BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003: 188) yaitub :komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar oreang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). dari definisi trersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh ahli lain, yaitu Gerbener (1967) “mass comunication is the technologically and institutionaly based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in indrustrial societies” ( komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indrustri (rakhmat, 2003: 188). Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan , dwimingguan, atau bulanan.1
1
Elvinaro Ardianto dan Lukiati K. Erdinaya. Komunikasi masa suatu pengantar. Simbiosa Rekatama media :Bandung. 2009. Hal 3-4
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Keterkaitan komunikasi massa dengan topik penelitian penulis adalah dimana sebuah video klip merupakan salah satu cara mengkomunikasikan sebuah lagu yang di ciptakan atau dinyanyikan oleh seorang penyanyi yang ingin disampaikan secara massal kepada khalayak melalu gambaran atau visual dari lagu tersebut, yang dibuat semenarik mungkin agar pesan yang ingin disampaikan atau dikomunikasikan pada video klip tersebut bisa diterima dan dimengerti dengan baik .
2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa Menurut Dominicik (2001) terdiri dari :2 1. Surveillance (pengawasan) Fungsi pengawasan adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari 2. Interpretation (penafsiran) Fungsi penafsiran hampir sama dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting 3. Lingkage (pertalian)
2
Ibid . Hal 15-18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Transmission of values (penyebaran Nilai-Nilai) Media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu di tonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. 5. Entertaimen (hiburan) sulitb dibantah lagi bahwa pada kenyataanya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan.
2.1.3 Jenis Jenis Media Massa Media massa terus berkembang sesuai dengan tuntunan kehidupan manusia yang lebih maju, menuju era globalisasi. Jika pada awalnya komnunikasi massa pada awalnya komunikasi massa hanya media cetak , namun seiring berkembangnya teknologi muncul media massa yang lain seperti televisi, radio, film dan juga internet. Televisi adalah media komunikasi yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Tayangan televisi di jejali hiburan, berit dan iklan .mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari (Agge, et. Al. 2001: 279). Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
diterima langsung pada layar televis di rumah menggunakan wire atau microwafe (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa televisi marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast satellite (DBS).3 Internet merupakan media massa yang saat ini lebih sering digunakann oleh masyarakat. Menurut Laquey (1997), internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkaub jutaan orang diseluruh dunia, misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya.Internet telah tumbuh menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat di abaikan.Nilai yang ditawarkan internet dapatlah dikiaskan sebagai sistem jalan raya dengan transportasi kecepatan tinggi yang memperpendek perjalanan atau diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat dikunjungi setiap saat.Menggunakan internet saat ini bisa diakses atau digunakan untuk melihat apapun yang kita inginkan, semua sudah tersedia secara mudah melalu internet.4 Hubungan televisi dengan video klip sangat erat karena televisi merupakan salah satu media yang digunakan untuk menampilkan / menayangkan video klip tersebut melalui sebuah acara program musik 3 4
Ibid. Hal 125 Ibid. Hal 141-142
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
biasanya video klip bisa kita lihat. Sama hal nya dengan internet , dengan media internet juga dapat menampilkan sebuah video klip yang kita ingin ketahui, dengan sebuah komputer atau gadjet yang terhubung dengan internet kita bisa menampilkan sebuah video klip yang kita ingin lihat. Hasan (dalam Tompo, 2007) mengatakan bahwa media massa, khususnya televisi, memang telah diakui mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan kognisi seseorang. Kognisi adalah semua proses yang terjadi dipikiran yaitu melihat, mengamati, mengingat mengekspresikan sesuatu, membayangkan sesuatu, berpikir, menduga, menilai, mempertiombangkan dan
memperkirakan
sesuartu.
Media
memberikan
informasi
dan
pengetahuan yang menjadi ranah kognisi seseorang, yang pada akhirnya dapat membentuk persepsi.
2.1.4 Karakteristik Komunikasi Massa Karakteristik komunikasi massa adalah:5 1.
komunikator Terlembagakan komunikasi massa melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.
2.
Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditunjukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya,
5
Ibid. Hal 6-12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
pesan komunikasi bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini . 3.
Komunikatornya Anonim dan Heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Komunikasi massa bersifat anonim berati, komunikator tidak mengenal komunikan. Sedangkan komunikasi massa bersifat heterogen berati, komunikan terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakan budaya, agama dan tingkat ekonomi.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Efendy (1981) mengartikan keserempakanmedia massa itu sebagai keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainya berada dalam keadaan terpisah. 5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Salah satu prinsip adalah bahwa komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi hubungan (mulyana, 2000:99). Dimensi isi menunjukan muatan atau isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan, sedangkan dimensi hubungan menunjukan bgaimana hubungan para peserta komunikasi itu. 6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Pada proses komunikasi massa, komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung karena pesan disampaikan melalui media massa. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikanpun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog. 7. Simulasi Alat Indra terbatas Dalam komunikasi massa, stimuli alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan alat indra penglihatan dan pendengaran
8. Umpan Balik Tertunda (delayed) dan tidak langsung (indirect) Dalam proses komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung dan tertunda. Artinya komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera mengetahu bagaimana reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikannya. Tanggapan khalayak dapat diterima lewat telepon, email, atau surat pembaca. Proses penyampaian feedback lewat telepon, email, atau surat pembaca itu menggambarkan feedback komunikasi massa bersifat indirect .sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan telepon, menulias surat pembaca, mengirim e-mail itu menunjukan bahwa feedback komunikasi massa bersifat tertunda (delayed).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
2.2 Media 2.2.1 Pengertian Media Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berati “perantara” atau “pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Boyer et al, dalam pointsoft Dictionaire de la langue Fraincaise (2001) “media est tput support de diffusion de I’information presse, cinema, radio televisi et publicit”. Dengan kata lain, media adalah semua benda yang berfungsi sebagai alat penyiaran atau penyebaran informasi seperti pers, film, radio, televisi, dan iklan. Seljan dengan pendapat boyer.6
2.2.2 Klasifikasi Media Klasifikasi media berdasakan adanya 3 ciri yaitu suara (audio), bentuk (visual), dan gerak (motion). Wibowo dan mukti (1992:27) membagi media sebagai berikut:7 1. Media audio seperti radio dan tape recorder 2. Media visual seperti foto, ilustrasi, flash card, overhead projector. 3. Media proyeksi diam seperti bingkai (slide), film rangkai (film stript), transparasi, proyektor tak tembus pandang (opque projector) 4. Media grafis seperti grafik, bagan, diagram, sketsesa, poster, gambar, kartun, peta, dan globe. 6
http://id.wikipedia.org/wiki/media . Diakses pada tanggal 22 April 2015 Pukul 20.15
7
http://repository.upi.edu/s_c0751_045412_chapter2.pdf . Diakses pada tanggal 22 April 2015 Pukul 20.30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
5. Media audiovisual seperti televisi, film, dan video Media bisa dibagi-bagin menjadi 3 kategori dasar :8 1. Medium alami, yaitu yang memancarkan gagasan dengan cara berbasis biologis (melalui suara, ekspresi wajah, gerakan tangan, dan sebagainya. 2. Medium buatan, bagaimana gagasan direpresentasikan dan dikirimkan menggunakan satu artefak tertentu (buku, lukisan, patug, surat, dan sebagainya) 3. Medium mekanis, bagaimana gagasan dikirimkan menggunakan peralatan mekanis temuan manusia seperti telepon, radio, pesawat televisi, komputer dan sebagainya.
2.3 Musik 2.3.1 Pengertian Musik Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasil dari alat- alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyian.Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan.Musik adalah sebuah fenomena yang sangat unik
8
Danesa Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media.Jala Sutra. Yogyakarta. 2010 hal 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.9 Karya musik harus memiliki keterampilan, apa instrumen yang digunakan, bagaimana mereka bermain, apakah mereka diperkuat atau akustis, aturan ritmis, aturan melodi, kualitas suara studio, hubungan suara untuk instrument.10 Seiring dengan peradaban manusia yang semakin maju dan selalu menuntut sebuah inovasi, musik pun semakin berkembang melalui proses yang cukup panjang. Tidak berhenti sampai disini, para pemusik mulai berkreatifitas untuk membuat beragam aliran musik seperti pop, klasik, R&B, rock, reggae, metal dan lainnya. Musik jenis pop mempertontonkan „realisme emosional‟ lelaki dan perempuan
muda
„mengidentifikasi
diri
mereka
sendiri
dengan
representasi kolektif ini dan menggunakannya sebagai fiksi-fiksi penuntun.11 Dengan kata lain lagu-lagu pop punya kekuatan untuk menjadikan bahasa biasa jadi intens dan vital, kata-kata itu selanjutnya beresonansi, kata-kata itu membawa sentuhan fantasi ke dalam penggunaan biasa kita atas kata-kata itu.12 Musik pop sendiri bermula sejak Perang Dunia I berakhir pada tahun 1918. Di Amerika Serikat, aliran musik ini semakin digemari sekitar tahun 1920. Nama musik pop itu sendiri merupakan kepanjangan dari 9
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik . Diakses pada tanggal 22 april 2015 Pukul 21.15
10
David Machin. Analysing Popular Music (image, sound and text). SAGE Publication Ltd: London. 2010. Hal 5
11 12
John Storey, Cultural Studies dan Kajian Budaya Pop. Yogyakarta. Jalasutra. 2008. Hal 126 Ibid. Hal 137
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
popular maka tidak heran jika dari masa ke masa aliran musik ini selalu banyak peminatnya. Tokoh yang memperkenalkan istilah pop yaitu Lawrence Alloway, seorang pengamat seni rupa yang terinspirasi nama pop dari gerakan seni rupa di Amerika dan Inggris. Musik pop di Amerika Latin pun mulai dikenal sekitar tahun 1920 juga sebagai musik pengiring dansa Tango yang bertangga nada minor dan melankolis. Antara tahun 1930 hingga 1940, sejarah musik pop mulai menjadi salah satu musik yang digemari seluruh dunia dengan berbagai irama seperti Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo dan lain sebagainya. Sejarah musik pop tidak pernah pudar karena musiknya yang easy listening. Selain itu, musiknya ditunjang oleh penggunaan berbagai inovasi teknologi dan tidak terbatas hanya pada satu aliran tertentu. Misalnya saja, nada-nada yang dihasilkan dari proses mixing atau gitar listrik dapat bervariasi dan enak didengar. Musik pop merupakan salah satu genre musik popular, jadi sebenarnya musik pop dan musik popular sangatlah berbeda. Segala musik yang dapat sangat digemari disebut sebagai musik populer.13
2.4Video Klip 2.4.1 Pengertian Video klip dan Sejarah Video Klip Video klip (music video), menurut definisi Encarta 2007 merupakan song leight film or videotape production that combines the music of particular musician of musical group with complementary visual images , 13
http://www.anneahira.com/sejarah-musik-pop-26829.htm . Diakses pada tanggal 15 April 2013 pkl 15.26 WIB
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
yang dapat diartikan sebagai suatu hasil produksi dari penggabungan musik dari satu band atau penyanyi dengan tampilan visual yang komplementer, video klip ini kemudian disiiarkan melalui media televisi, dan bisa juga dijual dalam bentuk VCD ataupun DVD di toko-toko musik. Randy Sosin, seorang penanggung jawab video di A&M Records merupakan suatu ekspresi dari busaya pop yang ada sekarang, fiturnya yang pendek, langsung menarik perhatian dapat terus berganti, dan mempengaruhi budaya pop, merupakan kelebihan dan pengaruh yang sangat besar dari video klip. Alasan ini ditambah dengan kelebihan video klip yang dapat dimengerti oleh setiap orang di setiap belahan dunia yang kemudian yang menjadikannnya suatu indrustri baru yang tidak mau dipisahkan dari musik dan pertelevisian . Video klip adalah sarana bagi pra produser untuk memasarkan produknya lewat medium televisi maupun media internet . di Indonesia videoklip berkembang menjadi bisnis seiring dengan pertumbahan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuhb sebagai aliran dan indrustri tersendiri.Di Indonesia tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap tahunnya. Pada tahun 1960 grup musik dari inggris, The Beatles, memproduksi songfilms yang digunakan untuk mempromosikan album rekaman terbaru mereka. Bisa dibilang merekalah pionir yang memperkenalkan cikal bakal video klip. Barulah pada saat MTV mulai berkembang pada tahun 1981 video klip mencapai popularitasnya.Dalam waktu singkat video klip
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
menjadi suatu satu kesatuan yang tak terpisahkan pada saat suatu grup musik atau band mengeluarkan albunm baru. Pada awalnya video klip hanya merupakan suatu tampilan visual sederhana yang menampilkan penyanyi/band, namun lama kelamaan produser musiok mulai menyadari bahwa tampilan visual sangat berperan dalam mempromosikan musik, artis beserta albumnya. Terlebih lagi saat banyak penyanyi/band yang melakukan hal yang sama dengan cara promosi lewat video klip. Persaingan dalam video klip semakin lama semakin ketat, oleh karna itu tampilan visual semakin diperhatikan. Semakin berbeda tampilan dan konsep video klip tersebut kemungkinn untuk dilihat dan digemari akan semakin tinggi. 14
2.4.2 Jenis-jenis Video Klip Menurut
Colin Stewart dan Adam Kowalzke, indrustri musik
membagi video klip ke dalam dua tipe, yaitu: 15 1. Conceptual clips Coneptual clips merupakan video klip yang berdasarkan pada suatu tema sentral tertentu, pada umumnya tipe klip ini memiliki plot dan
14
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/539/jbptitbpp-gdl-dinifaisal-26928-2-2007ta2.pdf 15
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/539/jbptitbpp-gdl-dinifaisal-26928-2-2007ta2.pdf
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
jalan cerita, tapi ada juga yang hanya berupa kumpulan gambar-gambar yang disatukan. Conceptual clips ini dibagi menjadi dua bagian : a. Narative music video,
maksudnya adalah klip yang memiliki
visualisasi sesuai dengan apa yang dicerirtakan oleh lirik musiknya. b. Non-narative music video, dala, tyipe non-narativ, jalan cerita selalu di abaikan. Biasanya tipe klip ini memilki satu tema. Tipe ini lebih mementibngan penggabungan antara musik dan visual dengan harapan dapan membangkitkan suatu emosi tertentu pada audiensnya. 2. Performance Clips Tipe video klip ini lebih terfokus pada penampilan penyanyi /band nya, video klip tipe ini mungkin terlihat kuno bagi kebanyakan audiens sekarang karena merupakan tipe video klip yang populer pada tahun 1960 dan 1970. Sedangkan dalam bukunya “making music video”, David Kleiler dan Robert Moses membagi video klip menjadi cinematic video dan photograpic video.Keduanya dapat dibedakan dari ada atau tidaknya jalan cerita dalam video klip tersebut. Munbgkin tidak jauh berbeda dari pembagian narrative dan non-narative music video, yaitu apakah visualnya bercerita sebagaimana liriknya bercerita atau hanya berupa gabungan music dan visual untuk menceritakan emosi tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Adam Bernstein, seorang sutradara video klip, membagi video klip menjadi performance video, narrative, ethereal video dan kemudian video yang menggabungkan ketiganya. Sedangkan Douglas Rushkoff, seorang analisis media mengkategorikan video klip kedalam 2 genre utama yaitu cinematic video dan photograpic video. a) Cinematic video Merupakan tampilan video yang lebih mengandalkan tutur film berupa narasi.Video dengan genre ini menggunakan tuturv film tradisional yaitu lebih menyerupai sebuah cerita pendek. Genre ini juga mengandalkan narasi cerita dan cara tutur atau cara berceritanya. Meskipun begitu tidak semua cinematic video mengandalkan narasi dan gambar-gambar yang dramatis.Genre ini disebut sebagai progressive video. b) Photograpic Video Sedangkan photograpic video kebalikan dari cinematic video merupakan salah satu kategori video klip yangh tidak mengandalkan cara tutur cerita film, genre video ini lebih berlandaskan pada fotografi, warna, gerak, dan juga pada tampilan dan rasa yang ditampilkan video dibandingkan bjalan ceritanya. Untuk mendapatkan photograpic video, sutradara lebih memfokuskan diri untuk mengumpulkan sebanyak mungkin mengambilan gambar. Gambar yang diambiol biasanya berupa gambar yang memprofokasi, menakutkan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
mengagetkan, menggunakan dekorasi mewah an gambargambar yang secara dramatis dapat menimbulkan respon secara emosional. Sedangkan penampilan artis atau bandnya dibuat berinteraksi
dengan
gambar-gambar
yang
biasanya
menggunakan objek-objek yang tidak eksplisit, tidak jelas maksud dan artinya .objek-objek dalam tampilan visualnya biasanya berupa benda-benda yang tidak bisa dan bahkan dengan dandanan yang aneh, yang mencampurkan antara kenyataan dan fantasi. Pengambilan gambar disini lebih berupa potrait photography, misalkan seorang model berjalan ke arah kamera atau tiba-tiba menatap ke arah kamera dan bergerak kesuatu posisi dan berdiri dengan pose baru. Fumgsinya untuk memperlihatkan sifat, kebiasaan, lingkungan, dan juga keadaan fisik dan emosional dari objek atau modelnya.Potrait photography
ini biasanya terepisah dan bukan merupakan
suatu satu kesatuan yang hanya muncul beberapa saat. Photography video ini merupakan kombinasi dari berbagai macam objek, atau kombinasi dari berbagai macam gambar yang dapat memberikan efek atau rasa kepada pemirsanya berkat bantuan dari penempatan gambar-gambarnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
2.4.3 Unsur-unsur Video Klip Unsur unsur yang mendukung video klip antara lain sebagai berikut:16 1. Bahasa Ritme (irama) Video klip memiliki birama, apakah slow beat, fast beat, middle beat yang
dapat dirasakan dengan ketukan-ketukan kaki untuk memperoleh
tempo yang pas. 2. Bahasa Musikalisasi (instrument musik) Pembuat video klip atau biasa disebut video clipper haruslah mempunyai sebuah wawasan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan musik baik itu jenis musik, alat musik, bahkan juga profil band. 3. Bahasa Nada Aransemen nada dalam video klip perlu didiskusikan dengan penata musiknya selanjutnya nada-nada dirasakan dengan hati. 4. Bahas Lirik Seorang video clipper dituntut mempunyai sebuah imajinasi visual terhadap lirik dan lagu walaupun tidaklah harus secara verbal.Tidak semua lirik menggunakan kata-kata lugas, tetapi dapat pula ditunjukan dengan simbol-simbol tertentu untuk mengungkapkan makna. 5.Bahasa Performance (penampilan)
16
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/539/jbptitbpp-gdl-dinifaisal-26928-2-2007ta-2.pdf Diakses pada tanggal 22 April 2015 Pukul 21.40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Unsur ini memuat karakter pemusik, penyanyi, pemain band baik dari latar belakang bermusiknya, hingga kenprofil fisiknya (hidung, mata, style, fashion dan gerak tubuh) 2.4.4 Hubungan Antara Musik-Visual Genre video manapun yang akan digunakan nantinya tetap saja memperhitungkan satu hal dasar dari pembuatan sebuah video klip, yang harus adanya hubungan antara music dan visual. Hubungan antara musik dan visual ini lebih pada suatu fenomena alam bawah sadar, untuk menjabarkannya respons secara emosional yang di dapat dari suatu musik. Hubungan antara musik dan visual dapat tercipta karena adanya konsep video. Misalkan suatu music yang seperti suatu yang mekanik maka visualnya akan berupa suatu yang mekanik juga. Ini hanyalah salah satu contoh yang dapat diterapkan dalam menciptakan hubungan musik-visual. 2.4.5 Fitur dalam musik-video Beberapa hal yang biasanya terdapat dalam video klip adalah sebagai berikut: 17 a)
Public images , video klip menggunakan imej visual secara puitis untuk mengembangkan ide dan menciptakan efek secara emosional pada audiens. Dapat menarik perhatian serta disukai oleh audiensnya karena visualnya yang unik, aneh dan mengejutkan .
17
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/539/jbptitbpp-gdl-dinifaisal-26928-2-2007ta-2.pdf
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
b)
Symbolic images, video klip biasanya menggunakan imej atau gambar yang mudah dimengerti. Tapi tidak tertutup kemungkinan sebua video klip menggunakan imej-imej yang simbolik yang mengingatkan penonton pada asosiasi lain dari gambar tersebut.
c)
Rapied shot changes , dalam video klip yang berdurasi 3 menit bisa terdapat
ratusan
shot
dengan
transisi
yang
cepat
untuk
mempertahankan perhstian penonton. Tidak ada formula tertentu dalam membuat sebuah video klip pada dasarnya klien (penyanyi/band) memberikan keluaasaan bagi sutradara untuk mengekspresikan musik mereka sesuai dengan keinginan si sutradara.
2.5 Simbol atau Simbolisasi Simbolisasi
atau
yang
biasa
kita
kenal
simbol
berasal
dari
kata symballo yang berasal dari bahasa Yunani. Symballo artinya ”melempar bersama-sama”, melempar atau meletakkan bersama-sama dalam satu ide atau konsep objek yang kelihatan, sehingga objek tersebut mewakili gagasan. Simbol dapat menghantarkan seseorang ke dalam gagasan atau konsep masa depan maupun masa lalu.Simbol adalah gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun jumlah sesuatu. Meskipun simbol bukanlah nilai itu sendiri, namun simbol sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang diwakilinya. Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Semisal ilmu pengetahuan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
kehidupan sosial, juga keagamaan.Bentuk simbol tak hanya berupa benda kasat mata, namun juga melalui gerakan dan ucapan.Simbol juga dijadikan sebagai salah satu infrastruktur bahasa, yang dikenal dengan bahasa simbol. Simbol paling umum ialah tulisan, yang merupakan simbol kata-kata dan suara.
Lambang
bisa
merupakan
benda
sesungguhnya,
seperti salib(lambang Kristen) dan tongkat (yang melambangkan kekayaan dan kekuasaan).Lambang dapat berupa warnaatau pola. Lambang sering digunakan dalam puisi dan
jenis sastra lain,
kebanyakan
digunakan
sebagai metafora atau perumpamaan. Lambang nasional, adalah simbol untuk negara tertentu.18 Simbol adalah bentuk yang menandai sesuatu yang lain di luar perwujudan bentuk simbolik itu sendiri. Simbol yang tertuliskan sebagai bunga, misalnya mengacu dan mengemban gambaran fakta yang disebut “bunga” sebagai sesuatu yang ada di luar bentuk simbolik itu sendiri. Dalam kaitan ini Peirce mengemukakan bahwa “A symbol is a sign which refers to the object that is denotes by virtue of a law, usually an association of general ideas, which operates to cause the symbol to be interpreted as referring to that object” (Derrida, 1992). Dengan demikian, dalam konsep peirce simbol diartikan sebagai tanda yang mengacu pada objek tertentu di luar tanda itu sendiri. Hubungan antara simbol
18
http://id.wikipedia.org/wiki/Simbol . Diakses Pada Tanggal 22 April Pukul 20.00
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
sebagai
penanda
dengan
sesuatu
yang
ditandakan
(petanda)
sifatnya
konvesional.19
2.5.1 Definisi Simbol Menurut Para Ahli Menurut para Ahli ada beberapa definisi dari simbol sebagai berikut : a. LONERGAN Simbol adalah intensionalitas yang mendasar artinya. Subyek merasa tertarik pada suatu obyek atau sebaliknya; subyek menanggapi secara spontan. b. WILLIAM DILLISTONE Simbol adalah gambaran dari suatu objek nyata atau khayal yang menggugah
perasaan
atau
digugah
oleh
perasaan.
Perasaan-perasaan
berhubungan dengan objek, satu sama lain, dan dengan subjek c. WILLIAM Simbol adalah tanda atau lambang yang mewakili objek permukaan bumi yang terdapat pada peta. Mengingat pentingnya materi ini, maka simbol disajikan pada bagian tersendiri. d. PIERCE Simbol adalah salah satu bagian dari hubungan antara tanda dengan acuannya, yaitu hubungan yang akan menjelaskan makna dari sebuah referen tertentu dalam kehidupan secara umum atau sebuah karya sastra sebagai replika kehidupan.
19
Alex sobur . Analisis Teks Media. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2004 hal 156
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
e. HELENA Simbol adalah tanda untuk menunjukkan hubungan dengan acuan dalam sebuah hasil konvensi atau kesepakatan bersama, contohnya adalah bahasa (verbal, non-verbal, atau tulisan), dan juga benda-benda yang mewakili sebuah eksistensi yang secara tradisi telah dis f. GEERTZ Simbol adalah sebagai ajang/tempat/wahana yang memuat sesuatu nilai bermakna (meaning) g. CHARLES MORRIS Simbol adalah satu isyarat/sign yang dihasilkan oleh seorang penafsir sebuah signal dan berlaku sebagai pengganti untuk signal itu, dan dengannya ia bersinonim20
2.6 Pedophilia Menurut DSM, pedofil (pedos, berati “anak” dalam bahasa yunani) adalah orang dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual melalui kontak fisik sering kali seksual dengan anak-anak prapubertas yang tidak memiliki hubungan darah dengan mereka. DSM-IV-TR mensyaratkan para pelakunya minimal berusia 16 tahun dan minimal 5 tahun lebih tua dari si anak, namun penelitian tampaknya tidak mendukung pernyataan DSM bahwa semua pedofil lebih menyukai anakanak prapububertas; beberapa diantaranya menjadikan anak-anak pascapubertas 20
Shindu,2012, 28, April). Simbol. Diakses pada 22 April 2015 pukul 19.00 dari ikhsan Ikhsansindu.blogspot.com/2012/04/simbol.html?m=1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
sebagai korbanya, yang secara hukum belum cukup umur untuk diperbolehkan melakukan hubungan seks dengan orang dewasa (Marshall, 1997)21 Klasifikasi
Penyakit
Internasional (ICD)“International
Statistical
Classification of Diseases and Related Health Problems” mendefinisikan pedofilia sebagai "gangguan kepribadian dewasa dan perilaku" di mana ada pilihan seksual untuk anak-anak pada usia pubertas atau pada masa prapubertas awal.Istilah
ini
memiliki
berbagai
definisi
seperti
yang
ditemukan
dalam psikiatri, psikologi, bahasa setempat, dan penegakan hukum. Pedofilia lebih banyak diidap oleh laki-laki dari pada perempuan gangguan ini sering kali komoroid dengan gangguan mood dan anxiestas, penyalagunaan zat, dan tipe parafilia laiinya (Raymond dk., 1999). Pedofil bisa heteroseksual atau homoseksual. Dalam beberapa tahun terakhir, internet memiliki peran yang semakin besar dalam pedofilia;
para pedofil memanfaatkan internet untuk
mengakses pornografi anak dan untuk menghubungi calon-calon korbannya (durkin,1997). Kekerasan jarang menjadi bagian dalam pencabulan tersebut meskipun har itu dapat terjadi, seperti yang kadang menarik perhatian orang dalam berbagai berita besar dimedia. Namun, meskipun sebagian besar pedofil tidak melukai korbannya secara fisik, beberapa diantaranya sengaja menakut-nakuti si anak dengan, misalnya membunuh hewan perliharaan si anak dan mengancam akan lebih menyakitinya jika si anak melapor kepada orang tua nya. Kadang pedofil senang membelai rambut sianak, namun ia juga dapat memain-mainkan alat 21
Gerald C. Davidson . “Psikologi Abnormal”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2004. Hal 623
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
kelamin si anak, mendorong si anak untuk memain-mainkan alat kelaminnya , dan lebih jarang terjadi mencoba memasukkannya ke alat kelamin si anak.22 Istilah erotika asal Wina, Richard
pedofilia diciptakan von
pada
tahun 1886 oleh
Krafft-Ebing dalam
psikiater
tulisannyaPsychopathia
Sexualis. Istilah ini muncul pada bagian yang berjudul "Pelanggaran Individu Pada Abad Empat belas" yang berfokus pada aspek psikiatri forensik dari pelanggar seksual anak pada umumnya.Krafft-Ebing menjelaskan beberapa tipologi pelaku, membagi mereka menjadi asal usul psikopatologis dan nonpsikopatologis, dan hipotesis beberapa faktor penyebab yang terlihat yang dapat mengarah pada pelecehan seksual terhadap anak-anak. Krafft-Ebing menyebutkan erotika pedofilia dalam tipologi "penyimpangan psikoseksual." Dia menulis bahwa ia hanya menemukan empat kali selama karirnya dan memberikan deskripsi singkat untuk setiap kasus, daftar tiga ciri umumnya yaitu: 1. Individu tercemari [oleh keturunan] (belastate hereditär). 2. Daya tarik utama subyek adalah untuk anak-anak, daripada orang dewasa. 3. Tindakan yang dilakukan oleh subjek biasanya tidak berhubungan, melainkan melibatkan tindakan yang tidak pantas seperti menyentuh atau memanipulasi anak dalam melakukan tindakan pada subjek. Dia menyebutkan beberapa kasus pedofilia di kalangan perempuan dewasa (yang disediakan oleh dokter lain), dan juga dianggap sebagai pelecehan terhadap anak laki-laki oleh laki-laki homoseksual menjadi sangat langka. Lebih lanjut 22
Ibid. Hal 623-624
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
mengklarifikasi hal ini, ia menunjukkan bahwa kasus pria dewasa yang memiliki gangguan kesehatan atau neurologis dan pelecehan terhadap seorang anak lakilaki yang bukan pedofilia yang sebenarnya, dan bahwa dalam korban pengamatannya adalah orang-orang seperti itu cenderung lebih tua dan dibawah umur. Dia juga mencantumkan "Pseudopaedofilia" sebagai kondisi istimewa dimana
"individu
yang
telah
kehilangan libido untuk
orang
dewasa
melalui masturbasi dan kemudian berbalik kepada anak-anak untuk pemuasan nafsu seksual mereka" dan menyatakan ini jauh lebih umum. Pada tahun 1908, neuroanatomis dan psikiater asal Swiss, Auguste Forel menulis tentang fenomena tersebut, mengusulkan bahwa hal itu disebut sebagai "Pederosis," pada "Nafsu Seksual pada Anak."Mirip dengan karya KrafftEbing, Forel membuat perbedaan antara pelecehan seksual insidentil oleh orang dengan demensia dan kondisi otak organik, dan keinginan seksual yang benarbenar istimewa dan kadang-kadang eksklusif pada anak-anak. Namun, ia tidak setuju dengan Krafft-Ebing dimana bahwa ia merasakan kondisi yang kedua adalah terutama tertanam dan tak berubah. ICD-10 mendefinisikan pedofilia sebagai "preferensi seksual untuk anakanak, anak laki-laki atau perempuan atau keduanya, biasanya usia prapubertas atau awal pubertas."Berdasarkan kriteria sistem ini, orang yang berusia 16 tahun atau lebih memenuhi definisi jika mereka memiliki preferensi seksual terus-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
menerus atau pradominan untuk anak-anak praremaja setidaknya lima tahun lebih muda dari mereka.23 Tidak semua individu dengan fantasi pedofil melakukan kontak seksual dengan anak-anak; sebaliknya, banyak pornografi penggunaan anak untuk menjadi terangsang (seto, 2009), masih, sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang pedofilia didasarkan pada studi yang dilakukan dengan individu yang melakukan seksual fenses dengan anak-anak. ecounters seksual antara orangorang dengan gangguan pedofilia dapat mengancam anak dengan bahaya, secara fisik menahan mereka, atau memberitahu mereka bahwa mereka akan menghukum mereka atau orang yang mereka cintai jika anak-anak tidak mematuhi. orang lain dengan gangguan pedofilia mencintai, peduli, dan lembut untuk anak, menggunakan kedekatan emosional untuk mendapatkan akses seksual kepada anak. ini terutama berlaku dalam hubungan incest, di mana orang-orang dengan gangguan pedofilia dapat melihat diri mereka sebagai hanya menjadi baik, orang tua yang penuh kasih. mereka percaya bahwa apa yang mereka lakukan untuk anak tidak seksual tapi penuh kasih (seto, 2009). beberapa individu predator dengan gangguan pedofilia mengembangkan rencana yang rumit untuk mendapatkan accsees untuk anak-anak, seperti memenangkan kepercayaan dari ibu atau menikah ibu, perdagangan anak-anak dengan orang lain dengan gangguan pedofilia, atau, dalam kasus yang jarang, menculik anak-anak atau mengadopsi anak dari luar negeri negara (McConaghy, 1998)
23
http://id.wikipedia.org/wiki/Pedofilia . diakses pada 22 april 2015 pukul 19.30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
dampak pada anak-anak korban orang dengan gangguan pedofilia bisa menjadi besar. gejala yang paling sering ditunjukkan oleh anak-anak mengalami pelecehan seksual , rasa takut, gangguan stres pasca trauma, gangguan perilaku dan hiperaktif, perilaku seksual (promiskuitas dan perilaku seksual yang tidak pantas untuk usia mereka), dan miskin harga diri (Kendall-Tackett et al, 1993;. McConaghy 1998). gejala yang lebih parah dialami oleh anak-anak yang bertahan penyalahgunaan sering lebih sepanjang periode, yang ditembus oleh pelaku, yang disalahgunakan oleh anggota familly (biasanya, seorang ayah atau ayah tiri), dan ibunya tidak memberikan dukungan pada belajar dari penyalahgunaan . sekitar dua-pertiga dari anak-anak korban menunjukkan pemulihan yang signifikan dari gejala mereka dalam waktu 12 sampai 18 bulan setelah penghentian kekerasan, tetapi jumlah yang signifikan dari anak-anak dilecehkan terus mengalami masalah psikologis bahkan hingga dewasa24 Pedofilia dapat diklasifikasikan ke dalam 5 tipe, yaitu :25
1. Pedofilia yang menetap Orang dengan pedofilia tipe ini, menganggap dirinya terjebak pada lingkungan anak. Mereka jarang bergaul dengan sesama usianya, dan memiliki hubungan yang lebih baik terhadap anak. Mereka digambarkan sebagai lelaki dewasa yang tertarik pada anak laki-laki dan menjalin hubungan layaknya sesama anak laki-l 24
Susan Nolen Hoeksema. “Abnormal Psychology” New york: McGraw-Hill Companies. 2004. Hal 385
25
Asri Tadda ( 2006, 23, Febuari ) Kelainan Seksual Pedofilia. Diakses pada 10 Maret 2015 pukul 14.00 dari http://www.astaqauliyah.com/blog/read/52/kelainan-seksual-pedofilia.html
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2. Pedofilia yang sifatnya regresi Di lain pihak, orang dengan pedofilia regresi tidak tertarik pada anak lelaki, biasanya bersifat heteroseks dan lebih suka pada anak perempuan berumur 8 atau 9 tahun. Beberapa di antara mereka mengeluhkan adanya kecemasan maupun ketegangan dalam perkawinan mereka dan hal ini yang menyebabkan timbulnya impuls pedofilia. Mereka menganggap anak sebagai pengganti orang dewasa, dan menjalin hubungan layaknya sesama dewasa, dan awalnya bersifat tiba-tiba dan tidak direncanakan.
3. Pedofilia seks lawan jenis Pria dengan pedofilia yang melibatkan anak perempuan, secara tipik didiagnosa sebagai pedofilia regresi. Pedofilia lawan jenis umumnya mereka menjadi teman anak perempuan tersebut, dan kemudian secara bertahap melibatkan anak tersebut dalam hubungan seksual, dan sifatnya tidak memaksa. Seringkali mereka mencumbu si anak atau meminta anak mencumbunya, dan mungkin melakukan stimulasi oral, jarang bersetubuh.
4. Pedofilia sesama jenis Orang dengan pedofilia jenis ini lebih suka berhubungan seks dengan anak lakilaki ataupun anak perempuan dibanding orang dewasa. Anak-anak tersebut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
berumur antara 10 – 12 tahun. Aktivitas seksnya berupa masturbasi dengan cara stimulasi oral oleh anak-anak tersebut, dan berhubungan lewat anus.
5. Pedofilia wanita Meskipun pedofilia lebih banyak oleh laki-laki, tetapi juga dilakukan oleh wanita, meskipun jarang dilaporkan. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya perasaan keibuan pada wanita. Dan anak laki-laki tidak menganggap hal ini sebagai sesuatu yang sifatnya negatif, karenanya insidennya kurang dilaporkan. Biasanya melibatkan anak berumur 12 tahun atau lebih muda.
2.7 Semiotika 2.7.1 Pengertian Semiotika Tanda-tanda (signs) adalah basis dari keseluruhan komunikasi (Littlejohn, 1996:64). Manusia dengan perantara tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya.Banyak hal bisa dikomunikasikan di dunia ini. Kajian semiotika sampai sekarang telah membedakan dua jenis semiotika, yakni semiotika komunikasi dan semiotika signifikasi (lihat antara lain Eco, 1979:8-9; Hoed, 2001:140).Yang pertama menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satu di antaranya mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengiriman, penerima kode, (sistem tanda), pesan, saluran komunikasi dan acuan (hal yang dibicarakan) (Jakobson, 1963, dalam Hoed 2001:140).Yang kedua memberikan tekanan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Pada jenis yang kedua, tidak dipersoalkan adanya tujuan berkomunikasi. Sebaiknya, yang diutamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya pada penerima tanda lebih diperhatikan dari pada proses komunikasinya. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.Tanda-tanda adalahperangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan dan besama-sama manusia. Kata “semiotika” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang berati “tanda” (sudjiman dan van Zoest, 1996:vii) atau seme yang berati “penafsir tanda” (Cobley dan Jansz, 1999:4). Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika (Kurniawan, 2001:49). “Tanda” pada masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Peirce melihat tanda (representaiment) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari objek refrensinya serta pemahaman subjek atas tanda (interpretant).„Tanda‟ tampak pada definisi Peirce ini peran „subjek‟ sebagai bagian tak terpisahkan dari pertandaan, yang menjadi landasan bagi semiotika komunikasi.„Semiotika Komunikasi‟ menurut Umberto Eco adalah semiotika yang menekankan aspek “produksi tanda‟ ketimbang „sistem tanda‟. Sebagai sebuah „mesin produksi makna‟, semiotika komunikasi sangat bertumpu pada „pekerja tanda‟ (labor), yang memilih tanda dari bahan baku tanda-tanda yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
ada, dan mengkombbinasinya, dalam rangka memproduksi sebuah ekspresi bahasa bermakna.26 Semiotika merupakan salah satu metode penelitian komunikasi yang paling interpretatif dalam menganalisis teks, dan keberhasilan maupun kegagalannya sebagai sebuah metode bersandar pada seberapa baik peneliti mampu mengartikulasi kasus yang mereka kaji. Penelitian tanda-tanda tidak hanya memberikan cara untuk melihat komunikasi, tetapi memiliki pengaruh yang kuat hampir pada semua perspektif teori komunikasi27 2.7.2 Semiotika Charles Sander Peirce Charles Sander Peirce adalah salah seorang filsuf Amerika yang paling orisinal dan multidimensional.Peirce terkenal karena teori tandanya.Didalam lingkup semiotika, Peirce, sebagaimana dipaparkan Lechte (2001:227), seringkali mengulang-ulang bahwa secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Perumusan yang terlalu sederhana ini menyalahi kenyataanya tentang adanya suatu fungsi tanda: tanda A menunjukan suatu fakta (atau objek B), kepada penafsirannya, yaitu C. oleh karena itu suatu tandaitu tidak pernah berupa suatu entitas yan sendirian, tetapi yang memiliki ketiga aspek tersebut.28 Dalam buku Rachmat Kriyantono Teknik Praktis Riset komunikasi, megutip Charles Sander Pierce yang mengatakan semiotika berangkat dari tiga
26
Alex Sobur. Semiotika komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung :2009. Hal 15-17
27
http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/articel/view/141/130 diakses pada 22 April 2015 pukul 21.00
28
Op.Cit. Hal 39-41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
elemen utama yang disebut teori segitiga makna atau triangle meaning. Elemen terbagi atas : a) Tanda adalah sesuatu yang terbentuk fisik yang dapat di tangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek. b) Acuan Tanda (objek) adalah konteks sosial yang menjadi refrensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. c) Penggunaan tanda atau (Interpretant) Konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.29
SIGN
INTERPRET AN
OBJEK Gambar 2.1
Model Semiotika Makna Charles Sander Peirce (Triangle Of Meaning)30
29
Rachmat Kriyantono. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”, Jakarta: Kencana, 2010. Hal 267 30
Ibid hal 268
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Apabila dikaitkan dengan penelitian penulis, maka segitiga makna yang di dapat sebagai berikut
SIGN Video klip SIA berjudul “elastic heart”
OBJECT Pedhophilia
INTERPRETANT pola pemikiran SIA sebagai pembuat konsep video klip Gambar 2.2
Hubungan Tanda, Objek, dan Interpretan Dalam Video Klip “Elastic Heart” (Triangle Of Meaning) Meurut peirce dalam buku Analisis Teks Media “Salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda.Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang, maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut”.31 Jadi teori segitiga makna (Triangle Of Meaning) adalah, sebuah teori yang mengupas tentang bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda tersebut digunakan untuk berkomunikasi . Segitiga makna merupakan hubungan triadik, seperti apa yang dikutip dari buku Alex Sobur Semiotika Komunikasi: 31
Alex sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisi wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis framing. Bandung.PT Remaja Rosdakarya. 2009. Hal 115
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Bagi peirce, tanda “is something which stands to somebody for something in some respect or capacity”. Sesuatu yang digunakan agar tanda bisa berfungsi, oleh Peirce disebut ground. Konsekuensinya, tanda (sign atau representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni ground, object, dan interpretant 32 Berdasarkan objeknya, Peirce membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan symbol (simbol).Ikon adalah adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah.Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan; misalnya potret, dan peta.Indeks adalah tanda yang menunjukan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan
sebab
akibat,
atau
tanda
yang
langsung
mengacu
pada
kenyataan.Berdasarkan interpretant, tanda (sign, representamen) dibagi atas rheme, dicent sign atau dicisign dan argument.Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang menafsirkan berdasarkan pilihan.Dicent sign adalah tanda sesuai kenyataan . Argument adalah tanda yang langsung memberikan alasan tentang sesuatu. Berdasarkan berbagai klasifikasi Peirce membagi tanda menjadi sepuluh jenis: 1. Qualisign, yaitu kualitas yang dimiliki tanda 2. Iconic Sinsign yaitu tanda yang memperlihatkan kemiripan
32
Alex Sobur. “Semiotika komunikasi”. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. 2009. Hal 41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
3. Rhematic Indexical Sinsign, yaitu tanda berdasarkan pengalaman langsung, yang secara langsung menarik perhatian karena kehadirannya disebabkan oleh sesuatu 4. Dicent Sinsign, yaitu tnada yang memberikan informasi tentang sesuatu. 5. Iconic Legisign, yaitu tanda yang menginformasikan norma atau hukum. 6. Rhematic Indexical Legisign, yaitu tanda yang mengacu kepada objek tertentu. 7. Dicent Indexical Legsign, yaitu tanda yang bermakna informasi dan menunjuk subjek informasi. 8. Rhematic Symbol atau Symbol Rheme, yaitu tanda yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide umum. 9. Dicent Symbol atau proposition (proposisi) yaitu tanda yang langsung menghubungkan dengan objek melalui sosiasi dalam otak. 10. Argument yaitu tanda yang merupakan iferens seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu.33
33
Ibid. Hal 41-43
http://digilib.mercubuana.ac.id/