13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh kualitas audit dan corporate governance terhadap integritas laporan keuangan membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 1. Teori Keagenan (Agency Theory) (Jensen
dan
Meckling,
1976
dalam
Oktadella,
2011)
mendefinisikan teori keagenan sebagai hubungan yang didalamnya terdapat suatu kontrak dimana satu orang atau lebih (principal) memerintah orang lain (agent) untuk melakukan suatu jasa atas nama principal dan memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal. Terdapat dua macam bentuk hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan pemegang saham (shareholders)
dan
antara
manajer
dan
pemberi
pinjaman
(bondholders). Karena perbedaan kepentingan ini, masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Prinsipal menginginkan pengembalian sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi yang salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi laba maupun deviden dari tiap saham yang dimiliki. Agen menginginkan kepentingannya dipenuhi dengan pemberian kompensasi yang memadai dan sebesar-besarnya atas kinerjanya. Prinsipal
menilai
prestasi
agen
berdasarkan
kemampuannya
13 Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
14
memperbesar laba untuk dialokasikan pada pembagian deviden. Makin tinggi laba, harga saham dan makin besar deviden, maka agen dianggap berhasil sehingga layak mendapat insentif yang tinggi sebaliknya agenpun memenuhi tuntutan principal agar mendapatkan kompensasi yang tinggi. Sehingga bila tidak ada pengawasan yang memadai maka sang agen dapat memainkan beberapa kondisi perusahaan agar seolah-olah target tercapai. Agent
mempunyai
lebih
banyak
informasi
mengenai
perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal dan agent (Nasution dan Doddy, 2007). Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang (principal) yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agent) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama yang disebut ―nexus
ofcontract‖.
Agent
termotivasi
untuk
memaksimalkan
pemenuhan kebutuhan ekonomi danpsikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. 2. Integritas Laporan Keuangan Laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan keuangan yang memiliki integritas dalam penyajiannya. Penyajian laporan keuangan
yang
memiliki
integritasakan
melindungi
hak-hak
stakeholder, karena mereka bisa mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya bukan laporan keuangan yang telah dimanipulasi dan
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
15
menyesatkan. Selain itu, laporan keuangan yang memiliki integritas tinggi juga membantu mereka mengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan investasi (Herlin, 2009). Laporan keuangan dikatakan memiliki integritas bila laporan keuangan tersebut memenuhi prinsip dan syarat kualitas laporan keuangan. Integritas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur (Mayangsari dalam Herawaty, 2007). Integritas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang menampilkan kondisi suatuperusahaan yang sebenarnya, tanpa ada yang ditutup–tutupi atau disembunyikan. Jadi, apabila seorang auditor mengaudit laporan keuangan yang tidak berintegritas
(tidak
mencerminkan
kondisi
perusahaan
yang
sebenarnya) maka, peluang seorang auditor untuk dituntut akan semakin besar. Karena apabila laporan keuangan yang tidak berintegritas itu ternyata laporan keuangan yang overstate akan sangat merugikan bagi pengguna laporan keuangan tersebut (Hardiningsih, 2010). Pemakai laporan keuangan diantaranya: 1. Pihak Internal Pihak internal adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
16
apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang baru atau tidak. 2. Pihak Eksteral / External a. Investor Investor
membutuhkan
informasi
keuangan
perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan
modal
ke
perusahaandan
begitu
juga
sebaliknya. b. Pemegang saham / pemilik perusahaan Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar. c. Pemerintah Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan
atas
informasi
pada
laporan
keuangan
perusahaan.
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
17
d. Kreditur Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer/pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi. e. Pihak Lainnya Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan
perusahaan
yang
mungkin
saja
akan
menggunakan laporan/informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar/mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya. Ukuran integritas laporan keuangan secara intuitif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu diukur dengan konservatisme serta keberadaan manipulasi laporan keuangan yang biasanya diukur dengan manajemen laba.Konservatisme akuntansi merupakan prinsip penting yang telah lama mempengaruhi pelaporan keuangan. Konsep konservatisme menyatakan bahwa dalam keadaan yang tidak pasti perusahaan akan menentukan pilihan akuntansi yang didasarkan pada keadaaan yang kurang menguntungkan.
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
18
Pengukuran integritas laporan keuangan yang diproksikan dengan konservatisme dimana ditentukan menggunakan asumsi metode perusahaan yangdigunakan yaitu metode persediaan, penyusutan, metodeamortisasi, danpengakuan biaya riset (Widya, 2004). 3.
Kualitas Audit Kualitas audit sebagai suatu kemungkinan (joint probability) dimana
seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggarannya yang ada dalam sistem akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kemungkinan teknikal auditor sementara tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor tersebut. Kualitas audit ini sangat penting kaena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan (De Angelo, 1981 dalam Hardiningsih, 2010). Laporan keuangan yang berkualitas, relevan dan dapat dipercaya dihasilkan dari audit yang dilakukan secara efektif oleh auditor yang berkualitas. Pemakai laporan keuangan lebih percaya pada laporan keuangan yang diaudit oleh auditor yang dianggap berkualitas dibandingkan dengan auditor yang kurang berkualitas, karena mereka menganggap bahwa untuk mempertahankan kredibilitasnya auditor akan lebih berhati-hati dalam melakukan proses audituntuk mendeteksi salah saji atau kecurangan. Auditor yang memiliki reputasi baik akan cenderung untuk mempertahankan kualitas auditnya agarreputasinya terjaga dan tidak
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
19
kehilangan klien. Namun, apakah reputasi auditor dapat dijadikan proksi kualitas audit yang reliable masih diragukan karena tingginya kegagalan audit yang terungkap akhir-akhir ini. Kualitas audit ditentukan oleh dua halyaitu, kompetensi dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas audit. Ketika auditor ditugaskan untuk melakukan audit, maka kualitas dari tugas yang ia jalankan lebih berhubungan dengan kualitas diri sebagai orang pribadi dibandingkan dengan kualitasKantorAkuntan dimana ia bernaung. Auditor memang mendasarkan pekerjaannya pada prosedur audit yang dimiliki oleh Kantor Akuntan tersebut (Hardiningsih, 2010). Auditor yang memiliki banyak klien dalam industri yang sama akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang risiko audit khusus yang mewakili industri tersebut, tetapi akan membutuhkan pengembangan keahlian lebih daripada auditor pada umumnya. Penelitian ini mengukur kualitas auditor berdasarkan Kualitas KAP ini dibedakan menjadi dua yaitu untuk KAP big-four dan KAP non big-four. KAP (Kantor Akuntan Publik) besar seperti big 4 biasanya dianggap lebih mampu mempertahankan independensi auditor daripada KAP kecil karena mereka menyediakan berbagai layanan untuk klien dalam jumlah yang besar sehingga mengurangi ketergantungan mereka pada klien tertentu (Dopuch, 1984; Wilson dan Grimlund, 1990 dalam astria 2011).
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
20
Sesuai
dengan
Pengelompokan
ketentuan
yang berlaku
data KAP yang berafiliasi dengan
di
Indonesia,
“The
Big four”
berdasarkan (www. Ppajp.depkeu.go.id) yaitu: Tahun 2010 a) KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja — affiliate of Ernst & Young. b) KAP Osman Bing Satrio — affiliate of Deloitte. c) KAP Sidharta, Sidharta, Widjaja — affiliate of KPMG . d) KAP Haryanto Sahari — affiliate of Price Waterhouse Cooper. Tahun 2011-2012 a) KAP Purwantono, Suherman dan Surja — affiliate of Ernst & Young. b) KAP Osman Bing Satrio dan rekan — affiliate of Deloitte. c) KAP Sidharta, dan Widjaja — affiliate of KPMG. d) KAP
Tanudiredja, Wibisana dan rekan —
affiliate of Price
Waterhouse Cooper.
4.
Corporate Governance (Herawaty, 2008) Corporate governance merupakan seperangkat
peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, karyawan serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Good
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
21
Governance merupakan tata kelola yang baik pada suatu usahayang dilandasi oleh etika profesional dalam berusaha atau berkarya. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: 01 Tahun2011 menjelaskan tentang lima prinsip utama Good Corporate Governance (GCG) yaitu: 1) Transparansi (Transparency), adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan
keputusan
dan
keterbukaan
dalam
mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. 2) Akuntabilitas (Accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif 3) Pertanggungjawaban (Responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 4) Kemandirian (Independency), yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola
secara
profesional
tanpa
benturan
kepentingan
danpengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5) Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan.
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
22
Dalam penelitian ini, praktek corporate governance diproksi dengan menggunakan, komite audit, komisaris independen dan kepemilikan institusional. 1.
Komite Audit Komite audit merupakan badan yang dibentuk oleh dewan direksi untuk mengaudit operasi dan keadaan (Herawaty, 2007). Komite audit merupakan sebuah komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan audit eksternal, internal auditor serta anggota independen (Jati, 2009). Komite audit ini bertugas memilih dan menilai kinerja perusahaan kantor akuntan publik, komite audit juga bertugas untuk memelihara independensi akuntan pemeriksa terhadap manajemen. Komite audit berfungsi untuk memberikan pandangan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan kebijakan keuangan, akuntansi dan pengendalian intern.
2.
Komisaris Independen Komisaris independen bertujuan untuk menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak-pihak lain yang terkait (Herawati, 2007). Adanya komisaris independen dalam suatu perusahaan dapat menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihakpihak lain yang terkait.
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
23
Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan komisaris independen pada suatu perusahaan dapat mempengaruhi integitas suatu laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen. Jika perusahaan memiliki komisaris independen maka laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen cenderung lebih berintegritas, karena didalam perusahaan terdapat badan yang mengawasi dan melindungi hak pihak-pihak diluar manajemen perusahaan (Herawaty, 2007). Oleh karena itu, untuk menjamin pelaksanaan Good Corporate Governanace (GCG) maka perlu dibentuk komisaris independen. 3.
Kepemilikan Institusional Persentase saham institusi diperoleh dari penjumlahan atas persentase saham perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan lain baik yang berada di dalam maupun di luar negeri (Herawaty, 2007). Kepemilikan institusional sangat berperan dalam mengawasi perilaku manajer sehingga integritas laporan keuangan terjaga dengan baik. Hal ini dikarenakan, dengan adanya pengawasan tersebut maka manajer akan lebih berhati-hati dalam pengambilan keputusan. Tindakan pengawasan perusahaan oleh pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic
atau
mementingkan
diri
sendiri.
Kepemilikan
institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
24
keuangan seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun dan investment banking (Veronica dan Utama, 2005). (Desi, 2012) Kepemilikan isntitusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Presentasi saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang merupakan salah satu alat ukur kinerja perusahaan. B. Kerangka Pemikiran Laporan keuangan harus memiliki integritas agar semua orang yang memiliki kepentingan terhadap informasi yang terkandung dalam laporan keuangan mendapatkan informasi yang jujur dan handal, namun pada kenyataannya, kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi telah meningkat beberapa tahun belakangan ini, hal ini menunjukan bahwa informasi yang disampaikan di laporan keuangan tidak adil bagi pengguna laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh (Nicolin, 2013), meneliti tentang pengaruh struktur corporate governance, audit tenure, dan spesialisasi industri auditor terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaanperusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2008-2011
menyimpulkan
kepemilikan
saham
manajerial,
kepemilikan saham isntitusional, audit tenure, dan spesialisasi industri auditor tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
25
laporan keuangan, kecuali komite audit dan komisaris independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian (Jama’an, 2008), dengan judul pengaruh mekanisme corporate goverance, dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas informasi laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek jakarta (BEJ) pada tahun 2003-2006 menunjukkan bahwa variabel struktur corporate governance memiliki pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap integritas laporan keuangan sedangkan spesialisasi industri auditor berpengaruh signifikan namun dengan arah negatif. Penelitian yang dilakukan oleh (Astria, 2011) tentang analisis pengaruh audit tenure, struktur corporate governance, ukuran kap terhadap integritas laporan keuangan yang menunjukan mekanisme Good Governance berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian (Desi, 2012) dengan judul pengaruh kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaaan go-public yang tercatat di bursa efek indonesia (BEI) pada tahun 2006-2010 menunjukan kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian yang dilakukan (Putra, 2012)meneliti tentang pengaruh independensi, mekanisme corporate governance, kualitas audit dan manajemen laba terhadap lntegritas laporan keuangan menyimpulkan
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
26
bahwa mekanisme corporate governance tidak berpengaruh terhadap integritas laporan kecuali komite audit. Penelitian yang dilakukan oleh (Gayatri, Sri, 2013) meneliti tentang pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan dan leverage terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012 menyimpulkan corporate governance berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan, hanya variabel kepemilikan institusional yang tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
Gambaran Kerangka Pemikiran
Kualitas Audit
Komite Audit
Komisaris Independen
INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN
Kepemilikan Institusional
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
27
C. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1:
Kualitas audit, Komite Audit, Komisaris Independensi, dan Kepemilikan Institusional secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan.
H2:
Kualitas Audit berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
H3:
Komite Audit berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
H4:
Komisaris Independen berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
H5:
Kepemilikan Institusional berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
Pengaruh Kualitas Audit..., Linda Irawati, Fakultas Ekonomi UMP, 2014