BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Menopause 1. Definisi Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti, “Men” dan “pauseis” adalah kata yunani yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya menstruasi secara alamiah yang biasanya terjadi dimulai usia 45 sampai 55 tahun. (Rebecca, 2007). 2. Gejala-gejala menopause Gejala-gejala psikologis pada wanita menopause adalah perasaan murung, kecemasan, kelelahan, susah tidur, gelisah, perasaan yang berubah-ubah, labilitas emosi, merasa tidak berdaya, dan sulit mengambil keputusan. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berkurangnya kadar esterogen. (Glasier & Gebbie, 2006). Gejala-gejala fisik pada wanita menopause adalah: a. Hot flashes terjadi akibat peningkatan aliran darah di dalam pembuluh darah, wajah, leher, dada dan punggung. Kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan. b. Alat genetalia meliputi liang senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi infeksi (infeksi kandung kencing, infeksi liang senggama), sehingga ketika melakukan hubungan seksual bisa timbul nyeri. 4
c. Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar). d. Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser). e. Peradangan kandung kemih dan vagina. f. Osteoporosis (pengeroposan tulang). Penurunan drastis kadar estrogen pada saat menopause berkaitan dengan penurunan drastis massa tulang. (Felicia Cosman, 2009). g. Penyakit jantung. Pada wanita menopause penurunan kadar estrogen mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol yang dapat menyebabkan penyakit jantung. (Levina S. Pakasi, 1996). h.
Perubahan fisik yang lain
Perubahan fisik lainnya antara lain perubahan distribusi lemak tubuh, yaitu pada wanita menopause lemak akan menumpuk pada pinggul dan perut. Perubahan tekstur kulit, kerutan kulit, dan terkadang disertai dengan jerawat. (Rebecca, 2007). A. Kolesterol Kolesterol adalah salah satu bentuk lemak yang secara alamiah terdapat dalam bahan makanan berasal dari binatang yang bagi tubuh manusia berguna untuk membangun sel, dan membentuk berbagai hormon. (Iman Soeharto, 2004). 1. Sintesa Kolesterol Kolesterol diproduksi dan dikendalikan oleh hati. Jumlah kolesterol yang diproduksi di dalam hati sekitar 75% dari jumlah
kolesterol dalam tubuh dan sisanya berasal dari makanan. Kolesterol yang disintesis itu diubah menjadi jaringan, hormon, dan vitamin yang beredar ke dalam tubuh melalui darah, namun ada juga kolesterol yang kembali ke dalam hati untuk diubah menjadi asam empedu dan garamnya. (Mangku Sitepoe, 1992). 2. Faktor yang meningkatkan kadar kolesterol darah Menurut Harrison’s dalam bukunya: Principle of Internal Medicine penyebab kenaikan kadar kolesterol darah dibagi menjadi beberapa macam antara lain : 1. Non reversible (faktor meningkat resiko, tetapi tidak dapat diubah) meliputi : a). Umur, semakin bertambah umur bertambah pula kadar kolesterol di dalam darah terutama pada umur 40 tahun ke atas yang memiliki resiko paling tinggi. b). Jenis kelamin, pada wanita setelah menopause kadar kolesterolny mulai meningkat yang diakibatkan oleh penurunan kadar hormon estrogen. c). Keturunan, peningkatan kadar kolesterol darah merupakan faktor genetika. 2. Reversible (faktor meningkat resiko, yang dapat diubah) meliputi : a). Perokok, merokok merupakan peringkat pertama dalam urutan terjadinya peningkatan kadar kolesterol. b). Tekanan darah tinggi, merupakan peringkat kedua dalam
peningkataan kadar kolesterol. 3. Potensial (tersedia dan siap beraksi, tetapi belum aktif) atau partial reversible a). Hiperlipidemia, kenaikan kadar lemak di dalam darah termasuk kolesterol dan jenis lemak lainnya. b). Hiperglikemia,
penderita
hiperglikemia
memiliki
resiko
peningkatan kadar kolesterol. c). Kadar rendah dari High Density Lipoprotein (HDL) Penurunan kadar HDL, akan menyebabkan kadar kolesterol di dalam darah meningkat. 4. Kemungkinan faktor lainnya a. Kurang olahraga Kurangnya
berolahraga
dapat
meningkatkan
kadar
kolesterol, karena dengan berolah raga dapat membakar lemak dalam tubuh menjadi air (keringat) dan karbondioksida (CO2). (Iman Soeharto, 2004). b. Bahan makanan Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil síntesis di dalam hati. Bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein, atau lemak. Jumlah yang disintesis bergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan. Kolesterol terdapat dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti hati, ginjal, dan telur, daging, susu, keju, udang dan kerang. Ikan dan daging ayam sedikit
sekali mengandung kolesterol. (Sunita Almatsier, 2004). C. Gambaran kadar kolesterol pada wanita menopause Wanita menopause akan mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh yang diakibatkan oleh adanya penurunan produksi hormon estrogen. Tingginya kadar kolesterol bisa disebut dengan Hiperkolesterolemia. (Arcole Margatan, 1996). Hormon estrogen pada wanita memiliki proteksi terhadap kadar kolesterol darah. Dalam hal ini esterogen meningkatkan kadar HDL dan merendahkan kadar LDL, meskipun angka total kolesterol relatif tinggi, seorang perempuan memiliki tingkat proteksi lebih baik dibandingkan dengan seorang lelaki dengan kadar total kolesterol yang sama. (Iman Soeharto, 2004). Penyebab utama meningkatnya kadar kolesterol karena terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak. Penimbunan kolesterol dapat dikurangi dengan mengatur pola makan dan berolah raga karena olah raga dapat membakar lemak dalam tubuh
menjadi air (keringat) dan
karbondioksida (CO2). (Iman Soeharto, 2004). D. Macam Metode Pemeriksaan Kolesterol Total 1. Metode reaksi Liberman – Burchard Prinsip : Kolesterol membentuk senyawa yang berwarna hijau kecoklatan yang intensif bila dicampur dengan acetyl (asam asetat anhidrat) dan sulfuric acid (asam sulfat pekat) pada suhu ruang. Tes ini sangat sensitif terhadap kelembaban.
2. Metode CHOD-PAP Prinsip : Kolesterol dan ester-esternya dibebaskan dari lipoprotein oleh detergen. Kolesterol-esterase menghidrolisa ester-ester dan H2O2 dibentuk dari kolesterol dalam proses oksidasi enzimatik oleh kolesterol oksidase. H2O2 bereaksi dengan 4-aminoantipyrine dan phenol dalam suatu reaksi yang dikatalisi oleh perioksidasi dan terbentuk quinominine yang berwarna. 3. Modifikasi Dari Reaksi ZAAK dan Modifikasi Dari Hyung Soyr Prinsip pemeriksaan : alkohol digunakan untuk mengendapkan protein dan membebaskan kolesterol dari esternya. Reaksi warna timbul dengan mereaksikan
kolesterol dengan ferri klorida. Warna yang timbul
ditentukan secara kolorimetri. (C.F. Wattimena, 1989)