BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jurnal Penelitian Terdahulu
1 .
Judul Penelitian
Nama Peneliti
Landasan Teori
Hasil Penelitian
Kritik Pembaca
Analisis Korupsi Dalam Sampul Majalah Tempo Pada Kasus Simulasi SIM
Yunus Priongg o Kartiko
Penelitian ini menggunakan model semiotika Charles S. Peirce.
Pada cover majalah Tempo terdapat tanda atau sign, Object, dan interpretant. Dari keempat sampel cover yang diteliti. Satu persatu sampul menceritakan perkembangan kasus korupsi simulator SIM yang dilakukan oleh KPK mendapat perlawanan dari polisi, penetapan tersangka terhadap Djoko Susilo sampai melibatkan ANggota DPR menerima uang untuk memperlancar
Gambar ilustrasi tentang kasus korupsi simulator SIM pada majalah tempo, Ilustrator banyak menggambarka n sesuatu dengan istilah tertenty dibantu dengan penulisan katakata verbal yang dijadikan sebuah tema.
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
proyek simulator kemudi. 2 .
3 .
Makna Sampul Majalah Cosmogirl Indonesia (Analisis Semiotik tentang gaya hidup remaja perempuan dalam sampul majalah Cosmogirl Indonesia tahun 2009)
Fausta Christy Advent
Konstruksi Edo Gaya Hidup Prasetyo ProEnvironmenta l Pada Brosur Cetak Iklan
Penelitian ini bersifat interpretative kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Metode analisisnya menggunakan analisis semiotika.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma interpretatif. Interpretatif
Pemaparan soal gaya hidup dilakukan lewat tampilan visual serta teks verbal yang terdapat pada sampul majalah. Cosmogirl Indonesia mendorong pembacanya untuk menjadi pemimpin di segala aspek kehidupan mereka.
Dalam visual brosur cetak Develop Ineo +224 versi gogreen ini mampu
Media waralaba yang beredar di Indonesia, hendaknya menampilkan muatan yang seimbang antara muatan yang seimbang antara muatan luar negeri dan dalam negeri. Majalah cosmogirl Indonesia sebagai majalah yang mempunyai segmentasi remaja perempuan hendaknya menampilkan model sampul majalah yang usianya masih remaja bukan wanita dewasa. Dalam kreatif periklanan sebaiknya develop harus bisa berpikir lebih terbuka 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Develop Ineo +224 versi go-green
4 .
Makna Pesan Promosi Dalam Poster Film Pintu Terlarang
Gita Barkah
adalah suatu paradigma untuk memberikan interpretasi atau pandanganpandangan secara garis besar yang berkaitan dengan objek penelitian
menciptakan interpretasi sebagai pesan yang direpresentasika n dengan simbolisasi tanda verbal dan non verbalnya yang dijelaskan melalui visual dari brosur ini. Tanda dan simbol dalam brosur ini yaitu foto tangan orang yang sedang menopang dunia dan pohon yang hijau menjelaskan peringatan sekaligus ajakan untuk konsumen agar selalu menjaga lingkungan dengan menggunakan mesin Develop Ineo +224
dan inovatif lagi dalam membuat promosi berupa brosur cetak yang dapat menyampaikan pesan secara jelas dan gamblang, namun tetap berada pada konteks elegan dan mudah dipahami.
Penelitian ini menggunakan Paradigma Konstruktivis, menggunakan metode penelitian
Berdasarkan analisis pendekatan semiotika Peirce terhadap poster film Pintu
Pemakaian tanda, baik tanda verbal maupun tanda visual atau non verbal sebaiknya 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5 .
Representasi Nilai Feminisme Tokoh Nyi Ontoshoroh dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer (Sebuah Analisis Wacana)
Tri Ayu Nutrisia Syam
kualitatif yang membahas isi pesan lewat teori semiotika Peirce,
Terlarang maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Unsur pesan promosi yang terdapat pada poster film adalah pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran dalam bentuk tanda, baik tanda verbal berupa teks maupun tanda visual secara ikonis, indeksikal, dan simbolis
dipahami benar oleh produsen sehingga dapat menciptakan poster film yang mendatangkan efek seperti yang diinginkan
Gerakan feminism adalah gerakan dimana wanita yang memarginalkada n menganggap remeh perampuan. Penulis menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Sarah Mills Metode penelitiannya
Pada dasarnya pada novel Bumi Manusia, penulis novelnya ingin mengangkat ketidakadilan yang dialami oleh sebagian kelompok termasuk wanita. Dengan menggunakan analisis wacana
Diskriminasi dan penindasan adalah suatu tindakan yang menimbulkan dampak buruk bagi yang mengalaminya, dalam hal ini adalah perempuan. Paham tentang supremasi suatu kaum adalah paham 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sarah Mills, penulis mengkaji nilai feminism dalam teks tersebut.
kolot, kuno yang wajib kita musnahkan dan lupakan.
Tabel 2.1 Daftar Penlitian Terdahulu
2.2 Komunikasi Melalui Media Massa Menurut John Fiske, komunikasi adalah salah satu aktivitas manusia yang diakui setiap orang. Komunikasi adalah berbicara satu sama lain: ia bisa televisi; bisa juga penyebaran informasi;ia pun bisa gaya rambut kita; ataupun kritik sastra. Komunikasi dipandang sebagai transmisi pesan yaitu proses pengiriman dan penerimaan mengkonstruksi pesan (encode) dan menerjemahkannya (decode), dan dengan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi (Fiske, 2004 : 7). Pesan tersebut disampaikan melalui sejumlah media massa antara lain koran, majalah, radio, televisi, dan internet. Proses komunikasi massa terjadi dalam penyampaian pesan tersebut. Komunikasi menut Fiske sejatinya memiliki dua mahzab utama dalam ilmu komunikasi. Mahzab pertama adalah kelompok yang melihat komunikasi sebagai transmisi pesan. Kelompok ini berfokus dengan bagaimana pengiriman dan penerima mengirim dan menerima (pesan). Pandangan ini melihat komunikasi sebagai proses di mana orang memengaruhi perilaku atau cara berpikir orang lain. Mahzab kedua melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Kelompok ini focus 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dengan bagaimana pesan atau teks, berinteraksi dengan manusia di dalam rangka untuk memproduksi makna; artinya, pandangan ini sangat memerhatikan peran teks di dalam budaya kita. Kelompok ini menggunakan istilah seperti signifikasi (pemaknaan), dan tidak menganggap kesalahpahaman sebagai bukti penting dari kegagalan komunikasi-kesalahpahaman tersebut mungkin merupakan hasil dari perbedaan-perbedaan budaya antara pengirim dan penerima. Bagi mahzab ini semiotik adalah kajian teks dan budaya. Metode utama dari pandangan ini adalah semiotik. 6 Jadi, mahzab proses cenderung mengaitkan diri dengan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi dan cenderung memfokuskan dirinya terhadap tindak (act) komunikasi. Mahzab semiotik cenderung mengaitkan dirinya dengan linguistic dan subjek-subjek seni dan memiliki kecenderungan untuk memfokuskan dirinya terhadap kerja (works) komunikasi. Penyebaran informasi identik dengan teknologi komunikasi. Berbicara tentang teknologi komunikasi berkaitan dengan alat-alat yang digunakan untuk menyebarkan informasi tersebut ke khalayak luas, dan alat-alat tersebutlah yang kita kerap sebut sebgahai media komunikasi massa. Media komunikasi massa adalah media komunikasi modern yang bersifat massal, yaitu komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar secara
6
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi ke-3, Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012, hal: 4-5 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
heterogen dan anonim melalui media cetak ataupun elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.7 Media
massa
yang
berperan
sebagai
penyebar
informasi
mengalami
perkembangan dalam penyampaian dan penyajian informasinya. Banyaknya media yang bermunculan membuat sebuah media harus ekstra bersaing untuk mendapatkan tempat di masyarakat, terutama untuk media cetak seperti majalah.
2.2.1 Majalah Media massa yang beragam memiliki ciri khas tersendiri, namun penelitian ini khusus mengambil objek penelitian berupa majalah. Majalah memiliki segmentasi berbeda sekaligus memiliki tampilan gambar yang lebih mendominasi. Sebagai media massa cetak, majalah sering kali disamakan dengan surat kabar karena beberapa kesamaan kriteria yang dimiliki keduanya. Tetapi sesungguhnya majalah memiliki kriteria serta pengertian lain yang membedakan dengan surat kabar. Dengan demikian majalah adalah salah satu sumber informasi yang semakin popular dewasa ini. Ia mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat, terutama masyarakat modern. Menurut KBBI majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual patut diketahui pembaca. Dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan,
7
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarta, 2003, hal: 189 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mingguan, dan sebagainya. Dan menurut pengkhususannya isinya dibedakan atas majalah berita, wanita remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya. Sementara itu Ensiklopedia Wikipedia mengartikan majalah sebagai “periodical atau serial adalah publikasi, yang umumnya diterbitkan dengan jadwal regular, berisi beragam artikel, umumnya didanai oleh iklan, harga penjualan, atau keduanya. 8 Dengan kata lain Majalah merupakan terbitan secara berkala, yang isinya meliputi barmacam-macam artikel, cerita, gambar, dan iklan. 9 Majalah mempunyai fungsi tidak hanya menyebarkan informasi yang ada di sekitar lingkungan masyarakat tetapi juga memberikan hiburan, baik dalam bentuk tekstual maupun visual seperti gambar. Dari segi isi majalah dibagi kedalam dua kategori yakni majalah umum, yaitu majalah yang memuat karangan-karangan oengetahuan umum, karangankarangan yang menghibur, gambar-gambar, olahraga, film, seni, dll. Majalah khusus, seperti majalah wanita, majalah keluarga, majalaah humur, majalah kecantikan, politik, kebudayaan, cerpen, dll. 10 Menurut Muchtar Lubis, majalah dibagi menjadi dua golongan yaitu: 1. Majalah Umum 8
http://www.wikipedia/thefreeency
9
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, Hal: 32
10
Efendi Kurnia, Ensiklopedia Pers Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal: 154 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Majalah yang berisikan tentang politik, kebudayaan, fiksi, karangan, pengetahuan umum, pelipur lara, hiburan, olahraga, film, dan sebagainya. 2. Majalah Khusus Majalah yang hanya berisikan bidang khusus, seperti majalah wanita, majalah pria, majalah remaja, dan anak-anak. Majalah yang demikian memiliki perasaan yang cukup luas terutama di kota besar.11
Dapat disimpulkan bahwa majalah memiliki spesifikasi pembaca yang beragam. Para pembaca dapat dengan mudah mencari kebutuhannya dengan membaca majalah sesuai dengan spesifikasinya. Menurut Wilbur Schram yang dikutip oleh Asep Syamsul M. Romli mengatakan bahwa khalayak pembaca akan terpikat minatnya, manakala apa yag mereka baca berkaitan dnegan kebutuhan dan menyajikan sarana tentang cara memperoleh kebutuhan itu.12 Tipe majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Artinya, sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak-anak, remaja, wanita, dewasa, pria dewasam atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa.
11
Muchtar, Lubis. Pers dan Wartawan. Jakarta: Balai Pustaka, 1963. Hal: 90
12
Asep Syamsul M. Romli. Jurnalistik Praktis: Untuk Pemula. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001. Hal: 2-433 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Majalah memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan surat kabar. Menurut Elvinari Ardianto dan Lukita Erdinaya majalah memiliki karakteristik yang dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: 1. Penyajian lebih dalam Majalah biasanya terbit mingguan, sehingga para reporternya punya waktu yang cukup lama untuk memahami dan mempelajari suatu peristiwa. Mereka juga mempunyai waktu yang leluasa untuk melakukan analisis terhadap peristiwa tersebut, sehingga penyajian berita dan informasi dapat dibahas secara lebih dalam. 2. Nilai aktualitas lebih aman Nilai aktualitas majalah bisa satu minggu. Karena dalam membaca majalah tidak akan pernah tuntas sekaligus. Pada hari pertama mungkin hanya akan membaca topik yang disenangi atau topik yang relevan dengan profesi, hari esok dan seterusnya membaca topik lain sebagai referensi. 3. Gambar atau foto lebih banyak Majalah juga mempunya gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran besar dan kadang-kadang berwarna, serta kualitas kertas yang digunakan lebih baik. 4. Cover (sampul) sebagai daya Tarik
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sampul majalah merupakan daya Tarik tersendiri, karena sampul majalah menggunakan kertas yang bagus dengan gambar yang menarik. 13 Perkembangan industri majalah sendiri sejak abad ke-21 mulai muncul dalam berbagai bentuk yang lebih baik. Pengenalan teknologi computer di dunia penerbitan sejak tahun 1980-an meniupkan kehidupan baru dalam dunia majalah dengan eksperimen desainnya. Pada tahun 1990an muncul World Wide Web dan internet yang berefek pada penerbitan majalah. Beberapa penerbitan majalah mulai kolaps dan para penerbit sekarang melihat bahwa mereka harus hadir dengan revolusi komunikasi digital, karena keuntungan akan datang dalam penerbitan elektronik, khususnya dalam bisnis informasi. Beberapa penerbit akhirnya juga menyediakan layanan ekstra bagi para pembaca dengan menghadirkan
informasi
melalui
websitenya
masing-masing
sambal
memperlajari kepentingan pembaca dan memperbaiki pengakuan publik atas mereknya. 2.2.2 Majalah Anak Dalam penelitian ini, majalah yang diteliti yakni majalah spesialisasi untuk anak atau majalah anak yang diartikan sebagai majalah yang isinya khisis mengenai dunia kanak-kanak (KBBI, 2001: 699).
13
Elviano Ardanto dan Lukianti Komala, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2005. Hal: 113-114 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penerbitan majalah anak-anak di Indonesia sendiri mengalami pasang naik, sebagaimana diutarakan oleh Kurniawan Junaedhie14, bahwa pasang naiknya penerbitan mahalah anak-anak, dan rubric anak-anak dalam penerbitan umum, justru dimulai ketika pada sekitar 1970, muncul sebuah resolusi yang diperlopori oleh Ny. Sukahar di DPR-GR yang mengingatkan pemerintah perlunya menyediakan bacaan anak-anak, mengingat kurangnya bacaan anakanak yang baik pada waktu itu. Trim Sutidja juga mengatakan bahwa, “Peringatan Ny. Sukahar itu serta merta merampas perhatian pemerintah dan segera disambut baik oleh pihak penerbitan surat kabar dengan mulai munculnya ruang anak-anak yang baik pada waktu itu”.15 Majalah anak-anak berkuntribusi dalam membentuk persepsi anak tentang dunia dan masyarakatnya. Dunia semua yang ditampilkan dalam majalah melalui wacana idealisasi anak –anak akan mempengaruhi bagaimana kemudian anak memandang dirinya dan dunia kanak-kanaknya, karena representasi dunia anak yang diidealkan dalam majalah bermuatan ideologis. Untuk itu, penulisan penelitian ini memfokuskan diri dalam upaya mengungkapkan dunia anak yang diidealkan dalam teks-teks, ikon, dan lambang-lambang di majalah Just For Kids serta membongkar ideologi yang menyelubunginya. 14
Kurniawan Junaedi, Rahasia Dapur Majalah di Indonesia, Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama, 1995, hal: 122 15
Dede Lisis Ch., S.Sos., M.Si., Media Anak Indonesia: Representasi Idola Anak dalam Majalah Anak-anak. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014, hal 39-40 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3 Sampul Majalah Salah satu ciri khas dari majalah berita adalah desain sampul atau halaman. Majalah berita menampilkan satu berita utama atau satu focus utama. Ukuran publikasi yang biasanya berukuran tabloid atau 8.5 x 11 inci, menyebabkan focus harus seperti itu. Sampul sering juga dilengkapi dengan taser headline tentang berita lain yang ada di publikasi. 16 Sampul majalah merupakan daya tarik tersendiri. Sampul majalah ibarat pakaian dan aksesoris pada manusia. Sampul majalah adalah sampul halaman depan yang membuat identitas perusahaan dan menghimpun isi pemberitaan verbal dan visual yang berkaitan dengan materi pemberitaan agar menarik pembaca. Unsur-unsur yang harus ada pada sebuah sampul majalah tersebut (ukuran saku atau ukuran tabloid), logo, fotohgrafi, warna dasar, keterangan mengenai jadwal penerbitan, pencantuman harga, headline (judul artikel dan sub judul artikel). Unsur-unsur ini memiliki fungsi praktis dan fungsi komunikasi yang mewakili konsep yang diberikan perusahaan majalah untuk selanjutnya diterbitkan.17 Pengertian sampul menurut Dja’far H. Assegaf sebagai sampul “lembaran kertas paling luar depan belakang pada buku yang lebih tebal dari kertas isinya”. 18
16
Tom E, Rolnicki. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana. 2008. Hal: 301
17
Yunus Priyonggo Kartiko, Analisis Semiotika Korupsi Terhadap Sampul Majalah Tempo Pada Kasus Simulatror SIM, Jakarta: Skripsi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN, tidak diterbitkan, hal: 20 18
Dja’far H. Assegaf, Jurnalistik Masa Kini, Pengantar Kepraktekan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983, hal: 127 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pentingnya sebuah sampul merupakan bagian dari suatu strategi marketing komunikasi yang tidak dapat dipandang remeh. Posisis sampul justru menentukan penilaian pembacanya dalam memaknakan sampul tersebut. Karena sampul dapat mempengaruhi calon pembaca dan tentunya dapat menumbuhkan kesan terhadap identitas media bersangkutan. Untuk menimbulkan ketertarikan tersebut, biasanya sampul menampilkan informasi bergambar. Informasi bergambar lebih disukai dibandingkan dengan informasi tertulis, karena menatap gambar jauh lebih mudah dan sederhana. Dibandingkan media verbal, gambar merupakan media yang paling cepat untuk menanamkan pemahaman. Gambar berdiri sendiri memiliki subjek yang mudah dipahami dan merupakan “simbol” yang jelas dan mudah dikenal. Terlebih untuk majalah anak-anak, melihat karakteristik pembacanya tentu sampul majalah pastinya menampilkan gambar. Pembuatan suatu “gambar komunikasi” dimaksudkan untuk mendukung suatu pesan. Ada beberapa bentuk gambar komunikasi antara lain ilustrasi, logo, atau karikatur. Pada sampul majalah Just For Kids ilustrasi yang ditampilkan kepada khalayak mempunyai makna tersendiri. Sampul juga tidak hanya menampilkan ilustrasi atau foto saja, ada pula headline dan warna. Headline dirangkai dalam satu kalimat yang persuasive atau provokatif yang menjadi cerminan dari artikel yang terdapat dalam majalah setiap edisinya. Sampul dibuat untuk membantu calon konsumen dalam hal pemahaman pesan yang ingin disampaikan oleh seorang penulis tentang apa yang ada didalamnya. Melalui gambar ilustrasi pada sampul, seorang penulis dapat menuangkan ide dan 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kreatifitasnya sebagai salah satu kesatuan dari karya sastra yang dihasilkan, selain itu ada misi tertentu yang ingin dissampaikan seseorang kepada khalayak umum. Gambar secara visual pada sampul mampu mengomunikasikan pesan dengan cepat dan berkesan, sebuah gambar iliustrasi yang tepat pemilihannya maka bisa memiliki nilai yang sama dengan ribuan kata. Visualisasi adalah cara atau sarana yang tepat untuk membuat sesuatu yang abstrak menjadi lebih jelas, penampilan secara visual selalu mampu menarik emosi pembacanya. Anak-anak memiliki dunia sendiri yang penuh warna dan gambar, maka biasanya majalah anak lebih menonjolkan gambar dan ikon dari majalah tersebut. Headline dibuat dengan tulisan berwarna agar anak tertarik membacanya. Anak-anak lebih sensitive dengan gambar yang ada didepannya. Jika orang dewasa memiliki idealisasi sendiri mengenai sebuah gambar, begitu pula dengan anak-anak. Untuk itu sampul majalah anak dibuat lebih berwarna dan penuh dengan gambar.
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.1 Sampul Majalah Just For Kids edisi 22 Thn. V 2.3.1
Komposisi Komposisi adalah salah satu istilah untuk mendapatkan
keseimbangan bentuk
dalam
mengorganisisr
unsur-unsur
terpenting dalam menciptakan suatu karya seni yang harmonis, komunikatif
dan
persuasive.
Aspek komposisi
menjadi
penting karena menyangkut hal tata letak dalam melahirkan suatu bentuk ungkapan
atau gagasan , ide, dimana kesatuan
hubungan (unity) dan keserasian (harmoni) merupakan hakikat utama dalam sebuah komposisi. Hal penting lainnya adalah proporsi, 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
keseimbangan, irama, pusat perhatian, kontras nilai , karena dalam sebuah komposisi identik dengan unity atau keastuan hubungan, sehingga belum bisa dikatakan komposisi tersebut berhasil karena unsur-unsurnya berdiri sendiri dan saling terpisah antara satau dengan yang lainnya. Kaidah-kaidah komposisi antara lain: 1. Proporsi Digunakan untuk menentukan proporsi atau ukuran perbandingan
antara yang panjang dan lebar pada empat
persegi panjang antara gambar dan bidang gambar. 2.Keseimbangan atau balance yaitu kesamaan dari unsur-unsur tertentu berlawanan
yang
atau bertentangan. Unsur-unsur yang saling
berlawanan tersebut tidak perlu mempergunakan bentuk yang sama
karena unsur yang tidak sama pun dapat
divisualisasikan secra seimbang dan menarik asal
terdapat
kesamaan antara nilai masing-masing. 3. Irama atau ritme Dapat terbentuk karena adanya pengulangan dan gerakan. Didalam musik ritme adalah tempo, perpindahan dari satu chord ke chord yang lain, suatu aliran, pola-pola 25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang menonjol, atau tekanan.
Di dalam desain grafis ,
ritme merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau mebuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap ruang yang ada diantaranya dan dengan membangun perasaan berpindah dari satu elemen ke elemen lainnya. Prinsip utama dalam ritme adalah mengerti perbedaan antara pengulangan dan variasi. Pengulangan adalah mengulang elemen visual, beberapa atau seluruhnya secara konsisten,
sedangkan
variasi
adalah
perubahan
sejumlah elemen, misal warna, bentuk, ruang, posissi, dan bobot visual elemen. 4. Pusat perhatian atau Center of interest Merupakan
bagian
peletakan
unsur-unsur
yang
dijadikan perhatian pertama atau yang paling disorot dan paling dominan untuk disampaikan atau dilihat. Penempatan pusat perhatian dapat ditengah, di pinggir kertas, atas, bawah, dan
lain-lain
tergantung
pada
pertimbangan
estetis,
komunikatif dan persuasifnya 5. Kontras Nilai Merupakan perbedaan keadan pengorganisasian unsur yang satu dengan unsur yang lain secara mencolok dan 26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kadang
kala
berlebihan.
Kontras
digunakan
untuk
menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan elemen visual. Kontras nilai memberikan citra dan persepsi secara rinci. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda baik secara visual mauoun emosional. Jika rentang kontras nilai sempit maka disebut kontras rendah, sebaliknya jika rentang kontras nilai tinggi maka disebut kontras tinggi. 6. Kesatuan atau Unity Unsur-unsur yang digunakan dlam karya seni harus saling berhubungan dengan baik dan pengorganisasiannya mengandung makna dan menarik. Dengan kata lain untuk mencapai kesatuan adalah bagaimana mengorganisasi seluruh elemen, baik itu garis, warna, bentuk, tekstur, kontras nilai, keseimbangan, pusat perhatian, ritme dengan baik dan mampu membangun ikatan atai hubungan diantaranya Beberapa prinsip membuat kesatuan antara lain : a. Hubungan Yaitu mengulang satu elemen, misal warna, arah, bentuk, tekstur, atau membangun suatu gaya, atau menbangun hubungan yang ada. b. Grid 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Yaitu membangun sub bagian format ke dalam bagian horizontal dan vertikal secara tetap, kolom, margin, dan ruang yang membentuk kerangka untuk mengorganisasi ruang, huruf, dan gambar dalam desain. c. Kesejajaran Hubungan visual yang dibuat antara elemen-elemen tertentu, bentuk, yang mempunyai garis poros yang sama. d. Aliran Yaitu menggunakan prinsip ritme bergerak dari elemen satu ke elemen lain. Menurut Raymond A. Ballinger19, suatu komposisi atau layout didalamnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut : a. Heading
atau
Headline:
teks
yang
biasanya
menggunakan ukuran huruf lebih besar dan tebal disbanding teks yang lain. b. Subhead
atau
subHeadline:
heading
sekunder
dengan ukuran huruf lebih kecil dari Headline dan ditempatkan
di bawah
Headline,
sifatnya
berupa
penjelasan singkat dari Headline. 19
Raymond A. Ballinger, Layout and Graphic Design, West Sussex : Littlehampton Book Services Ltd., 28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Ilustrasi: materi ilustrasi sebagai visualisasi teks, berupa foto, ilustrasi digambar dengan tangan, komputer, baik secara ilustratif, dekoratif, kartun, berwarna atau hitam putih, atau keduanya. d. Ilustrasi sekunder: materi ilustrasi lain berukuran lebih kecil dari visual utama untuk melengkapi visual yang ada. e. Teks atau bodycopy: pesan yang ingin disampakan. f. Logo: desain atau simbol dari suatu organisasi atau badan usaha sebagai tanda pengenal, biasa juga disebut sebagai trade mark atau logotype. g. Signature: nama atau instansi atau advertiser atau perusahaan pemasang iklan Layout yang baik setidaknya memerlukan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Mengatur secara visual agar seluruh elemen yang telah disusun dapat dikenal, diingat, dipahami, yaitu dengan cara mengaturnya sebaik mungkin dan teratur. b. Menetapkan arah baca pemirsa seperti lazimnya, yaitu dari arah kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah. c. Memberikan penekanan terhadap sesuatu yang dianggap penting atau yang hendak ditonjolkan dalam iklan tersebut. 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d. Menciptakan
adanya
suatu
kesatuan
yang
saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya, antara lain dengan cara tidak meletakkan satu unsur berjauhan dengan unsure lainnya sehingga terkesan unsur-unsur tersebut saling terpisah. e. Meletakkan
seluruh
elemen
yang
ada,
sehingga
elemenyang satu dengan lainnya berada pada alur-alur yang teratur. f. Mengatur ruang kosong atau memanfaatkan ruang kosong untuk menonjolkan iklan.
2.3.2
Tipografi Tipografi adalah ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan
pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Huruf atau yang biasa disebut dengan istilah “ Font ” atau “Typeface” adalah satu elemen terpenting dalam desain grafis karena huruf merupakan bentuk yang universal untuk mengantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Selain gambar, huruf adalah cara manusia berkomunikasi secara
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
visual.20 Tipografi dibagi dalam 2 macam jenis, yaitu: 1. Tipografi merupakan ilmu memilih dan menata huru sesuai pengaturannya
pada
ruang-ruang
yang
tersedia
guna
menciptakan kesan tertentu , sehingga pembaca mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. 2. Seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Tipografi menurut Roy Brewer dapat memiliki pengerian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan, dan berbagai hal terkait pengaturan bari-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain atau susun huruf pada halaman cetak. Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga komputerisasi. Berikut ini, beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan James Craig:
20
Dendy Triadi dan Addy Sukma Bharata, Ayo Bikin Iklan : memahami teori dan praktek iklan media lini bawah, Jakarta : PT.Elex Media Komputindo, 2010, hal.21 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jenis huruf Roman
Egyptian
Serif
Script
Miscellaneous
Keterangan dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun lemah gemulai, dan feminim. Termasuk di dalamnya times new roman. Dengan ciri kaki/sirip/serif berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar, dan stabil. Jenis huruf ini memiliki garis-garis kecil yang disebut counter stroke pada ujung-ujung badan huruf. Garis-garis tersebut berdiri horisontal terhadap badan huruf. Huru serif lebih mudah dibaca, karena kaitannya menuntun pandangan saat membaca bari teks. Contoh lain: Arial, ITC Avart Garde Gothic Demi, Garamond, Book Antiqua, Bitstream Vera serif, Palatino Linotype, Bookman Old Style, Calisto MT, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir, Super French yang merupakan termasuk dari jenis huruf San Serif. Merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas, atau pensil tajam dan biasanya miring kekanan. Kesan yang ditimbulkan addalah pribadi dan akrab. Merupakan pengembangan dari bentukbentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif dan ornamental. Biasa disebut Decoratif Font. Tabel 2.2 Jenis-jenis huruf
Dalam pemilihan jenis hurf, yang harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Misalnya produk minyak wangi untuk wanita, ia jarang menggunakan
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
jenis huruf Egyptian karena terkesan kuat dan keras, melainkan mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut,sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita. 21
2.3.1
Warna Warna merupakan salah satu daya tarik perhatian pembaca untuk
membaca sebuah majalah secara keseluruhan. Definisi warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia yang menyebabkan
kerucut-kerucut
warna
pada
retina
bereaksi
yang
memungkinkan timbulnya gejala warna pada objek yang dilihat sehingga mengubah persepsi manusia.22
Fungsi warna:
-
Fungsi identitas Warna memiliki kegunaan mempermudah orang mengenal
identitas suatu kelompok masyarakat, organisasi atau Negara seperti seragam, bendera, logo perusahaan, dan lain-lain. -
Fungsi isyarat atau media komunikasi Warna memberi tanda-tanda atas sifat dan/atau kondisi, seperti merah bisa mengisyaratkan “menyerah”. Warna juga
21
Ibnu Teguh Wibowo, Belajar Desain Grafis, Yogyakarta : Buku Pintar, 2013, hal.116-119
22
Iwan Wirya, Kemasan Yang menjual , Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999, hal. 28-29 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
merupakan lambing atau sebagai perlambang sebuah tradisi atau pola tertentu. Contohnya lampu lalu lintas. -
Fungsi psikologis Dari sudut pandang ilmu kejiwaan, warna dikaitkan dengan karakter-karakter manusia. Contohnya orang yang berkarakter extrovert lebih senang dengan warna-warna panas dan cerah. Karena tipe orang seperti ini biasanya terbuka, lebih memandang ke luar daripada ke dalam dirinya sendiri. Sedangkan orang yang berkarakter introvert lebih senang pada warna-warna dingin dan gelap. Orang bertipe ini biasanya tertutup, lebih memandang ke dalam diri sendiri, sulit menerima masalah-masalah baru, lebih suka menyelesaikan pada hal-hal yang khusus daripada yang umum. -
Fungsi alamiah Warna adalah property benda tertentu, dan merupakan
penggambaran sifat objek secara nyata, atau secara umum warna mampu menggambarkan sifat objek secara nyata. Contoh warna hijau menggambarkan daun, rumput, dan biru untuk laut, langit dan sebagainya. -
Fungsi pembentuk keindahan Keberadaan warna memudahkan kita dalam melihat dan
mengenali
suatu benda.
Sebagai contoh apabila kita 34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
meletakkan benda ditempat yang sangat gelap, mata kita tidak mampu mendeteksi objek tersebut dengan jelas. 23
Psikologi Warna Warna adalah hal terpenting dalam desain, karena warna
menentukan respon pembaca. Warna adalah hal yang paling utama dilihat oleh pembaca, terutama background. Untuk mencapai desain warna yang efektif, dapat dimulai dengan memilih warna yang bisa memprentasikan tujuan sebuah publikasi. Palet warna yang dibuat sebaiknya cocok dengan pribadi dan tujuan publikasi. Menurut Idarmadi (1999),terdapat kolerasi umum secara psikologis antara warna dan orang, seperti tabel berikut: Warna Merah
Biru
23
Respon Psikologi Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya.
Keterangan Warna merah kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinasikan dengan hijau, akan menjadi pohon natal. Merah dikombinasikan dengan putih, akan mempunyai arti “bahagia” dibudaya oriental. Kepercayaan, Banyak digunakan sebagai konsevatif, warna pada logo Bank di keamanan, teknologi, Amerika Serikat untuk kebersihan, memberikan kesan
Ibnu Teguh Wibowo, Belajar Desain Grafis, Buku Pintar, Yogyakarta, 2013, hal.149-151 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hijau
Kuning
Ungu/Jingga
Orange
Coklat
Abu-abu
Putih
keteratura. Alami, sehat, keberuntungan, pembaruan.
‘kepercayaan’. Warna hijau tidak selalu ‘sukses’ untuk ukuran Global. Di Cina dan Peranci, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna hijau sangat disukai. Optimis, harapan, Kuning adalah warna filosofi, keramat dalam agama ketidakjujuran , Hindu. pengecut (untuk budaya barat), pengkhianat. Spiritual, misteri, Warna ungu sangat jarang kebangsawanan, ditemui di alam. transformasi, kekasaran, keangkuhan. Energi, Menekankan sebuah keseimbangan, produk yang tidak mahal. kehangatan. Tanah/bumi, Kemasan makanan di reliability, comfort, Amerika sering memakai daya tahan. warna coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil. Intelek, masa depan Warna bau-abu adalah (seperti warna warna yang paling Milenium), mudah/gampang dilihat kesederhanaan, oleh mata. kesedihan. Kesucian, Di Amerika, putih kebersihan, melambangkan perkawinan ketepatan, (gaun pengantin berwarna ketidakbersalahan, putih), tapi di banyak steril, kematian. budaya Timur (terutama India dan Cina), warna putih melambangkan 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hitam
Power, seksualitas, kecanggihan, kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, keanggunan.
kematian. Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya barat. Sebagai warna kemasan, hitam melambangkan keanggunan (Elegance), kemakmuran (Wealth), dan kecanggihan (Sopiscared).
Tabel 2.3 Psikologi warna Memang tidak ada seseorang pun yang menjamin bahawa seseorang akan membeli sebuah produk hanyak karena melihat warna kemasan produk tersebut. Tapi setidaknya, warna mampu menampilkan kesan dari suatu emosi tertentu yang akan mempengaruhi calon konsumen untuk mengambil keputusan. Begitupula ketika akan mendesain, pemilihan warna yang tepat akan menentukan bagus tidaknya suatu desain di mata khalayak atau publik. 24
2.4 Konstruksi Media Massa Pendapat Alex Sobur dalam bukunya “Analisis Teks Media”, bahwa pada hakekatnya pekerjaan media adalah mengkonstruksi realitas sosial. Isi media merupakan hasil para pekerja media dalam mengkonstruksi berbagai realitas politik dan human interest. Disebabkan sifat dan faktanya bahwa pekerjaan media massa 24
Ibnu Teguh Wibowo, Belajar Desain Grafis, Buku Pintar, Yogyakarta, 2013, hal. 163-166 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
adalah menceritakan peristiwa-peristiwa, maka dapat dikatakan bahwa seluruh isi media adalah realitas yang dikonstruksi (construct reality). Pembuatan berita di media pada dasarnya tidak lebih dari penyusunan realitas-realitas, sehingga membentuk sebuah “cerita”. Berita adalah realitas yang dikonstruksikan25. Gambaran tentang realitas yang “dibentuk” oleh isi media inilah yang nantinya mendasari respond dan sikap khalayak terhadap berbagai objek sosial. Media cetak merupakan salah satu arena sosial, tempat berbagai kelompok sosial masing-masing dengan politik bahasa yang mereka kembangkan sendiri, berusaha menampilkan definisi situasi atau realitas berdasarkan versi mereka yang dianggap sahih. Dalam membuat isi teks dalam majalah Just For Kids ini juga diperlukan pemahaman mengenai dunia anak. Jurnalis harus mampu mengkonstruksikan pesan yang ia tulis agar mampu dicerna dan ditelaah oleh anak-anak.
2.5 Konstuksi Dunia Anak Setiap anak memiliki cara sendiri dalam menyikapi dunia. Dalam masa pertumbuhannya anak-anak banyak menemukan hal baru. Suatu penemuan baru oleh anak akan ditransformasi menjadi kecerdasannya sendiri. Gardner (Tadkiroatun Musfiroh, 2005: 51) menjelaskan ada 9 kecerdasan yaitu, kecerdasan verbal-linguistik (cerdas kata), kecerdasan logis-matematis (cerdas angka), kecerdasan visual-
25
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2002, hal. 88 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
spasial(cerdas
gamvar-warna),
kecerdasan
musical
(music-lagu),
kecerdasan
interpersonal(cerdas sosial), kecerdasan intrapersonal (cerdas diri), kecerdasan naturalis (cerdas alam), kecerdasan ekstensial (cerdas hakikat), dan terakhir adalah kecerdasan kinestetik.26 Dapat diartikan bahwa setiap manusia memiliki banyak kecerdasan dan belum tentu setiap individu memiliki kecerdasan yang sama, begitu pula dengan anak. Ada yang umur 6 tahun sudah bisa membaca dengan benar ada pula yang belum bisa membaca. Dunia anak yang begitu berwana sering ternoda dengan konstruksi pemahaman yang dilakukan oleh orang dewasa. Kekuasaan mutlak atas anak-anak di bawah kendali orang dewasa, tak lepas dari bagaimana paradigma berpikir masyarakat secara sosiokultural dalam memandang anak-anak dan menciptakan dunia kanakakanak versi orang dewasa. Alhasil, terjadi interplay antara media dan masyarakat kalangan dewasa dalam membentuk tatanan wacana mengenai anak-anak yang terus menerus dikukuhkan dalam ruang public hasil konstruksi sosiokultural yang selama ini dibangun dan dipelihara. Menurut Kak Seto (Seto Mulyadi), bahwa anak merupakan individu yang unik, yang mana satu sama lain memiliki potensi yang berbeda. Agar dapat mengoptimalkan perkembangan kecerdasan anak, selain memahami bahwa anak
26
Yentri Yunita, Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Teknik Bernyanyi Lagu-lagu di TK Aisyiyah 1 Curup, Bengkulu: Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, 2014, hal:2-3 (tidak diterbitkan) 39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
merupakan individu yang unik, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan upaya memahami dan lebih mengenal dunia anak, sebagai berikut; 1. Bahwa anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil yang mana mereka memiliki dunia sendiri yang khas dan harus dilihat dengan kacamata anakanak. Jadi dalam menghadapinya memang dibutuhkan kesabaran, pengertian, dan toleransi yang mendalam. 2. Dunia anak-anak adalah dunia bermain, yaitu dunia yang penuh semangat apabila terkait dengan suasana yang menyenangkan. Jadi ketika orangtua ingin mengembangkan kecerdasan anak-anaknya maka bimbingan dan pendidikan yang akan diberikan kepada anak hendaknya selaras dengan hal yang menarik perhatian dan menyenangkan. 3. Selain tumbuh secara fisik, anak juga berkembang secara psikologis. Oleh karena
itu,
bagi orangtua untuk
memperhatikan pertumbuhan dan
perkembangan anak-anaknya. Tidak hanya menyapa sekedarnya kepada anak, atau malah terkadang sama sekali tidak ada komunikasi dengan anak-anaknya dikarenakan terlalu sibuk dengan pekerjaan atau yang lainnya, tapi lebih dari itu, anak-anak juga perlu diperhatikan, diajak bicara, didengarkan ceritanya, ditanyai apa yang menjadi keinginan dan harapannya sehingga orangtua bisa mendampingi sekaligus memberikan bimbingan terhadap anak-anaknya yang sedang mengalami tumbuh dan berkembang. 4. Setiap anak pada dasarnya senang meniru, karena salah satu proses pembentukan tingkah laku mereka diperoleh dengan cara meniru. Dengan 40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
demikian orangtua atau guru dituntut untuk bisa memberikan contoh-contoh keteladanan yang nyata akan hal-hal yang baik. 5. Pada dasarnya anak-anak itu adalah kreatif, karena mereka banyak memiliki rasa ingin tahu dan berimajinasi tinggi. Dalam hal ini, memang diperlukan kesabaran dari orangtua juga sikap rendah hati dan tetap bisa menghargai cerita dan ide dari anak-anak yang tidak jarang dinilai aneh oleh orang dewasa. Disamping itu, anak-anak yang dihargai cenderung terhindar dari berbagai masalah psikologis serta anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. 27
Di dalam dunia anak ada warna tersendiri yang membuatnya lebih kreatif. Media sangat mempengaruhi bagaimana dunia anak dapat terbentuk sempurna. Maka dalam penulisan ini penulis ingin mengetahui makna dunia anak yang terkandung dalam Majalah Just For Kids. 2.6 Idealisme Anak Idealisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah penyesuaian dengan yang dicita-citakan atau yang dikehendaki (2001:416) dan idealize atau idealise menurut Chamber Pocket Dictionary For Learners (1998: 183), to think of as perfect. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa idealisasi anak ialah sebuah upaya berpikir untuk
27
Dwi Cahyo. www.kompasiana.com 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kesempurnaan karena menggambarkan sesuatu yang ideal dengan cara menyesuaikan dengan apa yang dicita-citakan atau dikehendaki. Apabila dikaitkan dengan konteks penulisan ini mengenai idelaisasi anak dalam majalah anak, maka idealisasi anak disini berarti sebagai upaya pengelola majalah untuk menggambarkan anak-anak dengan perspektif kesempurnaan yaitu dengan cara menyesuaikan pada suatu gambaran mengenai anak-anak yang dicita-citakan, dikehendaki, diharapkan, dan didambakan oleh pihak pengelola sebagai kalangan dewasa, melalui wacana-wacana yang dimunculkan. Sehingga hal tersebut kemudian ikut membentuk dan menentukan gambaran ideal anak-anak khsusnya di Indonesia. Gambaran ideal dalam majalah pun juga turut dipengaruhi oleh gambaran masyarakat tentang dunia kanak-kanak. Ada hubungan respirokal antara media dan masyarakat dalam menggambarkan idealisasi anak dalam majalah. Idealisasi anak karenanya kemudian merupakan idealisasi yang dilakukan oleh kalangan dewasa sebagai majalah dan menggambarkan anak ideal tidak berdasarkan apa yang diinginkkan, dicita-citakan, dan dibayangkan oleh anak-anak. Selain itu, idealisasi anak tersebut juga tidak terlepas dari cerminan keinginan para orang tua dan masyarakat sendiri terhadap anaknya. Hal ini dikarenakan kasian psikologis tentang dunia kanak-kanak pun masih berkisar pada paradigm bahwa anak dijadikan sebagai objek bukan subjek. Sehingga anak-anak selalu dipandang dari sudut pandang kalangan dewasa.
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.7 Semiotika Semiotika berasal dari kata Yunani “Semeion”, yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya dan dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai dengan sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal yang lain. Contohnya asap menandai adanya api. Secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek – objek, peristiwa – peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Pada dasarnya analisis semiotika memang sebuah ikhtiar untuk merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut keitak kita membaca teks atau narasi / wacana tertentu. Analisisnya bersifat paradigmatic dalam arti berupaya menemukan makna termasuk hal – hal yang tersembunyi dibalik sebuah teks, maka orang sering mengatakan semiotika adalah upaya menemukan makna ‘berita dibalik berita’28 Tanda – tanda (signs) adalah basis atau dasar dari seluruh komunikasi kata pakar komunikasi Littlejohn yang terkenal dalam bukunya “Theories on Human Behaviour”(1996). Menurut Littlejohn, manusia dengan pertantaraan tanda – tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya dan banyak hal yang bisa dikomunikasikan di dunia ini.
28
Indiwan Seto Wahyu Wibowo., Semiorika Komunikasi., Mitra Wacana Media., Jakarta., 2013. Hal :
8 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sedangkan menurut Umberto Eco, ahli semiotika yang lain, kajian semiotika sampai sekarang membedakan dua jenis semiotika yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi. Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu di antaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi yaitu pengirim, penerima kode atau sistem tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan yang dibicarakan. Sementara semiotika signifikasi tidak mempersoalkan adanya tunujan berkomunikasi. Pada jenis yang kedua lebih diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisisnya pada penerima tanda lebih diperhatikan ketimbang prosesnya Dalam pandangan Zoest29, segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati disebut tanda. Karena itu, tanda tidak terbatas pada benda. Adanya peristiwa, tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut tanda. Sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata, suatu keheningan, kebiasaan makan, sebuah gejala mode, suatu gerak syaraf, peristiwa memerahnya wajah, seuatu kesukaan tertentu, letak bintang tertentu, suatu sikap, setangkai bunga, rambut uban, sikap diam membisu, gagap, berbicara cepat, berjalan sempoyongan, menatap, api, putih, bentuk, bersudut tajam, kecepatan, kesabaran, kegilaan, kekhawatiran, kelengahan, semua itu dianggap sebagai tanda.
29
Aart Van Zoest, Semiotika tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apa yang Kita Lakukan dengannya, Yayasan Sumber Agung, Jakarta, 1993, h. 18 44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Saussure30, tanda adalah kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Dimana ada tanda, disana ada sistem. Artinya sebuah tanda mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indera kita yang disebut dengan signifier, bidang penanda atau bentuk. Aspek lainnya disebut signified yaitu bidang petanda atau konsep atau makna, aspek kedua terkandung dalam aspek pertama, jadi petanda merupakan konsep atau apa yang diinterpretasikan oleh aspek pertama. Petanda terletak pada tingkatan ungkapan (leve of expression) dan mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti bunyi, huruf, kata, gambar, warna, objek, dan sebagainya. Sedangkan petanda terletak pada level of content (tingkatan isi atau gagasan) dari apa yang diungkapkan. Hubungan antar kedua unsur akan melahirkan makna. Tanda akan selalu mengacu padasesuatu hal yang lain, ini disebut referrent. Lampu merah mengacu pada berhenti jalan. Air mata mengacu pada kesedihan. Apabila hubungan antar tanda dan yang diacu terjadi, maka dalam benak orang yang melihat atau mendengar akan timbul pengertian31 Menurut Pierce32,tanda adalah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertenu. Tanda akan selalu mengacu kepada sesuatu yang lain, Pierce
menyebutnya
Objek
(denotatum).
Mengacu
berarti
mewakili
atau
30
Ferdinand De Saussure, Pengantar Linguistik Umum, Gajahmada University Press, Yogyakarta, 1998, h. 54 31
Umberto Eco, A Theory of Semiotics, Indiana University Press, Bloomington, 1979, h. 59
32
Ibid, h. 15 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggantukan. Tanda baru dapat berfungsi bila diinterpreteasikan dalam benak penerima tanda melalui interpretant. Jadi interpretant adalah pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima tanda. Artinya, tanda baru dapat berfungsi sebagai tanda bila dapat ditangkap dan pemahaman terjadi berkat ground, yaitu pengetahuan teentang sistem tanda dalam suatu masyarakat. Hubungan ketiga unsur tersebut dikemukakan oleh Pierce sebagai segitiga semiotik. 2.8 Semiotika Charles Sanders Peirce Charles Sanders Peirce lahir pada tahun 1839 di sebuah keluarga intelektual (ayahnya, Benjamin adalah seorang profesor matematika di Harvard). Pada tahun 1859, 1862, dan 1863 secara berturut-turut ia menerima gelar B.A., M.A., dan B.Sc. dari Universitas Harvard. Selama lebih dari tiga puluh tahun (1859 - 1860), 18611891) Peirce banyak melaksanakan tugas astronomi dan geodesi untuk survei Pantai Amerika Serikat (United States Coast Survey). Dari tahun 1879 sampai tahun 1884, ia menjadi dosen paruh waktu dalam bidang logika di Universitas Johns Hopkins. Sebelumnya untuk diketahui Peirce mengemukakan teori segitiga makna atau yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni tanda (sign), objek, dan interpretant. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri.
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Representamen/ Sign
Objek
Interpretan
Gambar 2.2 Segitiga Carles S. Peirce Sebagai ahli logika Peirce memberikan penekanan pada aspek intelektual dari pengalaman manusia dan mengamati kebiasaan manusia dan hukumnya. Dalam hal ini, beliau menggunakan istilah representamen yang tak lain adalah lambang (sign) dengan pengertian sebagai “A sign is something which stands to somebody for something in some respect or capacity” – sebuah tanda atau representamen adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Dalam hubungan antara pembentukan representamen dengan interpretan, Peirce juga membuat klasifikasi tanda dalam tiga tahap. Jika ditinjau dari sudut pembentukannya represenmen, klasifikasi tersebut tampak sebagai berikut a) Qualisign (kualisain) adalah sesuatu yang mempunyai kualitas untuk menjadi tanda, ia tidak dapat berfungsi sebagai tanda sampai ia terbentuk sebagai
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tanda. Contoh: kertas minyak berwarna kuning, mempunyai kualitas untuk menjadi tanda bahwa ada kematian. b) Sinsign (sinsain) adalah sesuatu yang sudah terbentuk dan dapat dianggap sebagai representemen, namun belum berfungsi sebagai tanda. Contoh: apabila kertas minyak berwarna kuning itu telah dibentuk menjadi bendera kecil, tetapi belum dipasang.. c) Legisign (legisain) adalah sesuatu yang sudah menjadi representamen dan berfungsi sebagai tanda. Setiap tanda yang sudah menjadi konvensi adalah legisign.33 Upaya klasifikasi yang dilakukan peirce terhadap tanda memiliki kekhasan meski tidak bisa dibilang sederhana. Peirce membedakan tipe-tipe tanda menjadi: ikon (icon), Indeks (index), dan Simbol (symbol) yang didasarkan atas relasi di antara representamen dan objeknya. a. Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripan ‘rupa’ sehingga tanda itu mudah dikenali oleh pemakainya. Di dalam hubungan antara representamen dan objeknya terwujud sebagai kesamaan dalam berbagai kualitas. Contohnya sebagian besar rambu lalu lintas tanda yang ikonik karena ‘menggambarkan’ bentuk yang memiliki kesamaan dengan objek yang sebenarnya. 33
Okke Kusuma Sumantri Zaimar, Semiotika dalam Analisis Karya Sastra, Depok: PT Komodo Books. 2014. Hal: 5-6 48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Indeks adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial di antara representamen dan objeknya. Di dalam indeks, hubungan antara tanda dan objeknya bersifat kongkret, actual, dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial atau kausal. Contoh jejak telapak kaki di atas permukaan tanah, misalnya, merupakan indeks dari seseorang atau binatang yang telah lewat di sana, ketukan pintu merupakan indeks dari kehadiran seorang ‘tamu’ di rumah kita. c. Simbol, merupakan jenis tanda yang bersifat arbiter dan konvensional sesuai kesepakatan atau konvensi sejumlah orang atau masyarakat. Tanda-tanda kebahasaan pada umumnya adalah simbol-simbol. Contohnya Garuda Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah burung yang memiliki perlambang yang kaya makna. Namun bagi orang lain yang memiliki latar budaya berbeda, seperti orang Eskimo, misalnya, burung garuda hanya dipandang sebagai burung elang biasa. Berikut ini adalah tahapan yang berdasarkan hubungan antara interpretan dengan tanda a) Rheme Tanda yang tidak benar atau tidak salah, seperti hampir semua kata tunggal kecuali ya atau tidak. Rheme merupakan tanda kemungkinan kualitatif yang menggambarkan semacam kemungkinan objek. b) Dicent 49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tanda yang mempunyai eksistensi yang aktual. Sebuah proposisi, misalnya merupakan dicent. Proposisi memberi informasi, tetapi tidak menjelaskan. Decisign bisa benar dan juga bisa salah, tetapi tidak memberikan alasannya kenapa hal tersebut bisa terjadi. c) Argument Tanda hukum yakni sebuah hukum yang menyatakan bahwa perjalanan premis untuk mencapai kesimpulan cenderung menghasilkan sebuah kebenaran.
Dari uraian ini, teori semiotika Peirce memiliki perbedaan dengan dua teori semiotika sebelumnya. Teori Peirce memiliki ikon, indeks dan simbol dalam pemaknaan objek tandanya, sehingga memenuhi ruang lingkup pemaknaan tanda pada objek sampul majalah yang ingin peneliti analisis.
50
http://digilib.mercubuana.ac.id/