5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemodelan Farmakokinetika Kompartemen Pemodelan persamaan kadar plasma obat sebagai fungsi waktu, πΆπ(π‘) umumnya diasumsikan pada dua macam model, yaitu model 1 kompartemen dan 2 kompartemen. Model tersebut berbeda-beda tergantung pada rute administrasi obat. Berikut model persamaan umum πΆπ(π‘) pada model 1 dan 2 kompartemen baik pada rute intravena dan per-oral (Shargel and Yu, 2005; Jambhekar and Breen, 2009; Koch, 2012). a.
Intravena model 1 kompartemen π· βπΎπ‘ π ππ πΆπ π‘ = π· β π΄ππ£ π βπΎπ‘ πΆπ π‘ =
atau b.
Intravena model 2 kompartemen πΆπ π‘ = π·
(Pers. 2)
Per-oral model 1 kompartemen πΆπ π‘ = π·
πΎπππ πΉ πΎπππ πΉ π βππ‘ β π βπΎπππ π‘ ππ ππππ β πΎ ππ ππππ β πΎ
(Pers. 3)
πΆπ π‘ = π· π΅ππ π βππ‘ β π΄ππ π βπΎπππ π‘
atau d.
π21 β πΌ βπΌπ‘ π21 β π½ βπ½π‘ π + π ππ π½ β πΌ ππ πΌ β π½
πΆπ π‘ = π· π΄ππ£ π βπΌπ‘ + π΅ππ£ π βπ½π‘
atau c.
(Pers. 1)
Per-oral model 2 kompartemen πΆπ π‘ = π·
atau
πΆπ π‘
π πππ πΉ π 21 βπΌ π πΉ π βπ½ π βπΌπ‘ + π ππππ βπ½21 πΌβπ½ π βπ½π‘ ππ π πππ βπΌ π½ βπΌ π πππ π πππ πΉ π πππ βπ 21 π βπ πππ π‘ ππ π πππ βπΌ π πππ βπ½ = π· π΄ππ π βπΌπ‘ + π΅ππ π βπ½π‘ β πΆππ π βπ πππ π‘
β (Pers. 4)
6
Selain pemodelan juga terdapat parameter-parameter farmakokinetika penting yang sering muncul pada data publikasi farmakokinetika pre-klinik maupun klinik. Berikut persamaan parameter farmakokinetika diantaranya (ket: 1k = 1 kompartemen; 2k = 2 kompartemen; i.v. = intravena; p.o. = per-oral): a. Kadar plasma mula-mula pada administrasi secara intravena (πΆπ(0)) π· ππ
1k, i.v.
πΆπ 0 = π΄ππ£ =
2k, i.v.
πΆπ 0 = π· π΄ππ£ + π΅ππ£
(Pers. 5) (Pers. 6)
b. Waktu paruh eliminasi obat (π‘1/2 ) 1k
π‘1/2 =
ln 2 πΎ
(Pers. 7)
2k
π‘1/2 =
ln 2 πΎ10
(Pers. 8)
c. Luas daerah dibawah kurva dari waktu 0 sampai π‘ satuan waktu setelah administrasi (π΄ππΆ0π‘ ) 1k, i.v. 2k, i.v.
1k, p.o.
π΄ππΆ0π‘ = π΄ππΆ
π΄ππΆ
π‘ 0
π΄ππΆ
π‘ 0
π‘ 0
(Pers. 9)
π·π΄ππ£ π·π΅ππ£ 1 β π βπΌπ‘ + 1 β π βπ½π‘ πΌ π½
(Pers. 10)
π·π΅ππ π·π΄ππ 1 β π βπΎπ‘ β 1 β π βπΎπππ π‘ πΎ πΎπππ
(Pers. 11)
=
=
π·π΄ππ£ 1 β π βπΎπ‘ πΎ
=
π·π΄ππ π·π΅ππ 1 β π βπΌπ‘ + 1 β π βπ½π‘ πΌ π½
2k, p.o.
(Pers. 12) π·πΆππ β 1 β π βπΎπππ π‘ πΎπππ
7
d. Luas daerah toal dibawah kurva (π΄ππΆ0β ) 1k, i.v. 2k, i.v.
π΄ππΆ
1k, p.o.
π΄ππΆ
2k, p.o.
π·π΄ππ£ πΎ
(Pers. 13)
π΄ππ£ π΅ππ£ + πΌ π½
(Pers. 14)
π΅ππ π΄ππ β πΎ πΎπππ
(Pers. 15)
π΄ππ π΅ππ πΆππ + β πΌ π½ πΎπππ
(Pers. 16)
π΄ππΆ0β =
π΄ππΆ
π‘ 0
β 0
π‘ 0
=π·
=π·
=π·
e. Volume distribusi kompartemen sentral (ππ ) 1k, i.v.
ππ =
π· πΎ π΄ππΆ
β 0
2k, i.v.
ππ =
πΉπ· πΎ π΄ππΆ
β 0
1k, p.o.
ππ =
2k, p.o.
ππ =
πΎ10
π· π΄ππΆ
β 0
πΎ10
πΉπ· π΄ππΆ
β 0
(Pers. 17)
(Pers. 18)
(Pers. 19)
(Pers. 20)
f. Volume distribusi steady state (ππ π ) πΎ12 π πΎ21 π
(Pers. 21)
πΆπ π½
(Pers. 22)
1k
πΆπ = πΎππ
(Pers. 23)
2k
πΆπ = πΎ10 ππ
(Pers. 24)
2k
ππ π = 1 +
g. Volume distribusi terminal (ππ½ ) 2k
ππ½ =
h. Klirens (πΆπ)
8
i. Waktu capai kadar plasma puncak (ππππ₯ ) 1k, p.o.
π‘πππ₯ =
1 πΎπππ ln πΎπππ β πΎ πΎ
(Pers. 25)
j. Tetapan laju intrakompartemen (πΎ12 dan πΎ21 ) π΄ππ£ π½ + π΅ππ£ πΌ π΄ππ£ + π΅ππ£
(Pers. 26)
π΄ππ π½(πΎπππ β πΌ) + π΅ππ πΌ(πΎπππ β π½) π΄ππ (πΎπππ β πΌ) + π΅ππ (πΎπππ β π½)
(Pers. 27)
2k, i.v.
2k, p.o.
πΎ21 =
πΎ21 =
2k
(Pers. 28)
πΎ12 = πΌ + π½ β πΎ21 β πΎ10
k. Tetapan laju eliminasi murni (πΎ10 ) 2k
πΎ10 =
πΌπ½ πΎ21
(Pers. 29)
l. Tetapan laju hibrida (πΌ dan π½) πΌ, π½ = 2k
1 2
πΎ10 + πΎ12 + πΎ21 (Pers. 30) Β±
πΎ10 + πΎ12 + πΎ21
2
β 4πΎ10 πΎ21
m. Karakter parameter dasar πΆπ(π‘) per-oral πΎπππ πΉ ππ ππππ β πΎ
(Pers. 31)
π΄ππ =
πΎπππ πΉ π21 β πΌ ππ πΎπππ β πΌ π½ β πΌ
(Pers. 32)
π΅ππ =
πΎπππ πΉ π21 β π½ ππ πΎπππ β π½ πΌ β π½
(Pers. 33)
1k, p.o.
π΄ππ = π΅ππ =
2k, p.o.
2k, p.o.
2k, p.o.
π΄ππ + π΅ππ = πΆππ =
πΎπππ πΉ πΎπππ β π21 ππ πΎπππ β πΌ πΎπππ β π½
(Pers. 34)
9
2.2. Prediksi Parameter Farmakokinetika Antar-Spesies 2.2.1. Alometri Sederhana (SA) Alometri merupakan pemodelan yang menghubungkan data fisiologis, anatomis, tingkah laku (Damuth, 2001), serta bentuk (Small, 1996) antar-spesies yang berubah seiring dengan meningkatnya ukuran spesies. Secara matematis, model alometri sederhana mengambil bentuk persamaan: π = ππ΅π π
(Pers. 35)
dimana π merupakan data spesies yang dibuatkan model alometri, π΅π merupakan berat badan, π merupakan koefisien alometri dan π merupakan eksponen alometri. Untuk memperoleh model linear dapat dilakukan dengan membuat hubungan loglog sebagai berikut: log π = log π + π log π΅π
(Pers. 36)
melalui model regresi linear diperoleh log π sebagai titik potong garis hubungan log π dan log π΅π pada sumbu π¦ dan π sebagai slope garis linear (Boxenbaum, 1982; Mordenti et al., 1991). Model alometri sederhana sering dimanfaatkan dalam membuat model parameter farmakokinetika antar-spesies, seperti: klirens (πΆπ), volume distribusi steady-state (ππ π ), volume distribusi terminal (ππ½ ), dan volume distribusi sentral (ππ ), dan kadar plasma puncak (πΆππππ₯ ) (Sinha et al., 2011; Bergh et al., 2011) πΆπ = ππ΅π π₯
(Pers. 37)
ππ½ = ππ΅π π¦
(Pers. 38)
ππ π = ππ΅π π§
(Pers. 39)
10
ππ = ππ΅π π
(Pers. 40)
πΆππππ₯ = ππ΅π π π·ππ ππ
(Pers. 41)
2.2.2. Alometri dengan Faktor Koreksi (CorA) Model SA sering memberikan hasil yang kurang akurat dalam menetapkan parameter farmakokinetika (Mordenti, 1986; Mahmood and Balian, 1996). Mahmood dan Balian (1996) melakukan perbaikan terhadap model SA dalam memprediksi πΆπ, ππ π , ππ½ , dan ππ . Model alometri terkoreksi (CorA) tersebut memberikan persamaan alometri dengan faktor pengoreksi, seperti: fraksi obat bebas dalam plasma (ππ’), umur maksimal spesies (ππΏπ), dan berat organ otak spesies (π΅ππ) (Mahmood and Balian, 1996). Model CorA ini telah digunakan pada publikasi Sinha et al (2011) dan Bergh et al (2011). Model parameter πΆπ antar-spesies dikerjakan dengan faktor koreksi berbeda tergantung pada nilai eksponen π₯ hubungan πΆπ dan π΅π dari model SA. Formula digunakan, yaitu: Jika harga π₯ < 0,7, maka: πΆπ = πβ²π΅π π₯β² ππ’
(Pers. 42)
πΆπ β ππΏπ = πβ²π΅π πβ² ππ’
(Pers. 43)
πΆπ β π΅ππ = πβ²π΅π π β² ππ’
(Pers. 44)
Jika harga 0,7 < π₯ < 1,0, maka:
Jika harga π₯ > 1, maka:
11
Prediksi harga volume distribusi dengan faktor koreksi dikerjakan sebagai berikut: ππ½ = πβ²π΅π π¦β² ππ’
(Pers. 45)
ππ π = πβ²π΅π π§β² ππ’
(Pers. 46)
(Bergh et al., 2011; Sinha et al., 2011) 2.2.3. Wajima Scale-up Wajima scale-up menyediakan formula untuk memprediksi πΆπ dan ππ π pada manusia menggunakan parameter πΆπ dan ππ π dari dua spesies hewan, tikus dan anjing. Prediksi ini juga memerlukan data fisiko-kimia obat/senyawa khusus untuk prediksi πΆπ senyawa/obat pada manusia. Berikut formula digunakan: log(πΆπΏππ’πππ ) = 0,433 β log(πΆπΏπππ‘ ) + 1,00 β log(πΆπΏπππ ) β 0,00627 β ππ + 0,189 β π»π β 0,00111 β log(πΆπΏπππ ) Γ ππ + 0,0000144 β ππ
(Pers. 47)
Γ ππ β 0,000400 β ππ Γ π»π β 0,707 log(ππ π ππ’πππ ) = 0,07714 β log(ππ π πππ‘ ) Γ log(ππ π πππ )
(Pers. 48)
+ 0,5147 β log(ππ π πππ ) + 0,5860 dimana MW dan Ha berturut-turut bobot molekul senyawa/obat dan jumlah atom penerima ikatan hidrogen (Wajima et al., 2002; Wajima et al., 2003; Wajima et al., 2004).
12
2.3. Prediksi Profil Kadar Plasma-Waktu Obat pada Manusia: Plot Dedrick Selain memprediksi parameter farmakokinetika antar-spesies, banyak penelitian juga dilakukan untuk memprediksi profil kadar plasma β waktu obat antar-spesies. Dedrick et al., (1970) melakukan penelitian terhadap profil kadar plasma-waktu metotreksat secara intravena pada 5 spesies mamalia. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa masing-masing kadar plasma dibagi dengan (dosis/BW), serta titik waktu masing-masing kadar dibagi dengan π΅π 0,25 dari masing-masing spesies akan menghasilkan profil kadar plasma-waktu baru (kadar plasma-waktu fisiologis) yang saling tumpang tindih. Model kadar plasma-waktu fisiologis tersebut adalah: π β ππ₯ππ =
ππππ πππ‘πππ π (πππ ππ /π΅π)
(Pers. 49)
π€πππ‘π’ π΅π 0,25
(Pers. 50)
π β ππ₯ππ =
Hal ini menjadi dasar prediksi profil kadar plasma-waktu dengan model plot Dedrick pada suatu spesies dengan mengalikan kembali (dosis/BW)y dan BWy-x spesies tersebut pada kadar plasma-waktu fisiologis. 2.3.1. Prediksi dengan Model Plot Dedrick-SA Model plot Dedrick ini menggunakan data eksponen dari SA dan diperlukan data π΅π hewan dan manusia. Berikut formula digunakan untuk tranformasi profil kadar plasma-waktu pada hewan menuju manusia. Transformasi waktu untuk manusia dari data hewan: π‘π = π‘π
π΅ππ π΅ππ
π¦βπ₯
13
π‘π = π‘π
π΅ππ π΅ππ
π₯βπ¦
(Pers. 51)
Transformasi kadar plasma andrografolid untuk manusia dari data hewan: π·π π΅ππ πΆππ = πΆππ π·π π΅ππ πΆππ =
π¦
πΆππ π·π
π΅ππ π¦
π·π
π΅π π
(Pers. 52)
dimana πΆπ, π‘, π΅π, π₯, dan π¦ berturut-turut kadar plasma, waktu, berat badan, eksponen prediksi πΆπ dengan simple alometry, dan eksponen prediksi ππ½ dengan SA. Subskrip π dan π berturut-turut menunjukkan parameter manusia dan hewan (Bergh et al., 2011). Untuk memperoleh prediksi parameter farmakokinetika manusia, akan diperlukan proses fitting transformasi langsung kadar-waktu manusia dari data hewan. Hal ini akan menghasilkan model parameter yang kedekatannya diukur secara statistik yang nilainya tergantung pada kedekatan profil kadar plasmawaktu parameter hasil fitting dengan profil yang diamati. Untuk menghindari penyimpangan/error, maka lebih baik tranformasi dimulai langsung dari parameter farmakokinetika hewan manuju manusia. Data model farmakokinetika pre-klinik untuk model kompartemen paling banyak berada dalam model 1 dan 2 kompartemen. Parameter yang ditranformasi meliputi semua parameter dalam model kadar plasma sebagai fungsi waktu. Formula untuk transformasi parameter tersebut ditetapkan melalui turunan berikut:
14
Tranformasi untuk model 1 kompartemen: πΆππ π‘ = π·π
1 π βπΎπ π‘π ππ π
π¦
1 π·π π΅ππ πΆππ π‘ = π·π πππ π·π π΅ππ
exp β πΎπ
π¦
1 π΅ππ πΆππ π‘ = π·π πππ π΅ππ
π΅ππ π΅ππ
exp β πΎπ
π΅ππ π΅ππ
π₯βπ¦
π‘π
π₯βπ¦
π‘π
Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan model dibawah ini. 1 exp βπΎπ π‘π ππ π
πΆππ π‘ = π·π
Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 1 kompartemen manusia dari data hewan dengan Dedrick-SA, yaitu: 1 1 π΅ππ = ππ π ππ π π΅ππ π΅ππ π΅ππ
πΎπ = πΎπ
π¦
(Pers. 53)
π₯βπ¦
(Pers. 54)
Transformasi untuk model 2 kompartemen: πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π π βπΌ π π‘π + π΅ππ£π π βπ½π π‘π πΆππ π‘ π·π π·π
π΅ππ π¦ π΅π π
πΆππ π‘ = π·π
= π·π π΄ππ£π exp βπΌπ
π΄ππ£π
πΆππ π‘ = π·π
π·π π΅ππ π·π π΅ππ
π¦
π΅ππ π΅ππ
π¦
π΄ππ£π
π΅ππ π΅ππ
π₯βπ¦
π΅ππ π΅ππ
π₯βπ¦
exp β πΌπ
π΅ππ π΅ππ
π₯βπ¦
exp β πΌπ
π‘π + π΅ππ£π exp βπ½π
π‘π + π΅ππ£π π‘π + π΅ππ£π
π·π π΅ππ π·π π΅ππ π΅ππ π΅ππ
π΅ππ π΅ππ
π¦
exp β π½π
π¦
exp β π½π
π΅ππ π΅ππ
π΅ππ π΅ππ
π₯βπ¦
π‘π π₯βπ¦
π‘π
π₯βπ¦
π‘π
Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan model dibawah ini.
15
πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π exp(βπΌπ π‘π ) + π΅ππ£π exp βπ½π π‘π Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 2 kompartemen manusia dari data hewan dengan Dedrik-SA, yaitu: π¦
π΄ππ£π = π΄ππ£π
π΅ππ π΅ππ
π¦
π΅ππ£π = π΅ππ£π
π΅ππ π΅ππ π₯βπ¦
πΌπ = πΌπ
π΅ππ π΅ππ
π₯βπ¦
π½π = π½π
π΅ππ π΅ππ
(Pers. 55)
(Pers. 56)
(Pers. 57)
(Pers. 58)
2.3.2. Prediksi dengan Model Plot Dedrick-CorA Model plot Dedrick ini menggunakan data eksponen dari SA yang dikoreksi berdasarkan harga eksponen hasil SA data πΆπ (π₯) dan diperlukan data π΅π hewan dan manusia. Berikut formula digunakan untuk tranformasi profil kadar plasmawaktu pada hewan menuju manusia. Transformasi waktu untuk manusia dari data hewan: Jika harga π₯ < 0,7, maka: π‘π = π‘π
π΅ππ π΅ππ
π¦β²βπ₯β²
(Pers. 59)
Jika harga 0,7 < π₯ < 1,0, maka: π‘π = π‘π
ππΏππ π΅ππ ππΏππ π΅ππ
π¦β² βπβ²
(Pers. 60)
16
Jika harga π₯ > 1, maka: π΅πππ π΅ππ π‘π = π‘π π΅πππ π΅ππ
π¦ β² βπ β²
(Pers. 61)
Transformasi kadar plasma untuk manusia dari data hewan: π·π ππ’π π΅ππ πΆππ = πΆππ . π·π ππ’π π΅ππ
π¦β²
(Pers.62)
dengan πΆπ, π‘, π΅π, (π₯β², πβ², π β²) dan π¦β² berturut-turut kadar plasma, waktu, berat badan, eksponen prediksi πΆπ dengan CorA, dan eksponen prediksi ππ½ dengan CorA. Subskrip π dan π berturut-turut menunjukkan parameter manusia dan hewan (Bergh et al., 2011). Model ini juga perlu dilakukan transformasi dari parameter dalam model kadar plasma sebagai fungsi waktu. Berikut sampel turunan formula untuk model Dedrick-CorA jika harga π₯ > 1: Tranformasi untuk model 1 kompartemen: πΆππ π‘ = π·π πΆππ π΅ππ π¦β²
π·π ππ’ π π·π ππ’ π
πΆππ = π·π
= π·π
1 π βπΎπ π‘π ππ π
1 π΅πππ π΅ππ exp βπΎπ ππ π π΅πππ π΅ππ
π β²βπ¦β²
π‘π
π΅π π
1 π·π ππ’π π΅ππ πππ π·π ππ’π π΅ππ
1 ππ’π π΅ππ πΆππ = π·π πππ ππ’π π΅ππ
π¦β²
π¦β²
exp β πΎπ
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π΅πππ π΅ππ exp β πΎπ π΅πππ π΅ππ
π β²βπ¦β²
π‘π
π β²βπ¦β²
π‘π
Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan model dibawah ini.
17
πΆππ π‘ = π·π
1 exp βπΎπ π‘π ππ π
Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 1 kompartemen manusia dari data hewan dengan Dedrick-SA, yaitu: 1 1 ππ’π π΅ππ = πππ ππ π ππ’π π΅ππ π΅πππ π΅ππ πΎπ = πΎπ π΅πππ π΅ππ
π¦β²
(Pers. 63)
π β²βπ¦β²
(Pers. 64)
Transformasi untuk model 2 kompartemen: πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π π βπΌ π π‘π + π΅ππ£π π βπ½π π‘π πΆππ π·π ππ’ π
π΅ππ
π·π ππ’ π
π΅π π
πΆππ = π·π πΆππ = π·π
= π·π π΄ππ£π exp βπΌπ
π¦β²
π΄ππ£π
π·π ππ’π π΅ππ π·π ππ’π π΅ππ
π΄ππ£π
ππ’π π΅ππ ππ’π π΅ππ
π¦β²
exp βπΌπ
π¦β²
exp β πΌπ
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π β²βπ¦β²
π‘π + π΅ππ£π exp βπ½π
π β² βπ¦ β²
π‘π + π΅ππ£π
π·π ππ’π π΅ππ π·π ππ’π π΅ππ
π‘π + π΅ππ£π
ππ’π π΅ππ ππ’π π΅ππ
π β²βπ¦β²
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π¦β²
exp βπ½π
π¦β²
exp β π½π
π β²βπ¦β²
π‘π
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π β²βπ¦β²
π‘π
π β²βπ¦β²
π‘π
Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan model dibawah ini. πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π exp(βπΌπ π‘π ) + π΅ππ£π exp βπ½π π‘π Maka, formula transformasi untuk prediksi parameter i.v. model 2 kompartemen manusia dari data hewan dengan Dedrik-SA, yaitu: ππ’π π΅ππ π΄ππ£π = π΄ππ£π ππ’π π΅ππ
π¦β²
ππ’π π΅ππ π΅ππ£π = π΅ππ£π ππ’π π΅ππ
π¦β²
πΌπ = πΌπ
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
(Pers. 65)
(Pers. 66)
π β²βπ¦β²
(Pers. 67)
18
π½π = π½π
π΅πππ π΅ππ π΅πππ π΅ππ
π β²βπ¦β²
(Pers. 68)
Dengan cara yang sama, untuk harga π₯ < 0,7 diperoleh formula transformasi parameter: Tranformasi untuk model 1 kompartemen: 1 1 ππ’π π΅ππ = πππ ππ π ππ’π π΅ππ πΎπ = πΎπ
π΅ππ π΅ππ
π¦β²
(Pers. 69)
π₯β²βπ¦β²
(Pers. 70)
Tranformasi untuk model 2 kompartemen: ππ’π π΅ππ ππ’π π΅ππ
π¦β²
ππ’π π΅ππ π΅ππ£π = π΅ππ£π ππ’π π΅ππ
π¦β²
π΄ππ£π = π΄ππ£π
π₯β²βπ¦β²
πΌπ = πΌπ
π΅ππ π΅ππ π΅ππ π΅ππ
π₯β²βπ¦β²
π½π = π½π
(Pers. 71)
(Pers. 72)
(Pers. 73)
(Pers. 74)
Dengan cara yang sama, untuk harga 0,7 < π₯ < 1 diperoleh formula tranformasi parameter: Tranformasi untuk model 1 kompartemen: 1 1 ππ’π π΅ππ = πππ ππ π ππ’π π΅ππ ππΏππ π΅ππ πΎπ = πΎπ ππΏππ π΅ππ
π¦β²
(Pers. 75)
πβ²βπ¦β²
(Pers. 76)
19
Tranformasi untuk model 2 kompartemen: ππ’π π΅ππ ππ’π π΅ππ
π¦β²
ππ’π π΅ππ π΅ππ£π = π΅ππ£π ππ’π π΅ππ
π¦β²
π΄ππ£π = π΄ππ£π
(Pers. 77)
ππΏππ π΅ππ πΌπ = πΌπ ππΏππ π΅ππ
πβ²βπ¦β²
ππΏππ π΅ππ ππΏππ π΅ππ
πβ²βπ¦β²
π½π = π½π
(Pers. 78)
(Pers. 79)
(Pers. 80)
2.4. Prediksi Profil Kadar Plasma-Waktu Obat pada Manusia: Css-MRT Metode ini dikerjakan dengan terlebih dahulu membuat profil kadar plasmawaktu yang dinormalisasi (normalized curve) terhadap sekumpulan data farmakokinetika hewan melalui pembagian kadar plasma (sumbu π¦) dibagi dengan kadar plasma steady-state (πΆπ π ) dan profil waktu (sumbu π₯) dibagi dengan mean time residence (MRT) dari masing-masing spesies. Kurva ternormalisasi dari masing-masing spesies diamati. Secara ideal, kurva ternormalisasi dari tiap spesies akan saling tumpang tindih atau mirip saat diplot bersama. Transformasi profil menuju kadar plasma-waktu manusia selanjutnya dikerjakan dengan mengalikan πΆπ π manusia dengan kadar plasma kurva ternormalisasi dan mengalikan MRT manusia dengan tiap titik waktu dari kurva ternormalisasi. Parameter Css dan MRT manusia diperoleh melalui prediksi, baik dengan SA. CorA maupun dengan Wajima scale-up (Wajima et al., 2004; Bergh et al., 2011). Berdasarkan uraian ini, setelah memprediksi harga πΆπ dan ππ π manusia maka
20
tranformasi profil kadar plasma-waktu dari data hewan menuju manusia adalah sebagai berikut: π‘π = π‘π
ππ
ππ ππ π π /πΆππ = π‘π ππ
ππ ππ π π /πΆππ
π‘π = π‘π
ππ π π /πΆππ ππ π π /πΆππ
(Pers. 81)
Sedangkan, untuk transformasi kadar plasma, yaitu: πΆππ = πΆππ
πΆπ π π π·π /ππ π π = πΆππ πΆπ π π π·π /ππ π π
πΆππ =
πΆππ π·π /ππ π π
(Pers. 82)
π·π /ππ π π
Menggunakan kedua formula ini diturunkan persaman utnuk transformasi parameter dalam persamaan kadar plasma sebagai fungsi waktu: Tranformasi untuk model 1 kompartemen: πΆππ π‘ = π·π πΆππ π‘ π·π /ππ π π
= π·π
π·π /ππ π π
πΆππ π‘ = π·π
1 π βπΎπ π‘π ππ π
1 ππ π π /πΆππ exp βπΎπ π‘ ππ π ππ π π /πΆππ π
1 π·π /ππ π π ππ π π /πΆππ exp βπΎπ π‘ ππ π π·π /ππ π π ππ π π /πΆππ π
πΆππ π‘ = π·π
1 ππ π π ππ π π /πΆππ exp βπΎπ π‘ ππ π ππ π π ππ π π /πΆππ π
Persamaan diatas merupakan hasil transformasi kadar plasma sebagai fungsi waktu untuk manusia (dari data hewan) yang secara teoritis equivalen dengan model dibawah ini. πΆππ π‘ = π·π
1 π βπΎπ π‘π ππ π
21
Sehingga parameter i.v. model 1 kompartemen untuk manusia diperoleh: 1 1 ππ π π = πππ πππ ππ π π πΎπ = πΎπ
(Pers. 83)
ππ π π /πΆππ ππ π π /πΆππ
(Pers. 84)
Tranformasi untuk model 2 kompartemen: πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π π βπΌ π π‘π + π΅ππ£π π βπ½π π‘π πΆππ π‘ π·π /ππ π π
= π·π π΄ππ£π exp βπΌπ
π·π /ππ π π
πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π
π·π /ππ π π π·π /ππ π π
ππ π
ππ π π /πΆππ ππ π π /πΆππ π‘π + π΅ππ£π exp βπ½π π‘ ππ π π /πΆππ ππ π π /πΆππ π ππ π /πΆπ
exp βπΌπ ππ π π /πΆππ π‘π + π΅ππ£π π
π
ππ π /πΆπ
π·π /ππ π π π·π /ππ π π
ππ π /πΆπ
exp βπ½π ππ π π /πΆππ π‘π
ππ π
π
π
ππ π /πΆπ
πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π ππ π π exp βπΌπ ππ π π /πΆππ π‘π + π΅ππ£π ππ π π exp βπ½π ππ π π /πΆππ π‘π π
π
π
π
π
π
πΆππ π‘ = π·π π΄ππ£π exp(βπΌπ π‘π ) + π΅ππ£π exp βπ½π π‘π Parameter i.v. model 2 kompartemen untuk manusia dari data hewan adalah: π΄ππ£π = π΄ππ£π
ππ π π ππ π π
(Pers. 85)
π΅ππ£π = π΅ππ£π
ππ π π ππ π π
(Pers. 86)
πΌπ = πΌπ
ππ π π /πΆππ ππ π π /πΆππ
(Pers. 87)
π½π = π½π
ππ π π /πΆππ ππ π π /πΆππ
(Pers. 88)
2.5. Prediksi Bioavailabilitas Absolut Data farmakokinetika suatu obat/senyawa pada sebagian besar penelitian lebih banyak memberikan profil farmakokinetika rute per-oral baik pada hewan
22
maupun manusia. Klirens oral (πΆπ/πΉ) merupakan salah satu parameter penting dalam model farmakokinetika per-oral. Hal ini menyebabkan perlunya prediksi terhadap bioavailabilitas absolut (πΉ) suatu obat secara per-oral guna menetapkan harga klirens (πΆπ) termasuk parameter lainnya. Pada studi oleh Mahmood (2000), melakukan pendekatan harga bioavailabilitas absolut dengan beberapa metode yang
berbeda,
salah
satunya
dengan
pendekatan
alometri
hubungan
bioavailabilitas absolut dengan berat badan. metode tersebut dikerjakan dengan data πΆπππ£ (πΆπ), πΆπππ (πΆπ/πΉ), berat badan (π΅π) dan laju alir hepatik (π) menggunakan persamaan dibawah ini (Mahmood, 2000): (Pers. 89) πΆπ/πΉ = π’π΅π π£ πΉ = πΆπππ£ /πΆπππ (Pers. 90) πΆπππ£ (Pers. 91) πΉ =1β π π πΉ= (Pers. 92) π + πΆπππ πΉ juga dapat diperoleh dengan menurunkan formula kadar plasma sebagai fungsi waktu secara matematis. Pada model 1 kompartemen diperoleh persmaaan: πΆπ π‘ =
πΉ=
ππππ πΉπ·ππ (π βππ‘ β π βπ πππ π‘ ) ππ ππππ β π πΆπ π‘ ππ ππππ β π ππππ π·ππ (π βππ‘ β π βπ πππ π‘ )
Syarat untuk memperoleh πΉ minimal harus diketahui satu titik harga hubungan π‘ dan πΆπ(π‘). Apabila diketahui πΆππππ₯ manusia pada dosis π·ππ dicapai pada waktu ππππ₯ , diperoleh persamaan: πΉ=
πΆππππ₯ ππ ππππ β π ππππ π·ππ (π βπππππ₯ β π βπ πππ ππππ₯ )
(Pers. 93)
23
Dengan cara yang sama juga diperoleh model persamaan penetapan πΉ pada model 2 kompartemen: πΉ=
πΆππππ₯ ππ /ππππ π·ππ π 21 βπΌ π πππ βπΌ π½ βπΌ
π βπΌππππ₯
+
π 21 βπ½ π πππ βπ½ πΌ βπ½
π βπ½ ππππ₯ β
π πππ βπ 21 π πππ βπΌ π π βπ½
(Pers. 94)
π βπ πππ ππππ₯
Parameter intravena πΎ dan ππ pada model 1 kompartemen, atau πΌ, π½, dan ππ pada model 2 kompartemen bersaman dengan nilai πΉ dan πΎπππ digunakan untuk membuat model per-oral menggunakan (Pers. 3) dan (Pers. 4). Hasil pengerjaan dengan βMetode 2β ditunjukkan pada tabel dibawah ini.
2.6. Prediksi Tetapan Laju Absorbsi Model untuk prediksi πΎπππ telah dilakukan pada beberapa penelitian. Salah satunya, dengan melakukan model komputasional prediksi πΎπππ menggunakan parameter fisikokimia obat/senyawa. Model terbaik yang mendekati harga πΎπππ 22 obat yang diabsorbsi melalui difusi pasif (Linnankoski et al., 2006), yaitu: log πΎπππ = 0,623 + 0,154 β log π·6,0 β 0,007 β πππ΄
(Pers. 95)
dimana π·6,0 dan πππ΄ berturut-turut adalah koefisien distribusi pada pH 6,0 dan luas permukaan polar molekul obat. πΎπππ juga dapat ditentukan dari ππππ₯ . Model 1 kompartemen memliki formula penetapan ππππ₯ , yaitu: ππππ₯ =
ln (πΎπππ βπΎ) πΎπππ βπΎ
. Nilai πΎ sudah tersedia pada
masing-masing model intravena, namun pemecahan aljabar model matematika untuk menghasilkan persamaaan penetapan πΎπππ
sulit dilakukan. Untuk
memecahkan masalah ini peneliti memanfaatkan software Micromath Scientist
24
ln (πΎπππ βπΎ)
2.0. dengan memasukkan formula ππππ₯ =
πΎπππ βπΎ
kedalam skrip model
software, kemudian menginput nilai πΎ dan ππππ₯ manusia untuk memprediksi πΎπππ . Hasil penelusuran pustaka menunjukkan belum ada model matematis untuk penetapan ππππ₯ pada model 2 kompartemen. Strategi penyelesaian masalah ini dikerjakan dengan menggunakan prinsip diferensial model matematika.ππππ₯ merupakan waktu capai kadar puncak pada persamaan kadar plasma sebagai fungsi waktu. Sehingga model turunan pertama persamaan kadar plasma sebagai fungsi waktu model 2 kompartemen akan memberikan harga 0 pada ππππ₯ (slope kurva sama dengan 0 pada puncak kurva kadar plasma sebagai fungsi waktu model 2 kompartemen). Sehingga terlebih dahulu ditetapkan model persamaan turunan pertama kadar plasma-waktu: πΆπ π‘ = ππΆπ π‘ ππ‘
ππΆπ π‘ ππ‘
=
=
π π πΉπ·ππ
π 21 βπΌ
ππ
π π βπΌ π½ βπΌ
π π πΉπ·ππ ππ
π π πΉπ·ππ ππ
π 21 βπΌ π π π βπΌ π½βπΌ ππ‘
β
π βπΌπ‘ + π βπΌπ‘ +
πΌ π 21 βπΌ π βπΌπ‘ π π βπΌ π½ βπΌ
Pada waktu ππππ₯ harga
ππΆπ π‘ ππ‘
π 21 βπ½ π π βπ½ πΌβπ½
π 21 βπ½ π π π βπ½ πΌβπ½ ππ‘
π½ π 21 βπ½ π βπ½π‘
β
π βπ½π‘ β
π π βπ½ πΌ βπ½
+
π βπ½π‘ β
π π βπ 21 π π βπΌ π π βπ½
π βπ π π‘
π π βπ 21 π π π βπΌ π π βπ½ ππ‘
π βπ π π‘
π π π π βπ 21 π βπ π π‘ π π βπΌ π π βπ½
= 0. Sehingga diperoleh persamaan:
πΌ π21 β πΌ π βπΌππππ₯ π½ π21 β π½ π βπ½ππππ₯ ππ ππ β π21 π βπ π ππππ₯ + β = 0 (Pers. 96) ππ β πΌ π½ β πΌ ππ β π½ πΌ β π½ ππ β πΌ ππ β π½ Persamaan tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membuat skrip model pada software Micromath Scientist 2.0. dengan menginput nilai πΌ, π½, πΎ21 , dan ππππ₯ manusia untuk memprediksi πΎπππ .
25
2.7. Kompilasi Data Farmakokinetika Andrografolid Pre-klinik 2.7.1. Data Farmakokinetika Andrografolid pada Tikus Data digunakan, yaitu parameter farmakokinetika andrografolid tikus dengan BW 200Β±20 gram diberikan secara intravena. Parameter farmakokinetika andrografolid pada tikus meliputi: K 0,62Β±0,33 jam-1; AUC0-β 8,34Β±3,70 Β΅g.jam/mL; Cl 0,29Β±0,16 mL/menit (Panossian et al., 2000). Selain profil intravena, juga diperlukan data parameter farmakokinetika dari profil per-oral guna membuat model alometri Cl/F dan Cpmax antar spesies. Parameter dihasilkan dari pemberian tablet andrografolid pada tikus dosis 10 mg/kg BW: AUC0-β 348,75Β±24,41; K (6,78Γ10-3)Β±(3,53Γ10-4) menit-1; Tmax 59,69Β±3,61 menit; dan Cpmax 1,62Β±0,11 Β΅g/mL (Suo et al., 2007). 2.7.2. Data Farmakokinetika Andrografolid pada Kelinci Farmakokinetika andrografolid diberikan dalam bentuk tablet secara peroral pada Kelinci diperoleh data parameter dan profil farmakokinetika berikut: Tabel 2.1. Parameter farmakokinetika andrografolid pada kelinci yang diberikan secara per-oral (Du et al., 2012) Parameter BW (g) Dosis (mg/kg BB) AUC0-7 (Β΅g.menit/mL) Tmax (menit) Kabs (menit-1) T1/2 (menit-1) MRT0-β
Nilai 250-300 40 877,37Β±93,21 61,04Β±8,64 0,04Β±0,00 17,27Β±0,13 2,70Β±0,15
26
Gambar 2.1. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada kelinci (Du et al., 2012) Berdasarkan data publikasi Sermkaew et al., (2013) dilakukan studi bioavailabilitas andrografolid secara per-oral dari ekstrak etanol Andrographis paniculata pada kelinci (2,5 kg). Data digunakan, yaitu data profil kadar andrografolid plasma tiap waktu pada pemberian secara per-oral dengan dosis 35 mg/kg BW, serta kadar andrografolid pada 1,5 jam setelah pemberian tunggal, yaitu 0,8Β±0,05 Β΅g/mL. Berikut profil kadar andrografolid tiap waktu pada pemberian sediaan oral pada kelinci.
Gambar 2.2. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada kelinci (Sermkaew et al., 2013)
27
2.7.3. Data Farmakokinetika Andrografolid pada Anjing Sediaan tablet pemberian dosis tunggal secara per-oral mengandung 49,5 mg andrografolid pada anjing (BW 9,0Β±0,5 kg) menghasilkan profil kadar plasma-waktu sebagai berikut:
Gambar 2.3. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada anjing (Xu et al., 2015) Parameter farmakokinetika dihasilkan meliputi: Tmax 1,30Β±0,57 jam; Cmax 209,40Β±64,45 ng/mL; AUC0-β 525,29Β±196,39 ng.jam/mL; waktu paruh 2,08Β±0,99 jam; Vc/F 300,06Β±74,85 L; dan Cl/F 106,42Β±43, 46 liter/jam (Xu et al., 2015).
2.8. Kompilasi Data Farmakokinetika pada Manusia Pemberian tablet andrografolid (tunggal) dengan dosis 200 mg per tablet secara oral menghasilkan profil kadar andrografolid plasma tiap waktu sebagai berikut (Xu et al., 2009):
28
Gambar 2.4. Profil kadar andrografolid dalam plasma tiap waktu pada manusia (Xu et al., 2009) 2.9. Sifat Fisikokimia Andrografolid Sifat fisikokimia andrografolid merupakan parameter penting terhadap beberapa
jenis
metode
prediksi
parameter
farmakokinetika
manusia.
Andrografolid merupakan senyawa aktif dari Andrographis paniculata dengan rumus molekul C20H30O5 dan bobot molekul 350,449 Da. Struktur andrografolid memiliki 5 atom penerima ikatan intermolekular hidrogen (hydrogen bond acceptor) (Levita et al., 2010). Fraksi andrografolid terikat protein secara in vitro menggunakan serum albumin manusia adalah sebesar 55% (Panossian et al., 2000). Parameter koefisien distribusi andrografolid memiliki harga log π· pada pH 5,5 dan 7,4, yaitu 1,90. Luas daerah polar pada permukaan molekul andrografolid (polar surface area) sebesar 86,99 Γ
2 (ACD/Labs, 2013). Harga πππ π (apparent permeability) andrografolid diperoleh sebesar 254,165 nm/s menggunakan software Qikprop-Schrodinger, USA (Devendar et al., 2015). Berdasarkan percobaan eksperimental, harga ππππ andrografolid dihasilkan sebesar 1,14Γ10-5 cm/s (Ye et al., 2011).
29
2.10.
Data Fisiologis Spesies Hewan dan Manusia
Untuk penelitian prediksi farmakokinetika pada manusia, data yang diperlukan dari spesies hewan dan manusia diantaranya: berat badan (BW), potensi umur maksimal (MLP), berat organ otak (BrW) dan laju alir hepatik (Q). BW masing-masing hewan dapat diperoleh berdasarkan data bobot pada publikasi data farmakokinetika digunakan. Tabel 2.2. Data fisiologis dari mencit, tikus, kelinci, monyet, anjing, dan manusia (Foster et al., 1983; Crispens, 1975; Fisevora-Bergerova and Hughes, 1983; Weisbroth et al., 1974; Mibby and Altman, 1976; Forsyth, 1968; Fox, 1964; ICRP, 1975; Davies and Morris, 1993). Spesies BW (kg) BrW (g) MLP (tahun) Q (mL/menit) Mencit 0,02 0,36 3,3 1,8 Tikus 0,25 1,8 4,7 13,8 Kelinci 2,5 14 20 177 Monyet 5 90 22 218 Anjing 10 80 15 309 Manusia 70 1400 93 1450