BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Dump Truck Dump Truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
material pada jarak menengah sampai jauh, muatannya diisikan oleh Backhoe atau sebagainya (Rochmanhadi, 1982 ). Dump Truck dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. On Highway Dump Truck yaitu digunakan untuk memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas. On Highway Dump Truck ini termasuk kategori truck kecil. Berikut ini keuntungan dan kerugian truck kecil yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.1 On Highway Dump Truck a. Keuntungan Truck Kecil : - Lebih lincah -
Lebih mudah dioperasikan
-
Lebih Fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
b. Kerugian Truck Kecil adalah : -
Waktu Hilang lebih banyak karena muatan yang kecil
-
Backhoe lebih sedikit sukar karena bak yang kecil
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 5
2. Off Highway DumpTruck digunakan untuk memindahkan material dengan kapasitas yang besar mulai dari 40 ton sampai 360 ton. Off Highway Dump Truck ini termasuk kategori truck besar. Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian dari truck besar yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.2 Off Highway Dump Truck a. Keuntungan Truck Besar : -
Cocok untuk Pengangkutan Jarak menengah dan jauh
-
Pemuatan lebih mudah, sehingga menghemat waktu
b. Sedangkan Kerugiannya adalah : -
Lebih sulit untuk mengoprasikan
-
Jalan yg dilalui lebih cepat rusak jika dibanding Truck Kecil
-
Tidak bisa melalui jalan-jalan umum
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 6
2.2
Definisi Ukuran/ Dimensi
Gambar 2.3 Dimensi Kendaraan 1.
Panjang Keseluruhan, Overall Length (O.A.L) O.A.L adalah panjang keseluruhan kendaraan, mencakup aksesoris yang paling luar, baik di bagian depan dan belakangnya, seperti: bumper, lampu belakang, dll. Dalam pengukurannya, tailgate dan bagian menonjol lainnya harus sudah terpasang pada posisinya masing-masing. Kaca spion paling luar tidak termasuk dalam pengukuran ini.
2.
Lebar Keseluruhan, Overall Width (O.A.W) O.A.W adalah lebar maksimum kendaraan, mencakup aksesoris dan
peralatannya. Bagian menonjol dari kaca spion luar depan tidak termasuk dalam pengukuran O.A.W. 3.
Tinggi Keseluruhan, Overall Height (O.A.H) O.A.H adalah jarak dari tanah ke titik tertinggi dari kendaraan. Ban harus
dipompa sesuai dengan kapasitas pembebanan. Antena harus pada posisi terendah. 4.
Jarak Sumbu Roda, Wheelbase (WB) Besarnya payload adalah selisih antara GVW dan EVW. Agar dapat
menjamin kestabilan kendaraan, dan kapasitas berat pembebanan yang tidak melebihi kapasitas maksimum pada front dan rear axle, berat muatan dari cargo (payload) harus terdistribusi secara tepat. Pada kendaraan yang memiliki dua gandar/axle (4X2), WB adalah jarak antara garis tengah dari gandar depan dan belakang. Pada kendaraan yang memiliki tiga gandar (6X2 / 6X4), WB adalah jarak antara garis tengah dari gandar depan dan gandar nomor tiga. Pada crane carrier dengan gandar belakang tandem, WB adalah jarak antara garis tengah
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 7
gandar depan dan titik tengah antara gandar ke dua dan ke tiga. 5.
Lebar Jejak (Tread)
Gambar 2.4 Lebar Jejak (Tread) “Lebar jejak” adalah jarak antara garis tengah dari ban kiri dan ban kanan. Pengukuran pada susunan ban ganda diambil dari titik tengah dari masing-masing pasangan ban.
6.
Julur Kendaraan “Julur depan kendaraan” adalah jarak antara garis tengah front axle dengan bagian ujung depan truk. Sedangkan “julur depan” adalah jarak antara garis tengah rear axle dengan bagian paling belakang dari truk. Apabila overhang panjang, maka radius putar aktual akan lebih besar dari nilai dasar radius putar minimum. Jika truk dengan julur belakang yang panjang dimuati barang yang berat, maka pembebanan di rear axle akan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan ban depan tidak menapak ke jalan dengan baik dan sulit dikendalikan. Untuk itu dalam pemanjangan julur kendaraan agar mengikuti peraturan pemerintah.
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 8
2.3
Definisi Berat
1. Kerb Weight Kerb weight adalah penjumlahan dari berat kabin dan chassis, dengan kondisi fuel tank penuh, dan juga termasuk oli dan cairan pendingin yang digunakan .Namun
tidak
termasuk berat ban cadangan dan
tools. Apabila braket ban cadangan (spare tire carrier) dan kotak peralatan (tools box) termasuk dalam komponen standard, maka berat keduanya akan disertakan pada pengukuran.
2. Empty Vehicle Weight (EVW) Empty Vehicle Weight adalah besarnya kerb weight ditambah berat dari rear body (body dump) tanpa muatan.
3. Gross Vehicle Weight (GVW) Gross Vehicle Weight adalah besarnya empty vehicle weight, ditambah berat beban yang dapat diangkut (payload) ditambah berat penumpang (crew).
4.
Jumlah beban yang dapat diangkut (Payload) Besarnya payload adalah selisih antara GVW dan EVW. Agar dapat
menjamin kestabilan kendaraan, dan kapasitas berat pembebanan yang tidak melebihi kapasitas maksimum pada front dan rear axle, berat muatan dari cargo (payload) harus terdistribusi secara tepat. Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 9
5.
Berat penumpang, weight of crew Berat satu orang penumpang diasumsikan sekitar 65 kg, atau mengikuti
berat spesifik yang ditetapkan oleh pemerintah. 2.4
Distribusi berat Agar dapat mempertahankan kestabilan kendaraan, maka besarnya
payload harus terdistribusi secara tepat ke setiap ban, sehingga besarnya pembebanan baik di gardan depan maupun garden belakang tidak melebihi standar yang ditetapkan. Ketika beban secara merata didistribusikan, maka gaya pembebanan akan terfokus di satu titik. Jarak antara titik tersebut dengan titik tengah gardan belakang disebut juga Offset (O.S.).
Gambar 2.6 Distribusi berat 2.4.1
Rumus Umum Menghitung Distribusi Beban
A. Untuk kondisi Beban Tunggal Jika ada gaya P di kenai pada sebuah balok yang di topang oleh titik A dan B, maka kondisi tersebut dapat diwakili oleh persamaan:
Gambar 2.7 Beban dan Gaya Reaksinya
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 10
Jika beban diletakkan disebelah kiri titik A, maka jarak l1 diberi tanda minus (-), dan persamaannya menjadi:
Jika gaya PB bernilai negatif, hal ini mengindikasikan gaya reaksi di titik B adalah ke arah bawah. B. Untuk Kondisi Banyak Beban Jika lebih dari satu gaya yang mengenai pada satu bidang datar, seperti pada gambar dibawah, maka persamaan yang dapat digunakan adalah:
Gambar 2.8 Menentukan Gaya Reaksi PB Searah jarum jam, momen di titik A adalah:
Berlawanan arah jarum jam, momen di titik A adalah:
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 11
Untuk mengimbangi beban dan gaya reaksi, gaya momen juga harus di samakan:
Maka :
Dan PA + PB = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 P = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 Dan PA dapat dihasilkan oleh persamaan: PA = P- PB Gaya reaksi di titik A dapat dihasilkan dengan memperhitungkan momen di titik B sebagai pusatnya. Berlawanan arah jarum jam, momen di titik B:
Searah arah jarum jam, momen di titik A adalah: PA L Dari persamaan diatas dapat dihasilkan:
Dan
2.5
Massa Jenis Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 12
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3) Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama. Rumus untuk menentukan massa jenis adalah
dengan ρ = adalah massa jenis, m = adalah massa, V = adalah volume. Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3). 1 g/cm3=1000 kg/m3 Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3 Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif' Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 13
Tabel Massa Jenis
Tabel 2.1 Tabel Massa Jenis
Teknik Mesin Universitas Mercu Buana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Page 14