BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Umum Menurut Nunnally & Bernstein, 1994 Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses pemberian angka atau label terhadap atribut dengan aturanaturan yang terstandar atau yang telah disepakati untuk merepresentasikan atribut yang diukur. Menurut Suharsimi Arikunto (1987:3) mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan tehadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilain tersebut bersifat kualitatif Mengadakan penilaian meliputi kedua langkah diatas, yakni
mengukur
dan
menilai.
Penilaian
(assessment)
bertujuan
untuk
menyediakan informasi yang selanjutnya digunakan untuk keperluan evaluasi (Rusli Lutan, 2009). Assessment memberikan informasi lebih komprehensif dan lengkap dari pada pengukuran, sebab tidak menggunakan instrument tes saja tetapi dapat digunakan instrumen non tes. Dalam pengukuran pengumpulan informasi lebih menekankan pada data kuantitatif atau data yang dapat dikuantifikasikan, sedangkan dalam assessment pengumpulan informasi mencakup kualitas orang atau suatu objek atau kejadian yang berkaitan dengan orang (Akhmat, 2010). 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah di gariskan dengan jelas. Parameter yang penting bagi penyelenggaraan proyek yang di anggap sebagai sasaran proyek adalah (Husen 2012) :
Anggaran : Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran.
Jadwal
: Proyek harus dikerjakan sesuaidengan waktu dan tanggal
yang tela ditentukan, yaitu tanggal penyerahan yang telah disepakati.
Mutu
: Hasil kegiatan proyek atau produk yang dihasilkan harus
memenuhi spesifikasi dan kriteria yang telah disyaratkan.
Proyek konstruksi dimulai sejak timbulnya prakarsa dari pemilik untuk membangun, yang dalam proses selanjutnya akan melibatkan dan sekaligus dipengaruhi oleh berbagai sumber seperti konsultan, kontaktor dan peran serta pemilik itu sendiri. 2.2. Manajemen Proyek Proyek didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktifitas unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu pula (Chase et al 1998). Karakteristik proyek konstruksi dapat dipandang dalam tiga dimensi, yaitu unik, melibatkan sejumlah sumber daya, dan membutuhkan organisasi. Tiga karakteristik proyek konstruksi menurut Chase et al (1998)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
1) Proyek bersifat unik Keunikan dari proyek konstruksi adalah pernah terjadi rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek identik, yang ada adalah proyek sejenis) proyek bersifat sementara dan selalu melibatkan grup pekerja yang berbedabeda. 2) Membutuhkan sumber daya (resources) Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya dalam penyelesaiannya, yaitu pekerja dan “sesuatu” (uang, mesin, metoda, material). 3) Membutuhkan organisasi, Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana di dalamnya terlibat ssejumlah individu dengan ragam keahlian, ketertarikan, kepribadian dan juga ketidakpastian. Langkah awal yang harus dilakukan oleh manajer proyek adalah menyatukan visi menjadi satu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Gambar 2.1 Three dimensional objective
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Gambar 2.2 Triple constrain Suatu rangkaian kegiatan dalam proyek konstruksi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu kegiatan rutin dan kegiatan proyek. Kegiatan rutin adalah suatu rangkaian kegiatan terus-menerus yang berulang dan berlangsung lama, sedangkan kegiatan proyek adalah suatu rangkaiaan kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berlangsung dalam jangka waktu pendek.
Gambar 2.3 Proyek Sebagai Suatu sistem Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan proyek merupakan suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai ciri :
Dimulai dari awal proyek (awal rangkaian kegiatan) dan diakhiri dengan akhir proyek (akhir rangkaian kegiatan), serta mempunyai jangka waktu yang umumnya terbatas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Rangkaian kegiatan proyek hanya terjadi satu kali sehingga menghasilkanproduk yang bersifat unik. Jadi, tidak ada dua atau lebih proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang sejenis.
2.3. Manajemen Mutu Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolak ukur dan cara pengendaliannya. (Prameswari, D. 2009) Kata kualitas memiliki banyak definisi yang brbeda dan bervariasi dari yang konvesional sampai yang lebih strategik. - Definisi konvensional Kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk atau jasa, seperti : Performansi (performance), Kehandalan (reability), Mudah dalam penggunaan (easy of use), Estetika (esthetics), dan lain sebagainya. - Definisi strategik Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customer). - Definisi Menurut Para Pakar Disamping definisi diatas dalam mendefinisikan kualitas produk,para pakar dalam Manajemen Mutu Terpadu juga saling berbeda pendapat, tetapi maksudnya sama. 1. Juran, kualitas produk adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2. Crosby, kualitas adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan. 3. Deming, kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. 4.Feigenbaurn,
kualitas
adalah
kepuasan
pelanggan
sepenuhnya
(fullcustomersaticfaction). 5. Garvin, kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia / tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Sedangkan menurut ISO 8402 ( perbendaharaan istilah ), kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun tersamar. Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang diterima secara menyeluruh, tetapi terdapat beberapa kesamaan yaitu dalam elemen-elemen sebagai berikut : 1. Mutu/kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2. Mutu/kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. 3. Mutu/kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya, apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin akan dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang). Berdasarkan pengertian-pengertian kualitas diatas, jelaslah bahwa kualitas harus selalu berfokus pada pelanggan dengan demikian setiap produk desain diproduksi serta pelayanannya diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Ada 6 (enam) lingkup dari pekerjaan proyek yang mana kualitas harus diuji dan diperiksa yaitu :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
· Kualitas dari penerangan dan keputusan dari klien · Kualitas dari proses disain · Kualitas Material dan komponen · Kualitas dari kumpulan proyek · Kualitas dari kegiatan management proyek · Management proyek sebagai rata-rata dari peningkatan kualitas proyek
Setiap pengembang/kontraktor umumnya mempuyai sistem mutu sendiri yang dirangkum dalam suatu sistem manajemen mutu perusahaan. Salah satu system manajemen mutu yang diakui banyak Negara didunia adalah ISO 9000.
ISO 8402 ( Perbendaharaan Istilah ) mendefinisikan Manajemen Kualitas sebagai semua aktifitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakan kualitas, tujuan-tujuan, dan tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat, seperti : 1. Perencanaan Kualitas (quality planning) Adalah penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan system kualitas. 2. Pengendalian Kualitas (quality control) Adalah teknik-teknik dan aktifitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. 3. Jaminan kualitas (quality assurance)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberi kepercayaan yang cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu. 4. Peningkatan kualitas (quality improvement) Adalah tindakan-tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektif dan efisiensi melalui struktur organisasi. 2.3.1 Tahapan Perkembangan Mutu Sebagaimana yang didefinisikan dalam standar SNI 19-9000:2001, bahwa proyek adalah suatu proses yang unik terdiri dari suatu set kegiatan yang terkoordinasi dan terkendali, mempunyai batasan oleh waktu (dari saat awal hingga akhir) untuk mencapai suatu tujuan sesuai persyaratan tertentu dengan pengelolaan yang sangat dipengaruhi oleh adanya kendala waktu, biaya dan sumber daya. Dengan demikian proses penyelenggaraan proyek harus dilaksanakan secara efektif, maka diperlukan adanya tahapan pengembangan mutu pada perusahaan. Tahapan pengembangan mutu pada perusahaan terdiri atas : 1. Quality control (QC) Suatu proses dimana produk benar-benar diperiksa dan dievaluasi, dibandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan para pelanggan. Persoalan yang telah diketahui kemudian dipecahkan, misalnya mesin-mesin rusak segera diperbaiki. 2. Quality Assurance (QA)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Suatu proses kegiatan untuk menjamin dan membuat kepercayaan yang dibutuhkan dalam semua bidang bahwa fungsi kualitas benar-benar dijalankan dengan efektif. Quality Assurance memberikan jaminan terhadap masalah kualitas melalui identifikasi dan proses evaluasi terhadap masalah yang terjadi. Sehingga apabila terjadi masalah, Quality Assurance dapat membuat aturan pencegahannya. 3. Quality Management (QM) Suatu
proses
dimana
dilakukan
evaluasi
dan
proses
perencanaan
peningkatan/perbaikan mutu melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen mutu dalam perusahaan agar dapat konsisten dalam mengimplementasikan mutu sehingga dapat bersaing. Quality Management merupakan seluruh aktivitas dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, sasaran, tujuan, serta melaksanakan dengan tahapan perencanaan, pengendalian, pemastian mutu, dan peningkatan mutu.
4. Total Quality Management (TQM) TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat TQM juga diterjemahkan sebagai pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Proses TQM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi barang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
atau jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output). Tujuan utama Total Quality Management adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus menerus. 2.3.2Quality Assurance Quality Assurance (penjaminan mutu; yang selanjutnya disebut QA) adalah semua tindakan terencana, sistematis dan didemonstrasikan untuk meyakinkan pelanggan bahwa persyaratan yang ditetapkan "akan dijamin" tercapai. Salah satu elemen dari QA adalah QC (Quality Control). Elemen yang lain yaitu: Planning, organization for quality, Established Procedure, Supplier Selection, Corrective Action, Document control, training, Audit dan Management review. QA lebih berperan sebagai analyst untuk memperbaiki mutu produk dan datanya bisa diperoleh dari data sampling orang QC atau feedback dari internal perusahaan ataupun adanya Quality complain dari luar perusahaan yaitu costumer. Dan QA biasanya juga berperan sebagai sertifikasi dari produk tersebut. (Sumber: Mailing List Migas Indonesia, Juni 2007). Berdasarkan ISO 9000:2000 (QMS-Fundamentals and Vocabulary) (section 3.2.11) Quality Assurance “Part of quality management focused onproviding confidence that quality requirements will be fulfilled”. Jika diterjemahkan QA terfokus pada pemberian jaminan/keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi. Quality Assurance tugasnya memahami spec. customer dan standard atau spec. yang berhubungan dengan product, kemudian membuat / menentukan cara inspeksinya (berupa prosedur) dan mendokumentasi hasil inspeksinya (manufacturing data report).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Dalam pelaksanaan QApada proyek, perlu disusun suatu rencana mutu yang dapat diartikan sebagai totalitas ekspektasi yang diharapkan oleh pemrakarsa atau sponsor proyek; -0pmereka yang termasuk di dalam stakeholder proyek mendefinisikan harapan-harapannya terhadap hasil dari proyek yang dikerjakan. Kegunaan quality assurance bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan proyek lebih lanjut dirinci sebagai berikut. A. Bagi Pemerintah Untuk menjaga dan meyakinkan agar metode konstruksi, material, dan peralatan yang digunakan dalam pembangunan proyek memenuhi standard dan peraturan yang telah ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan keamanan dan kesehatan masyarakat. Memberikan kesempatan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi atau hasil proyek dari waktu ke waktu yang potensial dapat menyebabkan kerusakan dan kecelakaan. B. Bagi Pemilik Proyek •
Memberikan kepercayaan dan keyakinan bahwa instalasi yang dibangun akan berfungsi sesuai dengan harapan dalam hal keselamatan (safety), operasi, dan produksi selama kurun waktu yang telah ditentukan.
•
Menyediakan dokumen bagi pihak pemerintah maupun pihak lain yang berkepentingan.
•
Menyediakan data hasil-hasil inspeksi, pengetesan, dan perbaikan pada bagian yang spesifik dari instalasi. Hal ini merupakan yang berguna bagi kegiatan pemeliharaan,
C. Bagi Perancang Instalasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
Menjadi umpan balik pekerjaan engineering di masa depan D. Bagi Kontraktor • Bila mengikuti prosedur dan spesifikasi dengan tepat dan cermat akan menghasilkan pekerjaan sekali jadi. Hal ini berarti mencegah pekerjaan ulang (rework). • Bila dilaksanaan dengan baik. Akan mencegah mutu yang melebihi spesifikasi
yang tercantum dalam kontrak, berarti menghindari
pengeluaran biaya yang tidak perlu. 2.4. ISO 9001 2.4.1 Pemahaman ISO ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari singkatan sebuah nama organisasi walau banyak orang yang mengira ISO berasal dari International Standard of Organization. Organisasi pengelola standard internasional ini adalah International Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss, didirikan pada 23 February 1947. (id,wikipedia,org 12/05/17 13:09) ISO adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Mutu yang mencakup hampir seluruh kegiatan didalam sebuah perusahaan, mulai dari pengembangan produk, pembelian bahan, produksi, pemasangan sampai pada pelayanan pasca jual. Para profesional mutu menggunakan istilah standar untuk menyatakan berbagai macam makna, seperti metric (ukuran), spesifikasi, ukuran , statement,kategori, segmen, perilaku, atau pengelompokan. Seri ISO 9000 ,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
sebagai contoh, adalah satu set standar internasional untuk manajemen mutu dan jaminan mutu. ISO 9000 series adalah standard quality manajemen yang dibentuk berdasarkan dari konvensi ISO/TC 176 (ISO Technical Committee 176) pada 1979, dapat membantu usaha perusahaan dalam memuaskan pelanggannya, memenuhi persyaratan regulasi dan mencapai peningkatan mutu yang berkesinambungan 2.4.2. Prinsip Dasar ISO 9001 System
ISO
9001:2015
fokus
pada
affectifitas
proses
continual
improvement dengan pilar utama berpikir PDCA, dimana dalam setiap proses senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi. Dalam ISO 9001:2015 terdapat 8 ( delapan ) prinsip sistem manajemen mutu yang dijadikan sebagai acuan kerangka kerja yang membimbing organisasimenuju peningkatan kerja. Kedelapan prinsip sistem manajemen mutu yangterdapat dalam ISO 9001 (Iskandar Indranata :2014) adalah : 1. Fokus pada pelanggan Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting bagi organisasi, oleh sebab itu manajemen organisasi harus benar-benar memahami, memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan yang akan datang bahkan melebihi harapan pelanggan. 2. Kepemimpinan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Pemimpin sangat penting dalam menciptakan kesatuan arah dan tujuan organisasi, menciptakan dan mempertahankan lingkungan internal sehingga personel terlibat secara penuh untuk mencapai tujuan organisasi. 3. Keterlibatan personel Keterlibatan personel secara penuh pada semua tingkatan organisasi sangat penting sehingga kemampuan personel dapat digunakan untuk kepentingan organisasi. 4. Pendekatan Proses: Pendekatan proses sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan agar lebih efisien, dengan mengelola aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan sebagai suatu proses. Proses merupakan integrasi yang berurutan dari personel, material, metode, mesin, dan peralatan, dalam suatu lingkungan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah bagi pelanggan. 5. Pendekatan sistem terhadap manajemen Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem yang mendukung efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. 6. Peningkatan mutu berkesinambungan Peningkatan berkesinambungan akan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan harus menjadi komitmen perusahaan. Peningkatan berkesinambungan merupakan suatu proses berkesinambungan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dalam memenuhi kebijakan dan mencapai tujuan organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
7. Pendekatan faktual dalam pengambilan keputusan Keputusan yang efektif harus berdasarkan analisis data dan informasi yang faktual, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan yang diambil harus ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu. 8. Hubungan dengan pemasok yang saling menguntungkan Organisasi dan pemasok-pemasoknya saling tergantung dan hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. Dengan 8 pilar ini , diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2015 benar-benar menjadi sangat productive dan affective untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.
2.4.3 Manfaat Penerapan ISO Manfaat dari penerapan ISO 9001 : 2015 telah diperoleh banyak perusahaan. Beberapa manfaat dapat dicatat sebagai berikut : 1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik. Proses dokumentasi dalam ISO 9001 : 2015 menunjukkan bahwa kebijakan, prosedur, dan instruksi yang berkaitan dengan kualitas telah direncanakan dengan baik. 2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001 : 2015 diijinkan untuk mengiklankan pada media masa bahwa sistem Manajemen Kualitas dari perusahaan
telah
diakui
secara
internasional.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hal
ini
berarti
22
meningkatkan citra perusahaan serta daya saing dalam memasuki pasar global. Table 2.1 Manfaat Penerapan ISO Hal yang ditinjau Dari Sisi Konsumen
Dari sisi karyawan
Manfaat -
Sesuai dengan kebutuhan
-
Diandalakan dan terpercaya
-
Tersedia bila diperlukan
-
Terjamin
-
Kondisi kerja yang lebih baik
-
Peningkatan kepuasan kerja
-
Peningkatan kesehatan dan keselamatan
-
Peningkatan moral
-
Peningkatan stabilitas pekerjaan
Dari sisi Pemilik/investor
-
Peningkatan laba dan investasi
-
Peningkatan hasil operasional
Dari sisi pemasok
-
Peningkatan bangsa pasar
-
Single sistem audit
-
Peningkatan laba
-
Persyaratan untuk tender
-
Stabilitas
-
pertumbuhan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.5 ISO 9001 Kaitannya dengan Quality Assurance ISO 9001 yang berupa Quality System-Model for Quality Assurance in Design / Development, Production, Installation and Servicing merupakan modelpaling lengkap untuk sistem jaminan mutu (Nugroho, S., 1997).Dalam ISO 9001 : 2008 merupakan standard internasional yangmemberikan persyaratan Standar Manajemen Mutu (SMM) untuk organisasiyang ingin: 1. Menunjukkan kemampuannya untuk menghasilkan produk secara konsisten yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku. 2. Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem secara efektif, termasuk proses perbaikan sistem secara berkelanjutan dan jaminan pemenuhan persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku.
Menurut “Manual of Professional Practices for Quality in the Constructed Project”, Jaminan kualitas (quality assurance) adalah sebuah program yang mencakup aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk menyediakan mutu dalam pekerjaan sesuai dengan persyaratan / tuntutan proyek. Quality Assurance (QA) melibatkan penetapan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan proyek, dan pembuatan suatu sistem yang dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas. ISO 9001:2008 berisikan persyaratan standar yang digunakan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai. Persyaratan ISO 9001:2015 pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
dasarnya merupakan persyaratan untuk mengatur proses-proses dalam SMM. 2.6. Penelitian Survey Penelitian survey merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi (Faenkel dan Wallen, 1990) Berkaitan dengan jenis data yang dikumpulkan, menurut Mubyanto dan Suratno ( 1981 ) survey merupakan satu cara yang utama untuk mengumpulkan data primer bila data sekunder dianggap belum cukp lengkap utuk menjawab sesuatu pertanyaan. Kalau data sekunder sudah cukup lengkap dan hipotesis sudah dapat diuji dengan data sekunder, maka pengumpulan data primer secara langsung dengan metode survey tidak perlu lagi.
Penelitian survey antara lain bertujuan untuk : 1. Mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala 2. Mengindentifikasikan masalah-masalah atau untuk mendapat justifikasi keadaan dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan 3. Untuk mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang – orang yang menjadi sasaran penelitian dalam memecahkan masalah, sebagai bahan penyusunan rencana dan pemganbilan keputusan dimasa mendatang. - Riyanto ( 2001 ) menyebutkan bahwa ciri-ciri penelitian survey antara lain : 1. Data survey dapat dikumpulkan dari sellluruh populasi, atau dapat pula dari haya sebagian saja dari populasi ;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2. Untuk suatu hal data yang sifatnya nyata ; 3. Hasil survey dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang sifatnya terbatas, karena data yang dikumpulkan dibatasi oleh waktu dan saat data itu dikumpulkan ; 4. Biasanya untuk memecahkan masalah yang sifatnya insidental ; 5. Pada dsasarnya survey dapat merupakan metode cross-sectional dan longitudinal ; 6. Cenderung mengadalkan data kuantitatif ; 7. Mengandalkan teknik pengumpulan data yang berupa kuesioner dan wawancara berstruktur. 2.7. SPSS SPSSadalah sebuah program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Beberapa aktivitas dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pointing dan clicking mouse. SPSS banyak digunakan dalam berbagai riset pemasaran, pengendalian dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ (versi DOS). Tetapi, dengan mulai populernya system operasi windows. SPSS mulai mengeluarkan versi windows (mulai dari versi 6.0 sampai versi terbaru sekarang).Pada awalnya SPSS dibuat untuk keperluan pengolahan data statistik untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
diperluas untuk melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS Statistical Product and Service Solutions.SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris (cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis, sedangkan variable adalah
informasi
yang
dikumpulkan
dari
masing-masing
kasus.
Hasil-hasil analisis muncul dalam SPSS Output Navigator. Kebanyakan prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output, maka kita dapat mmperbaiki output sesuai dengan kebutuhan. Beberapa kemudahan yang lain yang dimiliki SPSS dalam pengoperasiannya adalah karena SPSS menyediakan beberapa fasilitas seperti berikut ini (wikipedia):
Data Editor. Merupakan jendela untuk pengolahan data. Data editor dirancang sedemikian rupa seperti pada aplikasi-aplikasi spreadsheet untuk mendefinisikan, memasukkan, mengedit, dan menampilkan data.
Viewer. Viewer mempermudah pemakai untuk melihat hasil pemrosesan, menunjukkan atau menghilangkan bagian-bagian tertentu dari output, serta memudahkan distribusi hasil pengolahan dari SPSS ke aplikasi-aplikasi yang lain.
Multidimensional Pivot Tables. Hasil pengolahan data akan ditunjukkan dengan multidimensional pivot tables. Pemakai dapat melakukan eksplorasi terhdap tabel dengan pengaturan baris, kolom, serta layer.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Pemakai juga dapat dengan mudah melakukan pengaturan kelompok data dengan melakukan splitting tabel sehingga hanya satu group tertentu saja yang ditampilkan pada satu waktu.
High-Resolution Graphics. Dengan kemampuan grafikal beresolusi tinggi, baik untuk menampilkan pie charts, bar charts, histogram, scatterplots, 3D graphics, dan yang lainnya, akan membuat SPSS tidak hanya mudah dioperasikan tetapi juga membuat pemakai merasa nyaman dalam pekerjaannya.
Database Access. Pemakai program ini dapat memperoleh kembali informasi dari sebuah database dengan menggunakan Database Wizard yang disediakannya.
Data Transformations. Transformasi data akan membantu pemakai memperoleh data yang siap untuk dianalisis. Pemakai dapat dengan mudah melakukan subset data, mengkombinasikan kategori, add, aggregat, merge, split, dan beberapa perintah transpose files, serta yang lainnya.
Electronic Distribution. Pengguna dapat mengirimkan laporan secara elektronik menggunakan sebuah tombol pengiriman data (e-mail) atau melakukan export tabel dan grafik ke mode HTML sehingga mendukung distribusi melalui internet dan intranet.
Online Help. SPSS menyediakan fasilitas online help yang akan selalu siap membantu pemakai dalam melakukan pekerjaannya. Bantuan yang diberikan dapat berupa petunjuk pengoperasian secara detail, kemudahan pencarian prosedur yang diinginkan sampai pada contoh-contoh kasus dalam pengoperasian program ini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Akses Data Tanpa Tempat Penyimpanan Sementara. Analisis file-file data yang sangat besar disimpan tanpa membutuhkan tempat penyimpanan sementara. Hal ini berbeda dengan SPSS sebelum versi 11.5 dimana file data yang sangat besar dibuat temporary filenya.
Interface dengan Database Relasional. Fasilitas ini akan menambah efisiensi dan memudahkan pekerjaan untuk mengekstrak data dan menganalisnya dari database relasional.
Analisis Distribusi. Fasilitas ini diperoleh pada pemakaian SPSS for Server atau untuk aplikasi multiuser. Kegunaan dari analisis ini adalah apabila peneliti akan menganalisis file-file data yang sangat besar dapat langsung me-remote dari server dan memprosesnya sekaligus tanpa harus memindahkan ke komputer user.
Multiple Sesi. SPSS memberikan kemampuan untuk melakukan analisis lebih dari satu file data pada waktu yang bersamaan.
Mapping. Visualisasi data dapat dibuat dengan berbagai macam tipe baik secara konvensional atau interaktif, misalnya dengan menggunakan tipe bar, pie atau jangkauan nilai, simbol gradual, dan chart.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.8. KerangkaPemikirann Kerangka Penelitian ini terletak pada data hasil pekerjaan (qc report) dan survey data experience dan pendidikan kontraktor EPC dan Pengawas sebagai clien representative, untuk mengetahui tingkat penerapan ISO 9001:2015, dari hasil survey dengan quisioner skala likert 1 – 5, data diolah menggunakan SPSS 20 sehingga didapat angka tingkat penerapan ISO 9001:2015 berdasarkan tinjauan pustaka berikut dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini Populasi dan sample (tingkat pendidikan dan pengalaman kontraktor dan pengawaas) Quisioner Pengujian validitas dan reliabilitas sample dengan SPSS20 Pengolahan data kemudian hasil dapat dianalisa
Gambar 2.4 Kerangkaberfikirpenelitian
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Tabel 2.2 Jurnal Penelitian ISO 9001 No 1
2
3
Nama Penulis & Tahun Judy B.N. Njenga (2016)
Judul
Publikasi
Ringkasan
THE EFFECTS OF ISO 9001:2008 AMONG PRIVATE HOSPITALS IN KENYA
Post graduate student, INTERNATIONA L MANAGEM ENT (Health systems) The University of Liverpool
indicated that customer service care was highly value d and emphasized at the private hospitals. The study concluded that customer service delivery had a positive and significant relationship with ISO 9001 certification. Results revealed that private hospitals had a good corporate image and that corporate im age had a positive and significant relationship with ISO 9001 certification. Study results suggested that customer satisfaction was highly valued and emphasized at the private hospitals. However, results also indicated that there was a negative but insigin ificant relationship between customer satisfaction and ISO 9001 certification. F findings reveal that internal processes and procedures had a positive and significant relationship with ISO 9001 certification
A.YahiaBerrouiguet, I. Mankouri, N.Benarbia (2015)
Impact of ISO 9001 Certification on Firm Performance: Case Study of Beni Saf Cement Company
Faculty of Economics and management sciences, University of Tlemc en, Algeria
ISO 9001 certification is new to Algerian industry, but it has been adopted with great speed in recent years. Using a case approach, this study investigates the effect of ISO 9001 certificationof Beni Saf company performance, as perceived by the managem ent. Results indicated that the ISO 9001 certification has a positive impact on Beni Saf Company’s performance. The marketing advantages were t he principal benefits and the benefits related to the human resources occupied the lowest position in the company
Dr. Daniel I. Prajogo (2012)
Experiences of Australian Department of firms in implementing ISO Management
This paper investigates the experiences of Australian firms in implementing ISO 9001, comparing the 1994 and 2000 versions.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
No
Nama Penulis & Tahun
Judul 9001: A comparison of the 1994 and 2000 versions
Publikasi Monash University, Caulfield, Australia
Ringkasan The survey data was taken from a sample of 326 Australian firms encompassing both manufacturing and service sectors. Six key findings have been identified from the study. In general, there is no significant differenc e between the two versions of ISO 9001 with respect to the firms’ reasons for seeking certification and their approaches to implementing the international standard. That said, it took firms relatively less tim e to attain certification with ISO 9001:2000 than it did to attain certification to the 1994 version. More interesting is the significant difference between the ISO 9000 versions in terms of their implementati on difficulty, with firms reporting that the 2000 version was easier to implement. Another interes ting result is that the 2000 version was perceived by firms to have made less impact, than did the IS O 9001:1994. Finally, and perhaps on a more positive note, firms indicated that they experienced few difficulties in transitioning from the 1994 version to the 2000 version.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
No 4
5
Nama Penulis & Tahun R.Lakshmi (2015)
Camilo Prado roman, Carlos del Castillo PeCes1, Carmelo mer Cadoidoeta1 Julian del Castillo PeCes (2015)
Judul
Publikasi
Ringkasan
Quality Control and Quality Assurance In Building Construction
Construction Engineering and Management Tsm Jain College of Technology
overall management of the quality approach to be followed by its contractors and consultants. The quality of the RA implementation will be ensured through an integrated system of quality assurance performed by the Construction Manager and quality control provided by the contractors. GE's Construction Manager is responsible for the day to day Coordination of quality assurance and quality control measures in the field
The effects of implementing ISO 9001 in the Spanish construction industry
Universidad Rey Juan Carlos (España)
The ISO 9001 Standard – a quality assurance standard for products and services – is well established in the construction industry, which is one of the major industries in the world, including Spain. The objectives of this paper are, on the one hand, to analyse the results of adhering to this standard for construction companies in Spain, and on the other, to examine whether these results are affected by the size of the organization and the seniority of the certification. To this end, a questionnaire was sent to quality managers of 302 companies in the industry, and the responses of 126 valid questionnaires received were treated by descriptive analysis and ANOVA. From the answers gathered is concluded that obtaining the ISO 9001 certification has positive effects leading to benefits which are both “internal” and “external”. Some of the most significant internal benefits mentioned were improvements to the organisational processes, while among the external benefits, commercial aspects, such as better chances of competing on the market, were mentioned most frequently. It was also
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
No
Nama Penulis & Tahun
Judul
Publikasi
Ringkasan observed that the size of the organization does not significantly modify the positive effects of adherence to the standard, while the age of the certification itself, has a significant influence on the positive r esults of the adherence.
http://digilib.mercubuana.ac.id/