BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler adalah mikroprosessor yang dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. AT89S52 adalah salah satu anggota dari keluarga MCS-51/52 yang dilengkapi dengan internal 8 Kbyte Flash PEROM (Programmable and Erasable Read Only Memory), yang memungkinkan memori program untuk dapat diprogram kembali. AT89S52 dirancang oleh Atmel sesuai dengan instruksi satndar dan sesuai pin 80C5. Mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin dengan catu daya tunggal 5 Volt. Ke-40 pin tersebut digambarkan pada Gambar 2.1 :
Gambar 2.1 Susunan Pin Mikrokontroler AT89S52
Fungsi dari masing-masing pin AT89S52 adalah : 1. Pin 1 – 8 (Port 1) merupakan port paralel 8 bit dua arah (bidirectional) yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan (general purpose).
8
2. Pin 9 merupakan pin reset. Reset aktif jika mendapat catuan daya. 3. Pin 10 – 17 (Port 3) adalah port paralel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi pengganti sebagai berikut : a. P3.0 (10) : RXD (port serial penerima data) b. P3.1 (11) : TXD (port serial pengirim data) c. P3.2 (12) : INT0 (input interupsi eksternal 0, aktif low) d. P3.3 (13) : INT1 (input interupsi eksternal 1, aktif low) e. P3.4 (14) : T0 (eksternal input timer/counter 0) f. P3.5 (15) : T1 (eksternal input timer/counter 1) g. P3.6 (16) : WR (write, aktif low). Sinyal kontrol penulisan data dari port 0 ke memori data dan input-output eksternal h. P3.7 (17) : RD (read, aktif low). Sinyal kontrol pembacaan data input-output eksternal ke port 0 4. Pin 18 sebagai XTAL 2, keluaran osilator yang terhubung pada kristal 5. Pin 19 sebagai XTAL 1, masukan ke osilator berpenguatan tinggi, terhubung pada kristal 6. Pin 20 sebagai Vss, terhubung ke 0 atau ground pada rangkaian 7. Pin 21 – 28 (Port 2) adalah port paralel 8 bit dua arah. Port ini mengirim byte alamat bila pengaksesan dilakukan pada memori eksternal 8. Pin 29 sebagai PSEN (Program Store Enable) adalah sinyal yang digunakan untuk membaca, memindahkan program memori eksternal (ROM/EPROM) ke mikrokontroler (aktif low) 9. Pin 30 sebagai ALE (Address Latch Enable) untuk menahan alamat bawah selama mengakses memori eksternal. Pin ini juga berfungsi sebagai PROG
9
(aktif low) yang diaktifkan saat memprogram internal flash memori pada mikrokontroler (on chip) 10. Pin 31 sebagai EA (External Accesss) untuk memilih memori yang akan digunakan, memori program internal (EA = Vcc) atau memori program eksternal (EA = Vss), juga berfungsi sebagai Vpp (programming supply voltage)
pada
saat
memprogram
internal
flash
memori
pada
mikrokontroler 11. Pin 32 sampai 39 (Port 0) merupakan port pararel 8 bit dua arah. Berfungsi sebagai alamat bawah yang dimultipleks dengan data untuk mengakses program dan data memori eksternal 12. Pin 40 sebagai Vcc, terhubung ke +5 V sebagai catuan untuk mikrokontroler. [ 3 ]
2.2.Sensor Suhu LM35 Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengkonversi besaran panas yang ditangkap menjadi besaran tegangan. Jenis sensor suhu yang digunakan dalam sistem ini adalah IC LM35, sensor ini memiliki presisi tinggi. Sensor ini sangat sederhana dengan hanya memiliki buah 3 kaki. Kaki pertama IC LM35 dihubungkan ke sumber daya, kaki kedua sebagai output dan kaki ketiga dihubungkan ke ground.
10
Adapun gambar dari IC LM35 dapat dilihat pada Gambar 2.2 :
Gambar 2.2 Karakteristik LM35
Karakteristik dari IC LM35 adalah sebagai berikut : 1. Dapat dikalibrasi langsung ke dalam besaran Celcius. 2. Faktor skala linier +10mV/0C. 3. Tingkat akurasi 0,50C. Saat suhu kamat (260C). 4. Jangkauan suhu antara -550C sampai 1500C. 5. Bekerja pada tegangan 4 Volt hingga 30 Volt. 6. Arus kerja kurang dari 60μA. 7. Impedansi keluaran rendah 0,1Ω untuk beban 1 mA. Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 1000C setara dengan 1 Volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,10C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah. [ 13 ]
11
2.3.RTC DS1307 Real Time Clock (RTC) merupakan suatu chip (IC) yang memiliki fungsi sebagai penyimpan waktu dan tanggal. RTC DS1307 merupakan Real Time Clock (RTC) menggunakan jalur paralel yang dapat menyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100. RTC DS1307 merupakan Real Time Clock (RTC) menggunakan jalur paralel yang memiliki antarmuka serial Two-wire (I2C), sinyal luaran gelombang kotak terprogram (Programmable Squarewave), deteksi otomatis kegagalannya (power-fail) dan rangkaian switch, konsumsi daya kurang dari 500nA menggunakan mode baterai cadangan dengan operasional osilator. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu -400C hingga +850C. Tersedia dalam kemasan 8 pin DIP atau SOIC. Seperti pada Gambar 2.3 :
Gambar 2.3 RTC DS1307
Sedangkan daftar pin DS1307 adalah sebagai berikut : 1. VCC
: Primary Power Supply
2. X1, X2
: 32.768kHz Crystal Connection
3. VBAT
: +3V baterai input
4. GND
: Ground
12
5. SDA
: Serial Data
6. SCL
: Serial Clock
7. SQW/Out
: Square Wave/Output Drive
Diagram pin DS1307 dapat dilihat pada :
Gambar 2.4 Diagram PIN DS1307
Untuk masing-masing pin akan dijelaskan sebagai berikut : 1. X1 merupakan pin yang digunakan untuk dihubungkan dengan X2. 2. X2 berfungsi sebagai keluaran/output dari crystal yang digunakan. Terhubung juga dengan X1. 3. VBAT merupakan backup supply serial RTC dalam menjalankan fungsi waktu dan tanggal. Besarnya adalah 3V dengan menggunakan jenis Lithium Cell atau sumber energi lain. Jika pin ini tidak digunakan maka harus terhubung dengan Ground. Sumber tegangan dengan 48mAH atau lebih besar dapat digunakan sebagai cadangan energi sampai lebih dari 10 tahun, namun dengan persyaratan untuk pengoperasian dalam suhu 260C.
13
4. GND berfungsi sebagai Ground. 5. SDA berfungsi sebagai masukan/keluaran (I/O) untuk I2C serial interface. Pin ini bersifat open drain, oleh sebab ini membutuhkan external pull up resistor. 6. SCL berfungsi sebagai clock untuk input ke I2C dan digunakan untuk mensinkronisasi pergerakan data dalam serial interface. Bersifat open drain, oleh sebab itu membutuhkan external pull up resistor. 7. SWQ/OUT sebagai squafe wave/output driver. Jika diaktifkan, maka akan menjadi 4 frekuensi gelombang kotak yaitu 1kHz, 4kHz, 8kHz, 32kHz. Sifat dari pin ini sama dengan sifat pin SDA dan SCL sehingga membutuhkan external pull up resistor. Dapat dioperasikan dengan VCC maupun dengan VBAT. 8. VCC merupakan sumber tegangan utama. Jika sumber tegangan terhubung dengan baik, maka pengaksesan data dan pembacaan data dapat dilakukan dengan baik. Namun jika backup supply terhubung juga dengan VCC, namun besar VCC di bawah VTP, maka pengaksesan data tidak dapat dilakukan. [ 3 ]
2.4.Heater Secara umum ikan telah beradaptasi untuk hidup pada kisaran suhu tertentu. Kisaran ini bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Meskipun beberapa spesies dapat memahami perbedaan lintang tertentu. Sehingga, misalnya, memungkinkan ikan-ikan daerah tropis yang memiliki persyaratan hidup berbeda digabungkan dalam satu akuarium, akan tetapi pengawasan ekstra
14
hati-hati tetap diperlukan. Suhu rendah dibawah normal dapat menyebabkan ikan mengalami lethargi, kehilangan nafsu makan, dan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Ikan jangan dibiarkan berada dalam suhu yang terlalu dingin hanya karena alasan untuk menghemat listrik. Sebaliknya pada suhu yang terlalu tinggi ikan dapat mengalami stress pernapasan dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan insang permanen. Peningkatan suhu kadang-kadang diperlukan untuk meningkatkan laju metabolisma ikan sehingga perlakuan tersebut diharapkan dapat menolong mempercepat proses penyembuhan suatu penyakit, dan atau mempercepat siklus hidup suatu parasit sehingga parasit tersebut dapat segera dienyahkan. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa semakin hangat air maka oksigen terlarut akan semakin sedikit. Oleh karena itu, intensitas aerasi perlu ditingkatkan. Perubahan suhu mendadak dapat menyebabkan ikan mengalami “shock”. Hal ini kerap terjadi terutama pada saat memasukan ikan baru kedalam suatu akuarium dimana usaha penyesuaian suhu tidak dilakukan dengan baik, atau pada saat menambahkan air baru yang memiliki temperatur tidak sama. Penurunan suhu secara perlahan, seperti terjadi apabila heater tidak berfungsi, jarang menimbulkan shock, meskipun demikian temperatur hendaknya dikembalikan ke kondisi semula secara perlahan-lahan dalam waktu satu jam atau lebih. Dalam kasus temperatur terlalu panas, seperti akibat termostat yang tidak berfungsi dengan baik, maka intensitas aerasi hendaknya ditingkatkan untuk mengkompensasi kadar oksigen terlarut yang rendah, dan biarkan temperatur akuarium dingin secara alami. Apabila suhu meningkat sampai melebihi 320 C,
15
dan apabila ikan masih bertahan hidup, maka penggantian air sebanyak 20% dengan air dingin bisa dilakukan. Pengembalian air hendakanya dilakukan secara perlahan dengan cara disiphon plus peningkatan aerasi. Suhu dapat diturunkan atau ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan perangkat tertentu. Untuk meningkatkan suhu dapat digunakan heater yang telah dirancang secara khusus untuk akuarium. Heater hendaknya selalu terendam air, heater yang ter-ekspos ke udara terbuka secara tidak sengaja seperti pada saat penggantian air dapat menyebabkan kerusakan fatal pada heater tersebut, dan bahkan bisa menimbulkan shock listrik. Untuk itu matikan heater sebelum melakukan penggantian air atau sebelum melakukan kegiatan apapun yang menyebabkan terjadinya penurunan ketinggian air akuarium. Untuk menurunkan suhu air dan mempertahankannya pada suhu rendah, seperti untuk keperluan akuarium tanaman dan koral, dapat digunakan chiller. Chiller merupakan alat yang akan menyerap panas dari air dan membebaskannya ke udara. Prinsip kerjanya kurang lebih sama dengan prinsip kerja alat pendingin ruangan atau lemari pendingin. [ 4 ]
2.5.Bahasa Assembly Bahasa Assembly adalah bahasa pemrogaman tingkat rendah karena dapat berinteraksi langsung dengan hardware komputer. Dengan cara kerja CPU yang menggunakan biner, maka bahasa assembly dapat bekerja sangat cepat. Sebuah program yang terdiri atas 0 dan 1 disebut machine language. Saat ini kita kita dapat menggunakan bahasa C, Basic, Pascal, atau bahasa lainnya untuk
16
berinteraksi dengan komputer. Bahasa-bahasa tersebut disebut bahasa high level karena kita tidak perlu mengetahui detail dari internal arsitektur CPU. Program bahasa assembly terdiri dari tiga segmen, yaitu segmen kode, data, dan stack. Segmen kode berisi intruksi yang melakukan tugas yang telah di desain. Segmen data digunakan untuk menyimpan informasi yang harus diproses oleh intruksi di segmen kode. Sedangkan segmen stack dipakai untuk menyimpan informasi temporer. Pada pemrogaman assembly CPU hanya dapat bekerja pada bilangan biner yang dikenal oleh hardware komputer sehingga kecepatannya sangat tinggi. Meskipun heksadesimal sudah digunakan dan lebih efisien untuk mewakili bilangan biner, proses bekerja pada kode mesin masih menyulitkan manusia. Pada akhirnya bahasa assembly berkembang, dan menyediakan mnemonic untuk intruksi kode mesin dan dengan perlengkapan yang lainnya yang membuat program lebih cepat dan jauh dari kesalahan (error). Mnemonic adalah istilah dibidang ilmu komputer untuk menamakan suatu perintah didalam bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa tingkat rendah (Low-Level language) karena sesuai dengan struktur internal pada CPU. Sedangkan assembler digunakan untuk menerjemahkan bahasa pemrogaman assembly kedalam kode mesin (kadang disebut juga dengan kode objek). Bahasa tingkat tinggi menerjemahkan kedalam kode mesin dan disebut dengan program compiler. Operand adalah suatu item data yang dimanipulasi dan mnemonic memberikan perintah pada CPU, yang mengatakan apa yang akan dilakukan pada sebuah item tersebut. [ 6 ]
17
2.6.AT Command AT Command adalah perintah-perintah yang digunakan dalam komunikasi dengan serial port. Dengan AT Command kita dapat mengetahui vendor dari Handphone yang digunakan, kekuatan sinyal, membaca pesan yang ada pada SIM Card, megirim pesan, mendeteksi pesan SMS baru yang masuk secara otomatis, menghapus pesan pada SIM Card dan masih banyak lagi. Dalam program SMS Server yang akan kita buat nanti, tidak semua perintah AT digunakan. Kita hanya menggunakan beberapa perintah AT yang ada hubungannya dengan sistem kerja dari program SMS Server. Adapun perintah yang akan digunakan, dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1 Perintah-perintah AT Command AT Command
Keterangan
AT
Mengecek apakah Handphone telah terhubung
AT+CMGF
Untuk menetapkan format mode dari terminal
AT+CSCS
Untuk menetapkan jenis encoding
AT+CNMI
Untuk mendeteksi pesan SMS baru masuk secara otomatis
AT+CMGL
Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card
AT+CMGS
Mengirim pesan SMS
AT+CMGR
Membaca pesan SMS
AT+CMGD
Menghapus pasan SMS
ATE1
Mengatur ECHO
ATV1
Mengatur input dan output berupa naskah
AT+CGMI
Mengecek Merek HP
AT+CGMM
Mengecek Seri HP
AT+CGMR
Mengecek Versi Keluaran HP
AT+CBC
Mengecek Baterai
18
AT Command
Keterangan
AT+CSQ
Mengecek Kualitas Sinyal
AT+CCLK?
Mengecek Jam (waktu) pada HP
AT+CALM=
Mengecek Suara/dering HP saat di Telepon (ada Telepon Masuk) ‘n’ adalah adalah angka yang menunjukkan jenis dering 0 = berdering 1 dan 2 = Silent (Diam)
AT^SCID
Mengecek ID SIM CARD
AT+CGSN
Mengecek Nomor IMEI
AT+CLIP=1
Menampilkan nomor telepon pemanggil
AT+CLCC
Menampilkan
nomor
telepon
yang
sedang
memanggil AT+COPN
Menampilkan Nama Sumua Operator di dunia
AT+COPS?
Menampilkan nama operator dari SIM yang digunakan
AT+CPBR=
Membaca nomor telepon yang disimpan pada buku telepon (SIM CARD) ‘n’ adalah nomor urut penyimpanan
AT+CPMS=<md>
Mengatur Memori dari HP ‘md’ adalah memori yang digunakan ME = Memori HP SM = Memori SIM CARD
[3]
2.7.Siemens C55 Dalam sistem ini diperlukan HP Siemens C55 yang digunakan sebagai alat pendukung untuk memerintahkan suatu perintah ke dalam mikrokontroler. HP Siemens C55 ini berfungsi menerima perintah dari nomor HP lain yang ingin mengendalikan akuarium. Selain itu, HP siemens C55 ini juga berfungsi untuk mengirimkan informasi setelah melakukan suatu perintah. Cara pengiriman
19
perintah dan penerimaan perintah dilakukan melalui SMS (Service Message Sending). [ 5 ]
2.8.Sensor Ketinggian Air Pada akuarium diperlukan suatu mekanisme untuk mengetahui ketinggian permukaan air. Seringkali mekanisme tersebut masih berupa cara-cara manual, semisal dengan melihat dan melakukan pengukuran secara langsung pada air yang ada pada akuarium tersebut. Mungkin cara tersebut merupakan cara yang paling sederhana dan gampang, tetapi akan sedikit repot jika untuk mengetahui ketinggian air harus di ukur terlebih dahulu. Maka dari itu diperlukan suatu mekanisme pengukur ketinggian permukaan air secara otomatis, salah satunya dengan membuat semacam sensor pengukur ketinggian air. Sensor ini kemudian dipasangkan pada penampung air teresebut. Tampilan untuk melihat hasil pengukuran sensor tersebut tidak perlu dekat dengan sensor, dapat ditempatkan di tempat lain sesuai kebutuhan, sehingga hasil pengukuran dapat dilihat setiap saat dengan mudah. [ 12 ]
2.9.LCD Dot Matrik LCD adalah sebuah display dot matrix yang digunakan untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya). LCD yang
20
digunakan adalah LCD dot matrix dengan karakter 2x16, sehingga kaki-kakinya berjumlah 16 pin. LCD sebagaimana output yang dapat menampilkan tulisan sehingga lebih mudah dimengerti, dibanding jika menggunakan LED saja. Tampilan LCD terdiri dari dua bagian, yakni bagian panel LCD yang terdiri dari banyak “titik”. LCD dan sebuah mikrokontroler yang menempel dipanel dan berfungsi mengatur “titiktitik” LCD tadi menjadi huruf atau angka yang terbaca. Huruf atau angka yang akan ditampilkan dilirim ke LCD dalam bentuk kode ASCII, kode ASCII ini diterima oleh mikrokontroler di dalam LCD menjadi “titik-titik” LCD yang terbaca sebagai huruf satu angka. Dengan demikian tugas mikrokontroler pemakai LCD hanyalah mengirimkan kode-kode ASCII untuk ditampilkan. [ 14 ]
2.10.
IC LM 358 Pada rangkaian sensor infra merah digunakan IC LM 358 yang merupakan
IC penguat operasi (Op-Amp) yang difungsikan sebagai sebuah pembanding (komparator). IC ini akan dibandingkan tegangan reverse pada photodiode yang di umpamakan pada masukan tak membalik (non-inverting) dengan tegangan referensi yang diumpankan pada masukan membalik (inverying) IC tersebut, saat terhalang maupun pada saat tak terhalang. Pada rangkaian sensor infra merah digunakan IC LM 358 yang merupakan IC penguat operasi (Op-Amp) yang difungsikan sebagai sebuah pembanding (komparator). [ 9 ]
21
2.11.
Auto Feeder Auto Feeder merupakan alat pemberi makan pada ikan secara otomatis
untuk akuarium. Alat ini sangat cocok untuk seseorang yang tidak bisa memberi makan secara tepat waktu. Selain itu alat ini juga tergolong murah harganya, alat ini juga dapat membantu meringankan pekerjaan kita dalam pemberian pakan pada ikan. Pada Auto Feeder ini juga terdapat palet yang cukup bagus dan penggunaan interval waktu yang cukup baik. Banyak sedikit pemberian pakan dapat kita tentukan sendiri dengan mengatur waktu pemberian pakan dan menentukan banyak sedikitnya porsi pakan yang akan diberikan. Cara mengatur banyak sedikitnya porsi makan dapat kita tentukan pada besar bukaan. [ 2 ]
2.12.
Motor DC Motor DC adalah alat yang mengubah pulsa listrik menjadi gerak,
mempunyai prinsip dasar yang sama dengan motor stepper namun gerakannya bersifat kontinyu atau berkelanjutan. Motor DC dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1.
Motor DC dengan sikat (mekanis komutasi), yaitu motor yang memiliki sifat karbon berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah tenaga putaran motor akan selalu sama.
2.
Motor DC tanpa sikat, menggunakan semi konduktor untuk merubah maupum membalik arus sehingga layaknya pulsa yang menggerakkan motor tersebut. Biasa digunakan pada sistem servo, karena mempunyai efisiensi tinggi, umur pemakaian lama, tingkat kebisingan suara listrik rendah, karena putarannya halus seperti stepper namun putarannya terus menerus tanpa adanya step.
22
Dalam aplikasinya seringkali sebuah motor digunakan untuk arah yang searah dengan jarum jam maupun sebaliknya. Untuk mengubah putaran dari sebuah motor dapat dilakukan dengan mengubah arah arus yang mengalir melalui motor tersebut. Hal ini dapat dilakukan hanya dengan mengubah polaritas tegangan motor, dapat dilihat pada Gambar 2.5 :
Gambar 2.5 Dasar Pengaturan Arah Putar Motor
Agar pengubahan polaritas tegangan motor dapat dilakukan dengan mudah, maka hal ini dilakukan dengan menggunakan dua buah saklar seperti pada Gambar 2.6. di mana kedua saklar tersebut harus berada pada posisi yang saling berlawanan. Apabila S1 berada di posisi kiri (terhubung dengan positif) maka S2 harus berada di posisi kanan (terhubung dengan negatif) dan demikian pula sebaliknya dengan perubahan yang serempak.
Gambar 2.6 Pengaturan Arah Dengan Menggunakan Saklar [14]
23
2.13.
ADC ADS 7822 Merupakan sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal
analog menjadi sinyal – sinyal digital. Hal-hal yang juga perlu diperhatikan dalam penggunaan ADC ini adalah tegangan maksimum yang dapat dikonversikan oleh ADC dari rangkaian pengkondisi sinyal, resolusi, pewaktu eksternal ADC, tipe keluaran, ketepatan dan waktu konversinya. Beberapa karakteristik penting ADC : 1. Waktu konversi 2. Resolusi 3. Bukan Linier 4. Akurasi Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital yang nilainya proposional. Jenis ADC yang biasa digunakan dalam perancangan adalah jenis successive approximation convertion atau pendekatan bertingkat yang memiliki waktu konversi jauh lebih singkat dan tidak tergantung pada nilai masukan analognya atau sinyal yang akan diubah. Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register SAR.
24
Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam register buffer. Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang baru. [6]
2.14.
Air Pump Pompa udara (air pump) yang sering juga disebut blower atau aerator
sebenarnya merupakan salah satu alat yang sangat vital peranannya dalam pemeliharaan
ikan
dalam
akuarium.
Ikan
memerlukan
oksigen
untuk
melangsungkan kehidupannya, sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi hal yang begitu penting. Besar kecilnya konsumsi oksigen dalam komunitas air ditentukan oleh banyak sedikitnya mahluk hidup dalam air tersebut. Dalam hal ini tidak hanya binatang atau hewan peliharaan kita saja yang mengkonsumsi oksigen tetapi semua atau seluruh mahluk hidup yang hidup didalam komunitas tersebut. Sebagai contoh dalam kolam koi, yang mengkonsumsi oksigen tidak hanya ikan koi, ada berbagai jenis bakteri yang juga mengkonsumsi oksigen, terutama berbagai macam bakteri pengurai yang tumbuh di dalam system filter biologi, dan juga berbagai jazat renik lainya, termasuk beberapa parasite, baik yang menguntungkan atau merugikan. Jadi perhitungan penggunaan kapasitas pompa udara memang bersifat lebih komplek dari pada perhitungan penggunaan kapasitas pompa air. Sebagai
25
salah satu elemen dasar dalam perhitungan penggunaan pompa udara, yaitu dari segi konsumsi udara saja sudah cukup rumit dan sangat sulit untuk dapat diperhitungkan secara matematis. Selain dari faktor konsumsi udara ada beberapa elemen lain yang sangat mempengaruhi pemilihan kapasitas pompa udara yang sesuai.Sama halnya dengan perhitungan kapasitas pompa air, jalur distribusi udara dari pompa sampai pada pelepasan akhir juga sangat berpengaruh, termasuk pemilihan air stone ( batu aerasi, bubble makers, batu pemberat selang udara ) yang ideal dan berkualitas. Air stone yang baik adalah air stone yang mampu melepas udara dalam air dengan tekanan udara yang rendah agar dapat menjaga pompa udara dapat bekerja secara maksimal, serta mempunyai bidang pelepasan udara yang luas sehingga dapat memberikan asupan oksigen yang maksimal pada air mengingat adanya batasan kemampuan penyerapan oksigen dalam air. [ 7 ]
2.15.
Relay Relay
sebagai
salah
satu
onderdil
elekronik,
sering
dipakai
dalam kontrol switching beberapa alat, Relay itu sendiri terdiri dari coil dan dan beberapa kaki elektroda yang menjadi obyek kontrol jalannya arus listrik. Diujing jalur ini
coil arus
bekerja
ada listrik
plat
konduktor
terhadap
sebagai
yang
keperluan
switching
tadi
berfungsi
kontrol karena
tsb.
untuk
mengatur
Plat
konduktor
ada
nya
efek
26
elektromagnet
yang
terjadi
pada
coil
karena
adanya
tegangan
kontrolyang bekerja pada coil. [ 10 ]
2.16.
RS 232 MAX 232 RS-232 mempunyai standar tegangan yang berbeda dengan serial port
mikrokontroler, sehingga agar sesuai dengan RS-232 maka di butuhkan suatu
rangkaian level converter, IC yang digunakan bermacam-macam, tetapi yang paling mudah dan sering digunakan ialah IC MAX232/HIN232. [ 11 ]
BAB III PERANCANGAN
Pada Bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana perancangan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dirancang, komponen - komponen apa saja yang dibutuhkan dalam perancangan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini, bagaimana cara merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini, Flowchart Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS, Blok Diagram Hardware Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dan Analisis setelah Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS itu dibuat.
3.1
Perancangan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Dalam pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan
Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini penulis memperhatikan beberapa aspek yang dibutuhkan, yaitu : 1.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dirancang untuk dapat berjalan secara otomatis dengan kemampuan program yang telah diinputkan di dalam Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS
28
tersebut. Serta Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dapat dapat digunakan dimana saja, karena untuk mengendalikannya cukup dengan SMS ke no HP yang digunakan pada mikrokontroler. 2.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini digunakan pada ruang budidaya tertentu yaitu akuarium.
3.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dirancang dengan kemampuan hanya dapat mengendalikan suhu, ketinggian air, pengurasan air, dan auto feeder. Tidak dapat melakukan hal berat lainnya seperti mengendalikan kejernihan air dan PH air.
4.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini dirancang dengan menggunakan sensor suhu LM35 dan sensor ketinggian air dengan Mikrokontroler AT89S52 sebagai pengendali utama pada
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan
Secara Otomatis Berbasis SMS. 5.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan IC LM358 sebagai sensor suhu.
6.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan RTC DS1307 yang digunakan untuk mengendalikan waktu.
7.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan Heater yang digunakan untuk menetralkan suhu.
29
8.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan HP Siemens tipe C55 yang digunakan untuk menghubungkan perintah ke mikrokokntroller.
9.
Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan sensor ketinggian air untuk mengetahui tinggi rendahnya air yang ada pada akuarium.
10. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan LCD Dot Matrik untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai dengan yang diinginkan (sesuai dengan program yang digunakan untuk mengontrolnya).
11. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini menggunakan Auto Feeder untuk memberikan pakan ikan secara otomatis pada akuarium.
30
3.2
Flowchart Dari mikrokontroler AT89S52 ke HP Siemens C55
Start
Inisialisasi : Timer, Serial, Memory
Inisialisasi : LCD
Inisialisasi : Setting HP Inisialisasi : RTC (DS1307)
Tampilan Awal
Relay Pump Out ON
Baca suhu dari ADC Y Baca Feed Timer dan Pump Timer dari RTC
T LS UP = OFF Dan LS Down = OFF Y
Feed Time = Feed Time ?
Relay Pump In ON, Relay Pump Out OFF
T
T
Y
Relay Feed Time ON Selama Time Relay Feed
Feed Timer = Ø
Pump Time = Pump Time ?
LS UP = ON Dan LS Down = ON
Kirim SMS Temp dan Feed OK
T Tampilan : 1. Feed, Pump Timer 2. Temp, Heater 3. Setting Time
Y Y Relay Pump In OFF
Y
Tekan Tombol 1
T
Pump Timer = Ø
Tekan Tombol 2
Kirim SMS Temp dan Pump OK
Tekan Tombol 3
Y
T
Y
T
Y Command ‘ST’
T
Command ‘VT’ Y
Y
Set Relay Feed Time
Set Pump Time
Y T
Set Temp Threshold
T
Command ‘PT’
T
Command ‘FT’
T
Data dari HP
Y
T
Set Feed Time
Suhu > Set Temp
Y
Relay Heater ON
T T Relay Heater OFF Command ‘SF’
T
Command ‘SP’
Y
Y
Set Feed Timer
Set Pump Timer
T
Command ‘Feed’
T
Command ‘Pump’
Y
Gambar 3.1 Flowchart Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS
31
Pada Gambar 3.1 Flowchart Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS : 1. Pertama dimulai akan memproses inisialisasi timer, serial dan memory, memproses inisialisasi LCD, memproses inisialisasi pengaturan HP, memproses inisialisasi RTC (DS1307). 2. Lalu ke data tampilan awal, membaca suhu dari ADC dan membaca feed timer dan pump timer dari RTC. 3. Kemudian jika feed timer = feed time maka relay feed time akan on selama relay feed time dan diproses dimana feed time = Ø dan mengirim SMS Temp dan Pump OK ke pump timer. Jika tidak maka ke pilihan selanjutnya yaitu pump timer = pump time. 4. Jika pump timer = pump time maka relay pump out on dan jika tidak ke pilihan selanjutnya tekan tombol 1. 5. Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke relay pump out on. 6. Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan mengirim data SMS Temp dan Pump OK ke pump time = pump timer. Dan jika tidak kembali ke pump in on dan relay pump out off. 7. Jika tombol 1 ditekan maka akan keluar data yang berisi 3 tampilan yaitu feed dan pump timer, temp dan heater dan setting time. Dan tampilan tersebut menuju ke tombol 2. Dan jika tidak menekan tombol 1 maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu tombol 2.
32
8. Jika tombol 2 ditekan maka relay feed on selama relay feed time dan diproses dimana feed time = Ø dan mengirim SMS Temp dan Pump OK ke pump timer. Jika tidak maka ke pilihan selanjutnya yaitu tekan tombol 3. 9. Jika tombol 3 ditekan maka relay pump out on dan jika tidak ke pilihan selanjutnya yaitu data dari HP. 10. Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke relay pump out on. 11. Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan mengirim data SMS Temp dan Pump OK ke pump time = pump timer. Dan jika tidak kembali ke pump in on dan relay pump out off. 12. Jika memilih data dari HP maka akan langsung ke command FT, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp. 13. Jika memilih command ‘FT’ akan langsung diproses ke set feed time kemudian menuju command ‘PT’, jika tidak maka langsung menuju command ‘PT’. 14. Jika memilih command ‘PT’ maka akan langsung diproses ke set pump time kemudian menuju command ‘VT’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘VT’. 15. Jika memilih command ‘VT’ maka akan langsung diproses ke set relay feed time kemudian menuju ke command ‘ST’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘ST’.
33
16. Jika memilih command ‘ST’ maka akan langsung diproses ke set time threshold kemudian menuju command ‘SF’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘SF’. 17. Jika memilih command ‘SF’ maka akan langsung diproses ke set feed timer kemudian menuju command ‘SP’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘SP’. 18. Jika memilih command ‘SP’ maka akan langsung diproses ke set pump timer kemudian menuju command ‘Feed’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘Feed’. 19. Jika memilih command ‘Feed’ maka akan menuju relay feed on selama relay feed time dan langsung di proses dimana feed timer = Ø, kemudian mengirim data Temp dan Pump OK melalui SMS ke pump timer = pump time. Jika tidak maka akan langsung menuju command ‘Pump’. 20. Jika memilih command ‘Pump’ maka akan menuju relay pump out on, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp. 21. Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke relay pump out on. 22. Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan mengirim data SMS Temp dan Pump OK ke pump time = pump timer. Dan jika tidak kembali ke pump in on dan relay pump out off. 23. Jika suhu > set temp maka relay heater on setelah itu relay heater akan off dan jika tidak maka relay heater off dan kembali membaca suhu dari ADC.
34
Flowchart SMS
Start
Mengirim data ke HP Siemen C55
Menerima Data
Baca suhu dari ADC Baca Feed Timer dan Pump Timer dari RTC
Command ‘ST’
T
Command ‘VT’
T
Y
Y
Set Temp Threshold
Set Relay Feed Time
Command ‘PT’
T
T
Command ‘FT’
T
Data dari HP
Y
Y
T
Set Feed Time
Set Pump Time
Suhu > Set Temp T
Command ‘SF’
T
Command ‘SP’
Y
Y
Set Feed Timer
Set Pump Timer
T
Command ‘Feed’
Y
T
Command ‘Pump’
Relay Pump Out ON
Relay Feed Time ON Selama Time Relay Feed Feed Timer = Ø
Kirim SMS Temp dan Feed OK
Relay Heater OFF
T LS UP = OFF Dan LS Down = OFF Y Relay Pump In ON, Relay Pump Out OFF T LS UP = ON Dan LS Down = ON
Y Relay Pump In OFF
Pump Timer = Ø
End
Kirim SMS Temp dan Pump OK
Gambar 3.2 Flowchart SMS
Y
Relay Heater ON
35
Pada Gambar 3.2 Flowchart SMS : 1. Pertama dimulai memproses pengiriman data HP siemens C55. 2. Memproses penerimaan data di HP siemens C55 dari HP lain. 3. Membaca suhu dari ADC. 4. Lalu membaca Feed Timer dan Pump Timer dari RTC. 5. Setelah itu dilanjutkan ke pilihan data dari HP, jika ya maka lanjut ke command FT, jika tidak ke suhu > set temp. 6. Jika memilih data dari HP maka akan langsung ke command FT, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp. 7. Jika memilih command ‘FT’ akan langsung diproses ke set feed time kemudian menuju command ‘PT’, jika tidak maka langsung menuju command ‘PT’. 8. Jika memilih command ‘PT’ maka akan langsung diproses ke set pump time kemudian menuju command ‘VT’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘VT’. 9. Jika memilih command ‘VT’ maka akan langsung diproses ke set relay feed time kemudian menuju ke command ‘ST’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘ST’. 10. Jika memilih command ‘ST’ maka akan langsung diproses ke set time threshold kemudian menuju command ‘SF’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘SF’. 11. Jika memilih command ‘SF’ maka akan langsung diproses ke set feed timer kemudian menuju command ‘SP’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘SP’.
36
12. Jika memilih command ‘SP’ maka akan langsung diproses ke set pump timer kemudian menuju command ‘Feed’, jika tidak maka akan langsung menuju command ‘Feed’. 13. Jika memilih command ‘Feed’ maka akan menuju relay feed on selama relay feed time dan langsung di proses dimana feed timer = Ø, kemudian mengirim data SMS jika Temp dan Pump OK lalu selesai. 14. Jika memilih command ‘Pump’ maka akan menuju relay pump out on, jika tidak maka akan ke pilihan selanjutnya yaitu suhu > set temp. 15. Dari relay pump out on ke pilihan LS UP = Off dan LS Down = Off, jika ya maka ke relay pump in on dan relay pump out off dan jika tidak kembali ke relay pump out on. 16. Dari relay pump in on dan relay pump out off ke pilihan LS UP = On dan LS Down = On, jika ya maka relay pump in off lalu diproses pump timer = Ø dan mengirim data SMS jika Temp dan Pump OK lalu selesai. 17. Jika suhu > set temp maka relay heater on setelah itu relay heater akan off dan jika tidak maka relay heater off dan kembali membaca suhu dari ADC.
37
3.3
Blok Diagram
Gambar 3.3 Hardware Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS
Perencanaan perangkat keras pada proyek akhir ini mempergunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai sistem kontrol utama pada Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS. Dimana LCD yang digunakan untuk membaca informasi yang berupa huruf maupun angka. Level Sensor Atas (Sensor Ketinggian Air Batas Atas) digunakan untuk mengukur tinggi air pada akuarium dan Level Sensor Bawah (Sensor Ketinggian Air Batas Bawah ) digunakan untuk mengukur kerendahan air pada akuarium. Dalam pemakaian heater 100 W dibutuhkan suatu penghubung ke mikrokontroler AT89S52 yaitu Relay. Heater ini digunakan untuk menetralkan suhu pada akuarium. Pada pemakaian Food
38
Feeder dibutuhkan suatu penghubung ke mikrokontroler AT89S52 yaitu Relay, Food Feeder ini merupakan alat pemberian pakan ikan secara otomatis. Pada pemakaian Pompa kuras air dan Pompa isi air dibutuhkan suatu penghubung ke mikrokontroler AT89S52 yaitu relay, pompa kuras air dan pompa isi air ini digunakan untuk menguras dan mengisi air yang ada pada akuarium. Dan untuk mengetahui informasi suhu digunakan sensor suhu LM35 yang kemudian dikuatkan 10x oleh sensor suhu IC LM358 dan dihubungkan dengan ADC ADS 7822 yang menggunakan battery litium 3V CR 2032 dan langsung terhubung ke mikrokontroler AT89S52.
Sistem ini juga menggunakan HP
Siemens tipe C55 yang dihubungkan ke RS 232 MAX 232 yang kemudian langsung terhubung ke mikrokontroler AT89S52. Dimana HP Siemens tipe C55 ini digunakan sebagai alat untuk memberikan perintah kepada mikrokontroler AT89S52 dan memberikan informasi dari mikrokontroler AT89S52 ke nomor HP tertentu yang telah ditetapkan untuk menerima informasi dari mikrokontroler AT89S52 tersebut. Pada sistem ini terdapat serial port komputer yang dihubungkan ke RS 232 MAX 232 yang langsung terhubung ke mikrokontroler AT89S52. Rangkaian RTC pada sistem ini langsung terhubung pada mikrokontroler AT89S52. Untuk PSU 12V harus dihubungkan dengan V Reg 5V L7805 dulu baru setelah itu terhubung dengan mikrokontroler AT89S52. Dan untuk rangkaian Air Pump langsung terhubung dengan mikrokontroler AT89S52.
39
3.4 Kebutuhan Perancangan Hardware Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Dalam pembuatan robot ini komponen-komponen yang dibutuhkan adalah sebagi berikut: 1. Akuarium 2. Mikrokontroler AT89S52 3. LCD Dot Matrik 4. Sensor Suhu LM35 5. Sensor Ketinggian Air 6. Heater 7. Auto Feeder 8. HP Siemens tipe C55 9. RTC DS1307 10. IC LM358 11. Motor DC 12. Baterry Lithium 3V CR 2032 13. ADC ADS 7822
3.5 Cara Merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS bukanlah suatu hal yang mudah dan tidak dapat dilakukan oleh banyak kalangan. Dalam menjalani Tugas Akhir ini penulis ingin
40
memaparkan bagaimana cara merancang Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini. Pertama, membeli semua komponen-komponen yang diperlukan dalam pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini. Setelah membeli semua komponennya, kemudian mendesign Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS nya sesuai dengan keperluan dan kebutuhan user. Kedua, setelah mendesign Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS, kemudian merakit komponenkomponen yang sudah ada ke PCB (Printed Circuit Board). Setelah itu untuk menyatukan rangkaian komponen dan akuarium. Ketiga, untuk menyalakan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini diperlukan listrik dan sebuah battery litium 3V CR 3020 yang digunakan oleh ADC ADC 7288 untuk membaca suhu. Keempat, untuk mengubah perintah dapat dilakukan dengan cara mengirim perintah melalui SMS ke nomor HP siemens tipe C55. Maka perintah akan langsung dikirim ke mikrokontroler AT89S52 melalui RS 232 MAX 232. lalu perintah akan langsung dikerjakan. Lalu informasi hasil dari pengerjaan perintah tersebut di kirim ke mikrokontroler AT89S52 dan dilanjukan di kirim ke HP siemens tipe C55 melalui RS 232 MAX 232. Kemudian informasi tersebut dikirim melalui SMS ke no HP tertentu.
41
Kelimat, untuk menghubungkan CPU ke Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS maka digunakan pararel port.
3.6 Analisis Perancangan koneksi HP Siemens Tipe C55 Ke Mikrokontroler AT89S52 HP siemens tipe C55 merupakan satu bagian terpenting dalam merancang sebuah Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS. HP siemens tipe C55 ini mempunyai peran yang penting, disamping sebagai alat untuk menerima perintah melalui SMS, HP siemens tipe C55 ini juga digunakan sebagai alat untuk mengirim informasi ke nomor HP tertentu. Maka dari hasil dan analisis, sistem ini dapat di kendalikan dari jarak jauh. Karena untuk mengendalikannya cukup dilakukan melalui SMS. Jadi jika ingin mengubah pengaturan cukup dengan memberikan perintah yang di kirim melalui SMS ke nomor HP siemens tipe C55, maka perintah tersebut akan langsung dihubungkan ke mikrokontroler AT89S52 dengan bantuan RS 232 Max 232. Kemudian perintah tersebut langsung dikerjakan, hasil dari pengerjaan tersebut dikirim mikrokontroler AT89S52 ke HP siemens tipe C55 lalu informasi tersebut akan dikirim ke nomor HP tertentu yang telah ditetapkan untuk menerima informasi tersebut. Macam-macam perintah SMS ke HP siemens tipe C55 : 1. Set feeding period : FTXX XX = dalam jam, misal FT08 (pemberian makan tiap 8jam sekali) 2. Set pumping period : PTXXX
42
XXX = dalam jam, misal PT072 (Pengurasan tiap 72 jam sekali) 3. Set valve open delay : VTXX XX = dalam detik, misal VT20 (valve makanan membuka selama 20 detik) 4. Set feeding timer : SFhhmmss hh
= dalam jam
mm
= dalam menit
ss
= dalam detik Untuk mengeset timer pumping sekarang, misal SP033000 (timer pumping
sudah berjalan selama 3 jam 30 menit). 5. Do feeding now : FEED Melakukan proses feeding sekarang. 6. Do pumping now : PUMP Melakukan proses pumping sekarang. Semua command ditulis dalam huruf besar.
3.7 Rancangan dan Analisis Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Berikut ini adalah cara kerja mekanik yang terdapat pada robot saat dijalankan.
3.7.1
Rancangan Sensor Suhu Pada pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan
Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini digunakan sensor suhu LM35 yang
43
diperkuat dengan sensor suhu IC LM358 yang digunakan untuk mengetahui informasi suhu yang pada akuarium.
Gambar 3.4 Sensor suhu LM35
Gambar 3.5 Sensor suhu IC LM 358
3.7.2
Rancangan Pompa pengurasan Air dan Pompa Pengisian Air Pada pembuatan Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan
Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS ini digunakan pompa pengurasan air dan pompa pengisian air untuk menjaga kejernian air yang ada pada akuarium. Pengurasan dan pengisian air pada akuarium ini dapat dilakukan 3 hari sekali.
3.7.3
Rancangan Feeding Rancangan feeding ini dibuat untuk memudahkan kita dalam memberi
Pakan pada ikan. Dengan alat pemberi Pakan pada ikan secara otomatis untuk akuarium ini kita tidak perlu takut lupa memberikan Pakan pada ikan peliharaan kita. Karena pada alat ini kita dapat menentukan sendiri berapa kali kita akan
44
memberi Pakan dan berapa banyak porsi yang akan di berikan pada ikan peliharaan kita. Cara untuk mengatur banyak sedikitnya porsi Pakan dapat kita tentukan pada besar bukaan. Alat ini sangat cocok untuk seseorang yang tidak bisa memberi Pakan secara tepat waktu.
3.7.4
Rancangan koneksi mikrokontroler ke Hand Phone Untuk
mengoneksikan
mikrokontroler
AT89S52
ke
hand
phone
dibutuhkan suatu hand phone. HP yang digunakan adalah Siemens tipe C55, HP ini tidak dapat langsung terkoneksi ke mikrokontroler. Untuk itu dibutuhkan RS 232 Max 232 yang digunakan untuk menghubungkan HP ke mikrokontroler.
3.8 Rancangan Komponen Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Perencanaan perangkat keras pada proyek akhir ini mempergunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai sistem kontrol utama pada Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.
Dan
dihubungkan dengan perangkat luar antara lain rangkaian sensor suhu LM35 yang dikuatkan dengan sensor suhu IC LM358 yang digunakan untuk mengetahui informasi suhu yang ada dalam akuarium. Sensor ketinggian yang digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya air yang ada pada akuarium, dan juga digunakan untuk menguras dan mengisi air pada akuarium. Dan auto feeder yang digunakan untuk memberikan Pakan pada ikan secara otomatis.
45
Gambar 3.6 Rancangan Komponen PCB
3.8.1
Mikrokontroler AT89S52 Mikrokontroler itu sendiri merupakan chip yang berfungsi sebagai control
utama pada Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS yang saya buat.
3.8.2
ADC ADS 7822 Suatu rangkaian yang digunakan untuk menghubungkan sensor suhu
LM35 yang di perkuat dengan sensor suhu IC LM358 ke mikrokontroler AT89S52 dan digunakan untuk membaca suhu yang ada pada akuarium.
3.8.3
Battery Litium 3V CR 2032 Diperlukan sebuah battery litium 3V CR 2032 sebagai pendukung ADC
ADS 7288 untuk membaca suhu yang ada pada akuarium.
46
3.8.4
Sensor Suhu IC LM358 Merupakan alat yang digunakan sebagai penguat sensor suhu LM35 dalam
mengukur tinggi rendahnya suhu yang ada pada akuarium
3.8.5
Sensor Suhu LM35 Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya suhu
yang ada pada akuarium.
3.8.6
RS 232 MAX 232 Merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk menghubungkan HP
siemens C55 ke mikrokontroll AT89S52.
3.8.7
HP Siemens C55 HP siemens C55 ini digunakan untuk memberikan perintah ke
mikrokontroler dan menerima informasi dari mikrokontroler.
3.8.8
RTC DS 1307 merupakan suatu chip (IC) yang memiliki fungsi sebagai penyimpan
waktu dan tanggal. RTC DS1307 merupakan Real Time Clock (RTC) menggunakan jalur paralel yang dapat menyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun.
47
3.8.9
LCD 16 x 2 LCD ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk membaca huruf atau
angka sesuai dengan kebutuhan. Pada sistem ini LCD dot matrik ini digunakan untuk membaca informasi suhu, pump, auto feeder dan heater.
3.8.10 Level Sensor Atas Level sensor atas digunakan untuk mengetahui batas atas air yang ada pada akuarium.
3.8.11 Level Sensor Bawah Level sensor atas digunakan untuk mengetahui batas bawah air yang ada pada akuarium.
3.8.12 Relay Suatu rangkaian yang digunakan sebagai penghubung dari mikrkontroller dan ke mikrokontroler.
3.8.13 Heater 100W Digunakan untuk menetralkan suhu air pada akuarium.
3.8.14 Food Feeder Alat yang digunakan untuk memberi pakan pada ikan secara otomatis.
48
3.8.15 Pompa Kuras Air Digunakan untuk menguras air yang ada pada akuarium, dan biasanya dilakukan selama 3 kali sehari.
3.8.16 Pompa Isi Air Digunakan untuk mengisi air ke akuarium setelah dilakukan pengurasan pada akuarium.
3.8.17 Air Pump Ikan memerlukan oksigen untuk melangsungkan kehidupannya, sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi hal yang begitu penting.
BAB IV IMPLEMENTASI
4.1
Kebutuhan Sistem Ada beberapa hal dalam pengembangan sistem yang harus diperhatikan
sebelum akhirnya sampai pada langkah menjalankan program, antara lain perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) serta bagaimana akhirnya sistem dapat berjalan sesuai dengan program yang telah dibuat. Perangkat yang dibutuhkan dalam pembuatan robot pengikut cahaya dengan menggunakan sensor LDR (Light Dependent Resistor) ini termasuk dalam pembuatan laporan adalah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah: 1.
Laptop intel pentium dual-core 2.0 Ghz
2.
RAM 512 Mb
3.
Hard Disk 80 Gb
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah Eassy Assembler Versi 1.0.
4.2
Prosedur Pemasangan Ada beberapa cara yang harus dilakukan sebelum program dibuat dan
dimasukkan kedalam chip sistem, yaitu : 1.
Instal terlebih dahulu aplikasi Easy Assembler Versi 1.0 pada computer atau laptop.
50
2.
Setelah selesai menginstal maka tahap selanjutnya adalah pembuatan program yang akan dimasukkan ke dalam chip Sistem.
Gambar 4.1 Pembuatan Program pada Easy Assembler Versi 1.0
3.
Setelah program di buat terlebih dahulu kita check syntax program dengan
cara memilih menu yang terdapat pada aplikasi Easy Assembler Versi 1.0 atau dengan cara menekan tombol F9 yang terdapat pada keybord untuk mengetahui apakah program yang di buat terdapat error atau tidak.
51
Gambar 4.2 Check Program
4.
Setelah melakukan pengecekan, kita dapat mengetahui apakah program yang
kita buat teradapat error atau tidak. Berikut ini akan ditunjukkan gambar dimana jika program yang kita buat terdapat error.
52
Gambar 4.3 Error Program
5.
Jika dalam program tidak terdapat kesalahan atau error terlebih kita compile program sebelum kita masukkan kedalam chip sistem, kita dapat memilih menu yang sudah ada pada aplikasi tersebut untuk meng-compile.
6.
Tahap terakhir dalam pembuatan program setelah di-compile yaitu memasukkan program kedalam chip sistem.
53
4.3
Implementasi Pada tahapan ini akan dibahas mengenai implementasi sistem dari
perancangan sistem yang telah dibahas sebelumya. Berikut adalah gambar kompenen-komponen yang telah di rakit pada PCB.
Gambar 4.4 Rangkaian Pada PCB
Setelah merangkai komponen-komponen pada PCB, tahap implementasi yang terakhir adalah menggabungkan rangkaian PCB dengan motor DC dan juga akuarium. Maka dari itu sistem ini membutuhkan beberapa perangkat tambahan agar Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dapat digunakan. Perangkat tambahan yang dibutuhkan antara lain baterai, Motor DC, akuarium, HP Siemens C55, colokan listrik.
54
4.3.1
Implementasi Perangkat Keras
Merupakan suatu tampilan perangkat keras dari sistem ini, berikut ini adalah gambar Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS yang telah dirangkai dan disatukan dengan motor DC.
Gambar 4.5 Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Sistem Pengikut Cahaya Tampak Dari Depan
55
Gambar 4.6 Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Sistem Pengikut Cahaya Tampak Dari Belakang
4.3.2. Implementasi Program Merupakan perintah yang digunakan pada sebuah program, macammacam perintah tersebut : 1. Untuk mengatur waktu pemberian pakan ikan dalam hitungan jam TFeedDef_C
EQU
8
2. Untuk mengatur waktu pergantian air dalam hitungan jam TPumpDef_C
EQU
72
3. Untuk mengatur berapa lama auto feeder berputar dalam hitungan detik TValveDef_C
EQU
03
4. Pengaturan suhu dalam derajat celcius SPTempDef_C
EQU
26
56
5. Menerima serial UART dari HP
Serial
SrJ1
CLR
ri
PUSH
a
PUSH
psw
PUSH
0
MOV
r0,#SrBuff_M
MOV
a,SrCtr_M
ADD
a,r0
MOV
r0,a
MOV
@r0,sbuf
INC
SrCtr_M
MOV
a,SrCtr_M
CJNE
a,#SrCtrMax_C+1,SrJ1
MOV
SrCtr_M,#SrCtrMax_C
SETB
TooLong_F
MOV
SrTOTick_M,#0
SETB
SrTO_F
POP
0
POP
psw
POP
a
RETI
6. Menuliskan intruksi pada LCD menggunakan interface 4 bit LCD_Write_Inst PUSH
psw
CLR
LCDRS_P
SETB
LCDCS_P
MOV
c,a.4
MOV
LCDData4_P,c
MOV
c,a.5
MOV
LCDData5_P,c
MOV
c,a.6
MOV
LCDData6_P,c
MOV
c,a.7
MOV
LCDData7_P,c
CLR
LCDCS_P
LCALL LCD_Delay_Inst
57
SETB
LCDCS_P
MOV
c,a.0
MOV
LCDData4_P,c
MOV
c,a.1
MOV
LCDData5_P,c
MOV
c,a.2
MOV
LCDData6_P,c
MOV
c,a.3
MOV
LCDData7_P,c
CLR
LCDCS_P
LCALL LCD_Delay_Inst POP
psw
RET
7. Menuliskan data pada LCD menggunakan interface 4 bit LCD_Write_Data PUSH
psw
SETB
LCDRS_P
SETB
LCDCS_P
MOV
c,a.4
MOV
LCDData4_P,c
MOV
c,a.5
MOV
LCDData5_P,c
MOV
c,a.6
MOV
LCDData6_P,c
MOV
c,a.7
MOV
LCDData7_P,c
CLR
LCDCS_P
LCALL LCD_Delay_Data SETB
LCDCS_P
MOV
c,a.0
MOV
LCDData4_P,c
MOV
c,a.1
MOV
LCDData5_P,c
MOV
c,a.2
MOV
LCDData6_P,c
MOV
c,a.3
MOV
LCDData7_P,c
CLR
LCDCS_P
LCALL LCD_Delay_Data POP RET
psw
58
8. Melakukan inisialisasi LCD dengan interface 4 bit Init_LCD CLR
LCDData4_P
SETB
LCDData5_P
CLR
LCDData6_P
CLR
LCDData7_P
CLR
LCDRS_P
CLR
LCDCS_P
MOV
a,#28h
LCALL LCD_Delay_Inst
LCALL LCD_Write_Inst LCALL LCD_Delay_Inst LCALL LCD_Delay_Inst MOV
a,#1
LCALL LCD_Write_Inst MOV
a,#2
LCALL LCD_Write_Inst MOV
a,#6
LCALL LCD_Write_Inst MOV
a,#0Ch
LCALL LCD_Write_Inst RET
9. Melakukan delay setelah pengiriman data ke LCD LCD_Delay_Data PUSH
7
MOV
r7,#50
DJNZ
r7,$
POP
7
RET
10. Melakukan delay setelah pengiriman intruksi ke LCD LCD_Delay_Inst
D2_J1
PUSH
7
PUSH
6
MOV
r6,#10
MOV
r7,#100
DJNZ
r7,$
DJNZ
r6,D2_J1
59
Pop 6 Pop 7 RET
11. Menampilkan text pada LCD dari posisi kursor terakhir Write_Text
WT_J1
WT_J2
WT_J3
PUSH
a
CLR
a
MOVC
a,@a+dptr
JNZ
WT_J2
SJMP
WT_J3
LCALL LCD_Write_Data INC
dptr
SJMP
WT_J1
POP
a
RET
12. Menghapus seluruh tampilan pada LCD Clr_Screen PUSH
a
MOV
a,#1
ACALL LCD_Write_Inst POP
a
RET
13. Mengecek serial buffer apakah sama dengan SIM command Check_SIM_Cmd MOV
r0,#SrBuff_M
MOV
r7,SrCtr_M
CLR
f0
PUSH
dph
PUSH
dpl
Check_SIM_Cmd_r0
CSIMCmdJ4
CSIMCmdJ1
PUSH
0
MOV
b,@r0
CLR
a
MOVC
a,@a+dptr
JNZ
CSIMCmdJ2
60
SETB
f0
POP
a
POP
dpl
POP
dph
RET CSIMCmdJ2
CSIMCmdJ3
CJNE
a,b,CSIMCmdJ3
INC
dptr
INC
r0
SJMP
CSIMCmdJ1
POP
0
POP
dpl
POP
dph
INC
r0
DJNZ
r7,CSIMCmdJ4
RET
14. Menganalisis status HP Init_HP MOV
dptr,#INitHP_T
LCALL Write_Text MOV
a,#0C0h
LCALL LCD_Write_Inst MOV LCALL
dptr,#Wait_T
Write_Text
CLR
LED_P
MOV dptr,#SetEchoOff_T ACALL
Send_text_TX
MOV dptr,#EchoOff_C ACALL
Send_Text_SIM
JNB SrValid_F,$ CLR SrValid_F ACALL
Send_Buffer
MOV SrCtr_M,#0
CPL LED_P MOV dptr,#SetSMSMode_T ACALL MOV
Send_Text_TX dptr,#SMSMode_C
3.4x + phase 2+ ACALL
Send_Text_SIM
; set command syntax GSM
61
JNB
SrValid_F,$
CLR
SrValid_F
ACALL Send_Buffer MOV
SrCtr_M,#0
CPL
LED_P
MOV
dptr,#SetSMSFormat_T
ACALL
Send_Text_TX
MOV
dptr,#SMSFormat_C
; set SMS format = PDU
mode ACALL
Send_Text_SIM
JNB
SrValid_F,$
CLR
SrValid_F
ACALL
Send_Buffer
MOV
SrCtr_M,#0
CPL
LED_P
MOV
dptr,#SetSMSAlert_T ACALL
Send_Text_TX
MOV
dptr,#SMSAlert_C
ACALL
Send_Text_SIM
;set SMS alert = PDU mode
JNB SrValid_F,$ CLR
SrValid_F
ACALL
Send_Buffer
MOV
SrCtr_M,#0
CPL
LED_P
MOV
dptr,#SetKeylock_T
ACALL Send_Text_TX MOV
dptr,#KeyLock_C
; set key
locked ACALL Send_Text_SIM JNB
SrValid_F,$
CLR
SrValid_F
ACALL Send_Buffer MOV
SrCtr_M,#0
CPL
LED_P
MOV
dptr,#SetMute_T
ACALL Send_Text_TX MOV
dptr,#Mute_C ACALL Send_Text_SIM JNB
SrValid_F,$
CLR
SrValid_F
; set mute
62
ACALL Send_Buffer MOV
SrCtr_M,#0
CPL
LED_P
MOV
dptr,#PCReady_T
ACALL Send_Text_TX MOV
SrCtr_M,#0
SETB
LED_P
LCALL CLr_Screen RET
15. Memberi pakan pada ikan Do_Feeding MOV
FeedHour_M,#0
MOV
FeedMin_M,#0
MOV
FeedSec_M,#0
LCALL Save_Feed_Time
SETB
Feeding_F
CLR
Feeder_P
MOV
FTick_M,#0
MOV
FSec_M,#0
RET
16. Melakukan pergantian air Do_Pumping MOV
PumpHour_M,#0
MOV
PumpMin_M,#0
MOV
PumpSec_M,#0
LCALL Save_Pump_Time
SETB
Pumping_F
SETB
Pump1_P
CLR
Pump2_P
MOV
PumpState_M,#0
RET
63
17. Menentukan panjang karakter untuk no HP Phone_C
DB
13
18. Penulisan no HP, tidak boleh menggunakan tanda “+” DB
'6285730515185'
19. Penerimaan pesan baru SMSAlert_C
DB
'AT+CNMI=1,2,0,0,1',13,10,0
20. Proses pengiriman pesan dan pembacaan pesan SendSMS_C
DB
'AT+CMGS=',0
21. Mengontrol panggilan masuk HangUp_C
DB
'ATH',13,10,0
22. Mengirim informasi setelah melakukan feeding FeedingOK_SMS
DB
17,'Feeding OK, T:
C',0
23. Mengirim informasi setelah melakukan pumping PumpingOK_SMS
DB
17,'Pumping OK, T:
C',0
24. Untuk mengatur berapa lama auto feeder akan berputar SetVT_Cmd
DB
'VT',0
25. Mengatur Suhu SetST_Cmd
DB
'ST',0
26. Mengatur waktu pemberian pakan ikan SetSF_Cmd
DB
'SF',0
27. Mengatur waktu pergantian air SetSP_Cmd
DB
'SP',0
64
28. Memberikan pakan ikan sekarang Feed_Cmd
DB
'FEED',0
29. Mengganti air sekarang Pump_CMd
DB
'PUMP',0
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS
5.1
Pendahuluan Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis pada hardware
yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian dan analisis ini adalah untuk mengetahui apakah hardware tersebut telah berfungsi dengan benar dan sesuai rencana atau tidak. Pengujian dan analisis ini ditujukan pada pengujian komponen-komponen yang terdapat pada Sistem Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS serta pengujian Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS itu sendiri.
5.2
Pengujian Alat Berikut ini adalah pengujian alat atau komponen yang terdapat Sistem
Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS.
5.2.1
Pengujian Mikrokontroller AT89S52 Untuk menguji mikrokontroller AT89S52 yang telah berisi sebuah
program yaitu dengan cara meletakkan AT89S52 tersebut pada socket yang telah dipasang pada PCB. Setelah itu diberi tegangan pada hardware sebesar + 4V sampai dengan +5V.
66
5.2.2
Pengujian Sensor Suhu LM35 dan Sensor Suhu IC LM 358 Untuk menguji sensor suhu LM35 dan sensor suhu LM358 yaitu dengan
cara mengirim perintah melalui SMS ke mikrokontroller AT89S52 yang hubungkan melalui HP siemens tipe C55. Maka perintah tersebut akan langsung dikerjakan dengan cara mendeteksi berapa suhu yang ada pada air tersebut. Jika suhu < 26° maka heater akan nyala dan jika suhu > 26 ° maka heater akan mati. Heater ini digunakan untuk menetralkan suhu yang ada pada akuarium. Jika sudah diketahui berapa suhu yang ada pada akuarium tersebut, maka mikrokontroller akan mengirimkan informasi tersebut ke HP siemens tipe C55 yang kemudian secara otomatis informasi tersebut dikirim ke nomor HP tertentu melalui SMS.
5.2.3
Pengujian sensor ketinggian Untuk menguji sensor ketinggian dapat dilakukan dengan cara mengirim
perintah melalui SMS ke mikrokontroller AT89S52 yang hubungkan melalui HP siemens tipe C55. Perintah tersebut langsung dikerjakan oleh mikrokontroller AT89S52 dengan melakukan pengurasan air dan pengisian air pada akuarium. Fungsi sensor ketinggian ini adalah untuk mendeteksi jika melakukan pengurasan maka seberapa rendah air tersisa pada akuarium, dan jika melakukan pengisian maka seberapa tinggi pengisian air pada akuarium.
67
5.2.4
Pengujian Auto Feeder Untuk menguji auto feeder dapat dilakukan dengan memberikan perintah
untuk memberi pakan pada ikan. Waktu pemberian pakan, berapa kali feed berputar, dan banyak porsi pakan yang diberikan dapat ditentukan sendiri dengan cara mengaturnya dengan cara menulis perintah SMS ke mikrokontroller AT89S52 melalui HP siemens tipe C55. untuk pemberian banyak sedikitnya porsi pakan yang diberikan dapat ditentukan dengan cara membuka lebar bukaan pada tempat pakan. Saat mengirim perintah SMS ke HP siemens tipe C55 maka perintah tersebut langsung dikirim ke mikrokontroller AT89S52 dan perintah dari SMS tersebut langsung dikerjakan. Setelah perintah dikerjakan maka mikrokontroller AT89S52 akan mengirim informasi ke HP siemens tipe C55 dan informasi tersebut dikirimkan nomor HP tertentu dalam bentuk SMS.
5.2.5
Pengujian alat secara keseluruhan Tujuan pengujian alat secara keseluruhan untuk mendapatkan hasil dan
data – data secara keseluran dari awal rangkaian Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS pada sensor sampai bekerjanya sebuah perintah melalui SMS pada waktu Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dijalankan. Pengujian alat secara keseluruhan dapat dilakukan dengan adanya program yang telah tertanam pada mikrokontroller. Dengan menjalankan program sesuai dengan fungsinya, maka sistem dapat berjalan sesuai dengan harapan yaitu Sistem Pengendalian Akuarium dan
68
Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dapat dikendalikan melalui Perintah SMS dengan cara mengirim SMS ke HP siemens tipe C55 dan dihubungkan mikrokntroller AT89C55, perintah yang dikirim tersebut akan langsung dikerjakan dan hasilnya akan berupa informasi
dan dikirimkan ke
mikrokontroller AT89S52 yang kemudian oleh mikrokontroller AT89S52 dikirim ke HP siemens tipe C55. Lalu dari HP ini informasi tersebut dikirimkan ke nomor HP yang telah ditetapkan untuk menerima informasi tersebut. Apabila sistem tidak bekerja sesuai dengan harapan, maka telah terjadi kesalahan pada sistem tersebut.
5.3
Pengujian Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS Berikut ini akan ditunjukkan cara kerja Sistem Pengendalian Akuarium
dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dapat dikendalikan melalui Perintah SMS secara keseluruhan, dari memberikan perintah sampai menerima informasi.
Gambar 5.1 Perintah Untuk Mengatur Berapa Lama Auto Feeder Berputar
69
Untuk mengatur berapa lama auto feeder berputar, dapat ditentukan sendiri dengan cara mengirim SMS ke nomor HP siemens C55. Misal dengan mengetik perintah VT03, maksud dari perintah ini adalah auto feeder akan berputar selama 3 detik.
Gambar 5.2 Informasi Suhu dan Feeding telah dilakukan
Setelah melakukan feeding, maka mikrokontroller mengirim informasi jika feeding telah dijalankan ke HP siemens C55. Yang kemudian HP siemens C55 ini akan mengirimkan ke nomormor HP tertentu dalam bentuk SMS, yang berisi“ Feeding OK, T:26 C“. Feeding OK dan temparatur saat ini 26°.
Gambar 5.3 Perintah Untuk Mengatur Pengurasan dan Pengisian Air
70
Untuk melakukan pengurasan dan pengisian air saat ini juga dapat dilakukan dengan cara mengetik SMS “PUMP“. Maka secara otomatis akan dilakukan pengurasan dan pengisian air saat itu juga.
Gambar 5.4 Informasi Suhu dan PUMP telah dilakukan
Setelah melakukan PUMP, maka mikrokontroller mengirim informasi jika PUMP telah dijalankan ke HP siemens C55. Yang kemudian HP siemens C55 ini akan mengirimkan ke nomor HP tertentu dalam bentuk SMS, yang berisi“ PUMP OK, T:26 C“. PUMP OK dan temparature saat ini 26°.
Gambar 5.5 Perintah Untuk Menjalankan Feed
71
Untuk menjalankan feed saat ini juga dapat dilakukan dengan cara mengetik perintah ’FEED’ yang dikirimkan ke nomor HP siemens C55 melalui SMS. Yang kemudian perintah ini akan dikirimkan ke mikrokontroller dan perintah akan langsung dijalankan.
Gambar 5.6 Pengaturan PUMP
Digunakan untuk mengatur berapa lama pengurasan dan pengisian air dilakukan. Untuk mengatur ini dapat dilakukan melalui SMS, misal dengan mengetik “PT072“ dan mengirimnya ke nomor HP Siemens C55. Maksud PT072 adalah pengurasan dan pengisian air akan dilakukan selama 72 jam sekali.
Gambar 5.7 Pengaturan Suhu
72
Untuk mengatur suhu yang ada pada akuarium dapat dilakukan dengan cara mengirim SMS ke nomor HP siemens C55, maka suhu akan berubah. Jika suhu dalam keadaan tidak normal maka heater akan menyala untuk menormalkan suhu yang pada akuarium.
Gambar 5.8 Pengaturan Feed
Untuk mengatur berapa lama sekali dalam memberikan pakan pada ikan dapat dilakukan dengan cara mengirimkan SMS ke nomor HP Siemens C55, yang berisi perintah “FT08“. Maksud dari perintah ini adalah pemberian makan akan dilakukan selama 8 jam sekali.
Gambar 5.9 Auto Feeder Berputar
73
Pemberian pakan pada ikan sedang dilakukan, pemberian pakan pada ikan ini dilakukan selama 8 jam sekali. Dan waktu pemberian pakan dapat di ubah dengan mengirimkan perintah tertentu melalui SMS ke nomor HP siemens C55.
Gambar 5.10 Heater ON
Jika suhu dibawah 26° C maka heater akan ON untuk menomorrmalkan suhu yang ada pada akuarium, dan heater akan OFF jika suhu pada akuarium sudah kembali nomorrmal.
74
Gambar 5.11 Sebelum dilakukan Pengurasan Air Pada Akuarium
Pengurasan air mulai dilakukan untuk diganti dengan air yang lebih jernih dan lebih bersih. Pengurasan ini dilakukan selama 72 jam sekali, waktu pengurasan ini dapat di ubah dengan cara mengirim SMS nomor HP siemens C55.
Gambar 5.12 Saat Pengurasan Berlangsung
75
Saat pengurasan berlangsung air yang ada dalam akuarium di buang sedikit demi sedikit, dan akan berhenti sampai batas bawah air pada akuarium yang telah ditentukan oleh sensor ketinggian.
Gambar 5.13 Mulai Dilakukan Pengisian Air
Saat pengisian air berlangsung, air yang ada dalam akuarium di isi sedikit demi sedikit, dan akan berhenti sampai batas atas air pada akuarium yang telah ditentukan oleh sensor ketinggian.
76
Tabel 5.1 Uji Coba Kalibrasi antara Sensor Suhu LM35 dan Termometer Air
Uji Coba Ke-
Sensor Suhu
Termometer Air
1
230C
240C
2
250C
260C
3
260C
270C
4
270C
280C
5
280C
290C
Pada Tabel 5.1 menjelaskan tentang uji coba kalibrasi antara sensor suhu LM35 dan termometer air di dalam akuarium. Untuk mengetahui suhu dalam air pada akuarium menggunakan sensor suhu LM35 sebagai alat ukur suhu. Sedangkan untuk membandingkan suhu air pada akuarium digunakan termometer air sebagai alat bantu untuk mengukur suhu pada uji coba ini. Alat ukur pada uji coba untuk membandingkan antara sensor suhu LM35 dan termometer air ini menghasilkan perbedaan 10C. Pengukuran suhu yang dilakukan dengan termometer air memperoleh hasil lebih tinggi daripada pengukuran suhu yang dilakukan dengan sensor suhu LM35.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Dari hasil uraian yang telah digambarkan, baik secara teori maupun
berdasarkan hasil-hasil pengujian yang telah dilakukan pada Tugas Akhir ini, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dapat memberikan pakan pada ikan dengan perintah SMS. 2. Dapat mengukur suhu pada akuarium dengan perintah SMS. 3. Dapat melakukan pergantian air pada akuarium dengan perintah SMS. 4. Dapat mengendalikan auto feeder dan valve dengan perintah SMS.
6.2
Saran Dengan adanya kekurangan dalam kinerja dari Sistem Pengendalian
Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS banyak hal – hal yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sistem yang lebih baik:
1. Sistem Pengendalian Akuarium dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis SMS dapat dikembangkan dengan cara menambahkan sensor PH dan sensor kejernihan. 2. Dalam pengujian perangkat lunak dan perangkat keras harus diperhatikan dengan seksama hasilnya, karena jika ada kesalahan dalam pengujian maka sistem tidak akan berjalan sesuai rencana.
79
DAFTAR PUSTAKA
Arifin., Pengertian Sensor Suhu IC LM358. http://staff.undip.ac.id/fisika/zaenalarifin/file/2009/12/babii.doc. Diakses pada tanggal 5 november 2010. Auto
Feeder.
http://saltaqurium.about.com/od/tppict/tp/TPautofeeders.htm.
Diakses pada tanggal 7 november 2010. Budiharti, W. (2005) Elektronika Digital + Mikroprosesor. PT. Andi. Yogyakarta. Heater. http://mawaraquarium.handysurya.com/new/article/memajang_maa nvis_3.html. Diakses pada tanggal 6 november 2010. HP Siemens. http://HP/Bedah%20Bisnis%20Server%20Pulsa%20ElektrikAll%2 0Operator%20GSM%20dan%20CDMA%20%C2%AB%20Kumpu lan%20murottal,%20aplikasi%20dan%20game%20ponsel%20grati s.htm. Diakses pada tanggal 7 november 2010. Pengertian ADC ADS. http://bobbyfiles.wordpress.com/2008/11/23/adc-analogto-digital-converter. Diakses pada tanggal 5 november 2010. Pengertian Air Pump. http://www.terminalartikel.com/index.php/hobby/36hobby/61-kapasitas-pompa-udara-air-pump. Diakses pada 5 november 2010. Pengertian AT Command. http://www.raufoke.co.cc/2010/03/apa-itu-atcommand.html. Diakses pada tanggal 6 november 2010.
Pengertian IC LM358. http://mikrokontroller/pengukur-suhu-berbasismikrokontroller.html . Di akses pada tanggal 7 november 2010. Relay. http://www.forumotomotif.com/index.php?topic=191.0. Diakses pada tanggal 6 november 2010.
RS 232 MAX 232. http://www.toko-elektronika.com/tutorial/serialC.html. Diakses pada tanggal 6 november 2010.
Sensor Ketinggian. http://telinks.wordpress.com/2010/04/24/perancangan-sensorketinggian-air-tandon. Diakses pada tanggal 5 november 2010.
Sensor Suhu LM35. http://blog.ub.ac.id/radika/2010/04/25/sensor-suhu-lm35adc. Diakses pada tanggal 5 november 2010. Willa, L. (2007) Teknik Digital, Mikroprosessor, dan Mikrokomputer, PT. Informatika, Bandung.