BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pupuk Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian nomor 505 tahun 2006, Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. Pupuk adalah zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar berkembang dengan baik. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut karena terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan bagi tanaman dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun Pupuk terbuat dari bahan organik atau anorganik baik secara alami atau buatan yang dapat meningkatkan kesuburan media tanam dengan menambah satu atau lebih esensial (Fort,1990). Pupuk dapat dibedakan menjadi dua yaitu pupuk buatan dan pupuk organik. Pupuk alam adalah pupuk yang berlangsung di dapat dari alam misalnya posfat alam dan pupuk organik Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat di pabrik dengan jenis dan kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk tersebut dalam jumlah tertentu. Manfaat pupuk dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Berkaitan dengan sifat fisika tanah Manfaat pupuk dalam hal ini adalah memperbaiki struktur tanah dari padat menjadi gembur. Pemberian pupuk organik terutama dapat memperbaiki struktur tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Manfaat lain adalah mengurangi erosi pada permukaan tanah, berfungsi sebagai penutup tanah dan memperkuat struktur tanah di bagian permukaan sehingga tanah tidak mudah tergerus air. 2. Berkaitan dengan kimia Menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk membantu mencegah terjadinya kehilangan unsur hara seperti N, P, K yang sifatnya sangat mudah hilang karena penguapan.
8
2.2. Pupuk Organik. Berdasarkan Peraturan menteri pertanian Nomor : 02/pert/hk.060/2/2006, pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensupply bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Formula pupuk organik adalah kandungan bahan-bahan organik dan unsur hara makro dan atau unsur hara mikro. Bahan-bahan yang termasuk pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, gambut, rumput laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik misalnya adalah pupuk organik granul. Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk serasah, kompos, maupun pupuk kandang dan pupuk organik granul. Sedangkan Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap. Bahkan didalam pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain. Asam humik dan asam fulvat memiliki peranan seperti hormon yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Sedangkan Kompos diketahui dapat meningkatkan nilai kapasitas tukar kation tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap unsur hara. Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos lebih banyak menyimpan air dan tidak mudah kering. Pupuk organik memiliki hara mikro dan hara makro, sebagian hara langsung diserap tanaman dan sebagian dilepas untuk menunjang pertumbuhan mikro organisme. Mikroba ini memiliki peranan dalam penyerapan unsur hara oleh tanaman.
9
2.2.1. Kelebihan Pupuk Organik Menurut Marson dan Paulus 2001, pupuk organik memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Mengubah struktur tanah menjadi lebih baik sehingga pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih baik. 2. Meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah terhadap air sehingga cadangan air bagi tanaman. 3. Memperbaiki kehidupan organisme tanah.
2.2.2. Jenis-Jenis Pupuk Organik Pupuk organik dapat berupa pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair biasanya berupa saringan dari pupuk padat. Pupuk cair ini dimaksudkan agar penggunaan lebih mudah, tidak mengandung kotoran dan sekaligus menjaga kelembaban tanah. Pupuk padat dapat berupa pupuk hijau, pupuk serasah, kompos, maupun pupuk kandang.
2.2.2.1. Pupuk Organik Padat A. Pupuk Hijau Pupuk hijau terbuat dari tanaman dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan seperti rumput gajah. Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara. Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air, serta mencegah adanya erosi dan mengendalikan hama dan penyakit berasal dari tanah dan gulma.
B. Pupuk Serasah Pupuk serasah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misalnya jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung dan lain-lain. Pupuk serasah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu
10
ditutupkan pada permukaan tanah disekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya adalah: 1. Dapat menjaga kelambaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan. 2. Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air. 3. Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan. 4. Menghambat pertumbuhan gulma. 5. Menjaga tektur tanah tetap remah. 6. Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan. 7. Mempelancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus. C. Pupuk Kompos Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifikasinya mengenai kompos. Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran perkotaan. D. Pupuk Kandang. Pupuk kandang merupakan pupuk yang sangat mudah dibuat dan biaya yang diperlukan sangat murah. Pupuk kandang merupakan perpaduan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan konsep pertanian organik. Pupuk kandang mempunyai sifat yang lebih menguntungkan dari pada pupuk anorganik dan pupuk organik lain. Keuntungan tersebut antara lain: 1. Pupuk kandang mengandung unsur hara organik yang diperlukan tanah guna mempertahankan struktur tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produsi tanaman.
11
2. Pupuk kandang memiliki unsur hara mikro dan makro yang terdapat pada pupuk lain seperti unsur Belerang, Mangan, Cobal, dan Brom. 3. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membantu pembentukan humus dalam tanah guna mensistesis senyawa yang berguna bagi tanaman.
E. Pupuk Guano Pupuk Guano merupakan sedimen yang terdiri dari kotoran binatang, terutama kotoran burung dan kalelawar yang telah mengalami perubahan waktu dalam waktu relatif lama. Unsur hara yang terdapat didalamnya adalah Nitrogen, Kalium dan Fosfor.
F. Pupuk Organik Granul Pupuk organik bisa dibuat dalam bermacam-macam bentuk. Bisa dibuat curah, tabel, pelet, briket, atau granul. Pemilihan bentuk ini tergantung pada penggunaan, biaya, dan aspek-aspek pemasaran lainnya. Salah satu bentuk yang banyak dipakai adalah granul. Bahan pupuk organik yang digunakan bisa dibuat dari pupuk kandang. Tapi perlu diingat pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang sudah matang bukan yang baru keluar dari binatang. Bisa juga menggunakan kompos, baik kompos dari limbah pertanian, kompos dari sampah organik, atau humus yang langsung diambil dari tanah. Adapun cara pembuatan pupuk organik granul sebagai berikut7: 1. Pengeringan Kompos ini harus dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering (rotary dryer). Kadar air kompos kering kurang lebih dua puluh persen lebih kering lebih bagus. 2. Penggilingan dan Pengayakan Kompos yang sudah kering kemudian digiling dengan mesin giling. Atau ditumbuk saja juga bisa. Tingkat kehalusan kompos yang diperlukan minimal 80 mesh. Kompos halus ini kemudian diayak dengan ayakan 80 mesh atau 100 mesh. Sisa bahan yang tidak lolos ayakan dikembalikan ke alat penggiling. 7.http:// isroi.wordpress.com/Biodecomposer,Organik):18 Mei 2009. 15:30 12
3. Penambahan Bahan-bahan Lain Apabila diperlukan dapat pula ditambahkan beberapa bahan lain. Beberapa bahan yang sering ditambahkan adalah pupuk anorganik untuk meningkatkan kandungan hara N, P, K, atau hara mikro lainnya. Dapat pula ditambahkan dengan asam humat atau asam fulvat atau hormon perangsang pertumbuhan tanaman. Apabila memungkinkan dapat pula ditambahkan dengan mikroba-mikroba. Tidak semua mikroba bisa ditambahkan ke dalam pupuk granul. Banyaknya bahan yang ditambahkan berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Jenis dan dosis ini merupakan rahasia perusahaan masing-masing. 4. Granulasi Granul dapat dibuat dengan berbagai cara. Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan nampan biasa. Biasanya cara ini untuk membuat contoh granul skala kecil. Bahan yang diperlukan sekitar 300 gr - 500 gr. Bahan dimasukkan ke dalam nampan, tambahakan air atau perekat. Kemudian nampan digoyang-goyang sampai terbentuk granul. Yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah penambahan air atau perekat dengan takaran yang tidak boleh berlebih atau terlalu sedikit. Di sinilah seninya membuat granul. Alat lain yang juga dapat digunakan untuk membuat granul adalah molen pengaduk semen dan pan granulator dengan prinsip kerja yang sama. 5. Pengemasan Langkah berikutnya adalah pengemasan pupuk granul. Ukuran kemasan bisa bermacam-macam. Kemasan-kemasan kecil bisa berukurang 1 kg, 5 kg, atau 10 kg. Kemasan juga bisa menggunakan karung dengan ukuran 25 - 30 kg. Kemasan biasanya terdiri dari dua bagian, bagian luar dan bagian dalam (inner). Kemasan bagian luar diberi merek atau logo perusahaan.
2.2.2.2. Pupuk Cair Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan melakukan perendaman terlebih dahulu dan hanya diambil sari cairanya. Pupuk cair mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur di dalamnya sudah terurai dan proses manfaatnya dapat lebih terasa.
13
2.3. Penelitian Terdahulu Hendratno (2006) dalam penelitiannya mengenai Kelayakan Finansial Pengembangan usahatani Salak lokal menjadi salak pondoh, menyimpulkan bahwa investasi pengusahaan pengembangan usahatani salak pondoh menunjukan bahwa salak pondoh tidaklah layak untuk dikembangkan di Waringinkurung. Hal ini ditunjukan dengan nilai NPV, IRR, dan Net B/C secara berturut-turut adalah Rp 43.818.375,00, 15,72 persen dan 1,7566. Melihat dari hasil analisis tersebut pengembangan usahatani salak pondoh di Waringinkurung dapat menutupi biaya investasi tetapi selama kurun waktu sepuluh tahun, sehingga dirasa tidak layak dilaksanakan. Dari hasil penggembangan yang telah dilakukan dilihat nilai kelayakan finansial menunjukan bahwa proyek ini tidak memberikan keuntungan seperti salak yang telah ada, sehingga ada baiknya salak lokal lebih dioptimalkan kembali dalam pengusahaanya. Proyek ini dapat dilanjutkan bila prasarana pendukung telah tersedia terutama pasar dan harga input yang bersaing. Chaerunnisa
(2007),
mengenai
studi
kelayakan
pendirian
usaha
penggilingan gabah di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Bogor. Bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha pendirian usaha penggilingan gabah dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen operasional, aspek dampak usaha, dan aspek finansial. Menghitung besarnya nilai NPV, Nett B/C, IRR dan payback period. Kriteria yang dapat dilihat layak atau tidaknya suatu proyek adalah NPV, Nett B/C, IRR dan payback period. Hasil dari penelitian ini untuk NPV adalah sebesar Rp. 254.889.000,00. Nett B/C adalah sebesar 8,54 satuan manfaat, artinya setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan 8,54 satuan manfaat. IRR adalah sebesar 40,8 persen dimana tingkat diskonto saat itu adalah 12 persen dan nilai dari payback period adalah 0,8 tahun dimana umur proyek adalah 5 tahun. Syarat suatu proyek dikatakan layak adalah NPV > 0, Nett B/C > 1, IRR > tingkat diskonto, dan payback period < umur proyek. Melihat kriteria tersebut telah memenuhi syarat layak dari suatu proyek, maka pendirian usaha penggilingan gabah tersebut layak untuk didirikan. Oktawidya (2008) dalam penelitiannya tentang analisis kelayakan usaha Franchise kebab Turki Baba Rafi cabang Bogor. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis aspek pasar, teknis, manajemen, lingkungan dan finansial serta
14
menganalisis tingkat kepekaan kelayakan investasi kebab turki baba rafi. Dalam penelitian tersebut hasil NPV sebesar Rp. 159.462.413, dikatakan layak karena memberikan keuntungan perusahaan sebesar Rp. 159.462.413. Nett B/C adalah sebesar 18, yang bearti setiap terjadi kenaikan 1 satuan biaya akan mengalami kenaikan keuntungan sebesar 18 kali, sehingga layak untuk dijalankan. Tingkat IRR adalah sebesar 5,24 persen pada kondisi tingkat suku bunga deposito yaitu 4 persen, yang mana IRR > tingkat suku bunga, maka perusahaan tersebut layak. Ferdiman (2007), meneliti tentang strategi pengembangan usaha sapi potong PT Kariyana Gita Utama, Sukabumi. Metode yang digunakan yaitu analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Threat) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Berdasarkan analisis SWOT, terdapat beberapa alternatif strategi dari kombinasi faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat diterapkan. Berdasarkan kombinasi strengths dan opportunities, maka starteginya adalah mempertahankan kapasitas dan kualitas produksi sapi potong hasil penggemukan dan membuka divisi Rumah Potong Hewan serta pengolahan pupuk. Berdasarkan kombinasi strengts dan threats, maka strateginya adalah menjaga loyalitas konsumen, memperkuat kerjasama dengan pemasok, dan pemanfaatan sapi lokal sebagai sapi bakalan. Berdasarkan kombinasi weeknesses dan opportunities, maka strateginya adalah adalah peningkatan modal dengan memanfaatkan bantuan modal dari pemerintah dan swasta, dan perbaikan sistem manajemen. Berdasarkan kombinasi weaknesses dan threats, maka strateginya adalah memanfaatkan teknologi yang tepat guna dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan analisis IE (Internal Eksternal), pengaruh dari faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan menempatkan PT KGU berada pada posisi pertahankan dan pelihara. Posisi ini menunjukan bahwa strategi – strategi yang cocok bagi perusahaan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar. Berdasarkan analisis QSPM dari nilai total daya tarik (TAS), maka urutan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan adalah penetrasi pasar dan pengembangan pasar. Erlianingsih (2008), mengenai pemasaran restoran pondok makan mirah, Jakarta Selatan. Bertujuan untuk menganalisis strategi bauran pemasaran yang
15
diterapkan,
mengidentifikasi
lingkungan
eksternal
dan
internal
yang
mempengaruhi bisnis restoran, serta merumuskan alternatif strategi pemasaran. Hasil dalam penelitian tersebut dilihat dari lingkungan industri dimana terdapat ancaman dari pendatang baru, perusahaan menyiapkan diferensiasi dan diversifikasi produk sebagai solusinya. Produk substitusi juga menjadi ancaman sehingga perusahaan akan menjamin kualitas produknya agar konsumen tetap loyal. Industri sejenis akan mejadi kompetitor yang kuat, maka perusahaan akan melakukan pengembangan produk untuk menyiasati kejenuhan dari konsumen. Melihat dari lingkungan internal peusahaan fokus pada bagain keuangan dimana manajemen keuangan yang baik akan memudahkan perusahaan untuk melihat kondisi untung atau rugi dan tetap dapat melihat peluang adanya pengembangan usaha. Lingkungan eksternal, konsumen atau pembeli menjadi perhatian bagi perusahaan, karena perusahaan dapat menentukan produk apa yang dipasarkan sesuai dengan keinginan serta kebutuhannya.
2.3.1 Perbedaan dan Persamaan Penelitian Sebelumnya Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada kriteria analisis kelayakan usaha yaitu menggunakan alat analisis data seperti metode NPV, IRR, Gross B/C, Payback Period atau Masa Pengembalian Investasi dan analisis sensitivitas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah mengambil topik yang berbeda mengenai analisis kelayakan investasi usaha pupuk organik granul pada PT Agrindo Surya Graha. Selain itu, perusahaan yang diteliti merupakan suatu perusahaan baru yang akan menjalankan usaha pembuatan pupuk organik granul. Data diolah dengan Software Microsoft Excel dan interprestasi data secara deskritif untuk melihat apakah investasi pada usaha ini nantinya akan layak untuk dilakukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 4.
16
Tabel 4. Penelitian-Penelitian Terdahulu No
1
2
3
4
5
Penelitian
Hendratno
R. Ririn Chaerunnisa SD
Ratih Oktawidya K
Ferdiman
Sari Erlianingsih
Judul
Kelayakan Finansial Pengembangan usahatani Salak lokal menjadi salak pondoh Studi Kelayakan Pendirian Usaha Penggilingan Gabah di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Bogor Analisis Kelayakan Usaha Franchise Kebab Turki Baba Rafi Cabang Bogor
Strategi Pengembangan Usaha Sapi Potong PT Kariyana Gita Utama, Sukabumi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah, Jakarta Selatan
Tahun
Metode Analisis
2006
Analisis Finansial (Kriteria Investasi) Analisis Sensitivitas
2007
Analisis Finansial (Kriteria Investasi) Analisis Sensitivitas
2008
Analisis Finansial (Kriteria Investasi) Analisis Sensitivitas
2007
Analisis SWOT dan QSPM
2008
Analisis strategi Bauran Matriks IFE dan EFE Matriks IE dan SWOT
17