11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Komunikasi Salah satu kebutuhan dasar bagi manusia adalah komunikasi. Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara individual, diantara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, dan organisasi dalam konteks publik secara lokal, nasional, regional, dan global atau melalui media massa. Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal, secara langsung dan tidak langsung. Komunikasi mempunyai arti yang beragam baik menurut para ahli atau secara umum. Komunikasi menurut Carl I hovland, Jannis dan Kelley adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan suatu tujuan untuk mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). Komunikasi menurut Warren Weaver adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Definisi dan istilah komunikasi begitu banyak jumlah dan ragamnya, namun pada inti pokoknya pada setiap rumusan selalu terdapat beberapa butiran aturan, yaitu 1. Bahwa komunikasi merupakan suatu peristiwa atau kejadian, kegiatan ataupun usaha, penyampaian sesuatu informasi, atau pesan yang maksudnya dapat bermacam-macam, oleh suatu pihak kepada pihak lain. 11
12
2. Bahwa komunikasi adalah sesuatu yang menghubungkan antara suatu pihak dengan pihak yang lain. 3. Bahwa komunikasi dapat berlangsung dalam bentuk atau wujud yang berbedabeda, yang ditentukan terutama oleh : a. Pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi itu. b. Cara yang ditempuh. c. Keperluan atau tujuan yang hendak dipenuhi. d.
Ruang lingkup yang melakukannya.
e.
Saluran yang digunakannya.
f.
Isi pesan yang hendak disampaikan.13 Dari beberapa definisi komunikasi yang sudah dijabarkan adalah sebuah
upaya untuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas melalui media penyiaran. Proses penyampaian pesan melalui media dan disampaikan kepada khalayak banyak inilah yang disebut komunikasi massa.
2.2 Komunikasi Massa 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa diartikan suatu proses penyampaian informasi atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik yang tertentu. Menurut Wright (1975) terdapat tiga hal yang mencirikan suatu komunikasi dapat disebut sebagai komunikasi massa, yaitu dengan melihat pada:14 a. Keadaan atau sifat khalayak 13 14
Zulkarimen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, 2001 Ibid, hal. 17
13
b. Pengalaman komunikasi c. Keadaan komunikator. Selain itu komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen melalui media cetak atau media elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.15 Joseph A DeVito dalam bukunya Communicology : An Introduction to the Study of a Communication menampilkan definisinya mengenai komunikasi massa lebih tegas lagi : 1. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca Koran atau menonton televisi. 2. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar audio seperti dikatakan oleh Severin dan Tankard Jr. bahwa komunikasi massa itu adalah keterampilan seni dan ilmu. Apabila dikaitkan dengan pendapat Devito, maka komunikasi massa memiliki ciri-ciri khusus yang disebabkan sifat-sifat komponenya.16 Ciri-ciri komunikasi massa, adalah : 1. Komunikasi massa berlangsung asatu arah (one way communication). Ini berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan.
15 16
Jalaluddin Rakhmat, op.cit, hal. 189 Effendy, op.cit, hal. 14
14
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga, media massa sebagai saluran
komunikasi
massa
merupakan
lembaga,
yakni
suatu
institusi/organisasi. 3. Pesan komunikasi massa bersifat umum karena pesan yang disampaikan atau disebarluaskan melalui media massa bersifat umum (public). 4. Media
komunikasi
massa
menimbulkan
keserempakan,
karena
kemampuannya dapat menimbulkan keserampakan pada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan. 5. Komunikasi massa bersifat heterogen dalam keberadaanya secara terpencarpencar, dimana satu sama lain tidak mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi. Komunikasi massa merupakan bagian dari hidup manusia itu sendiri. Setiap saat manusia dipengaruhi oleh proses komunikasi massa baik cetak, elektronik maupun cyber. Komunikasi massa mempelajari media massa (pers, radio, film dan tv).17 Sehingga isinya bersifat terbuka dan umum sehingga mencangkup komunikasi massa, menekankan pada isi pesan atau pesan dengan pengunaan media.18 Jadi, singkatnya komunikasi massa adalah proses komunikasi dengan menggunakan media. Jantung dari alat komunikasi massa adalah media. Media adalah orang atau alat yang menyebarluaskan produk budaya atau pesan yang mempengaruhi atau merefleksikan budaya masyarakat.19 Komunikasi Massa
17
Dennis Mc Quail & Sven Windahl, Model-model komunikasi, Alih Bahasa Putu Laxman S. Pendit Uni Primas, Jakarta 1985, hal. 20-23 18 ibid, hal.31 19 Dalam Fauzie Syuaib, Realitas Kamera Dalam Film Nasional, FISIP UI, Depok, 1998
15
diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik yang tertentu.
2.2.2 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa disini, dibatasi pada lima jenis media massa dikenal sebagai The Big Live Of Mass Media, yakni koran, majalah, radio, televisi, film. Berikut ini adalah 7 ciri khas atau karakteristik dari komunikasi massa, yakni :20 1. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas, heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis cultural. 2. Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau pribadi. 3. Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas. 4. Penyampaian pesan melalui media massa berjalan satu arah. 5. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan terencana, terjadwal dan terorganisasi. 6. Penyampaian pesan melalui media massa yang dilakukan secara berkala. 7. Isi pesan yang disampaikan melalui media massa dapat menjangkau berbagai aspek kehidupan manusia ( social, ekonomi, politik, budaya,dll).
20
Sasa Djuarsa Sendjadja, op. cit, hal. 7.5
16
Khalayak akan tertarik membaca surat kabar atau majalah, menonton sesuatu program acara televisi atau mendengarkan siaran radio, apabila isi pesan yang disampaikan media tersebut mengandung unsur – unsur seperti berikut :21 1. Novely (sesuatu yang baru) Sesuatu yang baru merupakan unsur terpenting bagi suatu pesan media. Khalayak akan tertarik untuk menonton suatu program acara televisi, mendengarkan siaran radio atau membaca surat kabar atau majalah apabila isi pesannya dipandang mengungkapkan sesuatu hal yang baru atau yang belum diketahui. 2. Jarak (Dekat atau Jauh) Jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasikannya peristiwa itu, mempunyai arti penting. Khalayak akan tertarik untuk mengetahui hal – hal yang berhubungan langsung dengan kepentingan, kehidupan dan lingkungannya. 3. Popularitas Peliputan tentang tokoh, organisasi atau kelompok, tempat dan waktu yang penting yang terkenal akan menarik perhatian khalayak. 4. Pertentangan Hal – hal yang mengungkapkan pertentangan baik dalam bentuk kekerasan atau menyangkut perbedaan pendapat dan nilai biasanya disukai oleh khalayak.
21
Ibid, hal 7.15
17
5. Komedi (Humor) Manusia pada dasarnya tertarik dengan hal – hal lucu dan menyenangkan. Oleh karena itu, bentuk-bentuk penyampaian pesan yang bersifat humor disenangi khalayak. 6. Seks dan Keindahan Salah satu sifat manusia adalah menyenangi unsur seks dan keindahan, sehingga kedua unsur tersebut bersifat universal. Karena unsur seks dan keindahan bersifat universal dan menarik perhatian khalayak, maka media massa sering kali menonjolkan kedua unsur ini. 7. Emosi Hal – hal yang berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar manusia, seringkali menimbulkan emosi dan simpati khalayak. Kebutuhan dasar manusia mencakup kebutuhan fisik (papan, sandang, pangan), rasa aman, social, harga diri dan aktualisasi diri. 8. Nostalgia Pengertian
nostalgia
disini
adalah
menunjuk
pada
hal-hal
yang
mengungkapkan pengalaman dimasa lalu. 9. Human Interest Setiap orang pada dasarnya ingin mengetahui segala peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupan orang lain. Gambar tentang kehidupan orang ini dapat dikemas dalam bentuk berita, feature, biografi, dan berbagai bentuk acara deskriptif lainnya.
18
Media massa merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karena itu, seperti politik atau ekonomi, media massa khususnya media penyiaran merupakan salah satu system tersendiri yang merupakan bagian dari system kemasyarakatan yang lebih luas. Untuk itu komunikasi massa mempunyai fungsi tersendiri.
2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa Menurut lasswell dan Wright (1975) ada empat fungsi social yaitu:22 1. Pengawasan lingkungan Upaya pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi didalam dan diluar lingkungan suatu masyarakat. 2. Korelasi antara bagian dalam masyarakat untuk menanggapi lingkungannya. Meliputi interpretasi terhadap informasi dan preskripsi (memberi petunjuk atau alternatif) untuk mencapai konsesus dalam upaya mencegah konsekuensi – konsekuensi yang tidak diinginkan akan terjadi karena adanya informasi tentang lingkungan tersebut. 3. Sosialisasi atau pewarisan nilai – nilai Upaya transmisi dan pendidikan nilai – nilai serta norma - norma dari suatu generasi kepada generasi berikutnya atau dari suatu kelompok yang baru.
22
Ibid. hal 7.22
19
4. Hiburan Upaya – upaya komunikatif yang bertujuan yang memberikan hiburan pada khalayak luas. Sean Macbride, ketua komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO (1980) mengemukakan bahwa komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta dan ide. Karena itu komunikasi massa dapat berfungsi untuk :23 1. Informasi Yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, faktor dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar dirinya, apakah itu dalam lingkungan, nasional dan internasional. 2. Sosialisasi Yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai – nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif. 3. Motivasi Yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, liat, dengar lewat media massa.
23
Mar,at, Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya, Ghalia Indonesia, 1982, Hal. 26.
20
4. Bahan diskusi Yakni menyediakan informasi sebagai bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal – hal yang menyangkut orang banyak. 5. Pendidikan Yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk diluar sekolah juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik dan mengesankan. 6. Memajukan Kebudayaan Media massa menyebarluaskan hasil – hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah bahan tercetak seperti buku dan penerbitan-penerbitan
lainnya.
Pertukaran
ini
akan
memungkinkan
peningkatan daya kreatifitas guna memajukan kebudayaan nasional masingmasing negara, serta mempertinggi kerja sama hubungan antar negara. 7. Hiburan Media massa telah menyita banyak waktu luang untuk semua golongan usia dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, dan bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya. 8. Integrasi Banyak bangsa didunia dewasa ini diguncang oleh kepentingan – kepentingan tertentu karena perbedaan etnis dan ras. Komunikasi seperti satelit dapat
21
dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan – perbedaan itu dalam memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa – bangsa. Media massa merupakan salah satu komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya proses yang dimaksud. Sesuai dengan fungsi komunikasi massa, Ilmu komunikasi massa mempelajari efek yang dinyatakan sangat jelas.
2.2.4 Efek Komunikasi Massa Menurut Onong Uchjana Effendi, efek komunikasi diklasifikasikan menjadi efek kognitif, efek konatif dan efek afektif, berikut adalah penjelasannya: 1. Efek Kognitif (Cognitive Effect) Efek ini berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga khalayak yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung merasa jelas. 2. Efek Afektif (Affective Effect) Efek ini berkaitan dengan perasaan akibat menonton acara televisi atau film bioskop, timbul perasaan tertentu pada khalayak. Perasaan akibat terpaan mediapun bermacam-macam. 3. Efek Konatif (Konnative Effect) Efek ini bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu kegiatan atau tindakan, karena berbentuknya perilaku, maka efek konatif sering juga disebut behavioral.24
24
Onong Uchjana Effendi, op,cit.hal.45
22
Tindakan komunikasi terjadi dengan membawa persoalan kepada orangorang dengan harapan akan mendapat jabawan dari mereka (yaitu renspons atau feedback). Apapun bentuknya, komunikasi massa akan terus menerus berperan penting dalam kehidupan kita. Komunikasi massa menjadi mata dan telinga bagi masyarakat. Oleh karena itu komunikasi massa memberi masyarakat sarana untuk mengambil keputusan dan membentuk opini yang bisa digunakan untuk bisa lebih memahami diri sendiri, orang lain dan sesuatu hal.25 Salah satu efek yang akan ditimbulkan dalam komunikasi yaitu Opini.
2.3 Opini 2.3.1 Pengertian Opini Opini dalam bahasa Indonesia berarti pendapat. Dalam buku “ Opini Publik” Dra.Djonaesih S. Sunarjo, SU menyatakan bahwa : opini merupakan pernyataan yang diucapkan atau tertulis atau tulisan, maka sikap atau attitude merupakan kecenderungan untuk merespon secara positif atau negatif kepada seseorang tertentu, obyek atau situasi yang tertentu pula.26 Menurut Santoso Sastropoetro (1990) yang dikutip dari Cultip & Center (1961), opini adalah suatu pernyataan tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.27 Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini, opini yang dimaksud adalah apa yang remaja usia 15–24 tahun pikirkan tentang program Opera Van Java. Tentunya kata opini 25
Werner J. Severin & james W. Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Kencana, Jakarta, 2005 26 Djoenaesih S. Sunarjo S.U,op.cit, hal.86 27 Helena Olii, Opini Publik, PT. Indeks, Jakarta, 2007, hal. 33
23
belumlah lengkap apabila tidak diikuti dengan kata “publik” atau “individu”. Dalam penelitian ini, remaja Rw 014 Kelurahan Gelam Jaya Tangerang termasuk kedalam kategori publik. Maka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah opini publik. Menurut Bride, Opini Publik adalah suatu kolektivitas yang ada karena individu memberikan andil berupa pengalaman, tradisi dan ingatan tertentu serta kondisi berupa kehidupan tertentu.28 Opini Publik menurut William Albiq (Santoso S.1990) adalah suatu jumlah dari pendapat individu-individu yang diperoleh melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil interaksi antar individu dalam suatu publik. Leonard W. Doob menulis dalam buku Public Opinion dan Propaganda yang diterbitkan pada tahu 1948 sebagai berikut : “Public opinion refers to people’s attitude on an issue they are members of the same social group” artinya kira-kira opini publik yang dimaksudkan adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama.29
Dalam hubungan ini, Leonard W. Doob mengemukakan pula batas-batas kemampuan opini publik, antara lain : a. Perhatian orang terhadap sesuatu masalah itu sangat tergantung dari pengetahuan dan pendidikannya masing-masing. b. Kebijaksanaan tergantung juga dari penilaian serta seleksi publik terhadap fakta dan nilainya sendiri.
28
Zulkarimein Nasution, Komunikasi Politik Suatu Pengantar, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990, hal.93 29 Djoenaesih S Sunarjo SU, op.cit, hal 28
24
c. Pada kenyataannya setiap persoalan memiliki banyak segi sehingga untuk halhal yang kompeten yang menimpa masyarakat luas, opini publik (yang kompeten) itu sendiri dari banyak publik. d. Tidak adanya standard ataupun ukuran dalam penyelesaian suatu masalah terlebih masalah sosial dimana setiap masalah memiliki ciri khas sendirisendiri. Hal itu tergantung pada pengalaman, perasaan, kebudayaan dan ide yang telah bersebar di masyarakat.30 Dari pendapat para pakar mengenai opini publik, dapatlah dikatakan, bahwa opini publik merupakan opini yang timbul oleh adanya empat unsur sebagai berikut : 1. Adanya suatu masalah yang bersifat controversial (dipertentangkan). 2. Adanya publik atau kumpulan orang yang menaruh perhatian kepada masalah itu. 3. Adanya situasi dan interaksi yang berupa diskusi dan tukar pikiran mengenai masalah yang dipertentangkan. 4. Adanya pendapat yang terintegrasi atau hasil penilaian kelompok (publik) mengenai suatu masalah. Opini publik berubah-ubah sedangkan perubahan itu dapat ditimbulkan dan disalurkan oleh seseorang atau lembaga. Alat yang pada umumnya digunakan untuk menyalurkan opini publik biasanya adalah media massa (elektronik maupun cetak) dan seiring dengan perkembangan teknologi, media massa elektronik (Tv dan radio) dipandang paling efektif dalam penyaluran opini publik.
30
Ibid, hal.30
25
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa opini atau pendapat merupakan jawaban terbuka terhadap suatu persoalan atau isu ataupun jawaban yang dikemukakan oleh individu maupun masyarakat yang dinyatakan berdasarkan kata-kata baik yang diajukan secara tertulis maupun lisan. Dalam penelitian ini yang akan saya lebih teliti bukan opini publik tetapi opini remaja dimana opini ini termasuk kedalam opini individu atau perorangan. Opini perorangan tersebut kemudian secara akumulatif dapat berkembang menjadi suatu konsesus (kesepakatan) dan jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan hingga nantinya akan terbentuk opini. Tentunya suatu pesan yang disampaikan hingga jadi opini perorangan tersebut melalui proses pembentukan opini.
2.3.2 Proses Pembentukan Opini Proses terjadinya opini sendiri menurut Sastropoetro (1987), pada umumnya fakta bagi seseorang dapat juga dianggap sebagai opini bagi orang lain, kalau didalam penggunaanya tidak berhati – hati dan mengundang timbulnya kontroversi atau perbedaan – perbedaan pendapat didalam pembicaraan itu. Karena telah dikemukakan bahwa opini merupakan ekspresi dari sikap, maka sebaiknya dipahami pula yang dimaksud dengan sikap. Suatu sikap, menurut Curlip dan Center, adalah kecenderungan untuk memberikan respons terhadap suatu masalah atau suatu situasi tertentu. Astrid (1975), dalam bukunya “pendapat umum” antara lain meninjau opini khalayak dari segi ilmu jiwa social. Menurut Leonard W. Doob, opini
26
khalayak mempunyai hubungan yang erat dengan sikap manusia, yaitu sikap pribadi dan sikap kelompok. Doob selanjutnya mengatakan bahwa opini khalayak adalah sikap pribasi seseorang atau sikap kelompok, maka sebagian sikapnya ditentukan dari pengalaman dan dari dalam kelompoknya. Menurut Astrid (1975) beberapa pengertian mengenai opini khalayak yang sifatnya umum yang diselidiki ilmu komunikasi merupakan bentuk kelompok sosial yang kolektif dan tidak permanent. Perkataan “khalayak” melukiskan kelompok menusia yang berkumpul secara spontan dengan syarat – syarat : 1. Menghadapi suatu persoalan. 2. Berbeda opini mengenai suatu persoalan dan berusaha mengatasinya, 3. Untuk mencapai jalan keluar melalui keinginan berdiskusi. Menurut Santoso Sastropoetro (1990) yang menutip George Carslake Thompson, kalau publik menghadapi isu maka timbul perbedaan opini karena : 1. Perbedaan pandangan terhadap fakta 2. Perbedaan pikiran tentang cara – cara terbaik untuk mencapai tujuan. 3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan. Dalam pembentukan opini publik terdapat tiga tahap pembicaraan, yaitu: 1. Tahap I : Tahap masukan yang masih semrawut. Ada sementara ilmuwan barat yang
menyebutkan sebagai Stage of Brain Storming. Sedangkan
Ferdnand Tonnies menyebutkan sebagai Luftartigen Position atau sebagai angin. 2. Tahap II : Tahap pembicaraan mulai terarah, mulai membentuk pikiran yang jelas dan menyatu. Pada tahap ini oleh sebaian ilmuwan disebut sebagai The
27
Stage of Consolidation dan Ferdinand Tonnies menyebutkan sebagai Fleissigen position. 3. Tahap III : Tahap ini para ilmuwan menyebutnya dengan The Solid Stage atau Ferdinand Tonnies menyebut sebagai Festigen Position. Setelah berada ditahap ketiga, hasil diskusi tidak dipertentangkan lagi terutama oleh kelompok yang hadir dalam diskusi, kemudian mereka bubar, dan membicarakan masalah lain. Dengan demikian, opini yang telah jadi tidak ditentang lagi, maka itulah yang disebut sebagai “opini publik”. Menurut Emory S. Bogardus, opini yang timbul sebagai interaksi itu adalah opini publik. Dalam kaitan proses produksi terdapat efek salah satu jenisnya adalah opini, ternyata bahwa opini yang dikemukan manusia terdiri atas berbagai jenis.
2.3.3 Jenis-jenis Opini Opini adalah suatu hasil interaksi dan pemikiran manusia tentang suatu hal yang kemudian dinyatakan atau diekspresikan. Berikut merupakan jenis – jenis opini menurut sastropoetro.31 1. Opini individu, adalah opini yang dikemukakan oleh orang – orang secara terbuka. 2. Opini pribadi, adalah opini yang dikemukakan oleh seseorang kepada orang lain yang mempunyai hubungan dekat dengannya atau di percayainya. 3. Opini kelompok adalah opini yang dikemukakan oleh sekelompok orang melalui juru bicaranya (ketua kelompok atau orang lain). 31
H. Frazier Moore,(Humas Prinsip, Kasus dan Masalah), Remaja Rosda Karya, Bandung 1987, hal .70
28
4. Opini consensus adalah opini yang dihasilkan dari kesepakatan diantara para anggota kelompok 5. Opini koalisi adalah opini yang dihasilkan dari suatu gabungan 6. Opini mayoritas adalah opini kelompok yang terbesar dalam suatu masyarakat 7. Opini minoritas adalah opini kelompok yang terkecil dalam suatu masyarakat 8. Opini menurut perhitungan angka, adalah opini yang didasarkan kepada perhitungan suara 9. Opini aklamasi adalah opini yang diterima atau ditolak secara serentak oleh seluruh khalayak 10. Opini khalayak adalah kesatuan opini yang ditimbulkan dari sekelompok orang yang berkumpul secara spontan dan membicarakan isu yang kontroversial 11. Opini umum adalah opini yang dihasilkan oleh suatu lembaga pengumpulan pendapat umum tentang suatu isu 12. Opini musyawarah adalah opini yang dihasilkan dari masyarakat perundingan tentang suatu isu 13. Opini kesepakatan adalah opini yang telah disepakati oleh sekelompok orang yang membahas suatu isu tertentu. Berdasarkan jenis-jenis opini yang diatas opini remaja termasuk kedalam opini perorangan, dimana opini tersebut sangat terbuka. Opini juga memiliki beberapa karakteristik-karaktristik.
29
2.3.4 Karakteristik Opini Beberapa karakteristik opini yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu :32 1. Faktor psikologis Sebenarnya tidak ada individu yang sama. Kalau ada yang sama karena hanya kemiripan saja, tetapi banyak perbedaan – perbedaan. Sehingga setiap individu berbeda dalam bentuk dan cara responnya terdapat stimulus yang menghampirinya. Perbedaan – perbedaan yang berakar dari faktor psikologis inilah menyebabkan pemaknaan terhadap realistis faktual yang sama bisa menghasilkan penyandian yang berbeda. Dalam proses komunikasi fakta ditransformasikan menjadi simbol – simbol verbal, melalui konversi yang disebut selektivitas internal, kemudian jadilah realitas opini publik. Unsur – unsur yang bekerja dalam seleksi internal itu bisa meliputi dimensi pemikiran (kognitif), bisa juga dimensi emosi (afeksi). 2. Faktor budaya Pengertian budaya beragam. Umumnya, budaya diartika sebagai seperangkat nilai yang dipergunakan untuk mengelola kehidupan manusia untuk memelihara hidupnya, menjaga dari gangguan – gangguan internal maupun eksternal dan mengembangkannya. Hasil kreativitas pengembangan kehidupan sehingga menjadi mode biasanya disebut “peradaban” nilai – nilai yang terhimpun
dalam system budaya itu, oleh individu menjadi identitas
sosialnya, menjadi ciri – ciri yang merupakan bagian dari anggota komunitas budaya tertentu.
32
Helena Olii, op.cit, hal. 46
30
3. Faktor media massa Interaksi antar media dengan lembaga – lembaga masyarakat, menurut mayer (1998) menghasilkan produk isi media. Isi media merupakan pesan – pesan dari masyarakat. Sejak tahun 1990 muncul riset baru. Yang diteliti bukan lagi pengaruh media pada masyarakat, melainkan apa yang dibuat masyarakat pada media. Asumsinya, masyarakat aktif mengubah dampak dan makna yang mereka terima lewat media. Banyak para ahli komunikasi, merasakan kepercayaan masyarakat kepada media massa cenderung lenyap. Apabila media massa dikaitkan dengan opini publik, isi opini publik menjadi tidak signifikan dengan media massa. Beberapa faktor tersebutlah yang menjadikan opini memiliki unsur-unsur tersendiri yang nantinya akan menjadi suatu patokan dalam membentuk opini. Dalam ilmu komunikasi istilah-istilah pendapat (opinion) dan sikap (attitude) sering dicampurbaurkan. Pada umumnya orang berpendapat bahwa opini atau pendapat, merupakan jawaban terbuka terhadap suatu persoalan, dinyatakan berdasarkan kata-kata yang diajukan tertulis ataupun lisan. Sedangkan sikap merupakan suatu reaksi seseorang yang mungkin sekali terlihat / terbuka, tetapi tidak selalu dimaksudkan untuk dinyatakan/diperlihatkan. Karena dinyatakan bahwa sikap merupakan reaksi yang tertutup. Suatu pesan berhasil apabila sikap telah memperlihatkan apa yang diharapkan oleh komunikator. Perubahan pendapat sehubungan dengan ini terjadi, apabila ada fakta atau data serta pengalaman baru. Hal ini menjelaskan semua pembentukan pendapat
31
didasarkan pada pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain. Akhirnya sebuah opini mengandung unsur-unsur :33 1. Opini dibentuk dari sekumpulan data dan fakta 2. Opini merupakan reskontruksi dari keadaan (daya berfikir dan daya abstraksi individu) 3. Opini merupakan reaksi maupun sikap individu sebagai komunikator maupun komunikan.
2.3.5 Unsur Opini Opini merupakan tanggapan aktif terhadap rangsangan. Tanggapan disusul melalui interpretasi personal yang diturunkan dan akan menimbulkan perasaan, pikiran, dan kesediaannya terhadap sesuatu yang terjadi. Dalam mengetahui individu terhadap suatu objek , dapat dilihat dari tiga unsur, yaitu :34 1. Kepercayaan Kepercayaan berkaitan erat dengan unsur kognitif dan mengacu kepada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau tidaknya berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang dan persepsi yang berkembang. 2. Nilai Melibatkan kesukaan – ketidaksukaan. Cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan, bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya apakah kuat, lemah, netral. 33 34
Phil Astrid Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek I, Binacipta, 1974, hal. 56 Betty Sumirat dan Eddy Yehuda, Opini Publik, Universitas Terbuka, Jakarta, 2004, hal. 7.34
32
3. Pengharapan Mengandung citra seseorang tentang apa keadaannya setelah tindakan dan pengharapan, ditentukan dari pertimbangan terhadap sesuatu yang terjadi pada masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang kira – kira akan terjadi jika dilakukan perbuatan tertentu. Dari ketiga unsur tersebut dapat disimpulkan bahwa opini tidak bisa dilepaskan dari kepercayaan, nilai dan pengharapan seseorang. Unsur kepercayaan terkait dengan unsur kognitif seseorang sedangkan nilai berkaitan dengan rasa suka atau tidak suka seseorang dan pengharapan berkaitan dengan harapan seseorang terhadap suatu objek. Selain itu juga opini mempunyai unsur-unsur lainnya.
2.3.6 Batasan Opini Opini adalah respon yang diberikan seseorang yaitu komunikan kepada komunikator yang sebelumnya telah memberi stimulus berupa pertanyaan. Bila kita membahas opini sering kali juga mengaitkannya dengan opini publik. Opini dan opini publik adalah hal yang berbeda. Yang dimaksud opini adalah pendapat seseorang atau opini individu. Selama opini merupakan opini seseorang (individual opinion), tidak akan menimbulkan permasalahan. Permasalahan akan timbul apabila opini itu akan menjadi opini publik, menyangkut orang banyak
33
karena berkaitan dengan kepentingan orang banyak.35 Oleh karena itu, setiap opini atau pendapat terhadap suatu permasalahan yang ada tentu memiliki arah sesuai dengan pendapatnya.
2.3.7 Arah Opini Ada tiga macam arah opini, yaitu:36 1. Opini positif Opini responden yang menanggapi atau merespon tayangan situasi komedi
yang
ditayangkan
televisi
swasta
nasional
jika
perkembangannya positif bagi masyarakat. 2. Opini netral Opini responden yang menanggapi atau merespon tayangan situasi komedi
yang
ditayangkan
televisi
swasta
nasional
jika
perkembangannya biasa – biasa saja bagi masyarakat. 3. Opini negatif Opini responden yang menanggapi atau merespon tayangan situasi komedi
yang
ditayangkan
televisi
swasta
nasional
jika
perkembangannya negatif saja bagi masyarakat. Setiap opini yang ditimbulkan baik itu opini positif, opini netral dan opini negatif yang dihasilkan berdasarkan respon yang diberikan terhadap pesan dari komunikator. Media massa merupakan salah satu komponen atau sarana yang
35 36
Betty Sumirat dan Eddy Yehuda, op.cit, hal 7.35 Ibid, hal. 2.24
34
memungkinkan berlangsungnya proses yang dimaksud. Salah satu media massa yang digunakan dalam komunikasi massa adalah televisi.
2.4 Televisi 2.4.1 Pengertian Televisi Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan.37 Televisi terdiri dari kata “Tele” yang berarti jauh dan “Visi” yang berarti penglihatan.38 Masyarakat dapat menikmati siaran televisi mampu menjangkau wilayah – wilayah pelosok dengan menggunakan satelit. Kehadiran media televisi menjadi bagian yang sangat penting karena sebagai sarana untuk berinteraksi satu dengan lainnya dalam berbagai hal yang menyangkut perbedaan dan persamaan persepsi tentang suatu isu yang sedang terjadi dibelahan dunia. Selain itu media televisi sebagai sarana tayang realitas social menjadi penting artinya bagi manusia untuk memantau diri manusia dalam kehidupan sosialnya. Pemantauan ini bisa dalam bentuk perilaku, mode, bahkan sikap terhadap ideologi tertentu. Pada akhirnya efek (dampak) media televisi bagi masyarakat sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan hidup manusia, baik untuk kepentingan politik maupun perdagangan, bahkan melakukan perubahan ideologi serta tatanan nilai budaya manusia yang sudah ada sejak lama. 37 38
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran. Onong Uchjana Effendi.Op.cit, hal 24
35
Menurut J.B Wahyudi televisi juga memiliki ciri – ciri yang lebih spesifik, yaitu:39 1. Informasi disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancar atau transmisi. 2. Isi pesan audiovisual. Artinya dapat dilihat dan didengar secara bersamaan pada waktu siaran. 3. Sifatnya periodik. Artinya tidak dapat diulang. 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan) pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar sekilas. 5. Serentak dan global. 6. Meniadakan jarak dan waktu. 7. Dapat menyajikan periatiwa atau pendapat yang sedang terjadi secara langsung. 8. Bahasa yang digunakan merupakan bahasa tutur, baik formal maupun non formal. 9. Kalimat singkat, padat, jelas dan sederhana. 10. Tujuan akhir dari penyampaian pesan adalah untuk menghibur, mendidik, kontrol sosial, menghubungkan atau sebagai bahan informasi. Selain ciri – ciri televisi ada juga hal – hal yang harus diperhatikan yakni suatu informasi yang ditampilkan haruslah mendukung unsur penting dan menarik.
39
J.B Wahyudi, Dasar – dasar Jurnalistik Radio dan Televisi, Grafiti, Jakarta, 1996, hal. 8 - 9
36
Agar informasi tersebut dapat diterima dengan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :40 1. Pemirsa Dalam setiap bentuk komunikasi dengan menggunakan media apapun, komunikator akan menyusuaikan dengan latar belakang komunikasinya, namun untuk komunikasi melalui media elektronik, khususnya televisi faktor pemirsa perlu mendapat perhatian lebih. Komunikator harus memahami kebiasaan dan minat pemirsa termasuk kategori anak – anak, remaja maupun dewasa
baik laki – laki maupun perempuan dari golongan manapun.
Kebiasaan dan minat tiap kategori kelompok pemirsa dapat diketahui melalui survey. Sehingga setiap program yang ditayangkan didasari kebutuhan pemirsa, bukan program yang di jejalkan begitu saja. 2. Waktu Seteleh komunikator mengetahui minat dan kebiasaan pemirsa, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan waktu penayangan dengan minat dan kebiasaan pemirsa. Faktor waktu menjadi bahan pertimbangan agar setiap program ditayangkan secara proposional dan dapat diterima oleh khalayak yang dituju. Umumnya stasiun televisi memplot 19.30 sampai 21.00 sebagai waktu utama (primetime). 3. Durasi Durasi berkaitan dengan waktu. Durasi masing – masing program disesuaikan dengan jenis acara dan tuntunan naskah, yang paling penting bahwa dengan 40
Elvinaro Adrianto, Komunikasi Massa SuatuPengantar, Simbiosa Media, Bandung, 2004, hal. 131 - 133
37
durasi tertentu, tujuan program tercapai. Suatu program akan mencapai sasaran apabila perkiraan durasinya tercapai. 4. Waktu Penyajian Fungsi utama televisi menurut khalayak pada umumnya adalah untuk menghibur selanjutnya adalah memberi informasi. Tapi tidak berarti fungsi mendidik dan membujuk dapat diabaikan. Fungsi nonhiburan dan non informasi harus tetap ada karena sama pentingnya bagi keperluan kedua belah pihak, komunikator dan komunikan. Caranya adalah dengan mengemas sedemikian rupa, yakni menggunakan metode penyajian tertentu dimana pesan nonhiburan dapat mengandung unsur hiburan. Media memiliki peranan sosial ekonomi bagi bangsa ini, karena media juga turut peran serta membentuk pembangunan bangsa. Dan media juga mampu menghimbau persatuan dan opini publik secara keseluruhan, isi media adalah informasi dan hiburan. Dimana televisi mempunyai fungsi tersendiri dalam keberadaannya ditengah masyarakat.
2.4.2 Fungsi Televisi Fungsi televisi mempunyai tiga fungsi , yakni ; fungsi penerangan, fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan.41 1. Fungsi penerangan Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yang terdapat didalamnya, yaitu: 41
Darwanto Sastro Subroto, Multi Media Training Center, Produksi Acara TV, Duta Wacana University, 1994, hal.15-17
38
Immediacy dan Realism. Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung, seolah – olah mereka berada ditempat peristiwa itu terjadi. Sedangkan realism mengandung makna kenyataan dimana televisi menyiarkan informasi secara audio visual sesuai dengan fakta. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana penerangan stasiun televisi menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiar, dilengkapi dengan gambar –gambar yang sudah tentu faktual. 2. Fungsi pendidikan Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara stimultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat. Televisi menyiarkan acara – acara tertentu yang mengandung pendidikan, seperti kuis dan sebagainya yang disebut Educational Television(ETV), yaitu cara pendidikan yang disisipkan kedalam siaran yang sifatnya umum. Karena keampuhannya itulah, maka fungsi pendidikan yang dikandung televisi ditingkatkan lagi sehingga dinamakan sarana pendidikan jarak jauh yang disebut Instruction Television (ITV). 3. Fungsi hiburan Fungsi hiburan yang melekat pada siaran televisi sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara – acara hiburan. Hal ini
39
dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing bahkan yang tuna aksara. Dengan fungsinya sebagai penerangan, pendidikan dan hiburan bagi masyarakat, televisi juga menampilkan apa yang menjadi keunggulannya melalui karakteristik televisi.
2.4.3 Karakteristik Televisi Menurut Elvinaro Ardianto, televisi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : 42 1. AudioVisual Televisi dapat didengar dan dilihat (audiovisual). Apabila khalayak radio hanya dapat mendengar dengan kata – kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar bergerak. Dengan adanya gambar tersebut, khalayak memperoleh gambaran yang lengkap tentang program yang di siarkan serta memiliki keyakinan akan kebenaran. 2. Berfikir dalam gambar Seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi seharusnya memiliki kemapuan berfikir dalam gambar. Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi, yakni menjadi gambar secara individual. Dalam proses visualisasi, komunikator hanya berusaha menunjukan obyek – obyek tertentu menjadi gambar yang
42
Elvinaro Ardianto, op.cit, hal. 3
40
jelas dan menyajikannya sedemikian rupa sehingga mengandung suatu makna. Objek tersebut bisa manusia, benda, kegiatan dan sebagainya (Effendy, 1993:96). Tahap kedua adalah penggambaran (Picturization) yaitu kegiatan merangkai gambar individual sedemikian rupa sehingga memiliki pola yang berkesinambungan lebih kompleks. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran tergolong lebih kompleks dan melibatkan banyak orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dengan cara pengoperasian yang juga lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Televisi sebagai produk teknologi maju berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi itu sendiri dan telah menyentuh kepentingan umat manusia Sesuai dengan karakteristiknya televisi pun mempunyai keunggulan dan kelemahan tersendiri dari media elektronik lainnya.
2.4.4 Keunggulan dan Kelemahan Televisi Sebagai salah satu media elektronik, televisi mempunyai keunggulan dan kelemahan. Keunggulan televisi bisa dilihat segi pragmatis dan teknologis. Keunggulan pragmatis lebih menyangkut keunggulan televisi dalam aspek isi yang disajikan. Sedangkan keunggulan teknologis lebih mengacu pada aspek kemampuan teknologi televisi.43 Keunggulan televisi dari sisi pragmatis yaitu :
43
Fahmi Alatas, Bersama Televisi merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997, hal. 30-32
41
a. Menyangkut isi dan bentuk, media televisi meskipun direkayasa mampu membedakan fakta dan fiksi, realistis dan tidak terbatas. b. Memiliki khalayak yang tetap, memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim. c. Memiliki tokoh berwatak (riil maupun rekayasa) sementara media lain (film) hanya memiliki bintang yang direkayasa. Keunggulan televisi dilihat dari sisi teknologis adalah kemampuan televisi dalam menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu yang bersamaan. Sehingga televisi dapat menghantarkan langsung suatu peristiwa disuatu tempat yang berjarak sangat jauh. Televisi juga mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah jangkauannya sehingga mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi secara langsung. Selain keunggulan, televisi juga memiliki kekurangan yang berkaitan langsung dengan keunggulan baik dari segi pragmatis dan teknologis. Kekurangan televisi antara lain : a. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayaknya sebagai obyek yang pasif, sebagai penerima pesan. b. Mendorong
proses
alih
nilai
dan
pengetahuan
yang
cepat
tanpa
mempertimbangan perbedaan tingkat perkembangan budaya dan peradaban yang ada di wilayah jangkauannya. c. Pergerakan teknologi penyiaran ynag begitu cepat mendahului perkembangan masyarakat dan budaya khalayak. Hal ini pada akhirnya melahirkan pro kontra tentang implikasi cultural televisi.
42
d. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikannya sulit untuk dikontrol dampak negatifnya. e. Kecenderungan para pengelola televisi yang memanfaatkan kelebihankelebihan televisi dan lebih berorientasi pada pertimbangan komersial sehingga mengesampingkan faktor pendidikan. Dengan keunggulan dan kekurangan yang dimiliki televisi, televisi sebagai sarana informasi dan hiburan harus mempunyai beberapa program acara yang dapat menunjang isi media sesuai dengan fungsinya.
2.5 Program Televisi Ada dua jenis program TV, yaitu : berita dan non berita, program berita tv menyajikan informasi baik yang keras (baru saja terjadi), dan informasi ringan. Sedangkan program televisi non berita adalah drama (sinetron, film, sinema), music, variety show, game show, reality show. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya pun beragam, berbagai jenis program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan jenisnya, yaitu : 1. Program informasi Terbagi dua yaitu : 44 1. Hard News (Straight News, Feature, Infotainment)
44
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, PINUS BOOK PUBLISHER, Yogyakarta, 2007, hal. 135
43
Berita harian atau berita hangat adalah berita yang perlu segera disampaikan kepada masyarakat. Corak berita semacam ini sangat terkait waktu, aktual yang singkat. Berita hangat biasanya bersifat langsung. 2. Soft News (Current Affair, Magazine, Talk Show, Documenter) Berita lunak yaitu berita yang bersangkut paut dengan kejadian umum yang penting dimasyarakat. Berita – berita yang terpenting dan diperlukan namun tidak menimbulkan gejolak dan tidak melibatkan tokoh masyarakat atau orang termasyur. Dan bersifat tidak langsung. 2. Program Hiburan Terbagi dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Musik Musik adalah program televisi yang berisikan konser musik seseorang penyanyi atau sebuah group band. Dapat berlangsung di studio sebuah stasiun televisi maupun di tempat lain. 2. Drama Program drama merupakan petunjukan yang menyajikan cerita mengenai kehidupannya, karakter yang diperankan oleh pemain atau artis yang melibatkan konflik dan emosi. 3. Permainan Permainan adalah acara yang menampilkan suatu permainan dengan cara dan hadiah tertentu acara ini juga menampilkan seseorang tokoh atau para penontonnya sebagai peserta permainannya. 4. Pertunjukan
44
Pertunjukan adalah siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain yang berada diatas panggung yang menunjukkan kemampuannya kepada sejumlah orang atau hanya kepada audiens tv dapat berupa pertunjukkan lawak, sulap dan juga pertunjukkan seperti Srimulat, Ketoprak, Wayang Golek, Wayang orang, dan lain sebagainya. Program komedi Opera Van Java termasuk dalam genre hiburan karena setiap alur cerita berbeda dari episode sebelumnya dan menceritakan tentang cerita rakyat yang didalam format tersebut terdapat satu atau lebih jalan cerita yang bersifat humor. Program Opera Van Java termasuk kedalam program drama komedi.
2.6 Program Drama Komedi Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikut, secara audio dan visual (suara dan gambar) secara bersamaan tidak dapat memuaskan semua lapisan masyarakat. Stasiun televisi dapat membuat kagum dan memukau sebagian penontonnya, tetapi sebaliknya siaran televisi dapat membuat rasa tidak puas bagi penonton lainnya.suatu program mungkin disukai oleh kelompok masyarakat terdidik namun program itu akan ditinggalkan kelompok masyarakat lainnya. Drama komedi Opera Van Java (OVJ) merupakan salah satu jenis drama komedi karena cerita yang disajikan kental dengan unsur – unsur komedi. Drama komedi merupakan salah satu jenis drama, yang mengandalkan unsur lucu atau komedi dari masing – masing tokoh yang memiliki karakteristik lucu dari tokoh –
45
tokoh yang mereka perankan. Dan tema ceritanya yang berbeda – beda disetiap episodenya yang mengandung unsur lucu atau komedi.
2.6.1 Jenis – Jenis Drama Komedi Jenis drama yang dikenal, yaitu : drama misteri, drama laga, delodrama, drama sejarah dan drama komedi. Jenis drama komedi ini dapat digolongkan menjadi beberapa jenis lagi, yaitu : 1. Komedi situasi yakni cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari para pemain, melainkan karena situasinya. 2. Komedi Slapstic yakni cerita lucu yang diciptakan dengan adegan menyakiti para pemainnya atau dengan gerak vulgar dan kasar. 3. Komedi Satire yakni cerita lucu yang penuh sindiran tajam. 4. Komedi Farce yakni cerita lucu yang bersifat dagelan, sengaja menciptakan kelucuan – kelucuan dengan dialog dan gerak laku lucu.45 Drama komedi Opera Van Java (OVJ) masuk kedalam komedi farce dan komedi slapstick karena ceritanya bersifat dagelan serta para pemainnya sengaja menciptakan kelucuan – kelucuan dan juga sering menciptakan adegan – adegan menyakiti. Drama komedi mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan percintaan, yang membedakannya hanya tema cerita yang dibuat berbeda tiap episode dan bertema humor.
45
Naratama, Menjadi Sutradara TV, Grasindo, Jakarta, 2004, hal. 70 - 73
46
2.6.2 Karakteristik Drama Komedi Ciri – ciri atau karakteristik sinetron komedi, yaitu: 1. Masing – masing tokoh memiliki karakteristik mereka sendiri – sendiri. 2. Lokasi syuting, cenderung hanya pada satu tempat lokasi atau tidak berpindah–pindah tempat. 3. Akhir cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan seringkali tanpa penyelesaian (openended). Sedangkan ciri – ciri atau karakteristik drama komedi, yaitu : 1. Tema cerita dibuat berbeda – beda dalam masing – masing episode. 2. Konflik cerita sibuat berbeda dalam setiap episodenya. 3. Drama komedi yang memiliki episode. 4. Alur ceritanya mudah dicerna, sederhana, bias diduga, tidak menjual mimpi. 5. Bertemakan humor, mengikuti trend.
2.7 Khalayak Khalayak atau publik adalah sekelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara insternal atau eksternal. Pihak yang menjadi sasaran pesan bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk organisasi, instansi, departemen, partai atau Negara. Penerima bisa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak,sasaran, komunikan, klient, target atau dalam bahasa inggrisnya tersebut audience atau reiceiver.46
46
http://rumakom.wordpress.com/publik, 28 April 2009, pk.21.12 wib
47
Pengertian publik “sekelompok orang yang menaruh perhatian kepada sesuatu hal yang sama, mempunyai minat dan kepentingan yang sama. Publik juga merupakan group kecil, terdiri atas orang – orang dengan jumlah sedikit, namun juga bisa merupakan kelompok besar. Biasanya individu – individu yang termasuk dalam kelompok itu mempunyai rasa solidaritas terhadap kelompoknya, walaupun tidak terikat oleh struktur yang
nyata, tidak berada pada suatu tempat atau
ruangan dan tidak mempunyai hubungan langsung. Khalayak juga dapat diartikan sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama. Pesan – pesan publik adalah hal yang bermaksud untuk mencapai banyak orang atau
mempunyai potensi untuk mencapai masyarakat
secara luas. Khalayak atau publik dapat dibedakan menjadi 2, yakni internal publik dan eksternal publik. Internal publik yaitu publik yang berada dalam organisasi atau perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana, manager, pemegang saham dan direksi perusahaan. Sedangkan eksternal publik secara organic tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik atau dosen, pelanggan komunitas dan pemasok. Khalayak atau publik atau bisa disebut juga masyarakat luas dimana terdiri dari ras dan suku agama yang berbeda, usia, jenis kelamin, status sosial. Yang dimaksud khalayak dalam penelitian ini yaitu remaja.
2.8 Remaja Menurut Sarlito, tidak ada profil remaja Indonesia yang seragam dan berlaku nasional. Masalahnya Indonesia terdiri diri dari berbagai suku bangsa,
48
adat istiadat, dan tingkatan sosial ekonomi maupun pendidikan. Sebagai pedoman umum, batasan usia remaja Indonesia adalah 11 sampai 24 tahun dan belum menikah. Mengingat masa remaja sangat dipengaruhi oleh perbedaan perseorangan, penetuan usia saja belum cukup untuk mengetahui apakah suatu tahap perkembangan baru telah, atau belum dimulai, diketahui remaja berada pada batas peralihan kehidupan dari anak-anak menjadi dewasa. Dari fisiknya sudah tampak dewasa, tetapi bila diperlakukan seperti orang dewasa, ia akan mengalami kegagalan dalam menunjukan kedewasaannya. Masa transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada situasi yang membingungkan, disatu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi di lain pihak ia sudah harus bertingkahlaku seperti orang dewasa. Menghadapi remaja, orangtua secara bijaksana harus sedikit demi sedikit melepaskan kontrolnya, agar anak tersebut benar-benar dapat berdiri sendiri kalau dewasa seluruh proses ini berlangsung selama 9 samapi 10 tahun.47 Secara umum, pada remaja sering terlihat adanya karakteristik berikut ini : a. Kegelisahan yang menguasai dirinya. Remaja mempunyai banyak keinginan yang tidak selalu dapat dipengaruhi. Di satu pihak mereka ingin mencari pengalaman baru untuk menambah pengetahuan dan keluwesan dalam bersikap dan bertingkah laku. Dipihak lain mereka merasa belum mampu melakukan berbagai hal tersebut.
47
Wirawan Sarwono Sarlito , Pengantar Umum Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta, 2000, hal.33
49
b. Pertentangan yang terjadi dalam diri mereka juga menimbulkan kebingungan, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Pada umumnya timbul perselisihan dan pertentangan pendapat dan padangan antara si remaja dan orang tua atau orang remaja. c. Keinginan untuk mencoba segala hal yang belum diketahuinya. Remaja biasanya ingin mencoba apa yang dilakukan oleh orang dewasa. d. Keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih luas, seperti melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan pramuka atau himpunan pecinta alam, dan sebagainya. Keinginan ini perlu disiarkan pada kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat. e. Suka menghayal atau berfantasi. Fantasi remaja umumnya berkisar mengenai prestasi dan karir hidupnya. Melalui khayalan dan fantasi yang positif dan konstruktif, banyak hal dan ide baru yang diciptakan oleh para remaja. f. Suka akan aktivitas kelompok. Remaja dapat menemukan jalan keluar dari kesulitan-kesulitannya dengan cara berkumpul-kumpul melakukan kegiatan bersama.48 Remaja yang dimaksud dalam penulisan ini remaja yang tinggal di Perumahan Villa Tomang Baru RW 14 Kelurahan Gelam Jaya, Tangerang.
48
Enung, Fatimah, Psikologi Perkembangan, Pustaka Setia, Bandung, 2006, hal.170