13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa Istilah “Komunikasi Massa” yang muncul pertama kali pada akhir tahun
1930-an. Kata “massa” sendiri memiliki banyak arti dan bahkan controversial, dan istilah “komunikasi” sendiri masih belum memiliki definisi yang dapat disetujui bersama. Namun demikian, definisi Gerbner (1967) mengenai komunikasi, yaitu interaksi sosial melalui pesan (social interaction through messages), tampaknya merupakan definisi yang dipandang paling sulit dipatahkan, setidaknya definisi itu sangat ringkas dan cukup tepat menggambarkan gejala komunikasi.1 Pool (1973) mendefinisikan komunikasi massa sebagai “komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika anatara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan – pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi.” 2 Sementara menurut De Fluer dan Dennis “komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator-komunikator menggunakan media massa untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas, dan terus menerus menciptakan makna-
1
Morisan, Teori Komunikasi Massa : Media, Budaya dan Masyarakat, PT. Ghalia Indonesia, Ciawi Bogor, 2012 Hal : 7 2 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta, 2010 Hal : 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan berbedabeda dengan melalui berbagai cara.”3
2.1.2
Definisi Komunikasi Massa Satu definisi (Janowitz,1968) berbunyi seperti ini: ‘Komunikasi massa
terdiri atas lembaga dan teknik dari kelompok tertentu yang menggunakan alat teknologi (pers, radio, film dan sebagainya) untuk menyebarkan konten simbolis kepada khalayakyang besar, heterogen, dan sangat tersebar’. Dalam definisi ini dan yang serupa dengan ini kata ‘komunikasi’ (communication) sering disamakan dengan ‘transmisi’ (transmission), seperti pandangan pengirim daripada makna utuh yang mencakup pengertian respons, berbagi dan interaksi. Definisi ini juga dibatasi oleh penyamaan dari proses komunikasi massa dengan alat penyiaran.4 Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang diseluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran yaitu radio dan televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak. Karenanya media penyiaran memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi pada umumnya dan khususnya ilmu komunikasi massa.5
3
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta. 2004 Hal : 73 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, Jakrta. Salemba Humanika. 2011, Hal : 62 5 Morissan, Manajemen Media Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana, Jakarta, 2009, Hal : 13 4
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Namun, dari sekian banyak definisi satu nama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). 6 Komunikasi massa media televisi ialah proses komunikasi antara komunikator dengan komunikasi (massa) melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Komunikasi massa media televisi bersifat periodik. Dalam komunikasi massa media tersebut, lembaga penyelenggara komunikasi bukan secara perorangan, melainkan melibatkan banyak orang dengan organisasi yang kompleks serta pembiayaan yang besar. 7 Teori komunikasi massa merupakan penjelasasn atau perkiraan terhadap gejala sosial, yang berupayauntuk menghubungkan komunikasi massa kepada berbagai aspek kehidupan cultural dan personal atau sistem sosial. 8
2.2
Strategi
2.2.1
Pengertian Strategi Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi
dalam pelaksaann misi. Kata “program” dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam perumusan strategis organisasi. Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dalam berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan strategis
6
Nurudin,M.Si, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.2007, Hal : 3-4 Drs. Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta. PT. Rineka Cipta.1996, Hal : 16 8 Ibid, Hal : 8 7
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
adalah
proses
pemilihan
tujuan-tujuan
organisasi,
penentuan
strategi,
kebijaksanaan dan program strategis yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. 9 Strategi merupakan perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan penunjuk arah saja, melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. 10 Istilah strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategia, yang artinya kepemimpinan (leadership). Strategi adalah pilihan tentang apa yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa depan (arah) dan bagaimana cara mencapai keadaan yang diinginkan tersebut (rute).11 Strategi juga merupakan keseluruhan tindakan yang ditempuh organisasi untuk mencapai sasarannya, atau dengan kata lain strategi merupakan pengelolaan yang memungkinkan satu perusahaan mencapai sasaran. Hal ini juga berlaku untuk perusahaan media, strategi perusahaan menjadi keindividu atau reporter. Untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, penentuan strategi yang baik sangat diperlukan. Demikian halnya dibidang media penyiaran, strategi yang diperlukan yaitu :12
9
Ibid, Hal : 136 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : Remaja Rosdakarya. 2002. Hal: 226 11 Tedjo Tripomo dan Udin. Manajemen Strategi. Rekayasa Sains. Bandung : Rekayasa Sains. 2005 Hal : 18 12 Morissan, Opcit Hal : 248 10
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. Berfikir seperti pemirsa. Pengelola media penyiaran dalam bisnis dan dua klien yang berbeda, yaitu : pemirsa dan pemasang iklan. Tanpa ada pemirsa yang mengikuti siaran maka pengelola media penyiaran tidak akan pernah berhasil untuk menarik meminat pasang iklan. b. Pengelola media penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai penting setiap detiknya dan harus menggunakan detik siaran itu dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau pemirsa. Media penyiaran harus menyaksikan dan mendengarkan siarannya sendiri, menerima kritik dan melakukan perbaikan setiap hari. c. Pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu orang lain agar mau meyaksikan acara yang disuguhkan. Oleh karena itu, pengelola media penyiaran harus bisa membuat atau memproduksi program – program acara yang mampu yang menarik peminat pemirsa. Keberhasilan suatu program bergantung pada perencanaan dan pelaksanan strateginya. Namun, perlu di ingat bahwa dalam pembuatan strategi penyiaran harus tetap berpedoman pada undang – undang penyiaran dan kode etik yang berlaku sehingga tidak menimbulkan penyimpangan – penyimpangan yang dapat merugikan berbagai pihak. Dalam strategi perlu perencanaan yang merupakan unsur yang sangat penting, karena siaran memiliki dampak yang sangat penting, karena siaran memiliki dampak yang sangat luas dimasyarakat. Perencanaan strategi disini meliputi :13
13
J.B Wahyudi. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 1994.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Siaran didamnya perencanaan produksi dan pengadanaan materi siaran yang dibeli dari rumah produksi, serta menyusun menjadi rangkaian mata acara, baik harian, mingguan, bulanan dan seterusnya, sesuai dengan misi, fungsi, tugas dan tujuan yang hendak dicapai. 2. Pengadaan sarana dan prasarana. 3. Administrasi
termasuk
didalamnya
perencanaan
dana,
tenaga,
pemasaran dan sebagainya. Jadi strategi adalah untuk memperoleh atau suatu proses agar perusahaan mendapatkan audiens atau khalayak banyak. Bagaiamana proses itu didapatkan dengan langkah – langkah berada agar mendapatkan tingkat penjualan yang lebih baik untuk mendapatkan rating dan share yang baik maka diperlukan strategi.
2.2.2
Manajemen Strategi Manajemen strategi sebenarnya dapat diterapkan tidak hanya dalam konteks
organisasi dan perusahaan, namun dapat pula diterapkan dalam konteks individu sebagai pribadi yang selalu meningkatkan eksistensinya, maupun bagi individu dalam konteks bagian dari visi perusahaan. Beberapa pengertian tentang manajemen strategis menurut para ahli dapat dipaparkan sebagai berikut:14
Hal : 70 14 Triton P.B. Manajemen Strategis, Terapan Perusahaan dan Bisnis, Tugu Publisher, Yogyakarta, 2007 Hal : 25
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Manajemen strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang (Hanger,. J David dan Wheelen, Thomas I,. 2003)
-
Manajemen strategi adalah suatu acara pengelolaan organisasi atau program yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi atau program tersebut. Dalam manajemen strategi ada dua bagian yang saling suka berhubungan yaitu perencanaan startegis dan pelaksanaan pengelolaan dari hasil perencanaan strategis tersebut. (YIPD, 2004)
-
Manajemen strategis adalah kumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan penerapan strategis yang didesain untuk mencapai sasaran organisasi (Pearce dan Robinson, 1988)
Kajian manajemen startegis dalam konteks perusahaan menjadi kebutuhan penting. Bahkan perusahaan mapan yang telah lama menjadi ikon dan memimpin para kompetitornya selama berpuluh-puluh tahunpun dapat secara tertinggal akibat mengabaikan manajemen strategi. Pengabaian terhadap manajemen strategis dapat menyebabkan perusahaan gagal beradaptasi terhadap dinamika lingkungan, gagal mengantisipasi perkembangan jaman, apalagi menciptakan perubahan.
2.2.3 Strategi Program Strategi program televisi diperlukan agar setiap program yang ditayangkan mencapai hasil yang optimal. Program siaran televisi juga harus bersaing dengan kegiatan pribadi para audiens yang dilakukan dalam kesehariannya. Pengelola
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
program idealnya akan berupaya agar audiens dapat terus menerus menonton acara yang disiarkan oleh media penyiaran, maka dari itu sebuah media penyiaran harus mempunyai strategi khusus agar dapat menarik audiens. Salah satu strategi agar audiens tidak pindah saluran adalah dengan menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang bersifat paling dramatis, mengandung ketegangan, menggoda dan memancing rasa penasaran yang hanya bisa terjawab jika mengikuti saluran itu. Menurut Head-Sterling (1982), Stasiun televisi memiliki sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun televisi memiliki sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri (inflow) dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah tidak terjadi aliran audien keluar (outflow), diantaranya:15 1. Head to Head Stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah menonton program televisi saingan program yang programnya sama dan sejenis untuk pindah ke stasiun televisi sendiri yang disiarkan bersamaan. Jenis program yang sering bersaing secara head to head ini biasanya adalah program berita. 2. Program Tandingan Strategi penayangan program tandingan adalah strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun saingan untuk pindah ke stasiun sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda untuk menarik audien yang belum terpenuhi kebutuhannya.
15
Morissan¸Opcit Hal : 307
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Blocking Program Strategi ini dilakukan, dengan mempertahankan audien agar tidak pindah saluran dengan menyajikan acara yang sejenis selama waktu siaran tertentu. 4. Pendahuluan Kuat Strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan menyajikan program yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran. 5. Strategi Buaian Strategi untuk membangun audien pada acara baru atau meningkatkan jumlah audien atas suatu program yang mulai mengalami penurunan popularitas. Caranya adalah dengan menempatkan acara bersangkutan di tengah – tengah diantara dua program unggulan. 6. Penghalangan Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara melakukan perubahan jadwal program secara cepat. 7. Strategi Lainnya Beberapa strategi lainnya adalah dengan tetap mempertahankan program – program yang berhasil pada posisinya yang sekarang.
Strategi program televisi sangat dibutuhkan oleh departemen programing dalam menentukan langkah-langkahnya untuk menyerang dan bertahan. Pada dasarnya strategi program sangat terkait dengan visi dan misi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya termasuk juga kelemahan dan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.4 Konsep Strategi Tahapan yang digunakan untuk membuat suatu startegi dalam sebuah program menurut Ronals D Smith, yang diterjemahkan dengan cara sebagai berikut:16 1. Fase Formative Research Tahapan ini adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program. Riset program dilakukan untuk mendapatkan informasi tumbuhan yang diperlukan untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan. Dalam fase ini terdiri dari tiga langkah (step) yaitu : a. Step 1 : Analisa Situasi Menganalisa situasi adalah bagian terpenting dari awal suatu proses yang mana hal tersebut meliputi analisa yang melibatkan perencanaan, menggambarkan seluk beluk peluang dan kemungkinan rintangan program yang akan dikembangkan dalam pelaksanaan dalam program. b. Step 2 : Analisa Organisasi Pada tahapan ini dalam melakukan pengamatan terhadap organisasi meliputi tiga tahapan diantaranya sebagai berikut : 1) Menganalisa lingkungan internal suatu organisasi, terkait : visi dan misi yang dijalankan oleh organisasi, program kerja organisasi serta dukungan manajemen yang diberikan organisasi dalam pelaksanaan program strategi perencanaan.
16
Ronald D Smith. Strategi Planning For Broadcasting. USA : Lawrence Associates. 2002. Hal : 9-11
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Menganalisa persepsi publik atau opini publik terkait dengan reputasi organisasi. 3) Menganalisa lingkungan eksternal, seperti pesaing perusahaan atau kelompok penekan maupun pendukung perusahaan. c. Step 3 : Analisa Publik Pada langkah ini, mengidentifikasi dan menganalisa publik kunci perusahaan, yaitu publik yang berinteraksi dengan perusahaan. Dalam tahapan ini, dianalisa apa yang diinginkan, diperlukan, diharapkan oleh suatu publik. 2. Fase Strategi Fase strategi adalah perencanaan keseluruhan organisasi. Meliputi bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai. Pada bagian kedua dari proses ini terdiri dari tidak langkah,yaitu : a. Step 4 : Menentukan Tujuan, Positioning dan Sasaran Tahapan ini fokus terhadap posisi akhir yang akan dicapai dari perusahaan dan serta produk atau pelayanan. Dalam tahapan ini juga membantu untuk menentukan tujuan dan positioning serta sasaran yang jelas dan spesifik dalam menentukan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan kepada publik dengan harapan dapat melihat kesadaran (awareness) dan penerimaan (acceptance) (serta reaksi action) publik terhadap perusahaan. b. Step 5 : Memformulasikan Aksi (Proactive) dan Respon Strategi
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam startegi proactive, perusahaan dapat memperkenalkan sebuah program komunikasi yang membawahi kondisi dan sesuai dengan waktu yang tepat untuk melihat posisi terbaik dari kepentingan perusahaan. c. Step 6 : Menggunakan Komunikasi Efektif Pada tahap ini mencari tahu bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi. Untuk berkomunikasi dengan publik perlu ditentukan siapa yang akan menyampaikan pesan, tampilann pesan seperti apa yang akan disampaikan, bagaimana susunan pesan yang akan disampaikan dan kalimat yang disampaikan dalam pesan tersebut menggunakan simbol seperti apa dan bagaimana. 3. Fase Taktik Fase Taktik harus dipertimbangkan untuk memecahkan tujuan dan sasaran program dan memilih dengan satu mata kearah waktu serta batasan anggaran dan dalam pemilihannya dihubungkan kepada situasi yang sedang dihadapi dalam tahapan taktik melibatkan pilihan perangkat (tools) yang akan digunakan yaitu : a. Step 7 : Pemilihan Taktik Komunikasi Perencanaan program dapat menentukan kategori perangkat (tools), adapun beberapa kategori communication tools menjadi : 1) Taktik Interpersonal Communication Taktik ini memberikan peluang dalam berkomunikasi secara tatap muka, menjalin interaksi yang lebih persuasif dan memiliki potensi untuk mempengaruhi tujuan informasi, edukasi, persuasi berupa dialog. Dalam taktik ini terbagi interpersonal communication menjadi :
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a) Personal Involment, meliputi : Penggalangan dana, open house b) Information Exchange, meliputi : Seminar, workshop, training dan meeting 2) Taktik Media Organisasi Berupa media yang diproduksi atau diterbitkan oleh perusahaan, jenis perangkat (tools) yang digunakan seperti : a) Publikasi umum, menjadi : newsletter, website, brochure dan annual report b) Direct Email, meliputi : Katalog dan mailing list 3) Taktik News Media Merupakan wahana untuk menyajikan informasi yang patut dijadikan berita kepada para audiens dan dapat membuka kesempatan bagi organisasi untuk menjangkau audiens secara lebih luas. Jenis perangkat (tools) yang digunakan seperti : advertorial di surat kabar atau majalah, artikel penunjang isu dan audio news release untuk radio. 4) Taktik Adevertising Promotional Media Merupakan media iklan yang dapat dignakan untuk mendukung tujuan humas dan dapat mengakses audiens secara luas, jenis perangkat yang digunakan seperti : a) Elektronik, meliputi : TV, Radio, Internet b) Outdoor, meliputi : Billboard, poster c) Item Promosi, meliputi : Brosur, kalender
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Step 8 : Implementasi Perencanaan Strategis Pada tahapan ini
merupakan
pengembangan perencanaan
dalam
mempersiapkan dana yang diperlukan, jadwal serta hal lain yang diperlukan dalam implementasi pelaksanaan program. 4. Fase Riset Evaluasi Fase ini meliputi evaluasi dan penilaian untuk menentukan derajat atau presentase keberhasilan program adalah apabila hasil yang dicapai memenuhi tujuan yang telah direncanakan. Evaluasi ini juga digunakan sebagai landasan modifikasi atau perubahan dan penyempurnaan bagi kegiatan atau program selanjutnya yang akan dijalankan, yaitu : a) Evaluasi Perencanaan Strategi Dalam tahapan terkahir ini, menentukan metode pelaksanaan yang tepat untuk mengukur efektifitas perangkat yang direkomendasikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
2.3
Media Massa 2.3.1
Pengertian Media Massa
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu yang tak terbatas.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Media massa merupakan sumber kekuatan atau alat control, manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya (McQuail, 1996). Media yang termasuk kedalam kategori media massa adalah surat kabar, majalah, radio, TV dan film. Kelima media tersebut dinamakan “The Big Five Of Mass Media” (lima besar media massa), media massa sendiri terbagi dua macam, yaitu media massa cetak dan media massa elektronik. Yang termasuk media massa elektronik adalah radio, TV, film, termasuk CD. Sedangkan media massa cetak dari segi formatnya dibagi menjadi enam yaitu Koran atau surat kabar, Tabloid, Majalah, Buku, Newsletter dan bulletin.
2.3.2
Bentuk – Bentuk Media Massa A. Surat Kabar Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi
menyebarluaskan pesan-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Ada empat fungsi dari media massa, yaitu sebagai informasi, edukasi, hiburan dan persuasif. Fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekitarnya. Adapun karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup : publisitas, periodesitas, universalitas, aktualitas dan terdokumentasikan.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Majalah Mengacu pada sasaran khalayaknya yang spesifik, maka fungsi utama media berbeda satu dengan yang lainnya. Majalah berita seperti Gatra mungkin lebih berfungsi sebagai media informasi tentang berbagai peristiwa dalam dan luar negeri, dan fungsi berikutnya adalah hiburan. Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya , relative lebih mudah mengelolanya, serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Majalah juga dapat diterbitkan oleh setiap kelopmpok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis, dan sasaran khalayaknya. C. Radio Siaran Mark W. Hall dalam buku Broadcast Journalism mengemukakan bahwa perbedaan mendasar antara media cetak dengan radio siaran ialah media cetak dibuat untuk konsumsi mata, sedangkan radio siaran untuk konsumsi telinga. Sebaiknya kita ingat kembali ciri-ciri komunikasi massa, yang membedakan media massa satu dengan media massa lainnya adalah stimulasi alat indra. Pada surat kabar dan majalah, komunikasi hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, komunikan hanya mendengar, perbedaan ini telah menyebabkan masing – masing media massa memiliki karakteristik masing-masing. Untuk radio siaran terdapat cara tersendiri yakni apa yang disebut broadcast style atau gaya radio siaran. D. Film Gambar bergerak (Film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual dibelahan dunia ini. Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
film terutama adalah ingin memperoleh hiburan. Akan tetapi dalam film dapat terkandung fungsi informative maupun edukatif, bahkan persuasive. Hal ini pun sejalan dengan misi perfilman nasional dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building (Effendy, 1982:212). Film lebih dahulu menjadi media hiburan dibanding radio siaran siaran dan televisi. Sebagai seorang komunikator adalah penting untuk mengetahui jenis-jenis film agar dapat memanfaatkan film tersebut sesuai dengan karakteristiknya. Film dapat dikelompokan pada jenis film cerita, film berita, film dokumenter dan film kartun. E. Televisi Salah satu jenis komunikasi massa adalah televisi. Televisi secara sederhana memiliki pengertian yakni “melihat dari jauh”, namun secara umum ada dua bagian utama pengertian televisi. Pengertian yang pertama pemancar televisi berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal – sinyal gambar (view). Pengertian yang kedua televisi penerima yang menangkap siyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya, dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. 17 Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel
17
Ciptono Setyobudi, opcit Hal : 9
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menjangkau pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi dirumah dengan menggunakan wire atau microwife (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satellite (DBS). Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni member informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. 18
2.4
Televisi Sebagai Media Massa Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa
karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Televisi memiliki kelebihan dari media massa lainnya karena sifatnya audio visual (dapat didengar dan dilihat), dapat menggambarkan kenyataan secara langsung dengan menyajikan peristiwa yang sedang terjadi berupa gambar yang dilengkapi dengan naskah yang mengiringi gambar, atau hanya dengan gambar itu sendiri tanpa suara, gambar bisa bercerita kepada setiap audiens yang menyaksikan dimanapun berada.19 Televisi sebagai media massa elektronik memiliki unsur kedekatan yang sangat erat dengan khalayak. Salah satu asumsi media massa adalah media massa memiliki peran mediasi antara realitas obyektif dengan pengalaman pribadi.
18
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa : suatu pengantar edisi revisi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung 2012, Hal : 111-148 19 Riswandi. Dasar-Dasar Penyiaran. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2009, Hal : 2
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Mediasi dapat berlangsung dalam berbagi bentuk, tergantung pada tingkat dan bentuk kegiatan, tujuan, interaktivitas, dan efektivitas. Terkait dengan media tersebut, media berperan sebagai :20 1. Jendela pengalaman yang meluaskan pandangan kita yang memungkinkan kita untuk memahami apa yang terjadi disekitar kita, tanpa campur tangan pihak lain atau sikap memihak. 2. Juru bahasa yang menjelaskan dan memberi makna terhadap peristiwa atau hal yang terpisah dan kurang jelas. 3. Pembawa atau penghantar infomasi dan pendapat 4. Jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dan penerima melalui berbagai umpan balik. 5. Papan penunjuk jalan yang secara aktif menunjukan arah, memberikan bimbingan atau intruksi. 6. Penyaring yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberikan perhatian khusus dan menyisihkan aspek pengalaman lainnya baik secara sadar, sistematis maupun tidak. 7. Cermin yang memantulkan citra masyarakat terhadap masyrakat itu sendiri, biasanya pencitraan itu mengalami perubahan (distorsi) karena adanya penonjolan terhadap segi yang ingin dilihat oleh para anggota masyarakat atau seringkali pula yang ingin mereka hakimi atau cela. 8. Tirai atau penutup, yang menutupi kebenaran demi mencapai tujuan propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan (escapism)
20
Dennis Mcquail. opcit Hal : 53
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5
Program Televisi
2.5.1
Pengertian Program Televisi Kata program berasal dari bahasa inggris programme atau program yang
berarti acara atau rencana. Undang – undang penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara melainkan menggunakan kata istilah ‘siaran’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran Indonesia dari pada kata siaran untuk mengacu pada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya dengan demikian program memiliki pengertian sangat luas.21 Program yang dibuat haruslah menarik dan memiliki ciri khas agar mampu bersaing untuk mendapatkan perhatian masyarakat, karena bagaimanapun masyarakat yang menentukan bagus tidaknya suatu program dan itu akan berpengaruh terhadap stasiun televisi untuk menarik pemasang iklan. Menurut Vane – Gross (1994) dalam Morissan (2008) menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik dari suatu program. Adapun yang dimaksud dengan daya tarik adalah bagaimana suatu program dapat menarik audiennya. 22
21 22
Opcit, Hal : 200 Ibid
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.2
Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap hari menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan keasusilaan, hokum, perturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreatifitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagaian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1) program informasi (berita) dan 2) program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (sof news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Sementara program hibutran terbagi atas empat kelompok besar yaitu music, drama, permainan (game show) dan pertunjukan.23
2.5.3
Program Informasi Televisi Program televisi dikelompokan menjadi dua bagian besar : A. Program Informasi/ news Program yang bertujuan memberi informasi/tambahan pengetahuan kepada audiens. Berita yang dilihat dari penyajiannya menjadi dua yaitu, hard news dan soft news.
23
Morissan, Opcit Hal : 211-212
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Hard News adalah kumpulan informasi penting dan menarik yang harus segera disiarkan karena sifatnya segera. Biasanya dalam dunia broadcast hard news sering disebut berita bulletin, karena sifatnya yang up to date dan ringkas. Dalam hal ini berita keras dibagi kedalam beberapa bentuk berita yaitu : a. Staright News berarti berita ‘langsung’ (staright), maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja yang mencakup 5W + 1H (Whow, What, Where, When, Why, dan How) terhadap sesutau berita yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena informasinya sangat cepat dan basi jika terlambat disampaikan kepada audien. b. Depth News adalah berita mendalam yang dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada dibawah suatu permukaan. c. Investigation News adalah berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dan berbagai sumber. d. Interpreative News adalah berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penelitian penulisannya/reporter. e. Opinion News adalah berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat para cendikiawan, sarjana ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi sebuah kejadian dan sebagainya.
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Soft News adalah kumpulan informasi yang lebih mendalam, dan tidak segera sifatnya atau tidak harus langsung disiarkan. Disampaikan mendalam/indepth lengkap dan menarik. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah : a. Current Affairs adalah ‘persoalan kekinian’ yang menyajikan informasi terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Dengan demikian current affair cukup terkait dengan waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news. b. Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Diberi nama magazine karena topic atau tema yang disajikan mirip dengan topic-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah. c. Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk supembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya program dokumenter yang menveritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah masyarakat (misalnya suku terasing) atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya. d. Talk Show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topic tertentu yang dipandu oleh seseorang pembawa acara/ host.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Feature adalah berita ringan namun manarik yang menampilkan berita-berita ringan misalnya informasi mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan yang menarik, berita semacam ini disebtu feature. Pengertian menarik? Disini adalah informasi yang lucu, unik, aneh menimbulkan kekaguman dan sebagainya. Program informasi dalam kategori berita keras atau hard news dapat dibedakan dengan berita lunak atau soft news berdasarkan sifatnya sebagaimana dijelaskan dalam table berikut ini : 24 Tabel 2.1 Karakteristik Hardnews dan Softnews Hard News
Soft News
Harus ada peristiwa terlebih dahulu
Tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu
Peristiwa harus aktual (baru terjadi)
Tidak musti aktual
Harus segera disiarkan
Tidak bersifat segera
Mengutamakan informasi terpenting Menekankan pada detail saja Tidak menekankan sisi Human Interest Sangat
menekankan
segi
Human
Interest Laporan tidak mendalam
Laporan bersifat mendalam
Teknik penulisan Piramida Tegak
Teknik penulisan Piramida Terbalik
Ditayangkan dalam Program Berita
Ditayangkan dalam Program Lainnya
24
Morissan, Ibid Hal 215
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Program Hiburan / Entertaiment Segala bentuk siaran yang bertujuan menghibur penonton, seperti musik, komedi (pertunjukan), drama dan permainan (game show). 1. Program Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. 2. Program Musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video atau konser. Program music berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor) ataupun didalam studio (indoor). 3. program pertunjukan adalah siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain yang berada diatas panggung yang menunjukan kemampuannya kepada sejumlah orang atau hanya kepada audien televisi. Contoh : lawakan, sulap, ketoprak dll. 4. Pemainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejulah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesutau. 5. Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenernya.
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.4
Produksi Televisi Kata kunci untuk memproduksi atau membuat program adalah idea tau
gagasan. Dengan demikian setiap program selalu dimulai dari idea tau gagasan, idea tau gagasan inilah yang kemudian diwujudkan melalui produksi. Ide atau gagasan dapat berasal dari mana saja dan dari siapa saja. Terkadang gagasan untuk membuat program dapat berasal dari media massa, misalnya dari siaran radio, surat kabardan sebagainya. Media massa member ide untuk membuat program. Pada stasiun televisi, program yang biasanya diproduksi sendiri adalah program yang terkait dengan berita atau informasi, misalnya : program berita, laporan kriminalitas, program perbincangan atau laporan khusus. Jika dilihat asal mula program televisi ditinjau dari siapa yang memproduksi program, maka kita dapat membagi program sebagai berikut : 1. Program yang dibuat sendiri (In-house Production) Program biasanya adalah program berita (news programme) dan program yang terkait dengan informasi misalnya: laporan khusus, infotaiment, laporan kriminalitas, fenomena sosial, perbincangan (talk show), biografi tokoh, feature, film dokumenter. Program yang menggunakan studio, misalnya game show, kuis, variety show juga termasuk program yang dibuat sendiri. 2. Program yang dibuat pihak lain misalnya : program drama (film, sinetron, telenovela), program music (videoklip), program reality show dan lain-lainnya. 25 Salah satu kunci televisi adalah program acara, dimana dalam membuat sebuah program acara dibutuhkan strategi yang matang agar meningkatkan dan
25
Ibid, Hal : 266
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mempertahankan program tersebut untuk tetap eksis diranah pertelevisian. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam startegi yang yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Strategi juga merupakan bagian dalam proses perencanaan, maka untuk merencanakan suatu tujuan dibutuhkan strategi yang tepat unuk mencapai tujuan tersebut.
2.6
Peran Didalam kamus bahasa Indonesia, peran memiliki arti yang sama dengan
peranan yaitu, pemain atau orang yang menjadi atau melakukan sesuatu yang khas.26 Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunujukan tempat individu pada organisasi masyarakat merupakan unsur statis yang menunujukan tempat individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih banyak menunjukan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu peranan. Tuntutan suatu peranan adalah desakan social
26
Wojowasito S. Kamus Bahasa Indonesia – Lembaga Nasional. Shinta Dharma, Bandung. 1982
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang memaksa individu atau kelompok untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan seseorang. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, itu berarti sudah menjalankan suatu peran. Peranan lebih banyak menunjukan pada fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses. Peranan mencakup tiga Hal27 : 1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. 2. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang didapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur social masyarakat. Setiap peranan bertujuan agar antara individu yang melaksanakan peranan tadi dengan orang-orang disekitarnya yang tersangkut atau ada hubungannya dengan peran tersebut, terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai social yang diterima dan ditaati kedua belah pihak. Ekspetasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok ataupun individu. Tuntutan peranan merupakan desakan social yang memaksa individu atau kelompok untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Ketereampilan peranan merupakan kemampuan memainkan peranan tertentu yang disebut kompetisi social. Konflik
27
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1984. Hal : 270
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
peranan terjadi jika individual atau kelompok mempertemukan berbagai tuntutan peranan yang kontradiktif.
2.7
Produser dalam Produksi Program Televisi
2.7.1
Pengertian Produser Dalam sebuah produksi siaran televisi ada yang dinamankan produser.
Dalam dunia penyiaran khususnya dunia pertelevisian, produser memegang peranan amat penting dalam perputaran roda produksi acara televisi. Produser sendiri berasal dari kata bahasa ingris “to produce” yang berarti menghasilkan. 28 Produser merupakan orang yang memproduksi sebuah acara televisi, bukan membiayai atau menanam investasi dalam sebuah produksi acara televisi.29 Menurut Morissan (2009:274-275), Produser adalah orang
yang
bertanggung jawab mengubah dan membuat ide/gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser harus memastikan adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program TV serta maupun mengelola keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan. Produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya (produser excecutive). Produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan para pendukung modal (investor), klien, atasan, dan juga audien melalui proses produksinya,
28
Indah Rahmawati dan Dodoy Rusnandi. Berkarier di Dunia Broadcast. Laskar Aksara. Jakarta. Hal : 21 29 Ibid Hal : 22
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Sony Set (2008:45), Produser adalah orang yang bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu program sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan disepakati oleh production manager, excecutive produser ataupun dari management. Menurut Effendy (1989:286), Produser adalah orang yang bertanggung jawab atas pengadaan dana, perlengkapan, dan sebagainya dalam pembuatan sebuah film atau acara televisi berbebtuk drama. Produser adalah seorang yang ditunjuk mewakili produser eksekutif untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh produser eksekutif. Oleh karena itu seorang produser harus memiliki kemampuan berpikir dan menuangkan ide atau pemikiran dalam satu tulisan (proposal) untuk suatu program acara baik dan sistematis, serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur-unsur terkait.30 Definisi lain dari produser adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu acara siaran. Sebelum merencanakan suatu ide dan ide ini dapat langsung dari produser yang bersangkutan atau dari orang lain. Selanjutnya ide ini dituangkan dalam suatu naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data yang diperlukan. Penulis naskah melaksanakan tugas sesuai dengan format yang telah direncanakan.31
30 31
Tommy Suprapto. Berkarir di Bidang Broadcasting. Yogyakarta. Media Pressindo. 2006 Hal : 61 Darwanto Satro Subroto. Produksi Acara Televisi. Duta Wacana University Press. 1994. Hal : 52
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6.2 Peran Produser Status sosial dan peran sosial merupakan dua hal yang sangat penting dalam proses sosialisasi, status sosial adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, kedudukan sosial dapat diartikan sebagai tempat seseorang sebagai umum dalam masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain lingkungan pergaulannya, harga dirinya dan hak-hak serta kewajibankewajibannya. Peran (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia menjalankan peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Peranan ini mungkin menyangkut tiga hal yaitu: peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam kehidupan masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturn yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat, sehingga tanpa peran tersebut seseorang tidak mempunyai karakter maupun ciri khas didalam suatu masyarakat, perusahaan maupun organisasi tertentu. Peran produser adalah melaksanakan dan melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, apabila produser melakukan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar, maka dia sudah berperan sebagai seorang produser. Produser bisa saja mempunyai peran eksekutif dimana mereka bertanggung jawab atas beragam program-program baru dan menentukan program
43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang akan dibuat tersebut kedalam sebuah budgeting dan kontrak yang harus dilakukan ataupun dibuat berhubungan dengan program tersebut. Jadi peran produser adalah bertanggung jawab mengubah ide atau gagasan kreatif kedalam konsep yang praktis dan dapat dijual, produser harus dapat memastikan adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program TV, serta mampu mengelola keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan. Terkadang produser juga ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya.32
2.6.3
Tugas dan Tanggung Jawab Menurut morissan Produser bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu
acara siaran, seperti telah kita ketahui bahwa sebelum merencanakan suatu acara, timbul suatu ide-ide merupakan buah pikiran dari seorang perencana acara siaran dalam hal ini seorang produser atau dari orang lain, sesuai dengan teori komunikasi ide merupakan rencana pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton, melalui medium televisi dengan maksud dan tujuan tertentu, karena itu sewaktu akan menuangkan idenya dalam bentuk sebuah naskah siaran, harus selalu memperhatikan factor penonton, agar apa yang disajikan dalam bentuk acara siaran dapat mencapai sasarannya. Selain itu produser disini bisa saja adalah seorang penulis script atau juga bintang atau pemain film yang memberikan dukungan pada jalannya cerita. Tugas utama dari seorang produser TV adalah mengkoordinasikan dan mengontrol semua
32
Morissan. Jurnalistik Televisi. Ramadhan Perkasa, Jakarta Selatan. Hal : 157
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
aspek produksi, dimulai dari pembuatan dan pengembangan ide, mengawasi pemain yang akan di-casting dan melakukan segala pengecekan saat pra produksi, produksi dan setelah produksi. Sudah menjadi hal yang awajar jika seorang produser juga bertanggung jawab secara general pada kualitas dan diminati atau tidaknya suatu acara, meski peranan tersebut tidak menjadi suatu keharusan atau tergantung pada kondisi. Menurut Alan Wurtzel dalam bukunya berjudul Television Production Tugas dan tanggung jawab produser dalam empat tahap. Adapun tugas produser saat pra-produksi, produksi dan pasca produksi : -
Pra Produksi : a. Mengembangkan ide dan gagasan b. Membuat rencana biaya produksi c. Menentukan pengarah acara d. Mengadakan pembicaraan dengan penulis naskah e. Menyetujui berbagai saran dari pengarah acara, penata lampu dan penata dekorasi f. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh rencana produksi
-
Persiapan dan latihan : a. Mengawasi kegiatan produksi secara keseluruhan b. Memperhatikan latihan-latihan dan membuat catatan-catatan yang diperlukan sebagai bahan pengembangan tanpa penambahan anggaran c. Menyetujui perubahan waktu akibat pengembangan
45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Produksi a. Dalam siaran langsung bila diperlukan membantu pengarah acara b. Dalam rekaman bekerja sama dengan pengarah acara untuk memastikan gambar-gambar yang akan digunakan c. Sebagai pemimpin pelaksana produksi
-
Pasca Produksi a. Menyetujui hasil akhir sesuai rencana yang telah ditentukan b. Mengadakan koordinasi dengan stasiun penyiaran untuk promosi atau publikasi Bertanggung jawab terhadap penciptaan dan pengembangan suatu program
sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan disepakati oleh production manager, executive producer ataupun dari management. Ada beberapa pembagian istilah produser dalam system kerja televisi, antara lain:33 a) Produser konten yang membuat konten program televisi. Mereka adalah creator program televisi drama dan non-drama. Istilah produser dalam hal ini mengacu kepada sebuah tim yang membidani berbagai macam ide kreatif program televisi. b) Produser penanggung jawab produksi program adalah orang yang mengendalikan manajemen produksi tayangan televisi. Ia juga memeriksa secara teknis dan mengaudit secara menejemen dan akuanting terhadap
33
Sony Set, Menjadi Perancang Program Televisi Profesioanl. Yogyakarta. Penerbit ANDI. 2008. Hal : 45
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
segala macam hitungan produksi. Ia menjadi manajer dari setiap produksi yang dibuatnya. c) Produser berita olahraga adalah jurnalis televisi yang mampu memimpin tim produksi berita dan olahraga sesuai prinsip jurnalisme dan mengemasnya secara teknis sebagai sebuah tayangan televisi. Beberapa produser bisa saja mempunyai peran eksekutif dimana mereka bertanggung jawab atas beragam program-program baru dan menentukan program yang akan dibuat tersebut ke sebuah budgeting, dan kontrak yang harus dilakukan ataupun dibuat berhubungan dengan program tersebut. Namun biasanya seorang produser juga mengerjakan day-to- day woks, berpartisipasi dalam aktifitas seperti penulisan script, set design, casting, bahkan ikut terlibat saat melakukan penyutradaraan.34 Tugas seorang produser: 35 1. Memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama. Baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi, sesuai dengan anggaran yang telah disepakati. 2. Membuat pemikiran dana yang dibutuhkan untuk biaya suatu produksi. Sebagai seorang yang bertanggung jawab secara umum, maka seorang produser juga terlibat secara tidak langsung dalam pekerjaan lainnya, seperti pada pencari bakat, penulis scenario, penyunting gambar dan sebagainya.
34 35
Darwanto Sasto Subroto, Produksi Acara Televisi. Duta Wacana University Pess. 1992. Hal : 92 Opcit, Hal : 22
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Meskipun pada sebelumnya telah diuraikan secara garis besar tugas produser, kiranya masih harus dijelaskan secara rinci seberapa jauh peran seorang produser. a. Didalam melaksanakan tugasnya seorang produser akan selalu berusaha mengembangkan program siarannya, serta akan mengawasi segala bentuk produksi sejak dari pre production meeting sampai dengan editing video tape dan sebagai seorang yang mempunyai pertanggung jawaban penuh untuk setiap unsur, baik unsur teknik dan perekayasaan, yang semuanya dituangkan kedalam bentuk produksi. b. Untuk itu Alan Wutzel didalam bukunya Television Production menyatakan sebagai berikut: “It has been said that the theacher is an actor’s medium motion pictures a director’s medium and televisi on a producer’s medium”18) Telah dikatakan bahwa pada teater actor merupakan mediumnya di film bioskop sutadara merupakan mediumnya, sedang pada televisi mediumnya adalah produser. c. Dari keterangan Alan Wurtzel diatas, menunjukan betapa besarnya tugas dan tanggung jawab atas peranan seorang produser pada televisi meskipun sudah kita ketahui bersama bahwa tugas pada televisi merupakan tugas kolektif, tetapi meskipun dengan demikian tentu dibutuhkan adanya pimpinan, yang mempunyai wewenang, tanggung jawab, dan mempunyai bakat untuk merencanakan operasional serta dengan penuh pertimbangan sebelum nenutuskan sesuatu, meskipun hal itu tidak dapat ditafsirkan sebagai bertele-tele dan itulah peran seorang produser televisi.
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Hal yang tidak boleh diabaikan adalah sebagai seorang produser mempunyai daya reka dan daya cipta yang tinggi, sehingga tidak berlebihan kiranya kalau sebagai seorang produser harus mempunyai jiwa “showmanship” seperti lelah diuraikan dimuka. Dalam hal ini seorang esekutif produser dari NBC Paul Rauch berpendapat sederhana tapi cukup mengena, seperti yang di kutip oleh Alan Wurtzel sebagai berikut : “ A prodser must have good taste “19 ). Seorang produser harus mempunyai selera yang baik. e. Dari apa yang di sampaikan oleh Paul Rauch tadi dapat dikatakan bahwa memproduksi meliputi bukan saja masalah kemampuan untuk mengetahui masalah insting serta masalah pengalaman tentang apa yang akan dikerjakan tetapi juga bagaimana menerapkan
imajinasi
yang dimiliki
dan kecerdikan untuk
mengembangkannya, hal ini seperti disampaikan dimuka masalah daya reka dan daya cipta. Hanya saja masalah daya reka dan daya cipta tadi kiranya tidak cukup untuk menentukan keberhasilan dalam tugas seorang produser, sebab televisi mempunyai masalah yang sangat kompleks khususnya didalam hal masalah tekhnik dan diminta suatu pengorganisasian yang benar-benar efektif, dan melaksanakan koordinasi yang baik dalam menangani berbagai masalah. f. Dalam hal ini sesuai dengan pendapatnya George Heinemann seorang produser dari NBC yang mengatakan “Producting is 60 percent organization and 40 percent creativity”20)
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kegiatan produksi 60 % merupakan kegiatan pengorganisasian dan yang 40 % merupakan kreatifitas. Dari keterangan Heinemann diatas menunjukan bahwa tanpa kemampuan mengorganisasikan, sangat kecil kemungkinannya dapat merubah bentuk kreatifitas menjadi suatu program televisi yang baik. g. Akhirnya sebagai seorang produser dalam melakukan tugas memproduksi, disamping harus bertindak sebagai seorang komunikator, ia harus mampu pula menyampaikan gagasannya serta mendorong dan membangkitkan semangat kerja teamnya, dalam arti mampu memberikan motivasi, inspirasi membimbing dan memimpin satuan kerja tadi, dimana semua itu merupakan upaya untuk dapat menghasilkan suatu kerja produksi yang memenuhi selera, keinginan serta kebutuhan khalayak siaran. Sesuai dengan hal tersebut diatas, dalam hubungannya dengan kepentingan hal tersebut diatas, dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak muka produser harus melakukan upaya-upaya tertentu agar dapat melakukan pendekatan dengan selera keinginan serta kebutuhan khalayak tadi, dengan jalan melakukan penelitian khalayak. h. Salah satu alasan mengapa seorang produser mempunyai wewenang dan pertanggung jawaban yang penuh, semata-mata hanya karena alasan bisnis, sebab bagaimana pun televisi memerlukan suatu sumber yang terus menerus atau tetapi bagi bahan acaranya dan banyak orang terlibat kedalam produksi acara, dan hampir setiap anggotateam tadi ikut ke dalam kegiatan apabila mereka mempunyai bakat yang diperlukan, kemudian meninggalkan kegiatannya apabila andilnya telah
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
selesai setelah itu hanya seorang produser dan kemungkinan masih ada juga beberapa anggota pelaksana masih mendampinginya sampai selesainya penyiaran dari acara yang telah dikerjakan tadi. Karena itu seorang produser harus mengetahui serba sedikit berbagai pengetahuan yang erat dengan ruang lingkup masalah produksi, baik tentang masalah kamera, tata cahaya, tekhnik editing dan ia harus pula mempunyai pengetahuan tentang berbagai aspek produksi sehingga dapat membuat keputusan yang setepat-tepatnya, disamping itu sebagai seorang produser harus pula mengetahui kemampuan serta keterbatasan setiap unsur produksi dan mengetahui pula tentang anggota setiap team akan kemampuannya dan mampu menilai andil apa yang telah diberikan dalam upayanya mengembangkan hasil kerja produksinya.
2.8
Pengertian Program Talk Show Talk Show merupakan salah satu program televisi yang bersifat informative.
Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan (informasi) kepada audiens. Program informasi tidak hanya selalu program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talk show (perbincangan) misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal, atau dengan siapa saja.36 Pemahamannya menceritakan sesuatu kepada penonton televisi tanpa ilustrasi gambar yang berganti-ganti terasa membosankan. Oleh sebab itu perlu perencanaan yang matang. Seperti memilih topik hangat yang sedang dibicarakan
36
Ibid, Hal : 101
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
oleh masyarakat butuh informasi yang akan disajikan. Dan tentunya didukung dengan membuat penonton merasa senang ketika menyaksikan suatu tayangan. Baik karena permbawaan pembawa acara yang menarik ataupun karena materi yang lucu dan membuat gembira sampai narasumber yang didatangkan orang – orang penting. Talkshow atau perbincangan pada dasarnya adalah kombinasi antara “seni bicara dan seni wawancara”. Semua orang pasti pandai berbicara. Talkshow didefinisikan sebagai keterampilan menyajikan perbincangan bertopik serius. Konsep talkshow adalah37 : 1. Topik yang dipilih, sedang menjadi sorotan. 2. Bersifat analisis, tidak sekedar deskripsi kasus. 3. Menjadi interaksi seimbang diantara narasumber, tidak memonopoli satu orang atau sudut pandang. 4. Terjadi kontrovesi, perdebatan pro-kontra. 5. Ada solusi terbuka pada akhir perbincangan. Mayoritas talkshow dikelola seorang pemandu (host) bersama satu atau lebih tamu pembicara, mendiskusikan sebuah topik yang sudah dirancang sebelumnya. Tiga bentuk talkshow yang popular yaitu38 : a. One on one show
37 38
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, Pustaka Populer LkiS, Yogyakarta, 2004 Hal : 79 Ibid Hal : 79
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pewawancara dan narasumber mendiskusikan dengan dua posisi mikrofon terpisah di ruang studio yang sama. Contoh : acara profil show, problem solve show. b. Panel Discussion (Multiperson discussion) Pewawancara sebagai moderator hadir bersama sejumlah narasumber, contoh : acara controversy show, analysis show. c. Call ini show Program perbincangan yang hanya melibatkan telpon dari pemirsa. Sering kali topic call in show ditentukan dahulu oleh pemandu studio, kemudian ditawarkan untuk direspon pemirsa. Akan tetapi, bisa juga topiknya ditentukan oleh pemirsa saat acara berlangsung. Apa yang diusulkan dan disuarakan pemirsa tidak semuanya layak siar sehingga perlu gate keeper, petugas penyeleksi telpon masuk sebelum ditayangkan. Daya tarik program talk show, terletak pada topic pembicaraan atau permasalahan yang dibicarakan. Tiga kategori untuk mengetahui sampai permasalahan itu menarik. Pertama masalah itu merupakan masalah yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat. Kedua masalah itu mengandung controversial dan konflik diantara masyarakat. Ketiga masalah itu menyangkut atau bersangkut paut dengan kepentingan masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi serta jawaaban yang jelas mengenai permasalahan tersebut.39
39
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta, Pinus Book Publisher, 2007. Hal : 83
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.8.1
Jenis – Jenis Program Talk Show di Televisi Ada berbagai jenis program talk show, yaitu :
1. Jenis Program Talkshow Berdasarkan Materi atau Bahasan : a) Talkshow Hardnews adalah talkshow yang menayangkan atau menyajikan berita atau informasi suatu kejadian atau peristiwa penting yang baru terjadi dan harus segera di sampaikan kepada audience. Dimana informasi atau berita di ulas secara mendalam dengan aktual. b) Talkshow Softnews adalah talkshow yang menayangkan atau menyajikan berita atau informasi yang bersifat ringan, menghibur dan entertainment. Untuk kategori yang kedua ini, talk show biasanya disampaikan dalam suasana yang santai dan penuh keakraban dengan mengundang satu atau lebih narasumber untuk membahas topik yang sedang hangat. Topik-topik yang sifatnya ringan dan mudah dicerna oleh pemirsa. Suasana santai dan ringan itu juga tercermin dari kepiawaian sang tuan rumah acara (host) alias moderator yang menghidupkan suasana dengan komentar-komentar atau ulah jahil yang memancing tawa. c) Talkshow Sponsorship adalah talkshow yang bisa bersifat hardnews atau softnews, namun dimana talkshow tersebut disponsori oleh sebuah produk – produk tertentu untuk mengiklankan produk tersebut kepada audience. Biasanya sponsor atau iklan lebih banyak berminat kepada program – program yang sudah memiliki rating yang tinggi. 2. Jenis Program Talkshow Berdasarkan Isi Wawancara :
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
a) Program uraian pendek atau pernyataan (the talk programme) ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul presenter (penyaji) menceritakan sesuatu yang menarik presenter ini muncul ditengah suatu program feature, diantara sajian music, dan diawal suatu acara sebagai pembukaan suatu acara cerita yang menarik gaya yang disajikan secara khusus. Penonton ini sedang menyaksikan the talk programme. b) Program vox pop suara masyarakat vox pop kependekan dari vox populi dalam istilah Indonesia sebagai suara masyarakat, artinya suatu program yang mengetengahkan pendapat umum tentang suatu masalah. Tujuan dari program ini dapat dibedakan menajdi dua yaitu : vox pop sebagai program vox pop sebagai dalam rangka penelitian. c) Program wawancara program termasuk the talk show programme. Bentuk yang lain adalah diskusi panel dalam hal ini terdapat dua macam wawancara, yaitu wawancara luar studio dan dalam studio. d) Program panel diskusi program ini sebenernya sebuah program yang dapat menambah wawasan penonton akan suatu permasalahan. Kunci utama dan kesuksesan program ini kemanapun moderator dalam hal ini presenter dalam mengendalikan pembicaraan agar tetap segar, tetapi tidak tegang. Memproduksi program talk show baik ditelevisi merupakan suatu kerja sungguh – sungguh. Program ini hanya menjadi program yang membosankan dan ditinggalkan para penonton. Jika program ini disajikan dengan baik penonton memperoleh sesuatu yang sungguh – sungguh yang
55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
berguna, bermakna, dan bukan sekedar program untuk membuang waktu luang.
2.9
Program Talk Show Mata Najwa Mata Najwa adalah salah satu program andalan Metro TV yang sudah
menjadi salah satu program talkshow disukai oleh banyak masyarakat, Mulai dari kalangan atas sampai bawah. Mata Najwa mulai mengudara pada tanggal 25 November 2009 hingga sekarang. Mata Najwa merupakan salah satu program talkshow unggulan Metro TV yang dipandu oleh jurnalis senior, Najwa Shihab. Mata Najwa ditayangkan setiap hari Rabu pukul 20:05 sampai 21.30 WIB. Adapun topik-topik yang dibahas biasanya menyangkut isu nasional, pemerintahan, dan politik. Sejumlah narasumber kelas wahid pernah diundang dalam acara ini, diantaranya
mantan
Presiden
BJ
Habibie,
mantan
Presiden
Megawati
Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kini telah menjadi Presiden RI). Mata Najwa juga pernah menayangkan gambar eksklusif di dalam sel tahanan Lapas Sukamiskin dan Rutan Cipinang dalam episode ”Penjara Istimewa”. Dalam episode tersebut, Najwa ikut melakukan inspeksi mendadak dan berbincang langsung dengan beberapa terpidana kasus korupsi, Adrian Waworuntu, Gayus Halomoan Tambunan, Agusrin Najamuddin dan Anggodo Widjojo. Dalam episode tertentu, Mata Najwa juga menggelar episode off stage yang diadakan di beberapa kampus terkemuka di Indonesia dengan bintang tamu dan narasumber yang kredibel. Antusias para penontonnya yang umumnya para
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mahasiswa sangat tinggi. Bahkan, seringkali para penonton turut dilibatkan dalam acara tersebut dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan tajam.40
2.10
Metro TV PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari Media
Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabarMedia Indonesia. PT Media Televisi Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama "Metro TV" pada tanggal 25 Oktober 1999. Pada tanggal 25 November 2000, Metro TV mengudara untuk pertama kalinya dalam bentuk siaran uji coba di 7 kota. Pada awalnya hanya bersiaran 12 jam sehari, sejak tanggal 1 April 2001, MetroTV mulai bersiaran selama 24 jam Dari awalnya memulai operasi dengan 280 orang karyawan, saat ini Metro TV mempekerjakan lebih dari 900 orang, sebagian besar di ruang berita dan daerah produksi. Stasiun televisi ini mempunyai ciri khas yaitu hanya menyiarkan siaran yang berbau berita educational, jadi jangan berharap bisa menemukan acara yang tidak bermutu di stasiun televisi ini. 41
2.11
Program Talkshow Berkualitas Setiap program, bertujuan dapat digemari oleh penonton yang menyaksikan.
Maka dari itu sebagai tolak ukur suatu program dapat dikatakan suskes atau berhasil, bila suatu program memiliki, rating dan share yang tinggi. Namun tolak
40
http://matanajwa.com/read/about (diakses pada tanggal 27 Desember 2014) Anton Mabruri. Manajemen Produksi Program Acara Televisi: Format Acara Non-Drama, News & Sport. PT. Grasindo, Jakarta. 2013 Hal : 13
41
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ukur berhasilnya program bukan hanya dari rating dan share saja, melainkan kualitas yang jelas dari program tersebut. Program yang berkualitas bisa dinilai dari beberapa ciri-ciri42’43 : 1) Host atau pembawa acara yang professional Pembawa acara atau host, menjadi citra di stasiun TV. Banyak orang yang lebih suka memilih program informasi pada stasiun televisi tertentu karena alasan pembawa acaranya atau presenternya. Banyak hasil survey yang menunjukan alasan penonton memilih suatu program berita karena presenternya memiliki penampilan menarik. Selain penampilan yang menarik, pembawa acara harus memiliki sifat yang cerdas, dapat membawa suasana, berwawasan luas, lucu dan memiliki reputasi baik. Dengan demikian, kredibilitas presenter atau pembawa acara dapat menjadi asset penting suatu program televisi. 2) Topik atau tema yang berbobot dan menarik Membuat program yang berkualitas tentu saja harus memiliki topik atau tema yang menarik untuk di bahas. Dimana tema yang diangkat merupakan sesuatub yang sedang hangat di bahas oleh masyarakat luas. Ketika tema yang akan dibahas menarik dan memiliki pro dan kontra, maka para audience akan tertarik untuk menontonnya. 3) Pro dan kontra yang terkait Tidak hanya itu, di setiap pembahasan harus ada pro dan kontra yang terkait oleh tema, sehingga akan lebih menarik minat audience untuk terus menyaksikan
42 43
Fred Wibowo. Teknik Produksi Program Televisi. Pinus Book Publisher. Yogyakarta. 2007. Hal : 72 Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. PT. Grasindo Anggota Ikapi. Jakarta. 2004. Hal : 153
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
program tersebut. Dimana disetiap pro dan kontra tersebut dilihat atau dinilai dari pokok permasalahan serta narasumber yang dapat menimbulkan sisi pro dan kontra sehingga tercipta suasana pertentangan agar audiens merasa penasaran dengan tema yang sedang dibahas. 4) Narasumber yang mengisnspirasi Dalam membuat program yang berkualitas, bukan hanya host atau topik yang harus di pikirkan, namun tidak lupa dengan narasumber yang harus mengispirasi. Selain itu, narasumber yang di hadirkan dalam talkshow harus memahami dan mengetahui secara jelas tentang persoalan yang berkaitan dengan tema yang dibawakan disetiap episodenya. Terutama narasumber yang bisa dikatakan sebagai public figure (pejabat atau artis), dimana kehadiran mereka disetiap stasiun TV sangat dinantikan oleh para audience. Dengan kehadiran para narasumber yang mengispirasi, maka akan menjadikan program tersebut diminati oleh para audience nya. 5) Shoot the people who talk Shoot the people who talk yang berarti merekam siapa yang berbicara ini bertujuan untuk merekam semua kegiatan atau pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh narasumber ketika memberikan informasi atau jawaban yang ditanyakan oleh host. Dimana pusat perhatian pun diarahkan kepada narasumber sehingga membuat audience yang menonton program tersebut pun akan fokus kepada narasumber.
59
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6) Tata panggung yang menarik Tata panggung yang menarik pun tidak luput dari tolak ukur berkualitasnya sebuah program. Cukup banyak program talkshow
yang sudah lebih
memperhatikan bagaimana bentuk artistic tata panggung yang disesuaikan dengan kebutuhan dari tema yang akan di tayangkan pada setiap episodenya, hal yang mengenai tata panggung dalam sebuah acara televisi bersifat live ataupun tapping, itu sangatlah penting karena itu menyangkut daya tarik program, penyampaian suasana acara, juga penyampaian tema kepada audience yang menontonnya. 7) Rating dan Share yang bagus. Rating dan share merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam sebuah program. Karena rating dan share dijadikan sebuah tolak ukur program tersebut dapat terus bertahan atau tidak, serta dari situlah dapat dilihat apakah program tersebut diminati atau tidaknya oleh masyarakat. Peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran komersial.
60
http://digilib.mercubuana.ac.id/
61
http://digilib.mercubuana.ac.id/