BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Pemasaran Banyak orang memahami bahwa pemasaran hanya kegiatan menjual dan mengiklankan saja. Itu adalah pemahaman kuno, saat ini dalam pemahaman yang modern pemasaran merupakan kegiatan memuaskan kebutuhan konsumen. Menurut Sunarto (2006) Pemasaran adalah proses social yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Kotler dan Armstrong (2008) pemasaran adalah proses social dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Menurut Wiliam J. Santon dalam Danang Sunyoto (2012:18) marketing is a total sistem business designed to plan, price, promote and distribute want satisfying products to target market to achieve organizational objective (Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai sasaran dan tujuan perusahaan). 6 Universitas Sumatera Utara
7
Berbagai pengertian pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, dapat dirumuskan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan individu atau organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan menciptakan, menawarkan dan mendistribusikan barang-barang atau produk yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
2.1.1.2 Unsur-unsur Utama Pemasaran Menurut
Freddy
Ragkuti
(2008)
unsur
utama
pemasaran
dapat
diklasifikasikan menjadi 3 unsur yaitu : 1. Unsur strategi persaingan Unsur strategi persaingan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Segmentasi pasar Segementasi pasar adalah tindakan mengindentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing masing segmen memiliki karakteristik, kebutuhan produk dan bauran pemsaran tersendiri. b. Targeting Targeting adalah tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang dimasuki. c. Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar kedalam benak konsumen.
Universitas Sumatera Utara
8
2. Unsur taktik pemasaran Menurut Freddy Ragkuti (2008) Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu : a. Diferensiasi yang berkaitan dengan cara membangu strategi pemasaran membangun
dalam stretegi
berbagai
aspek
pemasaran
diperusahaan,
inilah
yang
kegiatan
membedakan
diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan yang dilakukan perusahaan lain. b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenal produk, harga, tempat dan pomosi. 3. Unsur Nilai Pemasaran Nilai pemasaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Merek/brand Merek/brand merupakan nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity nya. Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik, perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapat dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. Mereka akan merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai suatu loyalitas konsumen terhadap merek, yaitu peningkatan
Universitas Sumatera Utara
9
margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efesiensi dan efektivitas pemasaran. b. Pelayanan (service) Pelayanan (service) merupakan nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen, kualitas pelayanan kepada konsumen perlu ditingkatkan oleh perusahaan dan akan berdampak positif dan dapat memberikan nilai tambah dalam kepada perusahaan. c. Proses Proses merupakan nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa
tanggungjawab
dalam
proses
memuaskan
kebutuhan
konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.1.3 Konsep Pemasaran Konsep pemasaran adalah dasar pemikiran bagaimana caranya aktivitas pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan suatu filasfat yang mantap, yang mengungkap pemasaran yang tanggap dan bertanggungjawab (Danang Sunyoto, 2012). Menurut Sofjan Assauri dalam Danang Sunyoto (2012:27) terdapat enam konsep pemasaran. Berikut adalah penjabaran keenam konsep pemasaran tersebut:
Universitas Sumatera Utara
10
1. Konsep Produksi (Production Concept) Konsep ini berorientasi pada produksi dimana para menajer perusahaan memusatkan upaya untuk mencapai efesiensi yang lebih tinggi dan distribusi yang luas. Pada konsep ini permintaan lebih banyak dari penawaran. Jadi pada tahap ini supply < demand (S < D) dengan demikian konsep ini pemasaran tidak/kurang berperan. 2. Konsep Produk (Product Concept) Konsep ini perusahaan berupaya memproduksi produk yang berkualitas tinggi. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas,
karena
iaberanggapan
konsumen
menyukai
produk
berkualitas. Jadi dalam konsep ini supply = demand manajemen beranggapan konsumen akan lebih tertarik pada produk-produk yang ditawarkan dengan mutu yang terbaik pada tingkat harga tertentu. 3. Konsep Penjualan (Selling Concept) Konsep ini manajer berorientasi pada volume penjualan uang tinggi. Tugas manajemen adalah meningkatkan volume penjualan, karena manajemen beranggapan bahwa peruasahaan perlu mengadakan kegiatan penjualan dan promosi yang gencar. 4. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) Konsep
pemasaran
merupakan
orientasi
manajemen
yang
menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri dari kemampuan organisasi (perusahaan) menentukan kebutuhan dan keinginan pasar yang dituju dan kemampuan organisasi tersebut
Universitas Sumatera Utara
11
memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efesien dari para pesaing. 5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan (the societal marketing concept) Pada konsep ini manejer eksekutifmtidak hanya berupaya memenuhi kebutuhan kepuasan konsumen dan tercapainya tujuan perusahaan, akan tetapi juga berupaya bagaimana dapat memberikan jaminan social bagi sumber daya manusia yang terlibat dalam pemasaran itu seperti kesejahteraan karyawan, pencemaran lingkungan dan lain-lain. 6. Konsep Pemasaran Global (the global marketing concept) Konsep ini manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor lingkungan
yang
mempengaruhi
pemasaran
melalui
manajemen
strategiknya yang mantap. Sedangkan tujuan akhirnya berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaaan.
2.1.1.4 Lingkungan Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2008) lingkungan pemasaran merupakan pelaku di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan konsumen sasaran.Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro (microenvironment) terdiri dari pelaku yang dekat dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani konsumennya termasuk perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, konsumen,
Universitas Sumatera Utara
12
pesaing, dan masyarakat. Berikut ini adalah penjabaran lingkungan mikro perusahaan : a) Perusahaan Dalam
merancang rencana
pemasaran,
manajemen
pemasaran
memperhitungkan kelompok lain perusahaan seperti manajemen puncak, keuangan, riset, dan pengembangan, pembelian, operasi dan akuntansi. Semua kelompok yang saling berhubungan ini membentuk lingkungan internal. b) Pemasok Pemsasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan sistem penghantar
perusahaan.
Mereka
menyediakan
sumberdaya
yang
diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya. Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran. Manajer pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan, kelangkaan, penundaan pasokan, pemogokan kerja, dan kejadian-kejadian lain yang dapat merugikan penjualan alam jangka pendek dan merusak kepuasan konsumen dalam jangka panjang. c) Perantara Pemasaran Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran ini meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa pemasaran dan perantara keuangan.
Universitas Sumatera Utara
13
Perantara pemasaran merupakan komponen penting dalam keseluruhan sistem penghantar nilai perusahaan. Dalam usahanya menciptakan hubungan konsumen yang memuaskan, perusahaan harus bertindak lebih dari sekedar mengoptimalkan kinerja mereka sendiri. Perusahaan harus bermitra secara efektif dengan perantara pemsaran untuk mengoptimalkan kinerja keseluruhan sistem. d) Konsumen Suatu perusahaaan berhubungan dengan para pemasok dan perantara agar perusahaan itu dapa menyediakan produk dan jasa secaraefesien dan efektif kepada pasar sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri dari lima yaitu pasar konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang dan jasas untuk konsumsi pribadi. Pasar bisnis membeli barang dan jasa untuk pemroses lebih lanjut untuk digunakan dalam proses produksi mereka, sementara pasar penjual perantara membeli barang dan jasa untuk dijual kembali demi mendapatkanlaba. Pasar pemerintah terdiri dari badan-badan
pemerintah
yang membeli
barang dan
jasa
untuk
menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke pihak lain yang membutuhkan mereka. Terakhir, pasar internasional terdiri dari para pembeli di negara lain. e) Pesaing Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar berhasil, perusahaan harus menyediakan nilai dan kepuasan konsumen yang lebih besar daripada pesainggnya. Oleh karena itu, pemasar harus melakukan lebih dari sekedar
Universitas Sumatera Utara
14
menyesuaikan diri denngan kebutuhan kosumen sasaran. Mereka juga harus meraih manfaat strategis dengan menempatkan penawaran mereka secara kuat menghadapi penawaran pesaing dalam pikiran konsumen. f) Masyarakat Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan. Masyarakat
dapat
memperlancar
atau
menghambat
kemempuan
organisasim untuk mencapai tujuannya. Karena masyarakat dapat secara nyata mempengaruhi nasib baik suatu organisasi, maka organisasi yang bijak perlu mengambil langkah nyata untuk membangun hubungan yang baik dengan mabapakrakat umum. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan social yang lebih besar yang mempengaruhi lingkungan mikro, kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya. a) Lingkungan Demografi Demografi adalah ilmu tentang polpulasi dalam hal ukuran, kepadatan, lokasi, umur, jenis kelamin, mata pencaharian dan statistic lainnya. Lingkungan demografi adalah kepentingan utama bagi pemasaran karena lingkungan ini melibatkan orang-orang, dan orang orang membentuk pasar. b) Lingkungan Ekonomi Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola membeli konsumen. Pemasaran harus memberikan
Universitas Sumatera Utara
15
perhatian intens terhadap perubahan pendapatan dan pola pengeluaran konsumen. c) Lingkungan Alam Lingkungan alam melibatkan sumberdaya alam yang dibutuhkan sebagai input oleh perusahaan atau yang dipengaruhi kegiatan pemasaran. Pemasaran harus mewaspadai beberapa tren dalam lingkungan alam, seperti semakin berkurangnya bahan mentah, meningkatnya harga sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan meningkatnya intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam. d) Lingkungan teknologi Lingkungan teknologi merupakan kekuatan paling dramatis yang sekarang membentuk dunia. Teknologi berkembang dengan cepat. Teknologi yang baru kemungkinan menciptakan pasar yang baru. Jadi, perusahaaan harus mengamati lingkungan teknologi secara dekat. Perusahaan
yang tidak mengikuti
perkembangan teknologi
akan
kehilangan kesempatan dalam meraih pasar yang baru. e) Lingkungan politik Keputusan pasar sangatlah kuat dipengaruhi oleh perkembangan politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, agen pemerintah, dan kelompok-kelompok penekan yang mempengaruhi serta membatasi organisasi dalam mbapakrakat.
Universitas Sumatera Utara
16
f) Lingkungan budaya Lingkungan budaya dibentuk oleh lembaga-lembaga dan kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, dan perilaku masyarakat.
2.1.2 Strategi Pemasaran 2.1.2.1 Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya konsep strategi terus berkembang. Menurut Chandler dalam Freddy Rangkuti (2008:3) stretegi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Hamel dan Prahalad dalam Freddy Rangkuti (2008:4) menjelaskan bahwa strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh konsumen di masa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”.
2.1.2.2. Pengertian Strategi Pemasaran Agar berhasil dalam pasar kompetitif saat ini peruahaan harus memerlukan strategi yang berbeda-beda. Menurut Kotler dan Armstrong (2010), strategi
Universitas Sumatera Utara
17
pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal. Terdapat 3 elemen pokok strategi pemasaran menurut Fandy Tjiptono (2006) yaitu sebagai berikut: a. Konsumen Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan konsumen serta berakhir dengan kepuasan loyalitas konsumen. Pemasar wajib memahami siapa saja konsumennya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keinginan, gaya hidup, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka. b. Pesaing Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup. Apabila ada pesaing yang sanggup memuaskan konsumen dengan lebih baik, maka konsumen akan beralih kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi, kelemahan, kompetensi diri, serta relasi mereka. c. Perusahaan Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan konsumen. Caranya tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih fokus pada aspek relasi. Untuk itu dibutuhkan strategi,
Universitas Sumatera Utara
18
kinerja, kompetensi diri, sumberdaya (manusia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi, dan waktu).
2.1.2.3. Pemilihan Strategi Pemasaran Proses pemilihan strategi pemasaran perlu pertimbangan cermat atas sejumlah informasi. Menurut Fandy Tjiptono dan Chandra (2012) hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pemasaran adalah : 1. Tujuan atau sasaran produk Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar strategi yang dibutuhkan. Contoh, jika tujuan utama produk adalah meningkatkan penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya alternatinf utama yang dipertimbangkan adalah strategi pemasaran selektif yang berfokus pada upaya merebut konsumen dari pesaing atau memperluas pasar yang dilayani. 2. Peluang Pasar Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk dan siapa yang tidak membelinya. Informasi tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam memilih strategi dan program guna meningkatkan jumlah pasar.
Universitas Sumatera Utara
19
3. Kesuksesan Pasar Perusahaan harus memahami jenis keunggulan bersaing dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan bisa memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas persaingan yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembahgkan dalam rangka bersaing secara efektif menghadapi pesaing. Sedangkan analisis
profitabilitas
dan
produktivitas
bermanfaat
dalam
mengindentifikasi konsekuensi laba dari berbagai stretegi dan program yang diperlukan untuk mencapai sasaran pangsa pasar.
2.1.3. Analisis SWOT 2.1.3.1. Pengertian Analisis SWOT SWOT merupakan sebuah singkatan dari Strenghtnes (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T). Analisis SWOT dapat memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis dalam suatu organisasi. Mary dan Robbins Coulter dalam Erwin Suryatama (2014:25) mendefinisikan analisis SWOT adalah suatu analisis organisasi dengan menggunakan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari lingkungan. Sedangkan menurut Erwin Suryatama (2014) analisa SWOT merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis atau proyek
Universitas Sumatera Utara
20
yang mengindentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. a. Kekuatan (Strenght) Strength atau kekuatan adalah situasi datau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strength merupakan faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya seperti sumber daya, keahlian atau kelebihan yang lain. b. Kelemahan (Weakness) Weakness adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Weakness merupakan faktor internal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor penghambat dapat berupa fasilitas yang tidak lengkap, kurang sumber daya keuangan, kemampuan mengelola keahlian pemasaran, dan citra perusahaan. c. Opportunity Opportunity atau keempatan adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi. Opportunity merupakanfaktor eksternal yang mendukung perusahaaan dalam mencapai tujuan. Faktor eksternal yang mendukung dalam pencapain tujuan dapat berupa peruabahan kebijakan, perubahan
linnsgkungan, perubahan
teknologi, dan perkembangan supplier dan buyer.
Universitas Sumatera Utara
21
d. Threat Threat atau ancaman adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi. Threat merupakan faktor eksternal ynag menghambat perusahaan dala mencapai tujuannya. Faktor eksternal ynag menghambat perusahaan dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, maningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer utama, perubahan teknologi serta kebijakan baru.
2.1.3.2. Tujuan dan Manfaat Analisis SWOT Erwin Suryatama (2014) mengemukakan tujuan dari analisis SWOT adalah membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor
yang
dapat mempengaruhi perencanaan strategis dan pengambiilan keputusan, tujuan yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industry. SWOT dimaksudkan terutama untuk teknik penilaian. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari analisis SWOT adalah sebagai berikut: 1. Sebagai penduan bagi perusahaaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis terkait rencana dan pelaaksanaan di masa yang akandating. Dengan adanya analisa ini maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan dan rencana terbaik untuk perkembangan bisnis di masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
22
2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah peruashaan. Analisa SWOT akan membantu perusahaan dalam memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan mana yang menguntungkan. 3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan maupun pernacang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru sebagai solusi atas hasil analisa yang ada. 4. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen peruahaan. Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan yang kecil ataupun ancaman dari pihak luar yang mendorong bagian manajemen peruahaan untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang lebih baru.
2.1.3.3. Cara Membuat Analisis SWOT Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses).
Universitas Sumatera Utara
23
Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT
3.
Mendukung Strategi
4.
Mendukung Strategi Defensif
1.
Turn Arround
2.
Mendukung Strategi Agresif
Mendukung Strategi diversifikasi
Sumber : Freddy Rangkuti (2008) Kuadran I :Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Kuadran 2 :Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa). Kuadran 3 :Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
Universitas Sumatera Utara
24
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple menggunakan stratregi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer Kuadran 4 :Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.1.3.4. Analisis Lingkungan Internal Menurut Fred (2012: 190) terdapat 6 kekuatan internal utama yang mempengaruhi suatu lingkungan internal perusahaan yaitu: 1. Manajemen Fungsi manajemen (functions of management) terdiri dari lima aktivitas pokok yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan. 2. Pemasaran Pemasaran
dapat
dideskripsikan
sebagai
proses
pendefinisian,
pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut bauran pemasaran. Menurut Yazid (2003:18) dalam pemasaran jasa terdapat 7 elemen pemasaran yaitu: 1) Product Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik
Universitas Sumatera Utara
25
dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut yang disebut the offer. 2) Price Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta kepuasan konsumen untuk membeli. 3) Place Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. 4) Promotion Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi. Promotion mix terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion, public relation, word of mouth, dam direct mail. 5) People Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan seleksi, trainning, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. 6) Bukti Fisik (Physical Evidence) Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan, dan peralatan.
Universitas Sumatera Utara
26
7) Process Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. 3. Keuangan/Akuntansi Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi sangat penting untuk merumuskan strategi secara efektif. Faktor keuangan sering mengubah strategi yang ada dan menggeser rencana penerapan. 4. Produksi/Operasi Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/operasi menangani input, transformasi, dan output yang beragam dari satu industri dan pasar ke industri dan pasar yang lain. 5. Penelitian dan Pengembangan Area operasi internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan kelemahannya adalah penelitian dan pengembangan - litbang (research and development). Manajemen fungsi litbang yang efektif membutuhkan kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi litbang dengan fungsi-fungsi bisnis penting lainnya. Misi litbang secara keseluruhan menjadi luas, termasuk mendukung bisnis yang sudah ada, mambantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologis perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
27
6. Sistem Informasi Manajemen Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis dan menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial. Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen mengumpulkan data mengenai pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait dengan personalia secara internal, juga faktor-faktor sosial, budaya, demografis, lingkungan, ekonomi, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif secara eksternal.
2.1.3.5. Analisis Lingkungan Eksternal Menurut Fred (2012: 120) terdapat 5 kekuatan eksternal utama yang mempengaruhi suatu perusahaan yaitu sebagai berikut: a. Kekuatan Ekonomi Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia. Selain itu, ketika pasar bertumbuh, kekayaan konsumen dan bisnis meluas. b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar dan konsumen. Organisasiorganisasi kecil, besar, laba, dan nirlaba di semua industri dikejutkan dan
Universitas Sumatera Utara
28
ditantang oleh peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya, demografis, dan lingkungan. c. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor politik, pemerintahan, dan hukum dapat merepresentasikan peluang dan ancaman utama baik bagi organisasi kecil maupun besar. Untuk industri dan perusahaan yang sangat bergantung pada kontrak atau subsidi pemerintah, ramalan politik bisa menjadi bagian terpenting bagi suatu perusahaan. d. Kekuatan Teknologi Kekuatan teknologi mempresentasikan peluang dan ancaman besar yang harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Kemajuan teknologi bisa secara dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif organisasi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya kompetitif relatif dalam suatu industri, serta mengakibatkan produk dan jasa yang ada saat ini usang. Kemajuan teknologi bisa menciptakan keunggulan kompetitif baru yang lebih baik daripada keunggulan kompetitif yang ada. e. Kekuatan Kompetitif Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi perumusan strategi yang berhasil. Mengidentifikasi pesaing tidak selalu
Universitas Sumatera Utara
29
mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi-divisi yang bersaing di industri yang berbeda. Banyak perusahaan multidivisional umumnya tidak menyediakan informasi penjualan dan laba menurut divisi karena alasan kompetitif.
2.1.3.6. Tabel External Factor Analysis Summary (EFAS) Pada umumnya perusahaan harus memantau kekuatan lingkungan makro (demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan social budaya) dan pelaku lingkungan mikro (konsumen, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang mempengaruhi kemampuan memperoleh laba. Perusahaan harus memiliki kemampuan
intelegen
pemasaran
untuk
mengikuti
kecenderungan
atau
perkembgangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ditimbulkan. Menurut Freddy Rangkuti (2008) faktor-daktor strategis Eksternal dapat dirumus kan dalam suatu table yaitu table External Factor Analysis Summary atau EFAS. Tahap Penyusunannya adalah : a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman). b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00) c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor tersebut dengan memberikan skala mulai dari 4 (outsatanding) sampai dengan 1
Universitas Sumatera Utara
30
(poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh nilai total skor pembobotanbagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktorfaktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang sama.
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 2.1 Matriks EFAS Faktor Faktor Strategi Eksternal
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
PELUANG: - Integrasi ekonomi Eropa. - Perubahan struktur demografi. - Pembangunan ekonomi di Asia - Terbukanya Eropa Timur - Kecendrungan Superstores ANCAMAN: - Meningkatnya peraturan pemerintah - Meningkatnya persaingan - Whirlpool dan Electrolux menjadi global - Munculnya teknologi baru - Perusahaan Jepang Sumber : Freddy Rangkuti (2008)
2.1.3.7. Tabel Internal Factor Analysis Summary (IFAS) Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS (Internal Faktors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah : a. Tentukan
faktor-faktor
yang
menjadi
kekuatan
serta
kelemahan
perusahaan dalam kolom 1. b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
Universitas Sumatera Utara
32
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untutk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai 0,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung. f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang sama.
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 2.2 Matriks IFAS Faktor Faktor Strategi Internal
BOBOT
RATING
BOBOT X RATING
KOMENTAR
KEKUATAN: - Budaya Kualitas Maytag - Pengalaman Top Manager - Integritas Vertikal - Hubungan SDM yang baik - Memiliki orientas Internasional KELEMAHAN: - Proses Produksi - Saluran Distribusi - Dukungan keuangan kurang begitu baik - Posisi global sangat kurang - Fasilitas manufaktur Sumber : Freddy Rangkuti (2008)
2.1.3.8. Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategis.
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 2.3 Matriks SWOT IFAS STRENGTH (S)
Tentukan
WEAKNESS (W) 5-10
Tentukan
5-10
faktor–faktor
faktor–faktor
kekuatan internal
kelemahan internal
EFAS OPPORTUNITIES (O)
Tentukan
5-10
STRATEGI SO
STRATEGI WO
faktor–faktor
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
Peluang
menggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan
Eksternal
untuk memanfaatkan
untuk memanfaatkan
peluang
peluang
STRATEGI ST
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
meminimalkan kelemahan
untuk mangatasi ancaman
dan menghindari ancaman
TREATHS (T)
Tentukan
5-10
faktor–faktor Peluang Eksternal Sumber : Freddy Rangkuti (2008) Ket : 1) EFAS = External Strategic Faktor Analysis 2) IFAS = Internal Strategic Faktor Analysis
Universitas Sumatera Utara
35
3) Strategi SO Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya 4) Strategi ST Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman 5) Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 6) Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.2. Penelitian Terdahulu Dari studi pustaka yang dilakukan, penelitian yang berkaitan dengan analisis SWOT dalam penentuan strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
36
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu Peneliti
Tahun
Judul
Hasil Penelitian PT. Kusumahadi santosa sebaiknya melaksanakan Routine Strategy Change
Analisis SWOT
Hanna
(Strategi Perubahan Rutin) terhadaps
terhadap Penetapan
trategi-strategi
yang
selama
ini
Strategi Pemasaran
dilakukan agar tidaktergusur dengan
Pada PT. Kusumahadi adanya pesaing pesaing yang ada. 2010
Nuariputri
Santosa di
Perubahan tersebut dapat dilakukan
Karanganyar
melalui
perubahanpenetapan
strategi
(Studi Pada Divisi
produk,
perubahan
strategi
Pemasaran I Lokal)
harga,penambahan strategi promosi dan pengoptimalan
strategipendistribusian
untuk menciptakan loyalitas konsumen. Berdasarkan
analisis
internal
dan
eksternal perusahaan beserta diagram cartesius dapat diperoleh bahwa yang Analisis Strategi
menjadi strategi utama PT. Koko Jaya
Pemasaran Pada
Prima
Reny 2012
adalah
strategi
Growth
Maulidia PT. Koko Jaya Prima
(perkembangan) dimana PT. Koko Jaya
Makassar
Prima dapat mengembangkan dealer
Rahmat
dan
bengkelnya
dengan
cara
mengembangkan kemampuan tenaga
Universitas Sumatera Utara
37
pekerja serta memanfaatkan promosi yang lebih baik. Dari hasil penelitian didapat bahwa Strategi
pemasaran
pemasaran
produk
khususnya
tabungan
yang
diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Penerapan Analisis Magelang meliputi beberapa strategi, SWOT Dalam Strategi yakni strategi jemput bola, membangun Choirunnis
Pemasaran Produk 2012
ak
jaringan, memberikan servise excellent, Tabungan Pada Bmi dan
memberikan
fasilitas
yang
Cabang Pembantu memuaskan
untuk
meningkatkan
Magelang kepercayaan
dan
kepuasan
nasabah,sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank. Berdasarkan analisis SWOT, diketahui Analisis SWOT bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada Sebagai Dasar pada posisi Strength –Opportunity (SO), Perumusan Strategi dimana PT. Kusumahadi Santosa berada Sri Yati
Pemasaran 2010
Prawitasari
pada tahap Growth Strategy (Tahap Berdaya Saing Pertumbuhan ) dengan menggunakan (Studi Pada Dealer kekuatan internal perusahaan untuk Honda Tunggul Sakti memanfaatkan peluang eksternal yang di Semarang) ada.
Universitas Sumatera Utara
38
2.3. Kerangka Berpikir Kerangka pemikiran merupakan gambaran penulis secaraterstruktur guna menjelaskan alur permasalahan yang sedang diteliti. Pada penelitian ini. Berikut ini adalah kerangka berpikir yang penulis gunakan dalam penelitian ini.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Universitas Sumatera Utara