BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sistem Pengembangan sistem informasi dilakukan untuk mendukung kegiatan bisnis dalam organisasi, tahapannya terdiri dari inisialisasi, analisis, desain, dan implementasi. Pengembangan sistem informasi dapat berupa pembuatan suatu sistem baru maupun penambahan atau perubahan modul pada sistem yang sudah ada. Secara umum, alur pengembangan suatu sistem informasi mempunyai beberapa tahapan. Tahapan pengembangan sistem informasi sering kali disebut juga sebagai System Development Life Cycle (SDLC). Menurut Jogiyanto (2008:34), sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan prosedur ini adalah sistem akuntansi. Sistem didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kan, penjualan, pembelian dan buku besar. Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi sistem di atas, dapat disimpulkan sistem adalah suatu jaringan kerja yang saling memiliki keterkaitan antar bagian dan prosedurprosedur yang ada. Dimana interaksi dari elemen-elemen yang saling berkaitan
bekerja sama untuk mencapai tujuan. Elemen-elemen tersebut ialah elemen sistem konvensional (data, manusia dan prosedur) dan elemen sistem modern (data,manusia, prosedur, hardware dan software).
II.1.2. Informasi Menurut Jogiyanto (2008: 36), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakaianya. Untuk dapat berguna, maka informasi harus didukung oleh tiga pilar sebagai berikut: tepat kepada orangnya atau relevan (relevance), tepat waktu (timeliness), dan tepat nilainya atau akurat (accurate). Keluaran yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage). Menurut Edhy Sutanta (2011:13), Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akbibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Informasi diperlukan oleh pemakai (manajemen) pada seluruh level manajemen dalam seluruh fungsi organisatoris. Informasi tersebut dapat mempunyai beberapa fungsi, antara lain : 1. Menambah Pengetahuan Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.
2. Mengurangi Ketidakpastian Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik sehingga menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan. 3. Mengurangi Risiko Kegagilan Adanya informasi akan mengurangi risiko kegagalan karena apa yang akan terjadi dapat diantisipasi dengan baik sehingga kemungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat. 4. Mengurangi Keanekaregaman Yang Tidak diperlukan Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan karena keputusan yang diambil lebih terarah.
II.1.3. Sistem Informasi Menurut jogiyanto (2008:33), Sistem informasi merupakan suatu system yang tujuannya menghasilkan informasi. Sebagai suatu system, untuk dapat memahami system informasi, akan lebih baik jika konsep dari system itu dipahami terlebih dahulu. Demikian juga sebagai system penghasil informasi, maka konsep informasi dipahami terlebih dahulu. Komponen-komponen dari system informasi tidak boleh kurang, karena jika komponennya kurang, maka system informasi tersebut tidak akan mencapai tujuannya. Komponen-komponen dari system informasi juga tidak boleh berlebihan, karena akan tidak terpakai dan memboroskan. Oleh karena itu, komponen-komponen dari system informasi harus tepat jumlah dan macamnya.
II.2. CIF (Cost Insurance Freight) Menurut Andi Susilo (2008:141), menyatakan bahwa seller akan menanggung asuransinya sampai pelabuhan tujuan. Seller harus mengapalkan barangnya dalam keadaan “clear for export”.
II.2.1. Pemesanan Menurut Hasan Alwi (2007:866), menyatakan Pemesanan adalah suatu proses, perbuatan, cara memesan atau memesankan sesuatu kepada penjual.
II.2.2. Pengiriman Menurut Hasan Alwi (2007:572), menyatakan Pengiriman adalah suatu proses, cara, atau perbuatan mengirimkan sesuatu kepada yang ditujukan.
II.3. Konsep Basis Data Pengatahuan kosep basis data muncul dan mulai berkembang seiring dengan adanya kebutuhan pengolahan dan penyimpanan data untuk memenuhi kebutuhan informasi. Perkembangan basis data telah berkembang aplikasi-aplikasi basis
data untuk sistem kecerdasan buatan
ke arah (Artificial
Intelligent/AI). Menurut Janner Simarmata (2007:2), menyatakan bahwa sebuah basis data adalah tempat penyimpanan file data. Sebagai file data, suatu basis data tidak menyajikan informasi secara langsung kepada pengguna. Pengguna harus menjalankan aplikasi untuk mengakses data dari basis data dan menyajikannya
dalam bentuk yang bisa dimengerti. Ketika bekerja dengan file-file data, suatu aplikasi harus dikodekan agar bekerja dengan struktur masing-masing file data. Biasanya, suatu basis data berisi suatu katalog yang menggunakan aplikasi untuk menentukan cara data diorganisir. Aplikasi basis data umum bisa menggunakan katalog tersebut untuk menampilkan data dengan pengguna dari basis data yang berbeda secara dinamis, tanpa terikat pada format data tertentu. Basis data biasanya memiliki dua bagian utama. Pertama, file yang memegang basis data fisik. Kedua, perangkat lunak system manajemen basis data (DBMS) menggunakan aplikasi untuk mengakses data. DBMS bertanggung jawab menguatkan struktur basis data, termasuk: 1. Memelihara hubungan antardata di dalam basis data. 2. Memastikan bahwa data tersimpan secara tepat, dan menetapkan aturan hubungan data agar tidak dilanggar. 3. Pemulihan (recovery) semua data dari kegagalan system. Suatu basis data adalah koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrieve informasi. Suatu basis data bisa terkomputerisasi ataupun tidak terkomputerisasi.
II.4. Kamus Data Menurut Jogiyanto (2005:725), menyatakan Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analisis sistem dapat mendefinisikan data
yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sitem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perencanaan sistem. Tabel II.1 Notasi Kamus Data Notasi
Arti
=
Terbentuk dari (is composed) atau terdiri dari (consist of) atau sama dengan (is equivalent of)
+
AND
[]
Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di dalam kurung bracket ini)
|
Sama dengan simbol []
M{ }M
Intensi (elemen data didalam kurung brace berinterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali)
()
Optional (elemen data di dalam kurung parenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada )
*
Keterangan setelah tanda ini adalah komentar (Jogiyanto: 2005: 730)
II.5. Entity Relationship Diagram – ERD II.5.1. Model-model Data Struktur yang mendasari suatu basisdata adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, data semantik, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data, berikut disajikan dua model data, yaitu entity relationship model dan
relational model. Kedua model menyediakan cara mendeskripsikan rancangan basisdata pada tingkatan logis. II.5.2. Entity Relationship Model Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek. Entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Sebagai contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat pula dianggap sebagai entitas. Entitas digambarkan dalam basisdata dengan kumpula atribut. Misalnya atribut nim, nama, alamat dan kota bisa menggambarkan data mahasiswa tertentu dalam suatu universitas. Atribut-atribut membentuk entitas mahasiswa. Demikian pula, atribut kodeMK, namaMK, dan SKS mendeskripsikan entitas mata kuliah. Atribut NIM digunakan untuk mengidentifikasi mahasiswa secara unik karena dimungkinkan terhadap dua mahasiswa dengan nama, alamat, dan kota yang sama. Pengenal unik harus diberikan pada masing-masing mahasiswa. Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh, relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang di ambilnya. Kumpulan semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entity set), sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut kumpulan relasi (relationship set). Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut :
Tabel II.2 Notasi ERD (Entity Relationship Diagram) Persegi panjang mewakili kumpulan entitas
Entitas
Elips mewakili atribut
Atribut
Belah ketupat mewakili relasi Relasi
Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi (Janner Simarmata & Imam Prayudi: 2006: 59)
II.6. Normalisasi Menurut Janner Simarmata (2007:77-84), menyatakan pada kenyataannya, pemaksaan pada semua skema tabel agar berada pada bentuk normal tertentu mungkin memerlukan beberapa kompromi. Masing-masing situasi individu (database) harus diuji sendiri. Namun, tidaklah mungkin membuat aturan umum untuk kemudian diterapkan dalam segala situasi. Proses mengubah perancangan basis data untuk menghasilkan skema tabel dalam bentuk normal disebut “Normalisasi”. 1. Bentuk Normal Pertama (1 NF). Skema tabel disebut dalam bentuk normal pertama jika nilai atribut tidak terpisahkan. 2. Bentuk Normal Kedua (2 NF) Skema tabel disebut bentuk normal kedua jika semua atribut informasi
(atribut yang tidak memiliki kunci manapun) adalah atribut dari entitas lain di dalam skema tabel dan bukan dari kelas entitas lainnya. 3. Bentuk Normal Ketiga (3 NF) Untuk bentuk normal ketiga, maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer dan tidak mempunyai hubungan yang transitif, dengan kata lain setiap atribut tergantung pada subset yang sesuai dengan kunci. 4. Boyce Codd Normal Form (BCNF) BCNF merupakan bentuk normal sebagai perbaikan terhadap 3NF. Suatu relasi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak sebaliknya. Suatu relasi yang memenuhi 3NF belum tentu memenuhi BCNF. BCNF adalah perbaikan dari 3NF karena bentuk normal ketiga pun masih memungkinkan mengandung anomali sehingga masih perlu dinormalisasikan lebih lanjut. Skema tabel disebut bentuk ketiga apabila semua atribut harus bergantung pada superkey.
II.7. Pemodelan UML (Unified Modelling Language) Menurut Munawar (2005:17), menyatakan UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML (Unified Modelling
Language)
menyediakan
bahasa
pemodelan
visual
yang
memungkinkan pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti dan dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan sistem.
II.7.1. Diagram Usecase Menurut Munawar (2005:63), menyatakan diagram usecase adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dengna perspektif pengguna. Usecase bekerja dengan mendeskripsikan tipikal interaksi antar pengguna sistem dengan sistem itu sendiri melalu
skenario
bagaimana
sistem
itu
digunakan.
Setiap
skenario
mendeskripsikan urutan kejadian dan setiap kejadian diinisialisasikan oleh pengguna, sistem, mesin atau urutan waktu. Dengan demikian secara singkat dapat dikatakan diagram usecase adalah serangkaian skenario yang digabungkan bersama-sama oleh tujuan umum pengguna. Dalam pembicaraan tentang usecase, pengguna disebut dengan aktor, dimana aktor adalah sebuah peran yang dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Diagram usecase menunjukkan tiga aspek dari sistem yaitu aktor, usecase dan sistem/sub sistem boundary. Aktor mewakili peran orang, usecase mewakili aktivitas aktor dan sistem mewakili alat berkomunikasi antara aktor dengan usecase. Notasi dan contoh diagram usecase dapat dilihat pada gambar II.1 dibawah ini:
Sistem UseCase
Actor
Gambar II.1 Usecase Diagram
(Munawar, 2005:64)
II.7.2. Diagram Activity Activity Diagram adalah teknik untuk mendiskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa. Adapun simbol activity diagram dapat dilihat pada table II.3 :
Tabel II.3 Simbol Activity Diagram Notasi
Keterangan Titik Awal Titik Akhir Activity Pilihan untuk pengambilan keputusan
Fork digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu. Rake menunjukkan adanya dekomposisi Tanda waktu Tanda pengiriman Tanda penerimaan Aliran Akhir (Flow Final)
(Munawar,2005:110)
II.7.3. Diagram Class Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama kelas 2. Atribut 3. Metode Atribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut : 1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. 2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan. 3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja. Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metode. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Contoh diagram class dapat dilihat pada gambar II.2 dibawah ini:
Gambar II.2 Class Diagram (Munawar, 2005:220)
II.7.4. Diagram Sequence Sequence adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah skenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh objek dan pesan yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagam terdiri dari objek yang dituliskan dengan kotak berbentuk segiempat dan memiliki nama. Pesan diawali oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Untuk membentuk diagram sequence, perlu diketahui notasi-notasi yang termasuk kedalam diagram sequence. Peraturan dalam membuat diagram sequence yaitu: 1.
Objek atau partisipan diletakkan di dekat bagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan.
2.
Setiap partisipan terhubung dengan garis titik-titik yang disebut lifeline. Pada lifeline terdapat kotak yang disebut activation. Activation mewakili sebuah eksekusi operasi dari partisipan. Panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi activation.
3.
Sebuah message bergerak dari satu partisipan ke partisipan yang lain dan dari satu lifeline ke lifeline yang lain. Sebuah partisipan bisa mengirim sebuah pesan kepada dirinya sendiri.
4.
Time adalah diagram yang mewakkili waktu pada arah vertikal waktu dimulai dari atas akan dijalankan terlebih dahulu. Contoh diagram sequence dapat dilihat pada gambar II.3 dibawah ini:
Gambar II.3 Sequence Diagram (Munawar, 2005:89)
II.8. Microsoft Visual Studio 2008 Menurut Muhammad Sadeli (2009:2), menyatakan Visual Studio 2008 merupakan suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pengembangan berbagai macam aplikasi yang memiliki berbagai macam tipe antara lain aplikasi desktop (windows form, command line (console), aplikasi web, windows mobile (pocket pc). Visual studio 2008 diluncurkan microsoft pada tanggal 19 november 2007 dan memiliki lebih dari satu kompiler, SDK (Software Development Kid) dan dokumentasi tutorial (MSDN Library). Untuk memulai program Visual Studio 2008 dapat dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini: 1.
Klik tombol start pada windows taskbar.
2.
Klik menu All Program > Microsoft Visual Studio 2008 > Microsoft Visual Studio 2008.
Gambar II.4 : Tampilan Microsoft Visual Studio 2008 (Muhammad Sadeli, 2009:3)
Untuk membuat project baru klik menu Creat Project atau Anda klik menu file > New Project seperti pada gambar berikut ini :
Gambar II.5 : Jendela New Project VB 2008 (Muhammad Sadeli, 2009:4)
II.9. SQL Server Menurut Ema Utami dan Sukrisno (2008:1), menyatakan SQL (Structure Query Language) pada dasarnya adalah bahasa komputer standar yang ditetapkan untuk mengakses dan memanipulasi sistem database. Sebuah database terdiri dari satau tabel atau lebih dan memiliki nama yang berbeda untuk masing-masing tabel. Masing-masing tabel memiliki satu kolom (field) atau lebih dan memiliki baris (record. Query digunakan untuk mengakses dan mengolah database. SQL terdiri dari 5 bagian utama, yaitu: 1. Retrieving data: perintah untuk menampilkan data dari database (SELECT).
2. Data Definition Language (DDL): bahasa yang digunakan untuk membuat
dan menghapus tabel atau database itu sendiri (CREATE, DROP, ALTER) 3. Data Manipulation Language(DML): merupakan bahasa untuk memanipulasi/
mengubah isi tabel (INSERT, DELETE, UPDATE) 4. Data
Control Language (DCL): bahasa yang berhubungan dengan
pengendalian akses ke database (GRANT, REVOKE) 5. Data Transaction Language (DTL): bahasa yang digunakan untuk transaksi
database (COMMIT, ROLLBACK). Untuk memulai program SQL Server 2005 dapat dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini: 1.
Klik tombol start pada windows taskbar.
2.
Klik menu All Program > Microsoft SQL Server 2005 > SQL Server Management Studio.
Gambar II.6 : Jendela Microsoft SQL Server 2005 (Ema Utami dan Sukrisno, 2008:2)