BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Peneliti Pendahuluan Dari semua jenis tabulampot, yang paling mudah ditanam adalah mangga
dan jambu air. Sedangkan tanaman lainnya perlu ketekunan karena memiliki karakter yang berbeda. Selain itu, pada tabulampot proses berbuahnya lebih cepat dibanding tanaman biasa. Mangga tabulampot, misalnya, bisa berbuah dalam waktu sekitar tiga tahun. Mangga perlu waktu hingga lima tahun untuk benar - benar bisa berproduktif . Itu karena tabulampot ditanam di tempat yang terbatas sehingga pasokan air maupun pupuk bisa diatur sesuai keinginan dan tidak tersebar ke mana-mana. Berbeda dari tanaman biasa yang ditanam di atas lahan, pasokan air dan pupuk bisa menyebar ke tempat sekitarnya sehingga kebutuhan tanaman pada dua hal itu berkurang. Usia sebuah tabulampot mangga maksimal sekitar 10 tahun. Pohon mangga biasa bisa puluhan tahun. Bagi yang hobi, kendala itu tidak menjadi masalah. Banyak orang yang bisa meraih sukses dengan hobi ini. Bahkan bisa mengembangkannya hingga berbuah dalam jumlah besar. Berbudidaya mangga tabulampot, tidak hanya sekedar berbudidaya tanaman seperti pada umumnya. Namun, perlu pengembangan teknologi maju. Untuk itu, para pakar dan praktisi lapangan dituntut untuk mampu merekayasa teknik tabulampot yang efisien dan tepat guna. Soalnya banyak komponen teknologi yang harus diperhatikan dan diaplikasikan. Tujuannya, agar tabulampot
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
berbentuk bagus, pendek, serasi, sehat, mampu berbunga dan berbuah sesuai dengan keinginan. Dalam penelitian sebelumnya tidak terdapat spesifikasi dalam kegiatan pemeliharaaan
tabulampot
seperti
kegiatan
penyiraman,
pemupukan,
pemangkasan, dan kegiatan pembungaan tanaman. Maka disini penulis akan mengembangkan penelitian tersebut lebih spesifik tentang pemeliharaan tabulampot meliputi penyiraman, pemupukan dan pembungaan tanaman berbasis android.
2.2
TABULAMPOT TABULAMPOT adalah istilah yang baru sekitar sepuluh tahun terakhir
muncul di masyarakat. Sebenarnya TABULAMPOT merupakan akronim dari TAnaman BUah daLAM POT. Tanaman buah yang lazim ditanam dalam pot adalah jeruk (keprok, siam dan manis), mangga, belimbing, rambutan sampai ke nangka. Mula-mula, tanaman buah ini ditanam dalam pot dalam rangka pembenihan (penangkaran). Secara tradisional, para penangkar benih tanaman buah, menyemai biji di lahan sawah, kemudian menyambungnya dengan mata tempel maupun sambung pucuk. Sumber : Tanaman Tabulampot (http://anakanakterang.web.id/web/kegiatan/tabulampot/) 2.2.1 Jenis Buah Tabulampot Sebelum polybag (kantong plastik hitam) ditemukan, para penangkar memindahkan benih tanaman buah ini ke dalam keranjang bambu agar tidak
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
mengalami kerusakan ketika diangkut jarak jauh. Agar benih bisa lebih tahan lama sebelum dipasarkan, maka tanaman tersebut juga ditaruh dalam pot gerabah maupun drum bekas. Sampai sekarang pun, para penangkar di Lampung dan beberapa tempat lainnya masih tetap menggunakan keranjang bambu untuk menampung benih yang baru saja dicabut dari lahan sawah. Tahun 1982, merupakan titik awal dari sebuah bisnis baru, yakni perdagangan tanaman buah dalam pot. Kebetulan pada waktu itu ada jenis jambu biji baru yang disebut sebagai jambu bangkok. Pada pameran tanaman yang diselenggarakan di Taman Impinan Jaya Ancol, benih jambu bangkok ukuran 30 cm. dalam polybag kecil, dijual dengan harga Rp 50.000,- per polybag. Nilai tersebut kuranglebih sama dengan benih lengkeng dataran rendah ukuran 30 cm, yang dipasarkan dengan harga Rp 200.000,- per polybag. Sejak tahun 1982, para penangkar benih mulai melihat adanya trend untuk menanam tanaman buah dalam pot yang sebenarnya telah dimulai pada awal tahun 1970an secara terbatas. Trend ini muncul akibat gerakan penghijauan yang pada waktu itu dicanangkan oleh Gubernur DKI Ali Sadikin. Mereka yang halaman rumahnya terbatas namun ingin punya banyak tanaman, mulai tertarik untuk mengembangkan tanaman hias dan tanaman buah dalam pot. Tanaman-tanaman tersebut akan melambung harganya apabila dijual dalam kondisi berbunga atau berbuah. Sumber : Tanaman Tabulampot (http://anakanakterang.web.id/web/kegiatan/tabulampot/) 2.2.2 Keuntungan Sistem Tabulampot Keuntungan yang didapatkan apabila memiliki tanaman tabulampot yaitu:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
a) Dapat memanfaatkan halaman sempit b) Kebutuhan unsur hara mineral dan air dapat dipenuhi secara optimal c) Pemborosan pupuk dapat diminimalisasi karena pemberiannya sesuai dengan kebutuhan. d) Mudah perawatannya terutama dalam penanggulangannya hama dan penyakit e) Lebih mudah dipindahkan tanpa resiko tanaman mengalami kematian f) Menanggulangi kecenderungan punahnya beberapa jenis tanaman g) Mudah dalam pengaturan masa berbunga dan berbuah sehingga akan diperoleh kontinuitas produksi sepanjang tahun. Sumber : Tanaman Tabulampot (http://anakanakterang.web.id/web/kegiatan/tabulampot/)
2.2.3 Syarat Tumbuh Tabulampot Dalam menanam TABULAMPOT, ada beberapa syarat yang harus di perhatikan, yaitu: 1) Pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan ketinggian tempat 2) Pemilihan bibit tanaman 3) Pemilihan media tanam dan pot 4) Pemupukan yang efektif 5) Pengendalian hama dan penyakit
Media tanam yang digunakan untuk Tabulampot sebaiknya memenuhi syarat minimal yaitu mengandung tanah sebesar 50%, pasir 20% dan bahan organik 30%, Bahan dasar untuk media media tanam terdiri atas tanah, pupuk
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
kandang, pupuk kimiawi dan bahan lain sebagai tambahan. Seperti pada gambar 2.1 berikut ini. Sumber : Tanaman Tabulampot (http://anakanakterang.web.id/web/kegiatan/tabulampot/)
Gambar 2.1 media tanam TABULAMPOT. Sumber : media tanam tabulampot ( http://leira-fruit.blogspot.com )
2.2.4 Perawatan Tabulampot Dari segi perawatan, tanaman buah dalam pot tidak tergolong sulit. Sama halnya dengan tanaman tanpa media pot, harus dipupuk dan diberi air. Namun, ada beberapa trik agar media potnya tidak menghalangi pertumbuhan tanaman. Benar, perawatannya memang tidak jauh berbeda, tetap memupuk, bisa secara pupuk kandang atau memakai pupuk NPK. Secara spesifik, merawat tanaman buah dalam pot harus memerhatikan beberapa faktor. Yaitu:
1) Pertama, untuk penyiraman di musim kemarau sangat diperlukan. Jika memakai air PAM, yang biasanya mengandung kaporit, sebaiknya di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
endapkan dulu semalam dan ke-esokan harinya baru disiramkan. Namun, usahakan benar-benar jangan sampai air siraman menggenang lebih dari 12 jam. Genangan air bisa merangsang timbulnya penyakit busuk akar. Penyiramannya juga tergantung musim, apabila musim panas maka penyiraman sehari sekali, begitu juga sebaliknya. Waktu penyiraman pagi bisa dilakukan sebelum pukul 09.00 dan sore sesudah pukul 16.00. 2) Kedua, yaitu penggemburan. Usahakan media tanam bibit tanaman tidak memadat. Pemadatan media biasanya terjadi karena penyiraman yang berlebihan. Setelah itu, lakukan penggemburan menggunakan sekop kecil. Hati-hati, jangan sampai merusak akarnya. 3) Ketiga, yaitu pemupukan. Meski media tanam menggunakan pupuk kandang, pupuk organik masih tetap diperlukan dalam menanam bibit tanaman. Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan, tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 25 gram per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya, setiap drum diberi 100 gram NPK (15:15:15). Caranya, benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup basah. 4) Keempat, penggantian tanah. Mengganti media tanah tanaman setahun sekali sudah cukup. Namun,akan lebih baik lagi jika dilakukan dua kali dalam setahun. Terlebih jika akarnya sudah jebol, media pot harus segera diganti. 5) Kelima, pemangkasan. Contohnya tanaman rambutan, di samping untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman agar tampak pendek, juga agar cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan perdana dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar 75-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
100 cm dari permukaan drum. Cara pemangkasan adalah untuk pemangkasan perdana, pilih 3 cabang primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50 cm, pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder. Pilih hanya tiga cabang sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang sekunder sampai tumbuh cabang tersier, dan pilih hanya tiga cabang tersier. Dari ketiga cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.
Sumber : Perawatan tanaman tabulampot
( http://www.sriwijayatani.com/index.php/tabulampot)
2.3
Mangga Apel Salah satu jenis mangga yang disukai untuk dijadikan tabulampot adalah
mangga apel karena memiliki sifat yang sangat genjah yang dapat berbuah terus menerus sepanjang tahun tidak mengenal musim setelah berumur 2 tahun dari bibit hasil okulasi. Mangga apel terdiri dari 2 jenis yakni mangga apel hijau dan apel merah. Mangga apel hijau memiliki kulit berwarna hijau kebiruan dimana pada saat buah masih muda, kulit buah akan dilapisi lapisan lilin. Setelah mangga apel hijau matang, warna kulit buah buah akan berubah menjadi kekuningan dengan daging buah berwarna oranye dan memilik aroma mangga gedong tetapi bertekstur daging halus dengan rasa manis sedikit masam. Berbeda dengan saudaranya mangga apel hijau, mangga appel merah memiliki kulit buah yang berwarna merah mencolok seperti gincu dengan semburat kuning tetapi memiliki ketebalan kulit lebih tipis. Daging buah mangga
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
apel merah juga lebih terasa manis dibandingkan dengan saudaranya mangga apel hijau tetapi sama-sama memiliki aroma harum dan bertekstur lebih manis. Sumber : Variates mangga apel ( http://panjalu-nursery.blogspot.com/2011/07/mangga-okyong.html)
2.4
Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan
dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer. Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instructionset . Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contohcontoh aplikasi ialah program pemproses kata dan Web Browser. Aplikasi akan menggunakan sistem operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung. Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis, aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App adalah sofware yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.5
Pengertian Android Android adalah kumpulan perangkat lunak yang ditujukan bagi perangkat
bergerak mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci. Android Standart Development Kid (SDK) menyediakan perlengkapan dan Application Programming Interface (API) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan pemrograman java. Android dikembangkan oleh Google bersama Open Handset Allience (OHA) yaitu aliansi perangkat selular terbuka yang terdiri dari 47 perusahaan Hardware,
Software
dan
perusahaan
telekomunikasi
ditujukan
untuk
mengembangkan standar terbuka bagi perangkat selular. Sumber : Pengertian Android ( http://developer.android.com )
2.5.1
Sejarah Android Pada mulanya terdapat berbagai macam sistem operasi pada perangkat
selular, diantaranya sistem operasi Symbian, Microsoft Windsos Mobile, Mobile Linux, iPhone, dan sistem operasi lainnya. Namun diantara sistem operasi yang ada belum mendukung standar dan penerbitan API yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan dan dengan biaya yang murah. Kemudian Google ikut berkecimpung didalamnya dengan platform Android,
yang
menjanjikan
keterbukaan, keterjangkauan, open source, dan framework berkualitas. Pada tahun 2005, Google mengakuisisi perusahaan Android Inc. untuk memulai pengembangan platform android. Dimana terlibat dalam pengembangan ini Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada pertengahan 2007 sekelompok pemimpin industri bersama-sama membentuk aliansi perangkat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
selular terbuka, Open Handset Alliance (OHA). Bagian dari tujuan aliansi ini adalah berinovasi dengan cepat dan menanggapi kebutuhan konsumen dengan lebih baik, dengan produk awalnya adalah platform Android. Dimana Android dirancang untuk melayani kebutuhan operator telekomunikasi, manufaktur handset, dan pengembang aplikasi. OHA berkomitmen untuk membuat android open source dengan lisensi Apache versi 2.0. Android pertama kali diluncurkan pada 5 November 2007, dan smartphone pertama yang menggunakan sistem operasi android dikeluarkan oleh T-Mobile dengan sebutan G1 pada bulan September 2008. Hingga saat ini android telah merilis beberapa versi android untuk menyempurnakan versi sebelumnya. Selain berdasarkan penomoran, pada setiap versi android terdapat kode nama berdasarkan nama-nama kue. Hingga saat ini sudah terdapat beberapa versi yang telah diluncurkan, diantaranya: 1) Android versi 1.5 dirilis pada 30 April 2009 diberi nama Cupcake dimana terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem. Versi 1.6 dirilis pada 15 September 2009 diberi nama Donut dimana dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA. 2) Android versi 2.0 dirilis pada 26 Oktober 2009 diberi nama Éclair perubahan
yang
dilakukan
adalah
pengoptimalan
hardware,
peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps – aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook. 3) Android versi 2.2 dirilis pada 20 Mei 2010 diberi nama Froyo (Frozen Yoghurt),
perubahan-perubahan
umumnya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
terhadap
versi-versi
18
sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market. 4) Android versi 2.3 dirilis pada 6 Desember 2010 diberi nama Gingerbread, perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 5) Android versi 3.0 / 3.1 dirilis pada Mei 2011 diberi nama Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
6) Android versi 4.0 dirilis pada tanggal 19 Oktober 2011 diberi nama ice cream sandwich (ICS), membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. 7) Android versi 4.1 dan 4.2 atau disebut sebagai Android Jelly Bean yang baru-baru ini di rilis. Belajar dari serangan malware terdahulu, kini komponen Android Jelly Bean ini telah dilengkapi sistem kemanan baru yang terintegrasi kuat dengan sistem operasi. Salah satunya adalah real-time scanning platform yang didesain untuk mememeriksa sebuah aplikasi sebelum dijalankan untuk langkah pencegahan terinstalnya malware atau trojan berbahaya. Fitur realtime scanning platform ini juga disinergikan dengan fasilitas keamanan yang diaplikasikan pada server Google Play Store yang secara terus menerus melakukan analisa terhadap hasil penegecekan terhadap sebuah aplikasi yang telah di-upload. Sumber : Sejarah android jenis dan versi android (http://www.teknologiz.com/2012/11/sejarah-android-jenis-dan-versiandroid.html)
2.5.2 Anatomi Android Dalam paket sistem operasi android tediri dari beberapa unsur seperti tampak pada gambar 2.2. Secara sederhana arsitektur android merupakan sebuah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
kernel Linux dan sekumpulan pustaka C / C++ dalam suatu framework yang menyediakan dan mengatur alur proses aplikasi.
Gambar 2.2 Detail Anatomi Android. Sumber : Anatomi Android (http://www.referensiana.com/2012/04/anatomi-android.html)
2.5.3 Linux Kernel Android dibangun di atas kernel Linux 2.6. Namun secara keseluruhan android bukanlah linux, karena dalam android tidak terdapat paket standar yang dimiliki oleh linux lainnya. Linux merupakan sistem operasi terbuka yang handal dalam manajemen memori dan proses. Oleh karenanya pada android hanya terdapat beberapa servis yang diperlukan seperti keamanan, manajemen memori, manajemen proses, jaringan dan driver. Kernel linux menyediakan driver layar, kamera, keypad, WiFi, Flash Memory, audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk mengatur aplikasi dan lubang keamanan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
sumber : Anatomi Andoroid (http://www.referensiana.com/2012/04/anatomi-android.html)
2.5.4 Libraries Android menggunakan beberapa paket pustaka yang terdapat pada C/C++ dengan standar Berkeley Software Distribution (BSD) hanya setengah dari yang aslinya untuk tertanam pada kernel Linux. Beberapa pustaka diantaranya: 1) Media Library untuk memutar dan merekam berbagai macam format audio dan video. 2) Surface Manager untuk mengatur hak akses layer dari berbagai aplikasi. 3) Graphic Library termasuk didalamnya SGL dan OpenGL, untuk tampilan 2D dan 3D. 4) SQLite untuk mengatur relasi database yang digunakan pada aplikasi. 5) SSl dan WebKit untuk browser dan keamanan internet.
Pustaka-pustaka tersebut bukanlah aplikasi yang berjalan sendiri, namun hanya dapat digunakan oleh program yang berada di level atasnya. Sejak versi Android 1.5, pengembang dapat membuat dan menggunakan pustaka sendiri menggunakan Native Development Toolkit (NDK). Sumber : Anatomi Android (http://www.referensiana.com/2012/04/anatomi-android.html)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.5.5 Android Runtime Pada android tertanam paket pustaka inti yang menyediakan sebagian besar fungsi android. Inilah yang membedakan Android dibandingkan dengan sistem operasi lain yang juga mengimplementasikan Linux. Android Runtime merupakan mesin virtual yang membuat aplikasi android menjadi lebih tangguh dengan paket pustaka yang telah ada. Dalam Android Runtime terdapat 2 bagian utama, diantaranya: 1) Pustaka Inti, android dikembangkan melalui bahasa pemrograman Java, tapi Android Runtime bukanlah mesin virtual Java. Pustaka inti android menyediakan hampir semua fungsi yang terdapat pada pustaka Java serta beberapa pustaka khusus android. 2) Mesin Virtual Dalvik, Dalvik merupakan sebuah mesin virtual yang dikembangkan oleh Dan Bornstein yang terinspirasi dari nama sebuah perkampungan yang berada di Iceland. Dalvik hanyalah interpreter mesin virtual yang mengeksekusi file dalam format Dalvik Executable (*.dex). Dengan format ini Dalvik akan mengoptimalkan efisiensi penyimpanan dan pengalamatan memori pada file yang dieksekusi. Dalvik berjalan di atas kernel Linux 2.6, dengan fungsi dasar seperti threading dan manajemen memori yang terbatas. Sumber : Anatomi Android (http://www.referensiana.com/2012/04/anatomi-android.html)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.5.6 Application Framework Kerangka aplikasi menyediakan kelas-kelas yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi android. Selain itu, juga menyediakan abstraksi generik untuk mengakses perangkat, serta mengatur tampilan user interface dan sumber daya aplikasi. Bagian terpenting dalam kerangka aplikasi android adalah sebagai berikut : 1) Activity Manager, berfungsi untuk mengontrol siklus hidup aplikasi dan menjaga keadaan ”Backstack“ untuk navigasi penggunaan. 2) Content
Providers,
berfungsi
untuk
merangkum
data
yang
memungkinkan digunakan oleh aplikasi lainnya, seperti daftar nama. 3) Resuource Manager, untuk mengatur sumber daya yang ada dalam program. Serta menyediakan akses sumber daya diluar kode program, seperti karakter, grafik, dan file layout. 4) Location Manager, berfungsi untuk memberikan informasi detail mengenai lokasi perangkat android berada. 5) Notification Manager, mencakup berbagai macam peringatan seperti, pesan masuk, janji, dan lain sebagainya yang akan ditampilkan pada status bar. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )
2.5.7 Application Layer Puncak dari diagram arsitektur android adalah lapisan aplikasi dan widget. Lapisan aplikasi merupakan lapisan yang paling tampak pada pengguna ketika menjalankan program. Pengguna hanya akan melihat program ketika digunakan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
tanpa mengetahui proses yang terjadi dibalik lapisan aplikasi. Lapisan ini berjalan dalam Android runtime dengan menggunakan kelas dan service yang tersedia pada framework aplikasi. Lapisan aplikasi android sangat berbeda dibandingkan dengan sistem operasi lainnya. Pada android semua aplikasi, baik aplikasi inti (native) maupun aplikasi pihak ketiga berjalan diatas lapisan aplikasi dengan menggunakan pustaka API (Application Programming Interface) yang sama. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )
2.6
Komponen Aplikasi Fitur penting android adalah bahwa satu aplikasi dapat menggunakan
elemen dari aplikasi lain (untuk aplikasi yang memungkinkan). Sebagai contoh, sebuah aplikasi memerlukan fitur scroller dan aplikasi lain telah mengembangkan fitur scroller yang baik dan memungkinkan aplikasi lain menggunakannya. Maka pengembang tidak perlu lagi mengembangkan hal serupa untuk aplikasinya, cukup menggunakan scroller yang telah ada. Agar fitur tersebut dapat bekerja, sistem harus dapat menjalankan aplikasi ketika setiap bagian aplikasi itu dibutuhkan, dan pemanggilan objek java untuk bagian itu. Oleh karenanya android berbeda dari sistem-sistem lain, Android tidak memiliki satu tampilan utama program seperti fungsi main() pada aplikasi lain. Sebaliknya, aplikasi memiliki komponen penting yang memungkinkan sistem untuk memanggil dan menjalankan ketika dibutuhkan. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
2.6.1 Activities Activity merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah aplikasi, karena Activity menyajikan tampilan visual program yang sedang digunakan oleh pengguna. Setiap Activity dideklarasikan dalam sebuah kelas yang bertugas untuk menampilkan antarmuka pengguna yang terdiri dari Views dan respon terhadap Event. Setiap aplikasi memiliki sebuah activity atau lebih. Biasanya pasti akan ada activity yang pertama kali tampil ketika aplikasi dijalankan. Perpindahan antara activity dengan activity lainnya diatur melalui sistem, dengan memanfaatkan activity stack. Keadaan suatu activity ditentukan oleh posisinya dalam tumpukan acitivity, LIFO (Last In First Out) dari semua aplikasi yang sedang berjalan. Bila suatu activity baru dimulai, activity yang sebelumnya digunakan maka akan dipindahkan ketumpukan paling atas. Jika pengguna ingin menggunakan activity sebelumnya, cukup menekan tombol Back, atau menutup activity yang sedang digunakan, maka activity yang berada diatas akan aktif kembali. Memory
Manager
android
menggunakan
tumpukkan
ini
untuk
menentukan prioritas aplikasi berdasarkan activity, memutuskan untuk mengakhiri suatu aplikasi dan mengambil sumber daya dari aplikasi tersebut. Ketika activity diambil dan disimpan dalam tumpukkan activity terdapat 4 kemungkinan kondisi transisi yang akan terjadi : 1) Active, setiap activity yang berada ditumpukan paling atas, maka dia akan terlihat, terfokus, dan menerima masukkan dari pengguna. Android akan berusaha untuk membuat activity aplikasi ini untuk untuk tetap hidup dengan segala cara, bahkan akan menghentikan activity yang berada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
dibawah tumpukkannya jika diperlukan. Ketika activity sedang aktif, maka yang lainnya akan dihentikan sementara. 2) Paused, dalam beberapa kasus activity akan terlihat tapi tidak terfokus pada kondisi inilah disebut paused. Keadaan ini terjadi jika activity transparan dan tidak fullscreen pada layar. Ketika activity dalam keadaan paused, dia terlihat active namun tidak dapat menerima masukkan dari pengguna. Dalam kasus ekstrim, android akan menghentikan activity dalam keadaan paused ini, untuk menunjang sumber daya bagi activity yang sedang aktif. 3) Stopped, ketika sebuah activity tidak terlihat, maka itulah yang disebut stopped. Activity akan tetap berada dalam memori dengan semua keadaan dan informasi yang ada. Namun akan menjadi kandidat utama untuk dieksekusi oleh sistem ketika membutuhkan sumberdaya lebih. Oleh karenanya ketika suatu activity dalam kondisi stopped maka perlu disimpan data dan kondisi antarmuka saat itu. Karena ketika activity telah keluar atau ditutup, maka dia akan menjadi inactive. 4) Inactive, kondisi ketika activity telah dihentikan dan sebelum dijalankan. Inactive activity telah ditiadakan dari tumpukan activity sehingga perlu restart ulang agar dapat tampil dan digunakan kembali.
Kondisi transisi ini sepenuhnya ditangani oleh manajer memori android. Android akan memulai menutup aplikasi yang mengandung activity inactive, kemudian stopped activity, dan dalam kasus luar biasa paused activity juga akan di tutup.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com ) 2.6.2 Services Suatu service tidak memiliki tampilan antarmuka, melainkan berjalan di background untuk waktu yang tidak terbatas. Komponen service diproses tidak terlihat, memperbarui sumber data dan menampilkan notifikasi. Service digunakan untuk melakukan pengolahan data yang perlu terus diproses, bahkan ketika Activity tidak aktif atau tidak tampak. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com)
2.6.3 Intents Intens merupakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan tindakan tertentu, seperti memilih foto, menampilkan halaman web, dan lain sebagainya. Intents tidak selalu dimulai dengan menjalankan aplikasi, namun juga digunakan oleh sistem untuk memberitahukan ke aplikasi bila terjadi suatu hal, misal pesan masuk. Intents dapat eksplisit atau implisit, contohnya jika suatu aplikasi ingin menampilkan URL, sistem akan menentukan komponen apa yang dibutuhkan oleh Intents tersebut. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com)
2.6.4 Broadcast Receivers Broadcast Receivers merupakan komponen yang sebenarnya tidak melakukan
apa-apa
kecuali
menerima
dan
bereaksi
menyampaikan
pemberitahuan. Sebagian besar Broadcast berasal dari sistem misalnya, Batre
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
sudah hampir habis, informasi zona waktu telah berubah, atau pengguna telah merubah bahasa default pada perangkat. Sama halnya dengan service, Broadcast Receivers tidak menampilkan antarmuka pengguna. Namun, Broadcast Receivers dapat menggunakan Notification Manager untuk memberitahukan sesuatu kepada pengguna. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com)
2.6.5 Content Providers Content Providers digunakan untuk mengelola dan berbagi database. Data dapat disimpan dalam file sistem, dalam database SQLite, atau dengan cara lain yang pada prinsipnya sama. Dengan adanya Content Provider memungkinkan antar aplikasi untuk saling berbagi data. Komponen ini sangat berguna ketika sebuah aplikasi membutuhkan data dari aplikasi lain, sehingga mudah dalam penerapannya. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )
2.7
Tipe Aplikasi Android Terdapat tiga kategori aplikasi pada android:
1) Foreground Activity Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar activity dapat berlangsung dengan lancar. 2) Background Service
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tidak tampak pada layar. Contohnya aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon. 3) Intermittent Activity Aplikasi yang masih membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna, namun sebagian sangat efektif jika dijalankan di background dan jika diperlukan akan memberi tahu pengguna tentang kondisi tertentu. Contohnya pemutar musik.
Untuk aplikasi yang kompleks akan sulit untuk menentukan kategori aplikasi tersebut apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari semua kategori. Oleh karenanya perlu pertimbangan bagaimana aplikasi tersebut digunakan dan menentukan kategori aplikasi yang sesuai. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )
2.8
Siklus Hidup Aplikasi Android Siklus hidup aplikasi android dikelola oleh sistem, berdasarkan kebutuhan
pengguna, sumber daya yang tersedia, dan sebagainya. Misalnya Pengguna ingin menjalankan browser web, pada akhirnya sistem yang akan menentukan menjalankan aplikasi. Sistem sangat berperan dalam menentukan apakah aplikasi dijalankan, dihentikan sementara, atau dihentikan sama sekali. Jika pengguna ketika itu sedang menjalankan sebuah Activity, maka sistem akan memberikan perioritas utama untuk aplikasi yang tersebut.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
Sebaliknya, jika suatu Activity tidak terlihat dan sistem membutuhkan sumber daya yang lebih, maka Activity yang prioritas rendah akan ditutup. Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses secara terpisah, yang masing-masing memliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi penggunaan memori pada aplikasi. Selain itu juga android dapat mengontrol aplikasi mana yang layak menjadi prioritas utama. Karenanya android sangat sensitive dengan siklus hidup aplikasi dan komponen-komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap setiap kondisi agar aplikasi menjadi stabil. Gambar 2.3 menunjukkan prioritas dari aplikasi.
Gambar 2.3 Prioritas aplikasi berdasarkan activity. Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )
2.9
Kelebihan Android Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, termasuk
didalamnya Symbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile Edition,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
Linux Mobile (LiMo), dan banyak lagi. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan Android. Walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform lain, Android adalah yang pertama menggabungkan hal seperti berikut: 1)
Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyukai hal ini karena dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan tanpa harus membayar royality. Sementara pengembang software menyukai karena android dapat digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun.
2)
Arsitektur komponen dasar android terinspirasi dari teknologi internet Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.
3)
Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL, browser dan penggunaan peta. Semua itu sudah tertanam pada android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.
4)
Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
5)
Dukungan grafis dan suarat terbaik, dengan adanya dukungan 2D grafis dan animasi yang diilhami oleh Flash menyatu dalam 3D menggunakan OpenGL memungkinkan membuat aplikasi maupun game yang berbeda.
6)
Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis dengan menggunakan bahas pemrograman Java dan dieksekusi oleh mesin virtual Dalvik, sehingga kode program portabel antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnya dengan dukungan masukan seperti penggunaan Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi layar semua dapat disesuaikan dengan program.
Sumber : Developer Android ( http://developer.android.com )
2.10
Pengertian SQlite SQLite merupakan sebuah sistem manajemen basisdata relasional yang
bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relatif kecil, ditulis dalam bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp. Tidak seperti pada paradigma client-server umumnya, Inti SQLite bukanlah sebuah sistem yang mandiri yang berkomunikasi dengan sebuah program, melainkan sebagai bagian integral dari sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protokol komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara langsung melalui bahasa pemrograman. Mekanisme
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
seperti ini tentunya membawa keuntungan karena dapat mereduksi overhead, latency times, dan secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basisdata (definisi data, tabel, indeks, dan data) disimpan sebagai sebuah file. Kesederhanaan dari sisi disain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data pada saat sebuah transaksi dimulai. Sumber : Wikipedia SQlite (http://id.wikipedia.org/wiki/SQLite)
2.10.1 Fitur – fitur SQlite Pustaka SQLite mengimplementasikan hampir seluruh elemen-elemen standar yang berlaku pada SQL-92, termasuk transaksi yang bersifat atomic, konsistensi basisdata, isolasi, dan durabilitas (dalam bahasa inggris lebih sering disebut ACID), trigger, dan kueri-kueri yang kompleks. Tidak ada pengecekan tipe sehingga data bisa dientrikan dalam bentuk string untuk sebuah kolom bertipe integer. Beberapa kalangan melihat hal ini sebagai sebuah inovasi yang menambah nilai guna dari sebuah basisdata, utamanya ketika digunakan dalam bahasa pemrograman berbasis script (PHP, Perl), sementara kalangan lain melihat hal tersebut sebagai sebuah kekurangan. Beberapa proses ataupun thread dapat berjalan secara bersamaan dan mengakses basisdata yang sama tanpa mengalami masalah. Hal ini disebabkan karena akes baca data dilakukan secara paralel. Sementara itu akses tulis data hanya bisa dilakukan jika tidak ada proses tulis lain yang sedang dilakukan; jika tidak, proses tulis tersebut akan gagal dan mengembalikan kode kesalahan (atau bisa juga secara otomatis akan mencobanya kembali sampai sejumlah nilai waktu
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
yang ditentukan habis). Hanya saja ketika sebuah tabel temporer dibuat, mekanisme penguncian pada proses multithread akan menyebabkan masalah. Update yang terkini (versi 3.3.4) dikatakan telah memperbaiki masalah ini. Sebuah program yang mandiri dinamakan sqlite disediakan dan bisa digunakan untuk mengeksekusi kueri dan memanajemen file-file basisdata SQLite. Program tersebut juga merupakan contoh implementasi penulisan aplikasi yang menggunakan pustaka SQLite. Sumber : Wikipedia SQlite (http://id.wikipedia.org/wiki/SQLite)
2.10.2 Kelebihan dan Kekurangan SQlite Sqlite
merupakan
salah
satu
embbeded
database
yang
wajib
dipertimbangkan untuk digunakan pada aplikasi bukan enterprise karena memiliki beberapa kelebihan yaitu : a) Secara umum cukup stabil b) Perfomanya lebih efesien dan cepat dibandingkan database yang lain c) Sedikit menggunakan memory, hanya membutuhkan sigle library untuk mengakses database d) Berjalan dibanyak platform yang berbeda, dan dapat dipindahkan dengan mudah tanpa setting administrasi yang rumit. e) Memenuhi standart ACID (Atomicity, Consistensy, Isolation, dan Durability ) f) Mendukung ANSI 92 SQl Standar. g) Mempunyai API untuk bahasa C++, PHP, Perl, Phyton, dan Tcl.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
h) License public domain, free untuk redistributed. Sumber : SQlite pada rdbms (http://tiiyawulaan.blogspot.com/2011/11/sqlite-pada-rdbms.html) Meskipun merupakan database server yang cukup sederhana dengan beberapa fasilitas, bukan berarti SQLite tidak memiliki kekurangan. Beberapa fasilitas
yang
tidak
didukung
oleh
SQLite
sengaja
ditiadakan
untuk
mempertahankan SQLite sebagai embeddable database server. Berikut beberapa fasilitas yang umum ada pada database server dan tidak dimiliki atau tidak didukung oleh SQLite : a) CHECK constraint, Fasilitas ini umumnya digunakan sebagai pemeriksa, namun ditiadakan karena masih dapat digantikan oleh NOT NULL serta UNIQUE. b) Variabel subquery, Meskipun memiliki arti yang penting, penggunaan subquery atau perintah query di dalam query ini tidak didukung. c) Foreign Key Constraint, Sama halnya dengan CHECK constraint, fasilitas ini sengaja dihilangkan oleh SQLite. d) Alter Table, Oleh karena tidak memiliki fasilitas ini, maka untuk mengubah struktur tabel harus dilakukan dengan menghapus tabel kemudian membuat ulang. e) Grant dan Revoke, Fasilitas ini cukup penting untuk keamanan, namun karena SQLite melakukan pembacaan serta penulisan pada file disk, maka hak izin akses bergantung pada sistem operasi yang digunakan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
f) Right dan Full Outer Join, Meskipun penggunaan right serta full outer join tidak diperkenankan, akan tetapi SQLite masih menyediakan left outer join. g) Penulisan pada View SQLite hanya memperbolehkan penggunaan view untuk dapat dibaca saja, dengan demikian anda tidak dapat melakukan modifikasi pada view. Sebagai gantinya, SQLite menyediakan trigger yang dapat digunakan untuk memodifikasi view.
Harus diakui memang, dengan kekurangan-kekurangan yang ada, SQLite kurang begitu cocok untuk dijadikan database server pada aplikasi client/server berbasis dekstop. Kebanyakan aplikasi dekstop yang digunakan untuk mengelola aplikasi bisnis memerlukan fitur-fitur yang kompleks. Meski demikian, untuk keperluan aplikasi web, bisa dikatakan SQLite mampu mengganti semuanya. Sumber : SQlite pada rdbms (http://tiiyawulaan.blogspot.com/2011/11/sqlite-pada-rdbms.html)
2.11
Pengertian Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk
mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse: a) Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris,AIX, HP-UX dan Mac OS X.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
b) Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya. c) Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat
lunak,
seperti
dokumentasi,
test
perangkat
lunak,
pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in. Sumber: Apa itu eclipse. (http://catatan.nenonesia.com/2011/07/apa-itu-eclipse.html)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada bab ini akan dijelaskan analisa dan perancangan sistem yang akan dikembangkan
pada
sistem
APLIKASI
REMINDER
BERTANAM
TABULAMPOT POHON MANGGA APEL BERBASIS ANDROID. 3.1.
Analisa Kebutuhan Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam
bagian-bagian
komponennya
dengan
maksud
untuk
mengidentifikasi
dan
mengevaluasi permasalahan. Bagian analisis ini terdiri atas analisis fungsional, analisis performansi, gambaran sistem dari sudut pandang user yang dinyatakan dalam use case diagram, dan gambaran alur sistem. 3.1.1
Analisa Fungsional Analisa fungsional merupakan paparan mengenai fitur-fitur yang akan
dimasukkan ke dalam APLIKASI REMINDER BERTANAM TABULAMPOT POHON MANGGA APEL BERBASIS ANDROID.. Fitur-fitur tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Mampu menampilkan jadwal perawatan tanaman tabulampot yang sesuai dengan waktu perawatan yang di butuhkan tanaman tabulampot. 2. Terdapat pilihan pengaturan reminder yang berfungsi untuk mengingatkan waktu merawat tanaman tabulampot.
38
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
3. Terdapat pilihan pengaturan mode pengingat yang berfungsi untuk mengatur bentuk pengingat yang diinginkan oleh pengguna. 4. Terdapat pilihan menu default yang gunanya untuk mengembalikan kembali pengaturan reminder ke pengaturan awal.
3.1.2
Performansi aplikasi reminder APLIKASI REMINDER BERTANAM TABULAMPOT POHON MANGGA
APEL BERBASIS ANDROID merupakan aplikasi yang berjalan di lingkungan sistem operasi Android. Terdapat beberapa keterbatasan yang ditemui pada perangkat berbasiskan Android. Sehingga perlu diperhatikan guna menjadi acuan dalam pengembangan aplikasi reminder, diantaranya: 1. Sumber daya memori yang terbatas, hingga saat ini perangkat Android yang banyak beredar memiliki kapasistas memori terbatas. Adapun yang tertinggi saat ini 512 Mb. 2. Sumber daya baterai yang secara efektif hanya mampu bertahan selama kurang lebih 6 jam, dengan penggunaan secara terus-menerus dan kurang lebih 200 jam dalam keadaan standby. 3. Tampilan antar muka aplikasi sangat berpengaruh terhadap waktu tunggu hingga aplikasi benar-benar siap digunakan, semakin banyak komponen yang digunakan akan semakin lama pula waktu tunggu yang dibutuhkan. Dari keterbatasan-keterbatasan pada perangkat, maka diusulkan beberapa alternative untuk meningkatkan performa aplikasi dengan keterbatasan yang ada, diantaranya:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
1. Merancang aplikasi dengan penggunaan memori seefektif mungkin, sehingga tidak menganggu siklus operasi Android dan aplikasi lain. 2. Merancang aplikasi dengan pemanfaatan sumber daya seefisien mungkin namun tidak mengurangi fungsi dan performa aplikasi. 3. Merancang aplikasi dengan antar muka yang sederhana namun tetap menarik dan ramah bagi pengguna.
3.1.3 Use Case Diagram Use case merupakan gambaran scenario dari interaksi antara user dengan sistem.
Sebuah diagram use case menggambarkan hubungan antara aktor dan
kegiatan yang dapat dilakukannya terhadap aplikasi.
view_menu_utama penyiraman
user pemupukan
view_menu_akti fitas
pemupukan_sebel um_pembungaan vi ew_menu_i nformasi
vi ew_menu_bantuan
mel akukan_pengaturan_apl i kasi
Gambar 3.1 Diagram Use Case
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
Pada diagram use case yang telihat pada Gambar 3.1 terdiri dari 1 aktor / user dan 5 use case. Alur ini dimulai ketika pengguna masuk kedalam menu utama,disini pengguna bias melihat empat menu yaitu menu aktifitas, menu informasi, menu bantuan dan
menu pengaturan. Apabila pengguna masuk kedalam menu
aktifitas, pengguna dapat melihat kegiatan perawatan apa saja yang sudah dilakukan. Jika pengguna masuk kedalam menu informasi, pengguna dapat melihat informasi seputar tanaman tabulampot dan tata cara perawatan tanaman dan informasi tentang hama. Di menu bantuan, pengguna akan mendapatkan panduan tentang cara pengoperasian aplikasi tebulampot reminder. Dan jika pengguna masuk kedalam menu pengaturan, pengguna dapat mengatur waktu perawatan tanaman yang nanti hasil pengaturan tersebut akan muncul berupa reminder berupa alarm.
3.2
Perancangan aplikasi reminder Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini merupakan hasil transformasi dari analisa kedalam perancangan yang nantinya akan di implementasikan. Hal penting yang menjadi perhatian pada perancangan adalah bahwa rancangan yang dibuat diharapkan dapat digunakan dengan mudah oleh semua user. Yang dimaksud semua user adalah bahwa tidak hanya seorang ahli saja yang dapat menggunakan aplikasi ini, namun orang awam pun dapat menggunakannya. Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain adalah kinerja program yang baik dalam mengoperasikan aplikasi yang dibuat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
3.2.1 Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Dalam perancangan sistem aplikasi reminder tabulampot ini penulis memilah menjadi dua (2) aktifitas atau activity diagram. Yang mana diantaranya adalah diagram melihat menu aktifitas, diagram melihat menu informasi, diagram melihat menu bantuan, diagram melihat menu pengaturan reminder.
Gambar 3.2 Diagram melihat menu aktifitas
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
Pada Gambar 3.2 dapat dilihat bahwa terdapat 3 (tiga) state object yang bernama user dan aplikasi (Tabulampot reminder). Di dalam diagram activity melihat menu aktifitas terdapat dua activity yang dilakukan user terhadap aplikasi (Tabulampot reminder). Aktifitas user yang dimaksud diantaranya adalah melihat aktifitas penyiraman, pemupukan, dan juga proses pemupukan sebelum pembungaan yang sudah di lakukan sebelumnya. User dapat memantau penyiraman dan pemupukan yang sudah terjadi sebelumnya.
Gambar 3.3 Diagram menu informasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
Pada Gambar 3.3 dapat dilihat bahwa juga terdapat 2 (dua) state object yang bernama user dan aplikasi (Tabulampot reminder). Didalam diagram aplikasi tabulampot, user dapat melihat informasi seputar tanaman tabulampot yang di klasifikasikan menjadi beberapa sub menu informasi.
USER
APLIKASI
pil ih menu
menu panduan
tampilan menu panduan
Gambar 3.4 Diagram view menu panduan Pada Gambar 3.4 dapat dilihat bahwa juga terdapat 2 (dua) state object yang bernama user dan aplikasi (Tabulampot reminder). Didalam diagram view menu panduan, user dapat melihat panduan atau tata cara penggunaan aplikasi Tabulampot reminder.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
user
aplikasi
pilih menu
pengaturan
setting waktu pemupukan
save
batal kan
waktu pemupukan disimpan
setti ng waktu pemupukan di batalkan
setting periode pem upukan
pilih periode
batalkan
periode pemupukan disimpan
setting periode pemupukan di batalkan
setting periode pemupukan sebelum pembungaan
pilih bulan
batalkan
periode pemupukan sebelum pembungaan disimpan
setting periode pemupukan sebelum pembungaan di batalkan
setting waktu penyi raman
simpan
batalkan
pengaturn waktu penyiraman disimpan
pengaturan waktu penyi raman di batalkan
setting periode penyi raman
pilih periode penyi raman
batalkan
pengaturan periode penyi raman disimpan
pengaturan periode penyiraman di batalkan
setting penggunaan suara untuk remi nder
setting ringtone
pilih ringtone
batalkan
ringtone telah di pilih
ringtone di batalkan
setting modus getar
reset to default
ya tidak
aplikasi akan merestart kembali ke pengaturan awal
sistem tetap menjalankan pengaturan yang baru di i nputkan
pengaturan rem inder selesai
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
Gambar 3.5 Diagram menu pengaturan Pada Gambar 3.5 dapat dilihat bahwa juga terdapat 2 (dua) state object yang bernama user dan aplikasi (Tabulampot reminder). Dimana user akan melakukan setting waktu pemupukan, setting periode pemupukan, setting periode pemupukan sebelum proses pembungaan, setting waktu penyiraman, setting periode penyiraman, setting suara, setting memilih ringtone yang akan di gunakan, setting modus getar, dan setting restore to default. 3.2.2 Class Diagram Diagram kelas (class diagram) merupakan diagram struktural yang memodelkan sekumpulan kelas, interface, kolaborasi dan relasinya. Diagram kelas digambarkan dengan kotak, yang pada dasarnya terbagi atas tiga bagian yaitu, Nama Kelas, Atribut, dan Operasi. Diagram kelas digunakan untuk menggambarkan proses static dari aplikasi Tabulampot reminder. Dimana dapat dilihat pada Gambar 3.6 yang mana terdapat tiga (class object) yaitu pemupukan,penyiraman dan pembungaan. Tiap class object saling terkait satu sama lain. Seperti pada inputan awal pada saat masuk ke aplikasi tebulampot reminder, pengguna akan memasukkan tanggal pemupukan pertama,maka secara otomatis akan masuk kedalam database pemupukan. Selanjutnya inputan tersebut akan digunakan sebagai nilai pembanding untuk masukan pengaturan selanjutnya yang akan dilakukan oleh pengguna. Seperti melakukan masukan pengaturan penyiraman, dan pembungaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
penyiraman
pembungaan
- idpenyiraman : penyiraman - tanggalpenyi raman : penyiraman - jampenyiraman : penyiraman
- idpembungaan : pembungaan - tanggalpembungaan : pembungaan - jampembungaan : pembungaan
+ save () : penyiraman + edit () : penyiraman
+ save () : pembungaan + edit () : pembungaan
0..1
0..1
0..*
0..* pemupukan
- idpemupukan : pemupukan - tanggal pemupukan : pemupukan - jampemupukan : pemupukan + save () : pemupukan + edi t () : pemupukan
Gambar 3.6 Class diagram 3.2.3 Sequence Diagram Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Pada sequence diagram
ini menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan pada sistem sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
SequenceDiagram_1
TABULAMPOT REM INDER
menu utama
aktifitas
informasi
bantuan
pengaturan
sistem
USER input jadwal pemupukan pertama pilih m enu request menampilkan m enu-menu aplikasi tabulampot reminder
pilih menu aktivitas
request
menampilkan menu aktivitas pilih m enu informasi
request
menampil kan menu informasi pilih menu bantuan
request
menampilkan m enu bantuan pi lih m enu pengaturan
proses menampilkan m enu pengaturan input waktu pemupukan,periode pemupukan dan waktu penyiraman proses memanggil reminder
peri ngatan reminder tabulampot
Gambar 3.7 Sequence Diagram Pada Gambar 3.7 dijelaskan alur dari interaksi antar obyek dengan sistem yang terjadi. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai sequence diagram di atas: •
terdapat satu actor dan enam obyek dalam diagram sequence pembuatan perancangan aplikasi Tabulampot reminder ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
•
user sebelum masuk ke menu utama aplikasi Tabulampot reminder harus memasukkan pengaturan pertama pemupukan tanaman. Apabila user tidak memasukkan pengaturan pertama pemupukan maka user tidak dapat masuk ke menu utama aplikasi. Dan apabila user telah memasukkan pengaturan pertama pemupukan, maka pengguna aplikasi akan masuk ke menu utama.
•
Bila user memilih menu aktifitas, maka user dapat melihat kegiatan pemupukan dan penyiraman yang telah di lakukan sebelumnya.
•
jika user memilih menu informasi, maka user dapat melihat informasi seputar tanaman tabulampot dan cara pembudidayaanya.
•
jika user memilih menu bantuan, maka user akan melihat informasi seputar aplikasi Tabulampot ireminder.
•
jika user memilih menu pengaturan, maka user akan menginputkan jadwal waktu penyiraman, periode pemupukan, dan waktu penyiraman yang kemudian akan disimpan dalam aplikasi dan akan menampilkan output jadwal perawatan tanaman tabulampot.
•
Sedangkan cara kerja tampilan pengingat/reminder tersebut adalah user sebagai pengguna penuh atas aplikasi ini meminta (input reminder) sehingga aplikasi memberi sinyal pada sistem.
•
Setelah itu sistem menampilkan pengingat/reminder yang telah diminta dan user dapat menghentikan pengingat/reminder.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
a) Sequence Diagram menu aktiftas menu_aktifitas
menu_utama user
melihat_menu
menu_aktifitas
sistem
request menampilkan_menu_utama
pilih_menu
request
menampilkan menu_aktifitas
Gambar 3.8 Sequence Diagram menu aktiftas. Pada gambar 3.8 diatas, apabila user memilih menu aktifitas, maka user dapat melihat kegiatan pemupukan , penyiraman , dan pemupukan sebelum pembungaan yang telah di lakukan sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
b) Sequence Diagram menu informasi menu_informasi
menu_utama user lihat_menu
menu_informasi
sistem
request tampilan_menu_utama
pilih_menu
request
tampilan_menu_informasi
Gambar 3.9 Sequence Diagram menu informasi. Pada gambar 3.9 diatas, jika user memilih menu informasi, maka user dapat melihat informasi seputar tanaman tabulampot dan cara pembudidayaanya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
c) Sequence Diagram menu bantuan. menu_bantuan
menu_utama user lihat_menu
menu_bantuan
sistem
request menampilkan_meu_utama
pilih_menu
request
menampilkan_menu_bantuan
Gambar 3.10 Sequence Diagram menu bantuan. Pada gambar 3.10 diatas, jika user memilih menu bantuan, maka user akan melihat informasi seputar tata cara penggunaan aplikasi Tabulampot reminder.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
d) Sequence Diagram menu pengaturan. menu_pengaturan
m enu_utam a
menu_pengaturan
user
si stem
request
l i hat_m enu
tampi l kan_m enu
i nput_pengaturan
proses_query() tampi l an_data_pengaturan si m pan_pengaturan request penyi mpanan_berhasi l m i nta_peri ngatan request menam pi l kan_mode_remi nder
m enghenti kan_rem i nder
Gambar 3.11 Sequence Diagram menu pengaturan. Pada gambar 3.11 diatas, apabila user memilih menu pengaturan, maka user akan menginputkan jadwal waktu penyiraman, periode pemupukan, dan waktu penyiraman yang kemudian akan disimpan dalam aplikasi dan akan menampilkan output jadwal perawatan tanaman tabulampot.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
3.2.4 Perancangan Navigasi Aplikasi Tabulampot teminder menggunakan struktur navigasi Hierarchical Model. Dimana menu utama adalah pusat navigasi yang merupakan penghubung ke semua fitur pada aplikasi.
Gambar 3.12 Struktur Navigasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
Dari struktur navigasi ini, perpindahan antar fitur yang tersedia dapat dilakukan melalui menu. Karena Android mendukung fitur layar sentuh kapasitif yang dapat
menerima input sentuhan
dari jari, sehingga navigasi dapat
dilakukan dengan menggunakan sentuhan pada layar.
3.2.4.1 Perancangan Antar Muka ( Interface ) Perancangan interface adalah bagian yang penting dalam aplikasi, karena yang pertama kali dilihat ketika aplikasi dijalankan adalah tampilan antar muka ( interface) aplikasi.
Gambar 3.13 Desain Layar Tampilan awal Tabulampot reminder
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
Dapat dilihat pada Gambar 3.13 sebelum masuk ke menu utama aplikasi terlebih dahulu muncul tampilan awal Tabulampot reminder. 3.2.4.2 Perancangan Antar Muka form menu utama aplikasi.
Gambar 3.14 Desain Layar Tampilan menu utama aplikasi reminder. dalam perancangan awal interface sebuah aplikasi Tabulampot reminder yang mempunyai beberapa menu diantaranya adalah aktifitas, informasi, bantuan, dan pengaturan. Dimana dari masing – masing menu tersebut mempunyai fungsi yang berbeda – beda yaitu aktifitas (melihat aktifitas penyiraman dan pemupukan yang telah di lakukan), view informasi (menginformasikan tentang apa itu tanaman TABULAMPOT), bantuan(sebuah petunjuk/penjelasan tentang penggunaan aplikasi Tabulampot reminder itu sendiri), pengaturan (mengantur aplikasi Tabulampot reminder).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
3.2.4.3 Perancangan Antar Muka Aktifitas.
Gambar 3.15 Desain Layar Tampilan menu aktifitas. Pada Gambar 3.15 merupakan sebuah tampilan dari salah satu menu aplikasi Tabulampot reminder yaitu menu aktifitas. Didalam menu ini,aktifitas penyiraman, pemupukan serta proses pemupukan sebelum masa pembungaan tanaman yang sudah berlangsung akan di tampilkan di menu aktifitas.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
3.2.4.4 Perancangan Antar Muka menu informasi.
Gambar 3.16 Desain Layar Tampilan menu informasi Pada Gambar 3.16 merupakan sebuah tampilan dari salah satu menu aplikasi Tabulampot reminder yaitu menu pilihan informasi. Didalam menu ini berisi informasi tentang tanaman tabulampot yang terbagi dalam sub menu yang sangat diperlukan user untuk bertanam tabulampot.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
3.2.4.5 Perancangan Antar Muka menu bantuan.
Gambar 3.17 Desain Layar Tampilan menu bantuan. Pada Gambar 3.17 merupakan sebuah tampilan dari salah satu menu aplikasi Tabulampot reminder yaitu menu bantuan. bantuan bertujuan untuk memudahkan user menggunakan atau mengolah aplikasi reminder bertanam tabulampot ini dengan baik dan sesuai dengan alur yang telah ditetapkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
3.2.4.6 Perancangan Antar Muka pengaturan
Gambar 3.18 Desain Layar Tampilan menu pengaturan Pada Gambar 3.18 dapat dilihat bahwa menu pengaturan yang dimiliki aplikasi Tabulampot reminder ini terdiri dari sembilan pilihan yaitu : 1. Mengatur waktu pemupukan tanaman.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
Waktu pemupukan tanaman digunakan untuk menentukan waktu pengingat untuk melakukan pemupukan tanaman. Seperti terlihat pada gambar 3.19 dibawah ini :
Gambar 3.19 Desain Layar Tampilan menu pengaturan waktu pemupukan. 2. Mengatur periode waktu pemupukan tanaman. Periode pemupukan digunakan untuk memilih periode pemupukan untuk pengingat. Seperti terlihat pada gambar 3.20 dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
Gambar 3.20 Desain Layar Tampilan menu pengaturan periode pemupukan 3. Pengaturan periode masa pembungaan. periode pemupukan sebelum masa pembungaan digunakan untuk memilih bulan sebelum datangnya proses pembungaan. Seperti terlihat pada gambar 3.21 dibawah ini :
Gambar 3.21 Desain Layar Tampilan menu pengaturan pemupukan sebelum pembungaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
4. Waktu penyiraman. waktu penyiraman digunakan untuk menentukan waktu pengingat untuk melakukan penyiraman. Seperti terlihat pada gambar 3.22 dibawah ini :
Gambar 3.22 Desain Layar Tampilan menu pengaturan penyiraman. 5. Periode penyiraman. Periode penyiraman digunakan untuk memilih periode yang akan diproses oleh system untuk melakukan penyiraman. Seperti terlihat pada gambar 3.23 dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Gambar 3.23 Desain Layar Tampilan menu pengaturan periode penyiraman. 6. Suara. Suara digunakan user untuk memberi efek suara sebagai reminder. 7. Pilih ringtone. Ringtone digunakan untuk memilih nada dering yang digunakan untuk pengingat. 8. Modus getar. Modus getar digunakan untuk penggunaan efek getaran pada handphone untuk reminder. 9. Restore default. Menu restore default digunakan user untuk mengembalikan sistem reminder ke pengaturan semula. Seperti terlihat pada gambar 3.24 dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
Gambar 3.24 Desain Layar Tampilan menu pengaturan reset to default.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV IMPLEMENTASI
4.1.
Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, ada beberapa hal yang
harus dibutuhkan. Perangkat keras dan perangkat lunak merupakan dua hal yang selalu dibutuhkan dalam mengimplementasikan rancangan yang telah ada. 4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras Dalam menerapkan dari rancangan yang telah dijelaskan sebelumnya dibutuhkan beberapa perangkat keras untuk menyajikan aplikasi ini. Adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah: 1. Handphone Berbasiskan Sistem Operasi Android SAMSUNG GT-S5570 (Galaxy Mini) dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Sistem Operasi Android : 2.3 (Gingerbread) b. CPU : 600 Mhz Qualcomm c. Ruang Penyimpanan : 181 Mb (internal) dan 8 Gb (microSD) d. Memori : 278 Mb DDR SDRAM e. Dimensi Layar : 340 x 480 Pixel f. Input : Layar sentuh kapasitif, Volume Control, Accelerometer g. Konekivitas : Wi-Fi (802.11b/g), Bluetooth 2.0, USB, A-GPS, Quad Band, HSDPA/HSUPA.
66
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
2. Kabel data serial port Fungsi dari kabel data ini adalah untuk menghubungkan antara Komputer dengan Handphone. 3. Satu unit notebook dengan spesifkasi antara lain: •
Prosesor: AMD C-60 APU with Radeon™ HD graphics 1.00 GHz
•
Memori : 2Gb DDR3-1066MHz
•
Ruang Penyimpan : 80 Gb
4.1.2. Spesifikasi Perangkat Lunak Dalam menerapkan rancangan yang telah dibuat, dibutuhkan beberapa software untuk membuat program pengingat jadwal kuliah yaitu: 1. Bahasa Pemrograman Java Dalam hal ini digunakan Java Development Kid (JDK) jdk-6u22-windows-i586 2. Sistem Operasi Untuk penggunaan sistem operasi dapat digunakan Windows XP (32-bit) atau Vista,win7 (32 atau 64 bit), Mac OS X 10.4.8 atau diatasnya, dan Linux. 3. Integrated Development Environment (IDE) Eclipse Indigo Untuk memudahkan dalam pengembangan aplikasi, maka digunakan, IDE karena memiliki beberapa fasilitas yang diperlukan dalam pembangunan perangkat lunak. Adapun dalam pengembangan ini digunakan Eclipse Indigo dikarenakan telah mendukung Android Development Tools.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
4. Android Software Development Kit (Android SDK) Android SDK menyediakan menyediakan development enviromnet dengan semua komponen yang diperlukan, Antara lain tools pengembangan, libraries, dokumentasi, dan contoh aplikasi serta disertakan pula emulator untuk mensimulasikan aplikasi berjalan pada perangkat. Pada SDK terdapat pula Apikey atau Minimum SDK Requiered, Apikey adalah Key yang digunakan untuk mengidentifikasi versi android yang digunakan. Pada pengembangan aplikasi ini menggunakan apikey 15 dengan versi yang di gunakan untuk pengembangan adalah Gingerbread 2.3.4. Penulis memilih Apikey 15 karena semakin rendah apikey yang di gunakan semakin banyak pula device yang bisa menginstall aplikasi ini. Pada kenyataannya saat ini masih banyak device yang menggunakan OS berbasis gingerbread untuk kelas menengah kebawah Dan juga Penulis menyesuaikan dengan device yang digunakan untuk men-Debug aplikasi ini. 5. Android Development Tools (ADT) Android membuat kostum plugin untuk IDE Eclipse, sehingga dengan adanya ADT ini memberikan kemudahan dalam pengembangan aplikasi, membuat tampilan antarmuka aplikasi, menambahkan komponen yang diperlukan, mendebug aplikasi dengan menggunakan perangkat SDK Android, dan bahkan membungkus aplikasi yang telah dikembangkan untuk di distribusikan. Adapun ADT yang digunakan adalah ADT 8.0.0.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
4.2
Implementasi Antarmuka Antarmuka merupakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung
dengan pengguna (user). Antarmuka pengguna berfungsi untuk menghubungkan antara pengguna dengan aplikasi, sehingga aplikasi tersebut bisa digunakan. Antar Muka adalah bagian paling penting pada aplikasi ini, karena dengan adanya antar muka akan memudahkan navigasi menu pada aplikasi Tabulampot reminder. Pada tahap ini akan dibahas mengenai implementasi antar muka dari aplikasi yang telah di buat berdasarkan perancangan yang telah dibahas pada BAB III. System ini berfungsi untuk mempermudah pengguna dalam mengelola system pada aplikasi Tabulampot reminder. Pada system ini terdapat beberapa Sub menu utama yaitu : 4.2.1 Implementasi antar muka layar awal pembuka menu utama. Pada gambar 4.1 merupakan proses awal masuk ke dalam menu utama adalah halaman depan aplikasi, pada menu awal ini terdapat nama aplikasi. Adapun kode tampilan halaman depan aplikasinya adalah seperti dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
android:textSize="29dp" android:text="Tabulampot Reminder\nMangga Apel Madu" />
Dari execute XML tampilan layar pembuka sebelum masuk menu utama diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
Gambar 4.1 tampilan layar pembuka sebelum masuk menu utama. Pada menu awal gambar di atas terdapat nama aplikasi Tabulampot reminder. 4.2.2 Implementasi Antarmuka menu aplikasi. merupakan proses masuk ke dalam menu utama adalah halaman depan aplikasi, pada menu awal ini terdapat 4 menu yang memudahkan user untuk memilih mana menu yang di inginkan, adapun tampilan kodenya seperti dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
android:layout_height="wrap_content"/>
Dari execute XML tampilan layar pembuka sebelum masuk menu aplikasi diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini:
Gambar 4.2 Tampilan menu aplikasi. Dengan adanya menu aplikasi, user dapat memilih menu yang di inginkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
4.2.3 Implementasi antar muka menu aktifitas. Setelah user masuk ke menu utama, apabila user meng-klik menu aktifitas, maka sub menu aktifitas akan menampilkan tiga sub menu yaitu penyiraman, pemupukan dan pemupukan sebelum pembungaan. Adapun tampilan kodenya seperti dibawah ini:
Dari execute XML tampilan layar pembuka sebelum masuk menu aktifitas diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
Gambar 4.3 : tampilan sub menu aktifitas. Pada gambar di atas dapat dilihat tiga sub menu yang berfungsi untuk melihat kegiatan yang sudah di lakukan seperti penyiraman, pemupukan dan pemupukan sebelum pembungaan. 4.2.4
Implementasi Tampilan Antar muka menu informasi. Pada menu informasi, terdapat tujuh sub menu informasi yang masing –
masing sub menu berisi informasi dan juga di lengkapi dengan gambar sesuai topik nama sub menu tersebut. Ke tujuh sub menu tersebut adalah : sub menu informasi tabulampot, sub menu informasi penampilan tabulampot, sub menu informasi perawatan, sub menu informasi media tanam, sub menu informasi keuntungan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
bertanam, sub menu informasi syarat tanam, dan sub menu informasi hama dan penanggulangan. Adapun tampilan codingnya seperti dibawah ini:
Dari execute XML tampilan layar antarmuka menu informasi diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini:
Gambar 4.4 sub menu informasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
Sub menu informasi berisi tentang informasi seputar tabulampot yang meliputi penampilan, perawatan, media tanam, keuntungan bertanam, syarat tanam, dan hama serta penanggulangannya. 4.2.5 Implementasi Tampilan menu bantuan Apabila user menekan tombol bantuan, maka apliaksi akan menampilkan panduan tata cara penggunaan aplikasi tabulampot reminder. adapun tampilan kodenya seperti dibawah ini : <ScrollView xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="fill_parent" android:orientation="vertical" > <WebView android:id="@+id/panduanLayout" android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="wrap_content" />
Dari execute XML tampilan menu panduan diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.5 dibawah ini:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
Gambar 4.5 menu panduan. Pada menu panduan, berisi tentang tata cara penggunaan aplikasi tabulampot reminder mangga apel madu disertai informasi fitur – fitur yang ada pada aplikasi. 4.2.6 Implementasi Tampilan menu pengaturan. Pada menu pengaturan, user dapat mengatur beberapa item yang tersedia, yaitu setting waktu pemupukan, setting periode pemupukan, setting pemupukan sebelum proses pembungaan, setting waktu penyiraman, setting periode penyiraman,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
mode reminder suara, pilih ringtone, modus getar, serta reset to default. Tampilan kodenya seperti dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
Dari execute XML tampilan menu Pengaturan diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini:
Gambar 4.6 : menu pengaturan.
4.2.7 Implementasi antar muka pengaturan waktu pemupukan. Pada menu pengaturan untuk waktu pemupukan, user dapat mengatur waktu pemupukan yang di inginkan. Tampilan kodenya seperti dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
81
<TimePicker android:id="@+id/pengaturanWaktu" android:layout_height="wrap_content" android:layout_width="match_parent">
Dari execute XML tampilan Pengaturan waktu pemupukan diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini:
Gambar 4.7 : Pengaturan waktu pemupukan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
Pada gambar 4.7 di atas, user dapat mengatur waktu pemupukan sesuai yang di inginkan, dan apabila user ingin menyimpan pengaturan waktu user harus menekan tombol ok, dan apabila user ingin membatalkan tekan cancel. 4.2.8
Implementasi antar muka pengaturan periode waktu pemupukan. Pada menu pengaturan untuk periode waktu pemupukan, user dapat mengatur
waktu periode pemupukan yang di inginkan. Tampilan kodenya seperti dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
84
Dari execute XML tampilan Pengaturan periode pemupukan diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini:
Gambar 4.8 : Pengaturan periode waktu pemupukan. Pada gambar 4.8 di atas, user dapat mengatur periode waktu pemupukan sesuai yang di inginkan, dan apabila user ingin menyimpan pengaturan periode pemupukan user harus memilih salah satu menu pilihan bulan yang ada, dan apabila user ingin membatalkan tekan cancel.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
85
4.2.9 Implementasi antar muka pengaturan waktu pemupukan sebelum pembungaan. Pada
menu
pengaturan
untuk
periode
waktu
pemupukan
sebelum
pembungaan, user dapat mengatur waktu periode pemupukan yang di inginkan. Tampilan kode seperti dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
86
android:summary="Menentukan waktu pengingat untuk melakukan penyiraman" android:dialogLayout="@layout/pengaturanwaktu" android:key="siramPref" />
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
Dari execute XML tampilan Pengaturan periode waktu pemupukan sebelum pembungaan diatas akan memperoleh hasil
yang dapat dilihat pada gambar 4.9
dibawah ini:
Gambar 4.9 : Pengaturan periode waktu pemupukan sebelum pembungaan. Pada gambar 4.9 di atas, user dapat mengatur periode waktu pemupukan sebelum pembungaansesuai yang di inginkan, dan apabila user ingin menyimpan pengaturan periode pemupukan user harus memilih salah satu menu pilihan bulan yang ada, dan apabila user ingin membatalkan tekan cancel.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
4.2.10 Implementasi antar muka pengaturan waktu penyiraman. Pada menu pengaturan untuk waktu penyiraman, user dapat mengatur waktu pemupukan yang di inginkan. Tampilanya seperti pada gambar 4.10 dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
90
Dari execute XML tampilan pengaturan waktu penyiraman diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.10 dibawah ini:
Gambar 4.10 : Pengaturan waktu penyiraman.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
91
Pada gambar 4.10 di atas, user dapat mengatur waktu pemupukan sesuai yang di inginkan, dan apabila user ingin menyimpan pengaturan waktu user harus menekan tombol ok, dan apabila user ingin membatalkan tekan cancel. 4.2.11 Implementasi antar muka pengaturan periode waktu penyiraman. Pada menu pengaturan untuk periode waktu penyiraman, user dapat mengatur waktu periode penyiraman yang di inginkan. Tampilanya kodenya seperti dibawah ini:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
93
android:title="Reset to default" />
Dari execute XML tampilan layar pengaturan periode penyiraman diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.11 dibawah ini:
Gambar 4.11 : Pengaturan periode waktu penyiraman.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
94
Pada gambar 4.11 di atas, user dapat mengatur periode waktu penyiraman yang di inginkan, pengaturan periode penyiraman akan secara otomatis akan tersimpan apabila user telah memilih salah satu pilihan yang ada, dan apabila user ingin membatalkan tekan cancel. 4.2.12 mplementasi antar muka pengaturan pilih ringtone. Pada menu pengaturan untuk pemilihan ringtone, user dapat memilih ringtone sesuai yang di inginkan. Adapun tampilan kodenya seperti dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
95
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
96
android:title="Reset to default" />
Dari execute XML tampilan layar pemilihan ringtone diatas akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.12 dibawah ini:
Gambar 4.12 : Pengaturan pemilihan ringtone.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
97
Pada gambar 4.12 di atas, user dapat mengatur pemilihan ringtone yang di inginkan, jika user telah memilih ringtone yang diinginkan maka tekan tombol ok dan apabila user ingin membatalkan tekan cancel. 4.2.13 mplementasi antar muka pengaturan reset to default. Pada menu pengaturan untuk reset to default, user dapat mereset kembali pengaturan aplikasi ke pengaturan awal. Adapun tampilang kodenya dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
98
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
99
Dari execute XML tampilan antarmuka menu reset to default akan memperoleh hasil yang dapat dilihat pada gambar 4.13 dibawah ini:
Gambar 4.13 : Pengaturan pemilihan reset to default. Pada gambar 4.13 di atas, user dapat mereset kembali pengaturan aplikasi kembali ke pengaturan awal dengan menekan tombol ya. Jika user tidak ingin mengembalikan pengaturan ke default maka user harus menekan tombol batal.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai uji coba terhadap aplikasi yang telah dibuat dan selanjutnya akan dibuat evaluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba di laksanakan untuk mengetahui apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai perancangan yang dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari aplikasi tersebut. 5.1.
Lingkungan Uji Coba Pada uji coba tugas akhir ini, akan di terapkan dari proses debungging, sampai
dengan menampilkan pengaturan aplikasi di handphone dan menampilkan reminder yang berfungsi pada setiap pengaturan. Uji coba akan di lakukan dengan Laptop ASUS dan Handphone Samsung GT-S5570 (Galaxy Mini), dengan spesifikasi sebagai berikut : •
Laptop ASUS : o OS Windows XP o Hdd 320 Gb o Ram 1 Gb o Processor Pentium Dual Core
•
Handphone : o OS Android 2.3 (GingerBread) o Ram : 384 Mb
100
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
101
o Prossesor : 600 mhz
5.2.
Skenario Uji Coba Untuk memastikan bahwa aplikasi ini berjalan dengan lancar, penulis akan
menyusun scenario, yang akan di uji coba, antara lain : a. Uji coba Debugging Aplikasi ke Handphone. b. Uji coba menampilkan menu aktiftas ke handphone.. c. Uji coba menampilkan menu informas ke handphone.. d. Uji coba menampilkan menu bantuan ke handphone. e. Uji coba pengaturan pengingat ke handphone. f. Uji coba fungsi waktu pemupukan ke handphone. g. Uji coba fungsi reminder pengaturan periode pemupukan ke handphone. h. Uji coba fungsi reminder pengaturan periode pemupukan sebelum pembungaan di handphone. i. Uji coba fungsi pengaturan waktu penyiraman di handphone. j. Uji coba fungsi reminder pengaturan periode waktu penyiraman di handphone. k. Uji coba fungsi reset to default di handphone.
5.3.
Pelaksanaan Uji Coba Pada Sub-bab ini akan dijelaskan step-by-step mengenai pelaksanaan skenario
uji coba yang telah di jabarkan pada sub-bab sebelumnya, untuk membuktikan uji
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
102
coba aplikasi disertakan gambar tentang kejadian yang sedang berlangsung pada aplikasi tabulampot reminder mangga apel. 5.3.1. Pelaksanaan Uji Coba Debbunging ke Handphone. Untuk menjalankan aplikasi ini harus di lakukan debungging PC ke Handphone untuk mengetahui adanya error atau tidak pada aplikasi tersebut. seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 5.1 Proses Debungging Setelah proses debugging maka aplikasi akan langsung di Run atau langsung masuk pada layar awal atau splash seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
103
Gambar 5.2 layar splash setelah run aplikasi. Setelah proses masuk layar awal atau splash maka akan muncul form inputan inisiasi pemupukan pertama. Inisiasi pemupukan pertama ini bertujuan agar pengguna tidak lupa untuk memasukkan tanggal awal pemupukan. Inisiasi ini juga bertujuan agar system aplikasi bisa mendapatkan waktu awal pemupukan yang kemudian diolah oleh system aplikasi untuk mendapatkan waktu reminder pembanding dengan membandingkan waktu terakhir pemupukan dengan waktu dari inputan pengaturan yang telah dimasukkan pengguna selanjutnya. Tampilanya seperti gambar 5.3 dibawah :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
104
Gambar 5.3 tampilan form input pemupukan pertama Pada gambar 5.3 diatas, apabila pengguna tidak memasukkan pemupukan pertama, maka pengguna tidak dapat masuk kedalam menu utama aplikasi. Namun apabila pengguna menginputkan pemupkan pertama, maka akan masuk kedalam menu utama aplikasi Tabulampot reminder seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.4 layar menu utama aplikasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
105
Untuk memastikan aplikasi sudah terinstall, maka bisa di lihat icon Aplikasi tabulampot reminder mangga apel pada homescreen handphone seperti pada Gambar di bawah ini :
Gambar 5.5 Homescreen handphone aplikasi Tabulampot reminder Dengan adanya icon tersebut, user dapat menjalankan aplikasi Tabulampot reminder dengan menekan icon tabulampot reminder seperti pada Gambar di atas.
5.3.2. Uji Coba Menampilkan Menu Aktifitas. Setelah melakukan Uji Coba Debbuging Aplikasi, uji coba selanjutnya adalah uji coba menampilkan menu aktifitas di handphone. Menu aktifitas ini bertujuan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
106
untuk menyimpan kegiatan pemupukan, penyiraman, dan pemupukan sebelum pembungaan. Seperti terlihat pada Gambar di bawah ini :
Gambar 5.6 menampilkan sub menu dari menu aktifitas pada aplikasi. Apabila pengguna melakukan klik pada icon penyiraman, maka akan muncul halaman selanjutnya seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
107
Gambar 5.7 : Sub menu aktifitas penyiraman. Apabila pengguna menekan icon pemupukan, maka akan muncul halaman selanjutnya seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar 5.8 : sub menu aktifitas pemupukan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
108
Namun apabila user juga ingin menampikan aktifitas pemupukan sebelum pembungaan maka tampilanya seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.9 : Sub menu aktifitas pemupukan proses pembungaan. 5.3.3. Uji Coba menampilkan Menu informasi. Setelah proses uji coba menampilkan menu aktifitas, ujicoba selanjutnya adalah menampilkan menu informasi di handphone. Menu informasi terdiri dari tujuh sub menu yang masing- masing berisi penjelasan terkait dengan tabulampot dan di dalam tiap sub menu dilengkapi juga dengan gambar..seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
109
Gambar 5.10 : Daftar sub menu informasi. Apabila pengguna ingin melihat informasi tentang tabulampot dan menekan menu tabulampot maka akan tampil seperti pada gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
110
Gambar 5.11 : Informasi tabulampot. Apabila pengguna ingin melihat sub menu tentang cara menjaga penampilan tabulampot, maka user hanya perlu menekan tombol menjaga penampilan tabulampot. maka akan muncul tampilan gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
111
Gambar 5.12 : Informasi menu menjaga penampilan tabulampot. Apabila pengguna ingin melihat sub menu tentang cara perawatan tabulampot, maka user hanya perlu menekan tombol perawatan. maka akan muncul tampilan gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
112
Gambar 5.13 : Informasi menu perawatan tabulampot. Apabila pengguna ingin melihat sub menu media tanam tabulampot, maka user hanya perlu menekan tombol media tanam. maka akan muncul tampilan gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
113
Gambar 5.14 : Informasi menu media tanam tabulampot. Jika user ingin melihat sub menu keuntungan bertanam tabulampot, maka user hanya perlu menekan tombol keuntungan bertanam. maka akan muncul tampilan gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
114
Gambar 5.15 : Informasi menu keuntungan bertanam tabulampot. Jika user ingin melihat sub menu syarat bertanam tabulampot, maka user hanya perlu menekan tombol syarat bertanam. maka akan muncul tampilan gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
115
Gambar 5.16 : Informasi menu syarat bertanam tabulampot. Jika user ingin melihat sub menu hama dan penanggulangan bertanam tabulampot, maka user hanya perlu menekan tombol hama dan penanggulangan. maka akan muncul tampilan gambar di bawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
116
Gambar 5.17 : Informasi menu hama dan penaggulangan bertanam tabulampot. 5.3.4
Uji Coba menampilkan Menu bantuan. Setelah melakukan uji coba menampilkan menu informasi aplikasi tabulampot
reminder, uji coba selanjutnya adalah uji coba menampilkan menu bantuan di handphone. Menu bantuan ini berisi tentang panduan tata cara penggunaan aplikasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
117
dan menjelaskan fitur - fitur yang ada pada aplikasi. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 5.18 : Informasi menu bantuan. 5.3.5
Uji Coba menampilkan Menu pengaturan. Setelah melakukan ujicoba menampilkan menu bantuan aplikasi tabulampot
reminder, uji coba selanjutnya adalah uji coba menampilkan menu pengaturan di handphone. Menu pengaturan ini berisi tentang pengaturan waktu pemupukan, pengaturan periode pemupukan, pengaturan pemupukan sebelum pembungaan, pengaturan waktu penyiraman, pengaturan periode penyiraman, pengaturan mode
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
118
reminder suara, pengaturan pemilihan ringtone untuk reminder, pengaturan penggunaan modus getar untuk pengingat, dan pengaturan reset to default untuk mereset pengaturan ke pengaturan awal. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 5.19 : Pengaturan waktu pemupukan. Apabila pengguna telah mensetting pengaturan waktu pemupukan, maka user wajib memasukkan pengaturan periode pemupukan, supaya system dapat mengolah masukan pengaturan waktu sehingga dapat menampilkan pengingat atau reminder sesuai data yang di masukkan. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
119
Gambar 5.20 : Pengaturan periode waktu pemupukan. Pada pengaturan periode waktu pemupukan diatas, pengguna dapat memilih periode pemupukan yang ada pada pilihan menu. Jika pengaturan waktu pemupukan dan pengaturan periode pemupukan telah di inputkan, maka reminder akan muncul sesuai pengaturan waktu dan pengaturan periode waktu pemupukan. Reminder pemupukan akan muncul seperti pada gambar dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
120
Gambar 5.21 : Tampilan pengingat periode waktu pemupukan. Pada gambar diatas, tampilan reminder terdapat dua tombol yaitu tombol belum dan tombol sudah, apabila user menekan tombol belum, maka reminder akan kembali muncul satu jam kemudian. Namun jika user menekan tombol sudah, maka akan secara otomatis tersimpan pada menu aktifitas pemupukan yang berfungsi menampilkan kegiatan reminder yang sudah dilakukan atau terjadi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
121
Jika pengguna ingin mengatur pengingat untuk pemupukan sebelum masa pembungaan, user dapat memilih salah satu pilihan nama bulan yang ada pada menu pembungaan. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.22 : Tampilan pengaturan periode pemupukan sebelum pembungaan. Pada gambar diatas, pengaturan periode pemupukan sebelum pembungaan terdapa empat pilihan bulan yaitu, bulan maret, bulan april, bulan desember, dan bulan. Keempat bulan tersebut adalah masa berbunganya bunga mangga, dan harus di tambahkan pupuk berupa ZPT ( Zat Pengatur Tumbuh ) agar tanaman berbuah banyak. Apabila user memilih salah satu bulan pembungaan di menu, maka secara otomatis sistem akan menyimpan pengaturan tersebut kedalam database. Waktu pengingat periode pembungaan mengikuti waktu inputan waktu penyiraman dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
122
reminder akan aktif setiap tanggal 1 (satu) di tiap bulan yang di pilih pada periode pembungaan. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.23 : Tampilan pengingat periode pemupukan sebelum pembungaan. Pada gambar diatas, tampilan reminder terdapat dua tombol yaitu tombol belum dan tombol sudah, apabila user menekan tombol belum, maka reminder akan kembali muncul satu jam kemudian. Namun jika user menekan tombol sudah, maka
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
123
akan secara otomatis tersimpan pada menu aktifitas pembungaan yang berfungsi menampilkan kegiatan reminder yang sudah dilakukan atau terjadi. User juga dapat mengatur waktu penyiraman sesuai yang di inginkan supaya reminder dapat muncul pada jam telah di inputkan. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.24 : Pengaturan waktu penyiraman. Jika user telah memasukkan pengaturan waktu, maka pengaturan yang akan di lakukan user selanjutnya adalah memilih periode penyiraman yang di inginkan agar
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
124
dapat diolah oleh sistem yang kemudian dapat di tampilkan reminder penyiraman seperti yang di inginkan user. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 5.25 : Pengaturan periode penyiraman. Apabila user telah menginputkan pengaturan waktu penyiraman dan periode penyiraman, maka reminder akan ditampilkan oleh system sesuai dengan inputan yang telah di masukkan sebelumnya. Maka akan muncul seperti pada gambar dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
125
Gambar 5.26 : Tampilan pengingat periode penyiraman. Pada gambar diatas, tampilan reminder terdapat dua tombol yaitu tombol belum dan tombol sudah, apabila user menekan tombol belum, maka reminder akan kembali muncul satu jam kemudian. Namun jika user menekan tombol sudah, maka akan secara otomatis tersimpan pada menu aktifitas penyiraman yang berfungsi menampilkan kegiatan reminder yang sudah dilakukan atau terjadi. Di menu pengaturan aplikasi reminder tabulampot terdapat juga pengaturan suara yang bertujuan untuk memberi efek suara pada saat aplikasi reminder di tampilkan oleh sistem. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
126
Gambar 5.27 : Pengaturan suara. Selain pengaturan suara untuk menunjang mode pengingat aplikasi, terdapat juga pengaturan audio berupa ringtone yang bertujuan untuk memberi efek suara yang diinginkan oleh pengguna aplikasi. Penggunaan ringtone ini aktif apabila pengguna aplikasi mengaktifkan tanda centang pada mode suara seperti terlihat pada gambar 5.26 diatas. Tampilan pengaturan ringtone seperti terlihat pada gambar dibawa ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
127
Gambar 5.28 : Pengaturan pemilihan ringtone. Pada menu pengaturan aplikasi terdapat juga reset pengaturan atau reset to default, menu ini bertujuan untuk mengembalikan kembali pengaturan aplikasi kembali lagi ke pengaturan awal. Tampilan menu reset to default seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
128
Gambar 5.29 : Pengaturan reset to default. Pada pengaturan reset to default diatas, apabila user menekan tombol ya, maka aplikasi tabulampot reminder mereset kembali pengaturan aplikasi kembali ke pengaturan semula. Jika user menekan tombol batal maka sistem tidak akan mereset pengaturan yang baru.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB VI KESIMPULAN Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran dari uraian - uraian yang terdapat pada bab - bab sebelumnya. 5.1.
Kesimpulan Dari hasil pengembangan aplikasi reminder bertanam tabulampot pohon
mangga berbasiskan Android dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Aplikasi Pengingat bertanam tabulampot pohon mangga apel berbasiskan Android dapat menampilkan waktu perawatan tanaman secara tepat waktu yang meliputi proses perawatan penyiraman, pemupukan, dan proses pemupukan sebelum pembungaan khususnya bagi para penghobi tanaman tabulampot yang menggunakan perangkat android. 2. Dengan menjalankan aplikasi pengingat bertanam tabulampot pohon mangga apel berbasiskan Android dapat memberikan kemudahan perawatan tanaman tabulampot kepada masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas tinggi.
5.2
Saran Saran yang dapat diberikan Penulis atas penelitian ini adalah sebagai
berikut :
129
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
130
1. Penambahan fitur pada aplikasi sangat disarankan, seperti penambahan menu sensor pengamatan pertumbuhan batang tanaman sehingga pengguna dapat mengetahui kapan bila tiba saatnya memangkas batang dan daun tanaman mangga pada tabulampot. 2. Hingga saat ini Android terus mengalami perkembangan, hal ini di imbangi dengan peningkatan kemampuan pada perangkat Android. Maka diharapkan aplikasi ini dapat di-upgrade mengikuti versi selanjutnya, sehingga dapat berjalan pada sistem operasi di atas 2.3.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nazaruddin, Safaat, H. 2011. “Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet Berbasis Android”, Bandung: Penerbit INFORMATIKA. 2. http://anakanakterang.web.id/web/kegiatan/tabulampot/ Di akses : 14 april 2013 pkl.18.30. 3. http://www.teknologiz.com/2012/11/sejarah-android-jenis-dan-versiandroid.html Di akses : 14 april 2013 pkl. 17.00. 4. http://www.referensiana.com/2012/04/anatomi-android.html Di akses : 13 april 2013 pkl. 16.30. 5. http://www.sriwijayatani.com/index.php/tabulampot Di akses : 14 april 2013 pkl. 13.30. 6. http://panjalu-nursery.blogspot.com/2011/07/mangga-okyong.html Di akses : 13 april 2013 pkl. 00.00. 7. http://developer.android.com Di akses : 12 maret 2013 pkl. 10.30 8. http://leira-fruit.blogspot.com Di akses : 12 maret 2013 pkl. 12.00 9. http://catatan.nenonesia.com/2011/07/apa-itu-eclipse.html Di akses : 14 april 2013 pkl. 22.00. 10. http://id.wikipedia.org/wiki/SQLite Di akses : 14 april 2013 pkl. 22.00. 11. http://tiiyawulaan.blogspot.com/2011/11/sqlite-pada-rdbms.html Di akses : 14 april 2013 pkl.22.00. 12. http://blog.ub.ac.id Di akses : 24 april 2013 pkl. 00.00 13. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/14758/A02aoc.pdf?seque nce=2 Di akses 24 april 2013 pkl. 00.00
131
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.