BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Menurut Tandelilin (2001:3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memeproleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas wakru dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Investasi merupakan pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil dan sebagainya) atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan aktiva yang lebih besar di masa yang akan datang, selanjutnya dikatan investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha-usaha penarikan sumber-sumber dana yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. (Haming dan Basamalah, 2003:3) Menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004, investasi adalah suate asset yang digunakan perusahaan untuk
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau mamfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti mamfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Menurut Tandelilin (2001:4-5) menjelaskan bahwa investasi memiliki beberapa tujuan, antara lain : 1.
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya bagaimana berusaha untuk mempertahankan tingkat pendapatan yang ada agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 2.
Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilihan
perusahaan atau objek lain, seseorang dapat menghindarkan diri agar kekayaan atau harta miliknya tidak merosot nilainya kerena digerogoti oleh inflasi. 3.
Dorongan untuk menghemat pajak. Beberapa negara di dunia banyak
melakukan kebijakan yang sifatnya mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.
2.1.2. Penggolongan Investasi Menurut Horngren (1998:813), penggolongan investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Investasi jangka panjang Investasi jangka panjang adalah investasi dalam bentuk saham, obligasi, tanah, dan bentuk lain yang dimiliki investor dalam jangka waktu lebih dari satu
Universitas Sumatera Utara
tahun. Investasi jangka panjang itu sendiri terdiri dari investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa, atau wesel jangka panjang. Investasi dalam harta tetap berwujud yang saat ini digunakan dalam spekulasi seperti tanah yang ditahan untuk spekulasi. Investasi yang disisihkan untuk dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun atau dana yang digunakan untuk perluasan pabrik, dan nilai penyerahan kas dari asuransi jiwa. Investasi dalam anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi. b. Investasi jangka pendek Investasi jangka pendek adalah investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dimiliki investor dalam jangka waktu yang relatif pendek. Pengaturan investasi yang efektif perlu memperhatikan faktor-faktor berikut : adanya usulan-usulan investasi, estimasi arus kas dari usulan-usulan investasi, evaluasi arus kas investasi, memilih proyek-proyek yang sesuai dengan kriteria tertentu, dan monitoring dan penilaian terus-menerus terhadap proyek investasi setelah investasi dilakukan
2.1.3. Tipe-Tipe Investasi Menurut Fahmi (2011:4), ada dua tipe investasi yang dapat dipilih yaitu : a.
Investasi Langsung Investasi langsung (direct investment) yaitu mereka yang memiliki dana
dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu asset keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau
Universitas Sumatera Utara
berbagai cara lainnya. Beberapa macam investasi langsung dirangkum sebagai berikut : Investasi langsung yan tidak dapat diperjualbelikan. 1). Tabungan 2). Deposito Investasi langsung dapat diperjualbelikan. 1). Investasi langsung di pasar uang. a. T-bill b. Deposito yang dapat dinegosiasikan 2). Investasi langsung di pasar modal. a. Surat-surat berharga pendapatan tetap : T-bond, Federal agency securities, municipal bond, corporate bond, dan convertible bond. b. Saham-saham (equity securities) : saham preferen dan saham biasa. 3). Investasi langsung di pasar turunan. a. Opsi b. Future contract b.
Investasi tidak Langsung Investasi tidak langsung (indirect investment) adalah mereka yang
memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputuan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian asset keuangan cukup hanya memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Pengertian Keputusan Investasi Keputusan investasi merupakan keputusan terpenting dari keputusan lainnya dalam hubungannya dengan peningkatan nilai perusahaan. Keputusan Investasi adalah keputusan yang diambil untuk menanamkan modal pada satu atau lebih aset untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang dan permasalahan bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk β bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Secara singkat keputusan investasi yaitu penggunaan dana yang bersifat jangka panjang (Saragih : 2008). Keputusan investasi merupakan kekuatan penggerak utang dari setiap sistem usaha. Keputusan investasi mendukung strategi persaingan yang dikembangkan manajemen berdasarkan perencanaan untuk menjalankan dana yang ada. (Helfert, 1997:7). Investasi adalah suatu penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimilik perusahaan dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa β masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama, yaitu : investasi dalam bentuk aktiva riil dan investasi dalam bentuk surat berharga atau sekuritas (Akwan : 2011).
Keputusan Investasi =
π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ βπ‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ β1 π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ β1
Universitas Sumatera Utara
Perilaku keputusan investasi berbasis pada peluang investasi dan ketersediaan keuangan internal. Pengukuran variabel mengggunakan investasi aktual, karena investasi aktual merupakan implikasi dari realisasi peluang investasi pada masa lalu. (Jogiyanto, 2003)
2.1.5. Proses Keputusan Investasi Proses
keputusan
investasi
menurut
Husnan
(2004:14)
adalah
menunjukkan bagaimana investor memilih sekuritas, berapa banyak investasi tersebut, dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Setiap melakukan keputusan investasi selalu saja memerlukan proses. Proses tersebut akan memberikan gambaran pada setiap tahap yang akan ditempuh oleh perusahaan. Menurut Fahmi (2011:6), secara umum proses manajemen investasi meliputi lima langkah berikut : 1.
Menetapkan sasaran investasi. Penetapan sasaran berarti melakukan keputusan yang bersifat fokus atau menempatkan target sasaran terhadap yang akan diinvestasikan. Penetapan sasaran investasi sangat disesuaikan dengan apa yang akan ditujukan pada investasi tersebut.
2.
Membuat kebijakan investasi. Tahap ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan mengelola dana yang berasal dari saham, obligasi, dan lainnya untuk kemudian didistribusikan ke tempat-tempat yang dibutuhkan. Perhitungan pendistribusian dana ini
Universitas Sumatera Utara
haruslah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian karena berbagai hal dapat timbul pada saat dana tersebut tidak mapu untuk ditarik kembali. 3.
Memilih strategi portofolio. Ini menyangkut keputusan peranan yang akan diambil oleh pihak perusahaan, yaitu apakah bersifat aktif atau pasif saja. Pada saat perusahaan melakukan investasi aktif maka semua kondisi tentang perusahaan akan dengan cepat tergambarkan di pasar saham. Investasi aktif akan selalu mencari informasi yang tersedia dan kemudian selanjutnya mencari kombinasi portofolio yang paling tepat untuk dilaksanakan. Sementara secara pasif hanaya dapat dilihat pada indeks rata-rata atau dengan perkataan lain berdasarkan reaksi pasar saja, tanpa ada sikap atraktif.
4.
Memilih aset Di sini pihak perusahaan berusaha memilih asset investasi yang nantinya akan member imbal hasil yang tertinggi (maximal return). Imbal hasil di sini dilihat sebagai keuntungan yang akan mampu dipeoleh.
5.
Mengukur dan mengevaluasi kinerja. Tahap ini adalah menjadi tahap reevaluasi bagi perusahaan untuk melihat kembali apa yang telah dilakukan selama ini dan apakah tindakan yang telah dilakukan selama ini telah benar-benar maksimal atau belum. Jika belum, maka sebaiknya segera melakukan perbaikan agar kerugian tidak akan terjadi ke depan nantinya.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan kelima tahap-tahap yang ada dalam proses keputusan investasi.
Penentuan tujuan investasi
Penentuan kebijakan investasi
Keputusan alokasi aset Batasan Jumlah dana, pajak,dan
Pemilihan strategi portofolio
laporan Strategi Portofolio aktif Strategi portofolio pasif
Pemilihan aset
Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio
Becnhmarking
terhadap
indeks portofolio pasar
Sumber : Tandelilin (2001:10) Gambar 2.1. Proses Keputusan Investasi
2.1.6. Penilaian Investasi Menurut Umar (2005:197), metode penilaian investasi yang dipakai adalah sebagai berikut : 1.
Metode Payback Period
Universitas Sumatera Utara
Metode ini merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat diterima. 2.
Metode Internal Rate of Return
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas, dengan mengeluarkan investasi awal. 3.
Metode Net Present Value
Net Present Value yaitu selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. 4.
Metode Profitability Index
Pemakaian metode profitability index ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan.
2.1.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi 2.1.7.1. Kebijakan Pendanaan Kebijakan
pendanaan
merupakan
keputusan
perusahaan
untuk
memperoleh dana untuk kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang. Perusahaan membutuhkan keputusan pendanaan yang
Universitas Sumatera Utara
kuat agar dapat bertahan dalam menghadapi kompetisi. Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dari internal dan eksternal perusahaan. Pendanaan internal perusahaan berasal dari laba yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Pendanaan internal tidak dapat mendanai semua investasi perusahaan sehingga perusahaan membutuhkan dana dari pihak eksternal. Pendanaan eksternal dapat bersumber dari pinjaman bank dan portofolio. Struktur modal merupakan komposisi pendanaan permanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan. Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan dimana struktur keuangan mencerminkan kebijakan manajemen perusahaan dalam mendanai aktivanya. (Sawir, 2004:2). Menurut Sadalia (2010:128), struktur modal menyatakan adanya hubungan campuran antara hutang dan modal sendiri dalam struktur keuangan jangka panjang perusahaan. Rasio yang digunakan rasio utang yaitu Debt to Equity Ratio (DER), yaitu suatu perbandingan antara nilai seluruh hutang dengan total equitas. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan guna mengetahui financial leverage perusahaan. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar utang jangka panjang perusahaan dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Informasi Debt to Equity Ratio (DER) diperlukan oleh pemegang saham, apabila terdapat penurunan dalam DER menunjukkan bahwa sebagian besar investasi yang dilakukan oleh perusahaan harus didanai dari ekuitas pemegang saham
Universitas Sumatera Utara
(Rahmawati dan Lailatul, 2013). Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham (Darsono, 2007:54). DER dapat dihitung dengan rumus: DER
=
Total Kewajiban Total Ekuitas
2.1.7.2. Likuiditas Menurut Ahmad (2004:463) keputusan investasi yang dibuat perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang maupun jangka pendek atau yang disebut likuiditas perusahaan. Likuiditas suatu perusahaan diukur dari kemampuannya memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo. Likuiditas berkenaan dengan solvency (kesanggupan melunasi) dari posisi dalam membayar utang-utangnya. Menurut
Tampubolon
(2005:35)
likuiditas
menunjukkan
tingkat
kemudahan relatif suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang dapat diperoleh. Likuiditas menunjukkan hubungan kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas yang digunakan adalah dengan menggunakan Current Ratio. Current Ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang membagi aktiva lancar dengan aktiva kewajiban lancar . Rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek.
Universitas Sumatera Utara
Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan rumus : CR =
Aktiva lancar
Kewajiban lancar
2.1.7.3. Profitabilitas Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas badan usaha dalam menghasilkan laba. Menurut Tampubolon (2005:39) pengkuran tingkat profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat Return On Investment (ROI) yang diharapkan dengan tingkat return yang diminta para investor dalam pasar modal. Jika return yang diharapkan lebih besar daripada return yang diminta, maka investasi tersebut dikatakan menguntungkan. Nilai pasar suatu saham sangat tergantung kepada perkiraan dari expected return dan risiko dari arus kas di masa yang akan datang. Rasio profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Profitabilitas dalam konteks rasio untuk mengukur pendapatan menurut laporan laba rugi dengan nilai investasi. Rasio profitabilitas kemudian dapat dibandingkan dengan rasio yang sama dengan rasio korporasi lainnya pada tahun-tahun sebelumnya. Rasio profitabilitas yang biasa yang digunakan adalah Return On Investment (ROI) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Menurut Tampubolon (2005:39) ROI dapat dihitung dengan rumus : ROI
=
Laba Bersih
Total aktiva
Universitas Sumatera Utara
2.2. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian empiris mengenai keputusan investasi antara lain : 1.
Saragih (2008) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
investasi pada perusahaan konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menganalisis pengaruh laba bersih, struktur modal, ROI, total hutang dan tingkat penjualan terhadap keputusan investasi pada perusahaan barang konsumsi. Hasil penelitian ini menunjukkan struktur modal, ROI, dan tingkat penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan investasi. Faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan investasi adalah struktur modal, dan hipotesis diuji menggunakan model regresi linear berganda. 2. Hidayat (2010) telah melakukan penelitian dengan judul analisis keputusan investasi dan financial constraints: studi empiris pada Bursa Efek Indonesia. Ada enam proksi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain CFAT (aliran kas dibagi aktiva tetap) adalah proksi dari likuiditas dan BM (nilai buku ekuitas dibagi nilai pasar ekuitas) adalah proksi dari kesempatan investasi merupakan variabel independen; D (variabel dummy, 1 untuk perusahaan financially constrained, 0 untuk perusahaan non financially constrained); CFAT*D (interaksi antara CFAT dengan dummy perusahaan financially constrained) dan BM*D (interaksi antara BM dengan dummy perusahaan non financially constrained) merupakan variabel moderasi; dan DER (total hutang dibagi total ekuitas) adalah variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi, dan adanya pengaruh positif kesempatan investasi terhadap keputusan investasi, hasil bahwa likuiditas lebih berpengaruh terhadap keputusan
Universitas Sumatera Utara
investasi pada perusahaan FC dibanding perusahaan NFC dan hasil kesempatan investasi lebih berpengaruh pada perusahaan NFC dibanding perusahaan FC. 3. Akwan (2011) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Arus Kas, Kebijakan Pendanaan, dan Laba terhadap Keputusan Perusahaan untuk Berinvestasi pada Perusahaan jasa di Bursa Efek Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Jasa yang ada pada Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2005 sampai tahun 2009. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 perusahaan jasa non keuangan untuk periode 2005 β 2009. Menggunakan alat uji regresi linier berganda dan asumsi klasik uji normallitas menggunakan SPSS 14.0. Hasil pembahasan diambil kesimpulan sebagai berikut : Hasil uji adjusted R2 menghasilkan nilai sebesar 11.3 persen yang menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen mendekati kuat. Hasil uji F menunjukkan bahwa bahwa Arus Kas Operasi, Kebijakan Pendanaan dan Laba secara berpengaruh terhadap Keputusan Investasi. 4. Wijaya dan Murwarni (2011) meneliti Pengaruh kepemilikan manajerial, leverage dan profitabilitas kebijakan investasi perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan tahun periode 2006-2008. Hasil penelitian ini menunjukkan Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan investasi. Leverage berpengaruh terhadap kebijakan investasi. Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan investasi perusahaan. 5. Ranawati dan Amanah (2013) melakukan penelitian dengan judul pengaruh arus kas operasi dan kebijakan pendanaan terhadap keputusan investasi. Penelitian
Universitas Sumatera Utara
ini menganalisis variabel arus kas operasi dan kebijakan pendanaan terhadap keputusan investasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006β2010 yaitu sebanyak 131 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut : (1) Hipotesis penelitian yang pertama menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi yang diwakili oleh rasio kecukupan arus kas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi yang diwakili oleh Rasio Tobinβs Q; (2) Hipotesis penelitian yang kedua menunjukkan bahwa variabel kebijakan pendanaan yang diwakili oleh Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan investasi yang diwakili oleh Rasio Tobinβs Q. 6.
Zaki (2013) melakukan penelitian dengan judul pengaruh arus kas,
kesempatan investasi, leverage, dan modal kerja terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained. Perusahaan yang menjadi penelitiannya adalah perusahaan manufaktur dengan periode tahun 2008-2010. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan. Arus kas berpengaruh positif terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained, sedangkan kesempatan investasi, leverage, dan modal kerja tidak berpengaruh terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan investasi jika ada ketersediaan dana internal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Saragih Faktor-faktor Variabel Hasil penelitian ini (2008) yang dependen : menunjukkan struktur modal, mempengaruhi keputusan ROI, dan tingkat penjualan investasi keputusan berpengaruh positif terhadap investasi pada Variabel keputusan investasi. Faktor perusahaan independen : laba yang paling dominan barang konsumsi bersih, struktur mempengaruhi keputusan di Bursa Efek modal, ROI, total investasi adalah struktur hutang dan modal . tingkat penjualan Hidayat Analisis Variabel Hasil penelitian menunjukkan (2010) keputusan dependen : bahwa likuiditas berpengaruh investasi dan keputusan positif terhadap keputusan financial investasi, dan adanya investasi constraints: studi Variabel pengaruh positif kesempatan empiris pada independen : arus investasi terhadap keputusan Bursa Efek kas operasi dan investasi, hasil bahwa Indonesia. kebijakan likuiditas lebih berpengaruh pendanaan terhadap keputusan investasi Akwan Pengaruh arus Variabel Hasil pembahasan diambil (2011) kas, kebijakan dependen : kesimpulan sebagai berikut pendanaan, dan keputusan Hasil uji F menunjukkan laba bahwa bahwa Arus Kas investasi Variabel Operasi, Kebijakan independen : arus Pendanaan dan Laba secara kas, kebijakan berpengaruh terhadap pendanaan, dan Keputusan Investasi . laba Wijaya Pengaruh Variabel Kepemilikan manajerial tidak dan kepemilikan dependen : berpengaruh terhadap Murwarni manajerial, keputusan kebijakan investasi. Leverage (2011) leverage dan investasi berpengaruh terhadap profitabilitas Variabel kebijakan investasi. kebijakan independen : Profitabilitas berpengaruh investasi kepemilikan terhadap kebijakan investasi perusahaan manajerial, perusahaan. leverage, dan profitabilitas Ranawati Pengaruh arus Variabel Hasil penelitian : dan kas operasi dan dependen : (1) Hipotesis penelitian yang kebijakan keputusan Amanah pertama menunjukkan bahwa (2013) pendanaan investasi variabel arus kas operasi yang terhadap Variabel indep diwakili oleh rasio kecukupan
Universitas Sumatera Utara
Peneliti
Judul Penelitian keputusan investasi
Zaki (2013)
Pengaruh arus kas, kesempatan investasi, dan leverage, modal kerja terhadap keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained.
Variabel Hasil Penelitian independen : arus arus kas tidak mempunyai kas operasi dan pengaruh yang signifikan kebijakan terhadap keputusan investasi pendanaan yang diwakili oleh Rasio Tobinβs Q; (2) Hipotesis penelitian yang kedua menunjukkan bahwa variabel kebijakan pendanaan yang diwakili oleh Debt to Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan investasi. Variabel Hasil penelitian : Arus kas dependen : berpengaruh positif terhadap keputusan keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan investasi Variabel financially constrained, independen : arus sedangkan kesempatan kas, kesempatan investasi, leverage, dan investasi, modal kerja tidak leverage, dan berpengaruh terhadap modal kerja keputusan investasi aktiva tetap pada perusahaan financially constrained. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan akan melakukan investasi jika ada ketersediaan dana internal.
2.3. Kerangka Konseptual Hubungan antar variabel dalam penelitian ini merupakan hubungan antara variabel independen kebijakan pendanaan, likuiditas, dan profitabilitas dengan variabel dependen yaitu keputusan investasi. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Bagaimana nantinya perusahaan akan mendanai investasinya, apakah dana yang digunakan berasal dari intern perusahaan atau berasal dari eksternal
Universitas Sumatera Utara
perusahaan. Dalam mengatur perpaduan sumber modal mana yang akan diambil, maka diperlukan suatu pertimbangan-pertimbangan tertentu dari perusahaan. Hubungan kausal antara kebijakan pendanaan dan keputusan investasi perusahaan didasarkan pada teori agensi. Teori agensi yang dikembangkan oleh Jensen (1986) menjelaskan bahwa penggunaan utang untuk investasi dapat mengurangi biaya keagenan dari arus kas bebas dan memotivasi manager untuk bekerja lebih disiplin sehingga penggunaan faktor-faktor produksi menjadi lebih produktif. Teori agensi juga menyatakan bahwa utang dapat memotivasi manager untuk menjadi efisien sehingga penggunaan aktiva perusahaan menjadi lebih produktif. Berdasarkan pemikiran teoritis diatas, maka kebijakan pendanaan perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap keputusan berinvestasi. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pengertian tersebut menunjukkan apakah dengan kas yang tersedia perusahaan mengalami kesulitan untuk mendanai investasinya atau tidak. Perusahaan dikatakan tidak mengalami kesulitan dalam mendanai investasinya apabila perusahaan mampu menghasilkan kas dalam membiayai investasi. Semakin besar likuiditas perusahaan struktur modalnya/hutangnya akan semakin berkurang, karena dengan likuiditas yang tinggi, perusahaan memiliki dana tersedia yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan perusahaan dengan modal sendiri, dalam pengambilan keputusan investasi biaya modal sendiri justru diperhitungkan daripada menanggung risiko. Penelitian yang dilakukan Hidayat (2010) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif
Universitas Sumatera Utara
terhadap
keputusan
investasi.Menurut
Brigham
dan
Houston
(2001:89)
profitabilitas adalah rasio yang memperlihatkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang terhadapa hasil operasi. Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Profitabilitas diukur dengan menggunakan proksi ROI (Return On Investment) untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui investasi. Semakin tinggi ROI suatu perusahaan maka akan meningkatkan keputusan investasi suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan Saragih (2008) menunjukkan bahwa ROI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan investasi. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan tinjauan pustaka dan tinjauan penelitian terdahulu yang digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2. Kerangka Konseptual
Universitas Sumatera Utara
2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konseptual maka dapat dirumuskan
hipotesis
sebagai
berikut:Kebijakan
pendanaan
berpengaruh
signifikan terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi
pada
perusahaan
food
and
beverages
di
Bursa
Efek
Indonesia.Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara