7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM INFORMASI Sistem informasi merupakan kombinasi dari orang, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang dikumpulkan dan diubah menjadi informasi. Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2007), sistem informasi merupakan serangkaian komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan dan mengendalikan organisasi.
2.2 TEKNOLOGI INFORMASI Menurut William dan Sawyer (2010) dalam buku “Using Information Technology”, teknologi informasi dapat diartikan sebagai suatu istilah atau term
yang
menggambarkan
teknologi
apapun
yang
membantu
menghasilkan, mengolah, memanipulasi, menyimpan, berkomunikasi dan/atau disinseminasi suatu informasi. Menurut Martin, et al. (2005), teknologi informasi ini merupakan kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran informasi.
7
8
2.3 KINERJA Menurut Moeheriono (2010) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dan atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tanpa melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika Dalam melakukan pengukuran kinerja terhadap suatu sistem ataupun objek tertentu diperlukan sebuah satuan ukuran indikator kinerja. Menurut Moeheriono, indikator kinerja dapat dikategorikan menjadi 6 bagian antara lain efektifitas, efisiensi, kualitas pekerjaan yang dihasilkan, ketepatan waktu pekerjaan, tingkat produktivitas, dan keselamatan dalam bekerja. Kinerja (prestasi kerja) karyawan adalah prestasi atau hasil kerja aktual dari karyawan dibandingkan dengan prestasi atau hasil kerja yang diharapkan perusahaan. Prestasi kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar yang dibuat. Kinerja adalah keluaran (output) yang dihasilkan oleh suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu (Wirawan. 2009). Berdasarkan beberapan definisi yang ada, dapat terlihat bahwa kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dan atau sekelompok orang dalam suatu perusahaan, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tanpa tidak melanggar hukum.
9
Kinerja berkaitan erat dengan tujuan sebagai suatu hasil perilaku kerja seseorang. Kinerja sebagai hasil pola tindakan untuk mencapai
tujuan
sesuai dengan standar prestasi, kualitatif maupun kuantitatif, yang telah ditetapkan oleh individu secara pribadi maupun oleh perusahaan tempat individu bekerja. Kinerja juga sering kali identik dengan kemampuan seorang auditor bahkan berhubungan dengan komitmen terhadap suatu profesi
2.4 FILE TRANSFER PROTOCOL (FTP) File transfer protocol atau FTP diperkenalkan oleh Abhay Bushan pada tahun 1971 sebagai salah satu protokol yang digunakan untuk melakukan pertukaran data/file. Menurut Arsan, et al (2014) FTP adalah protokol jaringan standar yang digunakan oleh komputer dalam melakukan pertukaran data/file melalui jaringan TCP. FTP sendiri menggunakan arsitektur client-server sebagai dasarnya dan mengatur koneksi antar client dan server seperti pada gambar 2.4.1.
Gambar 2.4.1 Control dan Koneksi Data Sumber: Arsan, et al (2014)
10
2.5 MANAGED FILE TRANSFER (MFT) Menurut Woodie (2009), MFT merupakan sebuah kelas dari produk yang mengatur, mengamankan, mengotomasi dan sentralisasi proses pertukaran file dari dan ke internal atau eksternal perusahaan. Inti dari solusi MFT biasanya adalah FTP Server atau bahkan FTPS Server, yang menggunakan jalur lebih aman seperti SSL, dan diberikan fitur tambahan seperti otomasi dan pelaporan terhadap proses pengiriman yang dilakukan baik itu sukses terkirim ataupun tidak. Dalam salah satu glosarium Gartner, pengertian Managed File Transfer (MFT) adalah suatu teknologi yang dikembangkan untuk menyediakan proses transfer data yang aman secara efisien dan dengan cara yang dapat diandalkan dan dikontrol. Berbeda dengan metode tradisional, seperti FTP/sFTP dan scripting transfer, MFT lebih memiliki inti fungsional yang meliputi kemampuan untuk mengamankan data/file yang sedang transit dan beristirahat dikarenakan antrian, dan melakukan pencatatan/pelaporan ke dalam laporan audit.
2.6 BALANCED SCORECARD Pertama kali diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton dari Harvard University pada tahun 1992, Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadal kinerja suatu organisasi atau perusahaan atau kinerja proyek/pekerjaan di dalamnya. Balanced scorecard mengartikan misi dan strategi dalam organisasi menjadi
11
satuan ukuran yang menjadi dasar dalam pengukuran kinerja dan sistem strategis.
Gambar 2.6.1 Penerjemahan Visi dan Strategi dengan Perspektif BSC Sumber: Kaplan & Norton (1992) Menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard memiliki empat sudut pandang atau perspektif, antara lain : 1. Perspektif Keuangan (Financial Perspective) Balanced Scorecard menggunakan indikator kinerja keuangan, seperti keuntungan/profit bersih dan ROI (Return on Investment), karena indikator tersebut secara umum digunakan dalam perusahaan yang tingkat keuntungan/profit. Pengukuran terhadap keuangan merupakan sudut pandang umum yang digunakan untuk menganalisis perusahaan. Para investor atau mereka yang menopang modal atau dana
untuk
perusahaan,
seperti
pemegang
saham,
sangat
membutuhkan indikator kinerja keuangan dalam memutuskan hal yang berhubungan dengan dana.
12
Indikator keuangan perusahaan yang dirancang dengan baik dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai tingkat keberhasilan suatu organisasi. Indikator keuangan memang penting tetapi hal tersebut tidak cukup mampu untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan nilai (value) pada perusahaan. Balanced scorecard mencari suatu keseimbangan dari indikator kinerja yang multiple, baik keuangan maupun tidak untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai keberhasilan. 2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) Perspektif
pelanggan
merupakan
sudut
pandang
Balanced
Scorecard yang berfokus pada bagaimana organisasi memperhatikan pelanggannya agar berhasil. Selain memahami harapan para pelanggan, perusahaan harus mampu memberikan insentif pada karyawannya agar dapat membantu dalam memenuhi harapan dari pelanggan. Bill Mariot mengatakan "Take care of your employee and they take care of your customer” atau “Perhatikan karyawan anda dan mereka akan memperhatikan pelanggan anda”. Perusahaan pada umumya
menggunakan
beberapa
indikator
kinerja
mempertimbangkan sudut pandang pelanggan antara lain: a. Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) b. Retensi pelanggan (customer retention) c. Pangsa pasar (market share) d. Pelanggan yang profitable
ketika
13
3. Perspektif Proses Usaha Internal (Internal Business Process Perspective) Perspektif usaha internal dan proses produksi memiliki suatu hubungan
sebab-akibat
dengan
perspektif
pembelajaran
dan
pertumbungan yang disampaikan dalam konsep Balanced Scorecard. Karyawan yang melakukan pekerjaan merupakan sumber ide baru yang terbaik untuk proses usaha yang lebih baik. Hubungan pemasok adalah kritikal untuk keberhasilan, khususnya dalam usaha eceran dan perakitan manufaktur. Perusahaan tergantung pemasok mengirimkan barang dan jasa tepat pada waktunya, dengan harga yang rendah dan dengan mutu yang tinggi. Perusahaan dapat berhenti berproduksi apabila terjadi masalah dengan pemasok. Pelanggan akan menilai barang dan jasa yang diterima berdasarkan tepat pada waktunya dan kehandalannya. Pemasok dapat memuaskan pelanggan apabila mereka memiliki jumlah persediaan yang banyak untuk meyakinkan pelanggan tersebut bahwa barang yang diinginkan tersedia. Namun, jika dengan cara demikian maka biaya penyimpanan dan penanganan persediaan akan meningkat dan mungkin akan menghadapi masalah persediaan yang expire atau kadaluarsa atau rusak. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kelebihan persediaan seperti ini adalah membuat pemasok mengurangi jeda waktu ketika produk diterima oleh perusahaan sampai dengan produk diterima oleh pelanggan
14
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn And Growth/ Infrastructure Perspective) Sudut pandang pembelajaran dan pertumbuhan ini berfokus pada kemampuan dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Seorang
manajer
bertanggung
jawab
untuk
mengembangkan
kemampuan setiap karyawan yang berada dibawahnya. Indikator utama menilai kinerja seorang manajer adalah tingkat kepuasan karyawan, tingkat retensi (turn-over) karyawan, dan tingkat produktivitas dari karyawan itu sendiri. Kepuasaan karyawan mengakui bahwa moral karyawan adalah penting untuk memperbaiki produktivitas, mutu, kepuasan pelanggan, dan ketanggapan terhadap situasi. Seorang Manajer dapat mengukur kepuasan karyawan dengan mengamati karyawan pada saat bekerja atau melakukan wawancara baik formal maupun infromal atau bahkan melakukan survei.
2.7 IT BALANCED SCORECARD Konsep balanced scorecard yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton dapat diaplikasikan ke dalam fungsional IT. Penerapan dan pengembangan ini dilakukan oleh Van Grembergen dan Van Bruggen pada tahun 1997 dan menghasilkan yang kita kenal sebagai IT Balance Scorecard. Dalam sebuah survei mengenai tata kelola perusahaan, Shleifer dan Vishny (1997) mengatakan bahwa “corporate governance deals with the ways in which suppliers of finance assure themselves of getting a return on their investment.”. Berdasarkan penyataan tersebut, dunia teknologi
15
informasi dalam perusahaan juga mendapat beberapa bentuk pertanyaan seperti “Bagaimana top-management memastikan CIO dan tim IT memberikan nilai bisnis bagi perusahaan?” , “Bagaimana top-management melakukan kontrol pada CIO dan tim IT?”, atau “Bagaiaman topmanagement memastikan CIO dan tim IT tidak menginvestasikan sumber daya yang ada ke dalam proyek yang buruk?”. Dalam menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut, metodologi seperti IT Balance Scorecard diharapkan dapat menyediakan pengukuran dan sistem management yang mendukung proses tata kelola IT dan menyelaraskan bisnis dengan IT (Grembergen, 2000). Seperti dengan Balanced Scorecard tradisional milik Kaplan dan Norton (1992), IT Balanced Scorecard menurut Van Grembergen (2000) juga memiliki 4 perspekstif pendekatan yang digunakan: 1. Perspekstif
Kontribusi
Bisnis
atau
Perusahaan
(Business/Corporate Contribution Perspective) Evaluasi kinerja IT melalui sudut pandang dari pemimpin eksekutif dan dengan mengambil nilai bisnis yang dapat diberikan investasi IT bagi bisnis/perusahaan. 2. Perspektif
Sudut
Pandang
Pengguna
(User
Orientation
Perspective) Evaluasi kinerja IT melalui sudut pandang para pengguna sistem IT terkait dengan fungsionalitas sistem yang ada.
16
3. Perspektif Keunggulan Operasional (Operational Excellence Perspective) Evaluasi kinerja IT melalui sudut pandang tingkat efektifitas dan efisiensi operasional dari sistem IT yang ada dalam menunjang proses bisnis yang dijalankan perusahaan. 4. Perspektif Sudut Pandang Masa Depan (Future Orientation Perspective) Evaluasi kinerja IT melalui sudut pandang bagaimana posisi IT itu sendiri di masa yang akan datang dalam menjawab kebutuhan bisnis yang terus berkembang beserta dengan kualitas pelayanan yang diberikan dalam menunjang proses bisnis.
2.8 SKALA LIKERT Skala Likert (Likert, 1932) adalah suatu skala psikometrik yang paling umum digunakan dalam penelitian berupa dan penggunaannya dalam bentuk kuisioner. Skala ini diambil dari nama Rensis Likert, seorang peneliti yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan penggunaannya. Dalam menanggapi pertanyaan yang ditampilkan dengan skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Umumnya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral
17
4. Setuju 5. Sangat setuju Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif (2008), “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social”.
2.9 ANALISA FAKTOR Analisa faktor adalah suatu metode analisis terhadap sejumlah hasil pengamatan yang dipandang dari sisi korelasi untuk mendapatkan apakah variable-variable yang muncul dalam proses pengamatan berdasarkan atas sejumlah kategori dasar yang jumlahnya lebih sedikit (Fruchter, 1954). Menurut Suyanto (1988), analisis faktor adalah kajian tentang kesalingtergantungan
antara variabel-variabel, dengan tujuan
untuk
menemukan himpunan variabel-variabel baru, yang lebih sedikit jumlahnya daripada variabel semula, dan menunjukkan yang mana diantara variabelvariabel semula itu yang merupakan faktor-faktor persekutuan. Menurut Kerlinger (1990) mengungkapkan bahwa faktor adalah konsep atau ide dari suatu hipotesis yang ada dan mendasari suatu skala, item, dan pengukuran-pengukuran dalam banyak hal. Analisis faktor sendiri berguna untuk mereduksi pengukuran dan tes yang terlalu beragam supaya menjadi sederhana.
18
Secara umum, tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisa faktor antara lain: 1. Membuat matriks korelasi antar masing-masing subfaktor
yang
kemudian dilanjutkan dengan pengujian Measure of Sampling Adequacy (KMO) dengan Kaiser Meyer Olkin (KMO). 2. Menentukan
faktor
atau
ekstraksi
faktor
dengan
menggunakan Principle Component Analysis (PC) atau Principle Axis Factor Analysis. 3. Untuk menghentikan ekstraksi faktor menggunakan tolak ukur eigen value diatas 1. 4. Melakukan
rotasi
dari
faktor
yang
telah
terbentuk
dengan
menggunakan metode rotasi orthogonal atau rotasi oblique. 5. Mengintepretasikan faktor dengan kondisi nilai bobot yang dicapai berada diatas 0,5. 6. Penentuan nilai faktor atau variabel surrogate. 7. Menentukan ketepatan atau validitas dari faktor faktor teruji.
2.10 CRONBACH’S ALPHA Koefisien alpha adalah suatu ukuran umum yang digunakan untuk menilai konsistensi atau reliabilitas dari instrumen penelitan yang digunakan. Koefisien ini diperkenalkan oleh Lee J. Cronbach pada tahun 1951 dan kemudian lebih dikenal sebagai Cronbach’s Alpha. Nilai dari cronbach’s alpha yang sebaiknya dicapai adalah diatas 0,6 - 0,7 sehingga intstrumen dapat diterima.
19
2.11 MATRIKS HUBUNGAN KONSEP-FAKTOR-INDIKATOR Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan peneliti mengenai relevansi antara penggunaan sistem informasi pada perusahaan dengan kinerja pengguna dan perusahaan didapatkan matriks seperti pada tabel 2.1.
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
Tabel 2.11.1 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator Faktor Indikator Referensi Pernyataan Abrahamsson, S., Hansson, J., & Isaksson, Tingkat integrasi terhadap ICT dan proses R. (n.d.). Integrated Management Systems kontrol dapat menjadi keunggulan bisnis – Advantages, Problems and Possibilities. bercita-cita total kualitas dan keunggulan Retrieved Juli 2015, from bisnis http://www.divaportal.org/smash/get/diva2:391834/fulltext 01.pdf Company Integrasi Contribution ICT Scearce, T. (2014, Januari 14). Pros and Proses integrasi hampir selalu melibatkan Cons of File Transfer in Enterprise transfer file, sebuah proses yang jika tidak Application Integration. Retrieved Juli ditangani dengan baik dapat menunda proyek 2015, from Data In Motion: atau menyebabkan implementasi gagal atau https://www.attachmate.com/blogs/datain bahkan kerugian operasional motion/pros-and-cons-file-transferenterprise-application-integration/ Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
20
Faktor
Tabel 2.11.2 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Indikator Referensi Pernyataan Scearce, T. (2014, April 22).4 Negative Dalam rangka menjaga kontrol dan Impacts of Unmanaged File Transfers. compliance perusahaan harus mampu Retrieved Juli 2015, from Data In Motion: menyediakan catatan informasi yang https://www.attachmate.com/blogs/datain lengkap terkait dengan siapa yang motion/4-negative-impacts-unmanagedmengakses data/file apa dan juga kapan file-transfers/ akses tersebut dilakukan. Kontrol dan audit internal atau Compliance
Company Contribution
Pengurangan biaya operasional (opex)
Scearce, T. (2014, Januari 14). Pros and Cons of File Transfer in Enterprise Application Integration. Retrieved Juli 2015, from Data In Motion: https://www.attachmate.com/blogs/datain motion/pros-and-cons-file-transferenterprise-application-integration/ Ruth, S. R. (2010). Can ICT do more to reduce higher Ed costs?A return on investment perspective.International Journal ofTechnology in Teaching and Learning, 6(2), 103-115.
Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
Masih banyak perusahaan atau divisi perusahaan yang tidak mengindahkan compliancemengenai proses pengiriman suatu informasi/data/file dan lebih memilih menggunakan tempat sharing publik seperti Dropbox ataupun menggunakan email untuk pengiriman data. Pemanfaatan ICT pada organisasi bahkan perusahaan terkadang menjadi beban tambahan dalam menjalankan bisnisnya sehingga para pelanggan yang harus dibebankan.
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
21
Faktor
Tabel 2.11.3 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Indikator Referensi Pernyataan Pengurangan Morris, S. (2011, April 21). Reducing Penggunaan sistem pengelola pengiriman biaya operational costs with managed file file dapat mengurangi beban biaya operasional transfer. Retrieved Juli 02, 2015, from tersembunyi dan meningkatkan peluang (opex) Data In Motion: perusahaan dalam meningkatkan http://www.attachmate.com/blogs/datainm pendapatannya. otion/reducing-operational-costs-withmanaged-file-transfer/ Mortezaei, F. (2012, Dec). The Role Of The Information Systems (Office Automation) In Improving Managerial Decisions. Arabian Journal of Business and Management Review (OMAN Chapter), Vol. 2, No. 5.
Penggunaan sistem informasi berbasis otomatis dalam perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas komunikasi dalam organisasi sehingga membantu dalam penentuan keputusan.
GXS, Inc. (2010, Juni). Managed File Transfer for Banking, Insurance and. Retrieved Juli 2015, from A Gxs Insights Article: http://www.gxs.co.uk/wpcontent/uploads/ds_mft_for_financial_insti tutions.pdf Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
Jarak pandang (visibility) mengenai keseluruhan proses bisnis hingga proses pertukaran file menjadi dasar perusahaan untuk bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan yang ada.
Company Contribution
Pengambilan Keputusan
Visibility
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
22
Tabel 2.11.4 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Faktor Indikator Referensi Pernyataan Keselarasan Kruger, C., & Snyman, M. (2002). Strategi (visi-misi) ICT sudah menjadi visi-misi Interdependency between strategic bagian penting dalam strategei bisnis bisnis dan management and the formulation of an perusahaan ICT information and communication Company technology strategy. South Africa Journal Contribution of Information Management, Vol. 4(2).
User Orientation
Automation
Scearce, T. (2015, Februari 17). 4 Benefits Proses otomasi dalam perusahaan dapat of Automating File Management Tasks. meningkatkan keamanan dan mengurangi Retrieved Juli 2015, from Data In Motion: kesalahan manusia. https://www.attachmate.com/blogs/datain motion/4-benefits-automating-filemanagement-tasks/
Kepuasan pengguna sistem (user satisfaction)
Al-Maskari, A., & Sanderson, M. (2010). Pengguna sistem lebih puas menggunakan A Review of Factors Influencing User sistem yang memiliki efektifitas yang lebih Satisfaction in Information Retrieval. tinggi dibandingkan dengan sistem yang kurang efektif.
Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
23
Faktor
User Orientation
Tabel 2.11.5 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Indikator Referensi Pernyataan Efisiensi Arsan, T., Günay, F., & Kaya, E. (2014, Penerapan suatu aplikasi pendukung dalam Sumber Daya Agustus). Implementation Of Application menjalankan proses pengiriman data dapat For Huge Data File Transfer. International meningkatkan efisiensi terutama untuk data Journal of Wireless & Mobile Networks dalam jumlah besar (IJWMN), Vol.6, No.4, 27
Retensi atau turn-over pengguna sistem
Integritas data
Hassan, W., Razi, A., Qamar, R., & Pelatihan profesional dalam perusahaan Suhail, S. (2013). The Effect of Training dapat mempengaruhi tingkat turn-over on Employee Retention. Global Journal of karyawan atau pengguna sistem (user) Management and Business Research.
Lightwell. (2014, April 21). Managing global challenges to data integrity with secure file transfer. Retrieved Agustus 2015, from Lightwell, Business Operational Excellence Technology Blog: http://info.lightwellinc.com/blog/bid/16616 2/managing-global-challenges-to-dataintegrity-with-secure-file-transfer Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
Integritas data dapat terpenuhi dengan penggunaan suatu protokol tertentu untuk meningkatkan keamanan pada proses pengiriman file
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
24
Faktor
Tabel 2.11.6 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Indikator Referensi Pernyataan Jaminan Gupta, U. (n.d.). Survey on security issues Isu keamanan dari data yang beredar di Keamanan in file management in cloud computing dunia digital dan global seperti era awan environment (cloud) saat ini merupakan hal yang harus mendapat perhatian khusus dari perusahaan Enkripsi
Singh, S. P., & Goyal, N. (2014, November 07). SECURITY CONFIGURATION AND PERFORMANCE ANALYSIS OF FTP SERVER. International Journal of Communication and Computer Technologies, Volume 02 – No.3, 39-42
Pengiriman data dengan menggunakan enkripsi memberikan pengaruh pada performa sistem dibandingkan dengan tanpa enkripsi
Akuntabilitas proses pengiriman file
Compelling benefits of managed file transfer solutions. (2013, Oktober 22). Retrieved Agustus 2015, from The Lightwell Business Technology Blog: http://info.lightwellinc.com/blog/bid/15368 9/Compelling-benefits-of-managed-filetransfer-solutions
Sistem pengiriman file terkendali (MFT) memberikan kemampuan untuk melacak seluruh proses pengiriman beserta dengan otentikasinya.
Operational Excellence
Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
25
Faktor
Operational Excellence
Tabel 2.11.7 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Indikator Referensi Pernyataan Akurasi dan Gorla, N., Somers, T. M., & Wong, B. Sebuah sistem terintegrasi mampu ketepatan (2010). Organizational impact of system menyediakan infromasi yang lengkap dan proses quality, information quality,and service akurat sehingga output informasi tepat pengiriman quality. Journal of Strategic Information berguna dalam pekerjaan pengguna (user) file Systems, 207-228 Kompresi file Ma, T., Cao, H., Wang, J., Tian, W., & Pemanfaatan fitur kompresi menghasilkan Dickson, K. W. (2013, Februari). percepatan yang signifikan dari proses Optimization of Large Scale of Files pengiriman file Transfer in Meteorological Grid. International Journal of Grid and Distributed Computing, Vol. 6, No. 1 , 2534 Kontrol file
Singleton, T. W. (2012). Testing Controls Sebuah manajemen kontrol diperlukan untuk Associated With Data Transfers. ISACA memastikan bahwa data/file yang diterima Journal sama persis dengan data/file yang telah ditetapkan sebagai apa yang dikirim, atau data/file yang dengan yang berada pada sistem pengiriman.
Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
26
Faktor
Tabel 2.11.8 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Indikator Referensi Pernyataan Produktivitas Mashhour, A., Al-Saad, A., & Saleh, Z. Penggunaan ICT seperti Internet dalam pengguna (2011, April). Identifying Internet Abuse menjalankan proses bisnis dapat sistem (user by Analyzing User Behavior on the meningkatkan tingkat produktifitas dan productivity) Internet. Journal of Internet Banking and kinerja karyawan. Commerce, Vol.16, No.1 Kemudahan pembelajaran (easy to learn and use)
Awosejo, O. J., Kekwaletswe, R., & Pretorius, P. (2014, Desember). Recommendation of Information Systems to Motivate Accounting Firm in South Africa. Lecture Notes on Information Theory, Vol.2, No.4
Kemudahan pembelajaran terhadap suatu sistem baru mampu menambah motivasi tersendiri bagi karyawan untuk menggunakannya.
Aksesbilitas sistem pengiriman file (accesbility)
Adekunjo, O. A., Ebohon, S., & Hamzat, S. A. (2013, Mei). The Impact of Information and Communication Technology on Research Output of Scientist in Two Selected Nigerian Agricultural Research Institutes. ARPN Journal of Science and Technology, Vol.3, No.5, 568-573
Kemudahan akses informasi yang diperlukan secara efektif dan efisien menjadi kunci yang signifikan dalam menghasilkan kualitas layanan yang luar biasa.
Future Orientation
Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015
EVALUASI KINERJA SISTEM MANAGED FILE TRANSFER (MFT) PADA PT BANK XYZ TBK. DENGAN METODE IT BALANCED SCORECARD (BSC)
27
Faktor
Future Orientation
Tabel 2.11.9 Matriks Hubungan Konsep-Faktor-Indikator (lanjutan) Indikator Referensi Pernyataan Kecepatan Anglano, C., & Canonico, M. (n.d.). Pemanfaatan tipikal protokol tertentu proses sistem Performance analysis of high-performance memiliki pengaruh pada saat memindahkan (timeliness) file transfer systems for Grid applications sejumlah besar data atau file.
Kehandalan (reliability) sistem pengiriman file
Očevar, B., & Jaklič, J. (2010). Assesing Organisasi membutuhkan sistem informasi Benefits of Business Intelligence System. yang handal yang memungkinkan analisa A Case Study, Vol. 15, 87-119 dan akses informasi yang tepat untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang efektif.
Sumber: Hasil analisis dan studi literatur peneliti, 2015