BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Menurut Webster New collogiate Dictionary komunikasi adalah suatu
proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem, lambang-lambang dan dan tanda-tanda atau tingkah laku. Menurut Carl Hovland, komunikasi adalah suatu melalui dimana seorang komunikator menyampaikan stimulus bertujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya. Sedangkan menurut kamus bahasa, komunikasi mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.3 Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan atau proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan.4 1. Komunikasi intra pribadi, yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dansistem syaraf. 2. Komunikasi antar pribadi, yakni komunikasi yang dialkukan secara langsung antara seseorang dengan orang lainnya. 3. Komunikasi
dalam
kelompok
yakni
kegiatan
komunikasi
yang
berlangsung diantara suatu kelompok. Pada tingkatan ini, setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannnya. Pesan dan atau informasi ynag disampaikan juga menyangkut dengan kepentingan seluruh kelompok, bukan pribadi. 4. Komunikasi antar kelompok, yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
3 4
Riswandi,Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. Hlm.2 Ibid Hal 11.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
5. Komunikasi organisasi, yakni komunikasi yang mencakup kegiatan dalam suatu organisasi dan komunikasi antar organisasi. 6. Komunikasi dengan masyarakat luas, yakni komunikasi yang ditujukan untuk masyarakat luas. Bentuknya dapat dilakukan melalui dua cara yaitu komunikasi massa, dan komunikasi langsung tanpa melalui media massa.
2.2
Fungsi Komunikasi Secara fungsional, komunikasi dilakukan demi ragam kepentingan atau
tujuan, utamanya untuk:5 1. Menyampaikan informasi (to inform) 2. Mendidik (to educate) 3. Mengibur (to entertaint) 4. Mempengaruhi (to influence). Istilah komunikasi digunakan dalam “arti yang sangat luas untuk menampung semua prosedur yang biasa digunakan oleh satu pikiran untuk mempengaruhi pikiran yang lain.” Tujuan komunikasi adalah sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi tingkah laku sasaran (tujuan) komunikasi (atau penerima pesan). Pada model Newcomb, komunikasi adalah cara yang biasa dan efektif bagi individu untuk berorientasi dengan lingkungan mereka.
5
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, Bandung Remaja Rosdakarya. Hal. 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.3
Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikasi menggunakan
media untuk menyebarluaskan pesan-pesan secara luas dan terus menerus menciptakan makna-makna serta di harapkan dapat mempengaruhi khalayak melalui media massa, yaitu proses pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan melalui alat atau media. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia (human communication). Ia lahir seiring dengan penggunaan alat-alat mekanik yang mampu melipat gandakan pesan-pesan komunikasi.6 Komunikasi massa merujuk kepada proses dari sebuah organisasi yang kompleks yang mana menggunakan satu atau lebih alat untuk memproduksi dan mengirim pesan dalam jumlah yang banyak kepada khalayak yang heterogen, banyak dan menyebar. Komunikasi massa adalah sebagian keterampilan, sebagian seni, dan sebagian ilmu. Sebagai keterampilan jika komunikasi massa meliputi teknikteknik fundamental tertentu yang dapat di pelajari seperti memfokuskan kamera televisi, mengoperasikan tape recorder, atau mencatat ketika wawancara. Sebagai seni dalam pengertian bahwa ia meliputi tantangan-tantangan kreatif seperti menulis naskah untuk program televisi, mengembangkan tata letak yang estetis untuk iklan majalah atau menampilkan teras berita yang memikat bagi suatu kisah berita. Sebagai ilmu dalam pengertian bahwa ia meliputi prinsip-prinsip tertentu tentang bagaimana berlangsungnya komunikasi yang dapat dikembangkan dan dipergunakan untuk membuat berbagai hal menjadi lebih baik7.
6 7
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Grasindo, Jakarta, 2004, Hal 67. Op.Cit hal 105
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.3.1
Karakteristik Komunikasi Massa Berikut beberapa karakteristik komunikasi massa :8
1. Komunikator terlembagakan. Bahwa komunikasi massa itu pasti menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik. Apabila pesan itu akan di sampaikan melalui surat kabar, maka prosesnya adalah komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel yang di rancang oleh media yang bersangkutan. 2. Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan kepada khalayak yang luas, heterogen, anonym, tersebar, dan tidak mengenal batas geografis dan cultural. Khalayak yang heterogen artinya bahwa mereka berbeda atau beraneka ragam dalam hal latar belakang pendidikan, penghasilan, suku bangsa, agama, dan sebagainya. Khalayak yang anonym artinya bahwa diantara pembaca koran, pendengar radio, atau pemirsa televisi terpisah dan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Bentuk kegiatan melalui media massa bersifat umum, dalam arti perorangan atau pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak menyangkut kepentingan orang perorangan atau pribadi. 4. Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural. Karena karakteristik demikian, media massa di sebut sebagai message multiplier, artinya mempunyai kemampuan untuk 8
Ibid, Hal 105-108
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
menyampaikan pesan secara cepat dan mampu menjangkau khalayak luas. 5. Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik atau feedback dari khalayak berlangsung secara tertunda atau delayed feedback. 6. Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan pembagian kerja yang jelas. Identitas yang di bawakan bukan semata-mata identitas pribadi, tetapi justru yang di tonjolkan adalah identitas organisasi dan kelompok. 7. Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala. Artinya pesan-pesan media massa itu di sebarkan kepada khalayak tidak bersifat temporer atau sewaktu-waktu, melainkan secara tetap, misalnya tiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan, setiap jam, dan sebagainya. 8. Isi pesan yang di sampaikan melalui media massa mencakup berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, social budaya, dan keamanan, baik yang bersifat informatif, edukatif, maupun hiburan. 9. Media massa mengutamakan unsur isi dari pada hubungan. Setiap komunikasi melibatkan unsur ini dan hubungan. Dalam komunikasi antar pribadi, unsur hubungan memainkan peranan penting. Misalnya, dalam percakapan antara dua orang teman dalam kehidupan sehari-hari, pesan yang di sampaikan atau topik yang di bicarakan tidak menggunakan standar atau sistematika tertentu yang sudah baku seperti ada pendahuluan, permasalahan, pembahasan, dan kesimpulan. Sebaliknya pada level
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
komunikasi massa, unsur isi memainkan peranan penting. Misal, pesan yang akan disampaikan harus di susun sedemikian rupa berdasarkan sistem dan aturan atau teori tertentu dan disesuaikan dengan karakterisktik media massa yang akan digunakan. 10. Media massa menimbulkan keserempakan. Kelebihan komunikasi massa di bandingkan dengan komunikasi lainnya adalah, komunikan atau khalayak yang menjadi sasaran pesan yang heterogen, luas, dan anonym tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan menerima pesan yang sama pula. 11. Kemampuan respon alat indera terbatas. Ciri komunikasi massa lainnya yang merupakan kelemahannya adalah kemampuan alat indera terbatas. Dibandingkan dengan komunikasi antarpribadi dimana seluruh alat indera pelaku komunikasi.
2.3.2
Fungsi Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah salah satu aktifitas sosial yang berfungsi di
masyarakat. Robert K. Merton mengemukakan, bahwa fungsi aktifitas social memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent function), yaitu fungsi sosial yang tidak diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi social dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan disfungsional. Selain manifest function dan latent function, setiap aktivitas sosial juga berfungsi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
melahirkan (beiring function) fungsi – fungsi sosial lain, bahwa manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna. Berikut adalah beberapa fungsi sosial lainnya :9 1. Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol socsal dapat dilakukan untuk aktifitas preventif untuk mencegah terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan. 2. Fungsi Social Learning Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan social kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan – pencerahan kepada masyarakat di mana komunikasi massa itu berlangsung. 3. Fungsi Penyampaian Informasi Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama,
yaitu
menjadi
proses
penyampaian
informasi
kepada
masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi public tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat. 4. Fungsi Transformasi Budaya Fungsi informatif adalah fungsi – fungsi yang bersifat statis, namun Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Kencana, Pernada Media Group, Jakarta, 2008 Hal 78-81
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
fungsi – fungsi lain yang lebih dinamis adalah fungsi transformasi budaya. Sebagaimana diketahui bahwa perubahan – perubahan budaya yang di sebabkan karena perkembagan telematika menjadi perhatian utama semua masyarakat di dunia. 5. Fungsi Hiburan Fungsi lain dari komunikasi adalah hiburan, bahwa seirama dengan fungsi – fungsi lain, komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa menggunakan media massa, jadi fungsi – fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa. Hiburan tidak terlepas dari fungsi media massa itu sendiri dan juga tidak terlepas dari tujuan transformasi budaya.
2.3.3
Efek Komunikasi Massa. Di dalam buku Wiryanto, 10 yang mengutip buku How Communication
Works karya Schramm, menggolongkan efek komunikasi massa ke dalam efek yang bersifat khusus dan efek-efek yang bersifat umum. 1. Efek Umum, efek umum ini menyangkut efek dasar yang diramalkan dapat terjadi akibat pesan – pesan yang disiratkan melalui media massa. Schramm mengemukakan, komunikasi massa mempunyai efek „mengembang‟. Sebab dalam banyak hal komunikasi massa telah 10
Op.Cit. Hal 89-90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
mengambil alih fungsi komunikasi sosial. Efek seperti itu merupakan efek dasar yang terjadi dari hari ke hari secara tereus menerus. Ia tidak dapat dilihat, didengar, atau diraba, tetapi ia benar-benar terjadi. Dapat disimpulkan, terpaan media massa pada waktunya akan menimbulkan perubahan-perubahan yang amay mengejutkan.11 2. Efek khusus, terutama yang menyangkut ramalan tentang efek yang diperkirakan akan timbul pada individu-individu dalam suatu mass audiencepada perilaku mereka dalam menerima pesan-pesan media massa. Schramm menyatakan “... kita tidak dapat meramalkan efek pada perorangan.” 12 Yangdiperkirakan akan timbul pada individuindividu dalam suatu massa audien pada perilaku mereka dalam menerima pesan-pesan media massa.13 Namun terdapat efek lain akibat komunikasi massa, yakni efek kognitif yang berhubungan dengan pengetahuan kita tentang segala sesuatu, efek afektif berhubungan dengan sikap, dan efek konatif berhubungan dengan tingkah laku kita terhadap sesuatu.14
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi2663759808099.pdf diakses pada 2 agustus 2016 pkl. 19.18 12 Ibid 13 Ibid 14 Ibid 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Konsep efek komunikasi massa yakni: a.
Efek Kognitif Efek kognitif,akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirnya. Dalam efek kognitif media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat mengembangkan ide kognitifnya. Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi. Karena kita tidak dapat, bahkan tidak sempat, mengecek peristiwa-peristiwa yang disajikan media, kita cenderung memperoleh informasi tersebut Sematamata berdasarkan pada apa yang dilaporkan media massa.Pengaruh media massa terasa lebih kuat lagi pada masyarakat modern karena memperoleh banyak informasi tentang dunia dari media massa, media massa dapat mengubah citra khalayak tentang lingkungan mereka karena media massa memberikan rincian analisis dan tinjauan tentang berbagai fenomena.15
b.
Efek Afektif Efek afektif timbul apabila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek afektif merupakan efek lanjutan dari efek kognitif.
15
Op.cit Hal. 92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Komunikator tidak hanya berubah dalam
20
tingkat pengetahuan melainkan efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap dan pendapat.16 Tahap afektif meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak informasi,
evaluasi
terhadap
pesan
dan
minat
untuk
mencoba
melakukannya. c. Efek Konatif Efek konatif, merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku tindakan, atau kegiatan. Setiap informasi dari berbagai media tidak selalu mempunyai efek yang sama.17
2.4
Pembentukan Rasa Aman dan Nyaman Ada dua faktor yang bisa menjadi indikator yakni faktor individu dan
faktor sosial.18 1. Faktor individu Faktor individu yang ikut berpengaruh terhadap proses penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi, faktor pribadi seseorang akan ikut menentukan proses efek yang terjadi. Faktor pribadi yang ikut mempengaruhi proses komunikasi antar lain, selective attention,
16
selective perception, selective
Ibid hal 97 Ibid hal 98 18 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta: Rajawali Pers, 2009 Hal 229 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
retention,
21
motivasi dan pengetahuan, kepercayaan, pendapat, nilai dan kebutuhan, pembujukan, kepribadian, dan penyesuaian diri. Selective atenttion adalah individu yang cenderung memerhatikan dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya. Disamping itu dia menghindari pesan-pesan yang tidak sesuai dengan pendapat dan minatnya. Perbedaan individu merupakan hasil struktur kognitif seseorang yang berbeda dalam menerima pesanpesan media. Selective retention adalah kecendrungan orang hanya untuk mengingat pesan yang sesuai dengan pendapat dan kebutuhan dirinya. Motivasi juga mempengaruhi sebuah pesan diterima atau tidak. Hal ini juga berarti motivasi seseorang mencari hiburan misalnya akan menjadi dalih untuk menikmati media massa.19 2.
Faktor Sosial Faktor sosial lebih melihat individu sebagai gejala sosial. Artinya bagaimana seorang individu tersebut berhubungna dengan orang lain. Itu semua akan memengaruhi proses efek yang terjadi. Memang membedakan antar faktor sosial dengn faktor individu sangat sulit lantaran batasannya sangat tipis sekali, tetapi bukan berarti tidak dapat dibedakan.20
19 20
Ibid hal 230 Ibid hal 235
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
2.5
Media Baru Istilah cyberspace (ruang maya) yang ditemukan oleh penulis fiksi ilmiah
William Gibson, telah menjadi istilah yang sering digunakan untuk menunjuk pada ranah metamorfosis komunikasi elektronik.21 Menurut John Vivian (2008), keberadaa media baru seperti internet bisa melampaui pola penyebaran pesan media tradisional; sifat internet yang berinteraksi mengaburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan yang terpenting bisa dilakukan secara real time.22 Beranjak dari definisi atau lebih tepatnya karakter dari media baru, Meyrowitz (1995) mengungkapkan bahwa lingkungan media baru atau lebih dikenal dengan cyberspace, telah membawa tawaran pemikiran baru terhadap riset media yang tidak hanya berfokus pada pesan semata tetapi mulai melibatkan teknologi komunikasi itu sendiri yang secara langsung maupun tidak memberikan fakta bahwa perangkat komunikasi berteknologi itu merupakan salah satu bentuk atau tipe dari lingkungan sosial.23 Ini membentuk media yang terdahulu adalah media konvensional yang menganut komunikasi satu arah menjadi komunikasi yang interaktif dan dapat diketahui efeknya secara langsung. Media baru ini menciptakan ruangan tersendiri bagi para penggunanya untuk melakukan berbagai interaksi sosial kepada
21
Werner J.Severin Dan James W. Tankard,Jr., Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, Dan Terapan Didalam Media Massa, Edisi Ke-5, Jakarta: Kencana, 2011 Hlm 3. 22 Dr. Rulli Nasrullah, teori da riset media siber (cybermedia), Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014, hal 13. 23 Ibid. Hal 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
siapapun yang ia kehendaki kapan saja dimana saja tanpa ada batasan ruang dan waktu yang membatasi dimensi. Beberapa ciri lingkungan media baru adalah sebagi berikut (McManus, 1994):24 1. Teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan penyiaran sekarang bergabung. 2. Kita sedang bergeser dari kelangkaan media menuju media yang melimpah. 3. Kita sedang mengalami pergeseran dari mengarah kepuasan masa audiens kolektif menuju kepuasan grup atau individu. 4. Kita sedang mengalami pergeseran dari media satu arah kepada media interaktif. Manusia menggunakan teknologi dalam setiap aktifitasnnya, terutama gadget. Gadget atau perangkat eklektronik saat ini sudah merupakan kebutuhan primer bagi sebagian orang, baik itu barang elektronik seperti perangkat radio, televisi, komputer, maupun telepon pintar atau smartphone. Kebanyakan dari pengguna gadget itu selalu menggandalkan gadgetnya untuk berbagai aktifitas mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi. Pada pagi hari banyak orang dibangunkan oleh alarm jam dan banyak juga yang langsung menghidupkan televisi, menyalakan handphone atau komputer maupun komputer jinjing untuk sekedar memeriksa pesan surel, memeriksa pesan di facebook, status twitter ataupun chatting dngan orang lain.25 Efek afektif dalam suatu komunikasi menentukan sekali terhadap perubahan sikap manusia sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. 24 25
Morissan, Bahan Ajar Universitas Mercu Buana : Komunikasi Massa Modul 7 Ibid modul 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Kehadiran teknologi sangat memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan manusia. Dalam media sosial yang sekarang hampir sudah menjadi realitas nyata kehidupan bagi masyarakat maya atau cyber community, menyapa teman atau orang lain hampir selalu dilakukan mulai dari bangun tidur sampai menjelang tidur lagi, komunikasi selalu terjadi melalui media tersebut. 26 Penelitian ini berkaitan erat antara ilmu komunikasi dengan dunia maya yang dimana segala aktifitas dalam dunia maya tersebut mengandung unsur komunikasi yang kuat.
2.6
Komunikasi Dalam Media Baru
2.6.1
Media Digital Fles mengemukakan bahwa media digital merupakan: 27 “Digital media are
forms of media content that combine and integrated data, text, sound, and image of all kind; are stores in digital formats; and are increasingly distributed through network sourch such as based upon broad-band fibre-optic cables, sattelites, and microwaves transmission systems”.
Media digital adalah bentuk dari konten
media yang menggabungkan dan menginterasikan data, teks, suara, dan berbagai gambar yang tersimpan dalam format digital dan didistribusikan melalui suatu jaringan seperti kabel serat optik, satelit dan sistem transmisi gelombang rendah. Secara garis besar bahwa perubahan media lama ke media baru mempengaruhi cara kita dalam berinteraksi dan berkomunikasi menggunakan media. Dennis Mc. Quail memberikan lima konsep antara media baru dengan media lama, antara lain:28
26
Ibid modul 7 Apriadi Tamburaka, 2013, Literasi Media, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Hal 72 28 Ibid. Hal 74 27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
1) Derajat interaktivitas, di mana interaksi dalam new media lebih fleksibel dan lebih tinggi dibanding media konvensional. 2) Derajat social presence (keberadaan sosial) di mana media massa bersifat lebih personal, mengurangi ambiguitas. Media baru memungkinkan audience untuk bisa berhubungan secara personal dengan media melalui kontak langsung. 3) Derajat otonomi, di mana penggunaan media memiliki kemampuan untuk mengontrol isi dan penggunaan medianya sendiri dan menjadi sumber independen. Pengguna media bisa memiliki media sendiri dan diolah sendiri. 4) Derajat playfullness, kemampuan media menyediakan hiburan bagi para user. 5) Derajat privasi yang berhubungan dengan tepi isi yang dimiliki para pengguna media. Perkembangan media baru ini menjadi perhatian Frank Demmler (2005), yang melihat bahwa sekarang ini kita tengah berada pada gerbang pertama perubahan fundamental dalam cara organisasi berkomunikasi. Media baru dalam pengertian lebih mudahnya merupakan media yang berdiri sendiri tanpa dikelola perusahaan besar seperti media konvensional, namun bergantung kepada internet. Internet sekarang ini memiliki network atau jaringanjaringan yang luas, dimana memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah. Banyaknya
kelebihan
yang dimiliki
media baru, tentu saja
memiliki
kekurangannya juga, tentu saja dari aspek komunikasi dua arah ini, feedback yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
diberikan harus memberikan jawaban dan solusi dari pertanyaan-pertanyaan, saran atau kritik yang masuk ke media perusahaan.29
2.6.2
Media Twitter Twitter adalah layanan berjenis microblog, di mana user bisa menuliskan
pesan dengan panjang terbatas dan bisa opsional dilengkapi dengan teks dan gambar untuk ditampilkan. Di Twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa memposting kicauan melalui antarmuka situs web, pesan singkat, atau melalui berbagai aplikasi untuk perangkat seluler.30 Penggunaan media dapat menggunakan twitter sebagai sarana untuk menciptakan konten media dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada di dalamnya.
Seperti
menulis
pesan
berdasarkan
topik
tertentu
dengan
menggunakan tanda pagar (#) (hashtag). Sedangkan untuk menyebutkan atau membalas pesan dari pengguna lain bisa menggunakan tanda @. Kekurangan twitter adalah pesannya hanya dapat menampung sampai 140 karakter, sehingga yang dapat digunakan untuk berbagi informasi adalah dengan menggunakan singkatan notasi dan slang yang biasa digunakan dalam pesan SMS.31
29
Yosal Iriantara, 2008, Media Relations: Konsep, Pendekatan Dan Praktik, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Hal.125 30 Edy Winarno dan Ali Zaki, 2015,Panduan Lengkap Berinternet, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, Hal 163 31 Ibid Hal 82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Di Indonesia, twitter sangat populer. Terlebih lagi, kemudahan yang disediakan oleh telepon seluler yang ada serta aplikasi yang mendukung. Hal ini membuat Indonesia menduduki peringkat ke enam sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan twitter. Banyak yang mengatakan bahwa twitter adalah cara yang baik untuk tetap berhubungan dengan teman-teman. Namun, beberapa pengguna merasa „terlalu‟ terhubung, karena mereka selalu menerima pesan yang tidak relevan dengan kebutuhan mereka.
2.7
32
Pengertian Komunitas Komunitas merujuk pada istilah „community‟yang berarti semua orang
yang hidup di suatu tempat, atau sekelompok orang dengan kepentingan atau ketertarikan yang sama. Definisi tersebut menghasilkan tiga rumusan komunitas. Pertama, komunitas yang terbentuk berdasarkan batasan wilayah geografis, kedua rumusan bahwa komunitas terbentuk berdasarkan kesamaan identitas, dan ketiga komunitas yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat, kepedulian, dan kepentingan (Sudibyo, 2004; 234-235)33 Gagasan tentang komunitas telah lama memiliki posisi yang penting dalam teori sosial, khususnya sebagai alat untuk menilai dampak perubahan sosial dan sebagai penetral gagasan mengenai massa. Pada pemikiran yang lebih awal, komunitas merujuk pada sekelompok orang yang berbagi tempat (atau ruang yang terbatas), sebuah identitas serta norma-norma, nlai-nilai, praktik budaya tertentu, Ibid, Hal 83 Eni Maryani, 2011, Media dan Perubahan Sosial, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal 24
32 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
dan biasanya cukup kecil untuk saling mengenal atau berinteraksi. Komunitas jenis ini biasanya menunjukkan beberapa sifat pembedaan berdasarkan status dan para anggotanya, dan dengan hal tersebut menunjukkan hierarki dan bentuk organisasi yang formal. 34 Carol Anne Ogdin menunjukkan beberapa alasan yang menyebabkan komunitas berbeda dari kumpulan manusia lain seperti kerumunan atau kelompok manusia. Ada 5 faktor yang disebut Ogdin yang bisa membedakan komunitas dari kelompok-kelompok individu lain yaitu:35 1. Pembatasan dan ekslusivitas yang berdasarkan hal ini bisa dirumuskan siapa yang menjadi anggota dan bukan anggota komunitas tersebut. 2. Tujuan yang merupakan landasan keberadaan komunitas. 3. Aturan yang memberi pembatasan terhadap perilaku anggota komunitas, termasuk ancaman disingkirkan untuk yang berperilaku melanggar aturan itu. 4. Komitmen terhadap kesejahteraan orang lain, sehingga ada kepedulian terhadap orang lain yang berada dalam komunitas yang sama, atau setidaknya ada tanggung jawab bagi individu terhadap komunitas secara keseluruhan. 5. Kemandirian yakni memiliki kebebasan sendiri untuk menentukan apa yang dilakukan dan cara memasuki komunitas.
Op.Cit. Hal 162 Yosal Iriantara, 2010, Community Relations; Konsep dan Aplikasinya, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, Hal. 24 34 35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.8
Komunitas Dalam Jaringan (Online)
2.8.1. Kelompok Sosial Maya Pada tingkat komunitas, cyberspace diamsusikan dapat menciptakan satu model komunitas demokratik terbuka yang disebut oleh Reingold sebagai komunitas imajiner (imaginary community) dalam komunitas konvensional, anggota masyarakat memiliki kebersamaan sosial (social sharing) dan solidaritas sosial (social solidarity) menyangkut sebuah tempat (kampung, desa, atau kota) yang di dalamnya berlangsung interaksi sosial secara tatap muka (face to face). Dalam komunitas virtual dipelukan imajinasi kolektif tentang tempat (place) tersebut, yang tidak ada dalam sebuah ruang nyata (real space), melainkan sebuah tempat imajiner (imaginary place) yang berada dalam ruang bit-bit komputer. Komunitas virtual yang tebentuk dalam cyberspace, bentuk, struktur, dan sistemnya tidak sama dengan komunitas konvensional dunia maya (Piliang, 2009:106).36 Proses interaksi sosial di dunia maya dibangun dalam kehidupan kelompok (jaringan) internet dengan sesama anggota masyarakat maya. Lahirnya kelompok sosial maya berawal dari adanya sosial media dan sejenisnya. Orangorang yang memiliki akun-akun di dunia maya, seperti email, website, google mail, facebook, twitter, blog, dan sebagainya, bergabung membentuk sebuah forum atau kelompok. Dimana isi perbincangan dan percakapan di dalam forum atau kelompok tersebut ada maksud dan tujuan tertentu. Mereka berinteraksi satu Haris Sumadiria, Sosiologi Komunikasi Massa, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014, Hal. 248 36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
sama lain dengan orang-orang yang baru dikenal di dunia maya atau dengan teman-teman di dunia nyata yang bergabung dalam dunia maya. Media sosial menggunakan sambungan server to server melalui sistem internet dengan menggunakan teknologi satelit itulah yang disebut dengan internet.37 Di zaman sekarang, membuat suatu kelompok sosial merupakan hal yang mudah. Bahkan sebuah kelompok-kelompok sosial pun telah banyak dibentuk dengan bantuan internet dan platform-platform sosial media dan aplikasi chatting online, dan membuat percakapan pun bisa lebih intens dilakukan. Kelompok sosial maya sama halnya dengan kelompok sosial yang ada di dunia nyata. Membentuk sebuah organisasi, baik itu formal maupun non formal dengan maksud dan tujuan yang positif. Komunitas maya memiliki kehidupan kelompok yang rumit. Umumnya kelompok sosial ini dibangun berdasarkan hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan hubungan sekunder, sehingga pengelompokan mereka didasarkan pada kegemaran dan kebutuhan anggota masyarakat terhadap kelompok tersebut.38 Walaupun komunitas ini dibentuk dan sering berinteraksi dalam bantuan internet, yang disebut dengan komunitas maya. Namun, dalam kegiatannya, komunitas ini pada dasarnya memiliki kegiatan yang sama dengan komunitas nyata, seperti Bakti Sosial, Gathering, dan sebagainya.
Ibid hal.240 Ibid, Hal 240
37 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/