ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pertu m b u h a n
kristal mer u p a k a n
persoalan
dalam sediaan suspensi parenteral terutama dalam lubang saat
serius melewati
jarum suntik dan rasa sakit yang ditimbulkan disuntikkan.
Hal
ini
terjadi
Juga
pada
pada
sediaan
Kortison Asetat dimana mempunyai kecenderungan y a n g
cukup
be sa r u nt uk mengalami pertumbuhan kristal. U mumnya sediaan suspensi bahan steroid disiapkan dengan mill
m e n g g i l i n g (grinding) bahan obat dalam suatu dengan
sangat dapat
sebagian dari cairan pensuspensi.
co cok
u n t u k h a m p i r semua
steroid,
ball
Cara
tetapi
ini tidak
d i t e r a p k a n untuk k o r t i s o n asetat. Formulasi sediaan
be nt uk
suspensi yang b a i k tergantung dari dari
faktor
yang
kompleks,
distandarisasi. be rm ac am
-
Pada
analisa
sehingga
faktor
sulit
sinar
X
m a c a m suspensi terlihat bahwa dengan m e d i a cair akan
dari
d ic ampur
satu
m e m b e n t u k kristal y a n g lebih b e s a r . (11)
untuk kristal
kristal
bi la
-
bergabung
kecil menjadi
Pertumbuhan
kristal tersebut, dapat menimbulkan perbedaan sifat fisis. Da la m obat
fo rmula sediaan
d a l a m b e n t u k k u r a n g stabil, dimana
termodinamik,
SKRIPSI
sediaan suspensi, digunakan
kelarutan
yang
lebih
memiliki
tinggij
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
dan
bahan energi juga
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8 berbeda
dalam
struktur, sifat, titik lebur,
densltas
,
kekerasan,- b entuk k r i s t a l , sifat optis dan elektris dengan bentuk
stabilnya.
sediaan
Mekanisme
pertumbuhan
suspensi, terjadi dalam 3 tahap
- Ta h ap P a da
kristal
dalam
evolusi,
yakni:
nukleasi. tahap
ini partikel mem b e n t u k
fasa
induk.
- T a h a p pertu m b u h a n inti nuklea. Dalam
tahap ini pertumbuhan inti diatur
oleh
fasa
ind uk dan disertai penghabluran partikel. - T a hap Pa d a
pema t a n g a n dispersi tahap
bentuk,
primer*
ini mulai terjadi
struktur,
ukuran
endapan,
perubahan
partikel,
agregasi,
pengelorapokkan dan penggumpalan. Proses
nukleasi
ini dapat digambarkan sebagai berikut:(6) A + A2 + Ai-1+
A A A
-> A2 A3 -> Ai
Dimana : A adalah "solute i
adal ah kumpulan partikel yang disebut
Se d a n g k a n
penyebab terjadinya
pertumbuhan
embrio.
kristal
tersebut, adalah: 1. Pen g e c i l a n ukuran partikel. Sesuai dengan persarnaan:
(8)
log S/So= 2^V/2.303 RTr
SKRIPSI
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
(1)
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9 dimana:
S
Sehingga
kel a r u t a n
dari
partikel
halus
So
kel a r u t a n dari partikel m u l a - mula
£
t e g a n g a n permukaan
dari
V
volume
R
k o n a t a n t a gas
r
jari - jari partikel.
partikel
molar
dengan ukuran partikel yang
lebih
kecil,
m a k a kel a r u t a n akan lebih besar, Hal ini akan amenimbulkan perbedaan k elarutan dengan bentuk kristal
semula,
s u persa t u r a s i
sehingga dari
akan
slstem
timbul
tersebut
keadaan dan
akan
m e n y e b a b k a n pert u m b u h a n kristal dari partikel . 2. P e m a k a i a n b e n t u k kristal yang tidak tepat.
(4,5)
k
P e m a k a i a n b e n t u k kristal yang metastabil, • m e n y e b a b k a n perubahan yang sangat cepat^dari
dapat bentuk
m e t a s t a b i l menjadi b e n t u k y a n g lebih stabil. Hal ini karena
bentuk
thermodinamika , yang
metastabil
memiliki
lebih besar
energi
dibanding
bentuk
stabilnya. Sesuai persamaan : R T In (S/So) =
: S
Kel a r u t a n dalam bentuk stabil
serbuk/
kurang
i
So A F
SKRIPSI
Kelarutan dalam bentuk kristal Pening ka tan jumlah energi termodinamika/ bebas
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10 Bahan
obat berbentuk kurang stabil meningkat,
meningkatkan akan
jumlah energi bebas,
berusaha
tersebut Terdapat
mengurangi
akan
sehingga
sistem.
energi
bebas
jumlah
dengan memperbesar So. beberapa
kemungkinan
untuk
pencegahan
pertumbuhan kristal baik secara thermodlnamlSTatau kinetis dalam
usaha untuk menghambat terjadinya penurunan
energi
termodinamikj yaitu: 1. Peningkatan viskositas.(5) Kecepatan pertumbuhan dan nukleasi ke stabil
dapat
menaikkan Terjadinya berhubungan media
ditekan.
viskositas efek
tersebut
Antara
lain
media
bentuk dengan
pensuspensi.
terjadi
kemungkinan
dengan viskositas yang
tinggi
dari
dimana akan menghambat proses difusi
yang
terjadi. Sesuai persamian: D= bT/6a,^) r dimana, D
Koefisien diffusi Tetapan Boltzman
b
Dari
SKRIPSI
(3)
T
: Suhu (dalam Kelvin)
^
: Viskositas
r
: jari - jari partikel
persamaan
(3)
terlihat
bahwa
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
koefisien
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11 difusi berbanding terbalik dengan viskositas. 2. Penambahan Surfaktan.(5) - Dengan yang
adanya surfaktan, inti terbentuk
kristal
kemungkinan
akan
atau bersatu dengan "micelles" dari
stabil melebur
surfaktan.
Dan ini akan menurunkan inti yang efektif dalam proses transformasi. - Adanya surfaktan akan menaikkan kelarutan bentuk sehingga
kurang stabil maupun
bentuk
baik
stabilnya
perbedaan kelarutan dapat
dikurangi,
dan keadaan supersaturasi dapat dicegah. 3. Penambahan polimer,(13,6,7) Penambahan
suatu
polivinilpirolidon kristal, Jala
akan
bahan
polimer
menghambat
seperti
pertumbuhan
karena akan membentuk struktur
sehingga
akan menghambat
seperti
pergerakan
dari
kristal. Mekanisme . kerja polimer
dapat
digambarkan /
sebagai berikut: (6,7)
SKRIPSI
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12 Dimana : A adalah kristal obat B adalah kristal dalam proses pertumbuhan G adalah inhibisi oleh polimer Proses polimer
yang
terjadi adalah
dengan
kompetisi
partikel obat
dalam
difusi bentuk
antara terlarut
untuk mencapai permukaan kristal. Jika kecepatan difusi polimer
relatif
pertumbuhan difusi
lambat terhadap
kristal,
dan
obat,
sebaliknya
polimer relatif lebih cepat
akan jika
terhadap
terjadi kecepatan partikel
obat dalam larutan, maka polimer akan membentuk semacam jala
untuk
menutupi
permukaan
kristal,
sehingga
terjadilah proses inhibisi.
SIFAT - SIFAT-BAHAN YANG DIPERGUNAKAN 1.KORTISON ASETAT (9,1,15,3)
21-asetoksi~17 -hidroksipregn-4-ene-3,11,20-trion C23 H30 06 Berat Molekul = 402,5 Serbuk kristal, berwarna putih, tak berbau, pertama - tama tak berasa kemudian pahit yang konstan. Mengandung 96,0
SKRIPSI
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13 104% kortison asetat murni. Tidak
tercampurkan
Bahan
pengoksidasi»
dalam
media
sangat sedikit larut dalam air (lbagian
dalam
alkali, asam mineral. Titik lebur = 240°C Kelarutan:
5000 bagian air)
i
larut pada 300 bagian Alkohol (20°C) larut pada 4 bagian Kloroform (20°C) larut dalam Aseton, Eter dan Hetanol. Dalam
menyiapkan sediaan agar cukup baik
dipakai
serbuk
yang ultra kecil. Stabilitas
kristal
:
berada
dalam
beberapa
bentuk
polimorf. Untuk
bahan obat yang baik dalam sediaan
dipilih
metastabil khususnya untuk sediaan suspensi, tetapi
bentuk harus
dicegah terjadinya pertumbuhan kristal. Penyimpanan : Terlindung dari cahaya. Pemakaian
: Sebagai hormon Adrenocortical (Hydrocortisone). Dipakai
untuk
menanggulangi
adrenocortical dan sebagai
kekurangan
antiinflamatory,
asma, arthritis, rematik dan
penanggulangan
disorder dari darah. Indikasi
SKRIPSI
Terjadi transitori dan relaps dengan
segera
ketika
tetapi
pengobatan dihentikan,
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
Akan
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14 dengan
pemberian
berlanjut
akan
menekan
sekresi endogenus pituitary. Efek samping: Oedema
gravitasi,
jantung
karena
ascites
dan
keseimbangan
kegagalan elektrolit
terganggu. Terjadi Cushing Syndrome. Kontraindikasi dan pencegahan: Diperhatikan pada penderita diabetes
dengan
insulin
peptic
karena
dapat
meningkatkan
ulceration.' Takaran Maksimum: Menurut Farmakope Indonesia edisi 111,1979 Untuk pemakaian intra muskulair,
Kemasan
:
- 150 ragram
untuk sekali
- 400 mgram
untuk sehari
Sediaan
injeksi suspensi 250 mg/10 ml,
500 mg/20 ml 2. POLIVINILPIROLIDON (9,13)
2 Pirolidion-l-etilen homopolimer 1 vinil-2-pirolidinon polimer (C6H9NO)n = 111,1 X n
SKRIPSI
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15 Adalah polimer sintetik, mengandung gabungan
l-vinil-2-pi
rolidlnon yang linier. Derajat
polimer bervar i a s i , sehingga
menghasilkan
i
bobot molekul yang bervariasi. Merupakan
serbuk
putih,
tak
berbau,
tak
berasa
dan
bersifat higroskopis. Kelarutan: Larut dalam air Larut dalam alkohol Larut dalam kloroform Larut dalam isopropilalkohol Tidak larut dalam aseton dan eter 5% larutan memberikan pH 3-7 Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat. Dipergunakan: Sebagai Suspending agent dan dispersing agent. Umumnya dipergunakan sampai konsentrasi 10 % Dipergunakan
untuk mengurangi iritasi,
cocok
untuk parenteral. Jenis pvp tergantung dari harga K, dimana harga K dihitung berdasarkan dengan
viskositas
ratio. Di pasaran
harga K yang bervariasi, dan untuk
terdapat
pvp
percobaan
ini
digunakan pvp K 30, dengan sifat - sifat sebagai berikut: PVP K30 -
Memiliki
BM 49.000 sehingga
diharapkan
lebih
banyak
dibutuhkan dibanding dengan BM yang lebih kecil Bersifat sebagai penambah viskositas dan polimer
SKRIPSI
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
PAULUS TOTOK LUSIDA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16 Be rs if at sebagai solubi l i s i n g agent
SKRIPSI
STUDI PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KRISTAL .......
PAULUS TOTOK LUSIDA