BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Padi Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang dapat hidup dalam genangan air. Tanaman pangan lain seperti gandum , jagung kentang dan ketela rambat akan mati kalau digenangi air secara terus menerus.yang membuat padi mampu hidup dalam genangan adalah adanya tabung dalam batang dan akar. Padi juga dapat ditanam dilahan darat sebagai padi gogo beberapa varietas padi juga dapat hidup dirawa-rawa yang memiliki ketinggian air sampai beberapa meter. Berdasarkan literatur Grist (1960) dalam Usman (2012) tanaman padi merupakan tanaman semusim yang berupa rumput-rumputan yang diklasifikasikan sebagai berikut: Divisi
: Spermatophyta
Sub Divisi
: Angiospermae
Class
: monocotyledone
Ordo
: Poales
Famili
: Graminae
Genus
: Oryza
Spesies
: Oriza Sativa L
Tanaman padi yang mempunyai nama botani Oryza sativa dan dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu padi kering yang tumbuh di lahan kering dan padi sawah yang memerlukan air menggenang dalam pertumbuhan dan perkembangannya Genus Oryza L. meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar di daerah tropik dan sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika, dan Australia. Tanaman padi sawah tersusun oleh akar, batang, daun, bunga, dan buah. a. Akar Akar merupakan bagian tanaman yang tumbuh didalam tanah yang berfungsi untuk memperkuat berdirinya tanaman dan berperan dalam penyerapan unsur hara
6
dalam tanah. Akar tanaman padi akar serabut. Akar pertama yang timbul dari radikula tidak lah lama hidupnya, dalam beberapa hari akar pertama itu akan mati dan fungsinya sebagai penyerap air untuk kebutuhan kecambah, diambil alih oleh akarakar yang bermunculan pada buku-buku batang kecambah yang terbawah dari batang kecambah, Sugeng (2001). Akar tanaman padi memiliki sistem perakaran serabut. Ada dua macam akar, yaitu akar ( 1 ) akar seminal yang tumbuh dari akar primer radikula sewaktu berkecambah dan sifat sementara, dan ( 2 ) akar adventif sekunder yang bercabang dan tumbuh dari buku batang muda bagian bawah. Akar adventif tersebut menggantikan akar seminal. Akar ini disebut Adventif/buku, karena tumbuh dari bagian tanaman yang bukan embrio atau karena munculnya bukan dari akar yang tumbuh sebelumnya. b. Batang Batang tanaman padi berongga yang tersusun dari buku-buku. Pada setiap buku nampaklah satu mata atau sukma. Letak mata itu pada batang tanaman padi adalah silih berganti. Fungsi mata ini adalah penting karena setiap mata yang tampak pada batang akan menghasilkan satu anakan. Anakan muncul pada batang utama dalam urutan yang bergantian. Anakan ini pada giliranya akan menghasilkan anakan tersier, Siregar (1981) c. Daun Daun berperan sebagai penghasil makanan melalui proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Daun tanaman padi berbentuk memanjang yang pelepahnya menyelubungi batang yang empuk d. Malai Fase pembentukan malai /bunting dicirikan dengan adanya pembengkakan pada pelepah daun. Malai mempunyai tangkai malai bercabang primer yang menghasilkan cabang sekunder, tangkai bunga dan bunga. Malai adalah suatu malai bunga determinit, yaitu bunga terletak pada bagian ujung tajuk. Panjang malai dan bagian ruas teratas diatas pelpah daun bendera menentukan panjang malai.
7
Pemanjangan malai berbeda untuk setiap varietas padi, dan kondisi lingkunan dapat mengubah tingkat pemanjanganya. e. Bunga Bunga padi mempunyai dua jenis kelamin yaitu terdapat benang sari, kepala putik dan sekam mahkota pembungaan terjadi 35 hari setelah awal terbentuknya bakal malai. f. Buah Pembentukan padi didalam bulir dimulai setelah terjadi pembuahan, dalam bakal buah yang nantinya menjadi buah ( gabah).
2.2. Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Varietas Cigeulis merupakan varietas unggul, sangat disukai konsumen karena nasinya pulen. Varietas Cigeulis berumur 115 hari dengan bentuk tanaman dan daun tegak, bulir gabah ramping panjang berwarna kuning. Capaian hasilnya mencapai 5-8 ton/ha. Sangat cocok ditanam disawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl serta tahan terhadap bakteri hawar daun dan persentase gabah hampa 10%.
2.3. Jarak Tanam Jarak tanam dapat mempengaruhi populasi tanaman dan kompetisi antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain dalam menggunakan zat hara, air dan cahaya matahari sehingga mempengaruhi hasil tanaman padi. Pada umumnya jarak tanam sama ( equidistantplant spancing ) lebih efisien dari pada jarak tanam yang berbeda karena kompetisi antar tanaman tidak terjadi. Pengaturan jarak tanaman dengan memanipulasi jarak antar dan dalam barisan menentukan jumlah populasi suatu pertanaman. Pengaturan populasi tanaman sampai batas tertentu, tanaman dapat memanfaatkan lingkungan tumbuh secara efisien . pengaturan tanaman dan pengaturan populasi memegang peranan penting sehingga
8
tanaman dapat memanfaatkan radiasi sinar surya secara efisien. ( Mimbar, 1990 dalam Nurshanti, 2008 ) Jarak tanam mempengaruhi populasi tanaman, kompetisi tanaman dan keefisienan penggunaan cahaya, mempengaruhi kompetis dalam menggunakan air dan hara, dengan demikian akan mempengaruhi hasil. Pada umumnya produksi persatuan luas tinggi tercapai dengan populasi yang tinggi pula. Karena tercapainya penggunaan cahaya secara maksimal di awal pertumbuhan akan tetapi akhirnya, penampilan masing-masing tanaman secara individu akan menurun karena persaingan cahaya dan faktor tumbuh lainya ( Harjadi, 1996 dalam Nurshanti, 2008 ).
2.4. Syarat Tumbuh Tanam Padi a. Tanah Kondisi tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi sangat ditentukan oleh oleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang berkaitan dengan kondisi hidrologi, porositas tanah yang rendah dan tingkat keasaman tanah yang netral, sumber air alam, serta kanopinas modifikasi system alam oleh kegiatan manusia ( Suparyono et.al., 1997 dalam, Subandi 2010 ). Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jumlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya 18-22 cm dengan pH 4,0-7,0. b. Iklim Faktor iklim memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi disuatu daerah melalui perbedaan curah hujan, suhu, kelembaban udara, sinar matahari, kecepatan angin dan perbedaan gas dalam atmosfer. Tanaman padi tumbuh didaerah tropis / subtropis pada 450 LU sempai dengan 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan empat bulan. Rata – rata curah
9
hujan
yang
baik
adalah 200
mm/bulan
atau
1500
–
2000
mm/tahun
( http://warintek.go.id 2010 dalam Subandi 2010 ).
2.5. Sistem Tanam a. Sistem Tanam Jajar Legowo Sistem tanam jajar legowo merupakan rekayasa teknologi yang ditujukan untuk memperbaiki produktifitas usaha tani padi. Teknologi ini merupakan perubahan dari teknologi sistem tegel menjadi tanam jajar legowo. Legowo berasal dari bahasa jawa banyumas yang berasl dari kata lego dan dowo, lego artinya luas dan dowo artinya memanjang. Jadi diantara kelompok barisan tanaman padi terdapat lorong yang luas dan memanjang sepanjang barisan. Jarak antar kelompok barisan ( lorong ) bisa mencapai 50 cm, 60 cm atau 70 cm tergantung pada kesuburan tanah. ( Kusumawardana, 2009 ). b. Sistem Tanam Jajar Legowo 2 : 1 Sistem tanam jajar legowo 2 : 1 adalah cara tanam berselang dua baris dan satu baris kosong.jarak tanam antara barisan tanaman yang dikosongkan disebut satu unit jarak tanam dengan ukuran 30 cm x 30 x 60. c. Sistem Tanam Legowo 4 : 1 Sistem tanam jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam berselang empat baris dan satu baris kosong. Jarak tanam antara barisan tanaman yang dikosongkan disebut satu unit jarak tanam dengan ukuran 30 cm x 30 x 60. d. Sistem Tanam Tandur Jajar Sistem tanam tandur jajar yakni jarak tanam dalam bentuk bujur sangkar.
10
2.6. Kompetisi Tanaman Kompet isi tanaman sebagaimana yang dikatakan oleh Sentosa 1 990 dalam
Nasirsyah
2012
hal
14
“Kompet isi
di
antara
tanaman
merupakan perist iwa interaksi antar tanaman, deskripsi proses kompet isi dihasilkan menjadi sangat penting untuk memahami keseimbangan populasi dalam komunitas tanaman”. Persaingan tumbuhan dalam suatu spesies mampu di lihat pada jarak antar tumbuhan. di mana sebenarnya persaingan yang paling keras terjadi antara tumbuhan yang sama spesiesnya, sehingga tegakan besar dari sepesies tunggal sangat jarang di temukan di alam. Persaingan antar tumbuhan yang sejenis ini mempengaruhi pertumbuhannya karena pada umumnya bersifat merugikan. Kompetisi antara tanaman tersebut terjadi karena faktor tumbuh yang terbatas. Faktor yang dikompetisikan antara lain hara, cahaya, CO2, cahaya dan ruang tumbuh. Besarnya daya kompetisi tumbuhan kompetitor tergantung pada beberapa faktor antara lain jumlah individu dan berat tanaman kompetitor, siklus hidup tanaman kompetitor, periode tanaman, dan jenis tanaman. ( Mumun, 2011 ).
2.7. Pertumbuhan Dan Hasil a. Pertumbuhan Darmawan dan Baharsjah 2010 mengatakan bahwa, Pertumbuhan tanaman dapat didefinisikan sebagai bertambah besarnya tanaman yang diikuti oleh peningkatan bobot kering. Tanaman yang bertambah panjang ditempat gelap belum dapat dikatakan tumbuh walaupun volumenya bertambah, karena bobot keringnya sebenarnya menurun akibat respirasi yang terus berlangsung, sedangkan fotosintesis tidak terjadi. Dalam keadaan normal pertambahan volume diikuti oleh peningkatan bobot kering. Sitompul dan Guritno, 1995 mengatakan bahwa, pertumbuhan adalah proses dalam kehidupan tanaman yang mengakibatkan perubahan ukuran tanaman semakin
11
besar dan juga yang menentukan hasil tanaman. Pertambahan ukuran tubuh tanaman secara keseluruhan merupakan hasil dari pertambahan ukuran dari bagian-bagian ( organ-organ ) tanaman akibat dari pertambahan jaringan sel yang dihasilkan oleh pertambahan ukuran sel. Pertumbuhan tanaman padi dibagi kedalam 3 fase : (1) Fase Vegetatif ( awal pertumbuhan sampai pembentukan malai ), ( 2 ) Fase Reproduksi ( pembentukan malai sampai pembungaan ), ( 3 ) Fase Pematangan ( pembungaan sampai gabah matang ) ( IRRI, 2010 dalam Subandi, 2010 ). b. Hasil Hasil adalah jumlah yang dihasilkan oleh suatu tanaman baik yang berupa biji, buah, umbi dan daun. Hasil tanaman yang dipanen atau keseluruhan tubuh tanaman, sebagaimana yang diketahui tidaklah terbentuk secara tiba-tiba. ( Sitompul dan Guritmo, 1995 ). Hasil padi ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jumlah anakan produktif, jumlah gabah total, persentase gabah isi, dan bobot 1000 butir gabah ( Parjitno, 2006 dalam Kusumawardana, 2009 ).