BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1.
Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)
merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik. Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) memiliki lima karakteristik utama yaitu : 1. Sistem yang berbasis komputer. 2. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan 3. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan dengan kalkulasi manual 4. Melalui cara simulasi yang interaktif 5. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama. SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian
14
15
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini computer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. (Irfan Subakti, 2002).
II.1.1. Komponen Sistem Pendukung Keputusan Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen besar yaitu database Management, Model Base dan Software System/User Interface. Komponen SPK tersebut dapat digambarkan seperti gambar II.1 di bawah ini.
Gambar II.1. Komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Sumber : Sistem Pendukung Keputusan, 2002
a.
Database Management Merupakan subsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data
yang merupakan suatu sistem pendukung keputusan dapat berasal dari luar maupun dalam lingkungan. Untuk keperluan SPK, diperlukan data yang
16
relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. (Irfan Subakti, 2002). b.
Model Base Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam
format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tujuan dari permaslahan (objektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Model Base memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan solusi alternatif. (Irfan Subakti, 2002). c.
User Interfase / Pengelolaan Dialog Terkadang disebut sebagai subsistem dialog, merupakan penggabungan
antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti computer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan. (Irfan Subakti, 2002).
II.1.2. Manfaat Sistem Pendukung Keputusan SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :
17
1.
SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
2.
SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3.
SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4.
Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya,karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
II.2.
Entity Relationship Diargam (ERD) Entity Relationship (ER) data model didasarkan pada persepsi terhadap
dunia nyata yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar objek. Entitas adalah sesuatu objek dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari objek lain. Sebagai contoh, masing-masing mahasiswa adalah entitas dan mata kuliah dapat dianggap sebagai entitas. Entitas digambarkan dalam basis data dengan kumpulan atribut. Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Sebagai contoh relasi menghubungkan mahasiswa dengan mata kuliah yang diambilnya. Kumpulan semua entitas bertipe sama disebut kumpulan entitas (entitas sel), sedangkan kumpulan semua relasi bertipe sama disebut dengan kumpulan relasi (relationship sel).
18
Struktur logis (skema database) dapat ditunjukkan secara grafis dengan diagram ER yang dibentuk dari komponen-komponen berikut pada dilihat pada tabel II.1.
Tabel II.1. Komponen-Komponen Diagram ER Persegi Panjang mewakili kumpulan Entitas entitas
Elips Mewakili Atribut Atribut Belah Ketupat Mewakili Relasi Relasi Garis Menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan kumpulan entitas dengan relasi
(Sumber : Janner Simarmata, dkk, 2010 ) Masing-masing komponen diberi nama entitas atau relasi yang diwakilinya.
II.2.1. Normalisasi Normalisasi adalah teknik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan
19
menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relasional (www. utexas. edu). 1.
Bentuk Nornal Pertama (1 NF) Contoh yang kita gunakan di sini adalah sebuah perancangan yang
mendapatkan barang dari sejumlah pemasok. Masing-masing pemasok berada pada satu kota. Sebuah kota dapat mempunyai lebih dari satu pemasok dan masing-masing kota mempunyai kode status tersendiri. Masing-masing pemasok bisa menyediakan banyak barang. Tabel relasionalnya dapat dituliskan sebagai berikut : PEMASOK (P#, Status, Kota, b#, qty) di mana p#
: kode pemasok (kunci utama)
status
: kode status kota
Kota
: nama kota
b# : barang yang dipasok qty : jumlah barang yang dipasok. Sebuah tabel relasional secara defenisi selalu berada dalam bentuk normal pertama. Semua nilai pada kolom-kolomnya adalah atomi. Ini berarti kolomkolom tidak mempunyai nilai berulang. Tabel II.2. menunjukkan tabel pemasok dalam 1 NF. 2.
Bentuk Normal Kedua (2 NF). Defenisi bentuk normal kedua menyatakan bahwa tabel dengan kunci utama
gabungan hanya dapat berada pada 1 NF, tetapi tidak pada 2 NF, sebuah tabel relasional berada pada bentuk normal kedua jika dia berada pada 1 NF dan setiap
20
kolom bukan kunci yang sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Ini berarti bahwa setiap kolom bukan kunci harus tergantung pada seluruh kolom yang membentuk kunci utama. Tabel pemasok berada pada 1 NF, tetapi tidak pada 2 NF karena status dan kota tergantung secara fungsional hanya pada kolom p# dari kunci gabungan (p#, b#). Ini dapat digambarkan dengan membuat daftar ketergantungan fungsional. P#
Kota, Status
Kota (P#, B#)
Status qty
Proses mengubah tabel 1 NF ke 2 NF adalah : a.
Tentukan sembarang kolom penentu selain kunci gabungan dan kolom-
kolom yang ditentukannya. b.
Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom-
kolom yang ditentukan. c.
Pindahkan kolom-kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru
penentu akan menjadi kunci utama pada tabel baru. d.
Hapus kolom yang baru dipindahkan dari tabel asal, kecuali penentu
yang akan berfungsi sebagai kunci tamu. e.
Tabel asal bisa diberi nama baru.
3. Bentuk Normal Ketiga (3 NF). Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel relasional hanya pada kunci utama. Secara defenisi, sebuah tabel berada pada bentuk normal ketiga (3 NF) jika tabel sudah berada pada 2 NF dan setiap kolom yang bukan
21
kunci tidak tergantung secara transistif pada kunci utamanya. Dengan kata lain, semua atribut bukan kunci tergantung secara fungsional hanya pada kunci utama. Tabel barang sudah dalam bentuk normal ketiga. Kolom bukan kunci, qty, tergantung sepenuhnya pada kunci utama (p#, b#). Pemasok masih berada pada 2 NF, tetapi belum berada pada 3 NF karena dia mengandung ketergantungan transitif. Ketergantungan transitif terjadi ketika sebuah kolom bukan kunci, yang ditentukan oleh kunci utama, menentukan kolom lainnya. Proses mengubah tabel menjadi 3 NF adalah : a.
Tentukan semua penentu selain kunci utama dan kolom yang ditentukannya.
b.
Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom yang ditentukannya.
c.
Pindahkan kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru. Penentu menjadi kunci utama tabel baru.
d.
Hapus kolom yang baru saja dipindahkan dari tabel asal, kecuali penentu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu.
e. 4.
Tabel asal bisa diberi nama baru.
Bentuk Normal Boyce Code (BCNF) Setelah 3 NF, semua masalah normalisasi hanya melibatkan tabel yang
mempunyai tiga kolom atau lebih dan semua kolom adalah kunci. Banyak praktisi berpendapat bahwa menempatkan entitas pada 3 NF sudah cukup karena sangat jarang entitas yang berada pada 3 NF bukan merupakan 4 NF dan 5 NF. Lebih lanjut, mereka berpendapat bahwa keuntungan yang didapat mengubah entitas ke
22
4 NF dan 5 NF sangat kecil sehingga tidak perlu dikerjakan. Bentuk Normal Boyce- Code (BCNF) adalah versi 3 NF lebih teliti dan berhubungan dengan tabel relasional yang mempunyai (a) banyak kunci kandidat (b) kunci kandidat gabungan, dan (c) kunci kandidat yang saling tumpang tindih. BCNF didasarkan pada konsep penentu. Sebuah kolom penentu adalah kolom di mana kolom-kolom lain sepenuhnya tergantung secara fungsional. Sebuah tabel relasional berada pada BCNF jika dan hanya setiap penentu adalah kunci kandidat. 5.
Bentuk Normal Keempat (4 NF) Sebuah tabel relasional berada pada bentuk normal keempat (4 NF) jika dia
dalam BCNF dan semua ketergantungan multivalue merupakan ketergantungan fungsional. Bentuk normal keempat (4 NF) didasarkan pada konsep ketergantungan multivalue (MVD). Sebuah ketergantungan multivalue terjadi ketika dalam sebuah tabel relasional yang mengandung setidaknya tiga kolom, satu kolom mempunyai banyak baris bernilai sama, tetapi kolom lain bernilai berebeda. Defenisi secara formal diberikan oleh CJ. Date, yaitu : Misalnya, ada sebuah tabel relasional R dengan kolom A, B dan C, Maka R.A R.B (kolom A menentukan kolom B). Adalah benar jika dan hanya jika himpunan nilai B yang cocok dengan pasangan nilai A dan nilai C pada R hanya tergantung pada nilai A dan tidak tergantung pada nilai C.
23
MVD selalu terjadi dalam pasangan, yaitu R.A hanya jika R.A 6.
R.B dipenuhi jika dan
R.C dipenuhi pula.
Bentuk Normal Kelima (5 NF). Sebuah tabel berada pada bentuk normal kelima jika dia tidak dapat
mempunyai dekomposisi lossless menjadi sejumlah tabel lebih kecil. Empat bentuk normal pertama berdasarkan pada konsep ketergantungan fungsional, sedangkan bentuk normal kelima berdasarkan pada konsep ketergantungan gabungan (join dependence). Ketergantungan gabungan berarti sebuah tabel, setelah deskomposisi menjadi tiga atau lebih tabel yang lebih kecil, harus dapat digabungkan kembali untuk membentuk tabel asal. Dengan kata lain 5 NF menunjukkan ketika sebuah tabel tidak dapat dideskomposisi lagi (Janner Simarmata, 2012).
II.3.
Basis Data (Database) Secara sederhana database (basis data/ pangkalan data) dapat diungkapkan
sebagai
suatu
pengorganisasian
data
dengan
bantuan
komputer
yang
memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat (Kadir, 2004). Pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data seperti menambah serta menghapus data. Dengan memanfaatkan komputer, data dapat disimpan dalam media pengingat yang disebut hard disk. Dengan menggunakan media ini, keperluan kertas untuk menyimpan data dapat dikurangi. Selain itu, data menjadi lebih cepat untuk diakses terutama jika dikemas dalam bentuk database.
24
II.3.1. Model Database Model database yang saat ini banyak digunakan adalah model database relational. Imam (2008) menyebutkan “Model database ini disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris (record) dan (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data value). Tabel-tabel yang ada dihubungkan (relationship) sedemikian rupa menggunakan field-field kunci (key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data.” Model database relational ini dapat kita kenal konsepnya mulai dari yang paling sederhana misalnya dengan penerapan program aplikasi excel. Meskipun untuk pengelolaan database secara luas excel jarang digunakan dan kurang mencukupi, namun untuk melihat konsep database dan konsep membangunnya program ini dapat dimanfaatkan. Excel mempunyai baris yang disebut raw dan mempunyai kolom. Kemudian item data merupakan sel atau pertemuan antara baris dan kolom. Tabel-tabel dapat diumpakan apabila kita menggunakan tabel dalam suatu sheet tertentu. Data dari berbagai tabel dapat diambil dari tabel lain menggunakan perintah look up yang berdasarkan kode kunci tertentu. Kode kunci tersebut berada pada suatu kolom tertentu, yang dalam konsep database relational disebut sebagai key field tadi.
II.3.2. Struktur Database Untuk memahami konteks database kita perlu memahami istilah dan halhal yang terkait dengan database. Dalam berbagai program aplikasi database terdapat kesamaan ataupun sedikit perbedaan di dalamnya. Seseorang yang
25
mempelajari database dengan program aplikasi tertentu harus memperhatikan struktur dan karakteristik sesuai dengan bahasa dalam aplikasi tersebut. Namun demikian, secara umum terdapat karakteristik sebagai berikut: 1.
Nama file Nama file adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya data
yang disimpan dalam komputer dan digunakan untuk pemanggilan data. File yang dikelola akan muncul dalam komputer dengan ekstensi sesuai dengan program aplikasinya. 2.
Database Database sebenarnya merupakan nama untuk menampung berbagai table di
dalamnya. Konsep ini akan sama dalam berbagai program aplikasi. Setiap data yang masuk tidaklah dicatat dalam database, namun di dalam masing-masing table yang sesuai. 3.
Table Table merupakan tempat untuk menyimpan data sesuai dengan kelompok
data. Setiap isi table mengandung data yang mempunyai karakteristik dalam penggunaannya. 4.
Field Field adalah penanda untuk kolom data. Jika dalam excel penanda tersebut
adalah kolom A, B, dan seterusnya, sementara dalam konsep table dalam database maka nama field memegang peranan penting.
26
II.4.
Metode Fuzzy MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Fuzzy MCDM (Mutiple Criteria Decision Making) adalah suatu metode
pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu”. Kriteria biasanya berupa ukuran-ukuran, aturan-aturan atau standar yang digunakan dalam pengambilan keputusan.(Kusumadewi, 2007 : 65) Berdasarkan tujuannya, MCDM dapat dibagi menjadi 2 model : Multi Attribute Decision Making (MADM); dan Multi Objective Decision Making (MODM). Seringkali MCDM dan MADM digunakan untuk menerangkan kelas atau kategori yang sama. MADM digunakan untuk menyelesaikan masalahmasalah dalam ruang diskret. Oleh karena itu, pada MADM biasanya digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas. Sedangkan MODM digunakan untuk menyelesaikan masalahmasalah pada ruang kontinyu (seperti permasalahan pada pemrograman matematis). (Zimmermann, 1991 : 23) Secara umum dapat dikatakan bahwa, MADM menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif sedangkan MODM merancang alternatif terbaik. Ada beberapa fitur umum yang akan digunakan dalam MCDM (Janko, 2005), yaitu : 1. Alternatif Alternatif adalah obyek-obyek yang berbeda dan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.
27
2.
Atribut Atribut sering juga disebut sebagai karakteristik, komponen, atau kriteria
keputusan. Meskipun pada kebanyakan kriteria bersifat satu level, namun tidak menutup kemungkinan adanya sub kriteria yang berhubungan dengan kriteria yang telah diberikan. 3. Konflik antar Kriteria Beberapa kriteria biasanya mempunyai konflik antara satu dengan yang lainnya, misalnya kriteria keuntungan akan mengalami konflik dengan kriteria biaya. 4. Bobot keputusan Bobot keputusan menunjukan kepentingan relatif dari setiap kriteria, W = (w1,w2, …, wn). Pada MCDM akan dicari bobot kepentingan dari setiap kriteria. 5. Matriks keputusan Suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi elemen-elemen xij, yang merepresentasikan rating dari alternatif Ai (i = 1,2,…,m) terhadap kriteria Cj (j = 1,2,…,n).
II.5.
Bahasa Pemograman Microsoft Visual Studio 2010 Microsoft Visual Studio 2010 merupakan kelanjutan dari Microsoft Visual
Studio sebelumnya, yaitu Visual Studio. Net 2003 yang diproduksi oleh Microsoft. Pada bulan Februari 2002 Microsoft memproduksi teknologi. Net Framework versi 1.0, teknologi. Net ini didasarkan atas susunan berupa Net Framework,
28
sehingga setiap produk baru yang terkait dengan teknologi. .Net akan selalu berkembang
mengikuti
perkembangan.
Net
Frameworknya.
Pada
perkembangannya nantinya mungkin untuk membuat program dengan teknologi. Net memungkinkan para pengembang perangkat lunak akan dapat menggunakan lintas sistem operasi, yaitu dapat dikembangkan di sistem operasi windows juga dapat dijalankan pada sistem operasi lain. Pada saat ini perusahaan sudah banyak mengupdate aplikasi lama yang dibuat Microsoft Visual Basic 6.0 ke teknologi. Net karena kelebihan yang ditawarkan, terutama memungkinkan pengembang perngkat lunak secara cepat mampu membuat program robust, serta berbasiskan integrasi ke internet yang dikenal dengan XML Web Service (Erick Kurniawan, 2011 : 66).
II.6.
SQL Server 2008 Menurut Feri Djuandi (2002:3) dalam bukunya yang berjudul SQL Server
untuk Profesional, mendefinisikan bahwa: “SQL Server adalah sebuah sistem arsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut.” Menurut Andri Kuniyo dan Kusrini (2007:145) dalam bukunya yang berjudul Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic & SQL Server, mendefinisikan bahwa: SQL Server adalah perangkat lunak relation database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas.” Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasinya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat
29
oleh pengguna maupun program aplikasi yang memanfaatkannya. SQL Server 2008 mendukung operasi basisdata transaksional maupun pun basisdata nontransaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak pengelolah basisdata kompetitor lainnya. (Kusrini, 2007 : 133).
II.7.
Unified Modeling Language (UML) UML adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk
mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. Alat bantu yang digunakan dalam perancangan, berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut : 1.
Use Case Diagram Use Case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Simbol-simbol yang digunakan dalam use case diagram, yaitu :
30
Tabel II.2. Simbol Use Case Gambar
Keterangan Use
case
menggambarkan
fungsionalitas
yang
disediakan sistem sebagai unit-unit bertukar pesan antar unit dengan aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal nama use case. Aktor adalah abstraction dari orang atau sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Untuk mengidentifikasikan actor, harus ditentukan pembagian tenaga dan tugas-tugas yang berkaitan dengan peran pada konteks target sistem. Pelu dicatat bahwa actor berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki control terhadap use case. Asosiasi antara aktor dan use case, digambarkan dengan garis tanpa panah yang mengindikasikan siapa atau apa yang meminta interaksi secara langsungf dan bukannya mengindikasikan aliran data. Asosiasi
antara
aktor
dan
use
case
yang
menggunakan panah terbuka untuk mengindikasikan bila aktor berinteraksi secara pasif dengan sistem. Include, merupakan didalam use case lain (required) atau pemanggilan use case oleh use case lain, contohnya
adalah
pemanggilan
sebuah
fungsi
program. Extend, merupakan perluasan dari use case lain jika kondisi atau syarat terpenuhi. (Sumber : Pengenalan Dasar Diagram UML)
31
2.
Diagram Aktivitas (Activity Diagram) Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah system ataau proses bisnis. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram, yaitu : Tabel II.3. Simbol Activity Diagram Gambar
Keterangan Start point, diletakkan pada pojik kiri atas dan merupakan awal aktifitas. End point, akhir aktifitas. Activities, menggambarkan suatu proses/kegiatan bisnis. Fork (Percabangan), digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara paralel atau untuk menggabungkan dua kegiatan paralel menjadi satu. Join, (penggabungan) atau rake, digunakan untk menunjukkan adanya dekomposisi. Decision Points, menggambarkan pilihan untuk pengambilan keputusan, true, false.
Swimlane, pembagian activity diagram untuk menunjukkan siapa melakukan apa. (Sumber : Pengenalan Dasar Diagram UML)
32
3.
Class Diagram ( Diagram Kelas ) Merupakan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain dari suatu sistem. Class diagram secara khas meliputi Kelas (Class), Relasi, Associations, Generalizations dan Aggregation, Atribut (Attributes), Operasi (Operation/Method), Visibility, tingkat akses objek eksternal kepada suatu operasi atau atribut. Hubungan antar kelas mempunyaai keterangan yang disebut dengan multiplicity atau kardinaliti. Tabel II.4. Multiplicity Class Diagram Multiplicity 1 0..* 1..* 0..1 n..n
Penjelasan Satu dan hanya satu Boleh tidak ada atau 1 atau lebih 1 atau lebih Boleh tidak ada, maksimal 1 Batasan antaramempunyai arti minimal 2 Maksimum 4 (Sumber : Pengenalan Dasar Diagram UML)
4.
Diagram Urutan (Sequence Diagram) Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram yaitu :
33
Tabel II.5. Simbol Sequence Diagram Gambar
Keterangan Entity Class, merupakan bagian dari sistem yang berisi kumpulan kelas berupa entitas-entitas yang membentuk gambaran awal sistem dan menjadi landasan untuk menyusun basis data. Boundary Class, berisi kumpulan kelas yang menjadi interface atau interaksi antara satu atau lebih faktor dengan sistem, seperti tampilan formentry dan form cetak. Control Class, objek yang berisi logika aplikasi yang tidak memiliki tanggung jawab kepada entitas, contohnya adalah kalkulasi dan aturan bisnis yang melibatkan berbagai objek. Message, simbol mengirim pesan antar class. Recursive, menggambarkan pengiriman pesan yang dikirim untuk dirinya sendiri.
Activation, activation mewakili sebuah eksekusi operasi dari objek, panjang kotak ini berbanding lurus dengan durasi aktivitas sebuah operasi. Lifeline, garis titik-titik yang terhubung dengan objek, sepanjang lifeline terdapat activation. (Sumber : Pengenalan Dasar Diagram UML)