BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Terminologi Judul Adapun pengertian dari Sentra Kerajinan dan Cenderamata
2.1.1
Kualanamu
adalah
Pengertian
Sentra
Kerajinan
dan
Cenderamata
Khas
Sumatera Utara di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kualanamu
Sentra4
: adalah tempat yang terletak di
tengah-tengah (bandar dan sebagainya): titik pusat: pusat (kota, industri, pertanian, dan sebagainya. Sentra Industri merupakan unit kecil kawasan yang memiliki ciri tertentu dimana didalamnya terdapat kegiatan proses produksi dan merupakan area yang lebih khusus untuk suatu komoditi kegiatan ekonomi yang telah terbentuk secara alami yang ditunjang oleh sarana untuk berkembangnya produk atau jasa yang terdiri dari sekumpulan pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Di area sentra tersebut terdapat kesatuan fungsional secara fisik : lahan, geografis, infrastruktur, kelembagaan, dan sumber daya manusia, yang berpotensi untuk berkembangnya kegiatan ekonomi dibawah pengaruh pasar dari suatu produk yang mempunyai nilai jual dan daya saing tinggi (Setiawan, 2004). Berdasarkan SK Menteri Negara Koperasi dan UKM No : 32 / Kep / M.KUKM / IV / 2002, tentang Pedoman dan Pengembangan Sentra. Sentra didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasan/lokasi tertentu dimana terdapat usaha yang menggunakan bahan baku/sarana yang sama,
4
(www.kbbi.web.id/sentra)
12
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan produk yang sama/sejenis serta memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi klaster.
Kerajinan5
: adalah hal yang berkaitan dengan
buah tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Kerajinan adalah hasil aktivitas dan kreatifitas manusia dalam bentuk karya seni dan budaya yang sudah berkembang sejak dahulu kala ( Tim Balai kajian Dan Pengembangan Budaya Melayu, 2008). Seni kerajinan dapat dikatakan sebagai sebuah karya seni yang tercipta dari tangan-tangan terampil yang juga merupakan simbol dan identitas budaya yang tidak ternilai harganya.
Cenderamata6
: adalah sesuatu yang dibawa oleh
seorang wisatawan ke rumahnya untuk kenagan yang terkait dengan benda itu. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini kadang disinonimkan dengan oleh-oleh, suvenir, tanda mata,
Khas7
: artinya khusus; teristimewa
Sumatera Utara8
:
adalah
sebuah
provinsi
yang
terletak di Pulau Sumatera, Indonesia dan beribukota di Medan.
5
(Kamus Ilmiah Populer, hal 328)
6
(www.wikipedia.com)
7
(http://www.artikata.com/arti-335021-khas.html)
8
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara)
13
Universitas Sumatera Utara
Kawasan9
:
adalah
daerah
tertentu
yang
mempunyai ciri tertentu, seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, dan sebagainya.
Kayu Besar, Kualanamu
: adalah persimpangan Jalan Raya
Medan dengan Jalan Batang Kuis yang berada di Kabupaten Deli Serdang dan merupakan rute yang harus dilewati untuk menuju ke Bandar Udara Internasional Kualanamu.
Maka jika diartikan secara umum Sentra Kerajinan dan Cenderamata khas Sumatera Utara di Kawasan Simpang Kayu Besar adalah suatu wadah yang menampung aktivitas atau kegiatan dari berbagai jenis kesenian yang menghasilkan berbagai perabot, hiasan, perangkat dan barang-barang yang masing-masing bermutu tinggi yang diproduksi dengan tangan khas Sumatera Utara dan dipusatkan menjadi dalam satu tempat kesatuan yang berada di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kualanamu.
Keberadaan UKM sebagai tulang punggung perekonomian kota menjadi perhatian khusus, dalam mewujudkan percepatan pembangunan daerah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil, menengah, dan koperasi, untuk kemajuan dan kemakmuran yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa. Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) : Pengertian UMKM 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
9
(http://kbbi.web.id/kawasan)
14
Universitas Sumatera Utara
2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktid yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
Tabel 2.1 Kriteria UMKM Menurut UU No. 20 Tahun 2008 :
No.
Uraian
Kriteria
Asset
Omzet
1.
Usaha Mikro
Maks. 50 Juta
Maks. 300 juta
2.
Usaha Kecil
> 50 juta – 500 juta
> 300 juta – 2,5 miliar
3.
Usaha Menengah
> 500 juta – 10 miliar
> 2,5 miliar – 50 miliar
Di tingkat daerah, khususnya Kabupaten Deli Serdang, bahwa secara umum pertumbuhan perekonomian Kabupaten Deli Serdang tidak terlepas dari kontribusi UKM. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pertumbuhan UKM yang ada di Kabupaten Deli Serdang cukup pesat pada unit usaha baik yang bergerak di sektor industri maupun yang bergerak di sektor perdagangan.
15
Universitas Sumatera Utara
Terdapat sembilan komoditi andalan Kabupaten Deli Serdang yang telah mampu menopang dan memberikan kontribusi produk dari industri pengolahan berskala kecil dan menengah terhadap perekonomian di seputar kawasan Kabupaten ini. Hal ini dapat dilihat dari pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Komoditas Andalan Industri Kecil Menengah Kabupaten Deli Serdang, 2012
No
Komoditi
Unit
Jlh
Nilai
Kapasitas
Usaha
tenaga
investasi
produksi
kerja
(000)
Satuan
Nilai produksi
1
Kerupuk opak
41
398
320.400
2.625
TON
6.635.000
2
Sapu ijuk
73
410
236.000
1.215.000
BTG
5.467.000
3
Meubel kayu
16
340
172.000
10.100
UNIT
2.020.000
4
Emping melinjo
204
391
49.050
156
TON
2.808.000
5
Keramik gerabah
12
89
374.500
600
UNIT
985.000
6
Sabut kelapa
3
76
489.000
240
TON
1.440.000
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang, 2013
Industri yang terdapat di Kecamatan Tanjung Morawa berupa industri besar dengan jumlah 47 unit, industri sedang terdapat 69 unit, industri kecil dengan jumlah 251 unit dan kerajinan dengan jumlah 486 unit. Untuk lebih jelas persebaran industri di kecamatan Tanjung Morawa dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.3 Jumlah Perusahaan Industri di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2009
No. 1 2 3 4 5
Desa/ Kelurahan Medan Senembah Bandar Labuhan Bangun Rejo Aek Pancur Naga Timbul
Besar
Sedang
Kecil
3 -
2 3 -
45 6 6 3
Kerajinan Jumlah 23 16 4 5
70 22 16 0 8
16
Universitas Sumatera Utara
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Lengau Seprang Sei Merah Dagang Kerawan Tanjung Morawa Pekan Tanjung Morawa A Limau Manis Ujung Serdang Bangun Sari Bangun Sari Baru Buntu Bedimbar Telaga Sari Dagang Kelambir Tanjung Morawa B Tanjung Baru Punden Rejo Tanjung Mulia Perdamean Wonosari Dalu Sepuluh A Dalu Sepuluh B Penara Kebun Jumlah
1 1 1 4 1 4 3 1 23 3 2 47
1 2 2 1 14 4 7 3 3 22 2 1 2 69
3 1 1 5 24 26 8 16 6 15 5 3 23 15 1 11 22 3 3 251
44 15 10 51 10 8 10 10 4 50 26 32 15 12 49 85 7 486
47 2 1 20 37 80 20 42 21 36 15 57 94 52 0 1 26 35 56 88 7 853
Sumber : Kecamatan Tanjung Morawa Dalam Angka Tahun 2010
2.2 Tinjauan Umum 2.2.1
Kerajinan10
Arti dari kerajinan adalah : (1) Perihal rajin;kegiatan; (2) Barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (seperti tikar, anyaman dan sebagainya) kerajinan daerah itu; (3) Perusahaan (kecil) yang membuat; barang-barang sederhana, biasa mengandung unsur seni. Kerajinan
10
(http://www.artikata.com/arti-374969-kerajinan.html)
17
Universitas Sumatera Utara
Salah satu kerajinan khas Sumatera Utara yang digemari oleh Negara-negara luar kebanyakan terbuat dari keramik. Di Sumatera Utara hanya ada dua pusat pengrajin keramik gabah yang sudah memiliki nama, yakni Kabupaten Deli Serdang dan Langkat.
Gambar 2.1 Keramik Gerabah Sumber : www.harian.analisadaily.com
Berbagai jenis pahatan hasil kerajinan juga bisa di temukan di Sumatera Utara seperti miniatur Rumah Adat Batak, miniature kapal pesiar dan lain-lain. Jenis ukiran bisa ditemukan di daerah-daerah tujuan wisata, seperti daerah Samosir yang terkenal dengan Danau Toba.
Gambar 2.2 Kerajinan Ukiran Sumber : www.kerajinan.id
Garmen/Tekstil Sumatera Utara memiliki potensi warisan budaya yang sangat kaya. Salah satunya adalah kain tenunan. Tenunan yang dimiliki
18
Universitas Sumatera Utara
daerah Sumatera Utara sangat beragam mulai dari tenun Melayu, Toba, Dairi, Simalungun, Tapanuli Selatan, Pakpak, dan lain-lain. Masingmasing daerah ini memiliki ciri khas tenunan yang berbeda.
Gambar 2.3 Kerajinan Kain Tenun Sumber : www.travelblog.ticktab.com
Hasil Olah Makanan Sumatera Utara memiliki berbagai makanan khas daerah yang pantas dibanggakan. Mulai dari makanan pokok sampai makanan ringan yang dikemas secara menarik. Daerah penghasil industri yang terkenal di Sumatera Utara adalah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kabupaten Langkat.
19
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4 Makanan Khas Sumatera Utara Sumber : www.google.com
Hasil Pertani Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi dengan hasil pertanian yang besar di Indonesia. Beberapa kabupaten yang terletak di daerah dataran tinggi merupakan sumber hasil pertanian, diantaranya Kabupaten Karo, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Dairi, dan lain-lain.
Gambar 2.5 Hasil Pertanian Sumber : www.google.com
2.2.2 Seni
Pengertian Seni 11
pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena
itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran, misalnya seni musik, seni suara, dan seni sastra seperti puisi dan pantun
Seni yang dinikmati dengan media penglihatan, misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
11
(https://id.wikipedia.org/wiki/Seni)
20
Universitas Sumatera Utara
Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran, misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, dan film.
2.2.3
Pengertian Cenderamata Cenderamata atau souvenir adalah barang-barang kerajinan tangan yang
merupakan hasil kreativitas para pengrajin yang mampu merubah benda-benda terbuang dan tidak berharga menjadi produk-produk kerajinan tangan yang menarik dan diminati banyak orang, terutama wisatawan. Dalam kamus The Collins Cobuild Dictionary (2009), kata souvenir diartikan : “Souvenir is usually small and relatively inexpensive article given, kept or purchased as a reminder of a place visited, an occasion, etc.” (Souvenir adalah benda yang ukurannya relatif kecil dan harganya tidak mahal; untuk dihadiahkan, disimpan atau dibeli sebagai kenang-kenangan kepada suatu tempat yang dikunjungi, suatu kejadian tertentu, dan sebagainya. Sementara itu, dalam kamus Webster English Dictionary (2004), kata souvenir diartikan sebagai, “an object a traveler brings home for the memories associated with it.” (Souvenir adalah benda yang dibawa pulang oleh wisatawan sebagai kenang-kenangan bagi perjalanannya itu).12 Istilah oleh-oleh atau cenderamata sama artinya dengan souvenir yang bila diartikan Souvenir adalah benda yang identic dengan suatu daerah atau suatu event tertentu. Bentuknya biasanya mungil, ringkas, dan memiliki nilai artistik (Indonesia Tera, Jadi Jutawan Dari Hobi, Sigit Rais, 2009). Berdasarkan pengertian diatas, dapat diartikan bahwa souvenir adalah suatu benda kenangan atau tanda mata, tentunya benda kenangan yang 12
Kemuning,
Daun.
2013.
Arti
Kata
Souvenir.
(http://dauncraft.blogspot.co.id/2013/11/souvenir-adalah-barang-barangkerajinan.html), 8 Maret 2016.
21
Universitas Sumatera Utara
memberikan ingatan kembali kepada seseorang atau suatu tempat atau suatu peristiwa. Disamping itu, Souvenir atau Oleh-oleh khas memiliki syarat dasar antara lain : a.
Memiliki sentuhan seni yang menjual
b.
Memiliki ciri khas Daerah
c.
Memiliki nilai kesan
d.
Kualitas dan bahan mutu yang terbaik
e.
Harga relatif terjangkau
f.
Mudah dibawa
Dengan demikian, cenderamata atau souvenir berhubungan erat dengan kegiatan perjalanan seseorang, maka tidak mengherankan jika istilah souvenir atau cenderamata melekat dengan kegiatan pariwisata; bahkan menjadi bagian dari produk wisata. Hal ini karena ada pengaruh souvenir atau cenderamata terhadap motivasi perjalanan seseorang ke suatu daerah tujuan wisata.
2.3
Tinjauan Lokasi 2.3.1
Kriteria Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi site didasarkan atas kriteria, sebagai berikut : 1. Lingkungan site berada di lokasi strategis, yaitu dekat dengan Bandar Udara Internasional Kuala Namu, pelabuhan, maupun terminal. 2. Lokasi site diperuntukkan untuk kegiatan komersil. 3. Lokasi merupakan daerah wilayah pengembangan. 4. Berdasarkan kelayakan ekonomi, yaitu kelayakan yang dinilai secara ekonomis
dan
finansial
akan
memberikan
keuntungan
bagi
pengembangan wilayah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pembagian WP (Wilayah Pengembangan) Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 5 WP yaitu: 1. WP Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo);
22
Universitas Sumatera Utara
2. WP Tapanuli; 3. WP Kisaran-Rantau Prapat; 4. WP Tapanuli Selatan; 5. WP Nias ; TABEL 2.4 PEMBAGIAN WILAYAH PENGEMBANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA
WP Mebidangro (Medan Binjai-Deli SerdangKaro)
CAKUPAN WILAYAH KAB/KOTA
CAKUPAN SISTEM KOTA
- Kota Medan - Kota Binjai - Kota Pematang Siantar - Kota Tebing Tinggi - Kab Deli Serdang - Kab Karo - Kab Serdang Bedagai - Kab Langkat - Kab Simalungun - Kab. Batubara
PKN : Mebidang
ORIENTASI PERGERAKAN Ke Metropolitan Medan
PKW : Tebing Tinggi, Pematang Siantar PKL : Pangkalan Brandan, Stabat, Tj Selamat, Brastagi, Kabanjahe, Limapuluh, Lubuk Pakam, Sei Rampah, Seribudolok, Prapat
Sumber : RTRW Provinsi Sumatera Utara 2009-2028
Dengan mempertimbangkan Sistem Perkotaan RTRWN dan kajian RTRWP Sumatera Utara Tahun 2003-2018, maka Rencana Sistem Perkotaan fungsional Provinsi Sumatera Utara diarahkan sebagai berikut :
23
Universitas Sumatera Utara
TABEL 2.5 RENCANA SISTEM PERKOTAAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Hirarki
Kota
Pusat Kegiatan Nasional
Kawasan Perkotaan Mebidang (Medan, Binjai, Deli Serdang)
Fungsi Utama Pusat pemerintahan Propinsi Pusat perdagangan dan jasa regional Pusat distribusi dan kolektor barang & jasa regional Pusat pelayanan jasa pariwisata Pusat transportasi darat, laut, dan udara regional Pendidikan tinggi Industri
Sumber : RTRW Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2028
Sistem pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel berikut : TABEL 2.6 RENCANA SISTEM PERKOTAAN DI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2030
NO 1
HIRARKI Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
KOTA Mebidangro
2
Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Lubuk Pakam
Pancur Batu
FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN Pusat perdagangan dan jasa regional Pusat distribusi dan kolektor barang & jasa regional Pusat transportasi darat, laut, dan udara regional Pendidikan tinggi Industri Pusat pemerintahan kabupaten; Perdagangan dan jasa; Kota transit; Pusat pelayanan fasilitas sosial dan umum; Permukiman perkotaan Perdagangan dan jasa regional (pasar induk dan terminal sayur); TOD Pendidikan dan olah raga;
24
Universitas Sumatera Utara
NO
HIRARKI
KOTA
Tanjung Morawa
Batang Kuis
Hamparan Perak
3
Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp)
Sunggal
Deli Tua
Perdagangan dan jasa regional (pasar induk sayuran); TOD Pelayanan sosial Perumahan dan permukiman. Perdagangan dan jasa lokal; Pengolahan pertanian dan perkebunan; Perumahan dan permukiman. Perdagangan dan jasa; Industri; Perumahan dan permukiman. Perdagangan dan jasa lokal; Pengolahan pertanian dan perkebunan; TOD Militer
Pagar Merbau
Tembung
4
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN Pariwisata; Perumahan dan permukiman. Perdagangan dan jasa lokal; Industri; Perumahan dan permukiman. Perdagangan dan jasa lokal; Pengolahan pertanian dan perkebunan; TOD Perumahan dan permukiman; Kota transit Perdagangan dan jasa regional; Pengolahan pertanian dan perikanan; Perumahan dan permukiman. Industri; Pusat pendidikan dan olah raga; Perdagangan dan jasa lokal; Industri; Perumahan dan permukiman.
Galang
25
Universitas Sumatera Utara
NO
HIRARKI
KOTA Sibolangit
Gunung Meriah Namo Rambe
Bangun Purba Patumbak
5
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
STM Hulu
Kutalimbaru
Biru-biru STM Hilir Labuhan Deli
Pantai Labu
FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN Perumahan dan permukiman. Perdagangan dan jasa lokal; Pariwisata; Agropolitan Kawasan konservasi (Kawasan Suaka Alam) Perumahan dan permukiman. Pengolahan pertanian; Kehutanan Pengolahan pertanian; Perumahan Pariwisata Pengolahan pertanian dan perkebunan; Perumahan dan permukiman; Pengolahan pertanian dan perkebunan; Perumahan; Industri; Perdagangan dan jasa. Pengolahan pertanian; Kehutanan Pariwisata Pengolahan pertanian dan perkebunan; Perumahan dan permukiman; Kehutanan Pengolahan pertanian; Pariwisata Pengolahan pertanian; Kehutanan Pengolahan pertanian dan perikanan; RTH; Perumahan dan permukiman; Perdagangan dan jasa. Pengolahan pertanian dan perikanan; Transpotasi; Perdagangan dan jasa; Perumahan dan permukiman
26
Universitas Sumatera Utara
NO
HIRARKI
KOTA
Beringin
FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN Pengolahan pertanian; Transpotasi; Perdagangan dan jasa; Perumahan dan permukiman
Sumber : RTRW Kabupaten Deli Serdang 2010-2030
Simpang Kayu Besar terletak di kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara. Kawasan ini menjadi kawasan yang difavoriti sejumlah pengembang. Hal ini lantaran beroperasinya Bandar Udara Internasional Kualanamu, berikut akses pendukung lainnya seperti jalur kereta, dan rencana jalan Tol Medan-Kualanamu.
Tabel 2.7 Kriteria Pemilihan Lahan
No. 1.
Kriteria
Lokasi
Tinjauan terhadap
Merupakan
Pusat
Kegiatan
Lokal
(PKL)
struktur kota
menurut RTRW Kabupaten Deli Serdang. Penetapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Kabupaten Deli Serdang ditetapkan berdasarkan pertimbangan Perkotaan
Struktur Mebidangro
Ruang
Kawasan
dan
potensi
pengembangan Kabupaten Deli Serdang. 2.
Pencapaian
Lokasi site mudah dicapai dari pusat kota Medan, karena sudah adanya fasilitas jalan raya dan jalan tol dan dekat dengan terminal maupun pelabuhan. Lokasi berada di kawasan menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu.
3.
Area Pelayanan
Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan.
27
Universitas Sumatera Utara
4.
Status Kepemilikan
Ada status hak milik.
5.
Nilai Lahan
Sebaiknya nilai lahan diusahakan seminimum mungkin.
6.
Peraturan
Berdasarkan
WP
(Wilayah
Pengembangan)
Provinsi
Sumatera
termasuk
dalam
WP
Mebidangro
(Medan Binjai-Deli Serdang-Karo).
Termasuk wilayah pengembangan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan fungsi yang dikembangkan adalah Perdagangan dan jasa lokal, industri, perumahan dan permukiman.
Site terletak di jalan arteri primer yang memiliki
GSB
15
meter,
KDB
permukiman kecil max 60-70 %, dan KLB (1-5) lantai.
2.3.2
Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi sebagai Tapak Rancangan
Adapun deksripsi lokasi sebagai tapak perancangan :
Kasus Proyek
: Sentra Kerajinan dan Cenderamata khas Sumatera Utara di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kualanamu.
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Swasta
Lokasi Tapak
: Simpang Kayu Besar, persimpangan Jl. Batang Kuis dengan Jl. Raya Medan, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa.
Batas Utara
: Permukiman Penduduk
28
Universitas Sumatera Utara
Batas Timur
Batas Selatan :Unit Pelaksana Penimbangan Kenderaan
: Lapangan Golf Tanjung Morawa, PTPN II
Bermotor, Tanjung Morawa.
Batas Barat
Potensi Lahan :
: Permukiman Penduduk
o Site dekat dengan Bandar Udara Internasional Kualanamu. o Berada di kawasan Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal. o Site dekat dengan Lapangan Golf PTPN II, Tanjung Morawa. o Site berada di jalan arteri primer.
8 4
Site
9
2 5 6
7
1 3
Gambar 2.6 Site Sumber : Google Earth
29
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.8 Kriteria Lokasi
Kriteria
Lokasi Alternatif I
Alternatif II
Alternatif III
Jl. Raya Medan
Jl. Raya Medan
Jl. Batang Kuis
1,5 Ha
1,5 Ha
3 Ha
(5)
(5)
(4)
Jalan Arteri
Jalan Arteri
Jalan Arteri
Primer
Primer
Primer
(5)
(5)
(5)
Mudah karena
Mudah karena
Mudah karena
dapat diakses
dapat diakses
dapat diakses
dari segala
dari segala
dari segala
penjuru baik
penjuru baik
penjuru baik
dengan
dengan
dengan
kendaraan
kendaraan
kendaraan
pribadi maupun
pribadi maupun
pribadi maupun
angkutan umum,
angkutan umum
angkutan umum
dan melewati
(4)
(4)
Berada di
Berada di
Berada di
terhadap Struktur
Kabupaten Deli
Kabupaten Deli
Kabupaten Deli
kota
Serdang dengan
Serdang dengan
Serdang dengan
tingkat
tingkat
tingkat
kepadatan
kepadatan
kepadatan
penduduk tinggi
penduduk tinggi
penduduk tinggi
dan merupakan
dan merupakan
(4)
daerah
daerah
pengembangan
pengembangan
Lokasi Luas lahan
Tingkatan Jalan
Pencapaian
ke
Lokasi
jalur menuju Bandara (5) Jangkauan
30
Universitas Sumatera Utara
permukiman,
permukiman,
perdagangan
perdagangan
dan jasa, dan
dan jasa, dan
industri
industri
(5)
(5)
Permukiman,
Permukiman,
Permukiman,
Pendukung
kawasan
perkantoran,
pertokoan,
sekitar lokasi
industri,
kawasan
umum dan
pertokoan
industri,
sosial
(5)
pertokoan
(5)
Fungsi
(5) RUTRK
Fungsi eksisting
Sesuai
Sesuai
Sesuai
(5)
(5)
(5)
Permukiman
Pertokoan
Lapangan Golf
Penduduk
(4)
PTPN 2 Tanjung
(4)
Morawa (4) Kontur
Relatif Datar
Relatif Datar
Sedikit Berkontur
Pengenalan
Baik
Baik
Baik
Entrance
Berada di
Dekat dengan Berada di
Simpang
persimpangan
Simpang
Kayu Besar
2 jalan arteri
Kayu Besar
(Jalan Raya
(Jalan
Raya
(Jalan Raya
Medan dan
Medan
dan
Medan dan
Jalan Batang
Jalan
Kuis)
Manis)
Merupakan
(4)
Limau
Jalan Batang Kuis) (4)
jalur menuju
31
Universitas Sumatera Utara
Bandara (5) Total Nilai
39
37
35
Peringkat
1
2
3
Dari penilaian diatas disimpulkan bahwa lokasi di persimpangan Jalan Raya Medan dengan Jalan Batang Kuis merupakan lokasi terbaik dari 3 alternatif lokasi yang ada. Lokasi yang berada di Kawasan Simpang Kayu Besar ini merupakan lokasi yang strategis untuk perencanaan dan perancangan Sentra Kerajinan dan Cenderamata Khas Sumatera Utara. Kawasan ini merupakan kawasan yang sering dilewati oleh para wisatawan baik local maupun mancanegara. Oleh karena itu, site di kawasan ini cocok digunakan untuk mempromosikan produk unggulan kerajinan dan cenderamata khas Sumatera Utara.
Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini merupakan salah satu pusat pelayanan jasa dan komersil dan industri yang bertujuan untuk memfasilitasi para pelaku Usaha Kecil Menengah dalam mempromosikan produk-produk khas Sumatera Utara. Oleh karena itu, site direncanakan di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Tanjung Morawa, Menuju Bandar Udara Internasional Kualanamu. Lokasi yang dipilih merupakan permukiman penduduk dengan luas lahan sekitar 1,5 Ha.
32
Universitas Sumatera Utara
Site
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Gambar 2.7 Kondisi Sekitar Site Sumber : Dokumentasi Pribadi
33
Universitas Sumatera Utara
2.4
Tinjauan Fungsi 2.4.1
Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Pelaku kegiatan yang terlibat dalam Perancangan Sentra Kerajinan
dan Cenderamata Khas Sumatera Utara di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kualanamu ini terbagi dalam 3 kelompok yaitu pengunjung, pengelola, dan pemilik toko kerajinan atau cenderamata. Pengunjung yang datang ke Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini dapat dibagi berdasarkan beberapa kelompok : 1. Berdasarkan motivasi dan tujuan kunjungannya
Pengunjung yang datang dengan motivasi tertentu misalnya untuk mencari cenderamata yang menjadi ciri khas daerah Sumatera Utara. Pengunjung kelompok ini antara lain terdiri dari pelajar/mahasiswa, kelompok pengunjung dari luar daerah kota Medan, wisatawan domestik maupun asing.
Pengunjung yang datang tanpa motivasi dan tanpa rencana kunjungan sebelumnya, misalnya masyarakat kota Medan yang mencari tempat wisata atau rekreasi selain mall atau plaza.
2. Berdasarkan usia
Kelompok usia anak-anak
Kelompok usia remaja
Kelompok usia dewasa
Kelompok usia lanjut usia
3. Berdasarkan kuantitas pengunjung yang datang
Pengunjung yang datang secara individu (dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi)
Pengunjung yang datang dengan kapasitas sedang, berkisar antara 2-50 orang (dengan menggunakan bus wisata, kendaraan umum atau kendaraan pribadi)
Pengunjung yang datang dengan kapasitas besar antara 50-300 orang (dengan menggunakan bus wisata)
34
Universitas Sumatera Utara
Beberapa kegiatan yang terjadi pada Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini adalah : 1.
Kegiatan Utama Kegiatan ini menjalankan fungsi utama dari Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini yaitu memfasilitasi para pelaku usaha industri kecil dan menengah dalam mewujudkan, menggelar, dan mengkomunikasikan karya-karyanya kepada masyarakat. Kegiatan tersebut antara lain :
Pameran Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini akan menyelenggarakan
pameran kerajinan khas Sumatera Utara. Penyelenggaraan pameran dikemas secara tematik.
Berbelanja Pengunjung yang datang ke Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini,
selain untuk menikmati pameran yang sedang diselenggarakan juga untuk berbelanja produk-produk atau cenderamata unggulan khas Sumatera Utara.
Makan dan Minum Pada Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini, juga tersedia jajanan,
makanan dan minuman khas Sumatera Utara. 2.
Kegiatan Penunjang Kegiatan-kegiatan ini untuk mendukung fungsi utamanya dan sebagai fasilitas pelengkap dalam kawasan ini. Kegiatan-kegiatan pendukung ini antara lain :
Kegiatan administratif Setiap masyarakat yang ingin berusaha dan menyelenggarakan
pameran seni harus terdaftar dulu.
Bersantai Pada Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini akan disediakan taman
rekreatif ataupun fasilitas penunjang lainnya sehingga masyarakat maupun wisatawan yang datang merasa lebih nyaman.
35
Universitas Sumatera Utara
Layanan Publik Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini menyediakan tempat, pusat
layanan publik bagi setiap masyarakat yang ingin lebih mengetahui tentang produk-produk unggulan daerah Sumatera Utara. Layanan ini juga membantu para pengrajin yang bermasalah di bidang perizinan.
3.
Kegiatan Pengelolaan dan Pelayanan Teknis
2.4.2
Ruang-ruang Pengelola
Ruang-ruang Servis
Ruang-ruang pemeliharaan
Gudang
Deskripsi Perilaku Berdasarkan sifat aktivitas yang dilakukan, perilaku pengguna
Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu : -
Bersifat statis Perilaku pengguna yang lebih bersifat menetap pada satu tempat
atau ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi rutinitas atau sementara dengan intensitas waktu yang lebih lama seperti aktivitas pengelola dan para pengrajin. -
Bersifat dinamis Perilaku pengguna bangunan yang cenderung bergerak atau
berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dalam ruang lingkup bangunan dan kawasan, diantaranya aktivitas pengunjung dan pihak lain yang menggunakan fasilitas yang disediakan bangunan.
36
Universitas Sumatera Utara
2.4.3
Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Minimal Tabel 2.9 Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Minimal
Kelompok
Fungsi
Fasilitas / Kebutuhan
Kegiatan Utama
Kegiatan
Luasan
Ruang
(Standar)
Fasilitas
Area Pameran (Outdoor)
pameran dan
Toko/retail
menyaksikan
promosi
Hall
kerajinan
Kasir
cenderamata
kerajinan dan cenderamata Khas Sumatera
Sumber
Melihat
yang Gudang
dan
dan
Utara
Membeli kerajinan
Workshop
dan
cenderamata
Asumsi
30m2/unit
Asumsi
1m2/org
AJM
2
2m /org
NDA
20% display
NDA
0,9m2/org
NDA
4m2/org
NDA
1,8m2/org
NDA
NDA
sedang
dipamerkan
Exhibition Hall
10m2/karya
Melayani pengunjung
Fasilitas
Retail
Area
Perbelanjaan
makanan
Display
penjualan,
Dapur
melayani
20% ruang
pembeli
display
Gudang Kasir retail souvenir
Area display Etalase Fitting
Mengatur
Melihat-lihat, tawar-menawar, belanja,
30% dapur
NDA
2m2/org
NDA
1,8m2/org
NDA
20% display
NDA
1,2m2/org
NDA
20% display
NDA
2m2/org
NDA
membayar barang belanjaan
room Gudang Kasir
37
Universitas Sumatera Utara
Penunjang
Coffee Shop
R. duduk
1,5m2/org
NDA
20 % ruang
NDA
30 % dapur
NDA
2m2/org
NDA
1,5m2/org
NDA
transaksi
20 % ruang
NDA
pembayaran
30 % dapur
NDA
2m2/org
NDA
1,5m2/org
NDA
0,24m2/org
NDA
0,3m2/org
NDA
0,9m2/org
NDA
Memesan makanan dan
Dapur Gudang
minuman
Kasir Food Court
R. makan dan minum
minum
Dapur Gudang
Lavatory
Makan dan
Melakukan
Kasir
Mencuci tangan
Bilik KM
Memasak
Urinoir Wastafel
makanan
Mencuci piring
Menyimpan makanan
Lobby/Resepsionis
Fasilitas
Pusat
Layanan
Informasi dan
informasi tentang
Publik
Layanan
kerajinan dan
Publik
cenderamata
Mencari
khas Sumatera Utara
Memberi informasi, melayani pengunjung
Musholla
Sholat
1,25m2/org
NDA
Tempat Wudhu Pria
Wudhu
0,9m2/org
NDA
0,9m2/org
NDA
2m2/org
Asumsi
Musholla
Tempat Wudhu wanita ATM Center
R. ATM
Mengambil/men arik uang tunai
38
Universitas Sumatera Utara
dari mesin ATM
Melakukan
4,5m2/org
NAD
Ruang tamu GM
pengelolaan dan
5,4m2/org
NAD
Ruang sekretaris
manajemen
4,5m2/org
NAD
4,5m2/org
NAD
5,4m2/org
NAD
Ruang sekretaris
4,5m2/org
NAD
Mengelola
Ruang kerja kepala
4,5m2/org
NAD
pemasaran
bagian 5,4m2/org
NAD
Ruang sekretaris
4,5m2/org
NAD
Mengawasi
Ruang kerja kepala
4,5m2/org
NAD
kinerja dan
bagian
teknis sarana
Ruang tamu kepala
5,4m2/org
NAD
dan prasarana
bagian Ruang sekretaris
4,5m2/org
NAD
Kantor penerima
6m2/org
Asumsi
Gudang Utama
48m2/org
NAD
Ruang control panel
2
30m /unit
SBT
Ruang genset
40m2/unit
SBT
Ruang CCTV
20m2/unit
SBT
Ruang pompa PDAM
22m2/unit
SBT
Ruang Baterai
32 m2/unit
Asumsi
Pengelola
Ruang
Ruang kerja GM
dan
Pengelola
Pelayanan
keberlangsun
Teknis
gan proyek
terhadap
Mengelola
Ruang kerja kepala
kegiatan yang
Finansial
bagian
berlangsung
Ruang tamu kepala bagian
Ruang tamu kepala bagian
Gudang
Service
39
Universitas Sumatera Utara
Keterangan Sumber :
NAD : Neufert Data Arsitek (jilid 1 dan 2)
Asumsi : Asumsi dan pengamatan studi
TSS : Time Standart for Building Types
AJM : Aj Metric Handbook
SBT : Struktur Bangunan Tinggi
2.4.4
Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Persyaratan ruang yang akan dibahas adalah persyaratan pada
ruang untuk fasilitas administrasi, fasilitas jual-beli, fasilitas pameran, fasilitas rekreasi, fasilitas makan dan minum, serta fasilitas penunjang. Fasilitas Administrasi Fasilitas administrasi ini disesuaikan dengan jumlah pegawai dan pengunjung yang datang ke Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini. Fasilitas Jual Beli Fasilitas ini disesuaikan dengan kebutuhan akan tempat penjualan cenderamata yang berkenaan dengan kesenian khas Sumatera Utara. Fasilitas ini dilengkapi dengan interior yang menarik dan nyaman untuk menarik minat pengunjung. Fasilitas Pameran Pameran merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, atau perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display produk kepada calon relasi atau pembeli. Adapun macam pameran itu adalah show, exhibition, expo, pecan raya, fair, bazaar, pasar murah.13 Dengan adanya pameran, dapat memberikan informasi 13
http:/id.wikipedia.org/wiki/Pameran
40
Universitas Sumatera Utara
kepada masyarakat atas perkembangan berbagai jenis produk, sistem pemasaran, teknologi, harga dari produk yang dipasarkan. Tinjauan Ruang Pamer dan Ruang Display Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan konsep penataan yang tepat pada ruang pamer dan ruang display yaitu :
Wujud/dimensi produk Untuk menentukan konsep penataan, perlu diketahui wujud produk yang akan didisplay atau dipamerkan. Penataan produk dapat dikelompokkan berdasarkan dimensi produk. Secara wujudnya, produk dapat dibagi menjadi : 1. Produk dua dimensi, berupa : seni lukis, seni cetak/grafis, gambar (ilustrasi, dekorasi, bentuk, dsb). 2. Produk tiga dimensi, berupa : seni patung, relief, seni kerajinan (anyam, keramik, boneka, topeng kertas, barang-barang mainan, dan lain-lain).14
Penataan dan penempatan produk Penataan dan penempatan produk perlu diperhatikan untuk menciptakan kenyamanan visual pengunjung. Jumlah produk yang dipamerkan mencukupi, dalam arti tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit. Sistem display produk dalam gedung pamer dipengaruhi oleh jarak pandang dan sudut pandang antara pengamat dan karya/produk seni dan kerajinan yang di-display. Pemasangan produk hendaknya sejajar dengan pandangan mata, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Pemasangan produk yang lebih tinggi dari tubuh pengunjung harus dibuat condong ke bawah sehingga lebih mudah dilihat. Jarak pandang minimal antara pengamat dan benda pamer guna memperoleh sudut pandang yang sesuai adalah 1 meter. Penataan perabot mengelilingi bentuk ruang dengan simpul di tengah ruangan.
14
Bandi Sobandi. Penyelenggaraan Pameran. Modul Bahan Belajar Mandiri. www.upi.edu. 6 Juni 2015
41
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8 Pola Penempatan Produk Sumber : www.google.com
Gambar 2.9 Sudut dan Jarak Pandang sumber : Data Arsitek
Penataan alur arus pengunjung Alur pengunjung perlu ditata agar tidak menimbulkan crossing. 1. Satu pintu Akses masuk dan keluar melewati pintu yang sama. 2. Dua Pintu Akses masuk dan keluar melewati pintu yang berbeda.
Pencahayaan Pencahayaan dipamerkan
menjadi
yang poin
menarik plus
terhadap
tersendiri
produk
yang
sehingga
dapat
memberikan daya tarik yang lebih bagi pengunjung.
42
Universitas Sumatera Utara
Jenis cahaya yang umum digunakan adalah :15 o Pencahayaan umum (general lighting) Pencahayaan umum mempergunakan lampu pijar atau lampu fluorescent. Pencahayaan ini mempunyai kelebihan dalam efesiensi cahaya yang lebih tinggi tetapi dengan pancaran panas yang rendah dalam setiap foot candle. Sinar lampu ini dapat menonjolkan desain barang kecil yang terbuat dari gelas, logam, dan bahan mengkilap. o Pencahayaan setempat (spot light) Pencahayaan setempat dapat dengan mudah dan praktis memberikan cahaya lebih pada daerah-daerah penting yang ingin ditonjolkan dalam penataan display-nya. Pencahayaan setempat dapat memakai lampu sorot yang cukup fleksibel dan umumnya diletakkan tersembunyi di depan, di atas atau di bawah. Sedangkan sistem pencahayaan yang dapat digunakan dalam ruang yaitu : o Direct lighting (pencahayaan langsung) : penyinaran >90% ke bawah dan <10% ke atas. o Semi direct lighting (setengah langsung) : penyinaran 6090% ke bawah dan 40-10% ke atas. o General difuse lighting (difus) : penyinaran 40-60% ke bawah dan 60-40% ke atas. o Semi indirect (setengah tak langsung) : penyinaran 1040% ke bawah dan 90-60% ke atas. o Indirect (tak langsung) : penyinaran <10% ke bawah dan >90% ke atas.
15
Poppy Sari. Swastika. 2012. Galeri Seni Rupa Kontemporer di Yogyakarta. www.ejournal.uajy.ac.id. Diakses pada tanggal 6 Juni 2015.
43
Universitas Sumatera Utara
Temperatur dan kelembaban Temperatur rendah lebih baik untuk produk berupa hasil karya seni yang dipamerkan, yaitu sekitar 20ºC-21ºC. Material produk karya seni dibuat secara khas dan sangat sensitif terhadap perubahan sekecil apapun pada kelembaban, maka dari itu kelembaban udara yang konstan diperlukan dalam suatu ruang pamer.
Komponen pembentuk ruang o Lantai Sifat lantai yaitu dapat membentuk sifat ruang sesuai fungsi ruang tersebut dengan membuat penaikan atau penurunan ketinggian lantai. Lantai dapat dibuat permanen atau semi permanen. o Dinding Dinding untuk ruang pamer memiliki tingkat penyerapan akustik yang baik. Untuk dinding yang berupa partisi harus mudah diubah dan dipindah. o Langit-langit Disamping sebagai penutp ruang, dimanfaatkan juga untuk pengaturan udara atau ventilasi panas dan penunjang pencahayaan.
Fasilitas Rekreasi Fasilitas rekreasi yang terdapat pada Sentra Kerajinan dan Cenderamata adalah sebagai berikut : o Open Space Open Space atau Plaza ini merupakan tempat yang berfungsi untuk melakukan pertunjukan seni atau tempat untuk beristirahat di tempat terbuka yang dapat menampung para wisatawan baik dari lokal maupun asing.
44
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Makan dan Minum o Restoran Menurut Soekresno, ruang atau area yang ada di dalam suatu restoran dibagi ke dalam dua bagian yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda, yaitu :16
Ruangan Depan (Front Area) Ruangan depan yang dimaksud disini adalah ruanganruangan
yang
mempunyai
fungsi
dan
kegunaan
diperuntukkan bagi pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan.
Ruangan Belakang (Back Area) Yang dimaksud dengan ruang belakang adalah ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai area penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan minuman yang mana sebagai tempat aktifitas kerja bagi karyawan restoran dan sebagai daerah terlarang bagi para pelanggan untuk masuk di dalamnya, seperti dapur, gudang, tempat penumpukan sampah, steward area, dan lain sebagainya. o Luas area yang ada pada restoran di bagi kedalam dua kelompok besar yaitu restoran dan area dapur yang dijelaskan sebagai berikut :17
Pedoman luas restoran (tidak termasuk dapur restoran) = 1,6 m2 / orang.
Pedoman luas dapur (termasuk penyimpanan makanan panas, ruang penyimpanan masakan dingin, tempat cuci dan chef office) = 1,4 m2 x jumlah pelanggan.
16 17
Soekresno. idem, hlm. 34. Soekresno. idem, hlm. 36.
45
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas Penunjang o Pengelola Terdapat beberapa pembagian sub pengelola, masingmasing fasilitas bangunan memiliki pengelola fasilitas. Seperti pengelola pameran, retail, restoran, rekreasi, dan operasional. Setiap pengelola memilik ruang yaitu, lobby, ruang tunggu, ruang pimpinan, ruang divisi, ruang rapat ruang tamu, dan ruang gudang. o Servis Terdapat ruang keamanan, ruang istirahat karyawan, gudang,
pantry,
ruang
ganti/locker,
ruang
ME,
ruang
pengudaraan, ruang plumbing, ruang P3K, toilet, dan parkir.
2.4.5
Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis
a.
Smesco Indonesia Kementerian
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
Menengah
telah
membentuk Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) atau SMESCO Indonesia. Lembaga ini berfungsi untuk membantu meningkatkan kapasitas pemasaran koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) sehingga akses pasar mereka tumbuh lebih besar lagi, baik pasar dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. LLPKUKM memiliki 6 tugas pokok dan fungsi yaitu:
Sebagai pelaksana layanan informasi pasar
Penyedia sarana pemasaran
Penyedia konsultasi pemasaran
Sebagai inkubasi pemasaran
Peningkatan keterampilan manajemen dan teknik pemasaran
Pelaksana layanan promosi produk, jaringan pemasaran dan distribusi produk.
46
Universitas Sumatera Utara
Untuk merealisasikan tugas dan fungsi tersebut, SMESCO Indonesia telah menyediakan sarana untuk pengembangan pemasaran produk-produk unggulan KUKM melalui berbagai aktivitas yang seperti Galeri Indonesia WOW, Paviliun Provinsi, pameran produk, berbagai pelatihan dan seminar tentang pemasaran, pengembangan pasar ekspor melalui trading house, dan sebagainya. SMESCO Indonesia juga menjalin kerjasama dengan sejumlah mitra di negara lain guna mencari akses dan peluang-peluang pasar bagi produk-produk KUKM Indonesia. Cukup banyak KUKM mitra SMESCO Indonesia yang telah naik kelas dengan memiliki akses pasar yang bagus termasuk sudah menjadi eksportir. a. Aktivitas
Menyediakan sarana dan fasilitas pameran bagi KUKM
Mempromosikan
dan
memasarkan
produk-produk
unggulan
Indonesia ke luar negeri melalui kegiatan Trading House
Melaksanakan kegiatan pelatihan bagi KUKM
Menampilkan produk-produk unggulan KUKM Indonesia di dalam gerai ritel UKM GALLERY Sebagai
pengelola
gedung
SMESCO
INDONESIA
yang
menyewakan sebagian ruangan untuk area komersial seperti perkantoran dan sarana pendukung lainnya seperti Bank, ATM, Money Changer, Travel Agent, Mini Market, Restoran dan cafe. b. Visi Menjadi institusi profesional berskala internasional di bidang pemasaran produk – produk Koperasi dan UKM Indonesia yang mampu menjadikan SMESCO INDONESIA sebagai ikon pemberdayaan dan ikon industri kreatif KUKM. c. Misi Menjadi lembaga dengan layanan profesional yang memfasilitasi mitra usaha untuk menghasilkan produk-produk unggulan kelas dunia yang berkualitas tinggi dan mempromosikan Indonesia kepada mitra usaha lokal maupun internasional.
47
Universitas Sumatera Utara
SMESCO merupakan gedung yang menampung dan memasarkan produk-produk UKM dari seluruh Nusantara. Gedung ini berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 94, Jakarta.
Gambar 2.10 Gedung Smesco Sumber : www.streetdirectory.com
SMESCO, yang berdiri sejak tanggal 20 Maret 2007, dikelola oleh LPP (Lembaga Layanan Pemasaran) KUKM dibawah kendali operasional Kementerian Koperasi dan UKM. SMESCO menjadi sebuah landmark dalam pembangunan bisnis dan promosi. Untuk aktifitas bisnis, SMESCO menyediakan pelayanan dan fasilitas modern dan menyediakan konsep „one stop shop‟ untuk pembeli lokal dan internasional untuk mendapatkan produk UKM dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan memperkuat posisi sebagai pusat layanan dan promosi, peranan selanjutnya LLP adalah memasukkan seluruh komoditas ke pasar global. Untuk mendukung pemasaran tersebut, LLP telah mempersiapkan perangkat teknologi untuk melakukan transaksi secara online. Sedangkan untuk pemasaran lokal, LLP juga akan menyelenggarakan pameran secara rutin guna memenuhi kebutuhan konsumsi nasional. SMESCO menyajikan produk unggulan berbasis seni dan budaya daerah, dengan produk bahan berkualitas dari para pengrajin UKM seluruh Indonesia. Macam – macam produk UKM yang terdapat di Smesco yaitu aksesoris, kerajinan batik seperti kain dan baju batik, fashion, sepatu, tas, kain tenun, songket,
48
Universitas Sumatera Utara
handycraft, perlengkapan rumah tangga, karpet, keramik, obat, herbal, perlengkapan spa, boneka, wayang, buku, olahan makanan dan minuman, dll.
Gambar 2.11 Produk yang Dipamerkan Sumber : www.mixedupalready.com
SMESCO terdiri atas bangunan utama (UKM Gallery), bangunan penghubung, dan bangunan exhibition. Bangunan utama terdiri atas 17 lantai. Bangunan utama sebagian besar digunakan untuk area kantor sewa, namun di beberapa lantai seperti lantai dasar sampai lantai 3 digunakan untuk display produk UKM unggulan Nasional dan Provinsi dan stand – stand dari 32 provinsi di Indonesia, dengan jumlah UKM 754, dan luas stand 100 m2, 120 m2, 200 m2, 265 m2, 400 m2, dan 600 m2.
b.
UMKM Center Jawa Tengah
Gambar 2.12 UMKM Center Jawa Tengah sumber : www.umkmcenterjateng.com
49
Universitas Sumatera Utara
UMKM Center merupakan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dibawah pengelolaan Dinas Koperasi dan UMKM untuk meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM melalui penyediaan informasi bisnis, pendampingan usaha, fasilitas pembiayaan, pusat promosi, galeri pemasaran dan pengembangan jaringan usaha. Bertempat di Jalan Setiabudi 192 Srondol Banyumanik Semarang UMKM Center Jawa Tengah bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik bagi KUMKM dalam mengembangkan usahanya. Bangunan berlantai 3 ini ditujukan bagi UMKM di Jawa Tengah yang berminat
untuk
melebarkan
pasarnya
melalui
gerai
promosi
dan
penjualan.Sebanyak lebih dari 40 tenant UMKM yang menyewa ruangan display dan promo di lantai 1 dan 2 serta disediakan 2 supermarket yaitu CJ Mart yang menjual produk snack dan kuliner bagi UMKM dan CJ Craft yang menjual aneka produk kerajinan UMKM di Jawa Tengah. Melalui SK Kadinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah No 910/01/I/2015 para professional tersebut siap melakukan pendampingan dan bimbingan kepada KUMKM di Jawa Tengah dengan 13 Layanan , diantaranya : 1. Pusat Informasi Usaha 2. Konsultasi Bisnis UMKM 3. Layanan Akses Pemasaran 4. Business Matching dan Trading House 5. Layanan Advokasi 6. Layanan Perlindungan Produk 7. Layanan Fasilitasi Akses Pembiayaan 8. Layanan Konsultasi Pajak bagi UMKM 9. Layanan Pendirian Koperasi dan Pendampingan 10. Layanan Pengembangan Bisnis Koperasi 11. Inkubasi Bisnis 12. Layanan Klinik Desan dan Kemasan bagi UMKM 13. Sarana pembelajaran atau Learning Center
50
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13 Produk Unggulan UMKM Center Jawa Tengah sumber : www.umkmcenterjateng.com
2.5
Elaborasi Tema 2.5.1 Pengertian Tema yang akan digunakan pada Sentra Kerajinan dan Cenderamata
Kualanamu adalah Arsitektur Berkelanjutan (Sustainable Architecture).
Sustainable architecture atau dalam bahasa Indonesianya adalah arsitektur berkelanjutan, adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensial vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur (Wikipedia, 2014).
2.5.2
Konsep
Dasar
Arsitektur
Berkelanjutan
(Sustainable
Architecture) Green Architecture : Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia. Tri Harso Karyono. 2010. Isu tentang pembangunan berkelanjutan merupakan akumulasi masalah kehidupan di dunia yang semakin hari semakin membesar. Pertambahan jumlah penduduk yang relatif tinggi serta perkembangan teknologi yang pesat menimbulkan persoalan pada kemampuan alam
51
Universitas Sumatera Utara
(bumi) untuk mendukung peningkatan kebutuhan hidup manusia yang melonjak demikian cepat. Di negara maju, gerakan arsitek berkelanjutan sudah mengarah kepada perundangan. Bahwa pada saatnya hanya arsitek yang merancang dengan konsep keberlanjutan yang diberikan izin bekerja sebagai perancang. Arsitektur Hijau merupakan konsekuensi dari konsep arsitektur berkelanjutan. Bahwa dengan merancang arsitektur hijau, diharapkan manusia dapat hidup dan melakukan aktivitas di muka bumi ini secara berkelanjutan. Arsitektur hijau meminimalkan penggunaan sumber daya alam oleh manusia untuk menjamin generasi mendatang dapat memanfaatkan
bagi
menggarisbawahi
kehidupannya
perlunya
kelak.
meminimalkan
Arsitektur dampak
hijau
juga
negatif
yang
ditimbulkan oleh bangunan terhadap lingkungan, di mana manusia hidup. Pemikiran dasar semacam itu yang barangkali tidak pernah ada sebelumnya sebagai tuntutan dasar manusia modern dalam melakukan kegiatan arsitektur.
2.5.3
Pemahaman Arsitektur Hijau Arsitektur hijau adalah arsitektur yang minim mengonsumsi
sumber daya alam, termasuk energi, air, dan material, serta minim menimbulkan
dampak
negatif
bagi
lingkungan.
Arsitektur
hijau
merupakan langkah untuk merealisasikan kehidupan manusia yang berkelanjutan. Terdapat delapan parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat hijau bangunan atau lingkungan menurut IGEM (Indonesia Green Environmental Measurement) atau di dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai “Pengukuran Tingkat Kehijauan Lingkungan di Indonesia” (PTKLI). Untuk kategori bangunan yang sudah terbangun, parameternya meliputi :
52
Universitas Sumatera Utara
1. Penggunaan Energi (listrik dan gas) 2. Penggunaan Energi
Terbarukan (kayu, biomasa, biogas, dan
sebagainya 3. Penggunaan Air Bersih 4. Kenyamanan Fisik dan Kualitas Udara di dalam Bangunan 5. Rancangan Ruang Luar 6. Pemanfaatan Limbah Untuk bangunan baru, parameternya meliputi : 1. Pemilihan dan Pengolahan Tapak 2. Penggunaan Energi (listrik dan gas) 3. Penggunaan Energi
Terbarukan (kayu, biomasa, biogas, dan
sebagainya) 4. Penggunaan Air Bersih 5. Penggunaan Material 6. Kenyamanan Fisik dan Kualitas Udara di dalam Bangunan 7. Penerapan Konsep Bangunan Hemat Energi 8. Rancangan Ruang Luar 9. Pengolahan Limbah 2.5.4. Penghematan Energi : Rancangan Hemat Energi Dalam hal ini, konservasi atau penghematan energi yang dibicarakan lebih mengarah kepada penghematan operasional kawasan dan bangunan. Rancangan dan tata letak massa bangunan di suatu kawasan permukiman sangat memengaruhi penggunaan energi kawasan secara menyeluruh. 1. Meminimalkan perolehan panas matahari 2. Orientasi bangunan Utara-Selatan (Memanjang Timur-Barat) 3. Organisasi Ruang : Aktivitas/Ruang Utama diletakkan di tengah bangunan, diapit oleh ruang-ruang penunjuang/servis di sisi Timur-Barat. 4. Memaksimalkan pelepasan panas bangunan 5. Meminimalkan radiasi panas dari plafon (untuk lantai teratas)
53
Universitas Sumatera Utara
6. Hindari radiasi matahari memasuki bangunan atau mengenai bidang kaca 7. Memanfaatkan
radiasi
matahari
tidak
langsung
untuk
menerangi ruang dalam bangunan 8. Optimalkan ventilasi silang (untuk bangunan non-AC) 9. Warna dan tekstur dinding luar bangunan 10. Rancangan ruang luar
2.5.5
Fitur-Fitur Teknologi Sustainable Building Di bawah ini terdapat penjelasan tentang beberapa fitur yang digunakan dalam sustainable building :
Solar Sel (Photovoltaic) Teknologi pembangkit listrik surya yang paling popular dan banyak digunakan saat ini adalah solar-sel (photovoltaics). Perangkat ini ditempatkan di luar bangunan sebagai alat konversi gelombang radiasi matahari menjadi arus listrik. Beberapa alasan yang melandasi penggunaan photovoltaic adalah, pertama, alasan lingkungan bagi mereka yang umumnya tinggal di negara maju, kedua, tidak tersedianya sumber energi listrik di suatu tempat tertentu di negara berkembang. Sementara itu, di Indonesia, penggunaan photovoltaic bagi suplai energi listrik masih sangat sedikit. Penggunaannya terbatas pada daerah yang letaknya terpencil dan belum mendapat aliran listrik dari PLN.
54
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14 Solar Cell Sumber : www.google.com
Penghijauan Atap Bangunan (Green Roofs) Penghijauan atap atau atap hijau (Green Roofs) merupakan salah satu cara untuk mengurangi pemanasan bangunan dan pemanasan kawasan. Penghijauan atap atau sering disebut atap bervegetasi atau atap-ekologis merupakan penghijauan di atas permukaan atap datar yang sudah diberi lapisan water-profing. Penghijauan atap dapat berupa taman atap yang dapat digunakan sebagai aktivitas manusia, atau sekedar penghijauan yang diisi oleh tanaman-tanaman jenis tertentu yang umumnya tahan terhadap lingkugan kering sehingga tidak memerlukan siraman air.
Gambar 2.15 Green Roof Sumber : www.google.com
2.5.6
Material Bangunan Bahan bangunan yang secara kesehatan tidak direkomendasikan sebaiknya dihindari untuk digunakan. Penggunaan material lokal lebih disarankan
agar
energi
yang digunakan
untuk
pengangkutan
(transportasi) rendah. 1. Material Terbarukan (Renewable Materials)
55
Universitas Sumatera Utara
Material yang dapat diperbarui (renewable) mengarah ke material yang berasal dari vegetasi yang dapat ditumbuhkan, seperti kayu, bambu, dan daun. Jika penggunaan material jenis ini dijaga agar tetap sustainable, dalam arti menjaga keberlanjutan material misalnya dengan penanaman kembali sesuai dengan jumlah yang diambil sehingga kelestariannya terjaga, maka jenis material ini sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai pembentuk bangunan.
Gambar 2.16 Material Terbarukan Sumber : www.google.com
2. Penggunaan Material Bekas (Reuse Materials) Material re-use merupakan material bekas pakai, dari pembongkaran struktur atau bangunan. Sebagian material yang sudah digunakan untuk bangunan dapat digunakan kembali dan sebagian lain tidak. Penggunaan material bekas akan mengurangi energi yang dikonsumsi dalam proses produksi pembuatan material. Dengan kata lain, material bekas yang digunakan seakan-akan dibuat tanpa menggunakan energi. Karena energi yang digunakan untuk pembuatan material sudah dihitung saat material tersebut pertama digunakan.
3. Daur Ulang Material (Recycle Materials)
56
Universitas Sumatera Utara
Sejumlah material dapat di daur ulang untuk menghasilkan material yang sama atau material yang berbeda. Material berbahan baku besi, logam atau plastik dapat dilebur untuk dibuat bahan bangunan sejenis atau bahan bangunan lain. Seperti halnya material yang digunakan kembali (re-use), penggunaan material yang didaur ulang merupakan tindakan penghematan energi dalam proses produksi.
4. Material Sehat Tidak Mengontaminasi Lingkugan Penggunaan material sehat merupakan salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam konsep arsitektur hijau. Material sehat adalah material yang tidak menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia dalam waktu pendek maupun panjang. Arsitektur hijau tidak hanya bertujuan untuk melestarikan lingkungan, meminimalkan penggunaan sumber daya alam namun juga bertujuan untuk membuat kehidupan manusia lebih baik dan lebih sehat.
57
Universitas Sumatera Utara
2.6. Studi Banding Tema Sejenis 2.6.1
Green School Bali, Arsitektur Berkelanjutan di Indonesia
Gambar 2.17 Green School Bali Sumber : www.archdaily.com
Kompleks sekolah internasional Green School yang berlokasi di Sibang, Kaja, kawasan Badung, Bali berbeda dengan sekolah pada umumnya. Semua bangunan di kompleks ini menggunakan bamboo sebagai material utamanya dan alang-alang sebagai penutup atapnya. Hampir semua ruangan dalam bangunan dibuat tanpa dinding, kecuali kantor pengelola yang dinding dan jendelanya memakai bilah bambu. semua ruangan seperti ruang pertemuan, ruang makan, ruang serba guna dan kamar kecil menampilkan keharmonisan antara bangunan buatan manusia dengan alam sekitarnya. Konsep yang berkelanjutan dan ramah lingkungan ini digagas oleh John Hardy, seorang warga Negara Kanada yang telah tinggal di Bali selama lebih dari 30 tahun. Pertimbangan penggunaan material bambu tidak hanya sebatas pada pemanfaatan material lokal yang ada saja, akan tetapi yang lebih utama ialah pertimbangan akan kelebihankelebihan yang dimiliki bahan material bambu, seperti
58
Universitas Sumatera Utara
diantaranya; kekuatan struktur, konstruksi, nilai ekologis, dan keberlanjutan yang dimiliki material bambu.
Gambar 2.18 Green School Bali Sumber : www.archdaily.com
CONNECTED WITH NATURE, itulah konsep utama dalam perancangan arsitektur dari Green School Bali ini. Konsep utama yang ingin “lebih dekat” ke alam ini juga menjadi tolak utama pemilihan lokasi/lahan yang berada di dekat sungai Ayung, Bali. Adapun implementasi arsitektural yang ada demi mengusung sustainable dan green architecture pada Green School Bali ini adalah :
Pembentukan ruang kelas tanpa dinding pembatas. Dengan cara ini diharapkan secara sosial dan interaksi, para murid dan guru dapat lebih peka dan intim dalam menjalin hubungan edukasi dan sosial yang kondusif dan berkualitas baik.
Banyaknya elemen distraksi/pengalih perhatian pada lingkungan kelas dan sekolah. Distraksi yang diperoleh dari keelokan alam dan detail arsitektural ini diharapkan menjadikan murid-murid terbiasa dengan distraksi tersebut dan mampu tetap berkonsentrasi dalam pembelajaran.
59
Universitas Sumatera Utara
Bangunan tidak diberi penghawaan dengan Air Conditioner (AC) melainkan dengan kincir angin yang berada di terowongan bawah tanah, hal ini memungkinkan karena kondisi fisik lahan yang berkontur dan dekat dengan sungai dan hutan.
Tenaga listrik berasal dari biogas yang memanfaatkan kotoran hewan untuk nyala kompor dan sebagainya.
Tenaga listrik yang lainnya juga dengan menggunakan panel surya, sehingga tidak banyak boros dalam membutuhkan sumber energi elektrikal.
Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung adanya sumber energi alami dan bahan bakar (biogas) yang bisa digunakan tanpa polusi terlalu besar. Secara umum, selain sebagai inovasi dalan sustainable architecture, Green School Bali ini juga merupakan bangunan yang mengadopsi bentuk dan material kebudayaan lokal Bali senagai inspirasi desain arsitekturalnya.
Gambar 2.19 Green School Bali Sumber : www.archdaily.com
60
Universitas Sumatera Utara
2.6.2
Perpustakaan Universitas Indonesia
Gambar 2.20 Perpustakaan Universitas Indonesia Sumber : www.google.com
Proyek ini merupakan pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987, didanai oleh pemerintah dan industri dengan anggaran sekitar Rp100 miliar, yang dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8 lantai, yang dirancang berdiri di atas lanskap bukit buatan dan terletak di depan Danau Kenanga yang ditumbuhi pepohonan besar berusia 30 tahun akan menambah keindahan bagi perpustakaan tersebut sehingga akan tercipta suasana yang lebih nyaman. Bangunan perpustakaan yang akan menjadi iconic atau landmark ini, mempunyai konsep sustainable building yang ramah lingkungan (eco friendly), bahwa kebutuhan energi menggunakan sumber energi terbarukan, yakni energi matahari (solar energy), maka nantinya di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik dalam bentuk apa pun. Nanti semua kebutuhan plastik akan diganti dengan kertas atau bahan lain. Bangunan ini juga didesain bebas asap rokok, hemat listrik, air dan kertas. Perpustakaan ini mampu menampung sekitar 10.000 orang pengunjung dalam waktu bersamaan atau sekitar 20.000 orang per hari. Koleksi buku di dalamnya akan menampung 3-5 juta
61
Universitas Sumatera Utara
judul buku. Sistem IT mutakhir juga akan melengkapi perpustakaan tersebut sehingga memungkinkan pengunjung leluasa menikmati sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal dan lain-lain.
Konstruksi Model bangunan menghadirkan bangunan masa depan dengan
mengambil
sisi
danau
sebagai
orientasi
perancangan. Penggunaan bukit buatan sebagai potensi pemanfaatan atap untuk fungsi penghijauan. Sedangkan pencahayaan alam dilakukan melalui beberapa skylight. Di balik gundukan rerumputan hijau terdapat 5 bangunan tinggi yang menjulang hingga beberapa ratus meter berisikan ruangan-ruangan kosong yang disiapkan sebagai ruang utama perpustakaan UI. Di punggung bukit bangunan di timbun tanah dan ditanami rerumputan yang berguna sebagai pendingin suhu ruangan yang ada didalamnya, hingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin udara sampai 15 persen. Di antara punggung rerumputan itu terdapat jaringanjaringan selokan yang di sampingnya terdapat kaca tebal bening
selebar
50
sentimeter.
Selokan
itu
untuk
mengalirkan air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca sebagai sistem pencahayaan. Interior bangunannya didesain terbuka dan menyambung antara satu ruang dan ruang yang lain melalui sistem void. Dengan begitu, penggunaan sirkulasi udara alam menjadi maksimal. Penggunaan energi matahari dilakukan melalui solar cell yang dipasang di atap bangunan.
62
Universitas Sumatera Utara
Guna memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan juga dilengkapi sistem pengolahan limbah. Karena itu, air buangan toilet dapat digunakan untuk menyiram di punggung bangunan. Dengan diproses terlebih dahulu melalui pengolahan limbah atau sewage treatment plant (STP). Lantai dasar berisi pusat kegiatan dan bisnis mahasiswa yang terdiri toko buku, toko cenderamata, ruang internet, serta ruang musik dan TV. Ada juga restoran dan kafe, pusat kebugaran, ruang pertemuan, ruang pameran, dan bank. Lantai 2 hingga 6 akan dilengkapi fasilitas seperti ruang tamu, ruang pelayanan umum dan koleksi, ruang baca, ruang teknologi informasi, serta unit pelayanan teknis. Sedangkan di lantai 7 terdapat ruang sidang dan ruang diskusi. Gedung perpustakaan juga dilengkapi plaza dan ruang pertemuan yang menjorok ke danau. Gedung akan menggunakan panel surya sebagai sumber energinya. Keunikan yang lain, nanti akan terdapat berbagai huruf aksara dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding. Interior menggunakan batu paliman palemo. Eksterior bangunan tersebut menggunakan batu alam andesit.
2.7 Interpretasi Tema Sustainable architecture tidak bisa lepas dari sustainable development. Sebagai konsep, pembangunan berkelanjutan mencakup hampir semua segi kehidupan, mulai dari kebijakan politik pemerintah, strategi bisnis, sampai
63
Universitas Sumatera Utara
gaya hidup. Mencakup tidak hanya permulaan, namun juga proses dan hasil akhir. Sustainable architecture dapat diartikan sebagai arsitektur berkelanjutan, yaitu arsitektur bukan semata-mata membuat bangunan yang sekedar indah atau sesuai keinginan pemilik atau nyaman bagi pengguna saja, tetapi seharusnya memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitar juga. Sustainable Architecture adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Berbagai
konsep
dalam
arsitektur
yang
mendukung
arsitektur
berkelanjutan, antara lain dalam efisiensi penggunaan energi, efisiensi penggunaan lahan, efisisensi penggunaan material, penggunaan teknologi dan material baru, dan manajemen limbah. Proses keberlanjutan arsitektur meliputi keseluruhan siklus masa suatu bangunan, mulai dari proses pembangunan, pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan. Intinya, sebuah bangunan
yang sustainable diharapkan mampu
memberikan kenyamanan dan manfaat bagi pengguna, masyarakat sekitar, alam dan aspek - aspek lainnya secara global.
2.8 Keterkaitan Tema dengan Judul Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan budaya. Oleh karena itu, dalam perancangan Sentra Kerajinan dan Cenderamata khas Sumatera Utara di Kawasan Simpang Kayu Besar, Kualanamu ini diterapkan konsep Arsitektur Berkelanjutan (Sustainable Architecture).
64
Universitas Sumatera Utara
Sentra Kerajinan dan Cenderamata ini adalah sebuat fasilitas publik yang menampung berbagai jenis kegiatan seperti pameran, perdagangan maupun rekreasi serta memfasilitasi para pengrajin maupun para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumatera Utara dalam memamerkan ataupun menjual kerajinan dan cenderamata khas Sumatera Utara. Kegiatan yang berlangsung pada bangunan ini tentunya melibatkan banyak orang, sehingga perlu didesain bangunan yang memberi kenyamanan pada para pengguna bangunan ini dan juga masyarakat sekitar. Pemanfaat ruang terbuka sebagai area bersosialisasi dan sarana rekreasi dan mendidik bagi para pengunjung sehingga lebih mengenal produk-produk khas
Sumatera
Utara.
65
Universitas Sumatera Utara