BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh penyempitan / penghambatan pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung (Iman Soeharto, 2000) PJK bukanlah penyakit manusia lanjut usia. Pola hidup / tingkah laku seseorang dan keturunan memegang peranan penting.
B.
Faktor risiko penyebab PJK Menurut AHA dan NCEP, faktor risiko PJK adalah : 1. Faktor risiko lipida, yaitu kadar kolesterol dan trigliserid dalam darah. Karena ini mendorong timbulnya plak di arteri koroner disebut juga risiko utama 2. Faktor risiko non lipida, yaitu terdiri dari hipertensi, diabetes mellitus, merokok, stres, kegemukan atau kurang aktifitas. 3. Faktor risiko alami, terdiri dari keturunan, jender dan usia Banyak faktor risiko diatas berkaitan satu dengan yang lainannya, sehingga dengan mengubah satu faktor , faktor yang lain bisa terpengaruh. Misalnya peningkatan intensitas olahraga akan mengurangi kegemukan dan dapat pula menurunkan kolesterol darah dan hipertensi. Dan lebih jauh lagi mengurangi potensi terjadinya serangan jantung (Iman soeharto, 2000).
Faktor – faktor risiko PJK
merupakan beberapa kondisi yang
meningkatkan kemungkinan terkena PJK. Beberapa faktor risiko dapat diubah, namun ada juga tidak dapat diubah. Walaupun beberapa faktor sekaligus semakin meningkatkan risiko terjadinya PJK. Terkadang sulit menentukan penybab PJK secara tepat, bahkan tanpa faktor risiko sama sekali seseorang bisa saja menderita PJK. ( Elvira karyadi,2006 ).
C.
Kolesterol, Penyakit jantung, dan artheroscerosis. Banyak penelitian telah menunjukan korelasi antara kadar lipid serum yang meninggi dengan insiden penyakit jantung koroner dan artherosclerosis pada manusia. Yang perlu diingat bahwa LDL kolesterol tinggi dan HDL kolesterol rendah merupakan faktor risiko untuk penyakit artherosclerosis dan HDL kolesterol meninggi, LDL kolesterol rendah mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler ( Frances k. Widmann, 2002 ). Kadar kolesterol baik LDL maupun HDL juga dipengaruhi faktor keturunan. Misal pada pasien dengan familial hyperkolesterolmia (FH)terdapat pengurangan jumlah yang signifikan dari reseptor LDL dalam hatinya. Hal ini menyebabkan pasien tersebut rentan menderita artherosclerosis dan serangan jantung pada usia muda. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Lemak jenuh terutama berasal dari daging, produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan yang dibuat dari kelapa sawit dan coklat juga meningkatkan kadar lemak jenuhnya.menurunkan kadar LDL kolesterol saat ini
merupakan fokus utama dalam mencegah atherosclerosis dan serangan jantung. Ada beberapa cara untuk menurunkan kadar LDL kolesterol diantaranya mengubah gaya hidup dan menggunakan obat penurun kolesterol. Sayangnya, pencegahan dan pengobatan atherosclerosis sangatlah kompleks, tidak sekedar menurunkan kadar LDL kolesterol lalu masalah selesai. Pengurangan LDL baru merupakan pertengahan jalan untuk memerangi atherosclerosis.
Seseorang
dengan kadar LDL kolesterol normal / tinggi sedikit tetapi mempunyai kemungkinan untuk mengalami atherosclerosis dan serangan jantung walaupun faktor risiko yang lain seperti merokok, hipertensi serta diabetes mellitus tidak ada.
D. Gejala – gejala PJK. Sangat mengherankan, gejala PJK pada setiap orang sangat berbeda, walaupun penyebabnya pada dasarnya sama yaitu penyempitan pembuluh darah koroner. Gejala – gejala PJK yang umum terjadi yaitu : 1. Nyeri dada Dirasakan hampir semua penderita disertai rasa sakit seperti diremas / di cengkeram. Hal ini disebabkan karena jantung kekurangan darah dan oksigen. 2. Sesak nafas Sesak nafas berhubungan dengan kesulitan bernafas yang didasari dan dirasakan perlu usaha tambahan untuk mengatasi kekurangan oksigen.
3. Berdebar – debar ( palpitasi )
Debaran jantung lebih keras dari pada biasa, lebih cepat dan irama jantung tidak teratur. Kadang disertai keringat dingin, sakit dada, dan sesak nafas. ( Elvira karyadi, 2006 ).
E.
Lemak Lemak
yang
utama
dalam
tubuh
adalah
trigliserid,
kolesterol,
phospholipid, dan glikolipit. Lemak mempunyai peranan penting dalam tubuh, yaitu : a. Berperan utama sebagai bahan bakar dan komponen penting dalam membrane sel dan struktur sel b. Membuat stabilitas membrane sel dalam bentuk lipoprotein Asam lemak dan gliserol adalah unsur utama dalam trigliserid dan phospholipid (Michael L, Bishop dkk, 2000) 1. Kolesterol a. Pengertian kolesterol Kolesterol adalah steroid alkohol tidak jenuh yang mempunyai berat molekul tinggi, terdiri atas sebuah cincin perhydrocyclopentanthroline dan sebuah rantai yang mempunyai 8 atom karbon. b. Fungsi kolesterol Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi untuk membangun dan memperbaiki membran – membran sel, sintesa asam empedu dan vitamin D, precursor hormone progestins, glucocorticoidds, mincralocorticoids, androgens dan estrogen
Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan
penyempitan
yang
disebut
artherosclerosis.
Bila
penyempitan terjadi pada pembuluh darah jantung menyebabkan PJK (Sunita Almatsier,2004) c. Sintesis kolesterol Sintesis kolesterol di kendalikan oleh enzim HMG – KoA reduktase dan di hambat oleh LDL kolesterol yang di ambil lewat resesptor LDL. Reseptor LDL terdapat pada permukaan sel dalam lekukan yang tersalut pada sisi sitosol membrane sel dengan sebuah protein yang di namakan klatrin. LDL di ambil oleh reseptor LDL dalam keadaan utuh melalui endisitisis, kemudian di pecah dalam lisosom dan diikuti oleh traslokasi kolesterol ke dalam sel. Jumlah reseptor LDL pada permukaan sel di atur oleh kebutuhan kolesterol bagi membrane sel, sintesis hormone streroid atau asam empedu ( Robert K. Murray dkk, 1999) d.
Pengangkutan kolesterol dalam tubuh Karena kolesterol merupakan lemak, maka kolesterol tidak dapat
mengapung dengan bebas di dalam medium darah yang berupa air. Untuk mengangkut kolesterol dan lemak – lemak lainnya dari satu tempat ke tempat lain dalam badan, maka darah membungkus kolesterol tersebut dengan berbagai lipoprotein yang larut dalam air ( Alison Hull, 1996) Sebagian besar kolesterol yang terkandung dalam zat makanan yang kita makan setelah menjalani berbagai proses, masuk ke dalam
cairan darah sebagai lipoprotein (HDL, LDL dan lain – lain), namun ada pula yang keluar dari tubuh bersama ampas melalui anus (Sunita, Almatsier, 2004) 2. Trigliserid a. Pengertian Trigliserid Trigeserid adalah molekul yang berisi 1 molekul gliserol dengan 3 asam lemak. Trigleserid berisi asam lemak jenuh yang saling berkaitan dan akan berbentuk padat dalam suhu kamar. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98 –99 % trigleserid. b. Fungsi trigliserid Trigliserid merupakan lipida utama dalam makanan. Fungsi utamanya adalah sebagai zat energi. Trigliserid dan lipida besar lainnya (kolesterol dan phospholipid) yang terbentuk di dalam usus halus di kemas untuk di absorbsi secara aktif dan di transportasi oleh darah. Trigliserid akan bergabung dengan protein – protein khusus dan membentuk alat angkut lipida yang di namakan lipoprotein ( Sunita Almatsier, 2004)
F.
Lipoprotein 1.
Pengertian lipoprotein Lipoprotein adalah gabungan molekul lipida dan protein yang di sintesis di dalam hati. Tiap jenis lipoprotein berbeda dalam ukuran dan densitas dan mengangkut berbadai jenis lipida dalam jumlah yang berbeda pula (Sunita Almatsier, 2004)
2.
Fungsi lipoprotein Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut lipida di dalam plasma ke jaringan – jaringan yang membutuhkan sebagai sumber energy, sebagai komponen membrane sel atau precursor metabolit aktif (Sunita Almatsier, 2004)
3.
Macam – macam lipoprotein Tubuh membentuk 4 lipoprotein yaitu kilomikron, VLDL, LDL dan HDL a. Kilomikron Kilomikron adalah partikel lipoprotein dengan diameter
80 –
1200 nm dan mempunyai densitas < 0,95 g/ml. Kilomikron mengandung 90 – 95 % trigliserid, 2 – 6 % phospholipid, 2 – 4 % kolesterol dan 1 – 2 % protein (MichaelL. Bishop dkk, 2000) Kilomikron mengangkut lipida dari saluran cerna ke seluruh tubuh. Lipida yang di angkut terutama adalah trigliserid. Kilomikron merupakan lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling rendah
(Sunita
Almatsier, 2004) b. VLDL ( Very Low Density Lipoprotein) VLDL adalah partikel lipoprotein dengan diameter 40 – 80 nm dan mempunyai densitas 0,95 – 1,006 g/ml. VLDL mengandung 50 – 65 % triglioserid, 8 - 14 % phospholipid dan 5 – 10 % protein (MichaelL. Bishop dkk, 2000)
VLDL diproduksi oleh hati dan merupakan lipoprotein dengan densitas sangat rendah, komposisi utamanya adalah trigliserid. Pada proses selanjutnya sebagian VLDL berubah menjadi LDL ( Iman Soeharto, 2004) c. LDL ( Low Density Lipoprotein) LDL adalah lipoprotein dengan diameter 18 – 30 nm, mempunyai densitas 2, 029 – 2,063 g /ml. LDL mengandung
35 – 45 % kolesterol,
4 % trigliserid, 22 – 26 % phospholipid dan 22 – 26 %
protein
(MichaelL. Bishop dkk, 2000) LDL yang melayang – layang dalam darah di tangkap oleh reseptor LDL. Sel reseptor LDL ini berfungsi sebagai pengatur peredaran kolesterol dalam darah. Bila reseptor terganggu maka LDL dalam darah akan meningkat sehingga di bawa oleh LDL ke aliran darah juga bertambah banyak. Hal ini menyebabkan peningkatan kolesterol total dalam darah. LDL ( Iman Soeharto, 2004) Setiap peningkatan kadar LDL kolesterol selalu dikuti peningkatan kolesterol total darah, sehingga dapat dikatakan kadar LDL kolesterol berhubungan langsung dengan kadar kolesterol total darah ( Priyanto Poerjoto : 1992) LDL bersirkulasi dalam tubuh dan di bawa ke sel otot, lemak dan sel – sel lainnya. Pengatur utama akadar kolesterol darah adalah hati, karena sebagian reseptor LDL terdapat di dalam hati. LDL mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL di sebut juga kolesterol
jahat, karena kadar LDL yang tinggi menyebabkan kolesterol dalam arteri (Sunita Almatsier, 2004) d. HDL ( High Density Lipoprotein ) HDL adalah lipoprotein yang mempunyai diameter paling kecil yaitu 5 – 12 nm, mempunyai densitas 1,063 – 1,21 g/ ml. HDL mengandung 25 – 30 % phosphilipid, 15 – 20 % kolesterol, 3 % trigliserid dan 45–59 % protein (MichaelL. Bishop dkk, 2000) HDL adalah lipoprotein dengan densitas tinggi, terutama terdiri atas protein. HDL di produksi oleh hati dan usus halus. HDL mengambil kolesterol dan phosphilipid yang ada di dalam hati dan menyerahkan kolesterol ke lipoprotein lain untuk di angkut kembali ke hati dan di edarkan kembali atau di keluarkan dari tubuh (Sunita Almatsier, 2004) HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering di sebut kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri kembali ke liver untuk di proses dan di buang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri sehingga dapat mencegah artheroslcerosis dan PJK.
(Iman Soeharto, 2004)
G. Cara pemeriksaan 1.
Pemeriksaan kolesterol total Pengukuran kadar kolesterol digunakan untuk menilai metabolisme lemak dan fungsi hati. Penetapan kolesterol dilakukan dengan serum atau plasma. Baik serum maupun plasma harus segera di pisahkan dari sel – sel darah dan di simpan dalam lemari es supaya distribusi kolesterol tidak berubah dan enzim – enzim
tidak sempat mengubah proporsi lipoprotein
( Francess K. Widmann, M.D.
2002) 2.
Pemeriksaan LDL kolesterol Kadar LDL kolesterol pada umumnya di estimasi dengan rumus yang disusun oleh Fridewald, Levy dan Fredicson sebagai berikut : LDL = total kolesterol – ( HDL + 1/5 trigliserid) Jika kadar trigliserid di atas 400 mg/dl, kadar LDL tidak dapat diestimasi dengan rumus di atas, sehingga untuk pasien dengan hipertrigliseridemia harus di lakukan pemeriksaan kolesterol direk yang dapat mendeteksi perubahan kadar LDL kolesterol yang kecil. Untuk menghitung kadar LDL kolesterol terlebih dahulu di lakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserid dan HDL kolesterol ( Iman, Soeharto, 2001 ) a.
Pemeriksaan HDL kolesterol Pemeriksaan HDL kolesterol di lakukan dengan serum atau plasma. Terlebih dahulu serum di tambahkan suatu pereaksi untuk mengendapkan partikel - partikel lipoprotein selain HDL. Selanjutnyan supernatant yang di peroleh di gunakan untuk pemeriksaan kadar HDL kolesterol. Kadar HDL kolesterol tidak sebanding dengan naik- turunnya kadar total kolesterol (Francess K. Widmann, M.D. 2002)
b.
Pemeriiksaan trigliserid Penetapan trigliserid dilakukan dengan serum atau plasma. Baik serum maupun plasma harus segera di pisahkan dari sel – sel darah dan di simpan dalam lemari es agar enzim – enzim tidak sempat mengubah
proporsi lipoprotein. Spesimen darah harus di peroleh setelah pasien berpuasan 8 – 12 jam, karena santapan baru akan menyebabkan peningkatan trigliserid sehingga akan di dapat tinggi palsu (Francess K. Widmann, M.D. 2002)
H. Nilai Normal Untuk menilai tinggi rendahnya kadar kolesterol total, trigliserid, HDL, LDL, kolesterol dalam darah di bandingkan dengan nilai standar. Nilai standar yang di buat oteh National Institute Health ( NIH ) - USA adalah sebagai berikut : a. Angka standar kolesterol total 1. Normal
: ≤ 200 mg/dl
2. Border line
: 200 – 239 mg/dl
3. Tinggi
: ≥ 240 mg/ dl
b. Angka standar trigliserid 1. Normal
: ≤ 150 mg/dl
2. Border line
: 151 – 250 mg/dl
3. Tinggi
: 251 - 400 mg/ dl
4. Amat tinggi
: ≥ 401 mg /dl
c. Angka standar HDL kolesterol 1. Normal
: ≥ 45 mg/ dl
2. Batas rendah
: 35 - 45 mg/dl
3. Rendah
: ≤ 35 mg / dl
d. Angka standar LDL kolesterol 1. Normal
: ≤ 130 mg/dl
2. Border line
: 131 - 159 mg/dl
3. Tinggi
: ≥ 160 mg/ dl