BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Keluarga Berencana 1. Pengertian Keluarga Berencana adalah upaya kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga Berencana mandiri adalah suatu sikap perilaku individu, masyarakat yang dengan kemampuannya dan kesadarannya sendiri telah dapat melaksanakan program KB. Perilaku mandiri telah mendapatkan pengakuan masyarakat, sehingga timbul rasa kebanggan tentang KB mandiri baik bagi peserta KB mandiri maupun masyarakat.5)
2. Tujuan Tujuan mengikuti Program Keluarga Berencana adalah: a. Meningkatkan Kesehatan dan kesejahteraan Ibu dan anak b. Mewujudkan Keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
3. kebijaksanaan Pada
dasarnya
kebijaksanaan
pelayanan
kontrasepsi
diarahkan
untuk
pelembagaan dan pembudayaan Keluarga Kecil Mandiri dan Keluarga kecil sejahteraan : a. Melestarikan KB yang ada. b. Meningkatkan kesertaan ber-KB terutama PUS yang belum ber-KB. c. Meningkatkan kemandirian baik dalam hal penyediaan pelayanan KB maupun ber-KB. d. Menurunkan angka kematian, ibu melalui pemakaian kontrasepsi.
4. Strategi. Pelaksanaan KB mandiri diarahkan untuk mencapai Keluarga kecil yang sejahtera dengan strategi : a. Pola pelayanan kontrasepsi dengan memperhatikan kurun reproduksi sehat, mengatur kehamilan / kehamilan diusia 20-35 tahun dan mengakhiri kehamilan / kesuburan diatas usia 30 tahun. b. Untuk PUS umur 20-30 tahun diarahkan untuk mengikuti pemakaian alat kontrasepsi yang metode kontrasepsi jangka panjang. c. Untuk PUS yang lebih dari 30 tahun diarahkan dengan menggunakan metode efektif terpilih. d. mengusahakan pemerataan tempat dan tenaga pelayanan kontrasepsi baik dari unsu pemerintah maupun swasta sengan cara membedakan tempat pelayanan kepada sasaran dengan memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat sekitar. e. Meningkatkan dan menyempurnakan mutu pelayanan kontrasepsi melalui pemantapan standar pelayanan, peningkatan pelayanan konseling dan pelaksanan pemantauan secara teratur.
5. Sasaran Sasaran pelayanan kontrasepsi adalah PUS a. Pemilihan sasran peserta KB baru pada PUS muda(< 30 tahun) 1) PUS muda usia, pantas rendah. 2) PUS muda yang baru mengandung ( ibu hamil ). 3) PUS muda yang sedang menyusui, yaitu dengan mengajarkan untuk menyusui dengan baik dan mengajak untuk menjadi peserta KB dengan cara yang tidak mengganggu keluarnya ASI. 4) PUS muda yang mempunyai anak balita. 5) PUS
muda
yang
istrinya
berpendidikan
SD
kebawah
kemungkinan besar yang bersangkutan tidak / belum ber-KB.5)
b. Pembinaan peserta KB lama antara lain :
karena
1) Pembinaan PUS tua dengan paritas tinggi. 2) Pembinaan PUS muda dengan paritas tinggi. 3) Pembinaan PUS sangat muda dengan tujuan untuk menurunkan angka kematian ibu.
6. Kontrasepsi a. Pengertian Kontrasepsi berarti mencegah bertemunya sel telur yang matang dengan sel mani pada waktu bersenggama, sehingga tidak akan terjadi pembuahan dan kehamilan.6) b. Cara kerja Pada dasarnya cara kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan antara sel mani (sperma) dengan sel telur (ovum) pada saat waktu bersenggama, sehingga tidak terjadi pembuahan dan kehamilan. c. Metode Kontrasepsi Pada umumnya metode kontrasepsi dapat dibagi: 1
Metode Sederhana a) Tanpa alat/obat 1. Senggama terputus 2. Pantang berkala b) Dengan alat 1. Kondom. 2. Diagfragma atau kap. 3. Kream jelli dan cairan berbusa. 4. Tablet berbusa (vaginal tablet). 5. Intravag (tisu KB).
2. Metode Efektif a). Pil KB. b). AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim / IUD). c). Suntikan KB. d). Susuk KB (Alat kontrasepsi Bawah Kulit).
3. Metode Mantap dengan cara Operasi (Kontrasepsi Mantap). a). Pada wanita (Metode Operasi Wanita / Tubektomi). b). Pada pria (Metode Operasi Pria / vasektomi).
Macam Alat Kontrasepsi 1. Suntikan KB a. Jenis yang beredar di Indonesia 1). Yang mengandung hormone progesterone yaitu : a. Depo Provera 150 mg b. Depo Progestin 150 mg c. Depo Geston 150 mg d. Noristerat 200mg 2). Yang mengandung 25 mg Medroxy progesterone acetat dan 5 mg astradiol cypionate yaitu cyclofem. b. Cara kerjanya 1). Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita. 2). Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk dalam rahim. 3). Menipiskan endometrium, sehingga tidak siap untuk kehamilan. c. Efektifitas sangat tinggi, kegagalan kurang dari 1 % d. Keuntungan 1). Praktis efektif dan aman. 2). Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui. 3). Dapat menurunkan kemungkinan anemi e. Kontraindikasi 1). Tersangka hamil. 2). Pendarahan akibat kelainan ginekologi yang penyebabnya. 3). Tumor / keganasan. 4). Penyakit kardiovaskuler. 5). Kanker genital.
tidak diketahui
6). Diabetus f. Efek samping dan penanggulangannya 1). Gangguan haid a. Amenorrhoe adalah tidak datagnya haid pada setiap bulan selama akseptor mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut-turut. b. Spotting adalah bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama akseptor suntik bahwa pada pemakaian suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut, dan gejala-gejala tersebut adalah akibat pengaruh hormonal suntikan. Biasanya gejala-gejala perdarahan tidak berlangsung lama. 2). Keputihan dengan gejala dan keluhan: adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama dan terasa mengganggu. Hal ini jarang terjadi pada peserta suntik dan bila terjadi pasti ada penyebab lain.Tidak berbahaya kecuali bila bau, panas atau terasa gatal. Dilakukan konseling dengan menjelaskan bahwa pada peserta suntik jarang terjadi Keputihan. Bila hal ini terjadi juga harus dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan. 3). Depresi dengan gejala dan keluhan berupa : rasa lesu, tak bersemangat dalam bekerja / kehidupan. Dilakukan konseling dengan menjelaskan kepada calon akseptor untuk menghindari perasaan bersalah. 4). Perubahan libido dengan gejala dan keluhan: menurunnya atau meningkatnya libido akseptor. Hal ini bersifat subyektif dan sulit dinilai. Dilakukan konseling dengan menjelaskan kepada pasien kemungkinan hal ini dan sifatnya yang subyektif. 5). Perubahan Berat Badan dengan gejala dan keluhan : Berat badan bertambah beberapa kg dalam beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB.
Dilakukan konseling dengan menjelaskan kepada akseptor suntik bahwa kenaikan berat badan tersebut adalah suatu efek samping dari suntikan KB. 6). Pusing dan sakit kepala dengan keluhan dan gejala : rasa berputar / sakit pada kepala yang dapat terjadi pada satu sisi atau seluruh bagian kepala dan biasanya bersifat sementara. Dilakukan konseling dengan menjelaskan secara jujur kepada calon aksepor bahwa
kemungkinan tersebut mungkin ada, tetapi jarang
terjadi dan biasanya bersifat sementara. 7). Hematoma dengan gejala dan keluhan: warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan bawah kulit. Dilakukan konseling dengan menjelaskan kepada calon aseptor mengenai kemungkinan hal ini. Bisa juga terjadi infeksi dan abses yang dilakukan pemakaian jarum suntik yang suci hama dengan gejala dan keluhan : rasa sakit, panas dan teraba adanya benjolan yang nyeri didaerah suntikan. Penanggulanganya dikompres untuk mendinginkan rasa panas / mematangkan abses misalnya permanganas atau rivanol a. Cara menggunakan: Depo provera, Depo progestrin dan depo geston disuntikan intra muskuler tiap 12 minggu. Dengan kelonggaran batas waktu suntik bisa diberikan kurang 1 minggu atau lebih 1 minggu dari patokan tiap 12 minggu. 1). Noristerat, bagi yang pertama kali memakai car suntikan KB Noristerat, disuntikan intramuskuler tiap 8 minggu untuk 4 kali suntikan pertama.Untuk suntikan tiap ke 5 dan selanjutnya bisa diberikan kurang dari 1 minggu dari Patokan tiap 12 minggu. 2). Cyclofem disuntikan setiap 4 minggu intramuskuler. 3). Hampir sebagian besar kasus mendapat haid bulanan seperti biasa.
2. Pil KB Pil KB mengandung hormon progesterone saja a. Jenis-jenis Pil KB
1). Mycrogynon 2). Marvelon 3). Nordette 4). Exluton 5). Trinordiol 6). Mikrodiol b. Cara Kerja 1). Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur perempuan dari indung telur. 2). Mengendalikan leher mulut rahim sehingga sel mani /sperma tidak dapat masuk kedalam rahim. 3). Menipiskan lapisan endometrium/selaput lender divagina. c. Tingkat efektifitas 92-99 % d. Keuntungan: 1). Kesuburan segera kembali 2). Mengurangi rasa kejang / nyeri perut waktu haid 3). Terlindung dari penyakit Radang panggul dan kehamilan diluar rahim 4). Mudah menggunakannya. 5). Mencegah animea defesiensi zat besi/kekurangan darah. 6). Mengurangi resiko kanker ovarium /kandungan. 7). Cocok digunakan untuk menunda kehamilan dari PUS muda. 8). Produksi ASI tidak berpengaruh untuk pil yang mengandung progesteron. e. Kontraidikasi 1). Menghindari
kesuburan/kehamilan
sementara
sesudah menikah dimasa interval 2). Mengatur jadual haid menjelang menikah f. Efek samping: 1). Kloasma (jika mengandung estrogen) 2). Sakit kepala 3). Mual
menjelang
segera
4). Penurunan berat badan 5). Melunaknya buah dada 6). Perubahan aliran haid 7). Perubahan libido 8). Sedikit perdarahan intrmenstrual d. Cara Penggunaan: Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya berturut-turut setiap hari satu pil. Jika pemakaian lupa meminumnya 1 hari maka segera minum 2 tablet keesokan harinya. Jika lupa lebih dari 2 hari, pemakaian harus meminumnya lagi setelah haid berikutnya, kecuali jika pemakai yakin sedang tidak hamil.
3. AKBR/Susuk a. Jenis-jenis: 1). Norplant yang terdiri dari 6 batang 2). Norplant - 2 bata 3). Norplant - 1 batang b. Cara kerja: 1). Menghambat terjadinya ovulasi 2). Menipiskan lapisan endometrium 3). Mempertebal lendir serviks 4). Menyebabkabn endometrium tidak siap untuk nidasi c. Tingkat efektifitas 97-99% d. Kontraindikasi Digunakan bagi PUS yang tidak menginginkan pemakaian kontrasepsi harian atau belum hubungan sexsual. e. Keuntungan : 1). Tidak menekan produk ASI 2). Praktis efektif 3). Tidak ada factor lupa 4). Masa pakai jangka panjang (5 tahun)
5). Membantu mencegah anemia 6). Khasiat AKBK berakhir segera setelah pengangkatan 7). Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormone estrogen. f. Efek samping: 1). Gangguan siklus haid 2). Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi 3). Hematoma/pengangkatan dan nyeri 4). Pusing, mual. 5). Perubahan berat badan. g. Cara Pemasangan : Saat pemasangan yang tepat adalah pada saat haid atau 1-2 hari setelah menstruasi.
4. AKDR/IUD Suatu alat yang dimasukan kedalam rahim yang terbentuk bermacammacam, terdiri dari plastik, ada yang dililit tembaga dan perak. a. Jenis-jenis : 1). AKDR Generasi Petama 2). AKDR Generasi Kedua 3). AKDR Generasi ketiga b. Cara kerja: 1). Memfagosit spermatozoa 2). Menimbulkan reaksi jaringan terjadi serbukan sel darah putih, yang memfagosit blastokista 3). Lilitan logam menyebabkan reaksi idinisasi sekitar yang besifat anti fertilitas. c. Keuntungan: 1). Praktis dan ekonomis 2). Efektif tinggi
3). Kesuburan segera kembali jika dibuka 4). Tidak harus mengingat seperti kontrasepsi pil. 5). Tidak mengganggu pemberian ASI. d. Kontraindikasi: 1). Kehamilan. 2). Gangguan perdarahan. 3). Peradangan alat kelamin. 4). Kecurigaan kanker pada alat kelamin. 5). Tumor jinak rahim. 6). Radang Panggul. e. Tingkat efektifitas 99% f. Efek samping: 1). Terjadi pendarahan yang lebih banyak dan lebih lama pada masa menstuasi. 2). Keluar bercak-bercak darah setelah 1 atau 2 hari pemasangan. 3). Kram/nyeri selama menstruasi. 4). Keputihan.
g. Cara penggunaan: 1). Tahap Pratindakan a. Konsling akhir tentang AKDR b. Dilaksanakan wawancara medis c. Melihat dan memeriksa adanya perhatian khusus. d. Peserta
disiapkan
dengan
mantap
dan
melakukan
pemeriksaan genekologik. 2). Tahap Pemasangan a. Persiapan peralatan dan AKDR yang dibutuhkan. b. Cara pemasangan suci hama sesuai dengan jenis AKDR yang akan dipasang 3). Tahap pasca tindakan
a. Pengobatan seperlunya bila terjadi perasaan mulas dan bercak-bercak perdarahan setelah pemasangan. b. Berikan penjelasan untuk datang control kembali,sesuai AKDR yang digunakan.
B. Perilaku 1. Pengertian Perilaku Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme ( orang ), namun dalam memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau faktor – faktor lain dari orang yang bersangkutan.7) 2. Domain Perilaku. a. Pengetahuan ( Knowledge ) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan :
1. Tahu ( Know ) Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2. Memahami ( Comprehension ) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui. 3. Aplikasi ( Aplikation ) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real. 4. Analisis ( Analysis ) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu obyek kedal;am komponen – komponen . 5. Sintesis ( Sintesys )
Sintesis adalah suatu kemapuan untuk menyusun formulasi baru dari fomulasi- formulasi yang ada. 6. Evaluasi ( Evaluation ) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatau materi atau obyek.7)
b. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatau stimulus atau obyek. Manifestasi dari sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya ditafsirkan dari perilaku yang tertutup.7) seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari 4 tingkatan: 1. Menerima ( receiving ) Menerima berarti bahwa orang (subyek) mau dan mempertimbangkan stimulus yang diberikan ( obyek )
2. Merespon ( responding ) Memberikan jawaban apabila ditanya mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3. Menghargai ( valuding ). Mengajak orang lain untuk mengerjakan, mendiskripsikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab ( responsible ) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. c. Praktik Praktek atau tindakan adalah suatu perbuatan nyata atau aktifitas nyata sehubungan dengan stimulus atau obyek. Untuk terwujudnya suatu sikap untuk menjadi perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas.7)
Praktek ini mempunyai 4 tingkatan: 1. Persepsi ( perception ) Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tingkatan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama. 2. Respon terpimpin ( quided response ) Dapat melaksanakan sesuatu sesuai urutan yang benar dan sesuai dengan contoh. 3. Meconisme ( meiconisme ) Apabila seseorang telah dapat melaksanakan sesuatu dengan benar secara otomatis. 4. Adopsi ( adaption ) Adaptasi adalah suatu praktek atau dibedakan yang sudah berkembang dengan benar.
3. Teori Precede Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan seseorang manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi 3 faktor : 1) Faktor Predisporsi yang mencakup pngetahuan, sikap, keyakinan, nilai dan persepsi berkenaan dengan motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak. Preferensi ini mungkin mendukung atau menghambat perilaku sehat. 2) Faktor Pemungkin mencakup berbagai ketrampilan dan sumber daya yang perlu untuk melakukan perilaku kesehatan. Sumber daya ini meliputi: fasilitas pelayanan kesehatan, personalia sekolah, klinik atau sumber daya yang serupa itu dan keterjangkauan berbagai sumber daya, biaya, jarak, ketersediaan transportasi. 3) Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Apakah penguat ini postif atau negatif. Tergantung sikap dan perilaku orang lain yang berkaitan.7)
Perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku
para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga mendukung dan
memperkuat terbentuknya perilaku. Dalam memilih alat kontrasepsi di puskesmas atau bidan desa dapat disebabkan karena orang tersebut tidak tahu atau belum mengetahui jenis alat kontrasepsi yang lain, sehingga orang tersebut memilih alat kontrasepsi yang sekarang dipengaruhi oleh saudara ataupun suami, atau juga karena ikut – ikutan dengan tetangga. Sebab lain mungkin karena petugas kesehatan atau tokoh masyarakat lainya disekitar yang menganjurkan pemilihan alat kontrasepsi yang dipilih sekarang. .
C. Perbedaan karakteristik, pengetahuan dan sikap berdasarkan pemilihan jenis alat kontrasepsi pada akseptor KB mandiri Setiap calon akseptor berhak untuk menentukan alat kontrasepsi apa yang akan digunakan, tetapi tidak berarti bagi petugas medis atau para medis harus selalu mengikuti kehendak mereka. Penggunaan pada masing-masing akseptor juga akan menimbulkan efek samping yang berbeda, sehingga penentuan jenis kontrasepsi dilakukan setelah pemeriksaan fisik oleh petugas medis atau paramedik.3) Karakteristik responden dalam pemilihan alat kontrasepsi : 1. umur umur seorang ibu untuk mengikuti program Keluarga Berencana.Untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia tua, perlu dibuat suatu perencanaan keluarga menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera dibagi atas 3 macam : a. Masa menunda kehamilan bagi pasangan usia subur dengan istri usia di bawah 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilan. 1. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan ;(a)Reversible yang tinggi, artinya kembalinya kesuburan dapat terjamin hampir 100% karena pada masaini peserta belum mempunyai anak. (b) Efektifitas yang elatif tinggi. Hal ini
penting karena kegagalan akan menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi dan kegagalan ini merupakan kegagalan program. 2. Kontrasepsi yang cocok (a) Pil, (b) AKDR (C) Cara sederhana
b. Masa mengatur kesuburan periode usia istri antara 20-30 tahun merupakan periode usia yang paling baik untuk melahirkan dengan jumlah 2 orang anak dan jarak antar kelahiran anak 3 sampai 4 tahun. 1. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan :(a)Efektifitas yang cukup tinggi (b)Reversibilitas cukup tinggi,karena akseptor masih mengharapkan punya anak.(c)Tidak menghambat produksi ASI. 2. kontrasepsi yang cocok: sesuai dengan cirri-ciri kontrasepsi yang diperlukan, maka prioritas pertama kontrasepsi yang disarankan pada periode ini adalah :AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB.
c. Masa mengakhiri kesuburan. Periode usia istri diatas 30 tahun sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak. 1. Ciri-ciri kontrasepsi yang diperlukan (a) Efektifitas sangat tinggi (b)Reversibilitas rendah, (c) Dapat dipakai untuk jangka panjang. 2. Kontrasepsi yang cocok: Prioritas pertama kontrasepsi yang disaranakan pada masa ini adalah kontrasepsi mantap, disusul susuk KB, AKDR, suntik KB, pil dan cara sederhana.2) 2. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon tehadap sesuatu yang datang dari luar. Secara langsung maupun tidak langsung, pendidikan berpengaruh pula dalam hal Keluarga Berencana. Terhadap sasaran yang berpendidikan akan lebih mudah di informasikan hal-hal yang berkaitan dengan KB, bukan saja tentang manfaat billa ikut ber-KB, tetapi juga tentang jenis-jenis kontrasepsi yang digunakan.8) 3. Jenis pekerjaan
Partisipasi wanita dalam angkatan kerja memmpunyai pengaruh penting dalam penurunan fertilitas. Jenis-jenis pekerjaan tertentu sseperti buruh pertanian, industri rumah tangga dan pemasaran tradisional tidak banyak pengaruhnya terhadap jumlah anak yang dimiliki.8) 4. Besar pendapatan Besar pendapatan suatu keluarga banyak ditentukan oleh mata pencaharian keluarga tersebut, disamping kecakapan dan hasilnya yang diperoleh. Bila dihubungkan dengan besar kecilnya keluarga maka orang akan cenderung memilih keluarga kecil walaupun pendapatan sedikit namun dari segi kemakmuran sudah mencukupi. 5. Jumlah anak Setiap kehamilan dan persalinan tentunya mempunyai resiko, baik bagi bayi maupun ibu. Masyarakat sering menganggap bahwa resiko dari tiap hari kehamilan dan persalinan selalu sama, maka dengan begitu diadakan program penjarangan kehamilan. 6. Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbenntuknya tindakan seseorang. Perubahan perilaku yang didasari oleh pengetahuan , kesadaran, dan sikap positif maka perilaku tersebut akan langgeng. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman yang berasa dari berbagai sumber misalnya : media masa, kampaye, nasehat orang lain dan artikel dari koran. Sedang menurut teori Health Belief Model (HAM ), bahwa proses pengetahuan atau kognitif dipengaruhi oleh informasi dan lingkungan.7) 7. Sikap Menurut salah
seorang ahli psikolog sosial menyatakan bahwa sikap belum
merupakan reaksi tertutup. Sikap merupakan pre-disposisi untuk bertindak senang atau tidak senang terhadap obyek tertentu. 8. Praktek
Suatu tindakan untuk mewujudkan sikap, agar menjadi suatu perbuatan nyata. Tindakan ini diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan atau suport dari pihak lain misalnya: Sikap ibu yang positif terhadap KB harus mendapat dukungan dari suaminya, orang tua atau mertua dan lain-lain.
D. Kerangka Teori Variabel Demografi
Faktor Presdisposisi
- Umur
- Pengetahuan *
- Pekerjaan
- Keyakinan
-Tingkat Pendidikan
- Nilai
-Jumlah Anak
- Sikap *
-Besar Pendapatan
Faktor Pemungkin - Ketersediaan sumber daya kesehatan - Ketrampilan yang berkaitan dengan kesehatan
Faktor Penguat - Keluarga - Teman sebaya - Petugas kesehatan
Pemilihan jenis alat kontrasepsi pada akseptor KB Mandiri
Sumber : Modifikasi teori preecede dan Health Belief Model * sebagai faktor yang akan diteliti Keterangan gambar : 1. motivasi awal untuk berbuat 2. pengembangan sumberdaya yang memungkinkan kegiatan. 3. orang lain terhadap perilaku, yang menghasilkan. 4. dorongan dan penguatan perilaku atau hukuman. E. Kerangka Konsep Untuk menggambarkan hubungan variabel maka disusun kerangka konsep sebagai berikut : Variabel Bebas Umur Pendidikan Jenis Pekerjaan Besar Pendapatan
•
Variabel Terikat Pemilihan Jenis Kontrasepsi
Alat
Jumlah Anak Pengetahuan Sikap
F. Hipotesis 1. Ada perbeda umur berdasarkan pemilihan jenis alat kontrasepsi. 2. Ada perbedaan pendidikan berdasarkan pemilihan jenis alat kontrasepsi. 3. Ada perbedaan jenis pekerjaan berdasarkan pemilihan jenis alat kontrasepsi. 4. Ada perbedaan besar pendapatan berdasarkan pemilihan jenis alat kontrasepsi. 5. Ada perbedaan jumlah anak berdasarkan pemilihan jenis alat kontrasepsi. 6. Ada perbedaan antara pengetahuan berdasrkan pemilihan jenis alat kontrasepsi.
7. Ada perbedaan antara sikap berdasarkan pemilihan jenis alat kontrasepsi.