11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Bauran Promosi Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan produk jasa. Promosi bukan saja sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, tetapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal ini digunakan dengan menggunakan alat-alat promosi yang mencakup aktifitas periklanan, penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan, hubungan masyarakat (public relation-PR), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), pemasaran langsung (direct marketing), dan publikasi. Betapapun bagusnya suatu produk/jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen, bila konsumen tersebut belum pernah mendengar ataupun merasakan dari produk/jasa tersebut, sehingga mereka tidak akan yakin akan bermanfaat atau tidaknya produk atau jasa tersebut, maka mereka tidak akan membelinya. Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan/ mengkomunikasikan suatu produk/jasa kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang
12
keberadaannya, sehingga akan mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang/konsumen bertindak (dalam hal ini membeli). Menurut Kotler dan Amstrong, Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.1 Bauran Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif dari bauran pemasaran. Untuk memasarkan suatu produk seorang pemasar harus mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan kepada konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan di rancang untuk menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada keuntungan perusahaan. Bauran promosi mempunyai enam macam kegiatan yang disebut bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi, yaitu: a. Periklanan Menurut Kotler & Keller, periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar presentasi non-pribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. Tujuan dari iklan digolongkan menjadi iklan informatif, iklan persuasif, iklan pengingat, dan iklan
1
Philp Kotler dan Gary Amstroong, Prinsip-Prinsip Pemasaran 12th, Jilid 2. Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 116.
13
penguatan.2 Sedangkan menurut Boyd
menyatakan bahwa “iklan
adalah bentuk presentasi dan promosi gagasan, barang, dan jasa nonpribadi yang dibayar oleh sponsor tertentu”.3 b. Promosi Penjualan Menurut Kotler & Keller, promosi penjualan, sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk meransang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang”.4 Promosi penjulan sering menarik konsumen untuk berganti merek, karena pemakai merek sering mencari harga yang murah, nilai yang baik,
hadiah
dan
sebagainya.
Promosi
penjualan
yang
menawarkan potongan harga, kupon, dan mutu yang terlalu berlebihan terkadang dapat menimbulkan nilai tawar rendah terhadap produk ataupun jasa. Oleh karena itu perusahaan harus menciptakan strategi yang efektif agar tujuan promosi penjualan tersebut berdampak positif. c. Penjualan Pribadi Menurut
Boyd,
penjualan
pribadi
(personal
selling)
merupakan salah satu dari beberapa sarana promosi termasuk iklan, promosi konsumen dan perdagangan serta hubungan masyarakat yang
2
Philp Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran, 12th, Edisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT.Indeks, 2007), hlm. 244. 3 Boyd, Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dengan Oriental Global, Edisi Kedua Jilid 2, Terjemahan Imam Nurmawan, (Jakarta: Erlangga, 2000), hlm. 65. 4 Philp Kotler dan Keller, Manajemen pemasaran... hlm. 266.
14
dapat digunakan pemasar untuk berkomunikasi dengan pelanggan potensial.5 d. Hubungan Masyarakat Sedangkan menurut Menurut Kotler & Keller, hubungan masyarakat (public relations) adalah meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Jelas bahwa komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah perusahaan atau organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.6 e. Pemasaran Langsung Menurut Kotler & Amstrong, pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng.7 2. Piutang murabahah Dalam menunjang kelangsungan usahanya, baik perorangan maupun perusahaan memerlukan dana yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan operasi dan pada akhirnya untuk mencapai salah satu tujuan usaha berupa perolehan keuntungan. Dalam operasionalnya bank konvensional memberikan kredit kepada peminjam atau debitur, sedangkan
5
Boyd, Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan... hlm. 100 Philp Kotler dan Keller, Manajemen pemasaran... hlm. 281 7 Philp Kotler dan Keller, Manajemen pemasaran... hlm. 117 6
15
bank syari’ah memberikan pembiayaan kepada nasabah yang akan dibiayai atau mitra. Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan barang seharga biasa/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah mark-up atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus memberitahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan pada biaya (cost) tersebut.8 Muhammad Syafi'i Antonio mengutip Ibnu Rusyd, mengatakan bahwa murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam akad ini, penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya.9 Menurut Adiwarman Karim, murabahah dalam praktek perbankan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:10 a. Murabahah dengan pesanan Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah dan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya (bank dapat meminta uang muka pembelian kepada nasabah). 8
Wiroso, Jual Beli Murabahah... hlm. 13. Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Islam: Dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hlm. 101. 10 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm.115-116 9
16
b. Murabahah tunai atau cicilan Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal dicirikan dengan adanya penyerahan barang diawal akad dan pembayarannya kemudian (setelah awal akad), baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum (sekaligus).
B. Tinjauan Pustaka Menurut Riyadloh dalam judul Tugas Akhirnya yang berjudul “Strategi Promosi Produk SKIM 3 (Simpanan Keluarga Investasi Mandiri 3) di KJKS BMT An-Najah Wiradesa Periode Tahun 2011-2012” strategi promosi yang dilakukan oleh KJKS BMT An-Najah Wiradesa dalam memasarkan produk SKIM adalah periklanan dengan menyebar brosur dan pamfet. Faktor pendukung periklanan adalah biaya untuk iklan dengan media brosur dan pamfet lebih murah dan fleksibel. Sementara faktor penghambatnya adalah mudah
diabaikan,
diperlukan
kemampuan
membaca
dan
perhatian,
membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks, dan membutuhkan waktu yang relatif lama.11 Menurut Muh. Nahmudin Masykur dalam Tugas Akhirnya yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah dana Pihak Ketiga BMT SMNU Taman Pemalang” strategi promosi yang dilakukan BMT SM NU 11
Riyadloh, Strategi Promosi Produk SKIM 3 (Simpanan Keluarga Investasi Mandiri 3) di KJKS BMT An-Najah Wiradesa Periode Tahun 2011-2012, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2014), TA tidak diterbitkan.
17
Taman Pemalang” yaitu dengan memanfaatkan tiga media promosi, antara lain: media iklan, publisitas dan personal selling. Ketiganya merupakan kegiatan yang saling mendukung dimana media iklan sebagai piranti dalam kegiatan publisitas dan personal selling. Pengaruh promosi terhadap peningkatan jumlah bisa meningkatkan volume dana pihak ketiga namun hasil yang diperoleh belumlah optimal.12 Menurut Umi Oktania dalam Tugas Akhirnya yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Kepuasan Nasabah BMT Kota Pekalongan”, memaparkan bahwa dalam memasarkan produk-produk seorang pemasar harus pandai membaca situasi pasar sekarang dan yang akan datang. Artinya pemasar harus cepat tanggap akan keinginan nasabah dan kebutuhan nasabahnya. Pemasar juga harus mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan dengan produk lainnya. Tidak hanya itu saja pemasar juga menginformasikan kelemahan dari produk tersebut agar calon nasabah tidak merasa ditipu. Komunikasi pemasaran yang dijalankan BMT SMNU Kota Pekalongan dengan menggunakan berbagai macam media untuk menginformasikan produk-produk yang dimiliki, berupa penyebaran brosur, pemasangan spanduk dan komunikasi personal pada calon nasabah yang di anggap punya prospek untuk menjadi nasabah baru.13 Menurut Nindi Fitriana dalam Tugas Akhirnya yang berjudul “Strategi Promosi Dalam Pengembangan Produk Deposito Di KSP Syariah BTM 12
Muh Nahnudin Masykur, Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah dana Pihak Ketiga BMT SMNU Taman Pemalang” strategi promosi yang dilakukan BMT SM NU Taman Pemalang, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2008), TA tidak diterbtkan. 13 Umi Oktania, Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Kepuasan Nasabah BMT Kota Pekalongan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2008), TA tidak diterbitkan.
18
Ulujami”,
dalam
mengembangkan
oroduk
deposito
yaitu
dengan
memanfaatkan tiga media promosi, antara lain: media iklan (brosur, spanduk, pamflet, stiker, poster), publisitas dan personal selling. Ketiganya merupakan kegiatan yang saling mendukung dimana media iklan sebagai piranti dalam kegiatan publisitas dan personal selling. Serta strategi pengembangan yang dilakukan oleh BTM Ulujami dalam mengembangkan produknya antara lain yaitu dengan meningkatkan pelayanan, memaksimalkan nilai manfaat pada setiap produknya, memaksimumkan keikutsertaan anggota atau calon anggota yang diadakan oleh BTM Ulujami.14 Dewi Aisyah Mahbud dalam Tugas Akhirnya yang berjudul “Pengaruh Variasi Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah di BNI Syariah Cabang Pekalongan” hasil penelitian bahwa secara parsial menunjukan variabel periklanan (adverising) memiliki pengaruh dominan terhadap peningkatan jumlah nasabah dengan nilai signifikasi 0,41. Untuk variabel promosi penjualan (sales promotion) dan pemasarn langsung (direct marketing) hasil uji t masing-masing variabel menunjukan nilai signifikasi sebesar 0,002 dan 0,000. Secara keseluruhan atau simultan, periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion) dan pemasaran langsung (direct marketing) berpengaruh signifikan terhadap peningkatan jumlah nasabah dengan nilai Adjusted R sebessar 71,3%.15
14
Nindi Fitriana, Strategi Promosi Dalam Pengembangan Produk Deposito Di KSP Syariah BTM Ulujami, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2012), TA tidak diterbitkan. 15 Dewi Aisyah Mahbub, Pengaruh Variasi Promosi Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah di BNI Syariah Cabang Pekalongan, (Pekalongan: STAIN Pekalongan, 2015), TA tidak diterbitkan.
19
Berbeda dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti. Dimana dari beberapa penelitian sebelumnya, promosi digunakakan untuk memasarkan atau mengembangan peroduk tabungan (funding) sedangakan dalam penelitian ini penulis mengangkat mengenai strategi bauran promosi (promotion mix) pada produk pembiayaan (financing) yaitu piutang murabahah yang umumunya dominan dijalankan hampir diseluruh lembaga keuangan syariah, mulai dari Bank Syariah, BPRS, BMT, BTM maupun lembaga keuangan syariah lainnya. Bukan hanya itu, dalam penelitian sebelumnya hanya menggunakan elemen promosi yaitu periklanan, publisitas, personal selling sedangkan dalam penelitian ini menggunakan lima elemen yaitu periklanan, publisitas, personal selling , promosi penjualan dan pemasaran langsung.
C. Kerangka Berfikir 1. Bauran Promosi (Promotion Mix) a. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi merupakan salah satu variable dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan produk jasa. Promosi bukan saja sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, tetapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal ini digunakan dengan menggunakan alat-alat promosi yang mencakup aktifitas periklanan,
20
penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan, hubungan masyarakat (public relation-PR), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), pemasaran langsung (direct marketing), dan publikasi. Betapapun bagusnya suatu produk/jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen, bila konsumen tersebut belum pernah mendengar ataupun merasakan dari produk/jasa tersebut, sehingga mereka tidak akan yakin akan bermanfaat atau tidaknya produk atau jasa tersebut, maka mereka tidak akan membelinya. Promosi pada hakekatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan/ mengkomunikasikan suatu produk/jasa kepada pasar sasaran, untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah tentang keberadaannya,
sehingga
akan
mengubah
sikap
ataupun
untuk
mendorong orang/konsumen bertindak (dalam hal ini membeli). Adapun definisi promosi menurut William J. Stanton, adalah: “Promosi is the element in an organization marketing mix that erves to inform, persuade, and remind the market of the organization or product.” (Promosi adalah unsur dari bauran pemasaran suatu organisasi yang bertujuan memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pasar dari organisasi/produk).16 Menurut Winardi, Promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberi informasi, membujuk, atau
16
William J Stanton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 410.
21
mengingatkan pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang-barang serta jasa-jasa yang diwarkan olehnya.17 Bauran Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif dari bauran pemasaran. Untuk memasarkan suatu produk seorang pemasar harus mengembangkan program komunikasi yang efektif yang ditujukan kepada konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada dan di rancang untuk menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada keuntungan perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong, Bauran promosi (promotion mix) juga disebut bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan.18 Dari beberapa definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi adalah bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan perusahaan untuk memberikan informasi tentang adanya suatu produk beserta
kelebihannya
atau
manfaatnya.
Kemudian
membujuk,
mempengaruhi, dan meyakinkan konsumen agar mau membeli dan menggunakan produk tersebut serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang produk atau jasa yang ditawarkan sehingga akan meningkatkan volume penjualan barang/jasa. 17
Winardi, Strategi Pemasaran,
(Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000),
hlm.101. 18
Philp Kotler dan Gary Amstroong, Prinsip-Prinsip Pemasaran... hlm. 116.
22
b. Tujuan Promosi Ada 3 (tiga) tujuan dari promosi yang dilakukan perusahaan menurut Marwan Asri :19 1.
Informing, yaitu memberitahukan informasi selengkap-lengkapnya kepada calon pembeli tentang barang yang ditawarkan, siapa penjualnya, siapa pembuatnya, dimana memperolehnya, harganya dan sebagainya. Informasi yang digunakan dapat diberikan melalui tulisan. Gambar, kata-kata dan sebagainya, yang disesuaikan dengan keadaan.
2.
Persuading yaitu membujuk calon konsumen agar mau mebeli barang atau jasa yang ditawarkan. Perlu ditekankan di sini bahwasannya membujuk bukan berarti memaksa calon konsumen sehingga keputusan yang diambil mungkin justru keputusan yang negatif.
3.
Reminding yaitu mengingatkan konsumen tentang adanya barang tertentu, yang dibuat dan dijual perusahaan tertentu, ditempat tertentu dengan harga yang tertentu pula. Konsumen kadang-kadang memang perlu diingatkan, karena mereka tidak ingin bersusah payah untuk selalu mencari barang apa yang dibutuhkan dan dimana mendapatkannya.
19
Philp Kotler dan Gary Amstroong, Prinsip-Prinsip Pemasaran... hlm. 116.
23
c. Fungsi Promosi Untuk memperjelas fungsi promosi, dibawah ini akan dibahas beberapa fungsi promosi yang dikemukakan oleh Basu Swastha, yaitu:20 1)
Memberikan Informasi Promosi dapat menembah nilai suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen. Promosi dapat memberikan informasi baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan kepada konsumen. nilai yang diciptakan oleh promosi tersebut dinamakan faedah informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang. Dengan demikian promosi merupakan suatu alat bagi penjual dan pembali untuk memberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipengaruhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan.
2)
Membujuk dan mempengaruhi.
3)
Promosi selain bersifat memberitahukan juga bersifat untuk membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari pada produk yang lainnya.
20
Basu Swasta, dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, (Yogyakarta, BPFE, 2000), hlm. 245-246.
24
4)
Menciptakan Kesan (Image) Promosi dapat memberikan kesan tersendiri bagi calon konsumen untuk produk yang diiklankan, sehingga pemasar menciptakan promosi sebaik-baiknya misalnya untuk promosi advertising dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk dan lay out yang menarik.
5)
Promosi merupakan suatu alat mencapai tujuan. Promosi dapat digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu untuk menciptakan pertukaran yang efisien melalui komunikasi., sehingga
keinginan mereka dapat terpenuhi dengan cara yang
efisien dan efektif.
Dalam
hal
ini
komunikasi
dapat
menunjukan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan. d. Strategi Bauran Promosi Perusahaan berkomunikasi dengan perantara konsumen dan berbagai
kelompok
masyarakat.
Kemudian
perantara
tersebut
berkomunikasi dengan konsumennya dan konsumen melakukan komunikasi dengan konsumen lainnya dan kelompok masyarakat lainnya. Dalam berkomunikasi kita harus memperhatikan audience, karena audience menentukan apa yang akan disampaikan. Untuk itu adanya teori komunikasi pemasaran yang dikenal dengan bauran promosi. Dalam promosi secara umum memiliki bentuk-bentuk
25
promosi yang mempunyai fungsi yang sama tetapi terdapat tugastugas yang khusus yang berbeda yang sering disebut bauran promosi (promotion mix). 21 Bauran promosi adalah promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut kotler bauran promosi terdiri dari: periklanan, promosi,
penjualan,
hubungan
masyarakat
dengan
publisitas,
penjualan secara pribadi dan pemasaran langsung.22 Sedangkan menurut Stanton bauran promosi terdiri dari penjualan pribadi, promosi penjualan, publisitas, periklanan, dan hubungan masyarakat.23 Bauran Promosi mempunyai enam macam kegiatan yang disebut bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi. Menurut Rambat Lupiyoadi dan A.Hamdani bauran promosi tersebut terdiri dari :24 1) Periklanan Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal ( impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Pernanan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) 21
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Cet. Ke-5, (Yogyakarta: Andi Press, 2004),
22
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran... hlm. 205. William J. Stanton, Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 1994), Cet. Ke-4, hlm 137-
hlm.222. 23
138 24
Rambat Lupiyodi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Pusat, 2006), hlm. 120-124.
26
terhadap
keberadaan
jasa
yang
ditawarkan,
menambah
pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang mendukung positioning jasa. Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya adalah : a) Iklan yang bersifat memberikan informasi, (informative advertising), iklan yang secara panjang lebar menjelaskan produk
jasa
dalam
tahap
rintisan
(perkenalan)
guna
menciptakan permintaan atas produk tersebut. Contoh : Bank Sulselbar Syariah yang baru berdiri menjelaskan melalui iklan advertorial apa, bagaimana operasinya dan produk jasa apa yang ditawarkan oleh Bank Sulselbar Syariah. b) Iklan membujuk (persuasive advertising), iklan menjadi penting dalam situasi persaingan dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu. Contoh: Bank Sulselbar mengiklankan kelebihankelebihan produk
TAMPAN (Tabungan
Masa Depan)
dibanding dengan bank lainnya, dimana ada unsur perencanaan tabungan yang dapat menguntungkan nasabah dengan bunga tabungan yang lebih tinggi dibanding dengan bank-bank lain dengan produk sejenis.
27
c) Iklan pengingat (reminder advertising), iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk menjaga konsumen agar selalu ingat akan produk tersebut. Contoh : perusahaan Garuda Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa kini Garuda lebih baik meski diusianya yang sudah mapan. d) Iklan pemantapan (reinforcement advertising), iklan yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat. Untuk itu ada beberapa pilihan media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan diantara lain melalui:
Surat kabar
Majalah
Radio
Televisi
Papan reklame (Billboard)
Surat langsung (direct mail)
2) Penjualan Perseorangan (Personal Selling) Personal selling (penjualan pribadi) adalah kegiatan yang dilakukan dengan melakukan penjulan secara pribadi kepada pelanggan. Dalam penjualan pribadi terjadi sentuhan langsung
28
antara tenaga pemasaran dengan pelanggan akhir, sehingga memungkinkan adanya kontak langsung.25 Penjualan perseorangan mempunyai peranan penting dalam pemasaran jasa, karena : a) Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting. b) Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan mesin. c) Orang merupakan bagian dari produk jasa Sifat penjualan perseorangan dapat dikatakan lebih luwes karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masingmasing calon pembeli. Selain itu, tenaga penjualan juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian ditempat pada saat itu juga. Bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang-orang yang sebenarnya bukan prospek (calon pembeli/ pengguna), sebaliknya, melalui penjualan perorangan perusahaan sudah berhadapan dengan calon pembeli.
25
Rambat Lupiyodi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa... hlm.121.
29
3) Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah serangkaian teknik pemasaran yang taktis yang dirancang dalam sebuah kerangka pemasaran yang strategis untuk menambah nilai seuatu produk atau pelayanan agar mencapai tujuan-tujuan khusus penjualan dan pemasaran. Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan jumlah nasabaha. Kegiatan promosi penjualan bisa berupa pemberian diskon, pemberian hadiah langsung, sampel produk, pemberian kupon hadiah promosi atau dengan kegiatan kontes.26 Promosi
penjualan
adalah
semua
kegiatan
yang
dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri atas brosur, lembar informasi dan lain-lain. Dengan menggunakan alat tersebut akan memberikan tiga manfaat bagi promosi penjualan, yaitu:27 a) Komunikasi, yaitu memberian informasi yang dapat menarik dan mempengaruhi perhatian nasabah untuk membeli. b) Insetif, yaitu memberikan dorongan dan semangat kepada nasabah untuk segera membeli produk yang ditawarkan. c) Invitasi mengharapkan asabah segera merealisasi pembelian produk perbankan. Adapun tahapan promosi penjualan, yaitu:28 26 27
Rambat Lupiyodi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa... hlm.123 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakrta: Prenada Media, 2004), hlm. 180
30
a) Menentukan tujuan yang akan dicapai dari program promosi penjualan tersebut. b) Menyeleksi alat-alatnya atau apa yang akan ditawarkan dari program promosi penjualan tersebut. c) Menyusun program promosi penjualan yang sesuai. d) Melakukan pengujian pendahuluan atas program. e) Melaksanakan dan mengendalikan program. f)
Mengevaluasi hasil dari program promosi penjualan.
4) Hubungan Masyarakat (PR) dan Publisitas (Publicity) Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran yang penting lainnya, dimana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan public yang lebih besar. Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, antara lain : a) Membangun citra. b) Mendukung aktifitas komunikasi lainnya. c) Mengatasi permasalah dan isu yang ada d) Memperkuat positioning perusahaan. e) Mempengaruhi public yang spesifik. f)
28
Mengadakan peluncuran untuk produk/jasa baru.
Kasmir, Pemasaran Bank... hlm.180.
31
Sementara pengertian publisitas menurut Philip Kotler mengemukakan, bahwa “Suatu dorongan terhadap permintaan yang bersifat tidak pribadi terhadap produk, jasa, atau unit usaha dengan cara menyajikan secara langsung baik melalui radio, televisi, atau di pentas yang tidak dibayar oleh sponsor.29 Sedangkan ahli lain menyatakan, bahwa publisitas sebagai “Sejumlah informasi tentang seseorang, barang-barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyrakat melalui media tanpa dipungut atau tanpa pengawasan dari sponsor.30 Dari sejumlah pendapat ahli tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa publisitas merupakan informasi-informasi yang disebarluaskan mengenai produk, jasa, unit usaha atau organisasi yang ditujukan pada konsumen atau masyarakat luas melalui suatu media dalam bentuk berita yang tidak dibayar oleh sponsor. Jadi sebernanya bentuk penyajian publisitas hampir sama dengan advertising, hanya saja dalam setiap penayajian advertising di suatu media, perusahaan harus mengeluarkan biaya, sehingga untuk penyajian publicity perusahaan tidak mengeluarkan biaya. Publisitas
mempunyai
potensi
yang
besar
dalam
meningkatkan penjualan. Karena publisitas biasanya lebih banyak
29 30
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran... hlm. 799 Basu Swasta, dan Hani Handoko, Manajemen Pemasaran : Analisa... hlm. 273.
32
dibaca dan dipercaya daripadaadvertising, juga karena sifat-sifat publicity itu sendiri, seperti yang dikemukakan oleh Kotler.31 a) Kredibilitas yang tinggi Yaitu artikel atau berita nampak lebih otentik dan mempunyai kredibilitas bagi pembaca dibandingkan iklan. b) Tidak terlihat sebagai promosi (off-guards) Yaitu hubungan masyarakat dapat mencapai banyak calon pembali yang ingin menghindari tenaga penjual dan iklan. Pesan ini berhubungan dengan pembeli melalui berita daripada komunikasi penjual langsung. c) Dramatisasi Yaitu hubungan masyarakat mempunyai semacam iklan, suatu poetnsi untuk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. Tujuan kegiatan ini adalah agar nasabah dapat mengenal bank lebih dekat, dengan ikut kegiatan tersebut nasabah akan selalu mengingat bank tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah. Alat publisitas yang digunakan, yaitu:32 a) Hubungan Pers, yaitu untuk memberikan informasi yang pantas
untuk dimuat dalam surat kabar agar menarik
perhatian publik terhadap seseoran, produk atau jasa.
31
Philp Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid II Edisi Milenium, (Jakarta: Prenhallindo, 2002), hlm. 727. 32 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung, Alfabeta, 2010), hlm. 185
33
b) Publisitas Produk, yaitu usaha untuk mempublisitaskan produk tersebut secara khusus, misalkan menggelar acara launcing produk
baru perbankan.
c) Komunikasi Perusahaan, yaitu mencakup komunikasi intern ataupun
ekstern
dalam
menciptakan
saling
pengertian
perusahaan. d) Lobbying, yaitu kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah untuk mendukung dan menghapuskan undangundang
yang dapat mengganggu stabilitas usaha.
e) Bimbingan, yaitu pemberian nasehat kepada manajemen tentang
persoalan
kemasyarakatan
mengenai
posisi
perusahaan maupun citra perusahaan.
5) Pemasaran Langsung Pemasaran langsung adalah penggunaan surat, telepon, faksmail, e-mail, dan alat-alat penguhung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi secara langsung sengan atau mendapatkan tanggapan dan calon pelanggan.33 Sifat pemasaran langsung, yaitu:34 a) Nonpublik, artinya melalui pemasaran langsung, pesan ditunjukan kepada orang tertentu.
33 34
Hery Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank... hlm. 380. Hery Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank... hlm. 382.
34
b) Disesuaikan, artinya melalui pemasaran langsung, pesan dapat menarik orang yang dituju. c) Terbaru, artinya melalui pemasaran langsung, pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat. d) Interraktif, artinya pesan melalui pemasaran langsung dapat diubah bergantung pada tanggapan pada orang tersebut.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Bauran Promosi (promotion mix) Promotion mix merupakan kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Promotion mix untuk setiap jenis produk maupun industri adalah berbeda-beda. Pada umumnya, periklanan dan personal selling merupakan alat promosi utama untuk barang dan jasa dan dalam praktik kedua kegiatan yersebut dapat didukung dan dilengkapi dengan promosi penjualan. Sedangkan publisitas dapat membantu dalam pemberian kesan positif bagi perusahaan maupun produknya. Ada
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi
penentuan
kombinasi terbaik dari variabel-variabel promotion mix, yaitu: a) Ketersediaan dana
35
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor yang paling penting dalam mempengaruhi kegiatan promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan promosi yang dilakukannya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai sumber dana terbatas. Jumlah dana atau uang yang tersedia juga merupakan faktor penentu dalam memilih kegiatan promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan. b) Sifat pasar Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi kegiatan promosi, yaitu meliputi: -
Luas pasar secara geografis Luas pasar secara geografis menentukan media atau kegiatan promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki ruang gerak lingkup pasaran yang kecil akan memilih kegiatan atau media promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki ruang linkup yang lebih besar.
-
Kosentrasi pasar Konsentrasi pasar dapat mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan kegiatan promosi yang dilakukan. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu
kelompok
pembeli,
kegiatan
promosi
yang
36
dilakukannya akan berbeda dengan perusahaan yang menjual pada semua kelompok pembeli. -
Macam-macam pembeli Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh faktor pembeli, yaitu pembeli industry,
konsumen
rumah
tangga
atau
perantara
pedagang.35
2. Piutang Murabahah a. Pengertian Piutang Murabahah Kata murabahah secara bahasa adalah bentuk mutual (bermakna: saling) yang diambil dari bahasa Arab, yaitu ar-ribhu ( ْح ُ الرب ِ ) yang berarti kelebihan dan tambahan (keuntungan). Jadi, murabahah diartikan dengan saling menambah (menguntungkan). Sedangkan dalam definisi para ulama terdahulu adalah jual beli dengan modal ditambah keuntungan yang diketahui. Hakikatnya adalah menjual barang dengan harga (modal) yang diketahui penjual dan pembeli dengan tambahan keuntungan yang jelas. Jadi, murabahah artinya saling mendapatkan keuntungan. Dalam ilmu fiqh, murabahah diartikan menjual dengan modal asli bersama tambahan keuntungan yang jelas.36
35
Basu Swastha dan Irawam, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2008), hlm. 361. 36 Abdullah al-Mushlih dan Shalah ash-Shawi, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, terj. Abu Umar Basyir (Jakarta: Darul Haq, 2004), hlm. 198.
37
Murabahah didefinisikan oleh para fuqaha sebagai penjualan barang seharga biasa/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah markup atau margin keuntungan yang disepakati. Karakteristik murabahah adalah bahwa
penjual harus memberitahu pembeli mengenai harga
pembelian produk dan menyatakan jumlah keuntungan pada biaya (cost) tersebut.37 Secara terminologi, yang dimaksud dengan murabahah adalah pembelian barang dengan pembayaran yang ditangguhkan (1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan seterusnya tergantung kesepakatan). Pembiayaan murabahah diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi (inventory).38 Muhammad Syafi'i Antonio mengutip Ibnu Rusyd, mengatakan bahwa murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam akad ini, penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan tingkat keuntungan sebagai tambahannya.39 Ivan Rahmawan A. mendefinisikan murabahah sebagai suatu kontrak usaha yang didasarkan atas kerelaan antara kedua belah pihak
37
Wiroso, Jual Beli Murabahah... hlm. 13. Karanaen A. Perwataatmadja dan Muhammad Syafi'i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam (Yogyakarta: P.T. Dana Bhakti Prima Yasa, 1999), hlm. 25. 39 Muhammad Syafi'i Antonio, Bank Islam: Dari Teori.... hlm. 101. 38
38
atau lebih dimana keuntungan dari kontrak usaha tersebut didapat dari mark-up harga sebagaimana yang terjadi dalam akad jual beli biasa.40 Heri Sudarsono mendefinisikan murabahah sebagai jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu.41 Abdullah Saeed mendefinisikan murabahah sebagai suatu bentuk jual beli dengan komisi, dimana pembeli biasanya tidak dapat memperoleh barang yang dia inginkan kecuali lewat seorang perantara, atau ketika pembeli tidak mau susah-susah mendapatkannya sendiri, sehingga mencari jasa seorang perantara.42 Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan beberapa hal pokok bahwa akad murabahah terdapat 1) pembelian barang dengan pembayaran yang ditangguhkan. Dengan defenisi ini, maka murabahah identik dengan ba'i bitsaman ajil. 2) Barang yang dibeli menggunakan harga asal. 3) Terdapat tambahan keuntungan (komisi, mark-up harga, laba) dari harga asal yang telah disepakati. 4) terdapat kesepakatan antara kedua belah pihak (pihak bank dan nasabah) atau dengan kata lain,
40
Ivan Rahmawan A., Kamus Istilah Akuntansi Syari'ah (Yogyakarta: Pilar Media, 2005), hlm. 112-113. 41 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), hlm. 62. 42 Abdullah Saeed, Menyoal Bank Syariah: Kritik atas Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo-Revivalis, terj. Arif Maftuhin (Jakarta: Paramadina, 2004), hlm. 119.
39
adanya kerelaan di antara keduanya. 5) Penjual harus menyebutkan harga barang kepada pembeli (memberi tahu harga produk). b. Landasan Hukum Murabahah Murabahah tidak mempunyai rujukan atau referensi langsung dari al-Qur’an dan Hadist, yang ada hanyalah referensi tentang jual beli atau perdagangan. Untuk itu referensi yang dirujuk untuk murabahah adalah nash al-Qur’an, Hadist maupun Ijma’ yang berkaitan dengan jualbeli karena pada dasarnya murabahah adalah salah satu bentuk jual beli. Adapun referensinya antara lain sebagai berikut: 1) Al-Qur’an a) QS Al-Baqarah ayat 275 ُُُ........ُُ ُُُُُُ...
“dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” b) QS. An-Nisa’ Ayat 29 ُُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ
ُُُ....ُُُُُُ ُُُ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.’’
40
b. Al-Hadist
قالُرسولُهللُصلىُهللُعلیھُوسلم‚ُثالثُفیھنُالبركة∙ُالبیعُإلی ُأجل‚ُوالمقاُرضة‚ُوأخالُطُالبرُباُلشعیر‚ُالُللبیع “Rasulallah SAW bersabda: Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan yaitu pertama jual beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah) dan ketiga mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk diperjual-belikan. (HR. Ibnu Majah)”.43 c. Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Dewan Syari’ah Nasional menetapkan aturan tentang murabahah sebagaimana tercantum dalam Fatwa DSN MUI Nomor 04/DSN- MUI/IV/2000 tertanggal 1 April 2000.44 Pertama : Ketentuan Umum Murabahah dalam Bank Syari’ah:
1)
Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas riba.
2)
Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syari’ah Islam.
3)
Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya.
43
Ibnu Majjah, Sunan Ibnu Majjah, Juz 2, Daarun Fikr, Nomor hadis: 2289, hlm. 768. Husein Umar, Himpunan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional MUI, Edisi Revisi Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia, 2006. 44
41
4)
Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.
5)
Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
6)
Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)
dengan
harga
jual
senilai
harga
beli
plus
keuntungannya. Dalam kaitan ini Bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 7)
Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
8)
Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan nasabah.
9)
Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.
Kedua : Ketentuan Murabahah kepada Nasabah:
1)
Nasabah mengajukan permohonan dan janji pembelian suatu barang atau aset kepada bank.
42
2)
Jika bank menerima permohonan tersebut, ia harus membeli terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang.
3)
Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan nasabah harus menerima (membeli)-nya sesuai dengan janji yang telah disepakatinya, karena secara hukum janji tersebut mengikat; kemudian kedua belah pihak harus membuat kontrak jual beli.
4)
Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan.
5)
Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut.
6)
Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada nasabah.Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari uang muka, maka a)
Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia tinggal membayar sisa harga.
b)
Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut; dan jika uang muka tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.
43
Ketiga : Jaminan dalam Murabahah:
1)
Jaminan dalam murabahah dibolehkan, agar nasabah serius dengan pesanannya.
2)
Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan jaminan yang dapat dipegang.
Keempat : Utang dalam Murabahah:
2)
Secara prinsip, penyelesaian utang nasabah dalam transaksi murabahah tidak ada kaitannya dengan transaksi lain yang dilakukan nasabah dengan pihak ketiga atas barang tersebut. Jika nasabah menjual kembali barang tersebut dengan keuntungan atau kerugian, ia tetap berkewajiban untuk menyelesaikan utangnya kepada bank.
3)
Jika nasabah menjual barang tersebut sebelum masa angsuran berakhir, ia tidak wajib segera melunasi seluruh angsurannya.
4)
Jika penjualan barang tersebut menyebabkan kerugian, nasabah tetap harus menyelesaikan utangnya sesuai kesepakatan awal. Ia tidak boleh memperlambat pembayaran angsuran atau meminta kerugian itu diperhitungkan.
Kelima : Penundaan Pembayaran dalam Murabahah:
1)
Nasabah yang memiliki kemampuan tidak dibenarkan menunda penyelesaian utangnya.
44
2)
Jika nasabah menunda-nunda pembayaran dengan sengaja, atau jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syari’ah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.
Keenam : Bangkrut dalam Murabahah:
Jika nasabah telah dinyatakan pailit dan gagal menyelesaikan utangnya, bank harus menunda tagihan utang sampai ia menjadi sanggup kembali, atau berdasarkan kesepakatan.
c. Rukun dan Syarat Murabahah 1) Rukun dan Syarat Murabahah Rukun murabahah adalah: a) Penjual (ba’i) b) Pembeli (musytari) c) Objek jual beli (mabi’) d) Harga (tsaman) e) Ijab qabul 2) Syarat murabahah adalah: a) Pihak yang berakad sama-sama rida/ikhlas, mempunyai kekuasaan untuk melakukan jual beli. b) Barang/objek. Barang itu ada meskipun tidak ditempat. Akan tetapi, ada pertanyaan kesanggupan untuk mengadakan barang itu. Barang itu
45
milik sah penjual, barang yang diperjualkan masih berwujud, tidak termasuk kategori yang diharamkan, dan sesuai dengan pernyataan penjual. c) Harga Harga jual bank adalah harga beli ditambah keuntungan. Harga jual tidak boleh berubah selama masa perjanjian. Sistem pembayaran dan jangka waktunya disepakati bersama.45
d. Piutang Murabahah pada Bank Syari’ah Dalam menunjang kelangsungan usahanya, baik perorangan maupun perusahaan memerlukan dana yang cukup untuk membiayai seluruh kegiatan operasi dan pada akhirnya untuk mencapai salah satu tujuan usaha berupa perolehan keuntungan. Dalam operasionalnya bank konvensional memberikan kredit kepada peminjam atau debitur, sedangkan bank syari’ah memberikan pembiayaan kepada nasabah yang akan dibiayai atau mitra. Bank-bank
syariah
pada
umumnya
telah
menggunakan
murabahah sebagai metode utama dan merupakan bagian terpenting dan mendominasi pendapatan bank dari produk-produk yang ada di lembaga keuangan syariah. Baik Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Cabang Syariah pada bank konvensional, Baitul
Maal wat Tamwil
(BMT) maupun Baitul Tanwil Muhammadiyah (BTM). Hal itu dapat
45
Hery Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank... hlm. 182.
46
dibuktikan dari laporan perkembangan keuangan syariah tahun 2013 yang dikeluarkan oleh OJK. Dimana pada periode tersebut pembiayaan murabahah tumbuh 25,6% sehingga menempati pangsa 60,0% dari total pembiayaan BUS dan UUS. Sementara pada pembiayaan BPRS pangsa akad murabahah mencapai 80,3%. Menurut
Adiwarman
Karim,
Murabahah
dalam
praktik
perbankan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:46 a. Murabahah dengan pesanan Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah dan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya (bank dapat meminta uang muka pembelian kepada nasabah). b. Murabahah tunai atau cicilan Pembiayaan murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal dicirikan dengan adanya penyerahan barang diawal akad dan pembayarannya kemudian (setelah awal akad), baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum (sekaligus).
46
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 115-116