BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Sistem Kata sistem barasal dari bahasa yunani yaitu “Sistema” yang mempunyai
pengertian suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu “(Tata Sutarbi : 2012 :5). Menurut Norman L. Enger menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas
kegiatan-kegiatan
yang
berhubungan
guna
mencapai
tujuan-tujuan
perusahaan seperti pengendalian inventaris bahwa suatu sistem terdiri atas objekobjek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehinnga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pmrosesan atau pengolahan yang tertentu “(Tata Sutabri : 2012 :6). Dari pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian, elemen atau komponen-komponen yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya secara teratur dan merupakan satu kesatuan yang saling bergabung untuk mencapai suatu kepastian dan tujuan.
13
14
II.1.1.
Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini
merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1.
Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling berkerja sama membentuk satu kesatuan. Komponenkomponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem
2.
Batas Sistem (Boundary). Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
3.
Lingkungan Luar Sistem (Environment). Bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut operasi lingkungan luar
15
sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan yang menguntungkan merupakan bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut 4.
Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lainnya disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem untuk membentuk satu kesatuan.
5.
Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh di dalam suatu sistem unit komputer. “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6.
Keluaran Sistem (Output) yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Contoh, sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah
16
informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambil keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain 7.
Pengolah Sistem (Proses). Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8.
Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan (Tata Sutabri; 2012 :20-21).
II.1.2.
Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dar beberapa sudut pandangannya antara lain. 1.
Sistem Abstrak Dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan, sedangkan
17
sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dan lain sebagainya. 2.
Sistem Alamiah Dan Sistem Buatan Manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia dengan mesin, merupakan melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut “human machine system”. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh
human machine system
karena menyangkut
penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3.
Sistem Deterministik Dan Sistem Probabilistik. Sistem yang beroparasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem bersifat probabilistik adalah sistem yang mana kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic.
4.
Sistem Terbuka Dan Sistem Tertutup. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
18
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainya (Tata Sutabri; 2012 : 22-26).
II.1.3.
Daur Hidup Sistem Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah merupakan proses
evolusioner yang diikuti dalam menerapka sistem atau subsistem informasi komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem sistem karena tugas-tugas tersebut mengkuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering dissebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian, proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Kita akan melihat beberapa fase/tahapan dari daur hidup suatu sistem. 1.
Mengenali Adanya Kebutuhan. Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefenisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektifitasnya.
19
2.
Pembangunan Sistem Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
3.
Pemasangan Sistem Setelah tahap pembangunan sistem selesai. Sistem kemudian akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting pula dalam daur hidup sistem. Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang akan merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan.
4.
Pengoperasian Sistem Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis. Sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan pengaturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
5.
Sistem Menjadi Usang Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis, sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan. Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada
20
sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya. Sistem informasi kemudian akan melanjutnya daur hidupnya. Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan yang muncul. Sistem beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungannya dinamis. Sampailah pada kondisi dimana sistem tersebut tidak dapat lagi beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada atau secara ekonomis tidak layak lagi untuk dioperasikan. Sistem yang baru kemudian dibangun untuk menggantikanya. Untuk dapat menggambarkan daur hidup sistem ini, lihat pada gambar II.1. sebagai berikut (Tata Sutabri; 2012 :2628).
Mengenali adanya kebutuhan
Pembangunan Sistem
Sistem menjadi usang
Pemasangan Sistem
Pengoperasian sistem
Gambar II.1. Daur Hidup Sistem Sumber : Tata Sutabri (2012 : 29)
21
II.2.
Informasi Istilah informasi seringkali tidak tepat pemakainnya. Informasi dapat
merujuk ke suatu data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga peran dan kedudukan informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi “(Tata Sutabri : 2012 :12). Menurut Tata Sutabri, dalam buku Konsep Sistem Informasi, 2012, Informasi
adalah
data
yang
telah
diklasifikasikan
atau
diolah
atau
diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Adapun kualitas dari informasi adalah sebagai berikut : 1.
Akurat (accurate)
2.
Tepat Waktu (timelines)
3.
Relevan (relevance)
II.3.
Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu“(Tata Sutabri : 2012 :38). Sistem informasi disebut sebagai sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen baik manual ataupun berbasis komputer yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelolah data serta
22
menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut“(Anastasia Diana & Lilis Setiawati : 2011 : 4)
II.3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Komponen-komponen sistem informasi adalah sebagai berikut : 1.
Perangkat keras (hardware) Perangkat keras (hardware) terdiri dari monitor, CPU, keyboard, mouse dan harddisk.
2.
Perangkat lunak (software) Perangkat lunak (software) berupa program-program aplikasi yang akan digunakan, yaitu merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang di tulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.
3.
Data Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
4.
Prosedur Prosedur merupakan dokumentasi prosedure atau proses sistem, tata cara atau penentuan oprasional (aplikasi) dan teknis.
5.
Manusia Manusia adalah pengguna dari sistem informasi.
23
Sedangkan komponen utama suatu sistem informasi terdiri dari input, proses, dan
output. Adapun komponen utama sistem informasi dapat
dilihat pada gambar II.1. dibawah ini :
Input
Proses
Output
Gambar II.2. Komponen sistem informasi Sumber : Anastasia Diana & Lilis Setiawati (2011 : 4)
II.4.
Basis Data (Database) Basis data menurut Stephen dan Plew adalah (2000) adalah mekanisme
yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Kemudian Silberchatz, dkk (2002) mendefenisikan basis data sebagai kumpulan data berisi informasi yang sesuai untuk perusahaan. Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan kumpulan program untuk mengakses data. Tujuan utama sistem manajemen basis data adalah menyediakan cara menyimpan dan mengambil informasi basis data secara mudah dan efesien. Ramakrishnan dan Gehkre (2003) menyatakan basis data sebagai kumpulan data, yang umumnya mendeskripsikan aktivitas satu organisasi atau lebih yang berhubungan (Janner Simarmata, dkk; 2006 : 1). 1.
Keuntungan DBMS (Database Management System) DBMS memungkinkan perusahaan maupun pengguna individu untuk :
24
a.
Mengurangi perulangan data Apabila dibandingkan dengan file-file komputer yang disimpan terpisah di setiap lokasi komputer. DBMS mengurangi jumlah total file dengan menghapus data yang terduplikasi di berbagai file. Data terduplikasi selebihnya dapat ditempatkan dalam satu file.
b.
Mencapai independensi data Spesifikasi data disimpan dalam skema pada tiap program aplikasi. Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
c.
Mengintergrasikan data beberapa file Saat file dibentuk sehingga menyediakan kegiatan logis, maka organisasi fisik bukan merupakan kendala. Organisasi logis, pandangan pengguna, dan program aplikasi tidak harus tercemin pada media.
d.
Mengambil data dan informasi dengan cepat. Hubungan-hubungan logis, bahasa manipulasi data, serta bahasa query memungkinkan pengguna mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
e.
Meningkatkan keamanan DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi (password), direktori pemakai, dan bahasa sandi (encryption) sehingga data yang dikelola akan lebih aman.
25
2.
Kerugian DBMS Keputusan menggunakan DBMS mengikat perusahaan atau pengguna untuk : a. Memperoleh perangkat lunak DBMS mainframe masih sangat mahal. Walaupun harga DBMS berbasis komputer mikro lebih murah, tetapi tetap merupakan pengeluaran besar bagi suatu oraganisasikecil. b. Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar DBMS sering memerlukan kapasitas penyimpanan dan memori lebih besar dari pada program aplikasi lain. c. Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh. Pengetahuan khusus ini disediakan paling baik oleh para pengguna basis data (DBA) Baik basis data terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat untuk
memecahkan masalah. Namun, keduanya memberikan dasar-dasar mengunakan komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis informasi dan pengguna (Janner Simarmata, dkk; 2006 : 8-9).
II.4.1. Entity Relationship Diargam (ERD) Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek. Entitas adalah sesuatu objek dalam dunia nyata yang
26
dapat dibedakan dari objek lain. Sebagai contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat dianggap sebagai entitas. Entitas digambarkan dalam basis data dengan kumpulan atribut. Misalnya atribut nim, nama, alamat, dan kota bisa menggambarkan data mahasiswa tertentu dalam suatu universitas. Atribut-atribut membentuk entitas mahasiswa. Demikian pula, atribut kodeMK, namaMK, dan SKS mendeskripsikan mata kuliah. Atribut NIM digunakan sebagai untuk mengidentifikasikan mahasiswa secara unik karena dimungkinkan terdapat dua mahasiswa dengan nama, alamat, dan kota yang sama. Pengenal unik harus diberikan pada masing-masing mahasiswa. Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang diambilnya. Kumpulan semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entitas sel), sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut dengan kumpulan relasi (relationship sel). Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut pada dilihat pada tabel II.1.
27
Tabel II.1. Komponen-Komponen Diagram ER Persegi Panjang mewakili kumpulan Entitas entitas
Elips Mewakili Atribut Atribut Belah Ketupat Mewakili Relasi Relasi Garis Menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi
Sumber : Janner Simarmata, dkk (2006 :60) Masing-masing komponen diberi nama entitas atau relasi yang diwakilinya. Sebagai ilustrasinya bayangkan anda mengambil bagian sistem basis data universitas yang terdiri dari mahasiswa dan mata kuliah. gambar II.2. menunjukkan diagram ER dari contoh. Diagram menunjukkan bahwa ada dua kumpulan entitas yaitu mahasiswa dan mata kuliah dan bahwa relasi mengambil contoh mahasiswa dan mata kuliah (Janner Simarmata; 2010 : 59-60)
28
Nama
NamaMTK Alamat
SKS
Nim
KodeMTK
Mahasiswa
1
M
Mengambil
M 1
Mata Kuliah
Gambar II.3. Diagram ER Sumber : Janner Simarmata, dkk (2006 : 60)
II.4.2. Normalisasi Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relasional (www. utexas. edu). 1.
Bentuk Nornal Pertama (1 NF) Contoh yang kita gunakan di sini adalah sebuah perancangan yang mendapatkan barang dari sejumlah pemasok. Masing-masing pemasok berada pada satu kota. Sebuah kota dapat mempunyai lebih dari satu pemasok dan masing-masing kota mempunyai kode status tersendiri. Masing-masing pemasok bisa menyediakan banyak barang. Tabel relasionalnya dapat dituliskan sebagai berikut : PEMASOK (P#, Status, Kota, b#, qty) di mana p#
: kode pemasok (kunci utama)
status : kode status kota Kota : nama kota
29
b#
: barang yang dipasok
qty
: jumlah barang yang dipasok.
Sebuah tabel relasional secara defenisi selalu berada dalam bentuk normal pertama. Semua nilai pada kolom-kolomnya adalah atomi. Ini berarti kolomkolom tidak mempunyai nilai berulang. Tabel II.2. menunjukkan tabel pemasok dalam 1 NF Tabel II.2. Normalisasi Pertama Pemasok P# Status Kota B# P1 20 Yogyakarta B1 P1 20 Yogyakarta B2 P1 20 Yogyakarta B3 P1 20 Yogyakarta B4 P1 20 Yogyakarta B5 P1 20 Yogyakarta B6 P2 10 Medan B1 P2 10 Medan B2 P3 10 Medan B2 P4 20 Yogyakarta B2 P4 20 Yogyakarta B4 P4 20 Yogyakarta B5 Sumber : (Janner Simarmata, dkk ; 2006 :80).
2.
Qty 300 200 400 200 100 100 300 400 200 200 300 400
Bentuk Normal Kedua (2 NF). Defenisi bentuk normal kedua menyatakan bahwa tabel dengan kunci utama gabungan hanya dapat berada pada 1 NF, tetapi tidak pada 2 NF, sebuah tabel relasional berada pada bentuk normal kedua jika dia berada pada 1 NF dan setiap kolom bukan kunci yang sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Ini berarti bahwa setiap kolom bukan kunci harus tergantung pada seluruh kolom yang membentuk kunci utama. Tabel pemasok berada pada 1 NF, tetapi tidak pada 2 NF karena status dan kota
30
tergantung secara fungsional hanya pada kolom p# dari kunci gabungan (p#, b#). Ini dapat digambarkan dengan membuat daftar ketergantungan fungsional. P#
Kota, Status
Kota
Status
(P#, B#)
qty
Proses mengubah tabel 1 NF ke 2 NF adalah : a.
tentukan sembarang kolom penentu selain kunci gabungan dan kolom-kolom yang ditentukannya.
b.
Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom-kolom yang ditentukan.
c.
Pindahkan kolom-kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru penentu akan menjadi kunci utama pada tabel baru.
d.
Hapus kolom yang baru dipindahkan dari tabel asal, kecuali penentu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu.
e.
Tabel asal bisa diberi nama baru. Pada contoh, kita memindahkan kolom p#, status, dan kota ke tabel baru yang disebut pemasok2. Kolom p# menjadi kunci utama tabel ini. Tabel II.3. menunjukkan hasilnya.
31
Tabel II.3. Tabel Bentuk Normal Kedua (2NF). Pemasok2 P# Status P1 20 P2 10 P3 10 P4 20 P5 30
Kota Yogyakarta Medan Medan Yogyakarta Bandung
Barang P# P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2 P2 P3 P4 P4 P4
B# B1 B2 B3 B4 B5 B6 B1 B2 B2 B2 B4 B5
Qty 300 200 400 200 100 100 300 400 200 200 300 400
Sumber : (Janner Simarmata, dkk ; 2006 :82).
3.
Bentuk Normal Ketiga (3 NF). bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel relasional hanya pada kunci utama. Secara defenisi, sebuah tabel berada pada bentuk normal ketiga (3 NF) jika tabel sudah berada pada 2 NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak tergantung secara transistif pada kunci utamanya. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci tergantung secara fungsional hanya pada kunci utama. Tabel barang sudah dalam bentuk normal ketiga. Kolom bukan kunci, qty, tergantung sepenuhnya pada kunci utama (p#, b#). Pemasok masih berada pada 2 NF, tetapi belum berada pada 3 NF karena dia mengandung ketergantungan transitif. Ketergantungan transitif terjadi ketika sebuah kolom bukan kunci, yang ditentukan oleh kunci utama, menentukan kolom lainnya. Konsep ketergantungan transistif dapat
32
digambarkan dengan menunjukkan ketergantungan fungsional pada pemasok2, yaitu : Pemasok2. p#
Pemasok2, status
Pemasok2. p#
Pemasok2, kota
Pemasok2. kota
Pemasok2, status
Perlu dicatat bahwa pemasok2, status ditentukan, baik oleh kunci utama p#, maupun kolom bukan kunci, kota Proses mengubah tabel menjadi 3 NF adalah : a.
Tentukan semua penentu selain kunci utama dan kolom yang ditentukannya.
b.
Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom yang ditentukannya.
c.
Pindahkan kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru. Penentu menjadi kunci utama tabel baru.
d.
Hapus kolom yang baru saja dipindahkan dari tabel asal, kecuali penentu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu.
e.
Tabel asal bisa diberi nama baru. Untuk mengubah PEMASOK2 menjadi 3 NF, kita membuat tabel baru yang disebut KOTA_STATUS dan memindahkan kolom kota dan status ke tabel baru. Status dihapus dari tabel diberi nama baru PEMASOK_KOTA. Tabel II.4 menunjukkan hasilnya.
33
Tabel II.4. Tabel Bentuk Normal Ketiga (3 NF) PEMASOK_KOTA P# P1 P2 P3 P4 P5
Kota Yogyakarta Medan Medan Yogyakarta Bandung
KOTA_STATUS Kota Yogyakarta Medan Bandung Semarang
Status 20 10 30 40
Sumber : (Janner Simarmata, dkk ; 2006 :83).
II.5.
Unified Modeling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) adalah salah satu standar bahasa yang
banyak digunakan di dunia industri untuk mendefenisikan requiretmen , membuat analisis dan desaian, serta mengembangkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. (Prabowo Puajo Widodo & Herliwati; 2011 : 6). UML dikembangkan oleh 3 pendekar ‘berorientasi objek,’, yaitu Gready Beach, Jim Rumbargh dan Jacobusa. UML menjadi bahasa yang bisa digunakan untuk yang bisa berkomunikasi dalam perspektif obyek antara user dengan developer, antara developer dengan developer, antara developer analisis dengan developer desain, dan antara developer desain dengan developer pemrograman. UML memungkinkan developer melakukan permodelan secara visual, yaitu penekanan pada penggambaran, bukan didominasi oleh narasi. Pemodelan visual membantu untuk menangkap struktur dan kelakuan dari obyek, mempermudah penggambaran interaksi antara elemen dalam sistem, dan mempertahankan pemrograman.
konsistensi
antara
desain
dan
implementasi
dalam
34
UML menyediakan standar pada notasi dan artifak (diagram) yang bisa digunakan untuk memodelkan suatu sistem. Berikut ini adalah notasi yang ada pada UML, yaitu sebagai berikut : 1.
Actor Actor adalah orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat. Jadi walaupun simbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang.
Gambar II.4. Notasi Actor Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 : 120)
2.
Class Class merupakan pembentuk utama dari sistem berorientasi objek karena
class menunjukkan kumpulan objek yang memiliki atribut dan operasi yang sama. Notasi class berbentuk persegi panjang berisi 3 bagian : persegi paling atas untuk nama class, persegi panjang tengah untuk atribut, dan persegi panjang bawah untuk operasi. Seperti yang ditunjukkan pada gambar II.5. sebagai berikut :
35
<
> Nama . String Alamat : String GetCustInfo() : Recordset InsertCustInfo()
Gambar II.5. Notasi Class Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 : 122)
3.
Interface Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi dari suatu class.
Gambar II.6. Notasi Class Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 : 122)
4.
Use case Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antarunit atau actor.
Gambar II.6. Notasi Use Case Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 : 131)
36
5.
Package Package merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih kelas tu elemen
diagram UML lainnya. Tujuannya adalah untuk mempermudah penglihatan (visibility) dari model yang sedang dibangun.
Package
Gambar II.7. Notasi Package Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 : 130)
6.
Note Note digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar tumbuhan dari
suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir dalam model.
Gambar II.8. Notasi Note Sumber : Rosa A.S. M.Shalahuddin (2011 : 130)
II.5.1.
Diagram UML Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat
pada gambar II.9. berikut ini :
37
UML Diagram
Structure Diagram
Behavior Diagram
Intraction Diagram
Class Diagram
Use Case Diagram
Squance Diagram
Object Diagram
Activity Diagram
Comunication Diagram
Component Diagram
State Machine Diagram
Tiwing Diagram Interaction Overview Diagram
Composite Structure Diagram
Package Diagram Deployment Diagram
Gambar II.9. Diagram UML Sumber : Rosa A.S. M.Shalahuddin (2011 : 121)
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut : 1.
Structure Diagrams Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
2.
Behavior Diagrams Yaitu kumpulan diagram yang digunakan uantuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
38
3.
Interaction Diagrams Yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
Diagram-diagram pada metode UML (Unified Modelling Language) adalah sebagai berikut : 1.
Use Case Diagram Use Case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasikan pengguna
potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Tidak selalu mudah bagi pengguna untuk menyatakan bagaimana mereka bermaksud menggunakan sebuah sistem. Karene sistem pengembangan tradisional sering contoh dalam melakukan analisis, akibatnya pengguna seringkali susah menjawabnya tatkala dimintai masukkan tentang sesuatu. Ide dasarnya adalah bagaimana melibatkan penggunaan sistem di fase-fase awal analisis dan perancangan sistem. Diagram use case menunjukkan 3 aspek dari sistem yaitu actor, use case dan sistem / sub sistem boundary. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case. Gambar II.10. mengilustrasikan actor, use case dan boundary.
39
Sistem
Use Case Actor
Actor Gambar II.10. Diagram UML
Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 : 131)
2.
Activity Diagram Activity
Diagram
adalah
teknik
untuk
mendeskripsikan
logika
procedural, proses bisnis dan airan kerja dalam bnyak kasus. Activity diagram mempunyai proses seperti halya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut gambar dari Activity diagram.
40
Terima Order
Isi Order
Overnight Delivery
Kirim Invoice Terima Pembayara n
Reguler Delivery
Close Order
Gambar II.11. Contoh Activity Diagram Sederhana Sumber : Munawar (2005 : 111)
3.
Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian
kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. a. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas b. Operasi ata metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
41
Tabel II.5. Simbol-Simbol pada Class Diaagram Simbol penghasilan
Nama penghasilan
Keterangan penghasilan Kelas pada struktur sistem
Kelas Nama_kelas +atribut +operasi() Nama_interface Antarmuka Interface
Asosiasi Association
Sama dengan konsep interface dalam pemrograman / berorientasi objek.
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi / biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu Asosiasi berarah / digunakan oleh kelas yang lain, directed asosiasi biasanya juga disertai association dengan multiplicity Relasi antar kelas dengan Generalisasi makna generalisasi spesialisasi (umum khusus) Kebergantungan / dependency
Relasi antar kelas dengan makna ketergantungan antar kelas
Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 :123)
42
4.
Squence Diagram Squence diagram digunakan untuk menggambarkan prilaku pada sebuah
scenario. Diagram ini menunjukkan seejumlah contoh obyek dan pesan yang dibentuk diantara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen utama squence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005 : 87). actor Nama1
Nama2 Panicipant
Activation Massage
Lifeline
Gambar II.12. Simbol-simbol pada Squence Diagram Sumber : Rosa A.S.M.Shalahuddin (2011 :139)
II.6.Sekilas Tentang Visual Basic Visual Basic versi sebelumnya adalah Visual Basic 6 yang diluncurkan Microsoft pada tahun 1998. Kemudian pada bulan Juli 2009, Microsoft merupakan pengembang Microsoft.NET dalam PDC (Proffesional Developer Conference) di Orlando, Florida, AS. Setelah di lakukan pengembangan cukup lama, akan pada Februari 2002 secara resmi Microsoft merilis VS.NET dimana
43
salah satu bahasa pemrogramannya adalah VB.NET. lalu pada tahun 2003, Microsoft merilis VS.NET 2003 yang memperbaiki performa dan aspek keamanan dari VS.NET 2002. Pada VS.NET 2003 telah menggunakan Framework 1.1 yang terbaru. Pada awal tahun ini microsoft juga merilis VS.NET 2005 dengan menggunakan .NET Framework 2.0, kemudian merilis VS.NET 2008 dan yang terbaru VS.NET 2010 dengan menggunakan Framework 4.0“(Wahana Komputer : 2011 : 2).
II.7.Sekilas Tentang SQL Server SQL Server 2008 adalah sebuah terobosan baru dari Microsoft dalam bidang Database. SQL Server adalah sebuah DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaingan dunia pengelolaan data menyusul pendahuluannya seperti IBM dan Oracle, SQL Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang hardware sedemikian pesat. Oleh karena itu sudah dapat di pastikan bahwa SQL Server 2008 membawa beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data”(Wahana Komputer : 2010 : 2). Microsoft merilis SQL Server 2008 dalam beberapa versi yang disesuaikan dengan segment-segment pasar yang dituju. Versi-versi tersebut adalah : 1.
Versi Compact Merupakan Versi “Tipis” dari semua versi yang ada. Versi ini seperti versi dekstop pada SQL Server 2000.
44
2.
Versi Express Merupakan versi “Ringan” dari semua versi yang ada dan paling cocok untuk latihan para pengembangan aplikasi.
3.
Versi Workgroup (Workgroup Edition) Merupakan versi yang dirancang untuk kalangan bisnis berskala kecil dan biasanya digunakan pada level dalam departemen saja.
4.
Versi Standar (Standard Edition) Merupakan versi yang menyediakan apa yang dimiliki oleh versi workgroup.
5.
Versi Enterprise (Enterprise Edition) Merupakan versi yang memiliki semua fasilitas yang ada pada versi standard, tetapi versi ini mampu menangani user yang banyak.
6.
Versi Developer (Developer Edition) Merupakan versi yang memiliki semua keuntungan dari versi enterparise.