5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Prosedur Evaluasi Kinerja Organisasi Langkah penting dalam suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, dalam hal ini kegiatan evaluasi kinerja organisasi yang membutuhkan data untuk dianalisis dengan alat-alat yang relevan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Cara umum dalam mengevaluasi kinerja organisasi dapat dilakukan dengan waktu tertentu misalnya setiap bulan atau periode lain yang lebih pendek waktunya seperti seminggu atau periode yang lebih lama. Tujuan organisasi dalam mengevaluasi kinerja adalah mengetahui semua pernyataan yang luas tentang apa yang akan dituju yang akan diwujudkan dalam organisasi, seperti memperoduksi produk unggul, menjadi market leader, mengolah usaha secara efektif dan memiliki teknologi unggul dan untuk menilai implementasi strategi suatu organisasi. Dalam proses suatu evaluasi kinerja organisasi pada umumnya memiliki tahap-tahapannya sendiri. Walaupun tidak selalu sama, tetapi yang lebih penting adalah bahwa proses sejalan dengan fungsi evaluasi kinerja itu sendiri. Menurut Husein Umar (2002 : 38) dipaparkan salah satu tahapan evaluasi kineja yang sifatnya umum digunakan antara lain :
Universitas Sumatera Utara
6
1. Menentukan apa yang akan dievaluasi Dalam organisasi, apa saja yang dapat dievaluasi, dapat mengacu pada program kerja organisasi. Disana banyak terdapat aspek-aspek yang kiranya dapat perlu dievaluasi. Tetapi, biasanya yang diperioritaskan untuk dievaluasi adalah hal-hal yang menjadi key-success factors-nya. 2. Merancang kegiatan evaluasi kinerja Sebelum evaluasi dilakukan, tentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan, tahap-tahap kinerja apa saja yang dilalui,dalam hal ini siapa saja yang akan dilibatkan, dan yang akan dihasilkan menjadi jelas. 3. Pengumpulan data Berdasarkan desain yang telah disiapkan, pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan efesien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampua. 4. Pengolahan dan analisa data Setelah data terkumpul, data tersebut diolah untuk dikelompokan agar mudah dianalisa dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai, sehinggga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. Selanjutnya, dibandingkan antara fakta dan rencana untuk menghasilkan gap. Besar gap akan disesuaikan dengan tolak ukur tertentu sebagai hasil evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
7
5. Pelapor hasil evaluasi Agar hasi evaluasi kinerja dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis dan diinformasikan baik secara lisan maupun tulisan. 6. Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Evaluasi kinerja merupakan salah satu bagian dari fungsi manajemen. Oleh karena itu, hasil evaluasi hendaknya dimanfaatkan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah manajemen, baik ditingkat strategi maupun di tingkat implementasi strategi. Dalam hal ini evaluasi kinerja dalam organisasi dapat dilihat dalam berbagai sisi salah satunya dari aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Kegiatan
menilai
atau
mengevaluasi
kinerja
perusahaan
akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan itu sendiri. Hasil dari penilaian kinerja ini akan dapat dijadikan sebagai umpan balik (feedback) bagi formulasi atau implementasi strategi. Jika terjadi penyimpangan, maka untuk menghindari agar tidak terjadi penyimpangan lagi perlu dilakukan perubahan, misalnya perubahan rencana atau kegiatannya termasuk pengendaliannya. Menurut Husein Umar (2002:36) Penilaian atau evaluasi merupakan suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah tercapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu fengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
8
Dari definisi di atas dapat dijelaskan : a. Suatu proses untuk menyediakan informasi, berarti bahwa kegiatan penilaian atau evaluasi membutuhkan data untuk dianalisis dengan alatalat yang relevan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, untuk menentukan laba perusahaan dibutuhkan data mengenai seluruh pendapatan dan seluruh pengeluaran kemudian dianalisis dengan perhitungan matematis sederhana, sehingga akan dihasilkan besar laba perusahaan b. Sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui ada selisih diantara keduaanya, berarti bahwa penilaian atau evaluasi dimaksutkan untuk membandingkan suatu kegiatan yang telah diselesaikan dengan yang seharusnya diselesaikan. Hasilnya apakah sesuai, di bawah standar, atau di atas standar yang telah ditentukan. Hal ini memerlukan tolak ukur tertentu, misalnya perkiraan suatu proyek yang sedang dikerjakan pada waktu
3 bulan akan selesai 75% dan pengeluaran
anggaran sebesar Rp. 1 Milyar. Kenyataannya protek baru diselesaikan 65% dan anggaran pengeluaran telah habis Rp. 1,2 Milyar, sehingga harus diputuskan hasil dari evaluasi terhadap perbedaan ini.
Universitas Sumatera Utara
9
B. Aspek Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Pada laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai suatu alat penguji bagi pembukuan. Akan tetapi untuk selanjutnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat penguji saja tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan dan menilai posisi keuanan suatu perusahaan, dimana hasil analisa tersebut pihakpihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan. Laporan keuangan juga sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu peruses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perisahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan dapat mengetahui keadaan keuangan dan posisi keuangan perusahaan dari laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh perusahaan. Pengertian laporan keuangan menurut ikatan Akuntansi Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan, 2002 : 2) : Laporan keuangan merupakan bagian dari peroses laporan keuangan. Laporan keuanganyang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lainya serta laporan penjelasan yang merupakan bagian itergral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk sekejul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan sekmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Dari definisi di atas kita dapat memilih bahwa laporan keuangan perusahan berisi daftar-daftar yang menunjukan posisi keuangan dan hasil usaha selama satu periode tertentu. Menurut Sofyan Safri Harahap (2002 : 117)
Universitas Sumatera Utara
10
”Laporan keuangan adalah suatu alat dengan mana informasi dikumpulkan dan diperoses dalam akuntansi keuangan yang dikomunikasikan secara periodic kepada para pemakainya”. Pemakaian keuangan meliputi investo, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditur usaha lainya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyaeakat. Manajemen
perusahaan
memikul
tanggung
jawab
utama
dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. Manajemen juga berkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses yang terhadap informasi manajemen dan keuangan tanbahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Laporan keuangan disusun dan disajikan minimal sekali dalam setahun untuk mengetahui sejumlah besar pemakai. Beberapa diantara pemakai ini memerlukan dan berhak untuk memperoleh informasi tambahan disamping yang tercakup di dalam laporan keuangan . namun demikian, banyak para pemakai yang hanya tergantung pada laporan keuangan sebagai sumber utama informasi keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan tersebut seharusnya disusun dan disajikan dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka.
2. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan utama laporan keuangan menurut Mas’ud Machfoez (1999 : 2) adalah “untuk menyediakan informasi keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan
Universitas Sumatera Utara
11
didalam mengambil keputusan ekonomi”. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan suatu badan usaha dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok interen perusahaan dan kelompok ekstern perusahaan. Kelompok interen perusahaanmerupakan orang-orang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan operasional perusahaan seperti pimpinan dan karyawan perusahaan. Sedangkan kelompok eksteren perusahaan merupakan kelompok yang tidak turut terlibat secara langsung dalam kegiatan operasional perusahaan, seperti pemilik perusahaan, kreditur, pelanggan, pemerintah dan masyarakat. Bagi
pengelola
perusahaan
atau
manajemen
perusahaan
dengan
mengetahui kondisi keuangan perusahaan pada periode yang lalu akan dapat dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan serta kebijakan untuk kemajuan perusahaan di masa yang akan datasing. Bagi pemilik perusahan sangat berkepentingan dengan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, sebab dengan informasi yang disajikan dalam laporan perusahaan dapat diramalkan kondisi perusahaannya pada masa yang akan datang, sehingga dapat dipertimbangkan langkah apa yang harus yang diambil terhadap kepemilikanya dalam perusahaan tersebut. Bagi kreditur dan calon kreditur perlu mempelajari atau menganalisa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk memberikan atau menolak pemberian kreditur kepada perusahan tersebut. Investor atau calon investor berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan agar lebih mudah mempertimbangkan dalam menginventasi modalnya
Universitas Sumatera Utara
12
diperusahaan tersebut. Bagi pemerintah dimana perusahaan itu beroperasi sangat berkepentingan dengan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan seperti Dirjen Pajak untuk menentukan jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (Standar Akuntansi Keuangan, 2002 : 4) tujuan dari laporan keuangan adalah sebagai berikut : a. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, suatu perusahaan yang bermaanfat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan erkonomi. b. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan dalam pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan. c. Laporan keuangan juga menujukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggunjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar dapat mereka mengambil keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup misalnya keputusan untuk menahan atau menjual inventasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia PSAK N0. 45 (2004 : 45) secara rinci tujuan dari laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai : a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi. b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih. c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu periode dan hubungan antara keduanya. d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman dan factor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya. e. Usaha jasa suatu organisasi.
Universitas Sumatera Utara
13
3. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Jenis-jenis laporan keuangan yang terdapat dalam Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK No. 45 (2004 : 4) mengharuskan Organisasi Nirlaba untuk menyediakan laporan lengkap yang meliputi laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan suatu kondisi ekonomi suatu perusahaan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakai sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menjelaskan mengenai laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan : a. Laporan Posisi Keuangan Menurut PSAK No. 45 (2004 : 10) menyatakan tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih dan informasi mengenai hubungan diantara unsure-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak-pihak lain untuk menilai :
Universitas Sumatera Utara
14
1. kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan 2. likuiditas,
fleksibilitas
keuangan,
kemampuan
untuk
memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal Dan lebih lagi laporan posisi keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih. Klasifikasi aktiva dan kewajiban pada posisi laporan keuangan menurut PSAK No. 45 (2004 : 12) menyatakan Laporan Posisi Keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut biasanya disajikan dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Sebagai contoh, organisasi biasanya melaporkan masing-masing unsur aktiva dalam kelompok yang homogen, seperti : a. kas dan setara kas b. piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain c. persediaan d. sewa, asuransi, dan jasa lainnya yang dibayar dimuka e. surat berharga/efek dan investasi jangka panjang f. tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap lainnya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa Kas atau aktiva lain yang dibatasi penggunaannya oleh penyumbang harus disajikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaannya.
Universitas Sumatera Utara
15
Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanent, terikat secara temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanent atau temporer diunkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. b. Laporan Aktivitas Menurut PSAK No. 45 (2004 : 19) menyatakan tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai : 1. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan aktiva bersih 2. hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain 3. bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program dan jasa, informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi, kreditur dan pihak lainnya untuk mengevaluasi kinerja dalam satu periode, menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa dan menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer Laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan.
Universitas Sumatera Utara
16
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanent, terikat temporer, dan tidak terikat dalam satu periode. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunanya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat. Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanent, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Dalah hal sumbangan terikat yang pembatasanya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lain (atau kewajiban) sebagai penambah atau pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali penggunaanya dibatasi. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aktiva bersih tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan dalam aktiva bersih, organisasi dapat mengklasifikasikan unsure-unsurnya menurur kelompok operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain. Informasi pendapatan dan beban menurut PSAK No. 45 (2004 : 21) menyatakan laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan investasi dapat disajikan secara neto dengan
Universitas Sumatera Utara
17
syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasehat investasi, diungkapkan atas catatan laporan keuangan. c. Laporan Arus Kas Menurut PSAK No. 2 (2004 : 3) menyatakan bahwa laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa sepan (future cash flow) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan perubahan yang sama. Menurut PSKA No. 45 (2004 : 12) Tujuan utama arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode. Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSKA No. 2 dengan tambahan sebagai berikut : 1. Aktivitas pendanaan yang terdiri dari : a. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaanya dibatasi untuk jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
18
b. Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaanya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment) c. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaanya untuk jangka panjang. 3. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas yang berupa sumbangan seperti bangunan atau aktiva inventasi d. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan adalah catatan mengenai laporan keuangan yang berhubungan dengan Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas.
4. Pengertian dan Manfaat Rasio Keuangan Salah satu cara untuk melakukan analisa keuangan adalah dengan cara mempelajari hubungan antara berbagai pos-pos dalam laporan keuangan. Hubungan antara pos-pos tersebut dinyatakan dengan angka yang disebut dengan rasio. Rasio-rasio ini penting bagi analisa interen maupun eksteren dalam menilai perusahaan dari laporan keuangan yang diumumkan oleh perusahaan. Menurut Djarwanto (2001:123) yang dimaksut dengan rasio analisis laporan keuangan adalah “suatu angka yang menunjukan hubungan antara suatu unsure dengan unsur lainya dalam laporan keuangan. Hubungan antara unsurunsur laporan keuangan tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana”.
Universitas Sumatera Utara
19
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001:253) “ rasio hanyalah alat yang dinyatakan dalam aritmatika term yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data financial” Analisa rasio keuangan merupakan alat yang penting dan berguna bagi manajer keuangan maupun pihak-pikah lain di luar perusahaan. Bagi manajer keuangan analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja yang telah dicapai perusahaan, yang pada giliranya dapat dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungsi perencanaan dan pengendalian. Weston (1981:74) mengatakan “ Financial ratio analysis implementation strategy basic to understanding and evaluating the reselt of bussines operations. It also provides a framework for financial planning and control” Berkaitan dengan pernyataan tersebut Weston menambahkan bahwa perencanan yang baik adalah kunci sukses manajer keuangan. Perencanaan keuangan itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai bentuk, namun yang terpenting adalah bahwa setiap perencanaan yang baik haruslah memperhitungkan kelemahan dan kekuatan yang ada dalam perusahaan. Kekuatan perusahaan harus dipahami agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sedangkan kelemahan harus diketahui agar dapat diperbaiki. Setelah melakukan analisis terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan, seorang manajer keuangan dapat membuat rencana kebutuhan sumber daya untuk masa yang akan datang sesuai dengan perkiraan dan angaran yang tersedia. Kekuatan dan kelemahan perusahaan ini dapat diketahui melalui analisis rasio-rasio keuangan perusahaan. Oleh karena itu suatu
Universitas Sumatera Utara
20
perencanaan khusus dibidang keuangan sebaiknya dimulai dengan melakukan analisis rasio keuangan. Pentingnya analisis rasio keuangnan juga digunakan untuk mendapatkan tolak ukur tertentu. Tolak ukur tersebut digunakan untuk membandingkan kinerja suatu perusahaan pada tahun-tahun tertentu dengan kinerja tahun-tahun sebelum dan sesudah atau membandingkan kinerja perusahaan lain dari industri yang sama. Selain digunakan oleh pihak interen perusahaan, analisis rasio keuangan juga sangat berguna untuk pihak di luar perusahaan dimasa yang akan datang. Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan usaha, untuk menganalisa kredit dan dalam analisis efek (saham dan obligasi). Dalam analisa kredit membantu manajer kredit menentukan dengan cepat perusahaanperusahaan mana yang sebaiknya segera diberikan kredit. Dalam analisis efek, analisis rasio keuangan dapat membantu calon investor melakukan penilaian potensi keuntungan perusahaan dalam jangka panjang. Gibson (1989:120) menekankan penggunaan analisis rasio keuangan dalam mengidentifikasikan perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu, menghitung besarnya perubahan tersebut, menganalisis keterkaitan antara perubahan tersebut, serta menyediakan alasan-alasan yang mendasari perubahan tersebut. Rasio keuangan memberikan dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting berkaitan dengan kesehatan keuangan perusahaan, antara lain : a. Bagaimana likuidasi perusahaan? likuadasi berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segenap hutang atau kewajiban dan
Universitas Sumatera Utara
21
mengkonversikan aktiva menjadi kas. Faktor ini jelas sangat penting bagi kreditur-kreditur perusahaan b. Apakah
manajemen
menghasilkan
cukup
keutungan
dari
aktiva
perusahaan? Karena tujuan utama pembelian aktiva adalah menciptakan keuntungan, analisis perlu memiliki pedoman atas tingkat keuntungan perusahan c. Bagaimana manajemen perusahaan membiayai investansi? keputusan ini mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat hasil bagi para pemegang saham umum. d. Apakah pemegang saham umum menerima laba yang cukup dari investasinya? Tugas manajer keuangan adakah memksimalkan nilai dari saham umum perusahaan dan bagian laba/keuntungan bagi para investor. Tingkat hasil itu sendiri merupakan pertimbangan pokok para investor dalam membeli saham perusahaan.
5. Jenis-jenis Rasio Keuangan Untuk mengukur kinerja keuangan PKBL di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat digunakan dengan menggunakan beberapa rasio, setiap rasio memiliki tujuan dan mengandung arti tertentu. Setiap rasio diukur dan diinterprestasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan. Berdasarkan sumber datanya darimana rasio tersebut dibuat, Bambang Riyanto (2001: 254) membedakan rasio-rasio itu menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Rasio neraca (balanced rations) yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca. Misalnya rasio lancer (current ratio), rasio cepat
Universitas Sumatera Utara
22
(quick ratio), rasio modal sendiri dengan hutang jangka panjang dari lain sebagainya. b. Rasio-rasio laporan rugi laba (income statement rations), yaitu rasio-rasio yang disusun dari laporan rugi laba. Misalnya rasio laba bruto dengan penjualan neto, operating ratio dan lain-lain. c. Rasio-rasio antar laporan (interrstatement rations) yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca maupun laba rugi. Misalnya rasio penjualan neto dengan aktiva usaha, rasio penjualan kredit dengan piutang rata-rata, rasio harga pokok penjualan dengan persediaan rata-rata dan lainya sebagainya. Namun dalam penganalisaan rasio keuangan yang terdapat pada PKBL menggunakan analisa komparatif atau yang lebih dikenal dengan sebutan analisa perbandingan. Menurut Sofyan Syafri Harahap (1999 : 227) menyatakan bahwa Analisa Perbandingan adalah teknik analisa laporan keuangan yang dilakukan dengan cara menyajikan laporan keuangan secara horizontal dan membandingkan antara satu dengan yang lain, dengan menunjukan informasi keuangan atau data lainnya baik dalam rupiah atau dalam unit. Teknik perbandingan ini juga dapat menunjukkan kenaikan dan penurunan dalam rupiah atau unit dan dalam persentase atau perbandingan dalam bentuk anka perbandingan atau rasio. Tujuan analisa perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahanperubahan berupa kenaikan atau penurunan pos-pos laporan keuangan atau data lainnya dalam dua atau lebih periode yang dibandingkan. Dalam melakukan analisis laporan keuangan teknik perbandingan ini, kita dapat membandingkannya dengan angka-anka keungan tahun lalu, angka laporan keuangan sejenis, rasio rata-rata industri, dan rasio normative sebagai standar perbandingan (yardstick). Perbandingan antar pos laporan keuangan dapat dilakukan melalui :
Universitas Sumatera Utara
23
1. Perbandingan dalam dua atau beberapa tahun (horizontal) yang dalam penelitian ini diambil laporan keuangan tahun 2005 dan dibandingkan dengan laporan keuangan tahun 2006 2. Perbandingan dengan perusahaan yang dianggap terbaik 3. Perbandingan dengan angka-angka industri yang berlaku (Industri Norm). 4. Perbandingan dengan budget (anggaran) 5. Perbandingan dengan bagian, divisi, atau seksi yang ada dalam perusahaan.
6. Keterbatasan Rasio Keuangan Meskipun analisa rasio keuangan dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat sehubungan dengan operasi dan keadaan keuangan perusahaan, namun di dalamnya terdapat masalah dan keterbatasan yang memerlukan kehati-hatian dan pertimbangan. Analisis rasio keuangan menurut Martin dan Keown (1999 : 511) memiliki keterbatasan sebagai berikut : a. Kadang-kadang sulit untuk menggolongkan sektor industri sebuah perusahaan bergerak di bidang macam sektor industri atau usaha. b. Anga rata-rata industri hanya merupakan taksiran kasar dan sangat umum sifatnya sehingga sebelum tentu cocok dijadikan bahan perbandingan secara spesifik. Dari keterbatasan analisis keuangan di atas dapat kita uraikan sebagai berikut : 1. Banyak perusahaan besar yang mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri yang berbeda pula dan dalam keadaan seperti ini sulit untuk mendapatkan rata-rata industri yang bisa digunakan sebgai
Universitas Sumatera Utara
24
bahan pertimbangan yang tepat. Hal ini cenderung membuat analisis rasio lebih berguna bagi perusahaan besar dengan banyak divisi yang berbedabeda. 2. Hampir semua perusahaan ingin berprestasi di atas rata-rata walaupun pada kenyataannya setengahnya akan berada dibawah dan setengahnya lagi diatas rata-rata, sehingga pencapaian prestasi rata-rata semata belumlah dapat dinyatakan baik. Bagi menargetkan prestasi tinggi patokan terbaik adalah perusahaan dengan rasio yang sangat baik. 3. Inflasi menyebabkan distorsi besar pada neraca. Nilai yang tercatat di neraca seringkali sangat berbeda dengan nilai sebenarnya. Lebih jauh lagi karena inflasi mempengaruhi baik beban penyusutan maupun biaya perusahaan dari tahun ketahun atau analisis komperatif atau perusahaanperusahaan pada usia yang berbeda harus diinterprestasikan secara cermat dan penuh dengan pertimbangan. 4. Faktor-faktor musiman juga yang menyebabkan ketimpangan pada analisis rasio. Misalnya, rasio perputaran persediaan bagi pabrik pengolah makanan akan sangat berbeda apabila angka persediaan persis seteh proses pengalengan selesai. Masalah ini dapat diperkecil dengan menggunakan persediaan bulanan rata-rata dalam menghitung persedian rata-rata. 5. Perusahaan dapat mengunakan teknik “window dressing” agar laporan keuangannya kelihatan lebih baik bagi analisis kredit. 6. Perbedaan praktek operasi dan akuntansi menyebabkan distoris dalam perbandingan. Seperti metode penilaian persediaan dan penyusutan dapat
Universitas Sumatera Utara
25
mempengaruhi laporan keuangan dank arena itu mendistorisasikan perbandingan diantara perusahaan. Jika sebagian besar aktiva jika dibandingkan dengan penjualan akan terlihat kecil karena aktiva lease besarnya tidak disaji di dalam neraca. Bersamaan dengan itu kewajiban lease mungkin tidak disajikan di dalam hutang, karena itu leasing biasa saja memperbagus rasio perputaran dan rasio hutang. 7. Sebenarnya sukar untuk menetapkan secara pasti apakah suatu rasio baik atau buruk. Misalnya, rasio lancar yang tinggi mungkin menujukan posisi likuiditas yang kuat, tetapi bisa juga menandakan adanya kas berlebih yang tentunya tidak baik yang menyebabkan terjadinya “iddle money” 8. Suatu perusahaan bisa mempunyai sejumlah rasio yang kelihatan baik sedangkan rasio lainnya jelek, sehingga sulit untuk mengatakan apakah keseluruhaan ini baik atau buruk. Akan tetapi, prosedur statistic dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh bersih dari serangkaian rasio.
C. Aspek operasional 1. Manajemen Dalam melaksanakan kegiatan operasional, PKBL harus mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dalam hal ini untuk penyediaan barang/jasa yang bermutu tinggi. khususnya pada usaha kecil agar menjadi tanggungan dan mandiri melalui pemaanfaatan dana dari bagian laba BUMN, usaha kecil yang merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dan memenuhi kreteria kekayaan bersih atau hasil penjualan.
Universitas Sumatera Utara
26
Manajemen PKBL itu sendiri berfungsi yaitu : a. Perencanaan (planning) Secara umum perencanaan meliputi aktivitas untuk mendefinisikan tujuan, menyusun anggaran, menetapkan strategi dan kebijakan peraturan dan peosedur serta mengkoordinasi seluruh aktivitas. Produk dari perencanaan adalah rencana. b. Implementasi (implementation) Implementasi adalah menjalankan atau melaksanakan seluruh rencana yang telah ditetapkan. Implementasi melingkupi berbagai aktivitas antara lain: pengorganisasian, menggerakan, memimpin, koordinasi, komunikasi dan sebagainya. c. Pengendalian (controlling) Pengendalian berarti memantau seluruh aktivitas untuk menjamin terlaksananya seluruh rencana dan melakukan tindakan koreksi apabila terjadi penyimpangan yang berarti. tahunan serta kepemilikan sebagaimana yang diatur dalam peraturan. Kemakmuran perusahaan diukur dari daya hidup atau hidup selama mungkin serta daya untuk tumbuh. Agar perusahaan dapat tumbuh maka perusahaan harus sehat. Kemakmuran pemilik perusahaan berarti pemilik perusahaan harus secara teratur dan meningkat menerima balas jasa dari modal yang mereka investasikan pada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
27
2. Organisasi Dalam melaksanakan kegiatan operasional, PKBL harus mempunyai tujuan dan sasaran yang sesuai dengan organisasi Pengertian organisasi menurut John M.Pififfner P. Sherwood organisasi adalah pola keadaan di mana sejumlah orang banyak mempunyai teman yang berhubungan langsung dengan semua yang lain, dan menangani tugas-tugas yang komples, menghubungkan mereka sendiri satu sama lain dengan sadar, peraturan dan pencapaian yang sistematis dari tujuan-tujuan yang saling disetujui. Berbicara tentang organisasi bukuanlah sekedar kumpulan orang dan pula bukan hanya sekedar pembagian kerja, karena pembagian kerja hanyalah salah satu asas organisasi. Salah satu asas tidaklah menjadi pengertian umum, atau denagn perkataan lain arti sebagian tidak dapat menjadi arti keseluruhan. Untuk pengertian organisasi yang pembagian kerja lebih tepat penggorganisasian. Penggorganisasian adalah serangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka menjadi wadah setiap kegiatan usaha dengan jalan membagi dan mengklompokan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan serta menetaapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja. Organisasi adalah sistem saling pengaruh antara orang dalam kelompok yang berkerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari definisi organisasi diatas dapat ditemukan adanya berbagai factor yang dapat menimbulkan organisasi, yaitu orang-orang yang berkerja sama dan tujuan tertentu. Factor tersebut tidak saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait merupakan suatu kebetulan. Maka dalam pengertian organisasi digunakan
Universitas Sumatera Utara
28
sebutan sistem yang berarti kebetulan dari berbagai faktor yang terkai dari berbagai faktor yang terkait oleh berbagai asas tertentu. Beberapa kelemahan dalam organisasi antara lain : a. jenjang organisasi yang terlalu panjang b. kemungkinan kekembaran fungsi c. satuan-satuan organisasi yang berbeda tujuan ditempatkan dalam satu kelompok d. adanya pejabat yang melapor kepada lebih dari seorang atasan e. pengankatan atau pemakayan pembantu yang salah f. terlalu banyak pejabat yang melapor kepada seorang kepala g. sebutan jabatan yang tidak jelas fungsinya h. satuan organisasi yang membawakan hanya satu satuan organisasi lainya padahal hanya seseorang i. satuan-satuan organisasi yang tidak seimbang fungsinya ditempatkan pada jenjang yang sama j. satuan organisasi dengan fungsi menyeluruh hanya ditempatkan di bawah satuan lain secara salah k. penanaman suatu fungsi yang tidak jelas
3. Kegiatan Operasional Dalam melaksanakan kegiatan operasional, PKBL harus mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai. secara umun adalah untuk meningkatkan kegiatan
usaha
kecil
dalam
memperoleh
laba
untuk
mempertahankan
Universitas Sumatera Utara
29
kelangsungan usaha kecil. Dengan adanya perencanaan, maka akan lebih efesien dalam penggunaan dana untuk membiayai kegiatan operasional PKBL, dan memudahkan untuk melakukan pengawasan, sehingga pemborosan dana dapat ditekan seminimal mungkin. Sebelum melakukan kegiatan operasional, PKBL terlebih dahulu menyusun suatu anggaran sebagai tolak ukur untuk pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
D. Aspek Administrasi 1. Pengertian Administrasi Administrasi berasal dari kata latin”ad + ministrare” yang mempunyai pengertian dalam bahasa Indonesia : membantu, melayani danmemenuhi. Pengertian administrasi menurut: Dr. Sondang Siagian, menyatakan administrasi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasional tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Herbert A simon, menyatakan sebagai berikut dalam pengertian yang luas, administrasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan dari kelompok orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan administrasi dalam PKBL yaitu semua proses yang ada dalam PKBL, dari yang membentuk unit Program Kemitraan dan Program Lingkungan dalam menyusun standard operating procedure dalam pelaksanaan program
Universitas Sumatera Utara
30
kemitraan dan program bina lingkungan dalam melakukan evaluasi dan seleksi atas kelayakan usaha dan menetapkan calon mitra binaan, hal ini kegiatan administrasinya harus jelas dalam melakukan pembukuan atas Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, hal ini harus jelas agar semua pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sistematis. Administrasi dalam PKBL dapat membantu penyusunan dan pengesahaan laporan yang terdiri dari laporan triwulan dan laporan tahunan yang memuat realisasi pelaksanaan PKBL yang dilihat dari wilayah binaan, yang terdiri dari sumber dana yang tersedia dan realisasi penggunaan dana sesuai dengan pelaksanaan PKBL, memuat perkembangan usaha mitra binaan.
2. Langkah-langkah dalam proses Administrasi Setelah mengetahui beberapa pengertian mengenai administrasi seperti yang diuraikan dalam kutipan-kutipan diatas, dan kesimpulan terakhir mengnai batasan administrasi, dapat ditarik langkah-langkah dalam proses administrasi antara lain bahwa : a. Administrasi merupakan rangkaian kegiatan penataan b. Kegiatan penataan itu dilakukan oleh sekelompok orang c. Administrasi merupakan usaha kerja sama dari sekelompok orang tersebut d. Usaha kerja sama itu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Keempat langkah-langkah dalam proses administrasi adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
31
1. Rangkaian Kegiatan Penataan Langkah-langkah pertama ini sekaligus merupakan suatu cirri yang membedakan kegiatan administrasi dengan kegiatan lainya yang juga dilakukan oleh sekelompok orang. Rangkaian kegiatan penataan ini terdiri dari beberapa kegiatan penataan. Penataan iniberupa merancangkan kegiatan-kegiatan secara harmonis dan mengendalikan pelaksanaan-pelaksanaan kerja dalam usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Penataan dan pelaksanaan untuk pencapaian tujuam-tujuan inilah administrasi. Selain itu kegiatan penataan bukan merupakan kegiatan substantive yang berhubungan dengan tercapainya tujuan pokok dari usaha kerja sama. Kegiatan penataan ini hanyalah menunjang agar kegiatan substantive terlaksana dengan baik. 2. Sekelompok Orang Yang dimaksud sekelompok orang dalam administrasi ini ialah kumpulan orang-orang yang batas jumlahnya paling sedikit dua orang, paling banyak tidak terbatas. Keteraturanya akan Nampak dalam satu hirarki atau susunan tertentu. Proses administrasi baru terjadi kalau yang melakukan adalah sekelompok orangorang lain. Jadi kalau ada dua orang manusia bersepakat berkerja sama dalam satu ikatan formal untuk mencapai suatu ikatan formal untuk mencapai sesuatu tujuan bersama, maka disini sudak timbul administrasi. Manusia menjadi unsure terpenting dalam administrasi yang lain manusia inilah yang mempunyai pikiran dan perasaan.
Universitas Sumatera Utara
32
3. Usaha Kerja Sama Yang dimaksut dengan usaha kerja sama di antara sekelompok orang dalam administrasi ialah suatu usaha yang dilakukan aleh dua orang atau lebih untuk suatu maksut tertentu, yang tidak akan bisa mengakibatkan suatu hasil kalau hanya dilakukan oleh salah seorang di antara mereka. 4. Tujuan Tertentu Yang dimaksd dengan tujuan dalam pengertian administrasi ialah, kebutuhan baik jasmani maupun rohani yang diperjuangkan dengan perbuatanperbuatan nyata agar dapat dipenuhi. Kebutuhan rohani dari administrasi antara lain pemberian jasa, misalnya suatu organisasi pendidikan, tujuan yang bercorak rohaniah ialah memberikan pelayanan pendidikan, pengajaran, penataran. Tujuan dalan usaha kerja sama sekelompok orang lain yang menentukan atau yang ikut terlibat menentukan antara lain : a. semua orang yang terlibat dalam usaha kerja sama atau dengan kata lain semua pegawai atau anggota sesuatu organisasi b. hanya sebagian saja dari orang-orang yang terlibat dalam usaha kerja sama. c. pihak luar organisasi kadang kala turun mempengaruhi, yakni dalam hal organisasinya. Demikianlah
yang
terkandung
dalam
langkah-langkah
peroses
administrasi dan dengan melihat, menganalisa dan meresapkan langkah-langkah tersebut, maka jelaslah bahwa administrasi tidak hanya sekedar pekerjaan membuat, mengirim dan menyimpan surat-surat tetapi lebih dari itu meliputi
Universitas Sumatera Utara
33
segenap peruses penyelenggaraan, penataan dan penyusunan pekerja-pekerja pokok sesuatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Komponen Administrasi Sebelum menguraikan tentang komponen administarsi secara keseluruhan, komponen administrasi merupakan bagian dari sesuatu kebetulan dalam terbentuknya adminstrasi. Delapan komponen didalam administrasi adalah : 1.
Organisasi Organisasi sebagian salah satu komponen administrasi yang menunjukan
adanya suatu proses penataan, pengaturan, penyusunan, pembagian kerja dari usaha kerja dari usaha kerja sama. Pengertian ini lebih tepat dinamakan pengorganisasian. Pengorganisasian ini adalah rangkaian dari aktiva-aktiva yang meliputi : a. penyusunan bentuk dan pola usaha kerja sama b. menggolong-golongkan tindakan yang harus dijalankan dalam kesatuankesatuan kerja tertentu c. menentukan tugas pekerja orang-orang yang tergabung dalam usaha kerja sama d. membagi-bagi wewenang masing-masing pelaksana e. menentukan jalinan hubungan kerja di antara mereka, serta seluruh perintah dan tanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
34
2. Manajemen Komponen kedua ini mempunya pengertian sebagai aktivitas menggerakan segenap orang dan mengarahkan semua fasilitas yang dipunyai oleh sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Aktivitas semacam ini sama dengan kegiatan memimpin usaha kerja sama sekelompok
orang
untuk
mencapai
tujuan
tertentu,
dan
melakukan
penyempurnaan baik bentuk organisasi maupun tata kerja usaha kerja sama tersebut. 3. Komunikasi Komponen
ketiga
administrasi
ini adalah
suatu
proses
tentang
penyampaian berita dari sumber berita dari sumber berita ke suatu tujuan tertentu, jadi komunikasi administrasi adalah suatu kegiatan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Ada berita warta b. Ada sumber berita c. dan terjadi dalam setiap usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Komunikasi semacam ini dapat dibedakan antara lain atas komunikasi administrasi tertulis dan komunikasi lisan. Demikianlah pengertian pokok komunikasi sebagai salah satu komponen administrasi. 4. Kepegawaian Komponen keempat ini dari administrasi ialak kepegawaian, merupakan suatu kegiatan yang mengurus tenaga kerja manusia, perician kegiatanya meliputi
Universitas Sumatera Utara
35
sejak mulai penerimaan, kemudian diikuti dengan penempatan, pembimbingan, peningkatan sampai dengan pemberhentian. Perincian kegiatan dari menerima sampai dengan memberhentikan tersebut dinamakan administrasi kepegawaian. 5. Keuangan Komponen kelima dari adminstrasi ini adalah mengenai uang atau biaya yang dinyatakan dengan uang. Dalam setiap usaha kerja sama kelompok orang uang merupakan komponen yang dapat membantu tercapainya sesuatu tujuan. 6. Perbekalan Suatu komponen yang mengurus barang-barang pebekalan dan mulai dari saat menentukan pemikiran beberapa besar dan banyaknya yang sibutuhkan, mengadakan atau menyediakan barang-barang tersebut di tempat, kemudian pemakaianya dinamakan administrasi perbekalan 7. Tata Usaha Komponen ketujuh dari administrasi ini adalah kegiatan yang bersasaran bahan-bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi, seorang pegawai tidak akan bisa melaksanakan sesuatu pekerjaan apabila ia tidak mendapat yang baik mengenai pekerjaan yang dilakukan. 8. Perwakilan atau Hubunan Masyarakat Komponen yang terkhir ini merupakan suatu aktivitas yang berusaha untuk menjaga hubungan baik atau jalinan baik antara organisasi yang satu dengan organisasi lainya. Hubungan yang baik ini dapat merupakan perwakilan dari sesuatu organisasi ke dalam organisasi yang lain. Itulah sebabnya hubungan masyarakat ini dapat pula disebut perwakilan
Universitas Sumatera Utara
36
Kegiatan yang pokok dalam hibungan masyarakat ini bagaimana caranya menjaga atau menjalin hubungan yang baik antara suatu organisasi dengan organisasi lainya. Karena hakekatnya suatu organisasi itu pun seperti manusia hidup ini tidak bisa hidup sendirian, membutuhkan kerjasama dengan pihak lain.
Universitas Sumatera Utara