BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Terdahulu Sebelum peneliti menyusun skripsi ini lebih lanjut maka terlebih dahulu peneliti menelusuri skripsi yang ada di Kantor Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan perpustakaan digital universitas-universitas di Indonesia. Maksud pengkajian ini adalah bahwa data yang akan diteliti tidak sama dengan skripsi sebelumnya. Adapun penelitian tentang bahasa Arab bagi jamaah haji belum pernah dilakukan di Departemen Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Akan tetapi, sudah pernah dilakukan di Universitas yang lain, yakni: a. Khoirul Muttaqin (2008) dengan judul Strategi Komunikasi Dalam Bimbingan Ibadah Haji di KBIH Bina Umat Kota Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta. Penelitian tersebut membahas tentang strategi komunikasi yang digunakan KBIH Bina Umat kota Yogyakarta dalam bimbingan ibadah haji. Hasil dari penelitian tersebut adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh KBIH Bina Umat kota Yogyakarta dalam bimbingan ibadah haji, metode yang digunakan oleh KBIH Bina Umat kota Yogyakarta, media komunikasi dan effek komunikasi dalam bimbingan ibadah haji di KBIH Bina Umat kota Yogyakarta.
Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian saya adalah: -
Kedua peneliti sama-sama meneliti tentang bahasa komunikasi.
-
Teori
yang
digunakan kedua peneliti
mengenai
komunikasi. -
Metode
yang
digunakan
kedua
peneliti
adalah
penelitian kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaannya adalah: -
Lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kota Medan sedangkan penelitian sebelumnya dilaksanakan di kota Yogyakarta.
b. Sakhiyah Marhamah (2010) dengan judul Pemakaian Bahasa pada Siswa SMA Garut 1. Penelitian tersebut mengenai pemakaian bahasa pada siswa SMA Garut 1 yang merupakan bilingual. Hasil penelitian tersebut menunjukkan pemakaian bahasa siswa SMA Garut 1 dipengaruhi oleh situasi, partisipan, dan topik pembicaraan. Selain itu, perbedaan gender, tingkat kelas di sekolah, dan pemerolehan bahasa pertama juga mempengaruhi pemakaian bahasa mereka.
1) Hukum Ibadah Haji Ibadah haji diwajibkan Allah kepada kaum Muslimin yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Menunaikan ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup. Selanjutnya yang kedua kali dan seterusnya hukumnya sunat. 2) Syarat, Rukun, dan Wajib Haji Syarat supaya dapat melakukan ibadah haji adalah: a) Islam b) Baligh (dewasa) c) Aqil (berakal sehat) d) Merdeka (bukan budak) e) Istita’ah (mampu), maksud mampu disini yakni mampu dalam segala hal, seperti dalam hal biaya, kesehatan, keamanan, dan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan. Rukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib dilakukan, yakni sebagai berikut: a) Ihram b) Wukuf di Arafah
Universitas Sumatera Utara
c) Tawaf Ifadah d) Sa’i (lari antara Safa dan Marwah) e) Cukur f) Tertib Jika salah satu rukunnya ditinggalkan, maka hajinya tidak sah. Wajib haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib dilakukan dalam melaksanakan ibadah haji, yakni sebagai berikut: a) Ihram dari Miqat b) Melontar jamrah Ula, Wusta, dan Aqabah c) Mabit di Muzdalifah d) Mabit di Mina e) Tawaf Wada’ bagi yang akan meninggalkan Makkah. Jika salah satu wajib haji ditinggalkan, maka hajinya tetap sah tetapi harus membayar dam (denda). 3) Macam-Macam Haji Ibadah haji terdiri dari tiga macam, yakni: a) Haji Ifrād, yaitu membedakan haji dan umrah; ibadah haji dan umrah masing-masing dikerjakan tersendiri. Cara pelaksanaan haji ifrad adalah: •
Ihram dari miqat untuk haji
•
Ihram lagi dari miqat untuk umrah serta melaksanakan seluruh pekerjaan umrah. Semua ini dikerjakan setelah menyelesaikan semua pekerjaan haji dan masih dalam bulan haji.
b) Haji Tamattu’ (bersenang-senang), yaitu melakukan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji dan setelah selesai baru melakukan haji. Cara pelaksanaannya adalah: •
Melakukan ihram dari Miqat untuk umrah
Universitas Sumatera Utara
•
Melaksanakan haji setelah menyelesaikan semua pekerjaan umrah, keduanya dikerjakan pada musim haji tahun yang bersangkutan juga. Orang yang mengerjakan haji dengan cara tamattu’ wajib membayar hadyu atau dam (denda), yakni dengan menyembelih seekor kambing.
c) Haji Qirān (bersama-sama), yaitu melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan. Cara pelaksanaannya adalah: •
Melakukan ihram dari miqat dengan niat untuk haji serta umrah sekaligus
•
Melakukan semua pekerjaan haji. Dengan cara ini, berarti seluruh pekerjaan umrahnya sudah tercakup dalam pekerjaan haji.
2.2 Landasan Teori Pada dasarnya dalam melakukan sebuah penelitian, peneliti harus memiliki teori yang digunakan sebagai alat dalam menyelesaikan suatu penelitian. Menurut Hedriksen (1992), teori adalah suatu susunan hipotesis, konsep, dan prinsip pragmatis yang membentuk kerangka umum referensi untuk suatu bidang yang dipertanyakan. Menurut Kerlinger (1973), teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena. Jadi, menurut saya teori adalah suatu konsep yang membentuk kerangka umum dari suatu fenomena. Teori yang akan menentukan hasil dari suatu penelitian dan memudahkan dalam menyelesaikannya sehingga hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan. Bahasa dan komunikasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tidak ada komunikasi tanpa bahasa. Perbincangan bahasa juga dapat dikaitkan dengan pemikiran dan kognisi, gaya wicara, emosi yang
Universitas Sumatera Utara
ditunjukkan melalui isyarat paralinguistis, penanda social dalam wicara, etnisitas, kedwibahasaan dan pemerolehan bahasa ke dua, dan banyak lagi. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Arab bagi jamaah haji Indonesia sampai saat ini,bahasa Arab mempunyai dua kedudukan, yaitu sebagai bahasa agama untuk bahasa ibadah, dan sebagai bahasa komunikasi bagi jamaah haji. Fungsi utama bahasa, adalah sebagai alat komunikasi, atau sarana untuk menyampaikan informasi (fungsi informatif). Tetapi, bahasa pada dasarnya lebih dari sekadar alat untuk menyampaikan informasi, atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, karena bahasa juga berfungsi : 1) untuk tujuan praktis: mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. 2) untuk tujuan artistik: manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia. 3) sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan. 4) untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adatistiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis). Berikut ini adalah contoh percakapan bahasa Arab: a) Bandara Tabel 2.1 Contoh percakapan bahasa Arab di bandara Dari negara manakah anda?
min ayyi baladin anta?
ﺍ ﻣﻦ ﺍﻱّ ﺑﻠﺪ ﺃﻧﺖ؟
Universitas Sumatera Utara
ﺏ ﺃﻧﺎ ﻣﻦ ﺇﻧﺪﻭﻧﺴﻴﺎ
Saya dari Indonesia.
anā min indūnisiyā
Mana paspor anda?
ayna jawāzus safarik?
Ini paspor saya.
hażā jawazus safarī
Mana visanya?
ayna
ta’syīrah
ﺏ ﻫﺬﺍ ﺟﻮﺍﺯ ﺳﻔﺮﻱ ad-
dukhūl?
Apakah
anda
membawa hal ma’aka syahādatun
surat kesehatan?
ṣiḥḥiyyah?
Ya.
na’am
Mana?
ayna hiya?
Ini surat kesehatannya.
hażihi
ﺍ ﺃﻳﻦ ﺗﺄﺷﻴﺮﺓ ﺍﻟﺪﺧﻮﻝ؟
hażā jawazus safarī
Ini visanya.
ﺍ ﺃﻳﻦ ﺟﻮﺍﺯ ﺳﻔﺮﻙ؟
ﺏ ﻫﺬﻩ ﺗﺄﺷﻴﺮﺓ ﺍﻟﺪﺧﻮﻝ ﺍ ﻫﻞ ﻣﻌﻚ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺻﺤﻴﺔ؟ ﺏ ﻧﻌﻢ ﺍ ﺃﻳﻦ ﻫﻲ؟
syahādatun
ﺏ ﻫﺬﻩ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺻﺤﻴﺔ
ṣiḥḥiyyah Silakan
kesana
untuk iżhab hunāka litaftīsyi
pemeriksaan koper.
al-ḥaqā’ib
Ke mana?
ayna ażhab?
ﺍ ﺇﺫﻫﺐ ﻫﻨﺎﻙ ﻟﺘﻔﺘﻴﺶ ﺍﻟﺤﻘﺎﺋﺐ ﺏ ﺃﻳﻦ ﺃﺫﻫﺐ؟
Universitas Sumatera Utara
Silakan ke ruang tunggu.
iżhab
ilā
gurfatul-
ﺍ ﺇﺫﻫﺐ ﺇﻟﻰ ﻏﺮﻓﺔ
intiẓār?
ﺍﻹﻧﺘﻈﺎﺭ؟
Dimana ruang tunggu?
ayna gurfatul-intiẓār
ﺏ ﺃﻳﻦ ﻏﺮﻓﺔ ﺍﻹﻧﺘﻈﺎﺭ
Di sana, di pojok.
hunāka fī az-zāwiyyah
ﺍ ﻫﻨﺎﻙ ﻓﻲ ﺍﻟﺰﺍﻭﻳﺔ
b) Hotel Tabel 2.2 Contoh percakapan bahasa Arab di hotel anā ra’īsul-majmū’ah
Saya ketua rombongan.
ﺍ ﺃﻧﺎ ﺭﺋﻴﺲ ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻋﺔ
Selamat
datang,
saya ahlān wa sahlān, anā
pemilik hotel
ṣāḥibul-funduq
Permisi, dimanakah kamar lau samaḥta, ayna alrombongan kloter 20?
gurafu limajmu’ah ar-
ﺃﻧﺎ،ﺏ ﺃﻫﻼ ﻭ ﺳﻬﻼ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻔﻨﺪﻕ ﺃﻳﻦ،ﺍ ﻟﻮﺳﻤﺤﺖ ﺍﻟﻐﺮﻑ ﻟﻤﺠﻤﻮﻋﺔ
rihlati raqmi al-‘isyrīn?
ﺍﻟﺮﺣﻠﺔ ﺭﻗﻢ ﺍﻟﻌﺸﺮﻳﻦ؟ Di lantai tiga dan empat.
fī aṭ-ṭābiqiṡ-ṡāliṡi waṭṭābiqi ar-rābi’i
ﺏ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﺎ ﺑﻖ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﻭ ﺍﻟﻄﺎﺑﻖ ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ
Universitas Sumatera Utara
Berapa kamar?
ﺍ ﻛﻢ ﻏﺮﻓﺔ؟
kam gurfah?
10 kamar, setiap kamar ‘asyru untuk lima orang.
guraf,
gurfatin
likulli khamsah
asykhāṣ
ﻟﻜﻞ،ﺏ ﻋﺸﺮ ﻏﺮﻑ ﻏﺮﻓﺔ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺷﺨﺎﺹ
Apa kamarnya ber AC?
hal
fī
al-gurfati
mukayyifu al-hawā’?
Ya.
Mana
ﺍ ﻫﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻐﺮﻓﺔ ﻣﻜﻴﻒ ﺍﻟﻬﻮﺍء؟ ﺏ ﻧﻌﻢ
na’am
kunci-kunci ayna mafātīḥul-guraf?
ﺍ ﺃﻳﻦ ﻣﻔﺎﺗﻴﺢ ﺍﻟﻐﺮﻑ؟
kamarnya? Ini dia.
hażihi hiya
Di mana kamar mandi?
ayna al-ḥamām?
ﺏ ﻫﺬﻩ ﻫﻲ ﺍ ﺃﻳﻦ ﺍﻟﺤﻤﺎﻡ؟
Di samping lift. Di setiap huwa jāniba al-miṣ’adi. lantai ada dua kamar mandi, Fī
kulli
didalamnya ada air hangat ḥammāmāni, dan dingin.
ṭābiqin fīhā
mā’un bāridun
.ﺏ ﻫﻮ ﺟﺎﻧﺐ ﺍﻟﻤﺼﻌﺪ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻁﺎﺑﻖ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﺎء،ﺣﻤﺎﻣﺎﻥ ﺳﺎﺧﻦ ﻭ ﻣﺎء ﺑﺎﺭﺩ
Di mana dapurnya?
wa ayna al-maṭbakh?
ﺍ ﻭﺃﻳﻦ ﺍﻟﻤﻄﺒﺦ؟
Universitas Sumatera Utara
Berhadapan dengan kamar huwa
muqābilal-
ḥammām
mandi.
Apakah masjidil haram jauh hal
masjidil-ḥaramu
ﺍ ﻫﻞ ﻣﺴﺠﺪ ﺍﻟﺤﺮﻡ
ba’īdun min hunā?
dari sini?
Ya, akan tetapi tidak terlalu na’am,
lakinlaysa
ﺑﻌﻴﺪ ﻣﻦ ﻫﻨﺎ؟ ﻟﻜﻦ ﻟﻴﺲ ﺑﻌﻴﺪ،ﺏ ﻧﻌﻢ
ba’īdān jiddān
jauh.
Apakah ada terdekat
ﺏ ﻫﻮ ﻣﻘﺎﺑﻞ ﺍﻟﺤﻤﺎﻡ
jalan
ke
yang hal
yūjadu
ﺟﺪﺍ ṭarīqun
Masjidil aqrabu ilā al-ḥaram?
ﺍ ﻫﻞ ﻳﻮﺟﺪ ﻁﺮﻳﻖ ﺃﻗﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺤﺮﻡ؟
Haram?
ﺧﺬ ﻫﺬﺍ،ﺏ ﻧﻌﻢ
Ya, ambil jalan ini dengan na’am, khuż hażā aṭlurus, dan di samping jalan ṭarīqa ‘alā ṭūl, wa fī
ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻋﻠﻰ
taqāṭ’i aṭ-ṭuruqi iżhab
beloklah ke kanan.
ilāl-yamīn
ﻭﻓﻲ ﺗﻘﺎﻁﻊ،ﻁﻮﻝ ﺍﻟﻄﺮﻕ ﺍﺫﻫﺐ ﺇﻟﻰ .ﺍﻟﻴﻤﻴﻦ
c) Masjid Tabel 2.3 Contoh percakapan bahasa Arab di masjid Apakah waktu shalat telah hal ḥāna waqtuṣ-ṣalāh?
ﺍ ﻫﻞ ﺣﺎﻥ ﻭﻓﺖ
tiba?
Universitas Sumatera Utara
ﺍﻟﺼﻼﺓ؟ Ya, waktu shalat telah tiba.
na’am, ḥāna waqtuṣṣalāh
ﺣﺎﻥ ﻭﻗﺖ،ﺏ ﻧﻌﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ
Apakah anda sudah shalat?
hal ṣalayta?
ﺍ ﻫﻞ ﺻﻠﻴﺖ؟
Belum, saya belum shalat.
lā, lam uṣalli
ﻟﻢ ﺃﺻﻞ،ﺏ ﻻ
Apakah anda akan shalat hal satuṣalli jama’atan fīl-masjid?
berjamaah di masjid?
Ya,
saya
akan
shalat na’am,
berjamaah.
Apakah
ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ؟ sauṣallī
jama’atan
shalat
ﺍ ﻫﻞ ﺳﺘﺼﻠﻲ ﺟﻤﺎﻋﺔ
telah hal budiatiṣ-ṣalāh?
ﺳﺄﺻﻠﻲ،ﺏ ﻧﻌﻢ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﺍ ﻫﻞ ﺑﺪﺋﺖ ﺍﻟﺼﻼﺓ؟
dimulai? Belum,
shalat
belum lā, lam tubda’ aṣ-ṣalah
ﻟﻢ ﺗﺒﺪﺃ ﺍﻟﺼﻼﺓ،ﺏ ﻻ
dimulai. Apakah
anda
telah hal tawaḍḍa’ta?
ﺍ ﻫﻞ ﺗﻮﺿﺄﺕ؟
berwudhu? Ya, saya telah berwudhu.
na’am, tawaḍḍa’tu
ﺗﻮﺿﺄﺕ،ﺏ ﻧﻌﻢ
Di manakah tempat wudhu?
ainal-maiḍa’?
ﺍ ﺃﻳﻦ ﺍﻟﻤﻴﻀﺎء؟
Di sana di depan masjid.
hunāka, amāmal-masjid
ﺃﻣﺎﻡ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ،ﺏ ﻫﻨﺎﻙ
Universitas Sumatera Utara
Apakah
ada
ﺍ ﻫﻞ ﻳﻮﺟﺪ ﺣﻤﺎﻡ
kamar hal yūjad ḥammāmun
mandinya?
hunāka?
Ada, ada juga toilet.
na’am,
ﻫﻨﺎﻙ؟ wa
każalika
ﻭ ﻛﺬﻟﻚ ﺩﻭﺭﺓ،ﺏ ﻧﻌﻢ
dauratul-miyāh
ﺍﻟﻤﻴﺎﻩ
d) Pasar Tabel 2.4 Contoh percakapan bahasa Arab di pasar Apa yang dapat saya bantu, ayyu bu?
Apakah
khidmatin
yā
sayyidati?
anda
ﺍ ﺃﻱ ﺧﺪﻣﺔ ﻳﺎ ﺳﻴﺪﺗﻲ؟
punya hal ‘indaka ṣābūnul-
ﺏ ﻫﻞ ﻋﻨﺪﻙ ﺻﺎﺑﻮﻥ
deterjen?
gasīl?
Ya, apa anda mau?
na’am, hal turīdīn?
ﻫﻞ ﺗﺮﻳﺪﻳﻦ؟،ﺍ ﻧﻌﻢ
Ya, beri saya sekilo.
na’am, a’ṭinī kīlū
ﺃﻋﻄﻨﻲ ﻛﻴﻠﻮ،ﺏ ﻧﻌﻢ
Apakah anda ingin yang hal lain?
ﺍﻟﻐﺴﻴﻞ؟
turīdīn
syaian
ākhar?
Ya, berikan saya sabun dan na’am, a’ṭinī ṣābūnun pasta gigi.
wa ma’jūnal-asnān
ﺍ ﻫﻞ ﺗﺮﻳﺪﻳﻦ ﺷﻴﺌﺎ ﺁﺧﺮ؟ ﺃﻋﻄﻨﻲ،ﺏ ﻧﻌﻢ ﺻﺎﺑﻮﻥ ﻭ ﻣﻌﺠﻮﻥ
Universitas Sumatera Utara
ﺍﻷﺳﻨﺎﻥ Apakah anda ingin sikat hal turīdīn fursyatalgigi?
insān?
Ya, berikan saya satu.
na’am, a’ṭinī wāḥid
Apakah anda ingin yang hal
ﺍﻷﺳﻨﺎﻥ؟
turīdīn
ﺃﻋﻄﻨﻲ ﻭﺍﺣﺪ،ﺏ ﻧﻌﻢ
syaian
ākhar?
lainnya?
sekaleng sarden, dan sekilo ‘ulbatan sayyaridīn
ﺍ ﻫﻞ ﺗﺮﻳﺪﻳﻦ ﺷﻴﺌﺎ ﺁﺧﺮ؟
Ya, berikan saya garam, na’am, a’ṭinī milḥān wa
gula.
ﺍ ﻫﻞ ﺗﺮﻳﺪﻳﻦ ﻓﺮﺷﺔ
minaswa
kīlū
ﺃﻋﻄﻨﻲ ﻣﻠﺤﺎ،ﺏ ﻧﻌﻢ ﻭﻋﻠﺒﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺎﺭﺩﻳﻦ ﻭ ﻛﻴﻠﻮ
minas-sukkar
ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻜﺮ Apakah anda ingin susu?
ﺍ ﻫﻞ ﺗﺮﻳﺪﻳﻦ
hal turīdīn al-ḥalīb?
ﺍﻟﺤﻠﻴﺐ؟ Ya,
berikan
saya
satu na’am, a’ṭinī ‘ulbatan
kaleng, dan berikan juga wāḥidatan, a’ṭinī ayḍān sekaleng kecil kopi dan ‘ulbatan
ﺃﻋﻄﻨﻲ،ﻭﺍﺣﺪﺓ
wa
ﺃﻳﻀﺎ ﻋﻠﺒﺔ ﺻﻐﻴﺮﺓ
ulbatan mutawasiṭatan
ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻬﻮﺓ ﻭ ﻋﻠﺒﺔ
sekaleng sedang teh. Berapa minal-qahwati harga seluruhnya?
ṣagīratan
ﺃﻋﻄﻨﻲ ﻋﻠﺒﺔ،ﺏ ﻧﻌﻢ
minasy-syāyi. Bikam aljamī’?
ﻣﺘﻮﺳﻄﺔ ﻣﻦ
Universitas Sumatera Utara
ﺑﻜﻢ ﺍﻟﺠﻤﻴﻊ؟.ﺍﻟﺸﺎﻱ ﺍ ﺳﺒﻌﺔ ﺭﻳﺎﻻﺕ
sab’ah riyālātin
7 real.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori Elemen Komunikasi atau unsur-unsur yang membentuk komunikasi yang diasaskan oleh Joseph Dominick. Menurut Joseph Dominick (2002), setiap peristiwa komunikasi akan melibatkan elemen komunikasi, yang meliputi: sumber, enkoding, pesan, dekoding, penerima. Komunikasi
secara
etimologis
berasal
dari
bahasa
latin
Communicate dengan kata dasar Communis yang berarti sama maksudnya adalah bahwa orang yang menyampaikan dan orang yang menerima mempunyai persepsi yang sama tentang apa yang disampaikan. (Djamalul Abidin, 1996:16). Pengertian
komunikasi
secara
terminologis,
adalah
proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. (Onong Uchjana Effendy, 1993:4) Berikut
ini
adalah elemen-elemen
komunikasi
menurut
Joseph
atau
sering
disebut
dengan
Dominick(2002): a.
Sumber
pengirim
pesan
pula
komunikator. Komunikator bisa jadi adalah individu, kelompok atau bahkan organisasi. Fungsi komunikator ialah pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam bentuk pesan untuk membuat komuikan menjadi tahu atau berubah sikap, pendapat, atau perilakunya. Menurut Hovland (1953), karakteristik sumber berperan dalam mempengaruhi peneimaan awal pada pihak penerima pesan, namun memiliki efek minimal dalam jangka panjang. Teori menegaskan bahwa status, kehandalan, dan keahlian sumber menambah bobot kualitas pesan.
Universitas Sumatera Utara
b.
Enkoding adalah proses yang tejadi di otak untuk menghasilkan pesan. Enkoding juga dapat diatikan sebagai kegiatan yang dilakukan sumber untuk menerjemahkan pikiran dan ide-idenya ke dalam suatu bentuk yang dapat diterima oleh indra pihak penerima. Enkoding dalm proses komunikasi dapat berlangsung satu kali, namun dapat terjadi beberapa kali.
c.
Pesan adalah hasil dari proses enkoding yang dapat dirasakan atau diterima oleh indra. Pesan yang disampaikan manusia dapat berbentuk sederhana, namun bisa memberikan pengaruh yang cukup efektif. Pesan merupakan simbol verbal dan atau non verbal yang mewakili perasaaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber.
d.
Dekoding adalah kegiatan untuk menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang ia terima menjadi gagasan yang dapat dipahami.
e.
Penerima atau receiver adalah sasaran atau target dari pesan. Penerima juga disebut dengan komunikan. Penerima dapat berupa satu individu, satu kelompok, lembaga, atau bahkan suatu kumpulan besar. Penerima pesan dapat ditentukan oleh sumber, atau juga tidak dapat ditentukan oleh sumber.
Dalam
melakukan komunikasi,
ada
proses
komunikasi.
Proses
komunikasi terbagi menjadi dua, yaitu: a) Proses komunikasi secara primer, yaitu proses penyampaian pesan pada orang lain dengan memakai lambang (simbol) sebagai media. Contohnya: bahasa, isyarat, gambar, dan warna yang secara langsung dapat “menerjemahkan” pikiran komunikator kepada komunikan. b) Proses komunikasi secara sekunder, yaitu proses penyampaian pesan pada orang memakai alat (sarana) sebagai media setelah memakai lambang sebagai media pertama. Alat tersebut antara lain: telepon, surat, telex, radio, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa seseorang atau anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Penguasaan keterampilan bergaul dalam lingkungan sosial dimulai dengan penguasaan kemampuan berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa dapat dimaknai sebagai suatu sistem tanda, baik lisan maupun tulisan dan merupakan sistem komunikasi antar manusia. Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi verbal serta dapat dipelajari secara teratur tergantung pada kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang, demikian juga bahasa merupakan landasan seseorang untuk mempelajari hal-hal lain. Sifat-sifat komunikasi, antara lain: a) Verbal, kegiatan komunikasi yang menggunakan lambang bahasa sebagai media komunikasi. Lambang bahasa dibagi menjadi dua, yaitu: bahasa lisan dan bahasa tulisan. b) Nonverbal, yaitu komunikator menggunakan isyarat badan atau gambar sebagai media komunikasi. Bentuk-bentuk komunikasi, antara lain: a. Komunikasi antarpribadi, adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. Komunikasi antarpribadi melibatkan sejumlah orang yang relatif kecil, berlangsung dengan jarak fisik yang dekat, bertatap muka, memungkinkan jumlah maksimum daluran indrawi, dam memungkinkan umpan balik segera. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah: pihak-pihak berkomunikasi mengirim pesan dan menerima secara simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai komunikasi yang paling dan sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap muka ini membuat manusia lebih akrab dengan sesamanya. b. Komunikasi kelompok, adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi
yang
dilakukan kelompok kecil. Komunikasi kelompok dengan sendirinya juga melibatkan komunikasi antarpribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok. c. Komunikasi publik, adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang, yang tidak bisa dikenal satu per satu. Komunikasi demikian juga disebut pidato, ceramah, kuliah(umum). Ciri-ciri komunikasi publik adalah: 1) Terjadi di tempat umum, misalnya di auditorium, kelas, tempat ibadah, atau tempat lainnya yang dihadiri sejumlah orang besar. 2) Merupakan peristiwa sosial yang talah direncanakan alih-alih peristiwa relatif informal. 3) Terdapat agenda 4) Beberapa orang ditunjuk untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan meghibur, memberikan penghormatan, atau membujuk. d. Komunikasi massa, ialah komunikasi melalui media surat kabar, film, radio, dan televisi. Komunikasi massa banyak melibatkan komunikator, berlangsung melaui sistem bermedia dengan jarak fisik yang rendah, memunkinkan penggunaan satu atau dua saluran indrawi (penglihatan dan pendengaran), dan biasanya tidak mungkin umpan balik segera. Komunikasi kelompok kecil, publik, dan organisasi umumnya melibatkan
Universitas Sumatera Utara
lebih banyak komunikator daripada kominikasi publik namun lebih sedikit komunikator daripada komunikasi massa. e. Komunikasi lisan dan tertulis, adalah komunikasi bisa disampaikan melalui alat-alat seperti memo, surat, laporan, catatan, dan surat kabar. Komunikasi tulisan mempunyai manfaat dalam hal penyediaan laporan atau dokumen untuk kepentingan di waktu mendatang. Penyampaian pesan melalui komunikasi lisan dan tertulis dirasa cukup efisien dengan maksud dan alasan tertentu. Banyak faktor yang menentukan pada saat melancarakan komunikasi, yaitu: perkembangan waktu, biaya, kecepatan preferansi pribadi, keterampilan berkomunikasi individual sumber-sumber daya yang tersedia dan pertimbangan lain menjadi kriteria pengambilan keputusan.
Jamaah haji juga menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa agama dan bahasa perdagangan. Bahasa agama adalah ungkapan serta perilaku keagamaan dari seseorang atau sebuah kelmpok sosial. Para jamaah haji menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa agama disaat mereka melakukan tata cara haji, sholat, dan berdo’a.
Bahasa perdagangan adalah ragam bahasa yang lazim digunakan dalam dunia perdagangan. Jamaah haji juga menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa perdagangan ketika mereka di tanah suci. Ketika jamaah haji berbelanja, maka tidak sedikit dari mereka yang menggunakan bahasa Arab untuk berbicara dengan penjual di sana. Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mempelajari bahasa: a. Faktor budaya Penggunaan bahasa sebagai sarana komunikasi juga kuat dipengaruhi oleh budaya masing-masing individu yang terlibat baik sebagai komunikator maupun komunikan.
Universitas Sumatera Utara
Bahasa merupakan sarana komunikasi budaya yang penting karena menggambarkan
kebudayaan
pemakai
bahasa
tersebut
dan
membudayakannya melalui penggunaannya. (Kurniawan, 2003) Budaya adalah pikiran, akal budi, yang didalamnya juga termasuk adat istiadat(KBBI,2005:169). Budaya dapat diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan dari pikiran atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa dan pikiran memiliki hubungan timbal balik yang dapat dipahami bahwa pikiran disini dimaksudkan sebagai sebuah perwujudan kebudayaan. Dalam interaksi antara penutur dan lawan tutur timbullah beberapa perilaku
berdasarkan
pemikiran
masing-masing
sehingga
lahirlah
kebiasaan atau budaya. Budaya dan kebiasaan akan berbeda tergantung siapa dan dimana bahasa atau pengguna bahasa itu berada. Orang-orang Arab memiliki pola komunikasi pada umumnya termasuk salah satu tipe komunikasi yang amat ekspresif yang memadukan bahasa verbal dengan non-verbal lainnya guna meyakinkan lawan bicaranya. Meskipun warga di Arab umumnya beragama Islam, ini tidak berarti bahwa cara dan etika mereka dalam berkomunikasi selali santun seperti diajarkan
Al-qur’an
dan
Sunnah.
Sebagian
dari
cara
mereka
berkomunikasi bersifat kultural semata-mata. Jadi, ini sangat penting untuk dipahami oleh orang-orang yang akan berkunjung ke Mekkah baik untuk menunaikan ibadah umrah maupun haji. Gaya komunikasi orang Arab, seperti gaya komunikasi orang-orang timur tengah lainnya yang berbicara langsung dan lugas. Umumnya orang Arab suka berbicara berlebihan dan banyak basa-basi. b. Faktor sosial Pengaruh faktor-faktor sosial berpengaruh pada perilaku tutur. Aspek yang berbeda dan beragam pengetahuan diperoleh seorang individu pada suatu kelompok masyarakat yang berbeda diperoleh saat mereka belajar menggunakan bahasa yang sesuai dalam komunitasnya. Pengetahuan dan kemampuan inilah yang disebut kompetensi sosiolinguistik.
Universitas Sumatera Utara
Bangsa Arab mempunyai kekuasaan perekonomian dengan melakukan perniagaan dan perdagangan baik lewat daratan maupun perairan. Perdagangan yang bangsa Arab lakukan tidak lepas dari bahasa sebagai alat untuk menyatakan maksud mereka sehingga terjadilah komunikasi antar bangsa.
c. Faktor agama Bahasa
merupakan salah satu alat komunikasi yang paling sering
digunakan. Dengan bahasa kita bisa mempelajari sesuatu. Demikian pula dalam mempelajari agama. Diketahui apa itu agama, seluk beluk agama, aturan agama dan segala sesuatu yang berhubungan dengan agama dapat kita pelajari dengan menggunakan bahasa. Hubungan antara agama dan bahasa adalah dengan bahasa kita dapat memahami agama, atau agama tidak dapat dipahami tanpa adanya bahasa. Bahasa Arab merupakan bahasa persatuan umat Islam, sebagai bahasa Alqur’an telah dapat membuktikan berbagai macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan manusia. Bahasa Arab juga mempunyai kedudukan dan kepentingan untuk mengembangkan dan menyiarkan agama melalui bahasa. d. Faktor politik Bahasa merupakan kekuasaan dan sangat berperan dalam mencapai tujuan nasional maupun internasional suatu bangsa (Kurniawan,2003). Dalam perpolitikan, tokoh-tokoh politik mempergunakan dan mendayagunakan bahasa bukan saja untuk menyatakan ide, pendapat, atau pikirannya, tetapi juga menyembunyikan pikirannya yang mengandung kepentingankepentingan yang harus dipertahankan. Hubungan dunia Arab dengan dunia Internasional bukan hanya terjadi dengan pesat pada sekarang ini, akan tetapi sudah mendapat perhatian berabad-abad lamanya.
Universitas Sumatera Utara
Pada hakikatnya negara-negara lain tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan bahasa Arab sebagai bahasa agama Islam, tetapi mereka mempelajari bahasa Arab adalah untuk menguasai politik dunia timur.
Universitas Sumatera Utara