BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa menurut pakar komunikasi Jalaludin Rahmat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak, surat kabar, majalah, elektronik, radio, dan televisi. Sehingga pesan yang sama dapat di terima secara serentak dan sesaat. 5 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Pengertian media massa, merujuk kepada Tan dan Wright, dalam Liliweri 1991. Merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (Media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), dan menimbulkan efek tertentu.6 Menurut Wright bentuk baru komunikasi dappat dibedakan dari corak – corak yang lama karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim, pesan disampaikan terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas, komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.
5
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005, hal 189 Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Simbiosa Rekatama media, Bandung: 2004, hal 3
6
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Menurut Dominick (2000), fenomena terbentuknya selebriti di bidang keartisan atau pakar di bidang politik, ekonomi, komunikasi, dan lainnya. Tidak terlepas dari peran yang dimainkan komunikasi massa dalam kehidupan masyarakat. Begitu pun dalam bidang produk kebutuhan hidup. Kita mengetahui supermarket yang menyediakan barang yanag kita perlukan karena adanya iklan pada media massa. Melalui komunikasi media massa kita menjadi tahu berbagai macam informasi. Tak pelak lagi komunikasi melalui media sudah menembus bagian kehidupan kita. Kita mendengar radio siaran saat mengendarai mobil atau tinggal di rumah, membaca surat kabar pada pagi dan sore hari, menonton televisi pada malam hari, walaupun motif kita menerapkan diri pada isi media berbeda – beda. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir bersamaan dengan digunakannya alat – alat mekanik, yang mampu melipat gandakan pesan – pesan komunikasi. Istilah mass communications diartikan sebagai saluranny, yaitu mass media (media massa) kependekan dari media of mass communications.7 2.1.2 Unsur – unsur Komunikasi Massa Komunikasi massa terdiri dari unsur – unsur (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan efek (effect). Menurut Harold D. Lasswell, guna memahami komunikasi massa, kita harus mengerti unsur – unsur yang diformulasikan olehnya dalam bentu pertanyaan, who says, what in which channel, to whom, and what effect? 1. Unsur Who (sumber atau komunikator) 7
Wiryanto.2009. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT Grasindo. Hal 1-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Sumber komunikasi massa adalah lembaga, organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dengan lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, atau televisi, studio film, penerbit buku atau majalah. Yang dimaksud dengan institutionalized person adalah orang, seperti direktur surat kabar yang melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. 2. Unsur Say What (pesan) Menurut Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan – pesan komunikasi massa sebagai berikut : a. Publicly Pesan – pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada perorangan tertentu dengan eksklusif, melainkan bersifat terbuka untuk umum atau publik. Semua anggota mengetahui. Orang lain yang menerima pesan yang sama dan disampaikan secara publicly. b. Rapid Pesan – pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audiens yang luas dalam waktu yang singkat dan stimultan. Pesan – pesan dimuat secara massal dan tidak seperti fine art yang dapat di nikmati berabad – abad. c. Transient Pesan – pesan komunikasi massa umumnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi „sekali pakai‟ dan nukan untuk tujuan – tujuan yang bersifat permanen. Namun, ada pengecualian, seperti buku – buku perpustakaan, film, transkrip – transkrip, radio dan rekaman audio-visual
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
yang merupakan kebutuhan dokumentatif. Pada umumnya pesan – pesan komunikasi massa adalah pesan – pesan yang expandabel. Maka isi media cenderung dirancang secara timely, sepervisial dan kadang – kadang bersifat sensasional. 3. Unsur In Wich Channel (saluran atau media) Unsur ini menyangkut semua peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan – pesan komunikasin massa. Tanpa saluran ini pesan – pesan tidak dapat menyebar secara cepat, luas, simultan. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, film, televisi, dan internet. Yang dipelajari disini bukanlah aspek – aspek teknis dari media itu, melainkan aspek psikologi sosialnya. 4. Unsur To Whom (penerima atau mass audience) Unsur ini menyangkut sasaran – sasaran komunikasi massa, seperti perorangan – perorangan yang membaca surat kabar, yang membuka halaman – halaman majalah, yang sedang mendengarkan berita radio, yang sedang menikmati film bioskop dan film televisi, dan yang sedang menggunakan internet disebut sebagai perorangan – perorangan dalam mass audience. Mereka ini menurut Charles Wright memilki karakteristik – karakteristik sebagai berikut : a. Large Besarnya mass audience adalah relative dan menyebar dalam berbagai lokasi yaitu perorang – peorangan yang tidak terikat oleh tempat yang sama. Mereka dapat tersebar di berbagai tempat yang relatif luas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
b. Heterogen Komunikasi massa tidak ditujukan kepada audiens tertentu yang eksklusif, melainkan untuk sarana – sarana yang menduduki berbagai posisi, seperti orang – orang dari berbagai tingkat sosial, jenis kelamin, pendidikan, dan tempat tinggal. Heterogen adalah semua lapisan masyarakat dengan berbagai keragamannya. c. Anonim Anonim diartikan anggota – anggota dari mass audience. Pada umumnya tidak saling kenal secara pribadi dengan komunikator (vice versa). Anggota – anggota dari suatu mass audience dapat mengelompok berdasarkan kepentingan yang sama, minat yang sama, pendapat yang sama, dan kesamaan – kesamaan lain – lain yang berhubungan dengan jenis – jenis pesan media yang diterima. Berdasarkan adanya pengelompokan tersebut, komunikator dapat mengklasifikasikan mass audience ke dalam apa yang dinamakan intended audience (khalayak yang dikehendaki) dan unintended audience (khalayak yang tidak dikehendaki) 5. Unsur With What Effect (unsur efek atau akibat) Efek adalah yang terjadi dalam diri audiens sebagai akibat terpaan pesan – pesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek atau perubahan ke dalam tiga kategori, yaitu perubahan dalam ranah pengetahuan sikap, dan perilaku nyata. Efek diketahui melalui tanggapan khalayak yang digunakan sebagai umpan balik (feed back). Jadi umpan balik merupakan sarana untuk mengetahui efek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.1.3 Fungsi – Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa secara umum sebagai berikut :8 1. Informasi Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita – berita yang disajikan. Iklan pun dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi, disamping fungsi – fungsi yang lain. 2. Hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi – fungsi yang lain. Dalam keluarga, televisi bisa dijadikan sebagai perekat keintiman keluarga itu, karena masing – masing anggota keluarga memiliki kesibukan sendiri – sendiri, dan televisi dapat dijadikan sebagai media hiburan sekaligus sarana untuk berkumpul bersama keluarga. 3. Persuasi Fungsi persuasi komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan pusat informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang bila diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif.
8
Nurdin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hal: 66-91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
4. Transmisi Budaya Transmisi budaya merupakan fungsi yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak selalu hadir dalam bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkat, kontemporer, dan historis. 5. Mendorong Kohesi Sosial Kohesi disini yang dimaksud adalah penyatuan. Artiny, bahwa bercerai – cerai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. 6. Pengawasan Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian – kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pegawasan dibagi menjadi dua yaitu, pengawasan peringatan dan pengawasan instrumental. 7. Korelasi Fungsi korelasi yang dimaksud adalah korelasi yang menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya, media massa digunakan sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. 8. Pewarisan sosial Media massa berfungsi sebagai pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari suatu generasi ke generasi selanjutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
9. Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif Komunikasi massa dapat dijadikan alat untuk melawan kekuasaan dan kekuasaan represif. Komunikasi massa berperan memberikan informasi, tetapi informasi yang diungkapkannya ternyata mempunyai motif – motif tertentu untuk melawan kemapaman. 10. Menggugat Hubungan Trikotomi Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalam kajian hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Ketiga pihak ini tidak pernah mencapai sepakat karena perbedaan kepentingan masing – masing pihak. Oleh itu bisa disebut dengan hubungan trikotomi. 2.2 Televisi Sebagai Komunikasi Massa 2.2.1 Pengertian Televisi Menurut para ahli, Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio – visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti „melihat jauh‟, karena pemirsa berada jauh dari studio tv. Televisi sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam putih) maupun warna. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa televissi merupakan salah satu media massa elektornik yang dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas. 2.2.2 Karakteristik Televisi Ditinjau dari stimulus alat indra, dalam radio siaran, surat kabar, dan majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Radio siaran dengan indra pendengaran, surat kabar, dan majalah dengan indra pengelihatan. 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat (Audiovisual). Jadi khalayak radio hanya mendengar kata – kata, musik, dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Dalam acara musik kita sering melihat ketidak harmonisan antara gerakan bibir dan mulut penyanyi dengan bunyi kata – kata dalam lagu (acara rekaman). 2. Berpikir Dalam Gambar Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture). Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan, atau persuasi, sebaliknya ia dapat melakukan berfikir dalam gambar. 3. Pengoprasian Lebih Kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih
kompleks,
dan
lebih
banyak
melibatkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
orang.
Untuk
17
menayangkan acarasiaran talk show yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan 10 orang. Mereka terdiri dari Produser, Pengarah Acara, Pengarah Teknik, Pengarah Studio, Pemandu Gambar, Dua atau Tiga Juru Kamera, Juru Video, Juru Audio, Juru Rias, Juru Suara, dan Lain – lain. Bila menyangkut acara drama musik lokasinya diluar studio, akan lebih banyak lagi melibatkan kerabat kerja televisi (crew). Berdasarkan karakteristik tersebut, media televisi menyandang tiga fungsi yang batas – batasnya tidak dapat dijelaskan secara tajam, yaitu sebagai wahana penghibura, penyebaran informasi / penerangan dan pendidikan. 2.2.3 Fungsi Televisi Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi penerangan, pendidikan, dan hiburan (Effendi,1984 : 27-28) 1. Fungsi penerangan (the informasion function) Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana penerangan, stasiun televisi menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandangan mata, atau berita yang dibacakan penyiaran, dilengkapi gambar – gambar yang sudah tentu aktual. 2. Fungsi pendidikan (the educational function) Sesuai
dengan
makna
pendidikan,
yakni
meningkatkan
pengetahuan dan penalaraan masyarakat, stasiun televisi menyiarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
acara – acara tertentu secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, dan lain – lain.
3. Fungsi hiburan (the entertainment function) Fungsi hiburan yang melekat pada siaran televisi sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran diisi oleh acara – acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti, oleh karena pada layar televisi dapat di tampilkan gambar hidup beserta suaranya bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati di rumah oleh seluruh keluarga. 2.3Program Televisi 2.3.1 Pengertian Program Televisi Kata program berasal dari kata bahasa inggris programme atau berarti acara atau rencana. Undang – undang penyiaran indonesia tidak menggunakan kata siaran untuk acara tetapi menggunakan istilah program yang didefenisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran Indonesia daripada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun apakah itu radio atau televisi. Program dapat disamakan atau di analogikan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain, dlam hal ini audiens dan pemasang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya.9 2.3.2 Jenis –jenis Program Televisi Berbagai jenis program televisi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu program informasi dan program hiburan. Program informasi kemudian di bagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan. Lalu berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukan. Selain pembagian jenis program tadi, terdapat pula pembagian program berdasarkan apakah suatu program tersebut bersifat faktual dan fiktif. Program faktual antara lain meliputi program berita, dokumenter atau reality show. Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau komedi.10 1. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang dijual kepada audien. Dengan demikian program informasi tidak hanya melalui program berita dimana presenter membacakan berita tetapi segala
bentuk
penyajian
informasi
termasuk
9
juga
talk
show
Morrisan. 2009. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal 199-200 10 Morrisan, op.cit., hal 208
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
(perbincangan) misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal atau dengan siapa saja. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). 2. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan. 2.4 Proses Produksi Program Televisi Pengertian
produksi
pada
hakikatnya
merupakan
penciptaan
atau
penambahan bentuk, waktu dan tempat atas factor – factor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Proses produksi dapat juga merupakan cara, metode, teknik pelaksanaan produksi dengan cara memanfaatkan factor – factor produksi.11 Produksi program acara televisi adalah semua aktifitas atau proses pembuatan produksi program acara tv sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien atau tindakkan memikirkan dan mencapai hasil tang diinginkan melalui usaha team work (kerabat kerja) Yang terdiri dari tindakkan mendaya gunakan bakat – bakat manusia dan sumber daya manusia televisi. Manajemen produksi program acara televisi meliputi tahapan inti, yakni : 12
11
Sukanto Reksohadiprodjo dan Indriyo, Manajemen Produksi, Bhakti Profesindo, Yogyakarta 1986 Hal 1 Anton Mabruri KN, Manajemen Produksi, Mind & Publishing House, Depok 2011 Hal 22-24
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
1. Praproduksi 2. Produksi 3. Pasca produksi A. Tahapan Produksi Tahapan produksi adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan persiapan sebelum melakukan produksi. Tahap ini biasanya berjalan sangat lama bahkan terkadang sampai menyita sumber daya waktu 75% dari keseluruhan produksi.Tahap pra produksi terdiri dari beberapa langkah. Secara umum meliputi : 1.
Menentukan ide / gagasan
2.
Penulisan Naskah (script writing) meliputi a. Sinopsis b. Treatment c. Skenario / screenplay
3.
Pembentukan kerabat kerja
4.
Menyiapkan biaya produksi
5.
Menyiapkan keperluan administrasi
a.
Struktur / job desk organisasi produksi
b.
Persuratan untuk produksi
c.
Persuratan untuk di lapangan
6.
Survey / hunting lokasi
7.
Casting pemain
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
8.
Reading dan rehearsel pemain
9.
Menentukan / melengkapi kerabat kerja
10.
Membuat directors treatment & shot list
11.
Membuat breakdown shot
12.
Membuat floor plan
13.
Membuat run down shooting schedule
14.
Membuat design produksi
B. Tahap produksi Tahap produksi merupakan tahap implementasi pra – produksi dimana semua pada tahap ini produksi berlangsung (shooting). Secara umum meliputi : 1.
Hunting lokasi (untuk sutradara)
2.
Shooting
3.
Mengirim hasil shooting ke editing library
C. Tahap pascaproduksi Tahap ini dilakukan setelah tahap produksi selesai dialakukan.Pada tahap ini terdapat beberapa aktivitas seperti pengeditan, pemberian efek, pengkoreksian warna, pemberian suara dan music latar, hingga peneambahan animasi. Secara umum meliputi : 1.
Pengambilan bahan dari library
2.
Mempelajari scenario
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
3.
Melakukan editing kasar (off line editing)
4.
Melakukan editing halus (on the editing)
5.
Menyusun narasi
6.
Dubbing narasi
7.
Mengisi narasi
8.
Menambahkan ilustrasi music
9.
Menambahkan sound effect
10.
Menambahkan credit title
11.
Mixing
12.
Picture lock
13.
Final edit
14.
Distribution gambar
2.5 Organisasi dan Crew Dalam Produksi Dalam suatu program televise dibutuhkan banyak sekali SDM untuk memproduksi sebuah program televise. Antara satu dengan yang lain memliki sebuah koneksi yang tidak dapat terpisahkan. Bila salah satu ada yang tidak beres maka program acara tersebut bisa dipastikan tidak akan maksimal dari segi hasilnya. Berikut SDM yang harus dimiliki untuk membuat suatu program televisi : 1. Produser Produser adalah jabatan yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan / managemen produksi penyiaran TV.Bila diperhatikan dari kualifikasi
yang
diharapkan,
seorang
produser
harus
memiliki
kemampuan managerial yang tinggi untuk dapat memanage seluruh
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam melakukan tugasnya jelas tidak bisa melakukan sendiri, tetapi harus bekerjasama dengan bidang / orang lain. 2. Pengarah / sutradara Pengarah / sutradara juga dikenal Directing adalah jabatan yang bertanggung jawab membantu produser untuk melaksanakan pekerjaan mengarahkan para tenaga kerja produksi program agar berjalan dengan lancer dan berhasil. Seorang sutradara harus selalu berkoordinasi dengan produser
dalam
melaksanakan
tugasnya.Diantaranya
bagaimana
menerjemahkan naskah menjadi naskah yang dapat diproduksi, melakukan seleksi artis, mengatur latihan para artis, mengarahkan proses shooting, menentukan cakupan kamera dan sudut pengambilan gambar dan sebagainya. Sutradara akan sangat menentukan kelancaran proses shooting. 3. Penyiar / Reporter Penyiar / Reporter diharapkan memiliki kemampuan sebagai jurnalis disamping kemampuan untuk membacakan / atau menyiarkan naskah berita didepan kamera tv. Demikian juga harus mampu menjadi presenter yang baik.Oleh karena itu seorang penyiar harus memiliki pengetahuan dan pengalaman mencari, mengolah, dan mempresentasikan atau menyiarkan berita / informasi.Sebenarnya terdapat perbedaan fungsi antara penyiar dan reporter.Reporter atau sering disebut wartawan lebih berkonsentrasi pada pencarian, pengolahan informasi.Sedangkan penyiar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
lebih berkonsentrasi dalam bagaimana menyajikan informasi.Seorang penyiar juga kadang – kadang disebut sebagai announcer yaitu orang yang memberitahukan informasi.Informasi tersebut belum tentu dari hasil tulisannya sendiri tetapi tulisan seorang reporter.Tetapi hal yang tidak mungkin penyiar juga berfungsi sebagai reporter yang harus mencari dan mengolah informasi sekaligus membacakan informasi didepan kamera TV untuk disiarkan ke public / pemirsa.Dengan demikian antara reporter dan penyiar memiliki kedekatan dalam pekerjaan yang kadang – kadang bisa di tangani satu orang. 4. Kameraman atau Juru Kamera Kamerawan
merupakan
orang
yang
diandalkan
mampu
mengoprasikan kamera sehingga didapatkan hasil gambar yang baik. Baik tidaknya kualitas produksi akan sangat tergantung dari bagaimana seorang kamerawan bekerja. Sebelum syuting dilaksanakan, kamerawan harus menyiapkan kamera yang akan dipakai. Disamping itu kamerawan harus kreatif agar dapat mengembangkan kamera plan dengan baik. 5. Penata Gambar / Artistik (Scene) Seorang penata gambar / artistic diharapkan memiliki kreatifitas yang tinggi untuk menciptakan desain seni untuk screen. Pekerjaan seorang penata gambar juga terkait dengan pekerjaan penata cahaya, penata letak / setting, penata busana / make up dan bagian property. Kerjasama beberapa bidang ini akan sangat baik dalam menciptakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
gambar layar yang baik, sehingga akan dihasilkan gambar sesuai yang diharapkan naskah. 6. Penata suara dan Sound Effect Seorang penata suara dan sound effect dituntut memiliki kemampuan secara teknik dan instalasi peralatan sound system yang diperlukan untuk keperluan produksi program TV di dalam studio rekaman maupun di luar studi. 7. Penata lampu / Lighting Lighting sangat dibutuhkan dalam syuting didalam maupun di luar studio untuk memenuhi kebutuhan cahaya bagi sebuah kamera agar menghasilkan gambar yang baik, disamping itu variasi disain cahaya dapat menciptakan situasi pada objek syuting.Oleh karena itu perlu kreativitas dan pengetahuan yang memadai bagi seorang penata cahaya. 8. Tata letak / setting Tata letak / setting bertanggung jawab atas setting tempat dan peralatan yang diperlukan seperti fornitur dan perlengkapan lainnya untuk menciptakan situasi seperti diharapkan oleh naskah produksi. Oleh karena itu seorang penata setting diharapkan memiliki kemampuan dalam seni dekorasi / tata ruang. 9. Tata busana (Kostum) dan Rias Pemeran
/
artis
dalam
proses
produksi
harus
dijaga
penampilannya sesuai dengan karakter yang diharpakan penulis naskah. Disamping itu agar menghasilkan gambar yangberkualitas maka harus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
dijaga bagian wajah tidak memantulkan cahaya karena keringat atau berminyak. 10. Properties Properties adalah bidang yang bertanggung jawab menyediakan peralatan pendukung dalam produksi. 11. Animator dan Images Seorang animator dan images bertanggung jawab atas design dan pembuatan animasi dan pengolahan citra gambar yang diperlukan dalam produksi. Oleh karena itu dituntut memiliki kemampuan membuat design animasi dan mengolah gambar sehingga hasil produksi memiliki kualitas yang baik dan menarik untuk dipandang. Untuk itu seorang animator dan pengolah citra perlu menguasai design grafis. 12. Editor Editor
bertanggung
jawab
untuk
editing program
yaitu
mengumpulkan, memilih, memotong, menyambung gambar – gambar dan suara, music backsound, sound effect sesuai dengan naskah program sehingga menghasilkan hasil produksi program yang berkualitas tidak jumping dan enak dinikmati. Oleh karena itu seorang editor diharapkan memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai.Demikian pula juga harus memiliki ketahanan fisik yang baik, karena dituntut bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaannya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
13. Penulis naskah / script Seorang penulis naskah diharpakan memiliki kemampuan menulis (written presentation) yang baik untuk menuangkan ide – idenya, memiliki kemampuan dan pengetahuan produksi program, jurnalistik penyiaran dan sebagainya sehingga naskah yang ditulis mudah dipahami dan dapat diproduksi dengan mudah dan cepat. 14. Artis Artis diharapkan berkepribadian menarik, memiliki ketahanan fisik yang baik, intinya dialah tokoh utama dalam suatu program televisi.13 2.6 Peran Didalam kamus bahasa Indonesia, peran memiliki arti yang sama dengan peranan yaitu, pemain atau orang yang menjadi atau melakukan sesuatu yang khas. 14 Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjukan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Tuntutan suatu peranan adalah desakan sosial yang memaksa individu atau kelompok untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan seseorang.
13
FR. Sri Sartono, “Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, TV dan Film”. http://www.scribd.com/doc/28284315/127-Teknik-Penyiaran-Dan-Produksi-Program-TV-Film-Radio-Jilid02/08/2016 09:28 WIB 14 Wojowasito S. Kamus Bahasa Indonesia – Lembaga Nasional. Shinta Dharma, Bandung. 1982
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
Apabila sesorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, itu berarti sudah menjalankan suatu peran. Peranan lebih banyak menunjukkan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Peranan mencakup tiga hal :15 1. Peranan yang meliputi norma – norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. 2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang didapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebgai organisasi. 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Setiap peranan bertujuan agar antar individu yang melaksanakan peranan tadi dengan orang – orang disekitarnya yang tersangkut atau ada hubungannya dengan peran tersebut, terdapat hubungan yang diatur oleh nilai – nilai sosial yang diterima dan ditaati oleh kedua belah pihak. Expetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok ataupun individu. Tuntutan peranan merupakan desakan sosial yang memaksa individu atau kelompok untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Keterampilan peranan merupakan kemampuan memainkan peranan tertentu yang disebut kompetisi sosial. Konflik peranan terjadi jika individual atau kelompok mempertemukan berbagai peranan yang kontradiktif.
15
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2004. Hal : 270
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2.7 Audioman Audioman adalah seorang dengan keahlian dan pengalaman dalam memproduksi dan mencampurkan suara melalui proses analog dan digital. Bisa berasal dari banyak latar belakang jurusan seperti teknik listrik atau seni.Seorang audioman umumnya sudah terbiasa dengan rancangan, instalasi, dan kegiatan dari merekam suara, menambah suara, atau alat – alat penyiaran suara termasuk konsol dalam format yang besar dan yang kecil. Tugas dan tanggung jawab seorang Audioman : 1. Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun non teknis. Seorang audioman harus bisa menjaga kualitas suara audio agar suara yang dihasilkan jernih dan tidak ada noise. 2. Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat mengatasi apabila terjadi gangguan. Seorang Audioman harus mengetahui jaringan distribusi audio / kabel audio, agar jika ada kabel yang rusak maka akan segera diperbaiki. 3. Mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang lainnya dan mempersiapkan peralatan audio sesuai dengan yang dibutuhkan. Audioman harus memahami perlatan audio seperti mic dan perlatan penunjang audio lainnya, agar bisa dipersiapkan sesuai dengan kebutuhannya. 4. Berkoordinasi dengan program director / producer dan rekan kerja yang lain selama proses produksi program televisi berlangsung.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
Seorang Audioman harus bisa berkoordinasi dengan program director dan rekan kerja yang lainnya agar proses produksi berjalan dengan lancer. 5. Mengoprasikan mixer audio dengan baik dan professional. Yang terpenting dari seorang audioman adalah dia harus bisa mengoperasikan mixer audio dengan baik dan professional. Agar proses produksi berjalan dengan lancer.16
Gambar Contoh Audiomixer dalam Broacasting Ditinjau dari fungsinya, untuk program produksi televisi, mixer audio terbagi ke dalam 3 bagian utama,17yaitu : a. Mixer Audio Broadcast Mixer jenis ini akan selalu ada di setiap proses produksi. Fungsi utama dari mixer ini adalah untuk mengelola sumber audio yang masuk ke mixer agar dihasilkan kualitas audio yang sesuai untuk direkam atau ditayangkan secara live on air. Output dari mixer ini biasanya untuk ke speaker control room, ke media perekam (VTR,server), dan ke media 16
Stanley R Alten, Audioman in Media. Cengage Learning. 2001 Hal :31 Herbert Zettl : Televisi Production Handbook, Eighth Edition, Warsworth : Thomson Learning, 2003 hal 89
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
distribusi ADA (Audio Distribution Amplifier), transmisi dan SNG (satellite news gathering). Untuk suatu program yang kecil, seperti acara talkshow, pemberitaan, reportase cukup hanya menggunakan satu mixer saja, yaitu mixer broadcast. Mixer broadcast biasanya ditempatkan di ruangan tertentu yang lumayan agak jauh agar tidak terganggu oleh suara dari lokasi syuting. b. Mixer audio monitor Untuk program produksi yang cukup besar, selain mixer broadcast juga ditambahkan mixer monitor. Posisi mixer monitor biasanya terletak disamping atau dibelakang panggung. Banyak digunakan untuk program musik. Mixer monitor biasanya mempunyai output dari aux inilah yang dihubungkan ke masing – masing speaker monitor, seperti speaker monitor gitar, speaker monitor drum, speaker monitor vocal, speaker monitor keyboard dan lain sebagainya. Untuk program music yang tidak terlalu melibatkan banyak penonton, contoh program musik akustik, biasanya mixer monitor juga berfungsi sebagai mixer FOH.Sebagai mixer FOH, mixer ini juga mengatur kualitas audio di speaker PA (public address). c. Mixer FOH (Front of House) Untuk program yang melibatkan banyak sekali penonton, contoh konser music dilapangan atau gedung pertunjukan, selain mixer broadcast dan mixer monitor, juga ditambahkan dengan mixer FOH (Front of House). Sesuai dengan namanya, maka mixer ini diletakkan di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
depan panggung, mixer audio FOH digunakan untuk mengatur kualitas audio yang keluar dari speaker PA (public address). Speaker PA adalah bahasa professional untuk speaker yang menghadap ke penonton. Selain ketiga jenis mixer audio tersebut, ada juga yang disebut dengan sub mixer. Sub mixer biasanya digunakan jika channel audio yang dbutuhkan lumayan banyak sehingga tidak dapat dipenuhi oleh satu buah mixer saja. Sub-mixer biasanya digunakan jika kita menggunakan mixer analog yang mana jumlah channelnya terbatas, maksimal sekitar 48 channel. Kita bisa menggunakan mixer yang kecil untuk digunakan sebgai sub-mixer, tergantung kebutuhan channel yang diinginkan.Untuk mixer digital, biasanya hal tersebut tidak diperlukan karena bisa menamung lebih dari 48 channel dengan sistem layering (berlapis). 2.7.1 Menu Umum Pada Audio Mixer Pada umumnya mixer memiliki menu umum, ada beberapa jenis mixer yang digunakan dalam audio penyiaran,18 antara lain sebagai berikut : a. Gain Disebut juga input level atau trim, biasa berada pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita inginkan diterima oleh console. Apakah berupa signal mic atau verupa signal line (keyboard, tape dack, dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk ke console. Bila
18
Op. cit. Hal 224
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi. 1. Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah dan tidak memiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih, sedangkan gebukan kick drum, mungkin dilakukan penambahan. Ini dilakukan untuk menjaga setiap input yang masuk kemixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi, sedangkan terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan menyebabkan noise. 2. Jadi input Gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan distorsi yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh sistem dan membuat seluruhnya terganggu. Bila ternyata input Gain sangat besar atau bahkan terlalu besar sehingga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk iru terdapat Switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai -20 sampai -30 db.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Gambar Contoh tombol Gain pada Audiomixer b. EQ pada Channel Pada setiap channel di mixing console selalu terdapat Equalizer Section. Fungsinya sebagai pengatur tune untuk me – modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound enginer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua : 1. Untuk mengubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai 2. Untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll. Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan dan pengurangan (boost/cut).19Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe EQ yang terdapat pada console, karena tetap pada tujuan yang sama untuk membantu menemukan sound yang terbaik.
19
Op. Cit. Hal 120
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
c. EQ yang fix Yang dimaksud fix diatas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk memilih frekuensi yang akan di-setting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip dengan pembagian yang terdapat crossover, hanya terdiri atas : 1. Low, dan Hi- pada EQ 2way 2. Low, Mid dan Hi- pada EQ 3way 3. Low, Low Mid, Hi mid dan Hi- pada EQ 4way Memutar tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung mixing console apa yang anda gunakan.
Gambar Contoh Tombol Equalizer pada Audiomixer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
d. Pengaturan Lainnya Pada Channel Mixer Dibawah ini disebutkan beberapa tombol untuk pengaturan lainnya pada channel mixer,20 yaitu sebagai berikut : 1. 48v Phantom Ada beberapa tipe microphone yang salah satunya adalah merupakan mic condenser, mic jenis ini butuh tenaga tambahan untuk membuatnya bekerja. Untuk itulah tombol 48v phantom berfungsi yang bila diaktifkan akan mengirim 48v DC ke microphone sebgai penyuplai tenaga,atau juga ke DI BOX aktif. Perhatikanlah baik – baik, karena pada beberapa mixing console tidak terdapat switch phantom secara individual, melainkan terdapat satu tombol saja untuk mengaktifkan phantom bagi seluruh channel, maka periksalah terlebih dahulu, bila semua kabel yang terkonek ke console adalah merupakan input balance, ini tidak akan menimbulkan masalah. Tetapi bila salah satu atau beberapa di antaranya merupakan tidak balance, maka ini akanmenimbulkan masalah. 2. PAD Tombol ini berfungsi untuk mengurangi gain input dari 20 sampai 30 db.Tombol ini bukan merupakan tombol putar yang bisa diatur pengurangannya, malainkan tombol tekan. Bila tombol PAD ditekan gain input akan berkurang antara 20 sampai 30 db tergantung mixer (baca: manual booknya). Dan bila anda kurang teliti, ini akan menyebabkan mic jadi tidak terdengar karena pengurangan tersebut. Jadi tombol PAD
20
Op. Cit Hal 224
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
diperlukan hanya untuk signal yang overload. Dan itupun bila setelah dikurangi pada tombol gain tenyata masih tetap terlalu kuat.
Gambar Contoh Tombol 48 V & PAD pada Audiomixer 3. Reverse Pada setiap masukan selalu terdiri minimal lebih dari satu sambungan. Misalnya microphone yang dengan konektor XLR pasti terdapat tiga pin (pin1-ground, pin2-hot/positif, pin3 cold/negative). Bila salah satu pin terbalik (pin2 dan pin3), maka suara yang dihasilkan akan berbeda. Ini sangat terasa bila terjadi pada channel kick drum, kalau pin berada pada posisi benar, maka pada saat kick dihentak, konus speaker akan bergerak kedepan dan menghembuskan udara kea rah anda bukannya belakang. Sedang kalau pin terbalik, konus akan bergerak ke belakang dan menghisap udara dari arah anda.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Untuk itulah tombol reverse berguna, yang bila diaktifkan akan membalik phase dari channel (positif menjadi negatif). Ini juga berguna untuk kasus dua buah mic dengan posisi sangat berdekatan sehingga canceling phase, yang akan mengakibatkan sound terdengar hampa (dengan kehilangan suara rendahnya). Hal ini sering terjadi bila anda tidak teliti terhadap semua plus minusnya kabel. Dan jangan cepat panic bila saat anda setting disuatu tempat, anda mendengar nada rendah yang terlihat loyo, bisa jadi karena terjadi keterbalikan phase tersebut. 4. Mic/line. Switch ini untuk mengubah sirkuit gain control. Tergantung apakah yang menjadi input adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console terdapat teriminal input yang terpisah antara mic dan line input pada channel yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau kadang bisa disebut Jack Canon. Sedangkan line input menggunakan jack seperti yang biasa digunakan jack gitar. Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input berbeda dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan di antara keduanya. Sebagai contoh, anda dapat mencolokkan effect return dengan gain yang diset rendah pada mic kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback music dari tape deck/CD, anda juga tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
bisa dilakukan untuk menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar. 5. PFL dan Solo. Tombol PFL (pre fade listening) akan membantu untuk mendengar (melalui headphone) channel yang tombol PFL / Solonya diaktifkan. Juga untuk menge-check gain signal pada channel. Misalnya pada sound check, sebelum membuka fader dari channel, tekan tombol PFL, maka pada led indikator channel akan terlihat seberapa besar gain input yang masuk (apakah overload atau terlalau kecil) sebelum suara dikirim ke seluruh sistem. Pada beberapa tipe mixing console terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya ke master L/R. Ingat! Pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain. Atau ini akan menjadi hal yang sangat memalukan.
Gambar Contoh Tombol PFL pada Audiomixer
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
6. Auxiliary Sends. Dari tombol putar ini dapat dikirim signal dari channel tersebut keluar mixing console (melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang mixer), kemudian dari tombol ini juga dapat dikontrol level signal yang dikirimnya tadi. Signal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk mengirim signal ke sistem monitor, atau juga ke berbagai macam unit effect, dan dari keluaran effect dikirim lagi ke channel yang berbeda pada mixing console. Mixer yang paling sederhana sekalipun sedikitnya memiliki satu atau dua AUX SEND. Satu untuk mengirim signal ke monitor dan satu untuk mengirim effect (echo,reverb). Sedang pada mixing console yang lebih besar memiliki 4-6 atau 8 aux yang kemudian dibagi lagi atas Pre Fade atau Post Fade.
Gambar Contoh Tombol AUX pada Audiomixer 7. Pre Fade. Pada mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fade dan post fade. Signal yang dikirim dari pre fade tidak mengalami
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
pengaruh dari channel atau belum mengalami proses dari channel. Itulah makanya pre fade dan pre EQ baik dan ideal digunakan untuk mengirim signal ke monitor section. 8. Post Fade. Adalah kebalikan dari pre fade. Yang semua signal dikirim melalui post fade adalah telah melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari channel fader, baik EQ maupun levelnya. Post fade sering digunakan untuk mengirim signal ke effect, atau mengirim signal ke mixer yang terpisah untuk keperkuan broadcast (stasiun TV atau radio), dll. Tidak ada keterikatan dalam pemilihan penggunaan auxiliary send. Bisa saja menggunakan pre fade untuk mengirim signal ke effect karena akan mendapatkan level original dari input. Hanya saja tetap harus melakukan pengontrolan level dari effect pada saat yang bersamaan. 9. Auxiliary Master. Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 setiap channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Yang berarti bila mixer memiliki 4 auxiliary out, maka kan terdapat 4 auxiliary master. Perhatikan beberapa tombol sejenis seperti aux master, effect master, monitor master, atau sesuatu yang kurang lebih adalah berfungsi sama. Untuk pensettingan awal putar tombol tersebut pada posisi jam 2, baru lakukan pen-settingan pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
channel. Bila ternyata masih kurang kuat, tambah lagi, atau bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung situasi. 10. Auxiliary Return. Signal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit effecr apakah Delay, Reverb atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk digabungkan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari signal orisinil source tadi. Walaupun juga banyak juga mixing console yang memiliki pengaturan effect return secara khusus. Yang biasanya bukan dalam bentuk slider (potensio geser). Bila memang masih terdapat channel yang dapat digunakan sebagai masukan effect, kita dapat melakukan pengaturan dengan slider yang lebih memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standard. Namun pengaturan dengan aux return juga sama seperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level effect. Perhatikan! Bila anda membuka sedikit saja aux send dari channel yang telah digunakan sebagai effect return, akanberakibat feed back dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dari channel, kemudian periksa aux send pada channel. e. Tampak Belakang Salah
satu
bagian
yang
sangat
–
sangat
penting
untuk
diperhatikan.Karena disinilah seluruh kabel (baik input maupun output) terhubung.21Termasuk dari snake kabel, tape desk/CD, atau juga untuk mengirim
21
Op. Cit Hal 238
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
atau menerima effect (send/return), sampai ke main output (untuk mengirim keseluruh sistem utama). Berbeda tipe dan merk mixing console akan berbeda pula posisi panel belakangnya (yang kalau anda teliti pasti tidak akan terlalu membingungkan). Untuk setiap channel terdapat terminal masukan mic yang biasanya terdiri dari konektor XLR. Namun ada lagi beberapa lainnya sebagai berikut : 1. Line Input. Masukan selain masukan mic, namun terpisah (biasanya dengan jack gitar balance/ TRS). 2. Insert. Digunakan untuk mengolah signal melalui effect seperti Gate.
http://digilib.mercubuana.ac.id/