BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita Di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Penelitian oleh Ayu Ashari Nur tahun 2012 dengan judul ” Pengaruh Promosi Penjualan Pakaian Wanita Di Group Blackberry Messenger Terhadap Minat Beli Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin “ Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger dan factor-faktor yang mempengaruhi minat beli Mahasiswi Universitas Hasanuddin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2008,2009,2010, dan 2011. Besaran sampel yang digunakan yaitu 109 orang (survey langsung) dari total mahasiswa yaitu 147 orang. Teknik sampel yang digunakan yaitu sampling berstrata (stratified sampling). Pengumpulan data melalui kuesioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana. Dari hasil regresi linier sederhana diperoleh hasil bahwa pengaruh promosi penjualan pakaian wanita di group blackberry messenger tidak berpengaruh terhadap minat beli mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Hasanuddin. Factor-faktor yang mempengaruhi minat beli adalah potongan harga, gratis biaya pengiriman, kualitas produk, merk produk, serta model produk yang lebih update.
2.1.2 Pengaruh Durasi Dan Kuantitas Commercial Break Terhadap Minat Pemirsa Dalam Menonton Program Acara Opera Van Java Penelitian oleh Rizqia Ramadhani tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Durasi Dan Kuantitas Commercial Break Terhadap Minat Pemirsa Dalam Menonton Program Acara Opera Van Java ” Tujuan penelitian yaitu menjelaskan hubungan-hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya dan juga termasuk dalam penelitian confirmatory karena menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
pendekatan
conformatory,
dengan
melalui
dua
kegiatan
yaitu
mengelompokan data sejenis dalam suatu tabel dan menganalisis data dengan melakukan perhitungan-perhitungan menurut metode penelitian kuantitatif. Kesimpulannya yaitu durasi dan kuantitas commercial break memberikan hasi yang signifikan terhadap minat pemirsa dalam menonton program acara Opera Van Java (OVJ), sehingga manajemen TRANS7 perlu
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
memperhatikan factor-faktor yang berkaitan dengan durasi dan kualitas penayangan iklan yang muncul di program acara OVJ seperti durasi iklan, isi, tema, cerita, informasi iklan yang menarik. Jumlah iklan dan rating acara agar perhatian pemirsa tetap terjaga (konsisten) untuk menyaksikan OVJ.
2.1.3 Hubungan Kebiasaan Menonton Televisi Dan Minat Baca Siswa
Penelitian oleh Sulistyo Nur Ginanjar tahun 2011 dengan judul “Hubungan Kebiasaan Menonton Televisi Dan Minat Baca Siswa “ Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara kebiasaan menonton televisi dan minat baca siswa SD N Tamansari I Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, dan angket. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan stratifiet random sampling. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kebiasaan menonton televisi mempunyai hubungan yang sangat positif dan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap minat baca siswa SD N Tamansari I Yogyakarta. Hal tersebut ditunjukan dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,418 dan (p) signifikan 0,280 (lebih besar dari 0,005). Hasil dari penelitian ini merekomendasikan kepada pihak sekolah maupun orang tua untuk lebih memperhatikan minat baca siswa. Juga sebagai pengembangan perpustakaan agar memberikan waktu dan jam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
pembelajaran khusus dalam kurikulum sekolah agar siswa dapat memanfaatkan seoptimal mungkin sehingga siswa akan lebih terdorong minat bacanya.
Tabel 1.1 Perbandingan penelitian Terdahulu dengan penelitian yang aan dilakukan Penulis No 1
Peneliti
Judul penelitian
Tujuan penelitian
keterangan
Ayu Ashari
Pengaruh Promosi
Untuk mengetahui
Analisis kuantitatif
Nur
Penjualan Pakaian
pengaruh promosi
Jenis penelitian :
Wanita Di Group
penjualan pakaian
Blackberry
wanita di group
Messenger Terhadap
blackberry
Minat Beli
messenger dan
Sampel : 109 orang
Mahasiswi Ilmu
factor-faktor yang
Teknik sampling :
Komunikasi
mempengaruhi
sampling berstrata
Universitas
minat beli
(stratified sampling).
Hasanuddin
Mahasiswi
deskriptif Teknik pengumpulan data : kuesioner
Universitas Hasanuddin.
2
Rizqia
Pengaruh Durasi
Tujuan penelitian
Analisis kuantitatif
Ramadhani
Dan Kuantitas
yaitu menjelaskan
Teknik pengumpulan
Commercial Break
hubungan-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
data : kuesioner dan
10
Terhadap Minat
hubungan antara
Pemirsa Dalam
suatu variabel
Menonton Program
dengan variabel
regresi linier
Acara Opera Van
lainnya atau
berganda
Java
bagaimana suatu variabel
wawancara Metode analisis :
Pendekatan : conformatory
mempengaruhi variabel lainnya dan juga termasuk dalam penelitian confirmatory karena menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis 3
Sulistyo Nur
Hubungan
Untuk mengetahui
Analisis kuantitatif
Ginanjar
Kebiasaan
sejauh mana
Teknik pengumpulan
Menonton Televisi
hubungan antara
data : observasi,
Dan Minat Baca
kebiasaan
dokumentasi, dan
Siswa
menonton televisi
angket.
dan minat baca siswa SD N
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Teknik pengambilan sampel : stratifiet
11
Tamansari I
random sampling.
Yogyakarta.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah judul “ Pengaruh Tayangan Backpacker Terhadap Minat Mahasiswa Berwisata Ke Luar Negeri “. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Mahasiswa Universitas Mercubuana Yang Mengambil Program Studi Bahasa Inggris sebagai objek penelitian.
2.2 Kerangka Teori Kerangka teori adalah suatu uraian yang memuat pokok-pokok pikir yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi 2001:40). Dengan adanya kerangka teoritis tersebut, maka penulis akan mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitan. Dalam penelitian ini, penulis menggunaan teori-teori tentang:
2.2.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa Menurut
Mundel
(Moekijat,
1993:5),
komunikasi
adalah
penyampaian pikiran, pendapat, informasi dan sikap dengan berbicara, menulis atau memberi isyarat. Sedangkan Effendy (1993:11) mengemukakan, komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
kepada komunikan merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul di benaknya. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau merubah sikap, pendapat atau perilaku. Baik langsung maupun tidak langsung melalui media. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui efek komunikasi terhdap seseorang, yaitu kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.3 Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication muncil istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan dengan cara setepattepatnya asas pentramisian informasi serta pemebentukan opini dan sikap (Effendy, 2003:13). Dalam buku Ardianto (2004:7), Rakhmat merangkum defenisidefenisi komunikasi massa. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan sesaat.
3
Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Ilmu Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada Perss.
Moekijat. 1993. Manajemen Organisasi Evaluasi Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Produktifitas. Bandung : Mandar Maju. Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Ada beberapa bentuk komunikasi massa. Antara lain, televisi, radio, majalah, koran, buku dan film (Nuruddin, 2003:2) Dalam buku Severin dan Tankard (2007:4) perubahan teknologi baru menyebabkan perubahan defenisi komunikasi yang memiliki ciri: 1. Komunkiasi massa diarahkan kepada audience yang relatif besar, heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan sifatnya sementara. 3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya besar. 4
2.2.2 Teknologi Komunikasi Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi . menurut Rogers (Lubis 2005:42) mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai 4
Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Ardianto, Elvinaro, 2004. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekama Media. Nuruddin. 2003. Komunikasi Massa. Malang : Penerbit Cespur. Tankard, James W. 2007. Toeri Komunikasi. Jakarta : Buku Obor.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
“alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk memproses dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.” Demikian pesatnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai revolusi.
2.2.3 Program Televisi Tidak ada yang lebih penting dari acara atau program sebagai faktor yang paling penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan finansial suatu stasiun penyiaran radio dan televisi. Adalah program yang membawa audien mengenal suatu stasiun penyiaran. (morissan 2008 : 199) Kata “program” berasal dari bahasa Inggris programme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkain pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. (morissan 2008 : 200) Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran televisi. (morissan 2008 : 200)5
5
Lubis, Suardi. 2005. Sistem Komunikasi Indonesia. Medan :USU Press.
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
mengkonfirmasi dan investigasi bila dibutuhkan. Kreatifitas dalam menyusun narasi feature dapat berdasarkan imajinasi kreator berdasarkan selera namun tetap mengacu pada fakta yang ada di lapangan.6
2.2.4 Komunikasi Pariwisata Komunikasi
pariwisata
menjadi
sebuah
cara
untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan pariwisata kepada masyarakat luas. Terutama wisatawan yang menjadi target utamanya. Tersedianya layanan yang bermutu, objek dan atraksi wisata yang menarik, bagusnya fasilitas rekreasi dan hiburan yang tersedia, perlu dipromosikan sedemikian rupa sehingga dikenal oleh masyarakat luas. Dengan kata lain, wisatawan sebagai konsumen, yang hendak ditarik, harus diberitahu, objek dan atraksi yang ada harus diperkenalkan. Keinginan calon wisatawan harus didorong agar mereka mau dan ingin mengunjungi daerah tujuan wisata tertentu (Yoeti, 1983:333) Promosi kepariwisataan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan produk pariwisata dengan permintaan wisatawan, sehingga produk menjadi lebih menarik. Daya tariklah yang menjadi kata kunci dari sebuah upaya promosi pariwisata yang selalu dikemas dengan model yang dapat menjadi daya tarik bagi turis yang membeli. Kegiatan promosi ini merupakan suatu kegiatan yang intensif dengan mengadakan usaha untuk memperbesar daya tarik produk
6
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
terhadap calon konsumen. Konsumen dan permintaannya tidak digarap, namun produknya lebih disesuaikan dengan konsumen (Marpaung, 2002:103). 7 Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi kepariwisataan. Menurut William Albig, Komunikasi adalah proses pengoperan lambang–lambang berarti di antara individu. Untuk memahami komunikasi secara lebih jelas, sering digunakan paradigma Laswell. Dalam karyanya “The Structure and Function of Communication in society”, Laswell mengajukan suatu paradigma, yaitu who, say what to whom, in which channel, dan with what effect. Berdasarkan paradigm Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komuniikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Sedangkan kata pariwisata secara etimologis, berasal dari Bahasa Sansekerta. a. Pari berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar b. Wisata berarti perjalanan, bepergian. Jadi, kata pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar putar dari suatu tempat lain. Untuk memperjelasnya, maka dapat disimpulkan defenisi pariwisata adalah sebagai berikut (Yoeti, 1989:109): “ Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan pada suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,
7
Yoeti, Oka A. 1983. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa Marpaung Happy dan Herman Bahar. 2002. Pengantar Parawisata. Bandung : Alfabeta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
tetapi semata mata untuk menikmati perjalan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam” Robert Melntons bersama Shasikant Gupta juga mencoba mengungkapkan bahwa pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan serta daerah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan ini serta para pengunjung lainnya (dalam Pendit,1990:31). 8 Sedangkan yang dimaksud dengan wisatawan oleh G. A Schmoll (Yoeti,
1982:127)
adalah
individu
atau
kelompok
individu
yang
mempertimbangkan dan merencanakan tenaga beli yang dimiliki untuk perjalanan rekreasi dan belibur, yang tertarik pada perjalanan umumnya dengan motivasi perjalanan yang penah ia lakukan, menambah pengetahuan, tertarik dengan pelayanan yang diberikan oleh suatu Daerah Tujuan Wisata yang dapat menarik pengunjung di masa dating. Adapun cirri – cirri tentang seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan adalah : 1. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam. 2. Perjalanan itu hanya dilakukan hanya untuk sementara waktu. 3. Orang yang melakukan nya tidak mencari nafka di tempat atau di Negara yang dikunjungi.
8
Yoeti, Oka A. 1989. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. Pendit, Nyoman S. 1990. Ilmu Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
Dengan demikian dapat dijabarkan, komunikasi adalah proses penyampaian
maupun
pengoperan
pernyataan
ataupun
lambang-lambang
bermakna untuk diketahui seseorang, mengubah sikap atau prilaku seseorang kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat yang lain dengan maksud bukan untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut. Dari dua defenisi ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi pariwisata adalah suatu aktivitas manusia dalam menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah atau objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan. Beberapa jenis pariwisata yang telah dikenal, antara lain (Pendit, 1990:41) : a. Wisata Budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan ke tempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka. 9 b. Wisata Kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani. 9
Pendit, Nyoman S. 1990. Ilmu Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
c. Wisata Olaraga, Yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat atau olahraga. d. Wisata Komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengnjungi pameranpameran dan pekan raya yang besifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya. e. Wisata Industri, yaitu perjalanan yang dilkukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam keseluruh kompleks atau daerah perindustrian dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. f. Wisata Maritim atau Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan olahraga air, seperti danau, pantai atau laut. g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ketempat daerah atau cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestarianya dilindungi oleh undang-undang. h. Wisata Bulan Madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasanganpasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan. 10
10
Pendit, Nyoman S. 1990. Ilmu Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.2.5 Teori S-O-R S-O-R
adalah
singkatan
dari
Stimulus-Organism-Response.
Menurut Teori ini, organisme menghasilkan prilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya adalah keadaan internal organisme berfungsi menghasilkan respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta Pengukurannya” mengutip pendapat hovland, Janis, dan kellyyang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru, ada tiga variabel penting (Effendy, 2002:253) yaitu : a. Perhatian b. Pengertian c. Penerima Dari uraian di atas, maka proses komunikasi S-O-R dalam penelitian ini dapat digambarkan Sebagai berikut : (Effendy, 2002,253)11
11
Effendi, Onong Uchjana. 2002. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Grafik 3.1 Teori S-O-R
Organisme : 1. Perhatian Stimulus
2. Pengertian
Respon
3. Penerimaan
Jika substansi teori di atas dihubungkan dengan penelitian Pengaruh Tayangan Backpacker TVOne terhadap Minat Mahasiswa Mercu Buana yang Mengambil Mata Kuliah Bahasa Inggris Berwisata ke Luar Negeri, maka hubungannya dengan teori S-O-R dapat di kemukakan sebagai berikut: 1. Stimulus (pesan) yang dimaksud adalah isi (content) dari pihak yang melakukan komunikasi pariwisata, yaitu dalam penelitian ini adalah Program Siaran Backpacker TVOne. Meliputi pembawa acara, pilihan daerah kunjungan wisata hingga pengemasan acara secara keseluruhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2. Organism ( komunikasi ) yang menjadi sasaran adalah pemirsa TVOne yang dalam hal ini adalah Mahasiswa Mercu Buana yang Mengambil Mata Kuliah Bahasa Inggris. 3. Response ( efek ) Yang dimaksud adalah dampak dari program tayangan Backpacker TVOne terhadap Mahasiswa Mercu Buana. Meliputi keinginan berperilaku seperti pembawa acara, minat untuk mengunjungi daerah tujuan wisata yang ditayangkan serta sejumlah pengaruh lain yang dapat ditimbulkan setelah menonton tayangan program acara Backpacker TVOne.
http://digilib.mercubuana.ac.id/