BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengenalan Teknik kecerdasan buatan merupakan sebuah keajaiban dari dunia komputer,
bisa kita bayangkan sebuah komputer dapat menggantikan tugas manusia, walaupun sampai saat ini hal itu masih merupakan perdebatan sengit dan terus dikembangkan keberadaanya. Teknik kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah teknik untuk membuat komputer mampu mengola pengetahuan tertentu. Bagaimana membuat komputer bias cerdas seperti manusia. Sehingga manusia mencoba membuat komputer dapat berpikir seperti cara yang dilakukan oleh manusia ketika menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah sistem pakar, disamping juga bidangbidang lain di ala intelegensi buatan yaitu: pengolahan bahasa alami (natural language) dan robotika (robotics). Sistem pakar biasanya diterapkan di dalam bidang seperti kedokteran, perekonomian, dan masih banyak bidang lainnya termasuk dalam bidang bisnis yang sering kali digunakan untuk pengambilan keputusan atau prediksi bursa saham. Tujuan intelegensi buatan : 8
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
a. Simulator untuk mengerti mekanisme intelegensi manusia. b. Sebagai satu cara untuk menambah kemampuan komputer untuk menyelesaikan masalah-masalah yang perlu keahlian khusus. 2.2.
Artificial Intelligenci Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasaan buatan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu komputer, biologi, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan teknik. Artificial Intelligence (AI) memiliki tujuan untuk menciptakan komputerkomputer yang dapat berfikir dan juga dapat melihat, mendengar, berjalan, berbicara, dan
merasakan.
Dorongan
utama dari artificial intelligence
(AI) adalah
pengembangan fungsi normal komputer yang digabungkan dengan kecerdasan manusia, seperti memberi alasan, menarik kesimpulan, belajar dan memecahkan masalah. Artificial intelligence (AI) dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian utama yaitu ilmu falsafat, ilmu komputer, aplikasi robotic, dan bahasa alami yang di jelaskan sebagai berikut: a. Aplikasi Ilmu Filsafat Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) berbasis pada penelitian di bidang biologi, neurologi, psikologi, matematika, dan berbagai disiplin ilmu terkait lainnya. Fokus penelitian dari aplikasi ini adalah meneliti bagaimana otak manusia dapat bekerja, dan bagaimana manusia dapat berfikir dan belajar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
b. Aplikasi Ilmu Komputer Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) memfokuskan diri pada perangkat keras komputer dan sistem perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menghasilkan superkomputer yang kuat seperti yang dibutuhkan oleh berbagai aplikasi Artificial Intelligence (AI). Aplikasi komputer ini mencakup pengembangan generasi kelima komputer, pemrosesan paralel, pemrosesan simbolik, dan jaringan neural. c. Aplikasi Robotic Robotic berbasis pada bidang Artificial Intelligence (AI), teknik, dan psikologi. Teknologi inlah yang menghasilkan robot. Robot diartikan sebagai mesin dengan kecerdasan komputer, dikontrol oleh komputer, dan memiliki kemampuan fisik seperti manusia. Aplikasi dari robotic ini mencakup pemberian kemampuan untuk melihat atau persepsi visual, menyentuh atau kemampuan meraba, decterity atau kemampuan untuk memegang dan memanipulasi, pengangkutan atau kemampuan fisik untuk bergerak, dan navigasi atau kecerdasan untuk menemukan atau mencapai jalan keluar. d. Aplikasi Bahasa Alami Pengembangn aplikasi ini berhubungan dengan lingkungan atau bagian utama dari Artificial Inteliigence (AI) dan merupakan inti dari ilmu falsafat serta robotic. Dapat berkomunikasi atau berbicara kepada komputer dan robot dalam bahasa percakapan manusia dan dapat membuat komputer “mengerti”, seperti seorang saling mengerti satu sama lain yang merupakan tujuan dari Artificial Intelligence (AI).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
2.3.
Sistem Pakar atau Expert System Sistem pakar atau expert system adalah suatu program berbasis pengetahuan
yang menyediakan “penyelesaian berkualitas pakar” untuk masalah-masalah dalam sebuah bidang yang khusus. Sistem pakar adalah salah satu sub bidang artificial intelligence dan merupakan sebuah perkembangan teknik baru dalam menangkap dan memadukan pengetahuan pada suatu perangkat komputer. Kekuatannya terletak pada kemampuan dalam memecahkan sebuah persoalan-persoalan taktis dan praktis pada saat seorang pakar berhalangan ataupun tidak bisa menemui sang pakar secara langsung. Pengetahuan yang terdapat dari sistem pakar diperoleh dari seorang pakar yang ahli dibidangnya dari pengalamannya bekerja selama bertahun-tahun pada suatu bidang keahlian tertentu yang telah ditekuni. 2.3.1. Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan pada sistem pakar dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut : a.
Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk numeris.
Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan data secara numerik sedangkan keahlian seorang pakar adalah fakta dan aturan-aturan, bukan numerik. b.
Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, tidak subyektif, tidak
konsisten subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan sehingga
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak “ya” atau “tidak” menurut ukuran kebenaran tertentu. c.
Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah
bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima semua factor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan. d.
Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat terjadi
setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan kemudahan dalam modifikasi sistem untuk menampung jumlah pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi. e.
Pandangan dan pendapat sistem pakar tidak selalu sama oleh karena itu tidak
ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan berdasarkan factor subyektif. Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu diperlukan. 2.3.2. Keuntungan Penerapan Sistem Pakar Sistem pakar juga mempunyai beberapa keuntungan dalam penerapannya, yakni sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
a.
Pekerjaan
menjadi
lebih
mudah
karena dengan
hanya
menginputkan
permasalahan pada komputer maka solusi akan ditemukan (selama permasalahan ada dalam daftar yang ada di dalam basis data). b.
Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan.
c.
Menjadikan seseorang yang masih awam bekerja layaknya seorang pakar.
d.
Bahan atau data yang didapat memang merupakan dari seorang pakar sehingga
tidak perlu diragukan “informasi” nya. e.
Keputusan yang didapat menjadi lebih konsisten karena keputusan yang didapat
memang berasal dari olahan data yang ada di dalam komputer. Bisa dipakai dimana saja, karena asal ada sarana (komputer) untuk penggunaannya maka sistem pakar dapat dipakai (asal diawasi oleh seorang pakar). 2.3.3. Bidang –bidang Pengembang Sistem Pakar Ada beberapa kategori pengembangan sistem pakar, antara lain : a.
Kontrol Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien dirumah sakit,
dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien. b.
Desain Contoh sistem pakar dibidang ini adalah peace yang dibuat oleh Dincbas pada
tahun 1980 untuk membantu desain pengembangan sirkuit elektronik. Contoh lain
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
adalah sistem pakar untuk membantu desain komputer dengan komponenkomponennya. c.
Diagnosis Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis, seperti
diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan pada kendaraan bermotor, dan lain-lain. d.
Instruksi Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam
bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar dapat memberikan instruksi dan pengajaran tertentu terhadap topic suatu permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran bahasa inggris, sistem pakar untuk pengajaran astronomi dan lain-lain. e.
Interprestasi Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interprestasi melakukan proses
pemahaman akan situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisisnya dan kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut. f.
Monitor Sistem pakar di bidang ini banyak digunakan dimiliter, yaitu menggunakan
sensor radar kemudian menganalisisnya dan menentukan posisi obyek berdasar posisi radar tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
g.
Perencanaan Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek,
dimana sistem pakar dalam membuat suatu perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga pekerjaan lebih efisien dan lebih optimal. h.
Prediksi Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan
informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut, misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat pada tahun 1983 oleh Boulanger dengan nama PLANT. i.
Seleksi Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan terbaik dari beberapa
daftar pilihan kemungkinan solusi. Biasanya sistem mengidentifikasi permasalahan secara spesifik, kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang mendekati kebenaran. j.
Simulasi Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan
menampilkannya dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program PLANT yang sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi, dimana program tersebut mampu menganalisis hama dengan kondisi suhu dan cuaca.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
2.3.4. Komponen Sistem Pakar Sebuah program sistem pakar terdiri atas komponen sebagai berikut : Basis pengetahuan (Knowledge Base), Basis data (Data Base), Mesin inferensi (Inference Engine), Antar muka (User Interface).
Gambar 2.1. Hubungan sistem pakar a.
Basis Pengetahuan Basis pengetahuan merupakan inti dari program sistem pakar dimana basis
pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar yang telah ahli dibidangnya. Basis aturan sering diimplementasikan dalam IF THEN. Basis pengetahuan tersusun atas fakta-fakta berupa objek. Dan kaidah yang merupakan informasi tentang cara menemukan fakta baru atas fakta yang telah ditemukan sebalumnya. b.
Basis Data
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
Merupakan bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai dijalankan maupun fakta yang diperoleh saat pengambilan keputusan sedang dilakukan. Biasanya basis data berada di dalam memori komputer. c.
Mesin Inferensi Merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola
penerapan sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban, kesimpulan atau keputusan yang terbaik. Teknik Inferensi ada dua macam yaitu : 1.
Pelacakan ke belakang (Backward Chaining) adalah pendekatan yang dimotori
oleh tujuan (goaldriven), memulai penalarannya dari keputusan menuju pada sekumpulan hipotesa yang mendukungnya. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.
Gambar 2.2 Proses Backward Chaining
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
2.
Pelacakan ke depan (Forward Chaining) adalah pendekatan yang dimotori data
(data-driven), yang merupakan kebalikan dari pelacakan ke belakang, memulai dari sekumpulan data menuju keputusan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IFTHEN. Gambar 5 menunjukkan proses forward chaining.
Gambar 2.3 Proses Forward Chainig Sebenarnya metode forward chaining dan metode backward chaining dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran yaitu : 1.
Depth-first search (melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul
akar bergerak menuju ke tingkat dalam yang berurutan).
Gambar 2.4. Proses Depth-first search
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
2.
Breadth-first search (bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap
tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya).
Gambar 2.5. Proses Breadth First Search 3.
Best-first search (bekerja berdasarkan kombinasi dari kedua teknik tersebut).
Gambar 2.6 Proses Best First Search d.
Antarmuka Pemakai Merupakan bagian penghubung antara program aplikasi sistem pakar dengan
pemakai. Biasanya pada bagian ini akan terjadi dialog atau menu-menu pilihan yang nantinya harus dijawab oleh pemakai agar sistem pakar dapat mengambil keputusan berdasarkan jawaban dari pemakai tersebut. Agar sistem pakar lebih baik dalam mengambil keputusan diperlukan komponen-komponen tambahan lain yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
1.
Kemampuan belajar
2.
Kompatibilitas
3.
Fasilitas penjelasan
4.
Kemudahan memodifikasi
2.4.
Metode Forward Chaining Chain
(rantai)
berarti
perkalian
inferensi
yang
menghubung-kan
suatu permasalahan dengan solusinya. Forward chaining adalah Suatu rantai yang dicari atau dilewati dari suatu permasalahn untuk memperoleh solusi. Penalaran dari fakta menuju konklusi yang terdapat dari fakta. Forward chaining merupakan grup dari multipel inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Forward chaining merupakan proses perunutan yang dimulai dengan menampilkan kumpulan data atau fakta yang meyakinkan menuju konklusi akhir. Jadi metode forward chaining dimulai dari informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi (then). Berikut adalah diagram Forward Chaining secara umum untuk menghasilkan sebuah goal.
Gambar 2.7 Alur Forward Chaining
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
2.4.1. Berikut ini adalah cara kerja forward chaining system : a.
Sistem dipresentasikan dengan satu atau lebih dari kondisi.
b.
Untuk setiap kondisi sistem akan mencari22 rule pada knowledge base untuk rule
tersebut yang cocok dengan kondisi pada bagian IF. c.
Setiap rule dapat merubah suatu kondisi baru dari konklusi dari bagian THEN
Kondisi baru ini selanjutnya akan ditambahkan Ada beberapa kondisi yang telah ditambahkan pada sistem akan diproses. Jika ada suatu kondisi, maka sistem akan kembali pada langkah ke-2 dan akan mencari rule pada knowledge base lagi. Jika tidak ada kondisi baru lagi, maka sesi ini akan berakhir. 2.4.2 Karakteristik Forward Chaining : a.
Perencanaan, monitoring, control .
b.
Disajkan untuk masa depan.
c.
Antecedent ke konsekuen.
d.
Data memandu, penalaran dari bawah ke atas.
e.
Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta Dalam metode ini data digunakan untuk menetukan aturan mana yang akan dijalankan,
kemudian aturan tersebut dijalankan. Untuk langkah – langkahnya sebagai berikut : a.
Catat fakta pertama yang telah diinputkan oleh user.
b.
Cari rule yang bagian premisnya sesuai dengan fakta yang di inputkan..
c.
Jika rule tidak ada maka cari fakta selanjutnya, kemudian kembali ke langkah
no.2 d.
Jika rule ada maka akan ketemu konklusi sementara
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
e.
Cari rule yang menggunakan konklusi sementara sebagai premis.
f.
Jika rule tidak ada maka penyakit tidak ditemukan.
g.
Namun jika rule terpenuhi cari fakta selanjutnya yang sesuai dengan konklusi
sementara. h.
Cari rule yang menggunakan konklusi sementara dan fakta selanjutnya sebagai
premis. i.
Jika rule tidak terpenuhi maka penyakit tidak ditemukan, namun jika rule
terpenuhi maka penyakit ditemukan. 2.5.
Sistem Pencernaan Manusia
sistem pencernaan manusia mempunyai fungsi, antara lain : a.
Menerima nutrien yaitu mulai dari mulut sampai dengan lambung. Lambung
merupakan alat penerima makanan yang paling besar (reservator). b.
Menghancurkan nutrien ke dalam bentuk molekul-molekul yang ukurannya
cukup kecil untuk dapat mencapai dan memasuki aliran darah sehingga memungkinkan molekul-molekul tersebut masuk ke aliran darah dan dikirim ke seluruh jaringan. c.
Membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh melalui anus.
Gambar 2.8 Sistem Pencernaan pada tubuh manusia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.5.1 Saluran Sistem Pencernaan Manusia a.
Mulut, Tenggorokan dan Kerongkongan Mulut merupakan jalan masuk dari sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Kerongkongan merupakan saluran berotot dan berdinding tipis yang dilapisi oleh selaputlendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Gambar 2.9 mulut b.
Lambung Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti
kacang kedelai. Fungsi lambung adalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik (berirama) untuk mencampur makanan dan enzim-enzimnya.
Gambar 2.10 Lambung c.
Usus
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
Usus halus merupakan tabung panjang yang hidup. Usus berukuran 2,5 meter ini terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus besar merupakan tempat fermentasi makanan (pembusukan makanan yang tidak tercerna) yang dibantu oleh udara lembab, bakteri atau kondisi derajat keasaman yang cukup basah.
Gambar 2.11 Usus Halus
Gambar 2.12 Usus Besar d.
An u s Anus merupakan lambung di ujung saluran pencernaan dan menjadi tempat
limbahmakanan keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dansebagian lagi dari usus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
Gambar 2.13 Anus 2.5.2 Penyakit pada Pencernaan Manusia Penyakit pada pencernaan manusia lebih dikenal dengan nama gangguan pencernaan.Gangguan pada pencernaan adalah terhalangnya fungsi pencernaan atau kegagalan perutdalam mencerna makanan. Kebiasaan cara makan yang kurang baik bisa menimbulkan berbagaigangguan pada pencernaan, seperti rasa panas dalam perut, diare, pusing, sulit buang air besar,mual, perut kembung dan demam. Penyakit pada pencernaan ini dibedakan menjadi tiga gejala awal, yaitu : nyeri pada kerongkongan, nyeri pada lambung, nyeri pada usus dan nyeri sekitar anus. Tahapantahapan yang dilakukan dalam pengembangan sistem ini terdapat sub pokok bahasan yang bertujuan memudahkan pengembangan sistem pakar. Berikut ini merupakan pembahasan secara rinci mengenai pengembangan sistem pakar, antara lain : a.
Nyeri pada Kerongkongan
b.
Nyeri pada Lambung
c.
Nyeri pada Usus
d.
Nyeri pada Anus
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Dari pengelompokkan penyakit pencernaan manusia di atas, didapatkan jenis penyakit pencernaan beserta gejala-gejala yang dialaminya. Penyakit-penyakit pada pencernaan manusia yang dibahas pada skripsi ini adalah : a.
Penyakit pada Kerongkongan
1.
Akalasia
2.
Cincin Schatzki
3.
Radang Tenggorokan
4.
Esofagitis Korosif
b.
Penyakit pada Lambung
1.
Maag
2.
Kanker Lambung
3.
Cacingan
4.
Refluk Empedu
c.
Usus
1.
Apendisitis (radang usus buntu)
2.
Tifus
3.
Kanker Usus Besar
4.
Diare
d.
Anus
1.
Pilonidal
2.
Hemoroid
3.
Gatal Anus
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
4. 2.6.
Fissura Anus PHP (Hypertext Preprocessor) PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa
pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut : a.
Membaca permintaan dari client/browser.
b.
Mencari halaman/page di server .
c.
Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada
halaman/page. d.
Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet. Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan oleh
program CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang diinputkan melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang dinamis, serta menerima cookies. Selain itu, kemampuan PHP yang menonjol adalah dukungan ke
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
banyak database. Adapun daftar database yang dapat diakses melalui script PHP, antara lain : -
dBase
-
ODBC
-
Oracle
-
DBM
-
Postgree
-
FilePro
-
Sybase
-
mSQL
-
Velocis
-
MySQL
Sebelum menyisipkan script PHP dalam aplikasi anda, terlebih dahulu harus menyiapkan sebuah web server. 2.7.
My SQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak Pembuat database yang bersifat
terbuka atau open source dan berjalan disemua platform baik Linux maupun Windows, MySQL merupakan program pengakses database yang bersifat network sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Pengguna Banyak). MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. 2.8.
Wamp Server Webserver merupakan inti dari sebuah website. Setiap website yang kita lihat
di internet, pastilah berjalan di atas sebuah webserver. Webserver ini bermacammacam diantaranya adalah Xampp, Apache, IIS, Tomcat, dll. Pada Windows, default dari webserver adalah IIS sedangkan Wamp biasanya sudah terintegrasi dengan Windows dan di install pada Windows. Saat ini, webserver Wamp merupakan webserver yang paling banyak digunakan. Pada awalnya, sebuah webserver hanya bisa menjalankan file HTML namun karena perkembangan jaman dan kebutuhan akan informasi yang dinamis, webserver ditambahkan komponen agar bisa menjalankan format-format lainnya seperti asp, aspx, pop, js, dll. Webserver IIS misalnya, secara default tidak mengerti bagaimana menjalankan file dengan extension *.php. Agar IIS mengerti bagaimana menjalankan file PHP maka dibutuhkan instalasi komponen di dalamnya. Untuk webserver apache sendiri adalah merupakan webserver yang paling kompatibel dengan PHP dan MySQL.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan sistem dari aplikasi sistem pakar yang akan dibuat. Desain aplikasi itu sendiri digunakan untuk penggambaran umum terhadap aplikasi yang akan dibuat sehingga kebutuhan akan konsep aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi. 3.1
Analisis Kebutuhan Sistem Sistem pakar untuk Mendeteksi Penyakit Pencernaan Pada Manusia
Menggunakan Metode Forward Chaining ini bekerja dengan memberikan input gejala dengan check list yang dialami pasien dalam menentukan penyakit apa yang diderita serta didukung dengan literatur-literatur yang berkaitan dengan penyakit pencernaan pada manusia, baik dari buku–buku maupun dari seorang pakar (dokter). Sistem pakar ini dibuat untuk memberikan pengetahuan diagnosa awal kepada pengguna tentang gejala penyakit pencernaan yang ada serta juga sebagai alat bantu untuk dapat mengambil keputusan atau diagnosa yang tepat terhadap suatu gejala sehingga diperoleh informasi yang tepat. Perancangan sistem ini meliputi : a.
Sistem mengadaptasi pemikiran pakar dalam mendiagnosa gejala yang
dituangkan dalam suatu kaidah diagnosa. b.
Sistem menganalisa masukan pengguna dengan aturan yang ditetapkan.
c.
Sistem dapat mengambil keputusan berdasarkan masukan dari pengguna.
30
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
d.
Sistem memberikan informasi berupa pengetahuan kepada pengguna jenis
penyakit yang diderita dari aturan gejala yang berdasarkan metode forward chaining dari masukan gejala yang dialami. Sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL supaya mudah dalam penggunaan dan dalam pengembangan selanjutnya. 3.2
Perancangan Sistem Perancangan sistem berisikan penjelasan tentang kebutuhan aplikasi
berupa : Mekanisme Inferensi, Flowchart, Diagram Berjenjang, Rancangan Context Diagram / Data Flow Diagram (DFD)/, CDM / PDM dan Rancangan Data Base. 3.2.1. Mekanisme Inferensi Representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam pengembangan sistem pakar adalah mekanisme inferensi yang meliputi teknik penalaran. Teknik penalaran yang digunakan dalam aplikasi sistem pakar ini menggunakan teknik pelacakan ke depan (forward chaining) yang memulai penelusurannya dari sekumpulan data menuju kesimpulan.
Gambar 3.1 Skema aturan Forward Chaining
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
Pada Gambar 3.1 adalah skema aturan untuk penyakit pencernaan dimana ssatu penyakit mempunyai beberapa macam gejala. Aturan ini diperoleh dari literatur dan wawancara dari dokter yang nantinya dijadikan aturan mtode forward chaining untuk sistem aplikasi ini. Keterangan : a.
b.
Nama Bagian : B1 = Bagian Kerongkongan
B3 = Bagian Usus
B2 = Bagian Lambung
B4 = Bagian Anus
Kode dan nama penyakit Tabel 3.1. Kode Penyakit dan Nama Penyakit Kode P01 P02 P03
Nama Penyakit Penyakit Akalasia Penyakit Cincin Schatzki Penyakit Radang Tenggrokan
P04 P05
Penyakit Esofagitis Korosif Penyakit Karsinoma esophagus
P06 P07 P08 P09 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17
Penyakit Maag Penyakit Kanker Lambung Penyakit Cacingan Penyakit Refluk Empedu Penyakit Apendisitis Penyakit Tifus Penyakit Kanker Usus Besar Penyakit Diare Penyakit Pilonidal Penyakit Hemoroid Penyakit Gatal anus Penyakit Fissura Anus
Pada Tabel 3.1 adalah tabel keterangan dari skema aturan forward chaining yang berisi penjelasan kode penyakit dan nama penyakit. Dan Tabel 3.2 adalah tabel keterangan yang berisi tentang kode gejala dan nama gejala.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
c.
Kode dan nama gejala Tabel 3.2. Kode Gejala dan Nama Gejala Kode G01 G02 G03 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38
G39
Nama Gejala Kesulitan menelan makanan cair dan padat Sering merasa makanan menempel pada saat turun Sulit bersendawa Ukuran kerongkongan bagian bawah menyempit sekitar 1,5cm atau kurang dari ukuran normal 3,75 – 5 cm. rasa pedih atau gatal dan kering Suara serak / parau Mulai terasa sakit di leher Nyeri pada tenggorokan Kesulitan menelan makanan padat saja Nyeri dada saat menelan Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada Sering merasa lapar Perut seperti di tusuk - tusuk Perut bagian atas tidak nyaman Nyeri perut terasa panas anemia Badan lemah dan lesu Penurunan berat badan karena kekurangan gizi Batuk tidak sembuh-sembuh Nyeri pada perut Nyeri ulu hati Muntah berwarna kehijauan Rasa sakit dimulai sekitar pusar dan sering juga dibagian bawah kanan perut Sembelit Demam Punggung terasa sakit Tubuh menggigil dan lemah Terasa nyeri di perut bagian bawah Susah buang air besar ambeien Adanya darah saat buang air besar Berak encer / cair lebih dari 3x sehari Mual dan muntah Rasa haus Nyeri pada anus Drainase nanah atau darah dari bukaan pada kulit (pilonidal sinus) Rambut yang menonjol dari bagian (saluran) di bawah permukaan kulit yang menghubungkan kista pilonidal terinfeksi ke pembukaan pada permukaan kulit (sinus pilonidal) mengalami pendarahan dubur dengan warna darah merah muda yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
G40 G41 G42 G43 G44 G45 G46 G47 G48 G49 G50
menetes atau mengalir lewat lubang dubur / anus Kesulitan duduk Terasa sakit ketika buang air besar Gatal – gatal sekitar anus Sering berkeringat Kesulitan kencing Berbau busuk karena ada nanah dari luka robek Perut buncit Perut terlihat membengkak Rasa tidak enak di perut merasa ada ganjalan pada anus ketika bab sehingga penderita akan ngeden / mengejan yang bisa memperparah wasirnya menyebabkan nyeri dan perdarahan selama atau segera setelah buang air besar
3.2.2. Flowchart Forward Chaining
Gambar 3.2 Flowchart Forward Chaining
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
Proses forward chaining dapat dilihat pada Gambar 3.2 dijelaskan setelah start, program akan memproses dan menampilkan bagian tubuh dari tbl_bagian, setelah itu user akan input dengan cara memilih bagian kemudian pilihan dari user akan disimpan di Temporary Bagian. Kemudian program akan menampilan daftar gejala dari bagian yang telah dipilih user dan user input secara check list gejala yang dialami, data akan disimpan di Temporary Gejala. Jika user ingin menginputkan lagi bagian dan gejala maka kembali ke menu memilih bagian Tapi jika ingin melihat hasil diagnose langsung maka seorang admin akan melakukan pengecekan aturan dari gejala dan bagian yang akan diperoleh jenis penyakit. Terakhir user akan memperoleh laporan / hasil diagnosa. 3.2.2. Flowchart User / Pasien Pada gambar 3.3 dapat dijelaskan bahwa pada saat program dijalankan tampilan menuju ke halaman index.php sebagai halaman pembuka. Pengguna perlu memasukkan username dan password untuk dapat mengakses program. Jika belum mempunyai username dan password pengguna diharuskan registrasi dengan mengisi data pasien terlebih dahulu Setelah pengguna / pasien memasukkan usename dan password yang benar, program akan menampilkan halaman depan / home yang berisi kata pembuka dan menu-menu yang dapat diakses. Sistem pakar ini juga dirancang untuk dapat digunakan oleh orang awam untuk dapat mendiagnosa penyakit pencernaan pada manusia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
Gambar 3.3. Flowchart sistem pakar pencernaan dari sisi pasien / user
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
3.2.3. Flowchart Admin / Pakar Start
Input username dan pasword Pakar
Y Autentifikasi Log in ulang
Y
Log in Sukses
T
T
Tampilan Akses Menu : 1. Data Bagian 2. Data Gejala 3.Data Penyakit 4.Data Aturan 5. Data Pasien 6. Data Informasi
Bagian
Y
Input Tambah Data Bagian
Proses simpan Data Bagian
Input Tambah Data Gejala
Proses simpan Data Gejala
Input Tambah Data Penyakit
Proses simpan Data Penyakit
T
T
Y
Gejala
T
Penyakit
Y
T
Selesai
Aturan
Y
Input Tambah Data Aturan
Proses simpan Data Aturan
Input Tambah Data Pasien
Proses simpan Data Pasien
Input Tambah Data Informasi
Proses simpan Data Informasi
Y
End
T
Pasien
T
Informasi
Y
T
Gambar 3.4. Flowchart Sistem Pakar Pencernaan dari sisi Pakar / admin
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
Pada gambar 3.4 dijelaskan bahwa Admin/ Pakar merupakan pengguna dengan akses penuh terhadap sistem dan memegang peranan yang sangat penting pada sistem, khususnya menyangkut manajemen pengetahuan gejala – gejala penyakit pencernaan maupun hal – hal yang berkaitan dengan penyakit pencernaan maupun cara penangananya. 3.2.4 Diagram Berjenjang Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur.
Gambar 3.5 Diagram Berjenjang Program Sistem Pakar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
3.2.5 Data Flow Diagram Level 0 Aliran DFD ini memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem, seperti halnya signal control yang diterima atau dibuat sistem. Pada DFD level 0 ini terdapat 2 entitas yaitu admin/pakar dan user. Penjelasan untuk masing-masing external entity yang mengelilingi proses pada DFD level 0 adalah sebagai berikut: a.
Admin/ Pakar Pada
entitas
admin/
pakar
terdapat
terdapat
hak
akses
:
Login_Admin_Pakar, Olah Data_bagian, olah data_gejala, olah data_penyakit, olah data_aturan, olah data_informasi, data pasien, data buku tamu. b.
User Pada entitas User terdapat hak akses : Login_User, data pasien, cek gejala,
diagnose, buku tamu, hasil diagnose, informasi.
username dan password admin olah Data_Bagian
ADMIN
1
username dan password User
olah Data_Gejala
Data_User
olah Data_Penyakit
Data Bagian
olah Data_Aturan
Sistem Pakar Pencernaan
Data Gejala USER Buku Tamu
olah Data_buku tamu Hasil Diagnosa
olah Data_Informasi
Informasi Data_User
+
Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 0 3.2.6 Data Flow Diagram level 1 DFD level 1 merupakan hasil Decompose dari DFD level 0. Pada DFD level 1 ini memiliki sub proses : Proses_Login, Proses_Pengolahan_Data, Proses Diagnosa, Laporan. Selain itu juga terdapat lima data storage yaitu store
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
admin_pakar, store user, store gejala, store bagian, store gejala, store penyakit, store aturan, store informasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di gambar DFD level 1. ADMIN
1 Proses Login Admin
username dan password admin ADMIN Validasi Login
Proses Login User USER
username dan password User
USER
simpan Data_User
BAGIAN
simpan Data_Bagian simpan Data_Gejala
GEJALA
olah Data_Bagian 2 simpan Data_Penyakit
[olah Data_Gejala]
PENYAKIT
simpan Data_Aturan [olah Data_Penyakit] ADMIN
[olah Data_Aturan]
ATURAN Maintance Data simpan Data_Informasi
[olah Data_Informasi] [olah Data_Buku Tamu] [Data_User]
simpan Data_Buku Tamu
INFORMASI
+ BUKU TAMU
Data_User [Buku Tamu] [Informasi] USER
3
simpan Data_Bagian TEMP_BAGIAN
Data Bagian USER
[Data Gejala]
Diagnosa simpan Data_Gejala TEMP_GEJALA
Menampilkan Hasil Diagnosa
Hasil Diagnosa
4
USER Laporan
Gambar 3.87. Data Flow Diaram Level 1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
Pada DFD level 1 ini terdapat lima proses yang nantinya akan dapat di Decompese lagi jika prosesnya belum berakhir. Prosesnya adalah : login, Maintance_Data, diagnosa, Laporan. 3.2.7 Data Flow Diagram Level 2 Sub Maintance Data 1
simpan Data_Bagian
BAGIAN
Data Bagian
2 olah Data_Bagian
simpan Data_Gejala
GEJALA
Data Gejala [olah Data_Gejala]
[olah Data_Penyakit]
3
simpan Data_Penyakit PENYAKIT
Data Penyakit ADMIN
[olah Data_Aturan]
4 [olah Data_Informasi]
[olah Data_Pasien] [Informasi]
ATURAN Data Aturan
5
simpan Data_Aturan
simpan Data_Informasi INFORMASI
Data Informasi
[olah Data_Buku Tamu] USER
Data_User
6
simpan Data_User USER
Data User [Buku Tamu]
7
simpan Data_Buku Tamu
Data Buku Tamu
BUKU TAMU
Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level 2 Maintenance Data Pada Gambar 3.8 menjelaskan data flow diagram level 2 maintenance data yang merupakan penguraian dari data flow diagram level 1. Pada diagram level 2 maintenance data di uraikan menjadi tujuh proses yaitu data bagian, data gejala, data aturan, data informasi, data user, dan data buku tamu. Dan mempunyai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
delapan tabel database yaitu tbl_Bagian, tbl_Gejala, tbl_Aturan, tbl_Informasi, tbl_User, tbl_Buku Tamu. 3.2.8. CDM (Conceptual Data Model ) Pada Gambar 3.9 menjelaskan tentang Conceptual Data Model (CDM) sistem pakar pencernaan manusia. Dimana pada Conceptual Data Model (CDM) terdiri dari sepuluh entitas, diantaranya adalah tbl_admin, tbl_user, tbl_gejala, tbl_bagian, tbl_temp_gejala, tbl_temp_bagian, tbl_penyakit, tbl_bukutamu, tbl_informasi. Masing-masing entitas mempunyai primery key. Pada entitas tbl_admin yang menjadi primery key adalah id_admin, pada entitas tbl_user adalah id_user, entitas tbl_gejala adalah id_gejala, entitas tbl_bagian adalah id_bagian, tbl_temp_gejala adalah id_temp_gejala, tbl_temp_bagian adalah id_temp_bagian, tbl_penyakit adalah id_penyakit, tbl_informasi adalah id_informasi, dan pada entitas tbl_bukutamu adalah id_bukutamu. # o o o
mengurus
Informasi Integer i d_informasi keterangan_i nformasi T ext tanggal_informasi Date & Ti me gambar_informasi Variabl e characters (1024) ...
Admin # o o o o
id_admin username_admi n password status nama_admin ...
Integer Variable Variable Variable Variable
characters (100) characters (100) characters (1) characters (225)
Bagi an # i d_bagian Integer o nama_bagian Variabl e characters (100)
user # o o o o o o o
id_user nama_user kelamin umur alamat pekerj aan username_user password_user ...
Integer Vari able Vari able Integer T ext Vari able Vari able Vari able
Gej ala o i d_gej ala Integer # kode_gej ala Vari able characters (10) o nama_gej ala Vari able characters (255) ...
mencadangkan characters (100) characters (6)
mempunyai
menyimpan memi li h
characters (100) characters (100) characters (100)
Temp_Bagian # id_T empBagian Integer
Aturan # i d_aturan Integer
T emp_Gejal a mengi si
# i d_TempGej ala Integer menentukan
Buku Tamu # i d_bukutamu Integer o keterangan_bukutamu T ext o tanggal_bukutamu Date & T ime ...
memil iki
Penyaki t o # o o o
Gambar 3.9 Conceptual Data Model
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
id_penyaki t kode_penyakit nama_penyaki t solusi keterangan_penyakit ...
Integer Variable characters (10) Variable characters (100) T ext T ext
43
3.2.9. PDM ( Physical Data Model ) Pada Gambar 3.10 mejelaskan tentang Physical Data Model (PDM) untuk membuat sistem pakar pencernaan manusia. Dimana pada Conceptual Data Model (CDM) terdiri dari sepuluh entitas, diantaranya adalah tbl_admin, tbl_user, tbl_gejala,
tbl_bagian,
tbl_temp_gejala,
tbl_temp_bagian,
tbl_penyakit,
tbl_bukutamu, tbl_informasi. Informasi FK_MENGURUS
Admin id_admin username_admin password status nama_admin ...
id_informasi id_admin keterangan_informasi tanggal_informasi gambar_informasi ...
int
varchar(100) varchar(100) varchar(1) varchar(225)
Gejala
Bagian int id_bagian nama_bagian varchar(100)
user id_user nama_user kelamin umur alamat pekerjaan username_user password_user ...
int int text datetime varchar(1024)
int varchar(100) varchar(6) int text varchar(100) varchar(100) varchar(100)
id_gejala int kode_gejala varchar(10) nama_gejala varchar(255) ...
FK_MENCADANGKAN
FK_MEMPUNYAI
FK_MENYIMPAN FK_MEMILIH
Temp_Bagian
Aturan
id_TempBagian int id_user int id_bagian int
id_aturan int kode_gejala varchar(10) kode_penyakit varchar(10) ... Temp_Gejala
FK_MENGISI FK_MENENTUKAN
id_TempGejala int id_user int kode_gejala varchar(10)
FK_MEMILIKI
Buku Tamu id_bukutamu id_user keterangan_bukutamu tanggal_bukutamu ...
int int text datetime
Penyakit id_penyakit kode_penyakit nama_penyakit solusi keterangan_penyakit ...
int varchar(10) varchar(100) text text
Gambar 3.10 Physical Data Model Masing-masing entitas mempunyai primery key. Pada entitas tbl_admin yang menjadi primery key adalah id_admin, pada entitas tbl_user adalah id_user, entitas tbl_gejala adalah id_gejala, entitas tbl_bagian adalah id_bagian, tbl_temp_gejala adalah id_temp_gejala, tbl_temp_bagian adalah id_temp_bagian, tbl_penyakit adalah id_penyakit, tbl_informasi adalah id_informasi, dan pada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
entitas tbl_bukutamu adalah id_bukutamu. Pada PDM muncul tabel baru yaitu tbl_aturan dengan primary key id_aturan dan foreign key kode_gejala dan kode_penyakit. 3.3.
Perancangan Antar Muka Aplikasi Website Perancangan antar muka pada aplikasi website juga perlu dirancang agar
nantinya dapat menghasilkan hasil yang baik dan memiliki validasi yang baik pula. Antar muka sistem ini dilengkapi dengan struktur menu dan menu tampilan untuk mempermudah pengguna melihat dan menggunakan fasilitas yang telah disediakan. Berikut adalah rancangan antar muka aplikasi Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Pencernaan Pada Manusia melalui website : 3.3.1. Perancangan Menu User a.
Home Awal Home disini adalah tampilan awal dari sistem ini. Tampilan ini berisi tetang
informasi sistem pakar yang dibuat.
Gambar 3.11 Tampilan Awal Home Sebelum Login
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
b.
Log in user Dalam menu log in user yang akan ditampilkan yaitu registrasi pasien atau
bisa log in untuk yang sudah mempunyai user id.
Gambar 3.12 Tampilan Login Untuk User
HOME
LOGIN
INFORMASI
TULISKAN DATA PEMAKAI (BAGI PASIEN) NAMA KELAMIN
PRIA
WANITA
UMUR ALAMAT PEKERJAAN
TULISKAN DATA LOGIN USERNAME PASSWORD
DAFTAR
RESET
Gambar 3.13 Tampilan Registrasi untuk User
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
c.
Home Setelah Login Tampilan home disini berbeda dengan tampilan home di halaman awal.
Tampilan home disini berisi tentang pengetahuan secara umum pencernaan manusia.
Gambar 3.14 Tampilan Home Setelah User Login d.
Diagnosa Menu diagnosa untuk membantu mendiagnosa penyakit pencernaan yang
diderita dari gejala yang di tampilkan dan pasien / pengguna memilih bagian pencernaan dan memilih gejala yang di alami secara ceklist setelah itu baru bisa lihat hasil diagnosa. HOME
DIAGNOSA
Selamat Datang [ Status : PILIH BAGIAN ALAT PENCERNAAN
FORUM
/
/
BUKU TAMU
] V
INFORMASI
LOGOUT
DATA YANG TERPILIH BAGIAN : GEJALA :
PILIH BAGIAN
DIAGNOSA BARU LIHAT DIAGNOSA PENYAKIT
Gambar 3.15 Tampilan Diagnosa saat memilih Bagian Tubuh
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
HOME
DIAGNOSA
FORUM
Selamat Datang dihalaman PEMAKAI PILIH GEJALA YANG ADA DI BAGIAN : GEJALA 1 GEJALA 2
BUKU TAMU
INFORMASI
LOGOUT
DATA YANG TERPILIH BAGIAN : GEJALA : DIAGNOSA BARU
GEJALA 3 LIHAT DIAGNOSA PENYAKIT GEJALA 4 GEJALA 5 PILIH GEJALA
Gambar 3.16 Tampilan Diagnosa saat input checklist gejala
Gambar 3.17 Tampilan Hasil Diagnosa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
e.
Buku Tamu Menu ini berfungsi untuk pengguna / pasien dapat menulis komentar.
HOME
DIAGNOSA
BUKU TAMU
INFORMASI
LOGOUT
ISI BUKU TAMU NAMA
:
TULIS PESAN ANDA :
ISI BUKU TAMU
NAMA PASIEN
KOMENTAR
TANGGAL
Gambar 3.18 Tampilan Buku Tamu untuk User f.
Informasi Dalam menu informasi berisi sama di menu informasi halaman awal yaitu
tentang informasi gangguan pencernaan manusia secara umum.
Gambar 3.19 Tampilan Menu Informasi g.
Log Out Menu ini untuk mengakhiri program dan keluar dari user / pengguna.
Kemudian tampilan akan dikembalikan ke tampilan awal.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
Gambar 3.20 Tampilan setelah Log Out 3.3.2. Perancangan Menu Pakar Pakar dapat mengakses semua menu dalam aplikasi sistem pakar ini, yaitu: a.
Home Home disini adalah tampilan awal dari sistem ini. Tampilan ini berisi tetang
informasi sistem pakar yang dibuat.
HOME
LOGIN
INFORMASI
SELAMAT DATANG
Gambar 3.21 Tampilan Awal b.
Log in Pakar Dalam menu log in Pakar yang akan ditampilkan hanya untuk pakar saja.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
Gambar 3.22 Tampilan Login Pakar c.
Home Menu Pakar Tampilan home disini berbeda dengan tampilan home di halaman awal.
Gambar 3.23 Tampilan Home Pakar d.
Data Master Bagian Dalam menu data bagian ini merupakan master dari bagian pencernaan untuk
mendiagnosa penyakit yang diderita.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
Gambar 3.24 Tampilan Data Master Bagian e.
Data Gejala Menu ini merupakan master dari gejala untuk mengupdate gejala yang akan
ditampilkan.
Gambar 3.25 Tampilan Data Master Gejala f.
Data Penyakit Menu ini merupakan master penyakit untuk mengupdate nama penyakit,
keterangan penyakit dan solusi yang diberikan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
Gambar 3.26 Tampilan Data Master Penyakit g.
Data Aturan Menu Data aturan ini berfungsi untuk mengatur jenis penyakit yang
mempunyai satu gejala atau lebih dari satu gejala.
Gambar 3.27 Tampilan Data Master Aturan Pakar h.
Data Pasien Menu data pasien ini berisi tentang data pasien yang pernah melakukan
diagnosa.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
Gambar 3.28 Tampilan Data Master Pasien i.
Data Informasi Dalam menu ini admin dapat mengupdate isi dari menu informasi yang di
tampilkan kepada user.
Gambar 3.29 Tampilan Data Master Informasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
4.1.
Lingkungan Implementasi Sebelum menjalankan program atau aplikasi, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain lingkungan implementasi akan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), serta langkah langkah yang harus dilakukan untuk dapat melakukan instalasi aplikasi agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 4.1.1. Perangkat Sistem Peralatan yang digunakan untuk semua proses dari keseluruhan transaksi yang ada termasuk pembuatan laporan adalah menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah : a.
Intel Core 2 Duo
b.
Memory (RAM) 1.00 GB
c.
System type 32-bit Operating system
Sedangkan Perangkat Lunak yang digunakan adalah : a.
Windows 7 Profesional
b.
Instalasi Xampp 54
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
c.
Instalasi MySql
d.
Instalasi Dreamweaver 8
e.
Instalasi Microsoft Visio 2007
f.
Instalasi Power designer 15
g.
Instalasi Power designer 6
h.
Instalasi Mozilla
4.2.
Implementasi Database Dalam proses pembuatan Sistem Pakar Mendeteksi penyakit pencernaan
manusia ini, pada tahap awal adalah dimulai dengan pembuatan dan perancangan desain database dengan menggunakan xampp. Ada beberapa tabel yang terdapat pada database sistem ini yakni sebagai berikut : 4.2.1. Tabel Admin Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi data tentang admin. Terdapat tiga kolom dalam tabel admin. id_admin untuk menyimpan id admin, password digunakan untuk menyimpan password admin dan nama_admin digunakan untuk menyimpan nama dari admin tersebut. Tabel yang ada dalam database ini menyimpan informasi yang digunakan oleh admin untuk login pada aplikasi website seperti Tabel 4.1 berikut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
Tabel 4.1 Tabel Admin
4.2.2. Tabel Aturan Nama tabel dalam database ialah tb_aturan. Dalam tabel ini terdapat satu primary key dan dua foreign key. Pada tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi data aturan gejala dari suatu penyakit. Terdapat tiga kolom dalam tabel aturan seperti Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Tabel Aturan
4.2.3. Tabel Bagian Tabel ini digunakan untuk menyimpan data bagian tubuh apa saja yang akan ditampilkan kepada user. Tabel 4.3 Tabel Bagian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
4.2.4. Tabel Gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan data gejala dan pertanyaan yang akan ditanyakan pada user saat melakukan diagnosa. Tabel 4.4 Tabel Gejala
4.2.5. Tabel Penyakit Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data penyakit yang ada beserta keterangannya. Tabel 4.5 Tabel Penyakit
4.2.6 Tabel User Tabel user digunakan untuk menyimpan data parameter berdasarkan identitas dari user yang telah dibuat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
Tabel 4.6 Tabel User
4.2.7. Tabel Buku Tamu Tabel buku tamu digunakan untuk menyimpan data buku tamu berisi saran yang telah diisi oleh user. Tabel 4.7 Tabel Buku Tamu
4.2.8. Tabel Temp_Bagian Tabel temp_bagian digunakan untuk menyimpan sementara data bagian yang telah disajikan untuk user dan user memilih kemudian disimpan sementara. Tabel 4.8 Tabel Temp_Bagian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
4.2.9. Tabel Temp_Gejala Tabel temp_gejala digunakan untuk menyimpan sementara data diagnose dan gejala yang dialami user. Tabel 4.9 Tabel Temp_Gejala
4.2.10. Tabel Informasi Tabel informasi digunakan untuk menyimpan semua informasi yang diberikan kepada user. Tabel 4.10 Tabel Informasi
4.3.
Implementasi Antarmuka Aplikasi Website Pada tahap ini akan dijelaskan tentang implementasi antarmuka dari aplikasi
berdasarkan perancangan yang telah dibuat, berikut adalah perancangan dari aplikasi pada website yaitu :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
4.3.1. Menu Home sebelum Login Tampilan menu home merupakan tampilan awal dimana pada tampilannya berisi ucapan selamat datang dan penjelasan tentang sistem pakar seperti gambar 4.1 berikut.
Gambar 4.1 Menu Home awal 4.3.2.
Menu Pemakai Pada menu pemakai ini user bisa melakukan diagnosa. Tapi sebelum
diagnosa user harus melakukan registrasi. Setelah melakukan registrasi untuk melakukan diagnosa selnjutnya user tidak perlu registrasi lagi cukup sekali dan login menggunakn username dan password yang diberikan saat registrasi awal.
Gambar 4.2 Menu Login Pemakai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
Pada Gambar 4.2 menu login berlaku jika user sudah melakukan registrasi.Jika belum melakukan registrasi maka melakukan registrasi dulu seperti gambar 4.3.
Gambar 4.3 Menu Registrasi User Pada menu user ini masih terdapat beberapa submenu antara lain : a.
Menu Home Pada tampilan menu bisa diakses setelah pengguna login. Menu ini berisi
tentang kata-kata yang menjelaskan tentang pentingnya sistem pencernaan pada manusia.
Gambar 4.4 Menu Home User
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
b.
Menu Diagnosa Pada menu diagnosa seorang user bisa melakukan diagnose dengan memilih
bagian tubuh yang akan dilakukan diagnose lalu akan tampil gejala dari bagian tubuh yang dipilih sepert gambar 4.5 dan user input secara checklist gejala yang dialami. Lalu bisa langsung lihat hasil diagnose atau memilih bagian tubuh dan gejala lagi.
Gambar 4.5 Menu Diagnosa Pilih Bagian Dalam menu diagnose maka user akan diberikan pilihan untuk memilih Bagian tubuh mana yang akan dilakukan diagnose penyakit pencernaan. Pada Gambar 4.6 setelah user memilih Bagian tubuh maka Bagian tubuh yang dipilih akan disimpan sementara dan user akan diberikan beberapa gejala untuk dipilih sesuai gejala yang dialami user.
Gambar 4.6 Menu Diagnosa Pilih Checklist Gejala
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
Pada Gambar 4.7 setelah user memasukkan pilihan bagian dan gejala user bisa langsung lihat hasil diagnose atau bisa memilih kembali bagian yang lain.
Gambar 4.7 Menu Diagnosa setelah pilih bagian dan gejala Pada Gambar 4.8 Setelah user memasukkan Bagian dan Gejala untuk dilakukan diagnose. Maka akan tampil Hasil diagnose.
Gambar 4.8 Hasil Diagnosa c.
Menu buku tamu Menu ini berguna untuk user yang ingin memberikan saran tentang sistem ini
atau kepada admin. Seperti gambar 4.9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Gambar 4.9 Menu Buku Tamu d.
Menu Informasi Menu ini dapat dilihat untuk user yang sudah registrasi atau belum. Dalam
menu ini berisi tentang informasi penyakit pencernaan seperti gambar 4.10 berikut.
Gambar 4.10 Menu Informasi e.
Menu Logout Menu ini berfungsi untuk user mengakhiri aktifitas dan akan kembali ke
bagian home awal seperti gambar 4.11 dibawah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
Gambar 4.11 Menu Setelah Logout 4.3.3.
Menu Pakar Pada tampilan menu pakar yang dapat mengakses halaman ini hanyalah
seorang pakar. Pakar sangatlah berperan penting dalam sistem ini yaitu menginputkan dan mengupdate data. Pada menu pakar ini masih terdapat beberapa submenu antara lain : a.
Menu Login Pakar Sebelum Pakar bisa mengakses menu data master harus login. Dan login pakar
ini hanya bisa untuk pakar saja dengan satu password seperti Gambar 4.12 berikut ini.
Gambar 4.12 Menu Login Pakar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
b.
Menu Home Pada Gambar 4.13 Halaman Home pada menu pakar hanyalah tampilan awal
dari menu pakar.
Gambar 4.13 Menu Home Pakar c.
Menu Pasien Pada Gambar 4.14 adalah menu pasien. Dalam menu ini seorang pakar bisa
melihat sapa saja pasien yang penah melakukan diagnose dan seorang pakar dapat juga menghapus data pasien.
Gambar 4.14 Menu Data Master Pasien d.
Menu Bagian Dalam menu Bagian ini pakar bisa melakukan insert, update, delete data master
dari Bagian tubuh yang akan ditampilkan untuk user. Seperti Gambar 4.15 dibawah ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
Gambar 4.15 Menu Pakar Data Master Bagian e.
Menu Gejala Pada gambar 4.16 dibawah ini Menu gejala ini adalah Master Gejala dan apakr
bisa melakukan insert, update, delete gejala yang berhubungan dengan bagian tubuh dan penyakit pencernaan.
Gambar 4.16 Menu pakar data master gejala
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
f.
Menu Penyakit Pada gambar 4.17 adalah menu penyakit. Dalam menu ini seorang pakar bisa
melakukan insert, update, dan delete suatu penyakit beserta keterangannya.
Gambar 4.17 Menu data master penyakit g.
Menu Aturan Pada gambar 4.18 adalah menu aturan. Dalam menu ini seorang pakar bertugas
untuk menentukan aturan gejala-gejala dari suatu penyakit yang kemudian disimpan sebagai penalaran yang digunakan untuk identifikasi suatu penyakit.
Gambar 4.18 Menu data master aturan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
h.
Menu Informasi Pada gambar 4.19 adalah menu Informasi. Dalam menu ini seorang pakar bisa
memberikan informasi tentang penyakit pencernaan yang mungkin kurang dimengerti oleh user dengan melakukan insert, update, dan delete.
Gambar 4.19 Menu data master informasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI Pada Bab ini membahas tentang ujicoba dan evaluasi program yang menerangkan bagaimana jalannya program secara detail yang akan dijelaskan pada sub dibawah ini. 5.1.
Ujicoba Pada pembuatan sistem pakar mendeteksi penyakit pencernaan manusia
dilakukan ujicoba program secara detail untuk mengetahui bagaimana cara proses diagnosa dan identifikasi penyakit. Pada ujicoba berikut dapat dilihat beberapa proses dari sistem yang dibuat dengan cara melakukan ujicoba pada masing-masing menu. Ujicoba tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 5.1.1 Ujicoba Menu Pakar Di dalam menu pakar ini ada banyak ujicoba yang bisa dilakukan. Pada menu pakar ini seorang pakar bisa melakukan insert, edit, dan delete. Untuk lebih jelasnya ada beberapa ujicoba dibawah ini antara lain : a.
Ujicoba pada menu login Pada gambar 5.1 proses login ini yang bisa mengakses hanyalah seorang pakar
dimana akan mengedit aturan, update, insert dan delete.
70
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Gambar 5.1 Menu Login pakar Pada Gambar 5.1 proses login pakar harus memasukkan username dan password yang sudah disimpan didalam database, jika ada kesalahan dalam memasukkan password ataupun username maka akan muncul massage box seperti gambar 5.2 dan jika berhasil maka akan tampil seperti gambar 5.3.
Gambar 5.2 Login Pakar gagal
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
Gambar 5.3 Login Pakar berhasil b.
Ujicoba pada submenu bagian didalam menu pakar Pada submenu Bagian ini seorang pakar bisa melakukan insert, update, dan
delete. Untuk ujicoba tambah Bagian seorang pakar harus menambahkan nama bagian tubuh yang berhubungan dengan penyakit pencernaan seperti gambar 5.3 dibawah ini.
Gambar 5.4 Ujicoba tambah bagian
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Setelah pakar berhasil tambah bagian maka akan tampil form pemberitahuan seperti gamabar 5.5.
Gambar 5.5 Form berhasil tambah data Untuk ujicoba Edit Bagian seorang pakar bisa edit nama bagian untuk penyakit pencernaan seperti gambar 5.6.
Gambar 5.6. Ujicoba edit bagian Setelah pakar berhasil edit bagian maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.7.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
Gambar 5.7 Form berhasil update data Untuk ujicoba hapus Bagian seorang pakar bisa menghapus data Bagian yang diinginkan seperti gambar 5.8.
Gambar 5.8 Ujicoba Hapus bagian Setelah pakar berhasil hapus bagian maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.9.
Gambar 5.9 Form berhasil hapus data
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
c.
Ujicoba pada submenu gejala didalam menu pakar Pada submenu Gejala seorang pakar memasukkan semua kemungkinan gejala-
gejala yang berhubungan dengan penyakit-penyakit yang ada pada sistem. Untuk ujicoba tambah Gejala seorang pakar harus menambahkan gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit pencernaan seperti gambar 5.10.
Gambar 5.10 Ujicoba Tambah Gejala Setelah pakar berhasil tambah Gejala maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.11.
Gambar 5.11 Form berhasil simpan data
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
Untuk ujicoba Edit Gejala seorang pakar bisa edit gejala untuk penyakit pencernaan seperti gambar 5.12.
Gambar 5.12 Ujicoba Edit Gejala Setelah pakar berhasil edit Gejala maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.13.
Gambar 5.13 Form berhasil update data Untuk ujicoba hapus Gejala seorang pakar bisa menghapus data Gejala yang diinginkan seperti gambar 5.14.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
Gambar 5.14 Ujicoba Hapus Gejala Setelah pakar berhasil hapus Gejala maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.15.
Gambar 5.15 Form berhasil hapus data
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
d.
Ujicoba pada submenu Penyakit didalam menu pakar Pada submenu penyakit ini seorang pakar bisa melakukan insert, update, dan
delete. Untuk ujicoba tambah penyakit seorang pakar harus mengisi mulai dari nama penyakit, keterangan, dan solusi seperti gambar 5.16.
Gambar 5.16 Ujicoba Tambah Penyakit Setelah pakar berhasil tambah Penyakit maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.17 di bawah ini.
Gambar 5.17 Form berhasil simpan data
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
Untuk ujicoba hapus Penyakit seorang pakar bisa menghapus data Penyakit yang diinginkan seperti gambar 5.18.
Gambar 5.18 Ujicoba Hapus Penyakit Setelah pakar berhasil hapus Penyakit maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.19 dan hasil setelah data penyakit dihapus maka tampilan seperti gambar 5.20.
Gambar 5.19 Form berhasil hapus data
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
Gambar 5.20 Ujicoba hasil setelah di hapus e.
Ujicoba untuk submenu Aturan didalam menu pakar Pada submenu Aturan ini seorang pakar menentukan relasi antara penyakit
dengan gejala-gejala yang sesuai sehingga dapat menghasilkan keputusan pada waktu diagnosa. Tetapi dalam submenu aturan ini pakar hanya bisa tambah aturan dan hapus aturan. Untuk ujicoba tambah Aturan seorang pakar bisa menambah relasi baru antara penyakit dan gejala yang sesuai seperti gambar 5.21.
Gambar 5.21 Ujicoba tambah Aturan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
81
f.
Ujicoba untuk submenu Pasien didalam menu pakar Pada submenu Forum ini seorang pakar hanya bisa melihat user yang melakukan
diagnosa dan pakar hanya bisa view dan hapus data user. Untuk ujicoba view data pasien seperti gambar 5.22.
Gambar 5.22 Ujicoba View data pasien Setelah pakar berhasil View data Pasien maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.23.
Gambar 5.23 Form berhasil view data Untuk ujicoba hapus data pasien pakar bisa menghapus data pasien yang diinginkan seperti gambar 5.24.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
Gambar 5.24 Ujicoba hapus data pasien Setelah pakar berhasil hapus data Pasien maka akan tampil form pemberitahuan seperti gambar 5.25 dan setelah berhasil data pasien dihapus maka akan tampil seperti gambar 5.26.
Gambar 5.25 Form berhasil hapus data
Gambar 5.26 Hasil Ujicoba hapus data pasien
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83
g.
Ujicoba untuk submenu Informasi didalam menu pakar Pada submenu informasi ini seorang pakar dapat melakukan insert, update, dan
delete tentang semua informasi yang berhubungan dengan penyakit dan berguna bagi user. Untuk ujicoba tambah Informasi seperti gambar 5.27.
Gambar 5.27 Ujicoba tambah informasi Setelah pakar berhasil tambah data Informasi maka akan tampil seperti gambar 5.28.
Gambar 5.28 Tampilan setelah tambah informasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
84
5.1.2 Ujicoba Menu User Pada menu pengguna ini user bisa melakukan diagnose dengan menjawab pertnyaan yang berisi suatu Bagian dan Gejala yang selanjutnya di klasifikasi sehingga keluar hasil diagnosanya dan penyakit apa yang diderita user. a.
Menu Login Pemakai Tapi sebelum melakukan diagnose user harus registrasi dan mengisi identitas
terlebih dahulu seperti pada gambar 5.29 dan jika registrasi selesai maka akan tampil seperti gambar 5.30.
Gambar 5.29 Registrasi User
Gambar 5.30 Form Registrasi berhasil
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
85
Sedangkan untuk yang sudah pernah registrasi bisa langsung login seperti gambar 5.31 dan jika berhasil maka akan tampil seperti gambar 5.32.
Gambar 5.31 Login User
Gambar 5.32 Form Login berhasil b.
Menu Diagnosa Setelah User melakukan login bisa melakukan diagnose dengan langkah pertama
memilih Bagian alat pencernaan yang akan di diagnose seperti gambar 5.33 di bawah ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
86
Gambar 5.33 Submenu diagnosa memilih bagian alat pencernaan Jika user sudah memilih Bagian alat pencernaan jawaban user akan di simpan sementara di Temp_Bagian dan sistem akan menampilkan gejala-gejala yang berhubungan dengan nama bagian yang dipilih user seperti gambar 5.34.
Gambar 5.34 Submenu diagnosa check list gejala Dan jawaban gejala user akan di simpan sementara di Temp_Gejala seperti gambar 5.35. User dapat langsung melihat hasil diagnose seperti gambar 5.36. User
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
juga dapat melakukan diagnose lagi dengan memilih Bagian yang lain seperti gambar 5.37
Gambar 5.35 Jawaban Bagian dan gejala di simpan sementara
Gambar 5.36 hasil diagnose user c.
Menu Buku Tamu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
Di menu buku tamu user dapat mengisi pesan yang di inginkan seperti gambar 5.37 dan setelah itu akan tampil seperti gambar 5.38 berikut.
Gambar 5.37 Submenu buku tamu saat user mengisi
Gambar 5.38 Submenu buku tamu setelah user mengisi maka akan tampil d.
Menu Informasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
User dapat melihat informasi yang berhubungan dengan penyakit pencernaan seperti gambar 5.39 di bawah ini.
Gambar 5.39 Submenu Informasi 5.1.3. Ujicoba Antara Manual Dengan Sistem Ujicoba Studi Kasus yang dipilih adalah Bagian Lambung : IF pasien nyeri yang terasa perih pada perut dan dada AND sering merasa lapar AND perut seperti di tusuk - tusuk THEN pasien terkena penyakit maag IF pasien perut bagian atas tidak nyaman AND nyeri perut terasa panas AND anemia AND kelelahan THEN pasien terkena penyakit kanker lambung Pada Gambar 5.40 di bawah ini satu gejala mempunyai beberapa kemungkinan macem penyakit dan aturan yang dibuat sesuai literature dari beberapa gejala yang ada dan paling kuat maka menunjukkan satu penyakit hasil diagnose.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
90
Gambar 5.40 Skema forward chaining Pada Gambar 5.41 di bawah ini ujicoba dalam sistem. Dengan awal diagnose memilih Bagian Lambung gambar 5.42. Apakah dalam sistem hasil diagnose benar menunjukkan hasil penyakit Kanker Lambung.
Gambar 5.41 Login Ujicoba sistem
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
91
Gambar 5.42 Ujicoba pilih bagian Setelah itu keluar gejala yang berhubungan dengan Bagian Lambung gambar 5.43. Dalam studi kasus ini memilih check list gejala yang berhubungan dengan penyakit Kanker Lambung gambar 5.44.
Gambar 5.43 Ujicoba check list gejala
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
Gambar 5.44 Ujicoba gejala yang berhubungan dengan lambung
Gambar 5.45 Hasil Diagnosa Uji coba studi kasus Setelah melakukan Ujicoba cara manual dengan mengumpulkan data gejala penyakit sesuai literature hasil diagnose yang keluar seorang pasien menderita penyakit kanker lambung seperti gambar 5.45. Dan ujicoba dilakukan dengan sistem dengan input secara check list gejala yang berhubungan dengan lambung dan hasil diagnose yang keluar pasien menderita penyakit Kanker Lambung. Jadi kesimpuulan dari ujicoba dengan manual dan dengan sistem sama-sama menghasilkan penyakit kanker lambung.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
93
5.2.
Evaluasi Sistem Hasil evaluasi dari pelaksanaan uji coba yang telah dijelaskan sebelumnya,
yaitu manghasilkan suatu kesimpulan bahwa aplikasi berjalan sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya sehingga aplikasi ini bisa digunakan seorang masyarakat awam dalam mengenali penyakit pencernaan yang dideritanya dengan cepat serta kemudian di tindak lanjuti untuk berobat ke seorang dokter. Uji coba dalam menu user juga dapat berjalan lancar mulai dari memasuki halaman utama kemudian masuk ke menu diagnosa, buku tamu, informasi dan semua button untuk menjalankan ke setiap halaman berfungsi. Uji coba dalam menu pakar seperti submenu data master pasien, data master bagian, data master gejala, data master aturan, data master penyakit, dan master informasi dapat berjalan. Dengan demikian aplikasi sistem pakar ini dapat digunakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian dan analisa program, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut : a.
Dengan adanya sistem pakar ini dapat mewakili seorang pakar medis agar
mampu mendiagnosa berdasarkan ciri – ciri dan gejala yang ada sehingga bagi masyarakat lebih menghemat waktu dan biaya. Aplikasi yang telah dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL mampu melakukan proses penalaran data dengan metode forward chaining b.
Sistem pakar ini dapat melakukan penalaran dengan menerima inputan gejala
dari pengguna yang kemudian diproses dan melakukan diagnosa penyakit. 6.2.
Saran Berdasarkan evaluasi terhadap proses dan hasil dari system ini, maka saran-
saran untuk mengembangkan selanjutnya dalam bidang ini antara lain: a.
Perlu diadakan penambahan data untuk jenis penyakit pencernaan beserta gejala–
gejala klinisnya sehingga informasi yang dimiliki akan semakin luas dan banyak.
94
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b.
Untuk pengembangan selanjutnya, dapat melengkapi data-data tentang penyakit
ystem pencernaan manusia dengan gambar untuk memperjelas informasi. c.
Perlu diadakan perbaikan Sistem pakar agar dapat mendeteksi apabila seorang
user berkemungkinan terjangkit penyakit lebih dari satu. d.
Menggunakan metode lain dalam menyelesaikan tingkat kepercayaan bisa
menjadi alternatif perbandingan untuk mengetahui metode mana yang paling mendekati kenyataan tingkat kebenaran. Aplikasi system pencernaan manusia yang dibuat masih jauh dari sempurna. Karena
seiring
dengan
bertambahnya
pengetahuan
seseorang
pakar
dan
berkembangnya gejala penyakit yang di timbulkan oleh suatu penyakit, oleh karena itu diharapkan perbaikan dan pengembangan yang lebih baik kedepannya nanti.
95
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, Muhammad Firdaus. 2011. Mengenali Gejala Penyakit Maag Pada lambung Dan Cara Mengatasinya http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/07/26/mengenali-gejala-sakit-maagpada-lambung-dan-cara-mengatasinya-381665.html (diakses pada 8 Juli 2012 pukul 11.15)
Junieo, Syupo. 2011. Sistem Pakar. http://eziekim.wordpress. com/2011/03/15/sistem-pakar/ (diakses pada 09 Maret 2012 pukul 10.00)
Romansah. 2009. Kelainan Pada Usus Besar http://romansah.wordpress.com /2009/02/24/kelainan-pada-usus-besar/ (diakses pada 26 Mei 2012 pukul 14.05)
Satriya, Naufaldi Rafif. 2012. Macam Gangguan atau penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia.. http://ilmu-duniadanakhirat.blogspot.com/2012/11/macam-gangguan-ataupenyakit-pada.html (diakses pada 09 Maret 2012 pukul 10.00)
Saydam, Gouzali. 2011. Memahami Berbagai penyakit Pernapasan Dan Gangguan Pencernaan. Bandung: Alfabeta
Soccerfest. 2009. Contoh Forward Chaining dan Backward Chaining http://ujiand3.blogspot.com/2009/10/contoh-forward-chaining-dan-backward.html (diakses pada 26 Mei 2012 pukul 12.25) Tolle, Herman. 2011. Pengantar Sistem Pakar. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:9B5j33z4OXkJ:informatikaunkris.ac.id/img/buku/sistem-pakar 5.pdf+sistem+pakar+adalah&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgk7SLTHVq 96 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
97
sIlMLEhrgoJsjp05X3E3JTRQiMFYW1_aQ3HNM9ids4e7DVIMEvqkl8ZBhkv9I tUg2bW3kFkdth_zV6RlVL7VZUjB9M4hyWQAJuxqbhK22CX3VRlGx-Zsv8efgCVm&sig=AHIEtbRoE-2aShtQAzYj6LHjmw9u-Q97DA (diakses pada 26 Mei 2012 pukul 16.00)
Triyanti, Kuspuji., Mansjoer, Arif., dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.