangan untuk mendapatkan kekuasaan menjadi dasar cerita dari banyak drama yang bagus. Namun demikian sebenarnya berbagai tema tersebut dapat dirangkum dalam tiga tema besar awal yaitu : seks, uang, dan
15
kekuasaanyang merupakan tiga tema dasar cerita. Ketiga tema dasar ini dapat digunakan dalam setiap cerita, apakah drama seri yang ditayangkan pada setiap siang atau malam hari, cerita petualangan yang disiarkan pada dini hari atau film minggu ini dan seterusnya. 4.
Iklan Iklan adalah sebuah media yang tayang di televisi untuk mempromosikan sebuah produk ke khalayak banyak. Siaran iklan pertama kali mengudara pada tahun 1941, tahun itu menjadi tahun pertama mengudaranya siaran televisi komersil. Perusahaan Bulova Watch Company menjadi perusahaan yang pertama kalinya ditayangkan di televisi dan membayar sekitar sembilan. Siaran iklan merupakan sumber pendapatan utama bagi stasiun swasta dan karenanya hal ini harus diperhatikan secara baik. Pada awalnya siaran iklan dipandang sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan operasional stasiun penyiaran. Ketika itu, pendapatan yang diterima dari iklan hanya sebatas untuk membayar listrik,perawatan peralatan dan gedung atau untuk membayar honor pegawai. Saat ini hampir seluruh jenis barang dan jasa dapat diiklankan di media televisi dan radio. Pembatasan terhadap jumlah waktu
16
yang diperbolehkan untuk menayangkan iklan juga terus meningkat. Durasi iklan yang dapat ditayangkan pada saat prime time adalah enam menit namun saat ini boleh dikatakan tidak ada larangan yang membatasi waktu penayangan iklan. Stasiun penyiaran
ingin untuk
mendapatkan sebanyak
mungkin pemasang iklan. Namun hal ini sulit dilakukan tanpa perhitungan jenis media lainnya yang menjadi pesaing stasiun penyiaran dalam menjaring iklan. Pemasang iklan selalu mempertimbangkan media apa yang paling tepat untuk promosikan suatu produk. Ketika pemasang iklan berencana mengeluarkan sejumlah dana untuk iklan maka pertanyaan pertama yang muncul di benak adalah media apa yang paling cocok dengan produk yang dimaksud. Walaupun iklan televisi merupakan iklan yang paling mahal diantara media lainnya, karena pembuatan iklan dan biaya penayangannya yang besar, namun karena daya jangkauannya yang luas maka biaya iklan televisi justru yang paling murah diantara media lainnya jika dilihat dari jumlah orang yang dapat dijangkaunya. Oleh karena itu iklan mempunyai kelemahan yaitu dalam biaya yang mahal, informasi terbatas, penayangan singkat, dan tempat terbatas. Kelamahan lain juga dalam siaran iklan adalah adanya kecenderungan audien untuk menghindari siaran iklan
17
pada saat iklan ditayangkan. Terdapat beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan iklan untuk televisi dan radio agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan keinginan pemasang iklan. Walaupun iklan televisi merupakan iklan yang paling mahal diantara media lainnya, karena pembuat iklan dan biaya penayangannya yang besar, namun karena daya jangkauannya yang luas maka biaya iklan televisi justru yang paling murah diantara media lainnya jika dulihat dri jumlah orang yang dapat dijangkaunya. Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara
mencolok.
Dengan
demikian pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. Cara ini dipercaya oleh sebagian orang memiliki kemapuan untuk bisa menjual. Iklan layanan masyarakat, misalnya pemberantas
narkoba
akan
lebih
menyamarkannya pada acara drama komedi.
efektif
dengan
18
5.
Internet Internet adalah suatu jaringan yang global untuk terbentuk jaringan-jaringan komputer lokal dan regional, memungkinkan komunikasi data antar komputer-komputer yang terhubung ke jaringan tersebut. Jaringan yang akan menjadi bentuk terpenting dari
transmisi
media.
Dengan
perkembangan
yang
berkesinambungan dari fungsi-fungsi komputer dan peralatan yang terkait. Sekarang ini, jaringan yang terpenting dan paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer pribadi yang paling sederhana hingga komputer super yang paling canggih. Para pengguna Internet dapat menjadi sumber informasi yang dapat menciptakan situs mereka sendiri. Walaupun hubungan ini belum tentu sedekat hubungan dengan kontak langsung, lingkaran sosial menjadi semakin luas dan interaksi menjadi lebih sering. Sekarang ini Internet tergantung pada transmisi dengan kabel, yang mencatat kelima media berupa teks, grafik, suara, musik dan animasi. Dengan tambahan Internet, video juga dapat disediakan. Dengan di masa depan yang tak lama lagi, semakin banyak orang yang mengakses Net, Internet akan segera mengancam
19
industri transmisi media lainnya karena dapat menyediakan fungsi-fungsi
seperti
pelacakan
informasi,
komunikasi,
dukungan kegiatan ekonomi dan hiburan.
2.2 Pengertian Televisi. Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yaitu menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk, suara, gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup berupa program yang teratur dan berkesinambungan. Televisi secara harfiah artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memencarkan sinyal-sinyal gambar (view) bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyalsinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan di dengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat di katakana bahwa pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. Televisi dapat berfungsi lebih efisien dalam menjangkau jumlah khalayak penonton. Karena sifatnya yang audio visual, maka televisi sebagai media massa merupakan tritunggal bersama-sama media cetak dan media radio, tetapi televisi mempunyai kelebihan tersendiri.
20
Perkembangan media massa elektronik khususnya televisi, bukan saja perubahan dari hitam ke berwarna, tetapi juga sistem penyiarannya menggunakan sistem darat ( teresterial ), berkembang dengan menggunakan satelit komunikasi, baik dengan satelit komunikasi domestik. International maupun dengan DBS ( Direct Broadcast Satelitte ) dan penggunaan sistem terakhir ini para pemilik pesawat penerima televisi tinggal menggunakan antena parabola serta diarahkan ke satelit mana yang memancarkan siaran televisi dari negara yang kita inginkan. Dari balik itu semua apa kiranya yang mendorong perkembangan televisi siaran semakin cepat, hal ini disebabkan televisi sebagai media massa sangat dirasakan manfaatnya, dimana dalam waktu relatif bersamaan dapat menjangkau wilayah belahan bumi yang berbeda dengan jumlah penonton yang tidak terbatas ini berarti bahwa peristiwa dibelahan bumi yang lain dapat diikuti penonton dibelahan bumi yang berbeda dalam waktu relatif bersamaan. Dengan kondisi yang demikian ini banyak orang menyebutkan bahwa pada abad sekarang ini sebagai abad komunikasi massa. Dengan televisi semua kejadian dapat disiarkan ke mana-mana hanya dalam beberapa detik. Untuk mempromosikan barang-barang, perusahaan bersedia membayar mahal untuk iklan di televisi. Televisi merupakan suatu tempat terpusatnya kegiatan dari suatu organisasi enyiaran, karena itu besar kecilnya tergantung dari stasiunnya. Kegiatan suatu stasiun sebagai tempat kegiatan meliputi kegiatan administrasi, kegiatan tehnik dan kegiatan produksi dan siaran. Karena itu suatu stasiun yang mempunyai kegiatan
21
memproduksi acara siaran kemudian hasil produksinya disiarkan sendiri atau dikirim ke stasiun pusat atau stasiun lainnya, di sebut sebagai Stasiun Penyiaran. Nama ini untuk membedakan dengan stasiun yang hanya mempunyai kegiatan memproduksi acara saja tetapi tidak menyiarkan sendiri, hasil produksinya dikirim ke stasiun pusat atau stasiun penyiaran terdekat. Televisi fokus terutama pada menyediakan informasi dan hiburan kepada publik, dan menyediakan pengetahuan serta persepsi sebagai tugas sekundernya. Televisi media menggunakan metode dengan kabel atau nirkabel dan merupakan media utama sekarang ini. Salah satu ciri khasnya adalah bahwa para pemirsanya harus menerima programnya di tempat yang pasti. Lagipula, waktu penayangan serta muatan program yang diterima dijadwalkan oleh pemancar televisinya. Dimasa depan pemancar
televisi
akan
mengembangkan
layanan-layanan
yang
memungkinkan kita untuk secara bebas memilih program yang ingin kita tonton. Ini berarti siapapun dapat memilih apapun kapanpun dan di manapun. Televisi merupakan temuan internasional karena banyak ilmuanilmuan yang terlibat dalam Penelitian dan pengembangan teknologi ini. Tercatat dalam sejarah nama-nama tersebut diantaranya 3Michael Faraday (ilmuan inggris,1791-1867) dan James Clerk Maxwell (ilmuan inggris, 1831-
3
Setyo, Ciptono,”televisi swasta kita-tantangan dan dilemanya”, jurnal teknik universitas pancasila, Jakarta: 2002.
22
1879) suara maupun kombinasi gambar-suara (televisi) untuk dipancarkan dari satu tempat ketempat lain dengan melalui media udara. 2.2.1 Karakteristik Televisi Karakteristik yang dimiliki oleh televisi disebut sebagai “factor waktu”. Dalam hal ini factor waktu ini media perekaman video mampu film mempunyai karakteristik demikian, dengan kondisi faktor waktu tadi tentu saja sangat berpengaruh terhadap apa yang akan disajikan melalui media bersangkutan artinya apabila kita akan memproduksi acara apakah bersifat hiburan, harus selalu dipikirkan agar khalayak penonton mudah mengerti pada setiap tingkat atau bagian informasi yang disampaikan. 2.2.2 Kekurangan dan Kelebihan Televisi Seperti media massa pada umumnya, televisi juga memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Kelebihan televisi dapat dilihat dari sisi programatis dan teknologis.4 Keunggulan televisi dari sisi programatis sebagai berikut : (1). Menyangkut isi bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedapakan fakta dan fiksi, realitas dan tidak terbatas; (2). Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya, dan intim; (3). Memiliki tikoh berwatak (rill
4
Alantas Fahmi. Bersama “Televisi Merenda Wajah Bangsa”, YPKMD, Jakarta: 1997, Hal 30-32.
23
maupun direkayasa), sementara media lain (film) hanya memiliki binatang yang direkayasa. Sedangkan keunggulan televisi dari sisi teknologis sebagai berikut : (1). Siaran televisi dapat menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu yang bersamaan (maupun menguasai ruang); (2). Televisi juga memiliki daya rangsang yang sangat tinggi, sehingga dapat mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dari berinteraksi secara langsung. Namun dibalik kelebihannya, televisi juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan
ini
berkaitan
dengan
kelebihannya.
Kelemahannya yaitu : (1). Kecendrungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai objek pasif, sebagai penerima pesan; (2). Mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat; (3). Pengerakan teknologi penyiaran televisi yang begitu cepat mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayak pemirsanya; (4). Kecendrungan para pengelola televisi yang memanfaatkan kelebihan televisi dan berorientasi pada pertimbangan komersil/bisnis sehingga menyampaikan factor pendidikan; (5). Sebagai media massa elektronik bertumpu pada teknologi modern, maka televisi menjadi media dengan proses produksi yang mahal.5
5
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramadina Prakarsa, Jakarta: 2007, Hal 7
24
2.3
Media Massa Media massa adalah alat sumber berbagai informasi yang kaitannya
dengan saluran atau chanel yang terpisah menjadi 2 arti yakni media adalah saluran massa adalah sekumpulan/kelompok yang besar dalam artian kuantitas, media massa juga dapat diartikan masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan terhadap media karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi mempunyai lebih banyak pilihan dan akses banyak untuk media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber/ahli dibandingkan mengendalikan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. Media massa telah menjadi faktor penentu kehidupan manusia. Media massa dapat membentuk perilaku masyarakat, media massa mampu mendorong kemajuan masyarakat dan media massa pun mampu merusak moral mayarakat sehingga perlu mendapat perhatian yang serius.6 Dunia ini dengan segala isi dan peristiwanya tidak bisa melepaskan diri dari kaitannya dengan media massa; demikian juga sebaliknya, media massa tidak bisa melepaskan diri dari dunia dengan segala isi dan peristiwanya. Hal ini disebabkan karena hubungan antara keduanya sangatlah erat sehingga menjadi saling bergantung dan saling membutuhkan. Segala isi dan peristiwa yang ada di dunia menjadi sumber informasi bagi media massa. Selanjutnya, media massa mempunyai tugas dan kewajiban – selain menjadi sarana dan prasarana 6
Abdulah. Press Relation. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
25
komunikasi – untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (berita, artikel, laporan penelitian, dan lain sebagainya) – dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan – tanpa ada batasan kurun waktu. William L. Rivers dan kawankawannya (Rivers 2003:ix) mengatakan bahwa pada dasarnya, kondisi di dunia nyata mempengaruhi media massa, dan ternyata keberadaan media massa juga dapat mempengaruhi kondisi nyata dunia. Dengan kata lain, dunia mempunyai peranan dan kekuatan untuk mempengaruhi media massa; dan sebaliknya, media massa juga mempunyai peranan dan kekuatan yang begitu besar terhadap dan bagi dunia ini, terlebih dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan manusia dengan segala aspek yang melingkupinya. Oleh karenanya, dalam komunikasi melalui media massa, media massa dan manusia mempunyai hubungan saling ketergantungan
dan
saling
membutuhkan
karena
masing-masing
saling
mempunyai kepentingan, masing-masing saling memerlukan. Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia membutuhkan adanya pemberitaan, publikasi untuk kepentingankepentingan tertentu. Media massa sebagai media sosialisasi Media massa merupakan bentuk komunikasi dan rekreasi yang menjangkau masyarakat secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Media massa terdiri dari media cetak (surat kabar, brosur, baleho, buku, majalah, tabloid) dan
26
media elektronik (radio, televisi, video, film, piringan hitam, kaset, CD/DVD). Media massa diidentifikasikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku masyarakat. Pesan-pesan yang ditayangkan melalui media elektronik dapat mengarahkan masyarakat ke arah perilaku prososial maupun antisosial.7 Dengan adanya media massa masyarakat yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab, hal itu disebabkan oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat missal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang tapi sudah mencakup jumlah puluhan,ratusan bahkan ribuan pembaca sehingga pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat. Mengingat kedudukan media massa dalam perkembangan masyarakat sangatlah penting, maka industri media massa pun berkembang pesat hingga kini, hal ini bisa dilihat dari banyaknya televisi dan stasiun radio. Media massa diyakini dapat menggambarkan realitas sosial dalam berbagai aspek kehidupan. Meskipun untuk itu, informasi atau pesan (message) yang ditampilkannya sebagaimana dapat dibaca di surat kabar atau majalah, didengarkan di radio, dilihat di televisi atau internet telah melalui suatu saringan (filter) dan seleksi dari pengelola media itu untuk berbagai kepentingannya (misalnya : untuk kepentingan bisnis atau ekonomi,
kekuasaan
atau
politik,
pembentukan
opini
publik,
hiburan
(entertainment), hingga pendidikan. Terlepas dari berbagai kepentingan yang
7
Morissan. Operasional Penyiaran. Definisi Televisi. Rajawali Pers. Hal.18
27
melatarbelakangi pemunculan suatu informasi atau pesan yang disajikan oleh media massa, kiranya tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pada masa kini pertemuan orang dengan media massa sudah tidak dapat dielakkan lagi. Tidaklah berlebihan kiranya apabila abad ke-21 disebut sebagai abad komunikasi massa. Pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), akan membawa perubahan peranan sebagai penyampai pesan/informasi.
2.4 Televisi Sebagai Media Massa Periklanan Pentingnya komunikasi bagi proses kehidupan. Tindakan komunikasi dapat terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Misalnya suksesnya sebuah hubungan manusia dengan manusia dan persamaan makna atas apa yang dipercakapkan antara dua individu tersebut, itu semua terjadi karena adanya sebuah komunikasi. Dan komunikasi disini adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya ; televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita. Komunikasi bisa diartikan juga pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media mssa pada sejumlah besar orang. Dan dengan berkembang pesatnya teknologi komunikasi, mengakibatkan berkembangnya
28
media massa, bukan hanya media massa cetak tetapi juga media massa elektronik, khususnya media massa televisi. Televisi merupakan pesawat penyiaran gambar, obyek yang bergerak dan disertai bunyi (suara) melalui gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi dapat didengar, digunakan untuk penyiaran, pertunjukkan dan sebagainya. Karena itu televisi merupakan media komunikasi bagi masyarakat dengan mengemasnya melalui tampilan audio visual yang menarik. Menurut effendy yang mengutip dari buku Alex Sobur televisi selain merupakan unsur kata-kata, musik dan sound effect juga mempunyai unsur visual berupa gambar. Gambar ini bukan merupakan
gambar
mati,
melainkan
gambar
hidup
yang
mampu
menimbulkan kesan mendalam bagi pemirsanya.8 Karena televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. 2.4.1 Perempuan dalam Media Massa Peran mediasi (penengah/ penghubung) media massa, yakni penghubung antara realitas sosial yang obyektif dengan pengalaman pribadi. 9 Dalam kerangka inilah bisa dipahami bahwa stereotipikasi dan segresi perempuan di media adalah faktual dan tetap aktual. Identik dengan fakta bahwa “perempuan haruslah muda dan cantik
8
9
Onong Ucjhana Effendy,Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.Bandung:Cv Remaja Karya,1993,hal 177 Denis Mcquail,Teori Komunikasi Massa.Jakarta:Pt.Gelora Aksara, 1993, hal 4
29
dalam penampilan”. Hal ini menunjukkan bahwa isi media dengan streotipe dan “menyerang” kelompok yang dianggap minoritas.10 Menurut teori ini, ketika pengalaman-pengalaman dan makna maskulinitas dan feminitas mengalami konflik, nilai maskulin cenderung dimenang-menangkan atau dikondisikan untuk selalu menang, disebabkan kuatnya dominasi pria dalam masyarakat. Dalam kondisi demikian, kedudukan perempuan adalah tetap sebagai kaum bisu. Kelompok masyarakat bisu yang benar yang bergantung pada konstruksi perempuan sebagai obyek, sehingga tanda-tanda dalam komunikasi selalu digunakan untuk tidak mengubah posisinya. Perempuan adalah salah satu dari dua jenis kelamin manusia, satunya lagi adalah laki-laki atau pria. Berbeda dengan wanita istilah “ perempuan ‘ dapat menunjukkan kepada orang yang telah dewasa maupun yang masih anak-anak. Berdasarkan pengertian tersebut perempuan tentunya memiliki posisi terbaik dalam kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya subordinasi pada perempuan masih saja terjadi. Jadi representasi perempuan merupakan gambaran perempuan. Sedangkan representasi perempuan dalam media adalah bagaimana media menggambarkan perempuan kepada khalayak. Representasi perempuan dalam media menawarkan modelmodel peran yang mendorong ketundukan perempuan pada laki-laki, 10
Denis Mcquail,Teori Komunikasi Massa.Jakarta:Erlangga,1996,hal 38
30
mengecilkan arti penghargaan diri dan sikap proaktif perempuan. Dengan sendirinya representasi perempuan ini berkaitan dengan gender.
2.5 Iklan dan Stereotipe Perempuan Stereotipe merupakan bentuk pelabelan yang dilekatkan pada seseorang atau kelompok yang bersifat negatif. Stereotipe biasanya dilakukan oleh pihak lain atau kelompok lain guna membedakan makna atau kode yang bersifat negatif. Sehingga streotipe lebih banyak dipengaruhi oleh budaya yang berlaku pada suatu masyarakat tertentu. Menurut Haque dan Jakson dalam khasali, Iklan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan promosi di media seperti televisi dan pers atau radio yang berusaha mempengaruhi kelompok sasaran dengan cara tertentu, biasanya membeli suatu produk-produk tertentu atau jasa suatu perusahaan.11 Iklan juga penafsiran kelompok sasaran dalam proses interpretan, penafsiran yang bertahap-tahap itu merupakan segi penting dalam iklan.12 Menurut Kotler yang mengutip dari buku Alex Sobur Iklan merupakan bentuk komunikasi non personal yang dilaksanakan lewat media dan dibayar sponsor yang jelas. 13 Karena iklan disampaikan melalui dua saluran media
11
Rhenald Khasali,Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.Jakarta:Pt Pustaka Gustama Grafiti,1994,hal 127 12 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi.Bandung:Pt Remaja Rosdakarya,2009,hal 97 13 Alex Sobur, Ibid,hal 320
31
massa yaitu ; media cetak ( surat kabar, majalah, brosur, dan papan iklan ), media elektronika ( radio, televisi, film ). Pada dasarnya lambang yang digunakan dalam iklan terdiri atas dua jenis, yaitu verbal dan non verbal. Lambang verbal adalah bahasa yang kita kenal, lambang non verbal adalah bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan. Yang tidak secara khusus meniru rupa atas bentuk realitas. Ikon adalah bentuk dan warna yang serupa atau mirip dengan keadaan sebenarnya seperti gambar benda, orang, atau binatang. Kajian sistem tanda dalam iklan juga mencakup objek. Objek iklan adalah hal yang diiklankan. Dalam iklan produk atau jasa itulah objeknya. Dalam iklan disinilah keindahan seorang perempuan adalah segala-galanya dan merupakan suatu keharusan bahwa seorang perempuan harus memiliki tubuh yang ideal
2.6 Citra Perempuan dalam Iklan Televisi Untuk memilih iklan di televisi latar belakangnya harus menarik, dan sebagainya. Banyak orang mengagumi kecantikan perempuan sebagai ”barang seni’ terindah di dunia. Keindahan perempuan menjadi Stereotipe perempuan dan membawa mereka ke sifat-sifat di sekitar keindahan itu, seperti perempuan harus tampil menawan, pandai mengurus rumah tangga, memasak, tampil prima untuk menyenangkan suami dan pantas untuk diajak
32
ke berbagai acara, cerdas serta menjadi sumber pengetahuan dan moral keluarga. Stereotipe ini kemudian menjadi ide dan citra berbagai iklan sekaligus menjadi sumber protes terhadap iklan-iklan yang dianggap ”melecehkan” citra itu. Sebenarnya dominasi perempuan dalam iklan tidak sekedar karena Stereotipe di atas, namun juga karena pada umumnya pemirsa iklan televisi adalah perempuan dan barang-barang yang diiklankankan juga adalah barang-barang di sekitar perempuan atau yang berhubungan dengan perempuan. Dalam iklan juga harus ada namanya fenomena sosiologi yaitu demografi orang didalam iklan dan orang-orang yang menjadi sasaran iklan, refleksikan kelas-kelas sosial ekonomi, gaya hidup, dan sebagainya. Dan juga harus ada daya tarik untuk menjual produk, agar produk tersebut laku. Dan dalam iklan juga tipe perwajahan yang digunakannya harus menarik dan enak dipandang. Sehingga selalu perempuan yang cantik dan bersih untuk diiklankan. Tipe serta jenis tubuh tertentu yang dinormalisasikaan menjadi tubuh yang disukai secara universal, yang dalam hal ini membangun konstruksi identitas dari pemilik berbagai tipe dan jenis tubuh. Karena hampir semua orang atau khalayak menyukai orang yang putih dan bersih. Disamping tubuh yang cantik perempuan juga harus bersih.
33
2.7 Teori Feminisme Kata feminisme sampai kini masih dipakai. Karena yang menjadi dasar dari feminisme ini adalah titik perhatian bagaimana perempuan ditampilkan dalam novel, gambar, foto, ataupun berita. Perempuan cenderung ditampilkan sebagai pihak yang salah, dibandingkan dengan pihak laki-laki. Ketidakadilan dan penggambaran yang buruk mengenai perempuan yang menjadi sasaran utama. Begitu juga dalam iklan atau berita, banyak berita atau iklan menampilkan perempuan sebagai objek pemberitaan. Feminisme adalah sebuah gerakkan wanita yang menuntut emansipasi atau kesamaan hak dengan pria.ditinjau secara etimologis, istilah feminisme berasal dari bahasa latin femina yang berarti perempuan. Kata tersebut digunakan oleh berbagai bahasa didunia. Dalam bahasa perancis femme untuk menyebutkan perempuan. Feminitas dan maskulinitas dalam arti sosial dan psikologis harus dibedakan dengan istilah male ( laki-laki ) dan female ( perempuan ) dalam arti biologis. Dalam hal ini istilah feminisme menjadi seringkali diartikan sebagai salah sebuah gerakkan sosial bagi kaum feminisme. Feminisme suatu kesadaran dan penindasan dan pemerasan terhadap kaum perempuan dalam masyarakat ditempat kerja dalam keluarga serta tindakan sadar oleh perempuan dan laki-laki untuk mengubah kesadaran tersebut. Feminisme adalah kesadaran [osisi wanita yang rendah dalam masyarakat, dan keinginan untuk memperbaiki atau mengubah keadaan tersebut. Sehingga dapat dikatakan gerakkan feminis itu mengubah keadaan
34
tersebut. Sehingga dapat dikatakan gerakkan feminis itu mencoba untuk menjadikan sebuah masyarakat yang harmonis tanpa pengisapan. Demokrasi dan bebas dari pengotakkan berstandarkan kelas, kasta dan bias jenis kelamin. Feminisme sebagai filsafat dan gerakkan dapat dilacak dalam sejarah kelahirannya dengan era pencerahan di eropa yang dipelopri oleh Lady masyarakat dan Marquis. Perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan pertama kali didirikan di Middleburg, sebuah kota selatan belanda pada tahun 1785. Menjelang abad 19 feminisme lahir menjadi gerakkan yang cukup mendapatkan perhatian dari perempuan kulit putih di eropa. Perempuan di negara penjajah eropa memperjuangkan apa yang mereka mau. Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis Charles pada tahun 1837. Pergerakkan eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, perjuangan mereka menandai kelahiran feminisme gelombang pertama. Pada awalnya gerakkan ini memang diperlukan pada masa itu, dimana ada masa-masa pemasungan terhadap keebasan perempuan. Sejarah dunia menunjukkan bahwa secara umum kaum perempuan merasa dirugikan dalam semua bidang dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki khususnya dalam masyarakat tradisional yang agraris cenderung menempatkan kaum laki-laki didepan., di luar rumah dan kaum perempuan di rumah. Situasi ini mulai mengalami perubahan ketika abad ke XV111 yang kemudian Amerika Serikat di seluruh dunia.
35
Suasana demikian diperparah dengan adanya fundamentalisme agama yang cenderung melakukan operasi terhadap kaum perempuan. Di lingkungan agama kristenpun ada praktek-praktek yang menunjang demikian ini terlihat dalam fakta bahwa banyak gereja menolak adanya pendeta perempuan bahkan tua-tua jemaatpun hanya dijabat oleh pria. Banyak khotbah mimbar menempatkan perempuan sebagai makhluk yang tunduk kepada suami. Dari latar belakang demikianlah di eropa berkembang untuk menaikkan derajat kaum perempuan tetapi kurang keras, baru setelah di amerika serikat terjadi revolusi sosial politik, perhatian terhadap hak-hak karya tulis yang berisi dapat dikatakan dapat meletakkan dasar prinsi-prinsip feminisme dikemudian hari. Feminisme itu ingin menjadikan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak dimiliki oleh kaum perempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat mereka dengan laki-laki. Feminisme adalah suatu kesadaran akan penindasan terhadap perempuan yang terjadi baik didalam keluarga, ditempat kerja, maupun dimasyarakat serta adanya tindakan sadar akan laki-laki maupun perempuan untuk mengubah keadaan tersebut. Oleh karena itu teori yang Peneliti pakai adalah teori feminisme radikal.
36
2.7.1 Feminisme Radikal Pada sejarahnya aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau dominasi sosial berdasar jenis kelamin di bagian barat pd tahun 1960-an. Utamanya melawan kekerasan seksual dan industri pornografi. Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah sesuai namanya yaitu radikal. Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki. Tubuh perempuan merupakan objek utama penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu feminisme radikal mempermasalahkan antara lain tubuh serta hal-hal reproduksi ( termasuk lesbianisme), relasi kuasa perempuan dan laki-laki. Menjadi gagasan yang mampu menjangkau permasalahan perempuan, masalah yang dianggap tabu untuk diangkat ke permukaan. Informasi atau pandangan buruk banyak diajukan kepada feminisme radikal. Feminisme radikal mengacu kepada versi yang sedikit berbeda dalam teori feminis, yang berakar pada tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Pendekatan ini berpandangan bahwa penindasan atas perempuan terutama terjadi karena patriarki, yang beroperasi baik pada level keluarga dan pada harapan atas heteroseksual wajib pada
37
level budaya, dimana citra seksi perempuan di objektifkan sehingga menindas mereka. Feminisme radikal mirip dengan feminisme lesbian dalam kritiknya atas keluarga sebagai sumber utama menindasan atas peempuan. Feminisme radikal berpandangan bahwa feminis perlu meruntuhkan secara radikal yang memperbaiki keluarga dan menciptakan budaya dimana perempuan tidak dijadikan objek. Feminisme radikal tidak memasukan tapi tidak terbatas pada kritik tajam, yamg tidak hanya berpandangan bahwa semua orang pada dasarnya heterosexsual tapi juga menambahkan bahwa perempuan mendapatkan identitas mereka karena berpasangan dengan lelaki dan mempunyai anak. Feminisme radikal cenderung menempatkan lebih banyak perhatian pada ketimpangan ekonomis antara laki-laki dan perempuan. Feminism radikal berasumsi dan menyakini kapitalisme sebagai suatu kerangka yang didalamnya feminis radikal melakukan kerja politis dan mereka menjalani hidup sebagaimana mereka hidup.
2.7.2 Pengertian Gender Untuk memahami konsep gender harus dibedakan kata gender dengan kata seks (jenis kelamin). Pada dasarnya pengertian gender adalah pembagian peran serta tanggung jawab baik perempuan
38
maupun laki laki yang ditetapkan secara kultural maupun sosial. Gender sesungguhnya berkaitan erat dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya perempuan dan laki laki diharapkan untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan ketentuan sosial dan budaya dimana mereka berada. Pengertian jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu. Misalnya, bahwa manusia jenis laki-laki adalah manusia yang memiliki atau bersifat seperti daftar berikut: laki-laki adalah manusia yang memiliki penis dan memproduksi sperma.
Karena pengertian dari gender
itulah
perkembangan seks mulai menjalar. Hal ini mendorong intensitas masalah-masalah seksual yang berdampak pada seks yang tak aman (unprotected sex), penyebaran penyakit kelamin, dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Masalah yang disebut terakhir ini akan menimbulkan masalah-masalah lain, seperti: aborsi dan praktek hubungan seks pranikah.
39
2.8
Analisis Wacana 2.8.1 Pengertian Analisis Wacana Analisis wacana adalah suatu cara atau metode untuk mengkaji wacana yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan komunikasi, baik secara tekstual maupun kontekstual. Analisis wacana
memungkinkan
kita
melihat
bagaimana
pesan-pesan
diorganisasikan, digunakan dan dipahami. Disamping itu analisis wacana juga dapat memungkinkan kita melacak variasi cara itu yang digunakan komunikator( penulis, pembicara, sutradara) dalam upaya mencapai tujuan atau maksud-maksud tertentu yang disampaikan. Mills ( 1994 ), dengan mengacu pada pendapat Foucault, membedakan pengertian wacana menjadi 3 macam, yakni wacana dilihat dari level konseptual teoritis, konteks penggunaan dan metode penjelasan. Berdasarkan level konseptual teoritis, wacana diartikan sebagai domain umum dari semua pernyataan, yaitu semua ujaran atau teks yang mempunyai makna dan mempunyai efek dalam dunia nyata. Sementara dalam konteks penggunaannya wacana berarti sekumpulan pernyataan yang dapat dikelompokkan kedalam kategori konseptual tertentu.
Pengertian
ini
menekankan
pada
upaya
untuk
mengidentifikasi struktur tertentu dalam wacana, yaitu kelompok ujaran yang diatur dengan suatu cara tertentu, misalnya wacana imprealisme dan wacana feminisme. Sedangkan dilihat dari metode
40
penjelasannya, wacana merupakan suatu praktik yang diatur untuk menjelaskan sejumlah pernyataan. 2.8.2 Analisis Wacana Sara Mills Sara mills banyak menulis tentang teori wacana. Akan tetapi, titik perhatiannya terutama pada wacana mengenai feminisme, bagaimana wanita ditampilkan dalam gambar, foto, ataupun dalam berita. Oleh karena itu apa yang dilakukan oleh Sara Mills sering juga disebut sebagai perspektif feminis. Titik perhatian dari perspektif wacana feminis adalah menunjukkan bagaimana berita tersebut dalam menampilkan perempuan.14 Umumnya dalam wacana feminis diyakini dalam banyak perempuan ditampilkan sebagai objek bukan subjek. Karena sebagai objek representasi maka perempuan posisinya selalu didefinisikan, dijadikan bahan pencitraan, dan ia tidak bisa menampilkan dirinya sendiri. Citra perempuan yang seharusnya melayani suami, bekerja pada sektor domestik, tidak baik keluar rumah atau bergaul secara bebas, umumnya lahir bukan dari keinginan perempuan itu sendiri, melainkan dari orang lain apakah itu suami atau orang tua atau juga laki-laki Sedangkan
titik
perhatian dari analisis
wacana
adalah
menunjukkan bagaimana wanita digambarkan dan dimarjinalkan dalam berita, dan bagaimana bentuk pola pemarjinalan itu dilakukan. 14
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, LkiS, Yogyakarta: 2001 hal 199
41
Disini tentu saja bisa dimaknai khalayak macam apa yang diimajinasikan oleh penulis untuk ditulis. Tabel 3.1 Kerangka Analisis Sara Mills TINGKAT Posisi subjek-objek
YANG INGIN DI LIHAT Bagaimana peristiwa dilihat, dari kacamata siapa peristiwa itu dilihat, siapa yang diposisikan sebagai pencitraan atau subjek dan siapa yang menjadi objek yang diceritakan, apakah masing-masing aktor dan kelompok sosial mempunyai kesempatan untuk menampilkan dirinya sendiri, gagasannya atau kehadirannya, gagasan ditampilkan oleh kelompok atau orang lain.
Posisi penulis pembaca
Bagaimana posisi pembaca ditampilkan penulis dalam teks. Bagaimana pembaca memposisikan dirinya dalam teks yang ditampilkan. Kepada kelompok manakah pembaca mengidentifikasi dirinya.
42
2.9 Kerangka Pemikiran Perempuan
Iklan Tv
Body Lotion marina dan Sabun mandi citra
Feminis Radikal
Analisis Wacana Sara mils
Stereotipe Perempuan dalam Iklan di Televisi