BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi Definisi komunikasi menurut Harold Lasswell “komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu”.1 Menurut Hovland Jannis, dan Kelley yang dikutip oleh Sasa Djuarsa, “komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (stimulus) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (komunikan)”.2 Selanjutnya menurut Kurniawan Junaedhie dalam bukunya Ensiklopedi Pers Indonesia, “komunikasi pada umumnya diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan atau saling tukar-menukar pikiran maupun pendapat. termasuk kegiatan seseoarang guna mengubah pendapat dan tingkat laku orang lain”.3 Berdasarkan definisi tentang komunikasi tersebut, pencipta dapat menyimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu tindakan dengan cara tukarmenukar informasi atau pemikiran maupun pendapat dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan lambang (symbol) yang akhirnya akan
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya. Bandung. 1990. Hal. 10 2 Sasa Djuarsa Sendjaja. Pengantar Ilmu Komunikasi. Universitas Terbuka. Jakarta. 2003. Hal. 110 3 Kurniawan Junaedhie. Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. 1991. Hal. 134
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
mendapat pembentukan pendapat atau sikap. Dan berdasarkan hal itu pula pencipta menyimpulkan bahwa komunikasi terdiri dari beberapa unsur, yaitu: -
Pemberi pesan (komunikator)
-
Pertukaran informasi (pesan)
-
Penerima pesan (komunikan)
2.1.1. Unsur-unsur Komunikasi Menurut
Aristoteles,
”komunikasi
memerlukan
tiga
unsur
pendukung,yaitu siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan dan siapa yang mendengarkan.”4 Namun pada perkembangannya, unsur–unsur tersebut berkembang lebih lengkap. Berikut adalah lima unsur komunikasi menurut Lasswell : 1. Who? (siapa atau sumber) Sumber atau komunikator adalah pelaku utama atau pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu
komunikasi,
bisa
seorang
individu,kelompok,
organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator. 2. Says what? (pesan) Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan kepada penerima(komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal atau non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud
4
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2005. Hal. 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
sumber tadi. Ada tiga komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. 3. In which channel? (saluran atau media) Wahana atau alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak atau elektronik). 4. To whom? (untuk siapa penerimanya) Orang atau kelompok atau organisasi atau suatu negara yang menerima pesan dari sumber. 5. With what effect? (dampak atau efek) Dampak atau efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan.5 2.1.2. Teori Komunikasi Dunia Maya Istilah dunia maya memiliki beberapa makna berbeda. Dalam novel William Gibson (1984/1994), Neuromancer, “istilah dunia maya muncul pertama kalinya untuk merujuk pada jaringan informasi luas yang oleh para penggunananya disebut dengan console cowboys akan ‘muncul’ atau koneksi langsung dengan sistem-sistem syaraf mereka”.6
5
A.M Hoeta Soehoet. Teori Komunikasi 2. Jakarta. Yayasan Kampus Tercinta – IISIP. 2002. Hal
4 6
Werner J. Severin & James W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi Edisi Ke-5. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2007. Hal. 445
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Sedangkan menurut Benekdikt, dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung computer, berakses computer, multidimensi, artifisial, atau ‘virtual’. Dalam realita ini, dimana setiap computer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan buka representasi objek-objek fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter, dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi umur.”7 Dalam pemakaian saat ini, dunia maya dalah istilah komprehensif untuk world wide web (www), internet, milis elektronik, kelompokkelompok, dan forum diskusi, ruang ngobrol (chatting), permainan interaktif dan hingga e-mail. 2.1.3. Konsep dasar Komunikasi Digital Dalam buku Severin dan Tankard, konsep komunikasi digital dibagi kedalam beberapa konsep, yaitu:
1. Dunia Maya (Cyberspace) Willian Gibson mendefinisikan dunia maya sebagai dunia ‘lain’ yang terdiri dari banyak informasi dari perusahaan, militer, pemerintah, serta ego individual. 2. Virtual Reality (VR) 7
M. Benekdikt. Cyberspace: Some Proposals. In M. Benedikt, ed. Cyberspace: First Step. MIT Press. Cambridge. 1992. Hal. 122-123
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Virtual reality merujuk pada pemakaian komputer untuk mensimulasikan sebuah pengalaman dengan cara yang sama dengan realita. 3. Komunitas Maya Virtual communities atau komunitas maya adalah komunitaskomunitas yang yang lebih banyak mucul di dunia komunikasi elektronik daripada di dunia nyata. 4. Chat rooms, MUD, dan Bot Fitur internet tertentu memungkinkan kita melakukan interaksi dengan cara-cara baru dan menarik. Seperti chat rooms atau ruang obrol yang memungkinkan kita berkomunikasi langsung dengan orang lain yang belum kita kenal. Sedangkan MUD adalah suatu jenis permainan interaktif yang canggih. MUD adalah singkatan dari Multi-User Domaian. Para pemain bisa langsung berinteraksi dengan rival mereka dalam satu jaringan yang mempunyai bot. bot adalah program komputer yang dirancang untuk berinteraksi dengan para pemain dengan beragam cara termasuk chatting. 5. Interaktivitas Interaktivitas adalah salah satu fitur media baru yang paling banyak dibicarakan, mendapat tempat khusus di internet. Para sarjana komunikasi cenderung berpikir bahwa interaktivitas merupakan komunikasi antar dua manusia. William, Rice, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Rogers mendefinisikan interaktivitas sebagai tingkatan di mana pada proses komunikasi para partisipan memiliki control terhadap peran, dan dapat bertukar peran, dalam dialog mutual mereka. 6. Hypertext Nelson mendefinisikan hypertext sebagai tulisan yang tidak berurutan. Tanpa dibatasi oleh urutan, dalam hypertext kita dapat
menciptakan
bentuk-bentuk
tulisan
baru
yang
mereflesikan dengan lebih baik struktur sesuatu yang sedang kita tulis, dan para pembaca setelah memilih jalur, dapat mengikuti ketertarikan mereka atau arus pikiran mereka dengan sebuah cara yang hingga saat ini dianggap mustahil. 7. Multimedia Multimedia adalah sebuah sistem komunikasi yang menawarkan perpaduan teks, grafik, suara, video, dan animasi. Akhir-akhir ini, world wide web telah menyajikan streaming multimedia atau audio dan video yang tersedia melalui website.8 2.1.4. Pengetahuan Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan
penginderaan
terhadap
suatu
obyek
tertentu.
Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu:
8
Werner J. Severin & James W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi Edisi Ke-5. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2007. Hal. 445-450
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo, Notoadmodjo 2003). Definisi pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran) (Tim penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). A. TingkatzPengetahuan Benjamin Bloom (1956), seorang ahli pendidikan, membuat klasifikasi (taxonomy) pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai untuk merangsang proses berfikir pada manusia. Menurut Bloom kecakapan berfikir pada manusia dapat dibagi dalam 6 kategori yaitu : 1. Pengetahuan (knowledge) Mencakup ketrampilan mengingat kembali faktor-faktor yang pernah dipelajari. 2. Pemahaman (comprehension) Meliputi pemahaman terhadap informasi yang ada. 3. Penerapan (application) Mencakup ketrampilan menerapkan informasi atau pengetahuan yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru. 4. Analisis (analysis) Meliputi pemilahan informasi menjadi bagian-bagian atau meneliti dan mencoba memahami struktur informasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
5. Sintesis (synthesis) Mencakup menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menggabungkan elemen-elemen menjadi suatu pola yang tidak ada sebelumnya. 6. Evaluasi (evaluation) Meliputi pengambilan keputusan atau menyimpulkan berdasarkan kriteria-kriteria yang ada biasanya pertanyaan memakai kata: pertimbangkanlah, bagaimana kesimpulannya.9 B. Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli Berikut ini merupakan beberapa pengertian pengetahuan (knowledge) menurut ahli atau pakar sebagai berikut : 1. Menurut pendapat Gordon (1994 : 57) pengertian pengetahuan adalah
struktur
organisasi
pengetahuan
yang
biasanya
merupakan suatu fakta prosedur dimana jika dilakukan akan memenuhi kinerja yang mungkin. 2. Menurut pendapat Nadler (1986) pengertian pengetahuan adalah proses belajar manusia mengenai kebenaran atau jalan yang benar secara mudahnya mengetahui apa yang harus diketahui untuk dilakukan. Lebih
lanjut
Gordon
(1994)
menyimpulkan
bahwa pengetahuan (knowledge) merupakan dasar kebenaran atau fakta yang harus diketahui dan diterapkan dalam pekerjaan Menurut
9
http://anakdankeluarga.blog.com
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
pendapat Kraiger (1993) pada dasarnya pengetahuan (knowledge) dapat dibagi menjadi dua bagian yang saling berhubungan, yaitu: 1. TheoriticalrKnowledge Pengetahuan dasar yang dimiliki karyawan seperti prosedur bekerja, moto dan misi perusahaan serta tugas dan tanggung jawab, informasiinformasi lainnya yang diperlukan dan yang diperoleh baik secara formal (sekolah, universitas) maupun dari non formal (pengalamanpengalaman) 2. PracticalsKnowledge Pengetahuan yang diberikan kepada karyawan dengan tujuan untuk memahami bagaimana dan kapan karyawan bersikap dan bertindak dalam menghadapi berbagai masalah dan penerapan prosedur kerja berdasarkan dari pengetahuan secara teori maupun dari pengalamanpengalaman yang terjadi.10
2.1.5. Media Baru (New Media) Dapat dipahami juga sebagai digital media (media digital), yaitu semua bentuk isi media (media content) yang menggabungkan dan menyatukan (mengintegrasikan) data, teks, suara, dan berbagai macam citra (images) yang disimpan di dalam format digital dan didistribusikan melalui jaringan komunikasi seperti kabel serat optik broadband, satelit,
10
http://glorycorner.blogspot.com/2012/10/pengertian-pengetahuan-menurut-para-ahli.html
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
dan
sistem
transmisi
gelombang
mikro
(microwave).11
Ketika
mendiskusikan media baru (new media), maka pertanyaan mendasar yang perlu untuk dijawab adalah mengapa suatu media itu disebut sebagai “baru” atau dimana letak “kebaruan” sebuah media. Bagi kebanyakan orang, media baru dimengerti sebagai teknologi media, peralatan atau gadget yang paling mutakhir perkembangannya. Mengingat betapa cepatnya kemunculan peralatan, teknologi atau gadget di pasar, bahkan dapat dikatakan bahwa peralatan yang baru saja muncul belum dapat dikenali dan digunakan semua kemanfaatanya, sudah disusul dengan kemunculan peralatan yang lebih baru.12 New media bagi dunia penyiaran adalah proses streaming jaringan internet atau
di
mobile. Definisi tersebut dapat dikembangkan,
bahwa new media adalah satu media yang menggunakan media lain selain udara, sementara content-nya tetap penyiaran. Sehingga dari definisi tersebut, maka ada dua media yang masuk dalam kategori new media, yaitu televisi-kabel dan internet yang dalam hal ini adalah streaming. 13 Sejak internet dikomersialisasikan, sambutan masyarakat sangat hangat bahkan bukan lagi hangat, tapi panas. Tentu kita ingat, sekitar pertengahan tahun 1990-an sampai awal tahun 2000 warung internet mulai menjamur. Hampir di setiap tempat ada. Dan pengguna warung ini pun
11
Turnomo Rahardjo Dkk. Literasi Median Kearifan Lokal, Mata Padi Pressindo. Yogyakarta. 2012. Hal. 260 12 Turnomo Rahardjo Dkk. Literasi Median Kearifan Lokal, Mata Padi Pressindo. Yogyakarta. 2012. Hal. 142 13 Hidajanto Djamal Dan Andi Fachruddin. Dasar-Dasar Penyiaran Sejarah Organisasi Operasional dan Regulasi , Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2011. Hal. 38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
cukup banyak. Pada saat itu, jarang sekali kita temukan warung internet yang sepi pengunjung. Apalagi pada jam pulang sekolah, puluhan anak sekolah berseragam melepas penat setelah seharian belajar di warung internet (warnet). 2.1.6. Media Online ( Internet ) Secara sederhana, Internet adalah kumpulan dari jutaan komputer di seluruh dunia yang terkoneksi antara yang satu dengan yang lain. Media koneksi yang digunakan bisa melalui sambungan telpon, serat optik (fiber optic), kabel koaksial (coaxial cable), satelit atau dengan koneksi wireless. Ketika kita logon (dalam hal ini terhubung) dengan internet, kita diberikan hak akses kekomputer-komputer lain di seluruh dunia yang terhubung juga dengan internet. Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet.14 Lahirnya era komunikasi ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet.15 Secara harfiah, internet (kependekan dari pada perkataan ‘internetwork’) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian. Perkembangan teknologi komunikasi semakin canggih, 14
Werner J. Severin & James W. Tankard, Jr. Teori Komunikasi Edisi Ke-5. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 2007. Hal. 443 15 Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal 133
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
sehingga informasi dapat berpindah secara cepat karena munculnya media komunikasi baru yaitu internet sebagai media online. Media online didefinisikan sebagai jaringan luas komputer yang dengan perizinan dapat saling berkoneksi antara satu dengan yang lainnya untuk menyebar luaskan dan membagikan digital file, serta memperpendek jarak antar negara. Hanya dengan bermodal perangkat komputer sederhanadan koneksi internet yang kedepannya akan semakin murah, orang bisa mengakses informasi pendidikan dan kerja, dan perkembangan situasi terkini diberbagai belahan dunia. Dalam percakapan umum, "saya sedang online", dapat berarti seseorang terhubung dengan jaringan (network) yang lebih besar seperti Internet, atau sedang terhubung dengan orang lain melalui sambungan telepon. Sedangkan pencipta mengartikan internet sebagai suatu jaringan yang mampu menjangkau hingga batas yang tak menentu yang dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dengan satu syarat antara komputer satu dengan komputer lainnya terhubung dalam sebuah jaringan. Menurut LaQuey, yang membedakan internet (dan jaringan global lainnya) dari teknologi komuikasi tradisional adalah tingkat interaksi kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap penggunannya kemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang. Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar orang secara elektronis. Informasi mengenai suatu peristiwa tertentu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
dapat ditransmisikan secara langsung, sehingga membuatnya menjadi suatu piranti meriah yang sangat efektif.16 Sedangkan aspek mendasar dari perkembangan media online atau internet itu sendiri adalah sebagai berikut: a. Digitalisasi, yaitu pesan yang dikonstruksi dalam bentuk teks kemudian diubah menjadi serangkaian kode-kode digital dan dapat diproduksi, dikirimkan pada penerima maupun disimpan. b. Konvergensi, yaitu penyatuan semua bentuk dan fungsi media yang selama ini berdiri sendiri-sendiri baik dalam proses organisasinya, distribusi, penerimaan, regulasi, maupun fungsi sebagai sumber informasi dan hiburan (McQuail, 2005).17 Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif .18
16
Elvinaro Ardianto. dkk. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Refika Offset. Bandung. 2007. Hal. 153 17 Nawiroh Vera. Pengantar Komunikasi Massa, Renata Pratama Media. Tangerang. 2008. Hal. 65-66 18 Elvinaro Ardianto. dkk. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Refika Offset. Bandung. 2007. Hal. 141
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
Internet kian hari kian melangkah jauh keranah publik, bukan hanya di kantor, universitas tetapi sudah hampir masuk kehampir setiap rumah penduduk. Maka sudah semestinya dibuat peraturan agar media tersebut tidak tampil terlalu vulgar, walaupun susah untuk dilakukan. Dari aspek ekonomi media tersebut akan diberikan jalan menuju pasar yang berstruktur. Manajemen sistemnya pun akan lebih transparan dan efisien. Di Indonesia media internet saat ini sudah sangat populer, terutama di perkotaan. Internet sudah menjadi kebutuhan sebagian besar mahasiswa, karyawan, pelaku bisnis dan fungsinya sebagai pencarian informasi, sebagai media komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok, dan sebagai media hiburan. Juga yang tak kalah banyak internet di jadikan sebagai tempat penyebaran pornografi dan pornoaksi. Beberapa kalangan mengkritis internet sebagai media penyebar pornografi terbesar saat ini, melalui situs-situs pornonya. Hal ini tidak bisa dipungkiri memang terjadi dan sulit untuk melakukan pengawasan terhadapnya, kekhawatiran beberapa pihak akan dampak negatif dari internet yaitu berubahnya tatanan sosial di masyarakat memang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai elemen masyarakat. Orang tua, pendidikan dan pemerintah harus berperan aktif meminimalisasikan dampak negatif tersebut. Karena dampak positif dari penggunaan internet juga tak kalah besarnya, sebagai sumber informasi tercepat dan terbesar, sebagai sumber pengetahuan, saran hiburan, dan masih banyak lagi.19
19
Nawiroh Vera. Pengantar Komunikasi Massa, Renata Pratama Media. Tangerang. 2008. Hal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.1.7. Manfaat Internet Manfaat internet semakin sangat terasa bagi para pemakainya yang tidak bisa lepas dari dunia internet ini. Mungkin karena melalui sarana internet sesorang dapat mencari informasi yang dikehendakinya dengan mudah, apakah lowongan kerja, ilmu pengetahuan, hiburan dan sebagainya, internet dewasa ini dianggap sudah menjadi suatu kebutuhan manusia moderen.20 Manfaat internet dewasa ini terasa semakin berperan penting dan sangat luas cakupannya. Bila pada sekitar 10 tahun yang lalu, manfaat internet lebih banyak digunakan oleh kalangan perkantoran dan bisnis, sekarang boleh dikatakan internet menjadi hal wajib bagi berbagai kalangan. Akses internetpun sekarang jauh lebih mudah didapat dengan banyaknya warnet dimana-mana, sekolah yang banyak menyediakan sarana dan memberikan pelajaran seputar dunia internet. Kecanggihan teknologi smartphones, gadget dan akses internet dari rumah pun sekarang bisa didapat dengan mudah dan dengan biaya yang relatif murah. “Internet seolah-olah seperti sebuah pintu, yang ketika kita melewatinya, akan terbentang berbagai macam hal dari seluruh belahan dunia”. Bukan sebatas keterbatasan mata memandang, internet menawarkan kepada kita untuk bisa berkeliling dunia tanpa harus beranjak dari tempat duduk di depan layar monitor. Seolah dunia internet tanpa batas ruang dan jarak. Lewat internet kita bisa banyak sekali mendapatkan informasi terbaru tentang 68-70 20 Gouzali Saydam. Teknologi Komunikasi Perkembangan dan Aplikasi, Alfabeta. Bandung. 2008. Hal. 369
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
berbagai hal. Bertemu lewat internet dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia, saling berbagi, saling berbincang, bertukar ide, bertukar pengetahuan dan tentu akan banyak lagi manfaat internet yang bisa kita dapat. 2.2
Literasi Media Secara sederhana, literasi berarti kemampuan membaca dan menulis atau
melek aksara. Dalam konteks sekarang, literasi memiliki arti yang sangat luas. Literasi bisa berarti melek teknologi, politik, berpikir kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Literasi media adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki seseorang dalam era globalisasi. Dikatakan demikian, karena dalam era tersebut manusia akan sering bersinggungan dengan media. Baik itu untuk menambah wawasan atau pengetahuan maupun hanya untuk sekedar sebagai saran hiburan
pelepas
penat
saja.
Penemuan-penemuan
akan
teknologi
juga
menimbulkan istilah-istilah baru dalam dunia komunikasi. Salah satunya adalah E-Literacy. Istilah ‘e-literacy’ diartikan sebagai kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi (Indrajit, 2005). Alan martin (seperti yang dikutip oleh Secker, 2004), mendefinisikan ‘e-literacy’ sebagai literasi komputer yang diintegrasikan dengan literasi informasi, literasi moral, literasi media, dan keterampilan belajar mengajar. Istilah ini digambarkan sebagai sesuatu kemampuan individu atau institusi yang sangat penting agar berhasil dalam mengikuti suatu area yang telah memakai alat-alat dan fasilitas elektronik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
mengatasi persoalan-
persoalan yang berkaitan dengan kesenjangan digital ini adalah dengan literasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
media, secara khusus literasi media massa bentuk baru. Hingga saat ini mungkin ada berbagai pandangan yang berbeda-beda mengenai literasi media, sehingga sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita posisikan perspektif yang sama mengenainya. Berdasarkan sebuah konferrensi nasional mengenai media literasi yang disponsori oleh Aspen Institute pada bulan Desember 1992, literasi media didefinisikan sebagai “kemampuan dari seorang warga/anggota masyarakat untuk mengakses, menganalisa, dan memproduksi informasi bagi tujuan-tujuan khusus”. Definisi di atas secara sederhana menunjukkan bahwa literasi media dengan demikian menjadi suatu hal yang sangat penting karena berkaitan dengan lalu lintas informasi dalam masyarakat. Sebuah hal yang tidak sederhana juga mengingat ada berbagai bentuk media yang kita gunakan dalam berkomunikasi antara suatu dengan lainya. 21 Literasi media dapat kita maknai juga sebagai sebuah proses yang akan menghasilkan individu yang memahami dengan baik dan benar bagaimana pesan diproduksi, apa tujuannya, dan siapa sasarannya. Memahami cara kerja media massa, bagaimana pesan dikontruksi. Harus digaris bawahi bahwa literasi media adalah sebuah kemampuan berpikir kritis dalam melihat bagaimana proses komunikasi berlangsung dalam media (massa). Sehingga dengan menguasai literasi media, maka diharapkan akan tercipta sebuah masyarakat yang memiliki kesadaran dan kendali penuh terhadap lalu lintas pesan dan informasi yang berlangsung dalam media (massa). Perlu diingat juga bahwa masih ada banyak hal
21
Tomi Febriyanto. Literasi Media dan Kearifan Lokal, Mata Padi Pressindo. Yogyakarta. 2012. Hal. 179
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
yang harus di pertimbangkan dalam literasi media seperti misalnya hambatanhambatan yang ada bagi literasi media. 22 Mengkonsumsi isi media merupakan hal yang mudah, namun ketika mengkonsumsinya perlu kecakapan-kecakapan yang khusus a. Kemampuan
dan
keinginan
menciptakan
upaya
memahami isi, memberi perhatian, dan menyaring noise.
Sesuatu
yang
mengganggu
keberehasilan
komunikasi adalah noise, dan banyak noise dalam proses komunikasi massa yang dihasilkan dari prilaku konsumsi kita sendiri. b. Pemahaman tentang kekuatan isi media. Media massa ada di sekitar kita. Pesan-pesan yang disampaikan media “gratis” atau relative tidak mahal. Banyak isi media yang dapat diprediksi dan tanpa makna, sehingga mudah untuk memberikan catatan bahwa isi media terlalu sederhana untuk bisa memengaruhi. c. Kemampuan untuk membedakan reaksi emosional dari reaksi logis ketika merespon isi media dan bertindak di dalamnya. Isi media sering dirancang untuk menyentuh aspek emosional kita. Kita menikmati kehilangan diri kita sendiri ketika merespon isi media. Bereaksi secara emosional merupakan sesuatu yang layak dan pantas. 22
Tomi Febriyanto. Literasi Median Kearifan Lokal, Mata Padi Pressindo. Yogyakarta. 2012. Hal. 180-181
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
kita dapat menggunakan perasan kita sebagai titik pijak untuk menciptakan makna. Dalam pandangan yang lain, menawarkan cara-cara meningkatkan kemampuan literasi media. Hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kepekaan kita terhadap media dengan mengkaji bagaimana kita menggunakan media. Jika memungkinkan, kita perlu melakukan pencatatan terhadap waktu yang kita gunakan dalam mengkonsumsi pesan-pesan media dalam sehari, media yang paling sering kita gunakan, maksud atau tujuan kita menggunakan media, dan imbalan yang kita peroleh dalam penggunaan media. Selain itu, kita juga perlu meningkatkan kepekaan dengan mengunjungi beberapa situs web yang relevan dengan kegiatan literasi media.23 2.2.1 Penggunaan New Media Dalam Stasiun Televisi Pada tahun 80-an, televisi pelat (LCD) dengan teknologi plasma mulai di perkenalkan menggantikan teknologi layar televisi tabung yang dirasa kurang praktis dan menghasilkan kualitas warna dan gambar yang kurang baik. Sehingga sampai saat ini televisi telah berkembang dengan berbagai bentuk yang sangat praktis. Televisi saat ini memanfaatkan teknologi satelit, internet maupun kabel, sehingga memungkinkan orang dapat menyaksikan siaran televisi di mana dan kapan saja secara real-time. Kemajuan teknologi televisi seperti sekarang ini mengagetkan siapa saja, yang sebenarnya tidak memperkirakan begitu cepat perkembangannya sehingga dengan serta-merta dapat menjadi jendela dunia, media yang 23
Turnomo Rahardjo. Literasi Median Kearifan Lokal, Mata Padi Pressindo. Yogyakarta. 2012. Hal. 21-22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
dapat menjadi “lubang penembus space”. Menjadikan dunia bahkan alam jagat raya ini menjadi hanya selebar daun kelor – sebuah pepatah lama yang maknanya mengolok-olok, namun saat ini menjadi kenyatan. Oleh karenanya, CNN menyatakan bahwa setiap kejadian penting yang terjadi di mana pun di dunia dapat dilaporkan dalam waktu 10 menit. Dengan memanfaatkan teknologi satelit, saat ini, selain televisi dapat digunakan di rumah-rumah, telah diproduksi pula televisi mobil yang dapat dibawa ke mana-mana, dengan demikian orang dapat menyaksikan siaran televisi di manapun dia berada. 24 2.2.2 Riset Khalayak Secara
terminologis
riset
adalah
mencari.
Pengertian
operasionalnya adalah upaya mencari data yang di interpretasikan menjadi informasi yang dibutuhkan. Sedangkan khalayak adalah masyarakat yang menggunakan media massa sebagai sumber pemenuhan kebutuhan bermedianya. Jadi audience research (riset khalayak) adalah upaya untuk mencari data tentang khalayak (sebagai pengguna media massa). Data yang dicari melalui riset khalayak dikelompokkan ke dalam audince profile (profil khalayak), media exposure (terpaan media), dan efek komunikasi bermedia. a.
Audience Profile (Profil Khalayak). Lebih jauh dari mengemukakan data mengenai profil khalayak mencakup variabel-variabel: jennis kelamin, umur, tingkat pendidikan,
24
Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi. Jakarta. Kencana Prenada Media Group. 2006. Hal 133
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
pendapatan, kedudukan/jabatan, pemilikan media. Dari data tersebut dapat diketahui gambaran khalayak suatu media massa atau khalayak suatu acara tertentu. Dari variabel dalam profil. Khalayak ini dapat dikorelasikan
dengan
variabel-variabel
lainnya
sesuai
dengan
kepentikan riset sehingga tujuan riset dapat dicapai. b. Media Exposure (Terpaan Media) Terpaan
media berusaha mencari data khalayak tentang
penggunaan media baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi
penggunaan
(longevity).
Frekuensi
penggunaan
media
mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari sesesorang menggunakan media dalam satu minggu, berapa kali seminggu seseorang menggunakan dalam satu bulan, serta berapa kali sebulan seseorang menggunakan media dalam satu tahun. c. Efek Media Penelitian efek media massa terhadap khalayak bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kehadiran suatu media atau proses penyampaian pesan memengaruhi khalayak dalam berpikir, bersikap dan berperilaku. Penelitian efek ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana perubahan sosial terjadi, karena kehadiran media atau karena pesan media massa.25
2.2.3 Peranan Riset Khalayak Dalam Komunikasi Massa 25
Elvinaro Ardianto. dkk. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Refika Offset. Bandung. 2007. Hal 163-164
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
Ada dua peranan yang dilakukan riset khalayak dalam komunikasi massa, yakni peranan ilmiah dan peranan praktis. Peranan ilmiah yang dilakukan riset khalayak adalah satu, memberi ciri ilmiah pada ilmu komunikasi karena salah satu ciri keilmiahan suatu pengetahuan adalah penelitian, dua mengembangkan sistem penelitian, menginformasikan sistem penelitian, menginformasikan eksistensi suatu teori apakah sudah ditumbangkan oleh teori lain atau kah diperkuat keberadaanya dan melahirkan teori-teori baru yang dapat memperkuat eksistensi komunikasi massa dalam jajaran ilmu sosial. Peranan praktis yang dilakukan riset khalayak adalah memberikan informasi kepada broadcasting (stasiun penyiaran) mengenai profil khalayak, kebutuhan khalayak akan media (informasi, hiburan, pendidikan, budaya dan sebagainya) dan respon khalayak setelah menerima pesan komunikasi massa. Jadi jelas riset khalayak mempunyai peranan yang penting baik untuk memperkuat eksistensi komunikasi dalam jajaran ilmu-ilmu sosial. Mengingat peranannya yang sangat penting, maka kegiatan riset ini harus ditingkatkan sehingga eksistensi ilmu komunikasi akan semakin kuat dan berkembang, dan media massa akan lebih berperan secara aktif dan efisien dalam proses pembangunan.26
26
Elvinaro Ardianto. dkk. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar: Edisi Revisi. Refika Offset. Bandung. 2007. Hal 165
http://digilib.mercubuana.ac.id/