BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya semua perpustakaan merupakan suatu intansi yang memiliki proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada penggunanya seperti sivitas akademika. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (1994:3) dinyatakan bahwa : “Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unit pelayanan tehnik (UPT) perguruan tingi, yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat serta melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakan akademis pada umumnya”. Definisi perpustakaan perguruan tinggi menurut Sulistyo Basuki (1991: 51) adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berfaliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi membantu perguruan tinggi mencapa tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat). Selain itu, menurut Noerhayati (1988: 1), Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral
dari suatu
lembaga induknya yang bersama-sama unit lainnya tetapi dalam peranana yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapa tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).
2.2 Jenis-Jenis Layanan Perpustakaan Layanan pengguna perpustakaan merupakan aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada anggota perpustakaan. Jumlah jenis atau macam layanan pengguna perpustakaan
sebenarnya
cukup
banyak.
Semua
layanan
tersebut
penyelenggaraannya disesuaikan dengan kondisi tenaga perpustakaan dan kebutuhan penggunanya. Menurut Puji Hastuti (2012) “Jenis-jenis layanan tersebut antara lain layanan sirkulasi, layanan referens, layanan penyebaran informasi terbaru, layanan penerjemahan, layanan fotokopi (jasa reproduksi)”.
Adapun jenis-jenis layanan perpustakaan menurut Andi Khadir (2011 :7) ialah : 1. Layanan sirkulasi Layanan sirkulasi adalah layanan yang menyangkut peredaran bahanbahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan. Pada layanan sirkulas ini dilakukan proses peminjaman bahan pustaka yang boleh dipinjam, penentuan jangka waktu membuat laporan perpustakaan. Jenis koleksi yang dipinjam biasanya terbatas kepada bahan tercetak saja. Pemakai yang bukan anggota biasanya tidak boleh meminjam, mereka hanya diperbolehkan membaca di tempat. 2. Layanan Referensi Layanan referensi adalah kegiatan pelayanan perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cara menjawab pertanyaan dengan menggunakan koleksi referens serta memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi referens. 3. Layanan Penelusuran Literatur Layanan ini biasanya diselenggarakan oleh perpustakaan khusus (lembaga penelitian) dan perpustakaan perguruan tinggi. Pada kedua perpustakaan ini seringkali pemakainya, karena kesibukannya yang luar biasa tidak sempat mencari sendiri informasi atau literatur yang dibutuhkannya. Pada kasus yang demikian ini maka pustakawan harus
dapat membantu mereka mencarikan informasi dan literatur yang dibutuhkan dan diminta pengguna. 4. Layanan penerjemahan Untuk menyelenggarakan layanan ini perpustakaan haurs benar-benar meniliki pustakawan yang menguasai bahasa asing. Bahkan bukan itu saja, pustakawan juga sebaiknya menguasai bidang ilmu yang artikelnya akan diterjemahkan, karena banyak sekali istilah-istilah khusus dalam artikel yang mempunyai istilah-istilah khusus pula dalan bahasa Indonesia. Dengan demikian diharapkan hasil terjemahannya dapat mendekati kesempuranaan. Dalam buku Perpustakaan Sekolah (2007:169) dinyatakan bahwa sistem layanan yang dilakukan perpustakaan dapat dibagi menjadi dua macam sistem layanan, yaitu sistem layanan terbuka, sistem layanan tertutup, yaitu sebagai berikut : a. Sistem layanan terbuka Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari koleksi perpustakaan. Pada sistem ini biasanya pengguna perpustakaan dapat melakukan browsing bahan pustaka dari koleksi-koleksi yang ada. Jika pemakai tidak menemukan bahan pustaka yang dbutuhkan, maka ia dapat menemukan alternatif lain yang mungkin bisa menggantikan bahan pustaka yang tidak ditemukan.
b. Sistem layanan tertutup Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pemakai perpustakaan mengambil sendiri bahan pustaka di perpustakaan. Dengan kata lain pengguna tidak boleh mengambil koleksi bahan pustaka yang diinginkan di rak, tetapi harus melalui petugas perpustakaan. Pengguna dapat memilih koleksi bahan pustaka yang diinginkannya melalui katalog yang disediakan. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan perpustakaan adalah pemberian layanan informasi kepada pemakai perpustakaan yang berkaitan dengan jenis-jenis layanan maupun sistem layanan yang digunakan. 2.3
Layanan Referensi Menurut Bishop, layanan rujukan dapat di katakan sebagai “layanan
yang diberikan oleh pustakawan untuk memberikan informasi tambahan kepada pemustaka” (dalam Cassel, 2006).
Dapat dikatakan bahwa layanan referensi
merupakan layanan yang diberikan oleh pustakawan di perpustakaan untuk membantu para pemustaka dalam mencari informasi yang tepat dan berguna dalam menjawab permasalahan sedang mereka hadapi. Ada beberapa jenis layanan yaitu: 1. Menurut Louis Shores (1954), “pelayanan referensi merupakan bagian dari pelayanan perpustakaan yang tugasnya menginterprestasikan seluruh koleksi perpustakaan untuk kepentingan pemakainya.”
2. Menurut Winchell (1967), pelayanan referensi merupakan sebagaian layanan perpustakaan yang secara langsung berhubungan dengan pembaca dalam memberikan informasi dan pengguna koleksi perpustakaan untuk kepentingan studi riset. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan, bahwa layanan referensi adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di perpustakaan yang khusus melayankan atau menyajikan koleksi referensi kepada para pemakai atau pengunjung perpustakaan. 2.4 Jenis Koleksi Referensi Koleksi referensi dapat diberikan menurut sifat maupun macam isi informasi (Sumardji, 1992 :12 ) a. Menurut sifat informasi. Koleksi referens terdiri dari : 1.
Koleksi Referensi Umum Yaitu koleksi referensi bahan perpustakaan sekunder yang memberikan informasi umum, contohnya : The Columbia Encylopedia, New York : Colombia University Press, 1950.
2.
Koleksi Referensi Khusus Yaitu koleksi referensi bahan perpustakaan sekunder yang member informasi khusus mengenai subyek, contohnya : Jerone K Pestov, Encyclopedia of Acounting System, New Jersey : Prentice – Hal Inc, 1976.
b. Menurut macam dari isi informasinya, koleksi referensi terdiri dari: 1.
Almanak ; Adalah buku yang berisi penanggalan hari, minggu, bulan dengan catatan kejadian astronoimi yang penting dan hari raya dalam tahun yang bersangkutan.
2.
Buku Pegangan ; Adalah buku yang memuat petunjuk dan pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Buku pegangan sering juga disebut “handbook”.
3.
Buku tahunan ; Merupakan terbitan tahunan berisi informasi mutakhir dalam bentuk distriktif atau statistic yang kadang hanya terbatas pada sebuah subyek saja
4.
Directory ; Adalah daftar tokoh atau organisasi/lembaga yang disusun secara sistematik, biasanya menurut abjad atau subyek dan meberikan data mengenai kegiatan, nama, alamat, dan sebagainya
5.
Ensiklopedia ; Merupakan koleksi referensi yang menyajikan informasi mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan atau salah satu cabang pengetahuan.
6.
Kamus ; Adalah bahan acuan yang berisi daftar kata dengan artinya atau daftar istilah dengan artinya yang disusun secara alfabetis.
7.
Sumber Biografi ; Adalah buku yang memuat uraian mengenai riwayat hidup, dan tauladan, visi, dan misi tokoh – tokoh yang terkenal.
8.
Sumber Geografi ; Adalah sumber informasi yang berisi peta atau gambaran daerah di permukaan bumi.
9.
Bibliografi ; Adalah buku acuan yang berisi daftar buku atau bahan pustaka yang disusun secara sistematis.
10. Terbitan pemerintah ; Adalah terbitan yang dikeluarkan oleh pemerintah, biasanya berkaitan dengan kebijakansanaan yang dibuat oleh pemerintah. 11. Indeks ; Adalah koleksi referensi yang memuat istilah, artikel atau karya tulis yang dilengkapi dengan informasi di mana hal tang akan di indeks dapat ditemukan. 12. Abstrak ; adalah sari karangan atau inti sari dari suatu tulisan. Abstrak biasanya berisikan point – point penting dari penulisan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa jenis-jenis koleksi referens dapat dibagi menurut sifat dan isi informasi sehingga dapat memahami masingmasing fungsi dari jenis koleksi tersebut agar dalam mencari informasi di perpustakaan berjalan efektif dan efisien.
2.5 Fungsi Layanan Referensi Agar fungsi pelayanan referensi dapat berjalan baik, maka tugas refernsi perlu memahami terlebih dahulu fungsi- fungsi dari referensi (Sumardji,1992: 25): Fungsi – fungsi referensi adalah sebagi berikut ; 1. Fungsi pengawasan Petugas referensi dapat mengawasi pemustaka, baik dalam hal kebutuhan informasi yang diperlukan maupun latar belakang sosial dan tingkat pendidikannya, agar dapat menjawab pertanyaan panunjang dengan tepat 2. Fungsi informasi Petugas referensi dapat memberikan informasi penunjang, yaitu meberikan jawaban terhadap pertanyaan singkat maupun penelusuran informasi yang luas dan mendetail sesai dengan kebutuhan pemakai, informasi ini terpenting dalam pelayanan referensi. 3. Fungsi bimbingan Petugas harus menyediakan waktu guna memberikan bimbingan kepada pemustaka perpustakaan untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan, misalnya melalui katalog perpustakaan, buku – buku referensi serta bahan pustaka lainnya. 4. Fungsi instruksi Memberikan pengarahan dan bantuan pada pengguna mengenai cara menggunakan perpustakaan maupun koleksi referensi (Rahayuiningsih, 2007:104). Petugas referensi memperkenalkan kepada pemustaka
tentang bagaimana menggunakan perpustakaan yang baik. Disamping itu, ditujukan juga kepada usaha menggariahkan dan meningkat penggunaan perpustakaan. 5. Fungsi pemilihan/Penilaian “Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih/menilai bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber referensi yang berdaya guna maksimal” (Sumardji,1992:12). Petugas hendaknya dapat memilih koleksi-koleksi referens yang dapat dikelompokkan sesuai mutu dan bobotnya. 2.6 Jenis Kegiatan Referensi Jenis dari kegiatan referensi mencakup dua hal yaitu kegiatan pokok dan kegiatan penunjang. Berikut ini penjelasan mengenai kedua macam kegiatan referensi tersebut menurut Mustafa (1993:323): 1.
Memberi informasi yang bersifat umum baik mengenai perpustakaan, koleksi maupun hal-hal lain yang mudah dan cepat mengenahuinya yang misalnya memberikan keterangan mengenai jenis catalog perpustakaan dan lokasinya di perpustakaan.
2.
Memberikan informasi yang bersifat spesifik atau khusus untuk memenuhinya diperlukan referensi bahan pustaka yang ada atau konsultasi dengan petugas lainnya, misalnya menjawab pertanyaan yang bersifat fakta seperti : alamat seorang tokoh, arti dari sesuatu kata.
3.
Memberikan bantuan penelusuan koleksi referensi yang diperlukan para pemustaka dengan menggunakan catalog, bibliografi, computer dan alat penelusur lain.