BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4
bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi
: Spermatophyta
Anak divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
: Lycopersicon (Lycopersicum)
Species
: Lycopersicon esculentum Mill.
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu dalam, menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30 - 40 cm, namun dapat mencapai kedalaman hingga 60 – 70 cm (Larosa, 2012). Tanaman tomat juga sangat rentan terhadap kondisi lingkungan seperti cahaya, suhu, dan lingkungan sekitar akar tanaman (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2002). Akar tanaman tomat berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Oleh karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan Adapun morfologi tanaman tomat adalah sebagai berikut : a. Akar
Tomat termasuk
golongan tumbuhan dikotil. Memiliki akar
tunggang yang memiliki kemampuan menembus kedalam tanah dan serabut akar yang tumbuh menyebar kesamping. Struktur akar terdiri atas batang akar, rambut akar, ujung akar dan tudung akar. Rambutrambut akar muncul dari akar utama yang merupakan perluasan atau 5
Universitas Negeri Gorontalo
perkembangan dari permukaan sel-sel epidermis akar. Rambutrambut akar ini nantinya berfungsi memperluas bidang penyerapan air dan mineral oleh akar. b. Batang
Ciri khas batang tomat adalah batang tidak berkayu, lunak, namu cukup kuat menopang daun dan buahnya yang lebat. Permukaan batang khususnya yang muda, ditumbuhi oleh bulu-bulu atau rambut-rambut halus. Batang tanaman yang masih muda berwarna hijau, mudah patah, dan bercabang banyak. Namun setelah tua, batang tanaman tomat cenderung mengeras, hampir berkayu dan berwarna agak kecokelatan. c. Daun
Tanaman tomat memiliki daun majemuk yang tersusun berselangseling mengelilingi batang tanaman yang masih muda. Daun berbentuk oval dengan pinggir daun bergerigi dan berwarna hijau. d. Bunga dan Buah
Bunga tomat merupakan bunga sempurna. Setiap kuntum bunga tersusun atas kelopak, mahkot, bakal buah, kepala putik, tangkai putik, dan benang sari. Sebagian besar bunga tomat melakukan penyerbukan
sendiri.
Namun
tanaman
ini
juga
sangat
memungkinkan untuk disilangkan. 2.2
Syarat Tumbuh Tanaman Tomat Tanaman tomat adalah salah satu tanaman yang dapat tumbuh
hampir di semua tempat, baik dataran rendah maupun dataran tinggi (Teguh Yuono: 2013). Tomat tidak di ajukan di tanam pada tanah yang tergenang atau becek, karena pada keadaan yang demikian akar tanaman akan rentan membusuk dan tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsi secara optimal. Untuk pertumbuhan optimal, tanaman tomat menghendaki tanah yang memiliki Aerasi dan Drainase yang baik dan sedikit mengandung pasir, lumpur dan liat sebab tanah-tanah seperti ini dapat menyimpan persediaan air yang di perlukan oleh tanaman tomat. Tomat membutuhkan media tanam berupa tanah yang gembur, berpasir, subur, dan 6
Universitas Negeri Gorontalo
banyak mengandung humus. Untuk mendapatkan hasil yang baik, tomat memerlukan tanah dengan derajat keasaman (pH Tanah) 5,5 - 6,5. Untuk tanah yang ber pH rendah (asam), perlu di tambahkan kapurdolomit (CaCO3). Kapur tersebut diberikan pada saat 3 – 4 minggu sebelum tanam dengan cara di sebar merata di atas media tanam (Purwati, 2007). Tanaman tomat pada umumnya tumbuh baik pada musim panas (kemarau) tetapi pengairan cukup. Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan tanaman tomat yakni iklim. Oleh sebab itu seorang petani tomat harus mengerti tentang iklim, untuk memperhitungkan m asa tanamannya, beberapa faktor yang di pengaruhi iklim antara lain: a. Sinar matahari Sinar matahari yang menibulkan cahaya, sangat sanagat di butuhkan untuk membentuk zat hijau daun (klorofil). Pertumbuhan tanaman dan kwalitas produksi tanaman. Kekurangan sinar matahari, pertumbuhan tanaman akan menjadi lemah, pucat dan memanjang. b. Curah hujan Tanaman tomat membutuhkan penyiraman yang cukup walaupun ditanaman pada tanah yang kering, sumber air itu dapat terpenuhi apabila daerah sekitarnya curah hujannya cukup atau merata sepanjang tahun. Tanaman yang di tanam pada musim penghujan, tumbuhnya baik tetapi hasilnya kurang memuaskan. c. Kelembaban Tanaman tomat menghendaki kelembaban yang cukup dan seimbang antara kelembaban udara dan kelembaban tanah. Pertumbuhan akan tidak baik, layu, dan mati apabila tidak ada keseimbangan antara kelembaban tersebut. d. Angin Angin yang besar terutama pada musim kemarau tidak dikehendaki oleh tanaman, karena penguapan akan cepat dan tanah pun akan cepat kering. Tanaman akan patah serta bunganya berguguran, sehingga akan mengurangi hasil produksi yang diharapkan.
7
Universitas Negeri Gorontalo
2.3
Mulsa Mulsa adalah bahan penutup tanah yang bersifat melindungi dengan
menggunakan rumput, sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan lain yang disebarkan atau di tinggalkan pada permukaan tanah di antara barisan tanaman atau disekitar pohon-pohonan (M. Arief, 1998). Mulsa bermanfaat untuk mencegah dari gulma-gulma yang tumbuh di sekitar tanaman. Mulsa memiliki berbagai jenis yaitu mulsa organik, mulsa anorganik, mulsa kimiasintetis. 1. Mulsa Organik Meliputi semua bahan sisa pertanian yang secara ekonomis kurang bermanfaat seperti jerami padi, batang jagung, batang kacang tanah, daun dan pelepah daun pisang, daun tebu, alang-alang dan serbuk gergaji. 2. Mulsa Anorganik Meliputi semua bahan batuan dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti batu kerikil, batu koral, pasir kasar, batu bata, dan batu gravel. Untuk tanaman semusim, bahan mulsa ini jarang digunakan. Bahan mulsa ini lebih sering digunakan untuk tanaman hias dalam pot. 3. Mulsa Kimia-Sintetis Meliputi bahan-bahan plastik dan bahan-bahan kimia lainnya. Bahan-bahan plastik berbentuk lembaran dengan daya tembus sinar matahari yang beragam. Bahan plastik yang saat ini sering digunakan yang sering digunakan sebagai bahan mulsa adalah plastik transparan, plastik hitam, palstik perak, dan plastik perak hitam. Mulsa-mulsa pada jenis yang berbeda juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Contoh pada mulsa organik itu udah didapat dan didapatkan dengan bebas dan gratis, berbeda dengan mulsa plastik yang harus membeli dahulu di toko peralatan pertanian. Mulsa Plastik harganya mahal terutama mulsa plastik hitam perak, namun dapat digunakan lebih dari satu kali musim tanam (Kadarso, 2008). Selanjutnya jenis mulsa yang 8
Universitas Negeri Gorontalo
berbeda memberikan pengaruh berbeda pula pada pengaturan suhu, kelembaban, dan kandungan air tanah. Secara fisik mulsa mampu menjaga suhu tanah lebih stabil dan mampu mempertahankan kelembaban disekitar perakaran tanaman. Penggunaan mulsa akan mencegah radiasi langsung matahari, penurunan suhu tanah oleh mulsa disebabkan karena penggunaan mulsa dapat mengurangi radiasi yang diterima dan diserap oleh tanah sehingga dapat menurunkan suhu tanah pada siang hari. Dengan menurunkan suhu udara dan tanah dapat menekan kehilangan air dari permukaan tanah sehingga mengurangi adanya cekaman kekeringan.
9
Universitas Negeri Gorontalo