BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Penelitian Terdahulu Sebelum melakukan penelitian, penulis berusaha mengumpulkan beberapa
penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh sejumlah mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan penelitian eksploitasi anak, penelitian yang menggunakan semiotika Roland Bartes, dan penelitian yang menggunakan media baru khususnya YouTube. Penelitian terdahulu menjadi sebuah referensi dalam mengembangkan dari sudut pandang yang berbeda. A.
Isti Rochatun judul “EKSPLOITASI ANAK JALANAN SEBAGAI
PENGEMIS DIKAWASAN SIMPANG LIMA SEMARANG” Program Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Sosial dan Humaniora Universitas Kalijaga Yogyakarta Dalam penelitiannya Isti ingin mengetahui latar belakang, bentuk dan dampak dari eksploitasi anak di simpang enam dengan cara observasi langsung ke tempat terjadinya ekspolitasi. Dari hasil observasinya tersebut Isti menemukan latar belakang terjadinya eksploitasi anak adalah ekonomi keluarga yang rendah, terpengaruh pada lingkungan dan komunitas pengemis, serta mendapat pengaruh kekerasan dan keretakan dalam keluarga. Adapun bentuk eksploitasi yang terjadi yaitu eksploitasi anak oleh orang tua, hal ini dilakukan anak untuk memenuhi kebutuhan keluarga untuk membeli bahan pokok atau membayar uang pendidikan anak. Selain eksploitasi yang dilakukan orang tua ada bentuk lain eksploitasi dari
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
preman, dari penelitian ini preman ini menampung anak-anak yang minggat atau yang tidak memiliki tenpat tinggal untuk tinggal bersamanya dengan catatan anak yang tinggal tersebut harus membayar atau menyetor sejumlah uang dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari hari. Dari latar belakang dan beberapa bentuk eksploitasi Isti menemukan dampak bagi anak-anak itu sendiri seperti tidak adanya jenjang karir pada pekerjaanya, mengalami gangguan kesehatan karena selalu berada dijalanan dan lebih sering menghirup asap dari kendaraan, tidak mendapat pendidikan karena waktu mereka habis untuk mengemis, dari sisi psikologi anak-anak akan mengalami depresi, gampang menentang orang lain,
dan trauma yang amat sangat besar karena anak jalanan
sering mendapatkan perlakuan kasar oleh orang tuanya, preman yang mengkoordinir mereka dan tidak jarang juga mereka mendapatkan perlakuan kasar dari anak jalanan yang lebih senior. Tidak sedikit dari anak-anak jalanan yang mendapatkan tindak kekerasan atau bahkan penganiayaan. Pertumbuhan fisik anak juga terganggu karena kurangnya asupan gizi yang diperlukan oleh anak-anak. Dan dari segi pandangan masyarakat terdapat deskriminasi terhadap anak jalanan. B. Kusnadi judul “ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES TERHADAP MOTIF MEGAMENDUNG SEBAGAI TEKS MEDIA BATIK”. Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana Jakarta Dalam penelitian ini Kusnadi ingin mengetahui makna dari denotasi, konotasi dan mitos motif batik Megamendung pada nilai-nilai budaya tradisi dan nilai-nilai yang sudah terkomodifikasi. Dari banyak koleksi batik Megamendung,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
peneliti mengambil beberapa teks Megamendung dengan nilai-nilai budaya tradisi dan Megamendung dengan nilai-nilai yang sudah terkomodifikasi. Dalam pembahasan peneliti menjelaskan mengenai kode hermeneutic, kode semantic, kode simbolik, kode narasi dan kode kebudayaan baru masuk ke makna denotasi dan konotasi batik Megamendung. Pada mitos peneliti melihat bahwa terdapat kapitalisme dalam motif batik Megamendung yang semua kain batik dipandang sebagai salah satu unsur busana tradisional dengan teknik batik tulis , kini telah terkomodifikasi bergeser hingga difungsikan komoditas untuk berbagai pemenuh kebutuhan pasar tanpa memperhatikan fungsi didalamnya dengan masuknya peran modal dengan mendapatkan keuntungan, jadi terdapat ideologi kapitalisme dan nasionalis. C. Tina Agustari Judul “PENGGUNAAN KONTEN VIDEO YOUTUBE DI PROGRAM SIARAN ANTV ANTARA ETIKA DAN TUNTUTAN BISNIS MEDIA”. Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana Jakarta Tina menggunakan paradigma konstruktivis, dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menelusuri cara kerja awak stasiun televisi ANTV dalam memproduksi hingga menayangkan program yang menggunakan konten dari YouTube dan mengetahui aspek dibalik menggunakan video dari YouTube di program-program ANTV. Tina ingin memaparkan sebenarnya ada bentuk pelanggaran dari segi etika, namum stasiun televisi seakan tidak memperdulikan pelanggaran etika yang dibuatnya, yang mereka harapkan dari program yang mengandung isi konten dari YouTube bisa menarik banyak penonton dan dapat meningkatkan rating pada programnya. Pengguna video YouTube untuk keperluan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
televisi seharusnya mendapatkan izin dari pemilik hak cipta. Penggunaan video YouTube tanpa seizing pemegang hak cipta bisa melanggar bukan saja hak cipta tapi etika penyiaran seperti yang tertuang dalam P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standart Program Siaran).
2.2
Pengertian Anak Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda.1 2.3
Eksploitasi Anak Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), pengertian eksploitasi
adalah pemanfaatan untuk keuntungan sendiri, penghisapan, pemerasan atas diri orang lain yang merupakan tindakan tidak terpuji. Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak2, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang berusia di bawah 21 Tahun dan belum menikah, sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
1
Aziz Alimul. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Penerbit Salemba Medika: Jakarta. 2005 2 Zainal Asikin. Dasar-Dasar Hukum Perburuhan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. 2004. Hal 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
kandungan.3 Menurut undang-undang tersebut, anak adalah siapa saja yang belum berusia 18 tahun, belum menikah, dan termasuk anak yang masih di dalam kandungan (berarti segala kepentingan yang mengupayakan perlindungan terhadap anak sudah dimulai sejak berada di dalam kandungan hingga berusia 18).4 Adapun usaha perlindungan anak harus diterapkan sebaik mungkin, karena perlindungan anak merupakan cerminan dari adanya keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum dalam suatu masyarakat. Memperhatikan dan menanggulangi masalah perlindungan anak merupakan suatu kewajiban bersama-sama oleh setiap anggota masyarakat
dan pemerintah apabila ingin
berhasil melakukan
pembangunan nasional dalam berbagai bidang kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Adapun yang dimaksud dengan eksploitasi anak oleh orangtua atau pihak lainnya, yaitu menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan eksploitasi ekonomi atau seksual terhadap anak.5(Pasal 66 ayat 3 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlundungan Anak). Dengan demikian, jelaslah bahwa eksploitasi anak merupakan tindakan tidak terpuji, karena tindakan eksploitasi anak telah merampas hak-hak anak, seperti mendapatkan kasih sayang
3
Sholeh Soealdy. Dasar Hukum Perlindungan Anak. Novindo Pustaka Mandiri: Jakarta. 2001. Hal 19 4 Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.1998. hal 31 5 http://pih.kemlu.go.id/files/UUNo23tahun2003PERLINDUNGANANAK.pdf. 17Pasal 66 ayat 3 UU No 23 Tahun 2002. Tentang Perlindungan Anak. Diakses pada tanggal 4 Februari 2017. Pukul 15:17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
dari orangtua, pendidikan yang layak, dan sarana bermain yang sesuai dengan usianya. Selain itu, ekspoitasi pada anak dapat berdampak pada gangguan fisik maupun psikologis anak. Gangguan pada anak juga dapat berdampak panjang pada masa depan anak yang kurang dapat membedakan antara yang benar dan yang salah karena rendahnya tingkat pendidikan anak yang dieksploitasi. 2.3.1 Bentuk-Bentuk Eksploitasi Anak 1. Eksploitasi Fisik Eksploitasi fisik adalah penyalahgunaan tenaga anak untuk dipekerjakan demi keuntungan orangtuanya atau orang lain seperti menyuruh anak bekerja dan menjuruskan anak pada pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya belum dijalaninya. Dalam hal ini, anak-anak dipaksa bekerja menggunakan segenap tenaganya dan juga mengancam jiwanya. Tekanan fisik yang berat dapat menghambat perawakan atau fisik anak- anak hingga 30% karena mereka mengeluarkan cadangan stamina yang harus bertahan hingga dewasa. Oleh sebab itu, anak-anak sering mengalami cedera fisik yang bisa diakibatkan oleh pukulan, cambukan, luka bakar, lecet dan goresan, atau memar dengan berbagai tingkat penyembuhan, fraktur, luka pada mulut , bibir, rahang, dan mata. 2. Eksploitasi Sosial Eksploitasi sosial adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan emosional anak. 6 Hal ini dapat berupa kata-kata yang mengancam atau menakut-nakuti anak, penghinaan anak, penolakan anak, 6
P Joko Subagyo. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta. 1999. Hal 63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
menarik diri atau menghindari anak, tidak memperdulikan perasaan anak, perilaku negatif pada anak, mengeluarkan kata-kata yang tidak baik untuk perkembangan emosi anak, memberikan hukuman yang ekstrim pada anak seperti memasukkan anak pada kamar gelap, mengurung anak di kamar mandi, dan mengikat anak.7 Pada sektor jasa, terutama hotel dan hiburan, anak-anak direkrut berdasarkan penampilan, dan berkemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Mereka harus melayani para pelanggan yang kebanyakan orang dewasa, sehingga berpeluang untuk mengalami tekanan batin karena mengalami rayuan-rayuan seksual.8 3. Eksploitasi Seksual Eksploitasi seksual adalah keterliban anak dalam kegiatan seksual yang tidak dipahaminya. Eksploitasi seksual dapat berupa perlakuan tidak senonoh dari orang lain, kegiatan yang menjurus pada pornografi, perkataan-perkataan porno, membuat anak malu, menelanjangi anak, prostitusi anak, menggunakan anak untuk produk pornografi dan melibatkan anak dalam bisnis prostitusi.9 Eksploitasi seksual dapat menularkan penyakit HIV/AIDS atau penyakit seksual lainnya kepada anak-anak karena anak-anak biasanya “dijual” untuk pertama kalinya saat masih perawan. Bukan hanya itu, Ayom juga menyebutkan anak-anak pelacur rentan terhadap penggunaan obat-obatan terlarang, sedangkan Bellamy
menyebutkan dampak secara umum, yaitu merusak fisik dan
7
ibid hal 47 Hadari Nawawi. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 2005 hal 36 9 Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia: Jakarta. 1988. Hal 49
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
psikososial.10 2.4
New Media New media berawal dari bentuk komunikasi bermedia computer atau
computer-mediated communication (CMC) ini. Dalam buku Media Now, disebutkan beberapa fitur atau fasilitas yang terdapat dalam internet yakni elektronic
publishing
(penerbitan
elektronik),
entertainment
(hiburan),
communities (komunitas), blog, search engine, dan beragam fitur lainnya termasuk download dan upload data.11 Blog, Myspace, Facebook, Youtube, dan Twitter adalah bentuk-bentuk dari CMC yang disediakan dalam internet, dimana program-program tersebut dapat menjadi media yang membantu seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui komputer yang telah dihubungkan dengan jaringan internet. Selain itu, social media tersebut merupakan beberapa bentuk media baru yang muncul beberapa tahun terakhir. Situs-situs ini memungkinkan penggunanya untuk berbagi beragam informasi, berbentuk teks, gambar, audio, dan video.12 New media atau media baru disebut juga media digital. Media digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara, dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optik broadband, satelit dan sistem transmisi gelombang
10
Sudarsono, Kenakalan Remaja. Rineka Cipta: Jakarta.1990.hal 125 Amir Piliang, Yasraf. Posrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika. Jalasutra:Yogyakarta 2004 12 ibid 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
mikro. 13 Menurut Flew, media baru atau bentuk informasi digital sejenis, memiliki lima karakteristik: a) Manipulable. Informasi digital mudah diubah dan diadaptasi dalam berbagai bentuk, penyimpanan, pengiriman dan penggunaan.
b) Networkable. Informasi digital dapat dibagi dan dipertukarkan secara terus-menerus oleh sejumlah besar pengguna diseluruh dunia.
c) Dense. Informasi digital berukuran besar dapat disimpan di ruang penyimpanan kecil (contohnya USB flash disc) atau penyedia layanan jaringan.
d) Compressible. Ukuran informasi digital yang diperoleh dari jaringan manapun dapat diperkecil melalui proses kompres dan dapat didekompres kembali saat dibutuhkan.
e) Impartial. Informasi digital yang disebarkan melalui jaringan bentuknya sama dengan yang direpresentasikan dan digunakan oleh pemilik atau penciptanya.
Selain itu, untuk bisa disebut sebagai new media, sebuah medium harus memiliki 4C dan tiga elemen dasar, yaitu:
13
Amir Piliang, Yasraf. Postrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika. Jalasutra:Yogyakarta 2004
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
a) Computing and Information Technology: Untuk bisa disebut new media, sebuah medium (media massa) setidaknya harus memiliki unsur information, communication, dan technology di dalam tubuhnya. Tidak bisa hanya salah satunya saja. b) Communication Network: Sebuah new media harus memiliki kemampuan untuk membentuk sebuah jaringan komunikasi antar penggunannya. c) Digitized Media and Content: Yang tergolong relevan untuk disebut sebagai new media saat ini adalah apabila media massa tersebut mampu menyajikan sebuah medium dan konten yang sifatnya digital. d) Convergence: New media harus mampu berintegrasi dengan media-media lain (baik tradisional maupun modern) karena inti dari konvergensi adalah integrasi antara media yang satu dengan media yang lain. (Lievrouw & Livingstone, 2006). Tiga elemen dasar yang ada pada new media, antara lain: 14 a) Piranti
atau
medium
yang
memudahkan,
mengefektifkan,
mengefisiensikan, dan memperluas komunikasi antar penggunannya.
b) Membentuk aktivitas komunikasi yang melibatkan penggunaan medium atau piranti (new media) dalam prosesnya.
14
ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
c) Membentuk sebuah jaringan komunikasi (organisasi) yang melibatkan penggunaan medium atau piranti (new media) dalam prosesnya (Lievrouw & Livingstone, 2006).
Sementara menurut McQuail media baru memiliki ciri-ciri utama yang membedakannya dengan "media lama" yaitu: a) Desentralisasi, pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi. b) Kemampuan tinggi, pengantaran melalui kabel dan satelit mengatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pemancar siaran lainnya. c) Komunikasi timbal-balik (inter-activity), penerima dapat memilih, menjawab kembali, menukar informasi dan dihubungkan dengan penerima lainnya secara langsung. d) Kelenturan (fleksibilitas) bentuk, isi dan penggunaan.
Secara umum, media baru tidak saja telah menjembatani perbedaan pada beberapa media, tetapi juga perbedaan antara batasan kegiatan komunikasi pribadi dengan batasan kegiatan komunikasi publik. Bahan dan kegunaan media semacam itu dapat dipakai secara bergantian untuk kepentingan pribadi dan publik. 2.5
Karakteristik New Media
Menurut Sarah Kember ada beberapa karakteristik new media, yaitu :15
15
Amir Piliang, Yasraf. Postrealitas: Realitas Kebudayaan dalam Era Posmetafisika.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
a) Digital, data dalam bentuk digital lebih mudah digunakan dari pada data analog. New media yang berbasis digital bisa dilakukan dengan media computer atau dengan mudah diakses dengan teknologi mobile saperti smartphone, tablet dll b) Interaktifitas, komunikasi yang dua arah dapat terjadi hanya dengan bantuan computer saja. Interaktif dapat memotong waktu, hal ini juga yang menjadi pilihan pengguna dalam teknologi media ini. meski pada kenyataannya interaksi tersebut terjadi antara manusia dan komputer c) Hypertextual, adalah teks yang mengijinkan pengguna untuk mengakses teksteks yang lain. Bisa diartikan 1 teks bisa menghubungkan kita mengakses teks yang lain jika pada teks sebelumnya terdapat link d) Dispersal, new media bersifat menyebar, dimana produksi, distribusi dan konsumsi tidak terpusat. Karena pengguna internet dapat menjadi produsen, distributor atau hanya konsumen. Hal tersebut yang dinilai new media merupakan media yang bersifat pibadi. e) Virtualisasi, new media menawarkan dunia maya yang pengijinkan penggunanya untuk menjadi siapa saja. Karakter-karakter di dunia maya bisa diubah atau dibentuk sesuai keinginan pengguna. Dari karakter ini juga yang mendorong terbentuknya salah satu budaya baru yakni budaya virtual
Jalasutra:Yogyakarta 2004
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
2.6
YouTube YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi
berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia.16 YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain ‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi.17 Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari investor yaitu Sequoia Capital sebesar $ 11,5 juta di bulan November 2005 – April 2006. Dengan tambahan modal yang besar, YouTube berkembang dengan cepat. Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di YouTube, dan ada 100 juta video yang dilihat per harinya. Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user, membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet.
16
Adi Baskoro “Panduan Praktis Searching di Internet”. PT TransMedia: Jakarta. 2009. Hal 58 17 Tentang YouTube. http://www.youtube.com/t/about. Diakses selasa 5 Oktober 2016
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Sebagai tambahan, dengan teknologi yang memungkinkan, YouTube menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota, langganan, dan ide-ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain
18
. Dengan
perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai transaksi $1,65 milliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet ‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009. Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan berita dari sudut pandang yang lebih variatif. Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang untuk meng – upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng – upload dan membagikan
18
David Yogapratama. “Menjadi Seleb Dalam 20 Menit Lewat YouTube”. Mozarta Mediatama: Yogyakarta. 2009. Hal 1-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
pengalaman perekaman mereka kepada orang lain.19 Penggunaan situs YouTube terbilang cukup mudah, bahkan bagi pengguna yang bukan anggota. Ketika sampai di situs YouTube, Anda akan disambut oleh halaman beranda YouTube. Halaman beranda adalah gerbang utama ke dalam dunia YouTube, dan halaman ini berisikan video-video yang sedang dilihat saat ini, video-video yang dipromosikan, dan video berfitur, bersamaan dengan sebuah seleksi link-link tambahan, elemen-elemen navigasi, dan iklan-iklan bagus yang jumlahnya relatif sedikit. Daftar video yang sedang ditonton saat ini adalah seleksi video yang diputar yang (seperti judulnya) sedang dilihat oleh para pengguna YouTube yang lain. Fitur ini dapat diaplikasikan pada pengguna yang telah memiliki sebuah fitur Active Sharing yang merupakan fasilitas dalam keanggotaan mereka. Daftar video yang sedang dipromosikan berisi video-video yang (sepertinya) telah dipilih berdasarkan kerjasama (partnership) dengan YouTube. Daftar video berfitur berisikan video-video yang diseleksi oleh pekerja YouTube atau oleh penyunting tamu. Jika Anda menurunkan skrol halaman, Anda mungkin memerhatikan kategori-kategori klip dan link lain yang didaftar di kolom kanan, seperti What’s New, Popular Videos For Mobile Devices, dan sebagainya. Ini, tentu saja, mewakili iterasi situs YouTube saat ini, yang akan berubah-ubah sepanjang waktu. Bagaimanapun ide dasarnya tetap utuh menyediakan link-link cepat dalam halaman beranda sampai isian berfitur dan item-item lainnya yang ingin dipromosikan oleh YouTube dan induk perusahaannya Google (termasuk
19
ibid. hal 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
periklanan dan fitur-fitur baru situs). Sepanjang
halaman
atas
adalah
empat
tab
besar
besar
untuk
menavigasikan situs YouTube. Tab-tab tersebut adalah bagian dari navigasi YouTube yang tetap, karena tak peduli halaman mana yang Anda lihat, Anda memiliki akses langsung ke set link yang sama. Dalam urutan, dari kiri ke kanan, tab-tab ini dilabeli , Videos, Categories, Channels, dan Community. Di kanan jauh adalah link Upload Video (Memasang Video). Tab video menghadirkan sebuah daftar berisi 20 video per halaman, yang dapat anda sortir dengan Most Viewed (default), Most Recent, Top Rated, Most Discussed, Top Favorites, Most Linked, Recently Featured, Most Responded, dan Watch on Mobile. Sebagai tambahan, Anda dapat melihat atau menyortir klip-klip tersebut berdasarkan unit waktu, seperti Hari Ini, Minggu Ini, Bulan Ini, dan Sepanjang Waktu. Video-video dapat disortir dengan kategori, jika Anda memiliki tipe video khusus di kepala, seperti video musik yang paling banyak dilihat bulan ini. Anda dapat mempersempit pencarian dengan mengetik kata kunci ke dalam boks pencarian di pojok kanan atas situs. Jika Anda memilih menjelajah video berdasarkan area ketertarikan yang khusus, anda dapat memulai dengan tab Kategori. Di sisi kiri halaman adalah semua kategori yang dapat Anda pilih. Ketika “All” adalah kategori yang Anda pilih, Anda diberi sebuah Pick of The Day, yang merupakan video terpilih yang diletakkan di bagian atas halaman, bersamaan dengan dengan beberapa Feature Channel. Di bawahnya, Anda akan melihat kategori individual di daftar lagi (Featured Video by Category), yang masing-masing Thumbnail – nya mewakili video berfitur (Pilihan Editor) untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
kategori itu. Setiap kategori yang Anda pilih memiliki halaman utamanya sendiri dengan pilihan favorit (Editor’s Pick), sebuah video yang dipasang, dan sebuah seleksi video serta saluran berfitur tambahan. YouTube Memiliki beberapa kategori video, yaitu Autos & Vehicles (Otomotif dan Kendaraan) , Comedy (Komedi) , Entertainment (Hiburan), Film & Animation (Film dan Animasi) , Gadgets & Games (Peralatan dan Permainan), How to & DIY (Cara-cara dan Bagaimana Melakukan Sendiri) , Music (Musik), News & Politics (Berita dan Politik) , People & Blog (Orang dan Blog) , Pets & Animals (Binatang dan Binatang Peliharaan) , Sports (Olahraga) dan Travel and Places (Perjalanan dan Tempat). Pengunjung YouTube dapat melihat isi saluran untuk mengakses semua video yang dipasang anggota tertentu. Saluran berguna khususnya untuk melihat kumpulan video yang dipasang oleh anggota yang sama. Dengan kata lain, setiap saluran merupakan halaman beranda pribadi dari anggota resmi YouTube, berisi semua video mereka dan informasi profil lainnya. Tab saluran-saluran dapat dinavigasikan dengan memilih jenis-jenis saluran berbeda, termasuk Pelawak, Direktur, Guru, Musisi, Partner, Sponsor, dan jenis khusus tertentu. Sebagai tambahan, Anda dapat menyortir saluran menurut yang paling banya mendapat langganan (default), dan yang paling banyak dilihat; menjelajah kriteria; atau dengan unit waktu, meliputi minggu ini, bulan ini, atau sepanjang waktu.
Walaupun anda tidak perlu mendaftar untuk melihat video, Anda perlu membuat sebuah indentitas logon dan nama pengguna untuk memasang video
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
sendiri. Sebagai tambahan dari pemasangan video, hanya pengguna terdaftar yang dapat mengambil manfaat secara penuh fitur-fitur yang telah ditawarkan oleh YouTube, seperti menciptakan playlist, memasang komentar, merespon video, bergabung dalam sebuah stream, atau membangun vlog (video web blog). YouTube juga telah menciptakan situs versi lokal untuk negara-negara yang berbeda untuk memfiturkan isian dan bahasa yang paling banyak berkaitan dengan pengguna global. Anda dapat mengakses situs alternatif ini dengan mengklik icon globe-and-flag di pojok kanan atas website YouTube. Saat ini, ada sembilan negara yang didaftar – Brazil, Perancis, Irlandia, Itali, Jepang, Belanda, Polandia, Spanyol, dan United Kingdom. Sebagai tambahan situs Global (Amerika), semua isian YouTube yang sama tersedia untuk user, tak peduli negara mana yang mereka pilih sebagai preferensi. Bagaimanapun, isian berfitur, seperti halnya bahasa yang muncul, akan berubah berdasarkan negara yang dipilih. Dalam suatu kesempatan, YouTube menambahkan fitur beta spesial (dalam menguji) situs, yang dapat diakses melalui halaman TestTube. Halaman tersebut digunakan sebagai “inkubator” ide-ide YouTube. Ini adalah tempat di mana anda dapat mencoba fitur-fitur yang (mungkin) tidak berfungsi sempurna atau masih meminta saran dari para pengguna. Halaman spesial lainnya yang mungkin menarik untuk dikunjungi adalah blog resmi YouTube, yang dipelihara oleh para pekerja YouTube dan berisikan informasi tentang fitur-fitur baru, pembaharuan situs, kontes, dan berita lain terkait dengan pengoperasian situs. Anda dapat mengakses blog YouTube dengan mengklik link Blog di bagian bawah setiap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
halaman.20
2.7
Teori –Teori Kritis Istilah teori kritis pertama kali ditemukan Max Hokheimer pada tahun 30-
an. Awalnya teori kritis berarti pemaknaan kembali gagasan-gagasan ideal modernitas berkaitan dengan nalar dan kebebasan. Pemaknaan ini dilakukan dengan mengungkap deviasi dari gagasan-gagasan ideal tersebut dalam bentuk saintisme, kapitalisme, industri kebudayaan, dan institusi politik borjuis. Untuk memahami pendekatan teori kritis, tidak bisa tidak, harus menempatkannya dalam konteks Idealisme Jerman dan kelanjutannya. Karl Marx dan generasinya menganggap Hegel sebagai orang terakhir dalam tradisi besar pemikiran filosofis yang mampu ”mengamankan” pengetahuan tentang manusia dan sejarah. Namun, karena beberapa hal, pemikiran Marx mampu menggantikan filsafat teoritis Hegel. Menurut Marx, hal ini terjadi karena Marx menjadikan filsafat sebagai sesuatu yang praktis; yakni menjadikannya sebagai cara berpikir (kerangka pikir) masyarakat dalam mewujudkan idealitasnya. Dengan menjadikan nalar sebagai sesuatu yang ’sosial’ dan menyejarah, skeptisisme historis akan muncul untuk merelatifkan klaim-klaim filosofis tentang norma dan nalar menjadi ragam sejarah dan budaya forma-forma kehidupan. Dan dapat diartikan sebagai teori yang menggunakan metode reflektif dengan melakukan kritik secara terus-menerus terhadap tatanan atau institusi 20
David Yogapratama. “Menjadi Seleb Dalam 20 Menit Lewat YouTube”. Mozarta Mediatama: Yogyakarta. 2009. Hal 6-34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
sosial, politik atau ekonomiyang ada. Teori kritis menolak skeptisisme dengan tetap mengaitkan antara nalar dan kehidupan sosial. Dengan demikian, teori kritis menghubungkan ilmu-ilmu sosial yang bersifat empiris dan interpretatif dengan klaim-klaim normatif tentang kebenaran, moralitas, dan keadilan yang secara tradisional merupakan bahasan filsafat. Dengan tetap memertahankan penekanan terhadap normativitas dalam tradisi filsafat, teori kritis mendasarkan cara bacanya dalam konteks jenis penelitian sosial empiris tertentu, yang digunakan untuk memahami klaim normatif itu dalam konteks kekinian. Ciri khas dari teori kritik masyarakat adalah bahwa teori tersebut bertitik tolak dari inspirasi pemikiran sosial Karl Marx, tapi juga sekaligus melampaui bangunan ideologi marxime bahkan meninggalkan beberapa tema pokok Marx dan menghadapi masalah masyarakat industry maju secara baru dan kreatif. Tujuan teori kritis adalah menghilangkan berbagai bentuk dominasi dan mendorong kebebasan, keadilan dan persamaan. Teori ini menggunakan metode reflektif dengan cara mengkritik secara terus menerus terhadap tatanan atau institusi sosial, politik atau ekonomi yang ada, yang cenderung tidak kondusif bagi pencapaian kebebasan, keadilan, dan persamaan. 21 Ciri khas Teori Kritis tidak lain ialah bahwa teori ini tidak sama dengan pemikiran filsafat dan sosiologi tradisional. Singkatnya, pendekatan teori ini tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni. Pada titik tertentu, ia memandang dirinya sebagai pewaris ajaran Karl Marx, sebagai teori yang menjadi emansipatoris. Selain itu, tidak 21
Bryan Turner. Teori-teori Sosiologi: Modernitas-Posmodernitas. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. 2008. Hal. 229.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
hanya mau menjelaskan, mempertimbangkan, merefleksikan dan menata realitas sosial tapi juga bahwa teori tersebut mau mengubah.22 Pada dasarnya, esensi Teori Kritis adalah konstruktivisme, yaitu memahami keberadaan struktur-stuktur sosial dan politik sebagai bagian atau produk dari intersubyektivitas dan pengetahuan secara alamiah memiliki karakter politis, terkait dengan kehidupan sosial dan politik.
2.8
Semiotika
2.8.1 Semiotika Roland Barthes Kata semiotika itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berarti “tanda” (Sudjiman dan Van Zoest, 1996:vii) atau same yang berarti “penafsiran tanda” (Cobley dan Jansz, 1994:4). Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika (Kurniawan, 2001:49). “Tanda” pada masa itu bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api. 23 Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisa untuk mengkaji tanda. Tanda – tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah – tengah manusia dan bersama – sama manusia. Semiotika atau dalam istilah Roland Barthes seperti yang dikutip oleh Alex Sobur semiology pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity), memakai hal – hal (things). Memaknai dalam hal ini berarti objek –
22
Altobeli Lobodally. Tesis. “Transformasi Simbolik Homoseksual Di Televisi” Jakarta.(Program Magister Ilmu Komunikasi. Universitas Mercu Buana 2014). Hal 23-24 23 Alex Sobur,Semiotika Komunikas. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2003. Hal 16-17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal nama objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi system terstruktur dari tanda.24 Umberto Eco, jauh-jauh hari menjelaskan bahwa tanda dipergunakan untuk menyatakan kebenaran sekaligus juga kebohongan. Umberto Eco yang menatakan bahwa, “….pada prinsipnya adalah disiplin ilmu yang mengkaji segala sesuatu yang dapat digunakan untuk berdusta (lie)” 25. Apa yang diketahui itu tidak benar makan terdapat sebuah kebenaran didalam pengetahuan tersebut. Maksudnya bila sesuatu tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan dusta, makan sebaliknya ia tidap dapat pula digunakan untuk mengungkapkan kebenaran. Tanda dalam kehidupan kita tentulah memiliki makna atau maksud tersembunyi, dimana pemaknaan berdasarkan tradisi atau budaya yang memaknainya. Misalkan adanya janur kuning yang melengkung dipinggiran jalan, itu menandakan adanya acara hajatan pernikahan yang akan atau sedang berlangsung pada hari itu. Semua orang mengerti adanya tradisi tersebut dan juga untuk memudahkan orang yang akan berkunjung ke acara tersebut. Pengertian yang lebih jelasnya lagi dibatasi oleh Preminger (2001:89). Dikatakan, “Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena social / masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda-tanda. Semiotic itu mempelajari system-sistem, aturan-aturan, konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti”.
24
26
Beberapa pakar ahli
ibid hal 15 Yasraf Amir Piliang. Hiper semiotika. Jalasutra : Yogyakarta. 2003. Hal 44 26 Alex Sobur. Analisis teks media. Remaja Rosdakarya : Bandung. 2001. Hal 96 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
semiology terkenal memiliki pemahaman dam penjelasan yang berbeda-beda. Sebut saja Charles Sanders Peirce seorang ahli filsufur Amerika yang paling orisinal dan multidimensional. Pierce terkenal karena teori tandanya. Didalam lingkup semiotika, Pierce sebagaimana dipaparkan Lechte (2001:227), seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah mewakili sesuatu bagi seseorang.27 Tokoh selanjutnya adalah ahli filsufur dari Swiss, Ferdinand de Saussure. Saussure memang terkenal karena teorinya tentang tanda. Yang terprnting dalam upaya menagkap hal pokok pada teori Saussure adalah prinsip yang mengatakan bahwa bahasa itu adalah sesuatu system tanda, dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian, yakni signifier (penanda) dan signified (petanda). Menurut Saussure, bahasa itu merupakan suatu system tanda. Setiap tanda kebahasaan menurut Saursure pada dasarnya menyatukan sebuah konsep (concept) dan satu citra suara (sound image), bukan menyatakan sesuatu dengan sebuah nama. Suara yang muncul dari subuah kata yang diucapkan merupakan penanda (signified), sedangkan konsepnya adalah petanda (signified).28 Tokoh terkenal lainnya merupakan seorang strukturalis yang getol mempraktikan model linguistic dan semiology Saussure atau penerus dari teori Saussure yaitu Roland Barthes. Intelektual serta kritikus asal Perancis I I menerapkan strukturalisme dan semiotika pada studi sastra. Ia berpendapat bahasa adalah sebuah system tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu
27 28
ibid Hal 40 ibid hal 47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. 29 Salah satu area penting yang dirambah Barthes dalam studinya tentang tanda adalah peran pembaca (the reader). Konotasi, walaupun merupakan sifat asli tanda, membutuhkan keaktifan pembaca dapat berfungsi . Jadi dalam konsep Barthes , tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua bagian tanda denotative yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya inilah sumbangan Barthes yang sangat berarti bagi penyempurnaan semiology Sausure, yang terhenti pada penandaan dalam tataran.30 Konsep teori pada penelitian kali ini, peneliti penggunakan konsep dasar Roland Barthes , yang menandakan bahwa konotasi identik dengan operasi ideologi, yang disebut sebagai ‘mitos’, dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan gambaran bagi nilai – nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Menurut Barthes juga memahami suatu ideologi berarti memahami akan kesadaran palsu dalam sebuah lingkup kehidupan imajiner atau kasat mata yang ideal namun realitasnya tidak sesempurna kata ideal. Ideologi ini ada selama kebudayaan ada dan konotasi merupakan perwujudan ekspresi budaya
31
. Ideologi dalam penelitian ini yaitu kelas-kelas social dimana
membudaya dalam system masyarakat moden. Sehingga kaitannya dalam konsep teori Barthes ini yaitu sebuah ideologi dan budaya dapat dimaknai melalui makna-makna denotative dan konitatif dimana didalamnya mitos merupakan hal yang menjadi pembenaran dan berkembang di masyarakat dalam periode tertentu.
29
Alex Sobur,Semiotika Komunikas. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung. 2003. Hal 63 ibid hal 68-69 31 ibidHal 71 30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Untuk memudahkan peneliti memaknai teknik pengambilan gambar peneliti menggunakan teknik-teknik analisis media milik Berger. Dalam bukunya Berger menjelaskan teknik-teknik dalam menganalisis media. Bermacam-macam bentuk media membawa bermacam pula gaya/aliran pada seni poluler, bagaimana yag ditunjukkan dibawah ini32
Bentuk seni poluler Opera sabun Iklan/siaran niaga Film koboi Drama polisi Bermacam pertunjukkan Musical Talk show Berita Cerita spionase Documenter Kisah cinta
Media Radio Televisi Film Komik Rekaman Poster Surat kabar Majalah Telepon Buku billboard
Video menjadi salah satu bentuk dari media kreatif dimana pengambilan gambar yang diambil oleh kamera, Berger menjelaskan daftar hal penting tentang pengambilan gambar, yang berfungsi sebagai penanda, dan apa yang biasanya ditandai pada tiap pengambilan gambar tersebut 33
Penanda (pengambilan gambar) Close up Mediun shot Long shot Full shot
2.9
Definisi Hanya wajah Hampir seluruh wajah Settong dan karakter Seluruh tubuh
Petanda (makna) Ke-intim-an Hubungan personal Konteks, skope, jarak publik Hubungan sosial
Ideologi
32
Arthur Asa Berger, Teknik-Teknik Analisis Media Edisi Kedua. Penerbitan Universitas Atmaja Jaya: Yogyakarta 2000. Hal 32-33 33 ibid hal 33-34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Ideologi dalam khasanah semiotik oleh Aart Van Zoest disebut sebagai titik tolak perorangan untuk interprestasi. (Hamad, Sudibyo, Qodar, 2011:103) Ideologi merupakan leading principle untuk menginterprestasi sesuatu. Di dalam leading principle tersebut terdapat nilai-nilai, pandangan, serta sikap yang ada dalam diri seseorang. Nilai, pandangan, serta sikap tersebut dipengaruhi oleh pengkristalan budaya dalam diri yang bersangkutan. Mengenai ideologi sendiri, Althuser menekankan adanya kekuasaan dari kelompok yang dominan dalam mengontrol kelompok yang lain. Namun, bagaimana ideologi tersebut disebarkan serta cara apa yang digunakan?. 34 Dalam kaitannya dengan media massa Eriyanto menyebut bahwa media (media-massapen) dapat menjadi sarana dimana suatu kelompok mengukuhkan posisinya dan merendahkan kelompok yang lain. Ini bukanlah berarti media bukanlah kekuatan yang jahat (secara sengaja) merendahkan masyarakat. Artinya, hegemoni dapat dipandang sebagai cara kelompok dominan untuk menguasai media massa dalam memperkuat posisinya terhadap kelompok lainnya (kelompok yang didominasi). Kelompok dominan (pemilik kekuasaan) dapat mempergunakan media massa untuk merendahkan kelompok yang lemah. Sedangkan Karl Marx menyatakan ideologi sebagai “kesadaran palsu”. Van Dijk menjelaskan “kesadaran palsu” tersebut: “Bagaimana kelompok dominan memanipulasi ideologi kepada kelompok yang tidak dominan melalui kampanye disinformasi melalui kontrol media dan sebagainya”.35
34
Eriyanto, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks media. LKiS Group : Yogyakarta. 2001. Hal 103 35 ibid hal 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Dalam hubungannya dengan media massa, mengenai kecenderungan atau perbedaan setiap media massa dalam memproduksi informasi kepada khalayak, dapat diungkap dengan pelapisan-pelapisan yang meliputi institusi-institusi media massa. Pamela Shoemaker dan Stephen D. Resse membentuknya dalam Model “Hierarchy of Influence”, sebagai berikut Gambar 2.9 “Hierarchy of Influence” Shoemaker & Resse36 (Sobur, 2012:138) Individual Level Media routine Organizational Extra Media Level Ideological Level
1. Pengaruh individu-individu pekerja media. Di antaranya adalah karakterik pekerja komunikasi, latar belakang persona dan interpersonal. 2. Pengaruh rutinitas media (media massa-pen). Apa yang dihasilkan oleh media massa dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan seleksi-seleksi yang dilakukan oleh komunikator.
36
Alex Sobur. Analisis Teks Media .PT Remaja Rosdakarya: Bandung. 2012. Hal 138
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
3. Pengaruh operasional. Salah satu tujuan yang penting dari media (media massapen) adalah mencari keuntungan materiil. Tujuan-tujuan dari media (media massa-pen) kan berpengaruh pada sisi yang dihasilkan. 4. Pengaruh dari luar organisasi. Pengaruh ini meliputi lobi dari kelompok kepentingan terhadap isi media (media massa-pen), pseudoevent dari praktisi public relations dan pemerintah yang membuat peraturan-peraturan di bidang pers. 5. Pengaruh ideologi. Ideologi merupakan sebuah pengaruh yang paling menyeluruh dari semua pengaruh. Ideologi disini diartikan sebagai mekanisme simbolik yang menyediakan kekuatan kohesif yang mempersatukan di dalam masyarakat. Berdasarkan kajian teoritis diatas anak sebagai sebuah realitas sosial yang seharusnya masih bermain telah dikemas oleh media massa (baca: YouTube) menjadi sebuah paket tontonan bagi penontonnya. Namun paket tontonan tersebut didistribusikan kepada masyarakat tentunya bukan tanpa maksud. Media baru seperti YouTube memang sedang banyak diminati oleh masyarakat, dengan menawarkan isi konten yang beraneka ragam sesuai dengan minat penontonlah yang membuat media baru seperti YouTube dipilih masyarakat untuk mencari hiburan selain televisi. Hal ini tentu saja membuat YouTube memiliki kekuatan untuk mempengaruhi penontonnya. Tidak hanya berhenti dari situ konten yang dikemas sedemikian rupa dan dikirimkan melalui media baru akan cepat menjadi perbincangan masyarakat. Sebagai sebuah paket tayangan YouTube, realitas sosial
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
dipilih, disusun dan dikirim kepada masyarakat kedalam sebuah susunan sistem sebuah
bangunan
simbolik.
Guna
mengurangi
paket
tersebut
peneliti
menggunakan analisa cultural studies dengan pendekatan dari Roland Barthes dengan ketiga elemen yakni denotasi, konotasi dan mitos.
http://digilib.mercubuana.ac.id/