11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan
komponen yang lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik dan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup. 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik seperti sistem komputer, sistem produksi, dan lain sebagainya. 2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan human machine system. Sistem informasi berbasis komputer
11
12
merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya (Tata Sutabri ; 2005:13).
II.2.
Konsep Dasar Informasi Belum ada metode untuk mengukur informasi dalam sebuah sistem dan
kerumitan informasi tidak memungkinkan adanya suatu rumus atau algoritma untuk menghitung isinya. Informasi adalah sebuah istilah yang tidak tepat dalam pemakaiannya secara umum. Informasi dapat mengenai data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi
13
akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi bentuk berguna bagi yang menerimanya (Tata Sutabri :2005:23)
II.3.
Sistem Informasi Geografis Dalam dunia sistem informasi terdapat banyak model sistem informasi
yang bertujuan akhir memberi berbagai macam informasi. Pentingnya informasi ini memberi banyak inspirasi terhadap pembuat model untuk merancang sistemsistem yang mendekati dunia nyata dengan hasil sedekat mungkin dengan aslinya. Model sistem informasi juga diharapkan dapat digunakan sebagai alat prediksi kejadian dimasa depan dengan mendasarkan pada masa lalu dan masa sekarang. Dari sekian banyak model sistem ini, sistem informasi
geografis (SIG)
merupakan salah satu model sistem informasi yang digunakan untuk membuat berbagai keputusan, perencanaan, dan analisis. Dari dunia nyata diambil tiga hal penting yaitu posisi dan klasifikasi, atribut, serta hubungan antaritem tersebut. Ketiga hal tersebut diolah sebagai dasar analisa sistem spasial dalam SIG. Dengan dasar tersebut akan dapat diperoleh manfaat dari SIG sebagai berikut : 1. Menjelaskan tentang lokasi atau letak 2. Menjelaskan kondisi ruang 3. Menjelaskan suatu kecendrungan (trend) 4. Menjelaskan tentang pola spasial (spatial pattern) 5. Pemodelan
(Eko Budiyanto ; 2010 : 178).
14
II.3.1. Arsitektur Sistem Informasi Geografis Mengingat sumber data sebagian besar berasal dari data penginderaan jauh baik satelit maupun terrestrial terdigitasi, maka teknologi sistem informasi geografis (SIG) erat kaitannya dengan teknologi penginderaan jauh. Namun demikian, penginderaan jauh bukanlah satu-satunya ilmu pendukung bagi sistem ini. Sumber data lain berasal dari hasil survey terrestrial (uji lapangan) dan datadata sekunder lain seperti sensus, catatan, dan laporan yang terpercaya. Secara diagram hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Data spasial dari penginderaan jauh dan survey terrestrial tersimpan dalam basis data yang memanfaatkan teknologi komputer digital untuk pengolahan dan pengambilan keputusannya. Secara teknis SIG mengorganisasikan dan memanfaatkan data dari peta digital yang tersimpan dalam basis data. Dalam SIG, dunia nyata dijabarkan dalam peta digital yang menggambarkan posisi dari ruang (space) dan klasifikasi, atribut data, dan hubungan antar item data. Kerincian data dalam SIG ditentukan oleh besarnya satuan pemetaan terkecil yang dihimpun dalam basis data. Dalam bahasa pemetaan kerincian itu tergantung dari skala peta dan dasar acuan geografis yang disebut sebagai peta dasar. Dari dunia nyata diambil tiga hal penting seperti diuraikan di atas, yaitu posisi dan klasifikasi, atribut, serta hubungan antar item tersebut. Ketiga hal tersebut diolah sebagai dasar analisis sistem spasial dalam SIG (Eko Budiyanto : 2005 : 3-5).
15
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem karakteristik. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut : 1. Input Pada tahap input (pemasukan data) yang dilakukan adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber data. Data yang digunakan harus dikonversikan menjadi format digital yang sesuai. Proses konversi yang dilakukan dikenal dengan proses dijitalisasi (digitizing). 2.
Manipulasi Manipulasi data merupakan proses editing terhadap data yang telah masuk, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat, seperti : penyamaan skala, pengubahan sistem, proyeksi, generalisasi dan sebagainya.
3.
Manajemen data Tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola, dan menganalisis data) ke dalam sistem penyimpanan permanen, seperti : sistem file server atau database server sesuai kebutuhan sistem. Jika menggunakan sistem file server, data disimpan dalam bentuk file-file seperti : *.txt, *.dat, dan lainlain. Sedangkan jika menggunakan sistem database server, biasanya memanfaatkan software Database Management System (DBMS), seperti : MySQL, SQL Server, ORACLE, dan DBMS sejenis lainnya.
16
4. Query Suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna SIG. Pada SIG dengan sistem file server, query dapat dimanfaatkan dengan bantuan compiler atau interpreter yang digunakan dalam mengembangkan sistem, sedangkan untuk SIG dengan sistem database server, dapat memanfaatkan SQL (structured query language) yang terdapat pada DBMS yang digunakan. Penelusuran data menggunakan lebih dari satu layer dapat memberikan informasi untuk analisis data dan memperoleh data yang diinginkan. 5. Analisis Terdapat dua jenis fungsi analisis dalam SIG, yaitu fungsi analisis spasial dan analisis atribut. Fungsi analisis spasial adalah operasi yang dilakukan pada data spasial. Sedangkan, Fungsi analisis atribut adalah fungsi pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak berhubungan dengan ruang. 6. Visualisasi (Data Output) Penyajian hasil berupa informasi baru atau database yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti dalam bentuk peta : peta (atribut peta dan atribut data), tabel, grafik, dan lain-lain (Riyanto, dkk:2009:35-38).
17
II.3.2. Arsitektur ArcView Arcview mengorganisasikan sistem perangkat lunaknya sedemikian rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting sebagai berikut : 1. Project Project merupakan suatu unit organisasi tertinggi didalam Arcview. 2. Theme Themes merupakan suatu bangunan dasar sistem Arcview. 3. View. View mengorganisasikan theme. Sebuah view merupakan representasi grafis informasi spasial dan dapat menampung beberapa layer atau theme informasi spasial (titik, garis, polygon dan citra raster). 4. Table Sebuah table merupakan representasi data Arcview dalam bentuk sebuah table. 5. Chart Chart merupakan representasi grafis dari resume table data. 6. Layout Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view, table dan chart) ke dalam suatu dokumen yang siap cetak (biasanya dipersiapkan untuk pembuatan hardcopy).
18
II.4.
Pengolahan Data Data merupakan bahan mentah untuk diolah, yang hasilnya kemudian
menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah diperoleh harus diukur dan dinilai baik buruknya, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan penyimpanan data dan pengolahan data. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan dibawah ini. 1. Penyimpanan data (data storage) meliputi pekerjaan pengumpulan (filing), pencarian (searching), dan memelihara (maintenance). Data disimpan dalam suatu tempat yang lazim dinamakan “file”. 2. Penanganan data (data handling) meliputi berbagai kegiatan, seperti pemeriksaan (veryfying), perbandingan (comparing), pemilihan (sorting), peringkasan (extracting), dan penggunaan (manipulating). Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu yang dipandang dari sudut pandang dari sudut pandang sistem serta berusaha menemukan struktur sistem dan proses sistem, seseorang akan dapat menjelaskan mengapa yang tujuan suatu sistem yang tidak tercapai. Contohnya, seorang ahli THT yang memahami dengan baik struktur sistem pernafasan dan proses sistem tersebut. Dokter tersebut akan dengan mudah mengidentifikasi penyakit pasiennya yang mengalami kesulitan bernafas. Dia akan dapat dengan mudah disebabkan oleh kesalahan struktur sistem pernafasannya. Dengan melakukan identifikasi yang tepat letak permasalahannya, maka dokter tersebut akan dengan mudah menentukan terapinya. Orang ahli pada dasarnya selalu mendekati masalah yang dijumpai dalam bidangnya berdasarkan pendekataan sistem (Tata Sutabri ; 2005 : 7).
19
II.5.
PHP Web server adalah server internet yang mampu melayani koneksi transfer
data dalam protokol HTTP (hypertext transfer protocol). Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan di Internet saat ini. Ini disebabkan beberapa faktor seperti kecepatan, performa, kestabilan, dan bersifat free/gratis. Apache dapat dijalankan pada sistem Windows,
Linux/UNIX,
dan beberapa sistem
operasi lain. Untuk instalasi Apache terdapat dua cara, yaitu dengan menggunakan source code Apache atau menggunakan binary . Keuntungan menggunakan source code Apache adalah kita dapat memodifikasi source code program Apache dengan leluasa sesuai dengan kebutuhan . Tetapi untuk melakukannya dibutuhkan keterampilan penguasaan bahasa C dan C ++ serta pemrograman network TCP/IP (Agus Bahtiar ; 2008 : 1). PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang didesain agar dapat disisipkan dengan mudah ke halaman HTML. PHP memeberikan solusi sangat murah (karena gratis digunakan) dan dapat berjalan diberbagai jenis platform. Pada awalnya memang PHP berjalan disistem UNIX dan variannya, namun kini dapat berjalan dengan lancar di lingkungan sistem operasi Windows. Suatu nilai tambah yang luar biasa karena proses pengembangan program berbasis web dapat dilakukan lintas sistem operasi. Dengan luasnya cakupan sistem operasi yang mampu menjalankan PHP dan ditambah begitu lengkapnya function yang dimilikinya (tersedia lebih dari 400 function di PHP yang sangat berguna) tidak heran jika PHP semakin menjadi tren dikalangan programmer web. Untuk dapat menjalankan script-script PHP, sebuah sistem harus mempunyai Apache Web
20
Server, PHP 4/PHP 5, dan database MySQL. Ketiganya adalam program open source yang tersedia secara gratis di Internet dan dapat berjalan diberbagai platform (Windows maupun UNIX/Linux) (Agus Bahtiar:2008 : 17)
II.6.
MySql PHPMyAdmin adalah program untuk mengelola database yang ditulis
dengan menggunakan PHP untuk menangani database MySql. Hampir semua virtual server mendukung database MySql. Dengan menggunakan fasilitas yang ada pada PHPMyAdmin, programmer bisa melakukan manipulasi dengan mudah tanpa harus direpotkan dengan menghapalkan perintah-perintah MySql jika menggunakan database berbasis MySql berbasis DOS (Agus Bahtiar ; 2008 :41). Untuk menghubungkan ke database MySql yang dilakukan terlebih dahulu adalah memastikan bahwa database dan tabel yang akan dihubungkan telah tersedia (Agus Bahtiar : 2008 ; 46). Sebuah website dengan database yang besar tentunya mempunyai record ribuan atau bahkan ratusan ribu dan sudah seharusnya mempunyai fasilitas pencarian data atau searching (Agus Bahtiar ; 2008 : 71).
II.7.
ArcView Kemampuan Arcview GIS pada berbagai serinya tidaklah diragukan lagi.
Arcview GIS adalah software yang dikeluarkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). Perangkat lunak ini memberikan fasilitas teknis yang berkaitan dengan pengolahan data spasial. Kemampuan grafis yang baik dan
21
kemampuan teknis dalam pengolahan data spasial tersebut memberikan kekuatan secara nyata pada Arcview untuk melakukan analisis spasial. Kekuatan analisis inilah yang pada akhirnya menjadikan Arcview banyak diterapkan dalam berbagai pekerjaan, seperti analisis pemasaran, perencanaan wilayah dan tata ruang, sistem informasi persis, pengendalian dampak lingkungan, bahkan untuk keperluan militer. Mengapa Arcview dapat memiliki keluwesan yang sedemikian hebat? Hal itu disebabkan oleh adanya dukungan dari skrip Avenue. Melalui avenue ini dapat dibentuk suatu “kemampuan baru” pada Arcview. Tentu saja hal ini membuat Arcview menjadi sangat luwes untuk diterapkan pada berbagai permasalahan spasial. Avenue dapat digunakan untuk “merombak” wajah Arcview sesuai kebutuhan penggunaanya. Dialog designer diperlukan untuk membentuk antarmuka penampil data atribut yang menjadi dasar pemilihan objek. Dialog designer yang dipilih adalah bentuk kotak daftar (listbox). Dengan menggunakan dialog ini operator akan memilih informasi apa yang akan dicari. Untuk menghubungkan menu dan tombol dengan berbagai aksi yang diinginkan maka perlu dibentuk skrip atau program. Skrip atau program ini dibentuk menggunakan bahasa Avenue. Setiap aksi yang diperlukan diuraikan menjadi baris-baris perintah pada skrip Avenue dan selanjutnya dikaitkan ke masing-masing menu atau tombol yang bersangkutan (Eko Budiyanto ; 2010 : 178).
22
II.8.
Unified Modelling Language UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal itu disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan
visual
yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan merekan dengan yang lain (Munawar ; 2005 : 17). Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan. Adapun tujuan pemodelan (dalam kerangka pengembangan sistem/perangkat lunak aplikasi) adalah sebagai sarana visualisasi dan komunikasi antar anggota tim pengembang (saat seorang analis/perancang sistem/perangkat lunak bekerja dalam tim yang beranggotakan beberapa/banyak anggota) serta sebagai sarana dokumentasi (bermanfaat untuk menelaah perilaku sistem secara seksama dan bermanfaat untuk menguji (testing) sistem yang telah selesai dikembangkan). Dalam hal ini kita sebagai perancang sistem/perangkat lunak kita menggambarkan komponen-komponen sistem/perangkat lunak dalam bentukbentuk geometri tertentu, misalnya untuk menggambarkan suatu kelas (class) dalam aplikasi kita membentuk empat persegi panjang, untuk menggambarkan hubungan antarkelas kita menggunakan garis lurus (Adi Nugroho ; 2009 : 5)
23
II.8.1. Use Case Diagram Segala sesuatu yang secara akademis dikembangkan pada umumnya berawal dari suatu konsep. Demikian juga halnya dengan pengembangan sistem pada umumnya dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini adalah tahap konseptualisasi, yaitu suatu tahap yang mengharuskan analis dan perancang sistem untuk berusaha tahu secara pasti mengenai hal yang menjadi kebutuhan dan harapan pengguna sehingga kelak aplikasi yang dibuat memang akan digunakan oleh pengguna (user) serta akan memuaskan kebutuhan dan harapannya. Dalam konteks UML, tahap konseptualisasi dilakukan dengan pembuatan use case diagram yang sesungguhnya merupakan deskripsi peringkat tinggi bagaimana perangkat lunak (aplikasi) akan digunakan oleh penggunanya. Selanjutnya, use case diagram tidak hanya sangat penting pada saat analisis, tetapi juga sangat penting dalam tahap perancangan (design), untuk mencari kelas-kelas yang terlibat alam aplikasi, dan untuk melakukan pengujian (testing). Saat akan mengembangkan use case diagram, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengenali actor untuk sistem yang sedang dikembangkan. Dalam hal ini, ada beberapa karakteristik untuk para actor, yaitu actor yang ada di luar sistem yang sedang dikembangkan dan actor yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dikembangkan. (Adi Nugroho ; 2009 : 7)
24
Pembukaan Rekening
Nasabah (Aktor)
Penabungan
Penarikan
Transfer AntarRekening
Penutupan Rekening
Gambar II.1. Contoh Use Case Diagram (Adi Nugroho ; 2009 : 8)
II.8.2. Class Diagram Class didefenisikan sebagai kumpulan/himpunan objek yang memiliki kesamaan dalam atribut/properti, perilaku (operasi), serta cara berhubungan dengain objek lain (Adi Nugroho ; 2009 : 18). Selain itu, kita juga mendefenisikan objek sebagai konsep, abstraksi dari sesuatu dengan batas nyata, sehingga kita dapat menggambarkan secara sistematis. Pemahaman objek memiliki dua fungsi, yaitu : a. Memudahkan untuk mempelajari secara seksama hal-hal yang ada di dunia nyata. b. Menyediakan suatu dasar yang kuat dalam implementasi ke dalam sistem terkomputerisasi (Adi Nugroho ; 2009 :17).
25
Nasabah
Mesin ATM
No_Nasabah Nama No_Kartu PIN .....
No_Mesin Lokasi ....
Mengakses
Masukkan Kartu Masukkan_Jenis_Transaksi() ..... Ambil Kartu .....
Tampilkan_Layar_Utama() Permintaan_PIN() Permintaan_Jenis_Transaksi() ... Mencetak_Slip() ...
Gambar II.2. Contoh Class Diagram (Nugroho ; 2009: 39)
II.8.3. Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menujukkan aliran kerja bisnis (business work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of event) dalam use case. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di- trigger oleh selesainya state sebelumnya ( internal processing ). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara
26
umum. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas
menggambarkan
proses
yang
berjalan,
sementara
use
case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas. Sama seperti state , standar UML menggunakan segiempat dengan sudut membulat
untuk
menggambarkan
aktivitas.
Decision
digunakan
untuk
menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan prosesproses paralel ( fork dan join ) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu (Adi Nugroho ; 2009 : 13). Diagram ini muncul karena diagram use case tidak mampu menjelaskan bagaimana sistem melakukan proses. Diagram use case hanya mampu menjelaskan apa yang dilakukan sistem. Sedangkan class diagram hanya menjelaskan hubungan antar siapa dengan siapa (class to class) dan bagaimana hubungan itu, walaupun di dalam diagram kelas ada operation, tetapi tidak mendeskripsikan bagaimana langkah proses itu dilakukan.
27
Nasabah
Mesin ATM
Bank
Nasabah Memasukkan Kartu ATM Mesin ATM Menanyakan PIN Nasabah Memasukkan PIN Pemeriksaan PIN
Mesin ATM menanyakan Jumlah
Nasabah Memasukkan Jumlah Mesin ATM Memeriksa Saldo
Mesin ATM Mengurangi Saldo Mesin ATM Mengeluarkan Uang Tunai
Nasabah Mengeluarkan Uang Tunai
Mesin ATM mengeluarkan Kartu ATM
Gambar II.3. Contoh Activity Diagram (Adi Nugroho ; 2009 : 11)
28
II.8.4. Sequence Diagram Diagram
sekuensial
atau
sequence
diagram
digunakan
untuk
menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case. Diagram sekuensial adalah diagram yang disusun berdasarkan urutan waktu. Kita membaca diagram sekuensial dari atas ke bawah. Setiap diagram sekuensial mempresentasikan suatu aliran dari beberapa aliran di dalam use case. Jadi dengan kata lain sekuensial diagram menunjukkan aliran fungsionalitas berdasarkan urutan waktu serta kejadian yang nantinya akan menetukan metode/fungsi atribut masing-masing. Dimana fungsi-fungsi tersebut akan diterapkan pada suatu kelas/objek. Perhatikan gambar II.4. dimana terlihat pengelompokkan event-event serta fungsi masing-masing atribut tersebut. Di dalam diagram terlihat jelas bagaimana aliran suatu proses kejadian dimana seorang nasabah yang akan melakukan transaksi dengan sebuah mesin ATM. Dari diagram tersebut kita mengetahui event-event yang terjadi, seperti : Nasabah memasukkan kartu ATM, Mesin ATM merespon dengan meminta password atau PIN, dan selanjutnya. Kita dapat melihat setiap fungsi atribut dan event-event apa saja yang terjadi. Sehingga melalui diagram sekuensial ini kita dapat merancang suatu program aplikasi yang baik, sehingga dalam menghadapi sebuah kasus yang benar-benar kompleks diagram sekuensial ini sangat membantu.
29
Nasabah
Mesin ATM
Jaringan Bank
Masukkan Kartu Permintaan Password Masukkan Password Verifikasi Rekening Verifikasi Kartu Dengan Bank Rekening Bank OK Rekening OK Permintaan Jenis Transaksi Permintaan Jumlah Masukkan Jumlah Memproses Transaksi Memproses Transsaksi Bank Transaksi Bank Berhasil Transaksi Berhasil Mengeluarkan Uang Tunai Permintaan Mengambil Uang Tunai Ambil Uang Tunai Pertanyaan Untuk Meneruskan Transaksi Selesai Transaksi Mencetak Slip Mengeluarkan Kartu Permintaan Mengambil Kartu Ambil Kartu Tampilkan Layar Awal
Gambar II.4. Contoh Sequence Diagram (Nugroho ; 2009 : 36)
Bank
30
II.9.
Desain Database Desain database merupakan pekerjaan yang penting dalam pembuatan
atau pengembangan sistem, karena desain database akan mendapatkan susunan data atau table yang efektif dan efisien. Alat desain database yang popular ada dua, yaitu : ERD (Entity Relationship Diagram) dan Normalisasi. Jika memakai Normalisasi harus mendapatkan Data Dasar (Dokumen Dasar), sedangkan ERD tidak perlu. Dalam desain ERD terbagi dua tahapan yaitu: Preliminary Desain (Disain Awal) dan Final Design (Disain Akhir). Tetapi disain Akhir dari ERD juga berisi Normalisasi (Yuniar Supardi:2008 : 9)
II.9.1. Normalisasi Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basisdata relational. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relational. Teori normalisasi didasarkan pada konsep bentuk normal. Sebuah tabel relational dikatakan berada pada bentuk normal tertentu jika tabel memenuhi himpunan batasan tertentu. Ada lima bentuk normal yang telah ditemukan (Janer Simarmata dan Imam Prayudi:2006:77) Normalisasi adalah bagian perancangan basisdata. Tanpa normalisasi, sistem basis data menjadi tidak akurat, lambat, tidak efisien, serta tidak memberikan data yang diharapkan. Pada waktu normalisasi basisdata, ada empat tujuan yang harus dicapai, yaitu :
31
1. Mengatur data dalam kelompok-kelompok sehingga masing-masing kelompok hanya menangani bagian kecil sistem. 2. Meminimalkan jumlah data berulang dalam basisdata. 3. Membuat basisdata yang datanya diakses dan dimanipulasi secara cepat dan efisien tanpa melupakan integritas data. 4. Mengatur data sedemikian rupa sehingga ketika memodifikasi data, anda hanya mengubah pada satu tempat. Perancangan basisdata terkadang keempat tujuan dengan istilah integritas data, integritas relasional, dan pengaksesan data. Tujuan normalisasi adalah membuat sekumpulan tabel relasional yang bebas dari data berulang dan dapat dimodifikasi secara benar dan konsisten. Berikut adalah aturan-aturan normalisai : 1. Hilangkan kelompok berulang-buat tabel terpisah untuk setiap himpunan atribut yang berhubungan dan tentukan kunci utama pada masing-masing tabel. 2. Hilangkan data berulang-jika sebuah atribut hanya tergantung pada sebagian kunci utama gabunganm pindahkan atribut ketabel lain. 3. Hilangkan kolom yang tidak tergantung pada kunci-jika atribut tidak tergantung pada kunci, pindahkan atribut ke tabel lain. 4. Pisahkan relasi majemuk-tidak ada tabel yang bisa mengandung dua atau lebih ralasi 1:n atau n:m yang tidak berhubungan langsung. 5. Pisahkan relasi mejemuk yang berhubungan secara semantik-ada batasan pada informasi yang memperbolehkan pemisahan relasi manyto-many yang berhubungan secara logis.
32
6. Bentuk normal optimal-sebuah model hanya dibatasi oleh fakta sederhana. 7. Bentuk normal atau domain-key-sebuah model harus terbebas dari semua anomaly (Janer Simarmata dan Imam Prayudi:2006:78) Konsep ketergantungan fungtional adalah dasar untuk tiga bentuk normal pertama. Sebuah kolom y suatu tabel relational R dikatakan tergantung secara fungtional pada kolom x jika dan hanya jika setiap nilai x pada R berhubungan dengan tepat satu nilai y pada suatu saat tertentu. Tahapan normalisasi terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: 1. Bentuk Tak Normal (UNF / Un Normal Form). 2. Bentuk Normal Pertama (1 NF / First Normal Form ). Bentuk Normal pertama memiliki ciri: Data berbentuk file-file ( file datar), record disusun sesuai kedatangan, masih mungkin terjadi penyimpangan data (anomali data ). Anomali data dapat berupa insert anomali, delete anomali, update, anomali, dan redundancy data (data duplikat). 3. Bentuk Normal Kedua (2 NF / Second Normal Form). Bentuk Normal kedua memiliki ciri; Tidak terjadi anomali data, setiap field/atribut bukan kunci harus tergantung fungsi (Functional Depedency) terhadap field/atribut kunci, masih mungkin terjadi transitive dependency (field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci dalam satu table). Model objek mencapai bentuk normal kedua, sehingga penulis mendesain mulai bentuk normal ketiga dan bentuk
33
normal boyce codd. Sedangkan untuk bentuk tak normal sudah dari dokumen dasar berupa Faktur, Nota, dan laporan Stock of Name. 4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF / Third Normal Form). Table yang memenuhi Bentuk Normal Ketiga harus tidak terdapat Transitive Depedency. Bentuk normal ketiga dari sistem inventory sebagai berikut: Tabel II.1 3NF Pelanggan *Kode Pelanggan
Nama_Pelanggan
Alt_Pelanggan
Tlp_Pelanggan
Transj *No_Faktur
Qty_Jual
Harga_Jual
**Kode_Barang
Faktur *No_Faktur
Tgl_Jual
Total_Jual
Pembuat
Penerima
**Kode_ Pelanggan
**No_SO
Barang *No_Barang
Nama_Barang
Harga_Beli
Harga_Jual
Quantity
(Yuniar Supardi ; 2008 : 11) 5. Bentuk Normal Boyce Codd (BCNF / Boyce Codd Normal Form). Karena tak ada field bukan kunci tergantung secara parsial (bagian) kunci dalam satu tabel, maka bentuk normal ketiga juga merupakan bentuk BCNF. 6. Normal yang lebih tinggi (Yuniar Supardi:2008:10)
34
II.9.2. Kamus Data Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefenisikan data yang mengalir ke sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, KD digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk perancangan input, merancang laporan-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Arus data di DAD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja (Jogiyanto :2005:725)
II.9.3 . Entity Relational Diagram Struktur yang mendasari suatu basisdata adalah model data yang merupakan kumpulan alat-alat konseptual untuk mendeskripsikan data, relasi data, data semantik, dan batasan konsistensi. Untuk mengilustrasikan konsep model data dapat disajikan dengan entity relationalship model. Entity relationalship mendeskripsikan rancangan basisdata pada tingkatan logis. Entity relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar obyek.
35
Entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain (Janer Simarmata dan Imam Prayudi ; 2006 : 59). Struktur logis (skema database dapat ditunjukan secara grafis dengan ER yang dibentuk dari komponen-komponen dapat dilihat pada tabel II.1. berikut ini : Tabel II.2. Komponen-komponen Entity Relationship Simbol
Arti Persegi panjang mewakili kumpulan entitas.
Entitas
Elips mewakili attribute Attribute Belah ketupat mewakili relasi Relasi Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dengan relasi. (Janer Simarmata dan Imam Prayudi ; 2006 : 60)
Sebagai ilustrasi, bayangan anda mengambil bagian sistem basis data universitas yang terdiri dari mahasiswa dan mata kuliah. Gambar II.5. menunjukkan ER Diagram dari contoh. Diagram menunjukkan bahwa ada dua kumpulan entitas, yaitu mahasiswa dan mata kuliah, dan bahwa relasi mengambil mahasiswa dan mata kuliah. Nim
Nama
1 Mahasiswa
KodeMTK
Alamat
M
M Mengambil
NamaMTK
1 Mata Kuliah
Gambar II.5. Diagram ER (Janer Simarmata dan Imam Prayudi ; 2006 : 60)
SKS