BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Sistem Komputerisasi II.1.1. Pengertian Sistem Menurut Lucasdalam
Kumorotomo (1998:8), secara sederhana suatu
sistem dapatdiartikan sebagaisuatukumpulandariunsur,komponen,atau variabelvariabelyangterorganisasi, samalaindanterpadu.
salingberinteraksi,salingtergantungsatu Sementaraitu,menurutJamesO’brien(2006:9)sistem
adalahsekelompokkomponenyangsaling berhubungan,bekerjasamauntuk mencapai tujuan bersama denganmenerima input (masukan) serta menghasilkan output (keluaran) dalamproses tranformasi yang teratur. MenurutAtmosudirdjo
(2005:15)mengemukakanpendapatnya
sebagaiberikut:Suatusistem terdiriatasobjek-objekatauunsur-unsuratau komponenkomponenyangberkaitandanterhubungsatu
samalainsedemikian
rupasehinggaunsur-unsurtersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahanyang tertentu. MenurutDavis(Gordon, yangsaling
2002:6)sebuahsistemterdiridaribagian-bagian
berkaitanyangberoperasibersamauntukmencapaibeberapasasaran
ataumaksud.Pengertianlainyang
dikemukakanolehKumorotomo
(1998:8)
secarasederhanasuatusistem dapatdiartikansebagaisuatukumpulanatau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,salingtergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem
dapatdidefenisikansebagaisekumpulanhalataukegiatanatau
Universitas Sumatera Utara
elemenatausubsistem yangsalingbekerjasamaatauyangdihubungkandengan caracara tertentu sehinggamembentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsigunamencapaisuatutujuan(Sutanta,2003:4).Suatusistem
adalahsuatu
jaringankerjadariprosedur-proseduryang saling berhubungan,berkumpul bersamasamauntukmelakukansuatukegiatan atauuntukmenyelesaikansuatu sasarantertentu (Paulus,2005 : 23). Menurut Jogiyanto (2005 : 2) menyatakan Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan prosedur itu sendiri
menurut Fitzgeraldet.al dalam Jogiyanto
(2001:2)
menyatakan bahwa “Prosedur adalah suatu urutan-urutan yang tepat dari tahapantahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.” Pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Mulyanto (2009:2) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran atau tertentu. 1. Komponen Sistem (Component) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu komponen. sistem.
Universitas Sumatera Utara
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan Sistem (Boundary) Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan kerjanya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. 3. Subsistem Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing. 4. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 5. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke sub sistem yang lainnya. Keluaran dari satu sub sistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. 6. Masukan Sistem (Input)
Universitas Sumatera Utara
Masukan (input), adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 7. Keluaran Sistem (Output) Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 8. Pengolahan Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 9. Sasaran Sistem (Object) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh sistem, kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem akan dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Menurut Mulyanto (2009:8), sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut: a) Sistem abstrak (Abstract system ) Sistem ini merupakan sistem yang tidak tampak secara fisik, karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide.
Universitas Sumatera Utara
b) Sistem fisik (Physical system) Sistem fisik merupakan sistem yang tampak secara fisik sehingga setiap mahluk dapat melihatnya. c) Sistem alamiah (Natural system) Sistem alamiah ini adalah sistem yang terjadi dari proses - proses alam dalam arti tidak dibuat oleh manusia. d) Sistem buatan manusia (Human made system) Sistem ini merupakan sistem yg dirancang & didisain oleh manusia. Contoh : Sistem Informasi - manusia – komputer Man - machine system / human-machine system interaksi antara manusia dan mesin. e) Sistem Deterministik (Deterministic System ) Sistem yg beroperasi dengan tingkah laku yg dapat diramalkan disebut sistem deterministik. Interaksi antar tiap-tiap bagian dapat dideteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contoh : Sistem Komputer f) Sistem Tak Tentu (Probabilistic System ) Sistem ini adalah sistem di mana kondisi masa depannya tak dapat diramalkan karena mengandung probabilitas. Contoh : Sistem Manusia g) Sistem Tertutup (closed system) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
Universitas Sumatera Utara
h) Sistem Terbuka (open system) Sistem ini kebalikan dari sistem tertutup, karena sistem terbuka adalah sistem yg berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Oleh sebab itu sistem ini harus mempunyai suatu sistem pengendalian (control system) yang baik agar yg masuk hanya pengaruh – pengaruh yang baik saja. Contoh : sistem kebudayaan Indonesia
II.1.2. Pengertian Sistem Komputerisasi Perkataankomputer/computerberasaldariperkataan asingtoComputeartinyahitung.Dengandemikian,makakomputerdapat hitungatau
diartikansebagaialat mesinhitung.Akantetapi,apabilaistilahkomputeritudiartikanke dalamBahasaIndonesiamenjadimesinhitung,makaimajinasikitaakanlain
denganmaknadantujuannya,artinyaseolah-olahkomputeritudisamakandengan kalkulator. Menurut memegangperananpentingdidalam
Longkutoy(1996:24),komputeradalahalatyang sistem
pengolahandataelektronis,maka
komputer juga disebut alat pengolahdata. Menurut Blissmer (1985 : 34) komputer adalah suatu alat elektronik yangmampumelakukan beberapatugassebagai berikut : a. Menerima input. b. Memproses input tadi sesuai denganprogramnya. c. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan. d. Menyediakan output dalambentuk informasi.
Universitas Sumatera Utara
MenurutSanders
(1985
:29)komputeradalah
elektronikuntukmemanipulasidatayangcepatdan dandiorganisasikan
sistem
tepatsertadirancang
supayasecaraotomatismenerimadanmenyimpandatainput,
memprosesnya,danmenghasilkan
outputdibawahpengawasansuatu
langkah-
langkah, instruksi-instruksi programyang tersimpan di memori (stored program). Menurut
Fuori
(1973:23)komputeradalah
suatupemprosesdata(dataprocessor)yang besardan
cepat,
termasuk
dapatmelakukan
perhitungan
perhitungan
yang
aritmatikayangbesaratauoperasi
logika,tanpacampurtangandari manusia mengoperasikan selama pemprosesan. Menurut Blissmer komputerisasi adalah sebuah sistem alat elektronik yang dapat melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memprosesnya, menyimpan perintah dan menyediakan output dalam bentuk informasi. Menurut Amsyah(2003:117)komputerisasiadalahalatpengolahdataelektroniktidakbersifat mekanis(mesin)dandapatmerekam danmengolahdata dariyangsederhana sampai yang paling rumitmenjadi informasi.Menurut Sedarmayanti (2001 : 68) komputerisasi adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapatmelakukan pekerjaansecarasistematis,berdasarkaninstruksi/program yangdiberikanserta dapat menyimpan danmenampilkan keteranganbilamana diperlukan. MenurutSutabri(2003:106)sistemkomputerisasiadalahsistemelektronikuntu kmemanipulasidata
yang
diorganisasikansecaraotomatis memprosesnya
dan
cepat
dan
menerima
tepat
serta
dirancang
danmenyimpan
menghasilkan
data
output
dan input, di
bawahpengawasansuatulangkahinstruksiprogram yang tersimpandimemori (stored
Universitas Sumatera Utara
program). Penggunaankomputerdapatmeningkatkanefektivitaskerjadalam
rangka
menunjangkegiatanorganisasi.Berikutiniakandijelaskanmengenaibagianatau komponendari sistemkomputerisasimenurut Amsyah(2003: 163)dalam bukunya SistemInformasi Manajemen, yaitu: 1. Perangkat Keras (Hardware) PerangkatkerasatauHardwareadalahperalatandalam menjalankansistem
bentukfisikyang
komputer.Hardwaredigunakansebagaimediauntuk
menjalankan software dan peralatan iniberfungsiuntuk menjalankan instruksibentuk
instruksiyangdiberikandanmengeluarkannyadalam
informasiyangdigunakanolehmanusiauntuk laporan.Perangkatkeras terdiridari: a. Input device Merupakan
alatyang
isntruksikedalam
digunakan
untukmemasukkandataatau
komputer.Inputdevicesesuaidengannamanya
hanyadigunakanuntukmemasukkandataatau
instruksike
dalam
CPU(processdevice). Contoh:keyboard,mouse,lightpen,dan joystick. b. Process device Merupakan
alatyangdigunakanuntukmelaksanakankumpulan
instruksiyangakanditujukanuntukmenghasilkansuatu hasil tertentu yang dikehendaki.
Process
device
dapat
melakukan
tugasnya
jikaadamasukandariinputdevicebaik berupadataatau instruksi. Alat ini disebutCPU. a. Output device Merupakan alatyangdigunakanuntkmenampilkanlaporan atau informasi
Universitas Sumatera Utara
hasil
pengolahan
dari
input,
baik
ditampilkan
padalayar
monitormaupundicetakpadamedialain.Contoh:monitor, printer, danplotte. 2. Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunakatauSoftwareadalahrangkaianprosedurdandokumentasi program
yangberfungsiuntukmenyelesaikanberbagaimasalahyang
dikehendaki.Perangkat
lunakinidijalankanpadaprocessingdevicejika
mendapatkanresponmasukandari
inputdevicedanhasilprosesyang
dilakukanolehperangkatlunakdikeluarkandenganoutputdevice.Contoh:
DOS,
Microsoft Windows, Unix, dan Linux. 1. Database Datayangberisiprogram
dandatayangdibutuhkandenganadanya
mediapenyimpanansecarafisiksepertidisket,
harddisk,
tape,dansebagainya.Datajugameliputipengeluarandancatatan
magnetic laindi
atas
kertas,microfilm dan sebagainya. 2. Prosedur Merupakan komponenfisik karena prosedur disediakan dalam bentukfisik sepertibukupanduan dan instruksi.Ada tigajenis prosedur yang dibutuhkan yaitu: a.
Instruksi untuk pemakai.
b.
Instruksi untuk penyiapanmasukan
c.
Instruksi pengoperasiankaryawan pusat komputer
3. Perangkat Pikir (Brainware) Perangkat pikir atau Brainware adalah orang yang menggunakan komputer. Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat
Universitas Sumatera Utara
memasukkan data dan mengeluarkan
informasi. Perangkat pikir sangat
menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yang dilakukan pada process device, karena komputer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri dari : a) Operator Komputer Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman data dan pencetakan dokumen. b) Analisis Sistem Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada suatu organisasi/organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi. c) Programmer Merupakan staf EDP (Electronic Data Processing) yang menangani pembuatan program dengan menggunakan bahasa program atau package program yang dikuasainya. d) Personil Data Entry Bertugas memasukkan data atau merekam data ke dalam komputer (Secondary storage) sesuai instruksi yang ada. e) Manajer Sistem Informasi/EDP Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk
Universitas Sumatera Utara
keperluan pemeliharaan hardware, software, training, maintenance dan lain-lain.
II.1.3. Siklus Pengolahan Data Suatu proses pengolahan data yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing dan output.MenurutArbie (1987 :104-108), langkah-langkah pengoperasian dalampengelolahandata adalahsebagai berikut; a) Pengumpulan (Capturing). Mengumpulkandata denganpenelitian,pemeriksaan,keterangan-keterangan masihmerupakandata/fakta.Oleh karenadata/fakta itu sifatnyamasih baku belumlahdisebut informasi.MisalnyaFormulirkepegawaian,atau Formulir pembuatan kartu keluarga/KTP. b) Memilih Data (Verifying). Gunanyauntukmelihat fakta/datayangdikumpulkan itubenar-benarsesuai dengankebenaran
denganperkataanlainapakahdatayang
hanyadikarang-karang
disampaikanitu
sajaataubenar-benardiambildarilapangan.Operasi
inimenunjukkanpengecekkandanpengesahandatadan
untukmenjaminagar
data tersebutdapat diperoleh dengancepat,dicatatcermat. c) Pengelompokkan Data (Classifying) Datayangtelahdikumpulkandalam keinginanyangmemerlukandata.Dalam unsurpada
beberapakelompoksesuaidengan langkahinimenempatkanunsur-
kategorikhususyangmemberikanartibagisipemakai.Misalnya,
Universitas Sumatera Utara
pengelompokkandataberdasarkanjeniskelamin,pengelompokkan
data
berdasarkanagama/suku/umur. d) Penyusunan (Sorting) Menempatkan unsur–unsur data dalam
urutan–urutanatau rangkaian–
rangkaiankhususdisesuaikan dengankebutuhansipemakai. e) Menyingkat(Sumarizing) Mengakumulasikandata dibedakandengancara
dalambentukmatematikacarapengumpulannya pertamamenunjukkanspesifikasiperhitungan
atau
angka-angka/data dan cara kedua. f) Mengalkulasikan (Calculating) Memberi nilai kepada data-data yangdimulai darilangkah 5 tadi. g) Penyimpanan (Storing) h) Menempatkandatapadaalat-alatpenyipananapakahberupadaftarkertas, file,ataumicrofilm
yangdapatdisimpandandipeliharasebaikmungkindan
dilihat sertadiambil kembali pada saat diperlukan. i) Pengembalian Kembali(Retreiving) Mengambilketerangan
kembalidariarsip(Storing)bilainformasitersebut
masihsegar/tidakusang
agardapatdipakaisebagaiinformasi.Langkahini
mengandungpencarian sampaidiketemukannyadanmendapatkan tambahan bagi unsur-unsur data khusus dari media dimana data-dataitudisimpan. j) Memperbanyak (Reproducing) k) Menciptakankembali,yaitumemperbanyak
informasiyangdisimpanitu,
denganmaksuddibagikankepada yangberkepentingan, agartidak hilang masternya.
Universitas Sumatera Utara
l) Mengkomunikasikan (Communicating) m) Tujuanakhir
daripadapemrosesandataadalahuntukmenyampaikan
informasikepadasipemakaiyangditujudengan
datainformasiyang
relevantdan berguna bagi sipemakai.
II.1.4. Tujuan danKeuntungan Penerapan Sistem Komputerisasi Adapun tujuan dari penerapan sistemkomputerisasi menurut Sedarmayanti(2001 : 69) sebagai berikut : a) Dapat meningkatkanefektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka menunjangkegiatan organisasi. b) Menunjangpengelolaaninformasisecaraterpadu. c) Dapatmenyimpandatadaninformasilebihbaik,aman,rapidandapat menghematruangan. SedangkankeuntunganditerapkansistemkomputerisasimenurutAmsyah (2003 : 130),antaralainadalahsebagai berikut: a) Efektivitasdanefesiensilebihtinggi. b) Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebihtertib c) .Biayalebihrendah. d) Kesalahan lebihsedikit. e) Meningkatkan pelayanan pelanggan. f) Memudahkanperencanaandanpengorganisasiankegiatanoperasional
dan
distribusi. g) Keputusan yang berdasarkan informasi akanlebih mudah dibuat. h) Mengurangipemakaian ketatausahaan.
Universitas Sumatera Utara
II.2. Manajemen Perkantoran II.2.1. Pengertian Manajemen Perkantoran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah manajemen dapat dipahami dalam dua pengertian, yaitu penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran; dan pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Menurut Griffin (2010), manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Berdasarkan pengertian manajemen tersebut maka manajemen perkantoran dapat diartikan
sebagai
rangkaian
aktivitas
merencanakan,
mengorganisasi,
mengarahkan, mengawasi, dan mengendalikan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Pengertian manajemen perkantoran juga adalah suatu kegiatan pengelolaan data dan informasi yang dilakukan secara teratur, sistematik dan terus menerus, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan. Dalam Moekijat (2002), manajemen perkantoran adalah penerapan fungsifungsi
manajemen
pada
kantor,
yaitu
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakkan, dan pengawasan kantor agar tujuan kantor dapat tercapai dan pegawai-pegawai merasa puas. Menurut G.R. Terry dalam Gie (1995), manajemen perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
perkantoran, serta menggerakkan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dulu. Menurut William dan ManajemenPerkantoran
Ernest dalam Gie (2007:3) menyatakan bahwa adalahpengarahanmenyeluruh
terhadapaktivitas–
aktivitas tulis sebagaimana dibedakan dari aktivitas seperti pengangkutan, kepabrikan,pergudangan, dan penjualan. Menurut Evans dalam Sukoco (2007:3) menyatakan bahwa Manajemen Perkantoran adalah fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan mengenai pengolahan bahan keterangan, komunikasi dan ingatan organisasi.
II.2.2. Fungsi Manajemen Perkantoran a. Fungsi Perencanaan MenurutSiagian langkahkonkretyang
(2007:35),fungsiperencanaan pertama
-
merupakan tamadiambildalam
usahapencapaiantujuan,artinyaperencanaan merupakanusahakonkretisasilangkah langkahyangharus ditempuhyangdasar - dasarnyatelah diletakkan dalamstrategi organisasi. Menurut Quible (2001:9), tujuan fungsi perencanaan adalah : 1. Mengembangkantujuan dansasarandarimasing–masingfungsisertalayanan kantor,termasuk lingkungan, telekomunikasi, arsip, dan lain-lain. 2. Selalu mengikutiperkembangan terbaru dalam dengan
melakukan
perubahan-perubahan
yang
bidang perkantoran diperlukan
untuk
menciptakan layanan dan fungsi kantor yang efektifdan efisien.
Universitas Sumatera Utara
3. Menganalisiskebutuhangunamendesainsertamengimplementasikansecara totalfungsidanlayanankantoryangbaru. 4. Memudahkan pengawasan. Lebih
lanjut
Quible
dalam
sukoco
(2001)
membagi
jenis
-
jenisperencanaanterbagiatastigabagian,yaitu: 1. Perencanaan JangkaPendekadalah perencanaan yangmeliputijangkawaktu sampaisatuatauduatahundantidakmembutuhkanperincianyang
sangat
mendetail. 2. PerencanaanJangkaMenengahadalahsuaturencanayangbersifatsementara dan lebihmudah berubah dibandingkan rencana jangka panjang. Rencana jangka menengah biasanya meliputi periode satu hingga lima tahun dan terutama penting bagi manajer menengah dan manajerlini. 3. Perencanaan
JangkaPanjangadalahperencanaanyangmemilikisasarandan
tindakan yang disarankan yang meliputijangka waktu lebih lama, paling sedikit
limatahundanmembutuhkanpertimbangansecara
lebih
mendetailagarlebih matang. b. Fungsi Pengorganisasian Menurut
Siagian
(2007:60),
fungsi
pengorganisasian
merupakan
keseluruhan proses pengelompokkanorang – orang, alat– alat, tugas – tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasiyang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam rangka pencapaian tujuan yangtelah ditentukan sebelumnya. MenurutQuibledalamSukoco(2001:9),tujuanfungsipengorganisasianadalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Menjelaskan cara yang paling efektif bagi pegawai dalam menjalankan tugasnya. 2. Mendesainmetode dan prosedur kerja yang efisien. 3. Meningkatkan produktivitas organisasi maupun perusahaan. c. Fungsi Pengarahan Menurut Siagian (2007:95), fungsi pengarahan didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara, teknik dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan ekonomis. Menurut Quible dalam Sukoco (2001:10), tujuan fungsi pengarahan adalah: 1. Mendesain sistem komunikasi yang efektif antarunit 2. Menjamin
terpenuhnya
pegawai
dengan
kebijakan
dan
prosedur
organisasi. 3. Menjamin tercapainya kinerja pegawai yang telah direncanakan. d. Fungsi Pengawasan Menurut Siagian (2007:125), fungsi pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Quible dalam Sukoco (2001:10), tujuan fungsi pengawasan adalah: 1. Menjamin terlaksananya metode dan prosedur pengawasan secara efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengembangkan prosedur yang efisien dalam menjadwalkan kerja. 3. Mengembangkan prosedur yang efisien dalam mengontrol kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan pegawai. Menurut Terry dalam Gie (1995), adapun yang menjadi tujuan manajemen perkantoran yaitu : 1. Memberikan keterangan yang lengkap 2. Memberikan catatan dan laporan yang cukup dengan biaya rendah 3. Membantu perusahaan memelihara persaingan 4. Pekerjaan tata usaha yang cermat dan membantu memberi pelayanan kepada langganan 5. Membuat catatan yang semakin baik dengan biaya yang semakin rendah
II.2.3. Prinsip dan Asas Manajemen Perkantoran Prinsip- prinsip dalam
manajemen perkantoran itu bersifat lentur.
Menurut Fayol (dalam Siagian, 1992), seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen tersebut meliputi: 1. Pembagian kerja (division of work) 2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility) 3. Disiplin (discipline) 4. Kesatuan perintah (unity of command) 5. Kesatuan pengarahan (unity of direction) 6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri (subordination of individual interests to the general interests) 7. Pembayaran upah yang adil (renumeration)
Universitas Sumatera Utara
8. Pemusatan (centralization) 9. Hirarki (hierarchy) 10. Tata tertib (order) 11. Keadilan (equity) 12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel) 13. Inisiatif (initiative) 14. Semangat kesatuan (espirits de corps) Dalam Winardi (1990:214), menyatakan asas – asas manajemen perkantoran sebagai berikut : 1. Asas Sentralisasi (Pemusatan) Maksudnya semua kerja perkantoran dalam organisasi yang bersangkutan diserahkan kepada satuan organisasi yang berdiri sendiri, di samping satuansatuan organisasi yang memikul pekerjaan-pekerjaan operatif seperti mengetik, surat menyurat, menyalin warkat, atau memelihara arsip. Kebaikan Asas Sentralisasi, yaitu : Kegiatankantor dipimpin oleh seorang yang ahli dalam bidang perkantoran. Mesin-mesin kantor dapat didayagunakan sebelumnya Keseragaman dapat dicapai Latihan-latihan karyawan kantor ditingkatkan Biayapelaksanaan pekerjaan kantor dapat di hemat. Adanyafleksiblitas dalam organisasi Dapatmencegah duplikasi fungsi atau arsip Sedangkan kerugian Asas Sentralisasi, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Prosedurpelaksanaan kerja berbelit-belit Adanyapengawasan yang ketat dapat menimbulkan frustasi Dapatmenambah pekerjaan tata usaha dan surat-menyurat Lambat dalam pelaksanaan tugas 2. Asas Desentralisasi (Penyebaran) Yaitu asas pemancaran atau penyebaran dimana masing-masing bagian pokok bekerja sebagai suatu kesatuan yang seakan akan berdiri sendiri. Dalam asas ini pula, masing-masing satuan organisasi dan seluruh organisasi selain melaksanakan
tugas-tugas
induknya
juga
melaksanakan
semua
kerja
ketatausahaan yang dapat dalam lingkungan sendiri. Keuntungan Asas Desentralisasi, yaitu : Pekerjaan kegiatan kantor dilayani dengan segala keperluan Pekerjaandilakukan menurut urutan kepentingan Pekerjaan dilakukan oleh masing-masing bagian atau unit Cepatdalam memproses pekerjaan kantor yang penting Sedangkan kerugian Asas Desentralisasi.Yaitu : Pekerjaan akan terlalu bebas Kurangterdapat harmonis dalam organisasi Kemungkinan timbulnya duplikasi arsip Banyakmembutuhkan peralatan dan tenaga kerja Sulitmengadakan pengawasan pekerjaan kantor 3. Asas Dekonsentralisasi (Gabungan) Asas ini merupakan sistem asas kombinasi antara asas sentralisasi dengan asan desentralisasi yaitu unit pelayanan bertanggung jawab atas pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
kantoryang berada pada seluruh organisasi, sebaiknya pekerjaan kantor yang kurang tepat dikerjakan oleh suatu unit yang bersangkutan.
II.3. Produktifitas Kerja II.3.1. Pengertian Produktivitas Kerja MenurutSimanjuntak(1998:26), produktivitas kerja pegawaimengandung pengertianadanyakemampuanpegawaiuntukdapatmenghasilkanbarangatau jasayangdilandasisikapmental
bahwahariiniharuslebihbaikdarihariini,hari
esok
haruslebihbaikdarihariini.Sikap kerjayang demikianiniakantetap melekatdalam diripegawaiyangmemiliki
produktivitaskerjayangtinggi.
terhadapproduktivitaskerjapegawaidapatdi
ukurmelalui
kerjayangrelatifbaik,sikapkerja,tingkatkeahlian
dan
Penilaian pelaksanaan
disiplinkerja.Dan
untuk
mengukurproduktivitaskerjapegawaiitu sendiri harusmencakup aspek kuantitas dankualitas pekerjaannya. Selanjutnya,menurutSiagian (2002:10),produktivitaskerjadapatdilihatsebagai
masalah
keperilakuan,tetapijugadapatmengandungaspek-aspek mengatasihalitulah
perlupemahamanyang
keberhasilanmeningkatkan
teknis.Untuk
tepattentangfaktor-faktorpenentu
produktivitaskerja,sebagian
diantaranyaberupaetos
kerjayangharu dipegang teguh olehsemua orangdalamsuatu organis Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa
produktivitas sangatdipengaruhi
olehfaktor:knowledge,skills,abilities,attitudes,danbehaviours dariparapekerjayangadadi dalam organisasisehinggabanyakprogram perbaikan
Universitas Sumatera Utara
produktivitas
meletakkanhal-hal
tersebutsebagai
asumsi-asumsi
dasarnya
(Gomes,1995, p.160,http:/www.ManajemenSumber Daya Manusia). MenurutBlecher
dalamWibowo(2007:241)
produktivitas
kerjaadalah
hubunganantara keluaran atauhasilorganisasidenganyang diperlukan.Produktivitas dapatdikuantifikasidengan membagikeluaran dengan masukan denganmembagi keluaran
denganmasukan.Menaikkan
diakukandenganmemperbaikirasio
produktivitasdapat
produktivitas,denganmenghasilkanlebih
banyakkeluaranatauoutputyanglebihbaikdengantingkatmasukan
sumber
daya
tertentu. Lebih
lanjut,Kopelman
(dalam
Moeljono2003:56),secaralebihluasmengartikan
produktivitassebagai
suatukonsepsi sistem.Produktivitasdalam wujudnya diekspresikansebagai rasio yang
merefleksikan
bagaimana
sumber
daya–sumberdayayangada
dimanfaatkansecara efisien untukmenghasilkan keluaran. Produktivitaserat terkaitdenganhasil kerjayangdicapai oleh pegawai.Hasil kerjapegawai
tersebutmerupakanproduktivitaskerjasebagai
targetyangdidapat
melaluikualitaskerjanyadenganmelaksanakantugasyangsesuai
dengan
peraturanyang
ditetapkan
mengemukakan
oleh
organisasi.Kemudian
beberapafaktoryang
dinyatakan
(Dharma,1995:476) sebagaiindikatordari
produktivitas kerjaKualitas Pekerjaanantaralain: a. Kualitas pekerjaan :Kualitas dihasilkan.
Seorang
kerja menyangkut mutu yang pegawaidituntutuntukmemberikan
kualitasyang terbaikdalammelaksanakan tugasnya.Seorangpegawai sebagaisumberdayayangmenjalankandan
Universitas Sumatera Utara
melaksanakanmanajemendisuatuorganisasiharusmemiliki kehidupan
kerjayangberkualitas.Kehidupan
kerjayangberkualitasyang
dimaksud
adalah
keadaan
dimanaparapegawaidapatmemenuhikebutuhannya denganbekerjadidalamorganisasi. b. Kuantitas
Pekerjaan
:Perkembangan
organisasi
menuntutadanyakuantitaspekerjaan.Kuantitas pekerjaanmenyangkutpencapaiantarget,hasil dengan
kerjayangsesuai
rencanaorganisasi.Rasiokuantitaspegawai
harusseimbangdengan
kuantitaspekerjaan
perimbangan
sehinggadengan tersebutdapatmenjadi
tenagakerjayangproduktifuntukmeningkatkan produktivitaskerjadi dalamorganisasitersebut. c. KetepatanWaktu
:Seorangpegawaiharusmemiliki
waktudalammengerjakan
ketepatan
tugas-tugasnya.
mengerjakantugas-tugas
yang
diberikan
Dalam orang
tepatpadawaktuyangditentukan sertamengutamakanefisiensi. d. SemangatKerja :Semangatkerjadapatdidefenisikansebagaigambaran perasaanyang berhubungan kegembiraan,
dan
dengan jiwa, semangat kelompok,
kegiatan.Semangatkerjasangatpentingbagi
organisasi karenasemangat kerjayangtinggi tentudapatmengurangi angkaabsensiatautidakbekerja karenamalas,semangatkerjayangtinggicenderungbekerjadenganhati
Universitas Sumatera Utara
II.3.2Faktor-FaktorYangMempengaruhiProduktivitasKerja Produktivitaskaryawanbanyakdipengaruhi berhubungan
dengan
olehberbagaifaktor,baikyang
karyawanitusendiri,maupunfactor-
faktorlainnya.Sehubungandenganitu,MenurutSedarmayanti 76)dalammanajemen
(2001:72-
sumberdayamanusiadanproduktivitasfactor-
faktoryangmempengaruhi produktivitas kerjaadalah: a. Sikapmentalberupa: I.
Motivasikerja
:Padaumumnyaorang
motivasikerja
yang
mempunyai
tinggi
akan
bekerjalebihrajin,giatsehinggadenganbegitu
diaakan
dapat
prestasi
mencapai
kerjayangtinggisehinggaproduktivitaspun meningkat. II.
Disiplinkerja : Orang yang memiliki
disiplin
kerja
yang tinggi akan bertanggung jawab terhadap tugastugas
yang
diberikankepadanya
hal
iniakan
mendorong gairah kerja, semangat kerja dan akan terwujudnyatujuan
perusahaan/instansi
dan
produktivitaspunakan meningkat. III.
Etikakerja
:Pada
umumnya
orangyangmemilikietikayangbaikakankelihatan dalampenampilan
kerjasehari-hari
berupakerjasama,kehadiran, antusias,inisiatif,tanggungjawab terhadap pekerjaan dan
Universitas Sumatera Utara
kreatifitas. Wujudkerjatersebutsangat mempengaruhi hasil kerja. b. Pendidikan :Padaumumnyaorangyangmemilikipendikanyangtinggi akan
mempunyai
wawasanyanglebihluasterutama
dalam
penghayatan produktivitas.Pendidikantersebutdapatberupainformalataupunforma l. c. Keterampilan :Pada
aspek
tertentuapabilapegawai
terampilmaka
pegawai
lebihmampubekerjasertamenggunakanfasilitas Pegawaiakanlebih
semakin
kerjadenganbaik.
terampilapabilamempunyaikecakapan
dan
pengalamanyangcukup. d. Manajemen
:Pengertianmanajemendisini
dapatberkaitandengansystemyang
diterapkan
oleh
pimpinanuntukmengelolaataumemimpinserta mengendalikanbawahannya.Apabilamanajemennya tepatakanmenimbulkan semangatkerjadanmempengaruhiproduktivitas kerja. e. Tingkatpenghasilan :Apabilatingkatpenghasilanmemadaidapatmenimbulkankosentrasik erja
dankemampuanyangdimilikidapatmeningkatkanproduktivitas
kerja. f. Lingkungandaniklimkerja
:Lingkungan
kerjayangbaikakanmendorongpegawai
daniklim senang
Universitas Sumatera Utara
bekerjadanmeningkatkanrasatanggungjawabdalammelaksanakantu gas
denganlebihbaikdanmenujukearahpeningkatanproduktivitas
kerja. g. Teknologi
:
Apabilateknologi
yangdipakai
tepatdanlebihmajutingkatannyamaka akanmemungkinkan: I. II.
Tepatwaktudalammengerjakanproses produksi/tugas. Jumlah produksibaik berupa barang dan jasa lebih banyak dan bermutu.
III.
Memperkecilterjadinyapemborosanbahansisa.
h. Kesempatanberprestasi
:Apabilaadakesempatan
untukberprestasi,makaakanadadorongan psikologisuntukmeningkatkandedikasi sertapemanfaatanpotensiyang dimilikiuntukmeningkatkanproduktivitas kerja.
II.4.Hipotesis Hipotesismerupakan
jawaban
sementaradari
penelitian
yang
akan
dilaksanakan,yangsamakebenarannyaperluuntukdiujisertadibuktikanmelalui penelitian.Dikatakan sementara,karenajawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang
diperoleh melaluipengumpulan data.Dengan katalainhipotesisdapatjuga dikatakan sebagai
jawaban
teoritisterhadap
rumusan
masalah
penelitian,belum
jawabanempiris (Sugiyono, 2005:70).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan
padaperumusanmasalah
dan
kerangkateoriyang
telah
dipaparkandiatas makahipotesis dalampenelitianiniadalah: Ha
:AdapengaruhSistem KomputerisasiterhadapProduktivitasKerjaPegawaipada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.
Ho
:TidakadapengaruhantaraSistem KomputerisasiterhadapProduktivitasKerja PegawaipadaKantorDinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.
II.5. Defenisi Konsep Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang memang merajuk ke gejala nyata kea lam empiric. Konsep adalah sarana merujuk kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna ( Mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri (Singarimbun, 1995). Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan : 1. Sistem Komputerisasi adalah suatu sistem pengolahdataelektronikyang gunakan untuk merekam danmengolahdata dariyangsederhana sampai yang paling rumitmenjadi suatu informasi yang berguna bagi suatu organisasi. 2. Manajemen
Perkantoran
adalah
perencanaan,
pengendalian,
dan
pengorganisasian pekerjaan dalam bidang perkantoran, serta penggerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3. ProduktivitasKerjaadalahhubunganantarakeluaranatauhasilorganisasi denganyangdiperlukan.Produktivitasdapatdikuantifikasi dengan membagi keluaran
dengan
masukan.Menaikkan
diakukandenganmemperbaiki
produktivitasdapat
rasioproduktivitas,denganmenghasilkan
lebihbanyakkeluaranatauoutputyanglebihbaikdengantingkatmasukan sumberdayatertentu.
II.6. Defenisi Operasional MenurutSingarimbun penelitianyang
(1995:46)defenisi
memberitahukanbagaimanacaranya
operasional
adalah
unsur
mengukursuatuvariabel.
Defenisioperasionalmerupakanuraiandarikonsepyangsudahdirumuskandalam bentukindikator-indikatoragarlebihmemudahkanoperasional
darisuatu
penelitianadalah: 1. Variabel bebas (X) VariabelBebasadalahvariabelyangakanmempengaruhi Variabelbebasdalam
penelitianini
variabelterikat.
adalah
Sistem
Komputerisasi(X),adapunindikator dalamsitem komputerisasiadalah: a) Perencanaan. b) Pengorganisasian. c) Pengarahan. d) Pengawasan. 2.Variabel Terikat(Y)
Universitas Sumatera Utara
Variabel Terikatadalahvariabel yang dipengaruhi oleh Variabelbebas. Dalampenelitianinivariabel
Terikat(Y)adalahVariabel
ProduktivitasKerja,
indikatorProduktivitas Kerjayaitu: a. Sikapmental b. Pendidikan : Padaumumnya orang yang memiliki pendidikan yang tinggi
akan
penghayatan
mempunyai
wawasanyanglebihluasterutamadalam
produktivitas.Pendidikan tersebutdapatberupainformal
ataupun formal c. Keterampilan :pada aspek tertentu apabilapegawai semakin terampil maka
pegawai
lebihmampubekerjasertamenggunakanfasilitas
kerjadenganbaik.
Pegawai
akanlebihterampilapabilamempunyaikecakapandan pengalamanyangcukup d. Manajemen dengansystemyang
:pengertianmanajemendisini diterapkan
oleh
pimpinan
dapatberkaitan untukmengelolah
ataumemimpinserta mengendalikanbawahannya.Apabilamanajemennya tepatakanmenimbulkan semangatkerjadanmempengaruhiproduktivitas kerja. e. Tingkatpenghasilan
:apabilatingkatpenghasilanmemadai
dapatmenimbulkankosentrasi
kerjadan
kemampuanyang
dimilikidapatmeningkatkan produktivitas kerja. f.
Lingkungandaniklimkerja: lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong
pegawai
senangbekerjadanmeningkatkan
Universitas Sumatera Utara
rasatanggungjawab
dalam
tugasdenganlebihbaikdanmenujukearah
melaksanakan peningkatan
produktivitas
kerja. g. Teknologi : apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju tingkatannya. h. Kesempatanberprestasi
:apabilaadakesempatan
untukberprestasi,makaakan psikologisuntukmeningkatkan
adadorongan dedikasi
sertapemanfaatan
potensi
yangdimilikiuntukmeningkatkanproduktivitas.
Universitas Sumatera Utara