8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Komunikasi Pemasaran Terpadu (KPT) Kata atau istilah komunikasi dalam bahasa Inggris communication, secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi adalah proses di mana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan di mana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.1 Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses penyampaian simbol-simbol yang diartikan sama antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan 1
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi ke5 jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2003), hal 4
9
kelompok dan kelompok dengan massa. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks, yang tidak sesederhana seperti berbincang-bincang dengan rekan kerja atau keluarga. bentuk komunikasi yang lebih rumit akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada komunikan, melalui strategi komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan yang matang. Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian “baru” yang disebut marketing communication (komunikasi pemasaran). Marketing communication adalah aplikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan. Aplikasi itu sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk media yang digunakan, daya tarik pesan dan frekuensi penyajian. Marketing communication juga dapat dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang di kehendaki. Adapun jenis media yang dapat digunakan adalah folder, poster, banner, flyer, televisi, radio, majalah, surat kabar dan media-media lainnya. Definisi lain marketing communication adalah kegiatan pemasaran dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi
10
pada orang banyak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan.2 Secara ringkas komunikasi pemasaran adalah proses penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar sasaran. Perannya vital mengingat peran komunikasi dalam memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan pembeli prospektif. Berkat perkembangan ilmu pemasaran, tujuan komunikasi kini tak lagi terbatas untuk mendorong pembelian pertama, namun juga memastikan kepuasan paska pembelian sehingga mengingatkan kemungkinan terjadinya pembelian berulang dan pembeli tersebut menjadi pelanggan yang loyal.3 Belakangan ini telah terjadi satu tren aplikasi dengan istilah komunikasi pemasaran terpadu (KPT). Bahkan tren ini merupakan salah satu perkembangan yang penting dalam dunia pemasaran tahun 1990-an. Perusahaan di masa lalu sering menganggap elemen komunikasi sebagai aktivitas yang terpisah dari pemasaran, sedangkan filosofi pemasaran saat ini menekankan pentingnya integrasi keduanya untuk meraih sukses, seperti yang diringkas dengan jelas pada kutipan di bawah ini:
2
John E. Kennedy & R. Dermawan Soemanagara, Marketing Communication: Taktik & Strategi, PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006, hal 4-5.
3
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communication: Teks dan Kasus, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hal 23.
11
Pemasar yang sukses dalam lingkungan baru adalah orang yang mengkoordinasikan bauran komunikasi secara ketat, sehingga Anda dapat melihat dari media (periklanan) yang satu ke media lainnya, dari program event yang satu ke program event lainnya dan secara instan dapat melihat bahwa merek tersebut berbicara dengan satu suara. Alasan mendasar dari komunikasi pemasaran terpadu (KPT) ini adalah bahwa komunikasi pemasaran akan menjadi satu-satunya keunggulan kompetitif yang terus berkelanjutan dari suatu organisasi pemasaran di tahun 1990-an memasuki abad 21.4 Asosiasi Biro Iklan Amerika (American association of advertising agencies) berhasil menyusun definisi komunikasi pemasaran terpadu yang menjadi salah satu definisi pertama di bidang ini, yaitu: “a concept of marketing communication planning that regonizes the added value of a comprehensive plan that evaluates the strategies roles of a variety of communication diciplines – for example, general advertising, direct response, sales promotion and public relations – and combines these disiplines to provide clarity, consistency and maximum communicatios impact”. (Suatu konsep perencanaan pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategi dari berbagai disiplin komunikasi – misalnya, iklan umum, respon langsung, promosi penualan, dan hubungna masyarakat – dan menggabungkan berbagai disiplin tersebut guna memberikan kejelasan, konsisten serta dampak komunikasi yang maksimal).5 Definisi tersebut memusatkan perhatiannya pada proses penggunaan seluruh bentuk promosi untuk mencapai dampak atau efek komunikasi yang maksimal. Namun beberapa pihak, antara lain Don Schultz dan rekan menilai definisi tersebut sempit dan bersifat terbatas yang tidak menggambarkan KPT yang sebenarnya.
4
Don E. Schultz, Tannenbaum, dan Lauterborn, Integrated Marketing Communication: Maybe Definition Is In the point of View, Marketing News: 18 Januari 1993, hal 47.
5
Don E. Schultz, Tannenbaum, dan Lauterborn, op.cit, hal 11.
12
Schultz menginginkan perpektif yang lebih luas dengan mempertimbangkan seluruh sumber daya yang tersedia. Komunikasi Pemasaran Terpadu (KPT) adalah proses yang menyatukan berbagai alat promosi sehingga menjadi alat komunikasi yang efektif dalam mempromosikan sebuah produk atau jasa tertentu. Tujuan dari KPT adalah membangun hubungan yang bermanfaat antara karyawan, konsumen, pemilik, dan masyarakat luas.6 2.1.1 Ciri-ciri utama Komunikasi Pemasaran Terpadu (KPT) 1. Mempengaruhi perilaku. Tujuan KPT adalah untuk mempengaruhi perilaku khalayak sasarannya. Karena itu, komunikasi pemasaran tidak hanya digunakan untuk mempengaruhi kesadaran khalayak atas sebuah merek tapi juga mampu menggerakkan orang untuk bertindak. 2. Berawal dari pelanggan dan calon pelanggan. Dalam KPT, penggunaan strategi komunikasi pemasarannya didasarkan pada kebutuhan pelanggan dan calon pelanggan. Oleh karena itu, perlu adanya riset untuk mengetahui keinginan pasar sehingga mampu menyusun metode pemasaran yang tepat dan efektif. 3. Menggunakan satu atau segala cara untuk melakukan “kontak”. KPT menggunakan seluruh bentuk komunikasi yang dapat menghubungkan
6
Don E. Schultz, Tannenbaum, dan Lauterborn, op.cit, hal 17.
13
merek atau perusahaan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Seluruh bentuk komunikasi (misalnya iklan, PR, jaringan distribusi, sales promotion, atau direct marketing) merupakan alat penyampaian pesan yang potensial supaya terjadi kontak atau hubungan antara perusahaan dan pelanggan. 4. Berusaha Menciptakan Sinergi. Supaya perencanaan pemasaran dapat berjalan dengan baik diperlukan kesinambungan atau koordinasi antara semua elemen komunikasi (iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain). 5. Menjalin hubungan. Komunikasi pemasaran yang sukses membutuhkan terjadinya hubungan antara merek dengan pelanggannya. 2.1.2 Proses KPT Komunikasi pemasaran terpadu merupakan cara mamandang keseluruhan proses pemasaran dari sudut pandang pelanggan (customer). Dan sebuah proses KPT yang efektif melalui tahap-tahap sebagai berikut : a. Identity the target audience, dengan mengacu kepada hasil market research dan data sekunder lainnya. b. Determine the communications objectives, menetapkan tujuan dan sasaran komunikasi. c. Design the messaging content, merancang isi pesan yang paling tepat bagi target audience dan sasaran/tujuan yang ditetapkan. Efektifitas penyampaian pesan, menentukan sukses tidaknya KPT.
14
d. Select the means for communications, memilih cara komunikasi (termasuk pemilihan media komunikasi). e. Define the mix of media, budget dan priorities, menetapkan media-media yang akan digunakan, anggaran prioritas. f. Measure the effectiveness of the efforts, mengukur efektivitas usaha yang dilakukan.7 2.2
Model Perencanaan Komunikasi Pemasaran Terpadu Perencanaan
adalah
suatu
proses
pemilihan
dan
pemikiran
yang
menghubungkan fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan menguraikan bagaimana pencapaiannya. Dan tujuan dari perencanaan adalah untuk membentuk dan menyempurnakan produk perusahaan dalam menunjang pertumbuhan atau perkembangan perusahaan.8 Perencanaan adalah sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. Dan menurut Husein Umar, perencanaan merupakan kegiatan atau proses membuat rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya.
7 8
Terence A. Shimp, op.cit, hal 24.
C. M. Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan; Panduan Lengkap dan Praktis Menyususn Rencana Pemasaran yang Strategis dan Efektif, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal 2.
15
Sedangkan perencanaan pemasaran adalah menentukan tujuan, mengevaluasi peluang, menyusun strategi pemasaran yang menguntungkan, mempersiapkan rencana pemasaran dan menyusun program pemasaran.9 Dan menurut Belch & Belch dalam bukunya yang berjudul “Advertising and Promotion, An Integrated Marketing Communication Perspective”, komunikasi pemasaran memiliki alur kerja di mulai dengan rencana pemasaran sampai dengan evaluasi dan monitor program KPT.10 Berikut gambar dari model perencanaan komunikasi pemasaran terpadu:
9
Joseph P. Channon; William D. Perreault; E. Jerome McCarhty, Pemasaran Dasar, Jakarta: Salemba Empat, 2008, hal 40. 10
George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising & Promotion: An Integrated Marketing Communications, Edisi ke-3, Boston: McGraw Hill-Irwin, hal 19.
16
Gambar 2.1 Model Perencanaan Komunikasi Pemasaran Terpadu (KPT)
Review of marketing plan Analysis of promotional program situation Analysis of the communication process Budget determination Develop integrated marketing communication program Advertising
Direct marketing
Sales promotion
PR/Publicity
Personal selling
Advertising
Direct marketing
Sales promotion
PR/Publicity
Personal selling
objectives
objectives
objectives
objectives
objectives
Message objectives strategy
Direct marketing objectives strategy
Sales promotion objectives strategy
PR/Publicity objectives strategy
Personal selling objectives strategy
Media objectives strategy
objectives
objectives
objectives
objectives
objectives
Integrated & implement marketing communications strategies Monitor, evaluate and control integrated marketing communications program
Sumber. Belch & Belch. “Advertising and Promotion, An Integrated Marketing Communication Perspective”. Hal 19
17
Berikut ini penjelasan lebih lanjut dari gambar 2.1 mengenai alur komunikasi pemasaran terpadu: 1) Rencana pemasaran a. Memeriksa keseluruhan perencanaan pemasaran dan tujuannya b. Peranan dari kegiatan periklanan dan promosi c. Menganalisa persaingan d. Menilai pengaruh lingkungan Sebelum melakukan review dalam rencana pemasaran di atas, asumsi atas keputusan yang akan di ambil didasarkan pada hasil analisis. Dan analisis yang di butuhkan
untuk
membantu
menyusun
perencanaan
integrated
marketing
communication adalah: A. Analisis peluang pasar (SWOT) Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya banyak menggunakan analisis SWOT. Tujuannya adalah untuk menyusun strategistrategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan, berikut semua perubahannya dalam mengahadapi pesaing.
18
SWOT
adalah
identifikasi
berbagai
faktor
secara sistematis
untuk
merumuskan strategi perusahaan. SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang (Oppourtunity), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). SWOT membandingkan antara faktor internal kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal peluang dan ancaman. a. Kekuatan (Strength) adalah situasi internal perusahaan yang berupa kompetensi / kapabilitas/ sumber daya yang dimiliki perusahaan, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman. b. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal perusahaan dimana kompetensi atau kapabilitas atau sumber daya perusahaan sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman. c. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal perusahaan yang berpotensi menguntungkan. Perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu industri yang sama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Misal, ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki pemain lain, secara umum akan menjadi peluang bagi perusahaan manapun yang berhasil melihat pasar tersebut. d. Ancaman (Threats) adalah suatu keadaan yang berpotensi menimbulkan kesulitan. Perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu industri yang sama
19
secara umum akan merasa dirugikan, dipersulit atau terancam bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.11 B. Menetapkan pasar sasaran (STP) a) Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah strategi yang dirancang untuk mengalokasikan sumber daya pemasar kepada segmen yang telah didefinisikan. Memposisikan produk (product positioning) adalah strategi yang dirancang untuk mengkomunikasikan manfaat produk untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Segmentasi pasar juga dapat di definisikan seperti suatu konsep yang sangat penting dalam pemasaran. Eric Berkowitz dan rekan mendefinisikan segmen pasar sebagai “dividing up a market into distinct groups that: have common needs, and will respond similarly to a market action”12. (membagi suatu pasar kedalam kelompokkelompok yang jelas: yang memiliki kebutuhan yang sama, dan memberikan respon yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran). Dengan demikian segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau mengelompokkan-kelompokan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen.
11
Triptono, Tedjo, Udan; Manajemen Startegi, (Bandung : Rekayasa Sains, 2005)
12
Eric Berkowitz, Roger A. Kerin dan William Rudelius, Marketing, 6th Edition, Irwin/McGrawhill, 2000.
20
Segmentasi pasar dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu: 1. Segmentasi Demografis Segmentasi konsumen berdasarkan demografis pada dasarnya adalah segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan misalnya: usia, jenis kelamin, pekerjaan konsumen, tingkat penghasilan, agama, suku dan sebagainya. Semua ini disebut dengan variabel-variabel demografi. a. Usia: Biasanya konsumen dibedakan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Tetapi pembagian ini masih dianggap terlalu luas. Belch & Belch membagi segmentasi berdasarkan usia sebagai berikut: NO 1 2 3 4 5 6 7
Kelompok Usia 0-11 tahun 12-17 tahun 18-34 tahun 35-49 tahun 50-64 tahun 65-74 tahun Diatas 75 tahun
Sumber: Belch & Belch, hal 134
b. Jenis Kelamin: Banyak sekali produk yang menggunakan pendekatan jenis kelamin ini dalam pemasarannya. Ada satu merek produk yang ditujukan hanya kepada wanita atau hanya kepada pria, masing-masing memiliki strategi promosi yang berbeda. Saat ini, jumlah penduduk pria dan wanita di Indonesia tidak jauh berbeda. Praktisi pemasaran harus memahami kaitan
21
antara isi media dengan siapa audiens dalam mempersiapkan strategi promosi yang berhasil. c. Pekerjaan Konsumen: Konsumen yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya mengkonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya. Kalangan eksekutif lebih menyukai media yang dapat mendorong daya pikir mereka atau membantu mereka dalam mengambil keputusan misalnya menonton program berita atau film-film di televisi. Sedangkan kalangan pekerja kasar lebih menyukai musik dangdut. d. Tingkat
Penghasilan:
produk
yang
dibeli
seseorang
biasanya
erat
hubungannya dengan penghasilan yang diperoleh rumah tangga orang tersebut. Pendapatan seseorang akan menentukan di kelas sosial mana dia berada dan kedudukan seseorang dalam kelas sosial akan mempengaruhi kemampuannya berakses pada sumber-sumber daya. Menurut Lloyd Warner (1941) kelas sosial dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu: i. Kelas atas ii. Kelas atas bagian bawah iii. Kelas menengah - atas iv. Kelas menengah - bawah v. Kelas bawah vi. Kelas bawah bagian atas
22
e. Agama: Belakangan ini segmentasi agama telah digunakan untuk memasarkan berbagai macam produk. Pada stasiun televisi, segmentasi konsumen berdasarkan agama telah digunakan untuk membuat program-program tertentu misalnya sinetron religius, ceramah agama dan sebagainya. Segmentasi berdasarkan agama hanya dapat diterapkan pada produk tertentu yang pasarnya amat sensitif terhadap simbol-simbol agama. f. Suku: pengelola pemasaran dapat pula melakukan segmentasi konsumen berdasarkan suku dan bangsa sepanjang suku-suku itu memiliki perbedaan yang mencolok dalam hal kebiasaan-kebiasaan dan kebutuhan-kebutuhan bila dibandingkan dengan suku-suku lainnya. 2. Segmenasi Geografis Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara, provinsi, kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan. 3. Segmentasi Psikologis Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan: a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah, golongan rendah.
23
b. Gaya hidup, misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya. c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.13 b) Targeting Targeting berarti memilih pasar sasaran. Langkah ini dilakukan setelah melakukan segmentasi pasar. Pemasar dapat memilih target pasar yang sesuai dengan tahapan segmentasi tersebut. Berikut adalah tiga pendekatan dalam menentukan pasar sasaran.14 1. Mass Marketing Menentukan pasar sasaran yang bertujuan menangkap seluruh pasar melalui satu program pemasaran dasar. 2. Differensiasi Menentukan pasar sasaran dengan menarik dua atau lebih kelompok konsumen dengan strategi pemasaran yang berbeda untuk masing-masing segmen.
13
George E. Belch & Michael A. Belch, op.cit, hal 134.
14
Sutisna, Perilaku Komsumen dan Komunikasi Pemasaran. Rosda, Bandung 2001. Hal 255.
24
3. Pemasaran Konsentrasi Menentukan pasar sasaran dengan cara mempersempit segmen konsumen yang spesifik, dengan satu rencana pemasaran yang melayani kebutuhan segmen yang ditentukan. c) Positioning Positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk dalam bentuk hubungan asosiasif.15 Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di dalam benak konsumen. Positioning sangat penting untuk menciptakan citra produk dibenak konsumen. Hal ini membantu konsumen mengenali perbedaan produk yang bernilai di antara produk tersebut. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana produk atau merek dibedakan dari pesaingnya. 2) Analisis situasi program promosi a. Analisis Internal i. Mengorganisasikan program promosi
15
Sutisna, op.cit. hal 258.
25
ii. Meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menerapkan program promosi iii. Memilih dan mengevaluasi biro iklan iv. Mengevaluasi hasil dari program sebelumnya b. Analsisi Eksternal i. Analisis perilaku konsumen ii. Segmentasi pasar dan target pemasaran iii. Menentukan positioning pasar 3) Analisis proses komunikasi a. Menaganalisis respon penerima proses b. Menganalisis faktor sumber, pesan dan saluran c. Menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang 4) Penentuan anggaran a. Menyusun anggaran sementara komunikasi pemasaran b. Mengalokasikan budget sementara
26
5) Mengembangkan program komunikasi pemasaran terpadu (KPT) a. Advertising i. Menyusun tujuan periklanan ii. Menentukan anggaran periklanan iii. Mengembangkan pesan periklanan iv. Mengembangkan strategi media periklanan b. Direct Marketing i. Menyusun tujuan penjualan langsung ii. Menentukan anggaran penjualan langsung iii. Mengembangkan pesan penjualan langsung iv. Mengembangkan strategi media penjualan langsung c. Sales Promotion i. Menyusun tujuan promosi penjualan ii. Menentukan anggaran promosi penjualan iii. Menentukan & mengembangkan alat promosi penjualan iv. Mengembangkan strategi media promosi penjualan
27
d. PR atau publicity i. Menyusun tujuan hubungan masyarakat ii. Menentukan anggaran hubungan masyarakat iii. Mengembangkan pesan hubungan masyarakat iv. Mengembangkan strategi media hubungan masyarakat e. Personal Selling i. Menyusun tujuan penjualan pribadi ii. Menentukan anggaran penjualan pribadi iii. Mengembangkan pesan penjualan pribadi iv. Mengembangkan peran dan tanggung jawab penjualan pribadi 6) Mengintegrasi & menerapkan strategi komunikasi pemasaran a. Mengintegrasi strategi bauran promosi b. Menciptakan dan menghasilkan iklan c. Membeli slot iklan d. Merancang dan mengimplementasikan program pemasaran langsung e. Merancang dan mendistribusikan bahan promosi penjualan
28
f. Merancang dan mengimplementasikan program humas atau publikasi g. Merancang dan mengimplementasikan program penjualan pribadi 7) Memonitor, mengevaluasi dan mengontrol program komunikasi pemasaran terpadu (KPT) a. Mengevaluasi hasil program promosi / efektivitas. b. Mengambil tindakan untuk mengontrol dan menyesuaikan strategi promosi.16 2.3
Gimmick Menurut Oxford Kamus Inggris kredit gimmick sebagai kata pertama yang
masuk dalam bahasa Inggris di awal abad 20. Gimmick dapat merujuk pada fitur produk yang membuatnya lebih menarik, tetapi tidak penting untuk fungsi dari produk tersebut. Hal ini juga dapat merujuk kepada jenis iklan tertentu yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk, yang disebut gimmick iklan. Gimmick dalam produk yaitu dengan menggunakan warna yang menarik, kemasan, atau fitur lain yang akan menarik pemberitahuan konsumen. Contohnya, seperti pakaian anak-anak yang menggunakan gimmick dengan gambar-gambar dari karakter kartun.17
16
George E. Belch & Michael A. Belch, op.cit, hal 18-24.
17
http://iklaninstan.web.id/60-sering-mendengar-kata-gimmick-apa-itu.html
29
2.4
Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokkan beberapa layanan telekomunikasi
menjadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. Bundling adalah kegiatan penggabungan produk yang terkait secara bersamasama dengan maksud penjualan satu produk. Bundling bisa disebut sebagai suatu cara menciptakan pasar yang lebih besar untuk sebuah produk yang bernilai rendah dengan menjualnya murah digabungkan dengan produk yang lebih tinggi. Dan bundling juga bisa disebut sebagai teknik menawarakan dua atau lebih barang atau jasa pelengkap bersama-sama dalam satu paket penjualan.18 Dan dalam pemasaran, bundling produk adalah strategi untuk menggabungkan penjualan dua produk menjadi satu paket penjualan. Tentu dalam industri selular ada dua kekuatan utama yang bermain, yakni operator dan vendor. Insiatif bundling umumnya dilakukan oleh perusahaan operator seluler dengan menggandeng vendor atau produsen handset. Bundling produk (penggabungan produk) juga bisa disebut sebagai sebuah strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan menjual dua atau lebih produknya dalam satu kemasan dan satu harga.19
18 19
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mbs_045580_chapter2.pdf
http://mazda4education.wordpress.com/2011/01/22/strategi-product-bundling-dan-konsep-kepuasanpelanggan-dalam-kasus-microsoft-corp/
30
2.5
ANDROID Sejak Agustus 2005, Google telah mengakuisisi Android.inc dalam upaya
untuk membidik pangsa seluler dengan mendirikan Google for android sehingga beberapa aplikasi seperti gmail, google talk, google map, google earth, google calendar, blogger, youtube dan lain-lain bisa dengan mudah di akses dari gadget berbasis “Android”. Dan Android itu sendiri yaitu sistem operasi atau operating system atau OS (seperti windows pada komputer dekstop) berbasis linux yang khusus diperuntukan untuk operator seluler, seperti smartphone atau tablet, dengan platform open source-nya memungkinkan para developer aplikasi tertentu untuk menciptakan software yang canggih sebagai fitur pelengkap seperti game, audio, video dan gambar.