BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan, gagasan dan pendapat yang dilakukan oleh seorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawaban, tanggapan atau arus balik (feedback) dari orang yang diajak berbicara tersebut. Komunikasi menurut bahasa Latin yaitu Communicati (Inggris, Communication), artinya pemberitahuan. Kata sifatnya, Communis (Inggris, Commonness), berarti bersama–sama di antara dua orang atau lebih, yang berbicara mengenai kebersamaan, berbagi kepentingan, keinginan, pengetahuan, kepemilikan dan gagasan. Berdasarkan arti kata komunikasi di atas lebih dipertegas lagi dengan pengertian komunikasi di bawah ini, yaitu: “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan, dan sebagainya, yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan dan perilaku”9.
9
—————, Kamus Komunikasi, Bandung: Mandar Maju. 1989 hal 60.
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Berdasarkan pengertian di atas, Communicare bisa berarti dua orang atau lebih, yang secara bersama–sama bertemu baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui media atau saluran tertentu (komunikasi antarpribadi), tukar menukar mengenai pengetahuan, pengalaman, pikiran, gagasan dan perasaan (to make common, sharing). Schramm memberikan tambahan bahwa kesamaan pengalaman diantara komunikator dan komunikan, yang berlangsung secara source dan receiver, komunikator dan komunikan akan mempunyai sudut pandang yang sama mengenai sesuatu pesan. Komunikasi akan efektif apabila komunikator mampu berkomunikasi sesuai dengan komunikannya. Selain itu pula, seorang komunikator harus mempunyai rencana dan tujuan, tidak saja pesan itu tersampaikan, tapi juga dapat merubah sikap dan pendapat serta mempengaruhi komunikan, hal ini dipertegas dari definisi komunikasi,yaitu “Komunikasi atau upaya–upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas penyampaian informasi serta pembentukan sikap dan pendapat”. Secara khusus Hovland menjelaskan bahwa “Communication is the process to modify the behavior of other individual”, (komunikasi adalah perubah perilaku orang lain)10.
2.2. Public Relations 2.2.1.
Pengertian Public Relations Menurut Frazier Moore11 Public Relations adalah: “Filsafat sosial
10
—————. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: Rosda Karya.1999 hal 113.
11
Frazier Moore. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda Karya. 2004, hal 356.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik” Sedangkan menurut Scott M. Cutlip, Allen H.Center dan Glen M. Broom12 mendefinisikan Public Relations sebagai berikut, “Public Relations is the management function which evaluate public attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and plans an executes a program of action to earn public understanding an acceptances”. Dimana dari kedua definisi di atas memberikan gambaran bahwa posisi PR dalam suatu perusahaan atau organisasi semakin jelas. Artinya ia merupakan salah satu divisi perusahaan yang posisinya di Negara maju menjadi salah seorang direktur (director of PR) , di Indonesia sendiri posisi tertinggi jabatan PR adalah Senior Vice President Director of Corporate Communications. Dimana ada juga posisiposisi lainnya yang setingkat dengan General Manager atau Manager. Dimana inti dari Public Relations adalah sebuah usaha sengaja (delibrate), terencana (planned), penampilan nyata dan kinerja dalam sebuah perusahaan (performance), berhubungan dengan publik (public interest) dan komunikasi nya terjadi secara dua arah (two-way communication) dimana
12
Scott M. Cutlip, Alen H. Center & Glen M. Broom. Effective Public Relations: Merancang dan Melaksanakan Kegiatan Kehumasan dengan Sukses. Jakarta: Indeks. 2011 hal 8.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
semua itu ditujukan untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan public terhadap brand perusahaan tersebut.
2.2.2.
Peran Public Relations Peran Public Relations adalah sebagai sarana untuk menjalin
sebuah hubungan baik dan saling pengertian antara suatu lembaga atau organisasi terhadap publik atau khalayaknya. Namun tidak hanya itu saja, melainkan juga sebagai program-program dan upaya yang telah dikonsep oleh praktisi Public Relations melalu setiap cara berpikirnya, berfungsi untuk mencapai cita-cita suatu lembaga atau perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan pekerjaan praktisi Public Relations merupakan ujung tombak perusahaan itu sendiri. Kelangsungan hidup suatu perusahaan terletak pada Public Relations. Berbagai upaya seperti publikasi, promosi, periklanan, menjalin hubungan baik dengan pers dan khalayak dilakukan untuk menanamkan goodwill, kepercayaan, dan citra yang baik di mata publik. Adapun peran Public Relations menurut Ardianto13 sebagai komunikator Public Relations harus mampu menjelaskan kegiatan dan program kerja kepada publiknya. Ia juga bertindak sebagai mediator untuk mewakili lembaga terhadap publik, dan sebaliknya. Sebagai seorang profesional, public relations harus memiliki kemampuan bertindak sebagai berikut: 13
Soleh Soemirat M.S. dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Rosda Karya. 2002 hal 73.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
a.
Creator, yaitu orang yang memiliki kreativitas dan pencipta ide atau gagasan cemerlang dalam berkomunikasi.
b.
Conseptor, yaitu orang yang memiliki kemampuan penyusunan program kerja Public Relations, khususnya dalam berkampanye.
c.
Problem Solver, yaitu orang yang mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya, dinamis, solutif dan proaktif dalam menjalankan peranan Public Relations, khususnya dalam mengantisipasi gangguan.
2.2.3.
Fungsi Public Relations Fungsi Public Relations menurut Maria14 merupakan satu bagian
dari satu nafas yang sama dengan organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut. Menurut Ruslan15 Fungsi utama Public Relations yaitu: a.
Bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal baik. Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi yang merupakan bentuk penyebaran informasi, di lain
14
Maria Assumpta Rumanti. Dasar-dasar Public Relations. Jakarta: Grasindo. 2002 hal 31.
15
Ruslan, op.cit.,10-11.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
pihak komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini publik. b.
Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan baik dengan pihak publik sebagai target sasaran yaitu publik internal dan publik eksternal.
c.
Peranan back up management, bahwa fungsi public relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Fungsi manajemen tersebut melingkupi POAC yaitu Planning (perencanaan),
Organizing (pengorganisasian),
Actuating (penggiatan), dan Controlling (pengawasan). d.
Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuan (goals) akhir dari suatu aktivitas program kerja PR campaign, baik untuk keperluan publikasi maupun promosi. Public Relations Society of America16 dalam buku Integrated
Marketing Communication mengungkapkan fungsi Public Relations yaitu: a.
Counseling
: Menyediakan saran untuk manajemen yang
berhubungan dengan kebijakan hubungan dan komunikasi.
16
Public Relations Society of America. Integrated Marketing Communication. New York: 2003 hal 8-9.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
b.
Research
:
Melihat tindakan dan perilaku publik dalam rangka merencanakan strategi humas. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan meyakinkan publik.
c.
Media Relations: Bekerjasama dengan media dalam melakukan publisitas
d.
Publicity
:
Menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan ketertarikan yang lebih jauh lagi.
e.
Employee/ Member Relations
:
Memberikan respon terhadap suatu masalah, menginformasikan dan memotivasi karyawan dan anggota organisasi.
f.
Public Affair
:
Membangun keterlibatan efektif dalam kebijakan publik.
g.
Issues Management
:
Mengidentifikasi dan mengevaluasi isu yang berkembang pada public yang berakibat pada organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
h.
Financial Relations
:
Menciptakan dan menjaga kepercayaan penanam modal.
i.
Industrial Relations
:
Menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas organisasi.
j.
Development Fund Raising
:
Menciptakan kebutuhan public dan mendorong publik untuk mendukung organisasi, terutama melalui kontribusi financial.
k.
Multicultural : Berhubungan dengan i n d i v i d u - i n d i v i d u d a r i Relations/Work berbagai kelompok dan budaya. place Diversity
l.
Special Events : Menarik perhatian publik terhadap organisasi atau produk dan organisasi dengan mengadakan kegiatan khusus.
: Memadukan aktivitas perusahaan dengan m. Marketing Communicatio mengadakan kegiatan khusus sekaligus n
membangun citra baik perusahaan.
2.2.4.
Tujuan Public Relations Tujuan utama dari Public Relations adalah mempengaruhi perilaku
orang secara individu maupun kelompok saling berhubungan, melalui dialog
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan. Public Relations akan dituntut untuk mengembangkan atau membangun hubungan yang baik, tidak hanya dengan pihak pers tetapi juga dengan berbagai pihak luar atau kalangan terkait (External Relations). Secara prinsip, tujuan kegiatan Public Relations menurut Yulianita17 adalah: a.
Menciptakan citra yang baik.
b.
Memelihara citra yang baik.
c.
Meningkatkan citra yang baik.
d.
Memperbaiki citra, jika organisasi atau perusahaan menurun. Menurut Ruslan18 tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:
a.
Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b.
Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c.
Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations.
d.
Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk.
17
Neni Yulianita. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba. 2005 hal 43. 18
Ruslan,op.cit., 246.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Dari berbagai tujuan Public Relations diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan yang hendak dicapai Public Relations adalah mengembangkan goodwill, memperoleh opini publik yang baik tentang perusahaan dan menciptakan hubungan yang baik dengan publiknya.
2.3.
Strategi Komunikasi Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan19. Strategi komunikasi harus didukung oleh teori karena teori merupakan pengetahuan berdasarkan pengalaman (empiris) yang sudah diuji kebenarannya. Harold D. Lasswell menyatakan, cara yang terbaik untuk menerangkan kegiatan komunikasi ialah menjawab pertanyaan ”Who Says What Which Channel To Whom With What Effect?”. Untuk mantapnya strategi komunikasi, maka segala sesuatunya harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut.
19
Effendy. op.cit., 301
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.3.1. Faktor Pendukung Strategi Komunikasi Menyusun strategi komunikasi harus memperhitungkan faktor-faktor pendukung dan penghambat20, yang sebagian komponennya adalah: 1. Mengenali sasaran komunikasi 2. Faktor situasi dan kondisi 3. Pemilihan media komunikasi 4. Pengkajian tujuan pesan komunikasi 5. Peranan komunikator dalam komunikasi 6. Daya tarik sumber 7. Kredibilitas sumber Secara umum strategi komunikasi dilakukan melalui 10 tahapan: 1.
Analisis Program/Masalah
2.
Analisis Situasi
3.
Analisis Khalayak
4.
Tujuan Komunikasi
5.
Strategi Komunikasi
6.
Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media
7.
Produksi Dan Ujicoba Media
8.
Penggunaan Media
9.
Media Monitoring dan Sistem Pengelolaan Informasi
10.
Evaluasi dan Analisis Masalah.
20
Effendy, op.cit.,35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.4. Strategi Public Relations Sondang P. Siagian21 berpendapat bahwa : “Strategi adalah cara-cara yang sifatnya mendasar dan fundamental yang akan dan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran dengan selalu memperhitungkan kendala lingkungannya yang pasti akan dihadapi” Sedangan menurut Venus22, Strategi adalah pendekatan keseluruhan untuk suatu program atau kampanye. Strategi adalah faktor pengkoordinasi, prinsip yang menjadi penuntun, ide utama dan pemikiran dibalik program taktis. Sehingga apabila disimpulkan strategi adalah sebuah perencanaan tindakan/prilaku yang menjadi pokok dari sebuah program untuk mencapai tujuan organisasi yaitu keberhasilan dan kesuksesan organisasi. Mengutip dari perkataan Kasali 1994:34 istilah Strategi Manajemen sering pula disebut sebagai rencana strategi atau rencana jangka panjang perusahaan. Lebih jauh lagi disebutkan rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi para praktisi Public Relations untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari untuk dapat bertindak secara strategis karena kegiatan Public Relations harus menyatu dengan visi dan misi organisasi perusahaannya23. Langkah-langkah dalam menyusun strategi manajemen yang dimaksud adalah:
21
Sondang P. Siagian. Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara, Jakarta. 2007 hal 215.
22
Antar Venus. Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Jakarta: Simbiosa Rekatama Media. 2009 hal 152. 23 Ardianto,
op.cit., 90.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
a.
Menentukan misi perusahaan. termasuk di dalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian (purpose), filosofi dan sasaran;
b.
Mengembangkan Company Profile yang mencerminkan kondisi intern perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya;
c.
Penilaian terhadap lingkungan ekstern perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum;
d.
Analisis dalam peluang yang tersedia di lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan);
e.
Identifikasi atas pilihan yang di kehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan;
f.
Pemilihan strategi atas objektif tahunan serta jangka panjang dan garis besar strategi yang di butuhkan untuk mencapai objektif tersebut;
g.
Mengembangkan objektif tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan objektif jangka panjang dan garis besar strategi;
h
Implementasi atas hasil hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran dan menggabungkan rencana tersebut dengan sumberdaya manusia, teknologi dan sistem balas jasa yang memungkinkan;
i.
Review dan evaluate atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan.
Sedangkan proses dalam menjalankan Strategi Manajemen adalah24: 24
Ardianto, op.cit., 93.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
a.
Melakukan tugasnya sebagai bagian dari strategi manajemen keseluruhan organisasi dengan melakukan survey atas lingkungannya dan membantu mendefinisikan misi, sarana dan objektif organisasi perusahan. Keterlibatan Public Relations dalam proses menyeluruh ini akan memberi manfaat yang besar dan sekaligus bagi Public Relations itu sendiri, khususnya pada tingkat korporat.
b
Public Relations dapat berperan sebagai strategi manajemen dengan mengelola kegiatannya secara strategis, artinya bersedia mengorbankan kegiatan jangka pendek demi arah perusahaan secara menyeluruh. Strategi Komunikasi menurut Effendy25 dinyatakan sebagai:
“Panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan.“ Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.”26. Strategi Public Relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan).27 Strategi Public Relations dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat, yakni sebagai berikut: 25
—————, Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Rosda Karya. 2009 hal 84.
26
Effendy, loc.cit.,
27
Ruslan, op.cit., 134.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
a.
Komponen sasaran: pembentukan Strategi Public Relations melalui satuan atau segmen yang akan digarap;
b.
Komponen sasaran: pembentukan Strategi Public Relations melalui paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran. Landasan umum dalam proses penyusunan Strategi Public Relations
mengacu pada pendapat Ahmad S. Adnanputra28 yaitu: a.
Mengidentifikasi permasalahan yang muncul;
b.
Identifikasi unit-unit sasarannya;
c.
Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai sasarannya;
d.
Pemilihan opsi atau unsur taktikal Strategi Public Relations;
e.
Mengidentifikasi dan evaluasi terhadap perubahan kebijaksanaan atau peraturan pemerintahan dan lain sebagainya.
f.
Langkah terakhir adalah menjabarkan Strategi Public Relations, dan taktik atau cara menerapkan langkah-langkah program yang telah direncanakan, dilaksanakan, mengkomunikasikan, dan penilaian/evaluasi hasil kerja. Menurut Firsan Nova29 Strategi Public Relations dalam Membangun Citra:
a.
Publications (publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khayalaknya.
b. 28
Event (acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan PR dalam Ibid, 139
29 Firsan Nova. Crisis Public Relations: Strategi PR Menghadapi Krisis, Mengelola Isu, Membangun Citra dan Reputasi Perusahaan, Jakarta: Rajawali Pers. 2011 hal 25.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
proses penyebaran informasi kepada khayalak. c.
News (pesan/berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khayalak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
d.
Corporate Identity (citra perusahaan) adalah cara pandang khayalak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktifitas yang dilakukannya.
e.
Community Involvement (hubungan dengan khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, shareholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dll).
f.
Lobbying and Negotiation (teknik lobi dan negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan.
g.
Social Responsibility / Corporate Social Responsibility (CSR) adalah wacana yang saat ini terkemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Strategi Operasional Humas berkaitan dengan penjelasan langkah-langkah
pokok dari berbagai aspek pendekatan dan strategi komunikasi untuk menjalin berbagai kegiatan positif dengan publik internal dan eksternal tersebut di atas, dapat ditarik suatu pengertian yang mencakup kegiatan di lapangan, yaitu Menginformasikan (to inform), Menerangkan (to explain), Menyarankan (to suggest), Membujuk (to persuade), Mengundang (to invite) dan Meyakinkan (to convince).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.5. Bisnis Startup Menurut Graham30 “The real point of Startups, ideally, you are getting together with a group of other people who also want to work a lot harder, and get paid a lot more, than they would in a big company. And because startups tend to get founded by self-selecting groups of ambitious people who already know one another (at least by reputation), the level of measurement is more precise than you get from smallness alone. A startup is not merely ten people, but ten people like you.”. Kutipan tersebut dapat mengartikan Bisnis Startup adalah sekelompok orang yang ingin bekerja lebih keras dan dibayar lebih banyak dibandingkan jika mereka bekerja di sebuah perusahaan besar. Startup cenderung didanai oleh sekelompok orang-orang yang ambisius, yang sudah mengenal satu dengan yang lainnya (setidaknya secara reputasi). Startup bukan hanya sepuluh orang, melainkan sepuluh orang yang ambisius dan termotivasi. Menurut Ries31 “Startup adalah sebuah institusi manusia yang dirancang untuk menciptakan produk atau jasa baru dalam kondisi ketidakpastian yang ekstrim. Siapapun yang menciptakan produk baru atau bisnis dalam kondisi ketidakpastian yang ekstrim, diluar dari ukuran, industri atau usia, sadar atau tidak dia adalah seorang wirausahawan.” Perkembangan Startup di Indonesia saat ini sangat pesat dan dinamis. Ide yang dihadirkan juga sangat beragam, kreatif, dan berkualitas. Hal ini dikarenakan 30
Paul Graham, (2004, May) How To Make Wealth dari http://www.paulgraham.com/wealth.html.
31
Eric Ries. Lean Startup: How Today’s Entrepreneurs Use Continous Innovation to Create Radically Successful Business. New York: Crown Business. 2011 hal 37.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
informasi dan aktivitas terkait dengan pengembangan Startup makin banyak dan mudah diakses. Menurut Widha32 Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat akar rumput yang bisa mandiri tanpa bantuan korporasi-korporasi yang lebih besar dan mapan. Menurut Purnama33 kultur bekerja dalam sebuah bisnis Startup angat berbeda dengan kultur bekerja pada perusahaan besar (Corporate) dan perusahan mutinasional. Dalam berkarir di Startup: a.
Bertanggung jawab, berpikir cepat, bertindak cepat;
b
Hubungan kerja dan personal yang kuat;
c.
Suasana kerja yang relatif informal;
d.
Tidak ada yang bisa disembunyikan, harus kerja keras untuk kepentingan bersama;
e.
Jika bersama dengan orang-orang yang tepat, akan menjadi tempat untuk belajar sangat banyak; dan
f.
Bisa membawa jati diri ke suasana kerja. Sedangkan pada perusahaan besar:
a.
Secara teori, anda akan mendapatkan job security;
32
Ronald Widha (2014, 6, April). Apa Itu Startup? Bagaimana Perkembangan Dunia Bisnis Startup di Indonesia? dari https://www.maxmanroe.com/apa-itu-startup-bgmn-perkembangandunia-bisnis-startup-di-indonesia.html 33
Evan Purnama (2014, 10, Desember). Berkarir Di Startup dari http://jogjadigitalvalley.com/ 2014/12/berkarir-di-startup-oleh-evan-purnama/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
b
Cocok untuk anda yang menyukai suasana yang formal, stabil, dan terstruktur;
c.
Dimungkinkan untuk menghasilkan lebih banyak uang dengan bekerja lebih sedikit; dan
d.
Career path yang relatif jelas. Sedangkan untuk kepribadian wirausahawan yang cocok untuk membuka
bisnis yang sifatnya Startup, Purnama menambahkan faktor penting tentang teknik dan skill individu yang cocok berkarir di Startup yaitu: a.
Percaya diri & mudah bergaul. Startup pada umumnya di isi oleh orangorang yang serius namun suka bermain dan bercanda sepanjang hari. Mungkin agak sulit bagi anda yang terlalu pendiam untuk menyesuaikan diri. Apalagi Startup pada tahap awal hanya terdiri dari beberapa orang, anda yang tidak pandai bergaul akan merasa cepat bosan.
b.
Pandai berkomunikasi. Akan jauh lebih mudah apabila dapat berkomunikasi dengan baik dalam tim. Dan akan menjadi hal yang sangat positif apabila anda pandai mengekspresikan apa yang anda maksud, baik secara lisan maupun tertulis.
c.
Rajin & dapat dipercaya. Dalam Startup, kami tidak mempunyai banyak waktu dan tenaga untuk selalu mengecek pekerjaan anda. Akan sangat menyenangkan apabila anda terbiasa menyelesaikan segala sesuatu, rajin dan menunjukkan hasil pekerjaan anda dengan cara yang baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
d.
Self-motivated & passionate. Anda akan mempunyai kesempatan sangat besar untuk berkembang dan menjadi seperti apa yang kalian mau, dan juga ikut membentuk bisnis seperti yang anda mau. Akan tetapi jika anda hanya termotivasi apabila diminta orang lain untuk melakukan suatu pekerjaan, mungkin berkarir di Startup bukan pilihan yang tepat.
e.
Good learner. Apapun latar belakang pendidikan anda dan berapapun umur anda, selama anda selalu senang untuk terus berkembang dan belajar maka anda cocok untuk berkarir di Startup. Apabila anda merasa belum mempunyai banyak pengalaman dan skill untuk masuk ke bisnis ini namun punya semangat belajar yang besar, kesempatan anda untuk sukses sangat lah besar. Menurut Andi S. Boediman34, ada dua gelombang Startup di Indonesia yang
cukup menggembirakan. Gelombang pertama, orang-orang yang tadinya bekerja sebagai profesional di perusahaan besar yang kemudian tidak segan-segan masuk ke dunia Startup. Gelombang kedua adalah orang-orang Indonesia yang tadinya bekerja di luar negeri, kembali ke Indonesia untuk membangun Startup. “Mereka kembali di Indonesia untuk membangun model kewirausahaannya sendiri. Dua gelombang inilah yang menjadi tanda positif dari Startup Indonesia,”
34
Desxripsi (2014, Januari). Startup Itu Apa Sih? dari http://desxripsi.blogspot.com/2014/01/ startup-itu-apa-sih.html#ixzz3PgNxSfex
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2.6.
Jasa Konsultan Menurut Dandy Alexandra35, Pada dasarnya, Konsultan adalah pihak yang
memberikan berbagai solusi alternatif atas permasalahan yang dihadapi individu atau perusahaan sebagai clientnya, meskipun keputusan akhir tetap berada di manajemen perusahaan itu sendiri. Sedangkan Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010 ayat 1 Pasal 1636 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah mengatakan bahwa “Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).” Secara umum, Peraturan Presiden tersebut menjelaskan bahwa jasa konsultansi meliputi, namun tidak terbatas pada: 1. Jasa rekayasa (engineering); 2. Jasa perencanaan (planning), perancangan (design), dan pengawasan (supervision) untuk pekerjaan selain pekerjaan konstruksi, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, kehutanan, perikanan, kelautan, lingkungan hidup, kedirgantaraan, pengembangan usaha, perdagangan, pariwisata, pos dan telekomunikasi, pertanian, perindustrian, pertambangan dan energi; 3. Jasa keahlian profesi, seperti jasa penasihatan, jasa penilaian, jasa pendampingan, bantuan teknis, konsultan manajemen dan konsultan hukum.
35
Dandy Alexandra. Meraup Rupiah dari Bisnis Jasa Konsultan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2012 hal 2. 36
Pusat Data dan Sarana Informatika, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Kementrian Komunikasi dan Informatika.
http://digilib.mercubuana.ac.id/