4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protocol Television IPTV (Internet Protocol TV) merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan video streaming dalam satu paket internet Protocol. Sebuah sistem IPTV ditempatkan dalam bisnis memungkinkan ratusan saluran TV dan video untuk dilihat pada jumlah yang tidak terbatas TV dan PC terhubung ke jaringan data yang ada. Dengan menggunakan IPTV untuk melakukan streaming TV dan video melalui jaringan data, di manapun seseorang memiliki jaringan dapat menghubungkan TV atau PC untuk menampilkan channel yang dipilih dan kontrol. IPTV sebagai layanan multimedia terdiri atas televisi/video/audio/teks/grafik/data yang dikirim melalui jaringan berbasis IP. Awalnya, pada tahun 1992, ABC World News yang pertama kali menggunakan konsep penyiaran melalui perantara Internet yang pada saat itu menggunakan aplikasi CUMEE Video Conferencing.Kemudian, konsep IPTV mulai berkembang pada tahun 1995, dimana konsep dibangun oleh Perancang Perangkat Lunak, yaitu Judith Estrin dan Bill Carrico. Dan akhirnya konsep ini benar-benar direalisasikan atau dapat dinikmati secara komersial pada September Tahun 1999 yang dimana pada saat itu Perusahaan Operatornya ialah “Kingston Comuncations” yang berasal dari Inggris dan pada tahun 2006, AT&T meluncurkan Layanan U-Verse IPTV yang dimana telah menyediakan lebih dari 300 channel di 11 kota dan terus bertambah pada tahun 2007 hingga sekarang. 2.2 Protocol Penunjang IPTV Terdapat tiga protokol utama yang menunjang IPTV diantaranya adalah TCP/IP, dan UDP yang dijelaskan lebih lanjut di bawah ini 2.2.1 TCP/IP Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah satu set aturan standar komunikasi data yang digunakan dalam proses transfer data dari satu komputer ke komputer lain di jaringan komputer tanpa melihat perbedaan jenis hardware. TCP/IP terdiri dari 5 layer yaitu :Physical Layer (Layer 1), Data Link Layer (Layer 2), Network 4
5
Layer (Layer 3), Transport Layer (Layer 4), Application Layer (Layer 5). (Forouzan, 2007) 1. Physical Layer
Gambar 2.2 Physical Layer (Sumber : Forouzan, 2007) Layer ini bertanggung jawab untuk menghantarkan bit-bit data melalui media transmisi yang digunakan. 2. Data Link Layer
3. Gambar 2.3 Data Link Layer (Sumber : Forouzan, 2007) Data link layer bertugas menjaga agar bit-bit data yang dihantarkan oleh physical layer bebas dari kesalahan. Agar tidak terjadi kesalahan, hal ini dapat dilakukan dengan cara : 5
6
a. Framing Data link layer membagi bit-bit data menjadi frame-frame yang lebih kecil agar mudah ditangani. b. Physical Addressing Data link layer bertugas untuk memberikan header alamat ke frame-frame data. Hal ini dilakukan agar bit-bit data yang telah dipecah-pecah tetap dapat sampai ke tujuan yang sama.
Flow Control Data link layer bertugas untuk mengatur laju pengiriman data jika terdapat perbedaan kecepatan laju data antara pengirim dan penerima data.
Error Control Data link layer bertugas untuk melakukan pengecekan terhadap frameframe data yang komputer/menuju physical layer. Hal ini dilakukan agar frameframe data yang diterima/dikirimkan oleh physical layer terbebas dari kesalahan
Access Control Data link bertugas untuk mengar laju pengiriman data jika dua atau lebih perangkat terhubung ke media yang sama. Data link layer bertugas untuk menentukan frame-frame data yang akan dihantarkan melalui media tersebut.
Network Layer Network layer menangani pengiriman paket data dari sumber ke tujuan. Jika dua buah sistem terhubung dalam sebuah jaringan yang sama, sering kali tugas network layer tidak diperlukan. Akan tetapi jika dua sistem berada dakan jaringan yang berbeda, maka network layer dibutuhkan untuk melakukan forwarding paket data agar sampai ke tujuan.
6
7
Gambar 2.4 Network Layer (Sumber : Forouzan, 2007) c. Transport Layer Transport layer bertugas untuk menjaga keutuhan seluruh paket data yang dikirimkan dari sumber ke tujuan. Hal ini terjadi karena pada suatu waktu sebuah komputer menjalankan beberapa program dalam waktu yang bersamaan, sehingga transport layer bertugas untuk menghantarkan paket-paket data untuk sampai ke program yang membutuhkan.
Gambar 2.5 Transport Layer (Sumber : Forouzan, 2007) d. Application Layer Application layer memungkinkan aplikasi-aplikasi yang berjalan dapat mengakses jaringan. Layer ini menyediakan layanan bagi aplikasi-aplikasi untuk mengakses jaringan yang tersedia, contohnya :X.400 (messagehandling service), X.500 (directory services), dan File Transfer Access and Management (FTAM). 7
8
Gambar 2.6 Application Layer (Sumber : Forouzan, 2007) 2.2.2 UDP Menurut Mansfield (2002) UDP yang merupakan salah satu protokol utama diatas IP merupakan transport protokol yang lebih sederhana dibandingkan dengan TCP. UDP digunakan untuk situasi yang tidak mementingkan mekanisme reliabilitas. Header UDP hanya berisi empat field yaitu source port, destination port, length dan UDP checksum dimana fungsinya hampir sama dengan TCP, namun fasilitas checksum pada UDP bersifat opsional. UDP pada VoIP digunakan untuk mengirimkan audio stream yang dikrimkan secara terus menerus. UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman audio streaming yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan adanya paket yang hilang walaupun mencapai 50% dari jumlah paket yang dikirimkan. Karena UDP mampu mengirimkan data streaming dengan cepat, maka dalam teknologi VoIP UDP merupakan salah satu protokol penting yang digunakan sebagai header pada pengiriman data selain RTP dan IP. Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme pengiriman ulang) maka pada teknolgi VoIP pengiriman data banyak dilakukan pada private network. 2.3 Video Streaming Perkembangan layanan di internet bertambah dengan adanya layanan audio dan video yang bersifat streaming. Streaming adalah sebuah jenis layanan yang langsung 8
9
mengolah data yang diterima tanpa menunggu seluruh data selesai dikirim. Layanan yang bersifat streaming saat ini adalah layanan audio dan video. Data audio dan video biasanya berukuran sangat besar. Untuk menampilkan video selama satu menit, ukuran filenya dapat mencapai 1 Mbyte. Karena mengambil data seperti itu dapat memerlukan waktu yang lebih lama daripada memainkannya, maka digunakan layanan yang bersifat streaming. Video streaming merupakan teknologi multimedia yang ada saat ini, dimana teknologi multimedia ini dapat dikatakan sebagai puncak dari teknologi jaringan. Aplikasi video streaming saat ini banyak digunakan untuk berbagai hal misalnya untuk pendidikan, konferensi, pertemuan organisasi, personal, remote data, dan keamanan. Video streaming adalah proses video diencoding dengan menggunakan data rate tertentu yang cocok untuk ditransmisikan melalui internet atau jaringan yang sesuai dengan kapasitas bandwith dari user. (Wiratanaya, 2009) Video streaming biasanya digunakan pada kelas virtual atau konferensi video. Ide dasar dari video streaming adalah membagi paket video ke dalam beberapa bagian, mentransmisikan paket tersebut, kemudian penerima dapat mendecode dan memainkan potongan paket file video tanpa harus menunggu seluruh file terkirim ke mesin penerima. Teknologi video streaming merupakan teknologi yang digunakan untuk mengirimkan data secara langsung tanpa harus melakukan download terhadap data yang akan dijalankan. (Widyantara, 2007) 2.4 Root Mean Square ( RMS ) Kemiripan antara dua buah (blok) citra diukur dengan metric jarak. Metrik jark yang banyak digunakan dalam praktek adalah metric rms (root mean square ). Adapun rumus dari rms adalah 1
RMS =√ 𝑛 ∑𝑛𝑖=1(𝑧 ′ 𝑖 − 𝑧𝑖)2
(Bambang Ristanto,2006)……………………….2.1
Semakin besar nilai rms dari dua buah citra image, maka semakin besar perbedaan kemiripan dari dua buah citra tersebut. [Bambang Ristanto, 2006]
9
10
2.5 VLC VLC media player adalah player multimedia yang portabel berbasis open source dan dapat di instal di berbagai sistem opersi ( Windows, Linux , Unix maupun MacOS ). VLC multimedia mampu membaca format seperti audio dan video (MPEG-2, MPEG-4, H.264, DivX, MPEG-1, mp3, ogg, aac) serta sebagai pembaca DVD CD, Audio VCD, dan berbagai protokol streaming. VLC menambahkan beberapa fitur, seperti pengontrolan granular speed yang dapat mengontrol aplikasi itu lebih cepat atau lebih lambat, dan juga saat ini ada fitur video streaming. Pada VLC terbaru, toolbar secara keseluruhan dapat sesuaikan sehingga nantinya tombol-tombol yang muncul pada interface hanya yang diperlukan saja. Seiring dengan perbaikan yang dilakukan, VLC menawarkan aplikasi yang mendukung penggunaan OGG, MP2, MP3, MP4, DivX, HD dengan codec yang digunakan seperti AES3, dan Raw Dirac. Yayasan dan komunitas open source VLC bahwa perkembangan dari aplikasi ini akan berlangsung cepat dan sesering mungkin dengan penambahan fitur baru. 2.6 Standar Analisis IPTV Menurut standarisasi sesuai versi tiphon standar dari IPTV dapat dilihat dari besarnya packet lost yang dihasilkan ketika pengiriman. Packet lost dapat dilihat dengan menggunakan aplikasi wireshark. Packet lost yang diizinkan adalah di bawah 3% untuk video streaming. Adapun penyebab terjadinya packet lost adalah padatnya traffic jaringan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui delay akses pada client saat mengakses server streaming dimana parameter yang diubah adalah pembatasan bandwidth pada server serta jumlah client yang mengakses server streaming. Selain itu delay pada iptv tersebut telah sesuai dengan standart. Sesuai dengan ITU-T G1010 untuk delay video streaming satu arah yaitu kurang dari 10 detik. Kondisi ini dapat dilihat dari banyaknya klien.
10