BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan Industri Pertumbuhan industri bisa dilihat dari sumbangan sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Semakin besar sumbangan terhadap PDB maka semakin tinggi pertumbuhan industri (Depperin, 2005). Beberapa literature menyatakan bahwa pertumbuhan industri dibentuk oleh beberapa variabel yang saling mendukung. Tambunan (2006) menyebutkan bahwa pertumbuhan industri merupakan kombinasi beberapa faktor yang secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu sisi penawaran (produksi) dan sisi permintaan. Sisi penawaran antara lain adalah tenaga kerja, kapital, teknologi, energi, bahan baku dan infrastruktur. Sementara sisi permintaan adalah konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, input antara dan ekspor impor. Dengan menggunakan data Input Output diperoleh variabel pembentuk pertumbuhan industri adalah permintaan domestik, ekspor, impor dan teknologi.
Fadhlina (2007) mengelompokkan variabel-variabel pembentuk pertumbuhan industri menjadi lima variabel, yaitu modal, tenaga kerja, ekspor, tarif dan pendidikan. Variabel modal dan tenaga kerja merupakan faktor untuk melakukan proses produksi dan ekspor menggambarkan permintaan pasar agregat untuk pasar luar negeri. Sementara tarif adalah perangkat kebijakan yang digunakan untuk melindungi produk domestik. Pendidikan akan berdampak terhadap kualitas tenaga kerja dan proses produksi dan akan meningkatkan pertumbuhan industri industri.
Permasalahan tentang pertumbuhan industri akan melibatkan pemerintah sebagai pihak yang ikut menentukan keberlangsungan industri. Peran pemerintah menjadi sentral karena kewenangannya untuk mempengaruhi kondisi industri dengan berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan pemerintah tersebut adalah tarif bea masuk. Pemberlakuan tarif impor terhadap produk impor akan berdampak positif terhadap pertumbuhan industri
(Cakravastia, 1997). Pada penelitian ini
10
ditunjukkan bahwa pertumbuhan sektor industri plastik dan barang dari plastik melibatkan delapan sub sistem, yaitu produksi, bahan baku, tenaga kerja, barang kapital, pemerintah, keuangan, perdagangan internasional dan rumah tangga. Sub sistem rumah tangga, perdagangan luar negeri dan pemerintah merupakan pembentuk permintaan agregat yang akan direspon oleh sub sistem produksi. Peranan barang kapital, bahan baku dan tenaga kerja adalah sebagai faktor produksi dan sub sistem keuangan sebagai sumber investasi.
Dengan
menggunakan model GEM, Hunt (2006) menyatakan bahwa konsumsi pemerintah, konsumsi pemerintah dan industri juga membentuk permintaan agregat.
2.2 Sistem dan Dinamika Sistem Sistem didefinisikan sebagai berikut: “Sekelompok komponen yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu” (Forrester, 1961). “Sekumpulan entitas (barang maupun orang) yang berhubungan satu sama lain menurut cara tertentu dan diorganisasikan untuk suatu tujuan” (Daelllenbach, 1995). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sistem terbentuk dari berbagai variabel yang memiliki interaksi yang khas untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan pengaruh output, sistem dikelompokkan menjadi sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka memiliki karakter output yang terisolasi, yaitu output dari sistem merupakan tanggapan dari suatu input tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap input selanjutnya (Gambar 2.1).
11
Tingkat pemesanan (Input)
Selang waktu
Tingkat penerimaan barang
Tingkat pemesanan yang diinginkan
Gambar 2.1 Sistem Terbuka (Forrester 1968)
Sistem tertutup perilakunya dipengaruhi oleh perilaku sebelumnya yang membentuk loop umpan balik berupa informasi maupun tindakan yang menghubungkan antara input dan output (Gambar 2.2).
Tingkat pemesanan (input)
Tingkat penerimaan barang
Selang waktu
Aturan Keputusan Perbedaan
Tingkat penerimaan barang yang diharapkan
Gambar 2.2 Sistem Tertutup (Forrester, 1968)
Perilaku umpan balik dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu umpan balik positif dan umpan balik negatif. Umpan balik positif membangkitkan pertumbuhan, dimana suatu kejadian hasilnya masih akan memperbesar kejadian berikutnya. Sedangkan
umpan balik negatif selalu berusaha mencapai
keseimbangan dan memberikan koreksi sebagai tindakan kegagalan dalam mencapai tujuan.
Metode dinamika sistem pertama kali dikembangkan oleh Jay W. Forrester pada tahun 1958.
Dasar pemikiran dinamika sistem adalah berpikir serba sistem
12
(systems thinking) dimana masalah dipandang
secara menyeluruh yang
melibatkan interaksi antar unsur dari sebuah objek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan.
Prinsip Dasar Dinamika Sistem Ciri pokok dalam dinamika sistem, yaitu (Sterman, 2000): a. Sistem yang dijadikan model harus sistem tertutup, meski sistem tidak sungguh-sungguh tertutup karena feedback loop tidak dapat melintasi batasan sistem. Sistem dapat dipertimbangkan sebagai sistem tertutup. b. Adanya variabel state dan rate (state artinya kondisi atau akumulasi dari sistem pada waktu tertentu, sedangkan rate adalah aliran yang mengatur kuantitas dalam state). c. Rate mengontrol kebijakan, artinya perilaku sistem hanya dikontrol oleh rate.
Gambar 2.3 menunjukkan jenis-jenis variabel dalam dinamika sistem.
Gambar 2.3 Jenis variabel dalam model dinamika sistem (Sterman, 2000)
Penggunaan Diagram dalam Dinamika sistem Diagram subsistem (Subsystem diagram) Diagram hubungan kausal (Causal loop diagram) Diagram alir (Stock flow diagram)
13
2.3 Pembentukan Pasar Dalam kegiatan ekonomi, pasar terdiri dari empat pasar yang saling berkaitan, yaitu pasar barang, pasar uang, pasar tenaga kerja dan pasar luar negeri. Di pasar barang, permintaan agregat masyarakat terhadap barang dan jasa bertemu dengan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh produsen. Di pasar uang permintaan masyarakat terhadap uang akan bertemu dengan jumlah uang yang beredar. Dan di pasar tenaga kerja permintaan total akan tenaga kerja dari sektor industri bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia. Dan di pasar luar negeri permintaan ekspor dan impor akan saling bertemu dengan kegiatan ekspor dan impor (Boediono, 1993).
Lima Pelaku Ekonomi Teori makro mengelompokkan pelaku ekonomi menjadi lima kelompok seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Interaksi Kelompok dan Pasar Makro (Boediono, 1993)
14
Aliran permintaan terjadi: 1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga 2. Belanja barang pemerintah 3. Investasi oleh perusahaan 4. Ekspor 5. Kebutuhan tenaga kerja oleh pemerintah 6. Kebutuhan tenaga kerja oleh perusahaan 7. Kebutuhan uang tunai dan kredit 8. Kebutuhan rumah tangga akan uang tunai 9. Kebutuhan perusahaan asing akan Rupiah Aliran penawaran terdiri dari: 10. Hasil produksi dalam negeri 11. Impor 12. Tenaga kerja yang disediakan oleh rumah tangga 13. Penawaran uang kartal 14. Tabungan rumah tangga 15. Penawaran uang giral 16. Penawaran dana luar negeri
15