BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Public Relations “Public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program pemikiran untuk meraih pengertian dan dukungan publik.” (Kassali, Rhenald.2003) Menurut Effendi (1978) “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.” Definisi tersebut di atas adalah definisi yang paling lengkap dan akomodatif terhadap perkembangan dan dinamika Humas/Public Relations, sebab terdapat aspek cukup penting dalam Public Relations, yaitu teknik komunikasi dan komunikasi yang sehat dan etis.
8
9
Menurut J.C Hoofman menyatakan bahwa : “Untuk menumbuhkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, pubik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan objektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga demikian akan timbul pengertian daripadanya. Selain dari pada itu pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan harus diperhatikan dan dihargai.” (Abdurrahman, 1986:26). Sedangkan menurut John E. Marson, “ public relations is a planed, persuasive communication designed to influence significant public” (publik relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik yang signifikan. Definisi Public Relations Frank Jefkins , “Public relations is a system of communication to create a good-will”. The First World Forum of Public Relations, “Public relations practice adalah seni dan ilmu pengetahuan mengenai proses menganalisis trend, memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, memberikn konseling kepada pimpinan organisasi, dan mengimplementasikan program yang terencana yang akan melayani kepentingan organisasi dan publik.”
10
Cutlip, Center & Broom, “Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesukssan atau kegagalan organisasi tersebut.” Vincent Lowe dalam bukunya Asian Public Relations menyatakan bahwa : “Public Relations melibatkan usaha-usaha jangka panjang dan terus menerus, sehingga tidak hanya mendapat goodwill dari publik tetapi menjaga dann berkesinambungan. Tujuan utama dari usaha-usaha ini adalah untuk memantapkan saling pengertian dan komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik-publiknya. Walaupun berbagai definisi Public Relations memiliki redaksi yang saling berbeda akan tetapi prinsip Humas / public relations, yang diambil dari The British Institute of Public Relations, berbunyi : a. “Public relations activity is management of communications between an organization and its publics.” (aktivitas publik relations adalah mengelola komunikasi antara perusahaan dan publiknya) b. “Public relations practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and maintain mutual understandingg between an organization and its public.” (Praktik public relations adalah memikirkan, merencanakan dan menurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara perusahaan dan publiknya.”
11
B. Fungsi dan Tugas Public Relations Public relations merupakan jembatan komunikasi antara sebuah organisasi dengan pihak internal maupun pihak eksternal yang berkaitan dengan organisasi tersebut. Tujuannya adalah, agar terciptanya rasa saling pengertian antara kedua belah pihak dan akhirnya terbentuknya citra organisasi yang positif. Fungsi Public Relations secara spesifik telah berkembang dengan cara yang sedikitnya menerangkan statusnya. Waktu yang telah menyebabkan pengukuhan mengenai suatu fungsi apakah esensial dalam suatu masyarakat yang kompleks seperti profesi lainnya, Humas berhubungan dengan pengumpulan informasi mengenai kepentingan publik tertentu, dan penetapan kemampuan dari badan ini untuk mempertemukan kepentingan tersebut. “PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antar segenap komponen pada suatu lembaga / perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.: (H. Frazier Moore, 1993 : 24) Publik Relations menurut Rachmadi (1992:22) mempunyai fungsi menumbuhkan sikap dan gambaran masyarakat positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau instansinya. Public Relations berperan dalam membina hubungan baik nantara lembaga atau instansinya dengan masyarakat dan media massa. Fungsi pokok Public Relations adalah mengatur sirkualsi informasi internal dan eksternal dengan memberikan informasi serta penjelasan seluas mungkin kepada public mengenai kebijakan, program serta tindakan-tindakan dari lembaga atau instansinya agar dapat
12
dipahami sehingga memperoleh public support dan public acceptance. Fungsi Public Relations menurut Onong Uchjana Effendi (2002:36) adalah sebagai berikut : a. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi b. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini pada perusahaan atau institusi. c. Melayani publik dan membarikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum. d. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal. e. Operasionalisasi dan organisasi public relations bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya. C. Humas Pemerintahan Humas Pemerintah Daerah pada hakikatnya sama saja dengan humas pemerintah pusat dalam hal pengorganisasian dan mekanisme kerja. Bedanya hanya dalam ruang lingkup. Bagi Indonesia, sebagai negara besar dengan jumlah penduduk yang begitu banyak yang terdiri atas berbagai suku bangsa dengan norma kehidupan dan kebudayaan yang berbeda, mungkin untuk provinsi tertentu atau untuk kabupaten
13
tertentu diperlukan suatu tambahan bagian khusus. Yang penting ialah terlaksananya fungsi dan tercapainya tujuan humas. Menurut Sam Black dalam bukunya Practicial Public Relations , ada empat tujuan utama humas pemerintah daerah, yakni : a. To keep citizens informed of the council’s policy and its day-by-day activities (Memelihara penduduk agar tahu dengan jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari); b. To give them a opportunity of expressing views on important new projects before final decision are taken by the council (Memberi kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan; c. To enlighten citizens on the way in which the system of local goverment works and to inform them of their rights and responsibilities (memberikan penerangan
kepada
penduduk
mengenai
cara
pelaksanaan
sistem
pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung jawab mereka); d. To promote a sense of civic pride (Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara). Lembaga-lembaga pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah dilengkapi dengan Bagian Humas untuk mengelola informasi dan opini publik. Informasi mengenai kebijakan pemerintah disebarkan seluas-luasnya, dan opini publik dikaji dan diteliti seefektif-efektifnya untuk keperluan pengambilan keputusan
14
dan penetuan kebijakan berikutnya. Humas pemerintahan mempunyai tiga tugas, yaitu : a. Menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijakan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai. b. Menerangkan
dan
membidik
publik
mengenai
perundang-undangan,
peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan raktay sehari-hari. c. Membantu menasihati pemimpin departemen dalam hubungannya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijakan yang dijalankan. Frida
Kusumastuti
(2002:37)
mengatakan,
terdapat
dua
sisi
yang
melatarbelakangi perkembangan humas pemerintahan. Pertama adalah sisi pentingnya humas bagi pemerintahan. Kedua adalah hambatan-hambatan yang dihadapi oleh humas pemerintahan. Dua sisi ini akhirnya mengakibatkan penampilan humas pemerintahan yang tersembunyi dibawah berbagai nama, tugas, wewenang, dan dibiayai dari berbagai macam cara yang berbeda. Kebanyakan humas pemerintahan diarahkan untuk berhubungan dengan media, masalah umum, dokumentasi, dan publikasi. Demikian juga dengan namanya, selain Divisi Humas, misalnya dikenal juga dengan istilah Sekretaris Pers, Divisi Komunikasi dan Informasi, bagian umum, pusat dokumentasi dan publikasi. Semetara itu, kegiatan-kegiatan yang biasanya ditamgami oleh humas antara lain adalah konferensi pers, membuat press clippping,
15
menerbitkan media intern, mengorganisir pertemuaan masyarakat, penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi masyarakat, mendokumentasikan semua kegiatan instansi, mengorganisir kunjungan-kunjungan para pejabat, menerima keluhan masyarakat atau publik. Keberadaan Bagian Humas di sebuah instansi pemerintahan merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan tentang sesuatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan masyarakat kedalam, maupun kepada masyarakat luar pada umumnya. Humas dapat merupakan suatu alat atau saluran (The PR as tools or channels of govermnet publication) untuk memperlancar jalannya interaksi dan penyebaran informasi mengenai publikasi pembangunan nasional melalui kerjasama dengan pihak pers, media cetak atau elektronik dan hingga menggunakan media tradisional lainnya (wayang kulit atau wayang golek dan lain sebagainya). Setiap organisasi/instansi pasti ingin tujuan dan visi misinya tercapai. Keberhasilan bisa terwujud jika antara pihak internal instanssi dan pihak ekstenal instansi membangun hubungan yang baik. Di instansi pemerintah, peran bagian Humas sangat diperlukan untuk menyebarkan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh pihak pemerintah dan menyampaikan kebijakan pemerintah yang akan ditetapkan kepada masyarakat. Untuk menunjang tugas dan fungsi bagian Humas suatu pemerintahan, berbagai kegiatan yang perlu diperhatikan antara lain :
16
a. Membina pengertian pada khalayak/publik terhadap kebijaksanaan pimpinan, baik kepada publik intern maupun publik ekstern. b. Menyelenggarakan dokumentasi kegiatan-kegiatan pokok instansi pemerintah, terutama yang menyangkut publikasi. Seperti kliping berita (news clipping). c. Memonitori dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat. d. Mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber. e. Bentuk produk humas yang dihasilkan seperti majalah, pamflet, selebaran, buletin, press release dan lain-lain. D. Press Release Press Release adalah bentuk komunikasi yang diterima antara institusi dan wartawan. Release ini menjadi satu kesempatan untuk menyalurkan fakta dan pandangan dari sebuah organisasi terhadap suatu permasalahan. Press release dibuat oleh humas perusahaan / instansi yang disampaikan kepada redaksi pers untuk dipublikasikan di media massa, media cetak maupun media online. Press release dibuat untuk meyakinkan editor atau reporter, barang atau jasa yang diinformasikan. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berguna, akurat dan menarik. Pada dasarnya press release merupakan berita tentang perusahaan (individu, kegiatan, pelayanan, atau produk. Berita tersebut dikirimkan ke media (pers) sehingga disebut juga siaran pers atau news release. Berita dalam press release tidak serta merta disamakan dengan berita jurnalistik (berita yang ditulis wartawan untuk konsumsi surat kabar). Berita dalam
17
press release harus melalui mekanisme perbaikan sesuai kaidah jurnalistik dan kebijakan redaksi sebelum diputuskan dimuat oleh media. Jenis-jenis press release dibawah ini berdasarkan kepada penekanan topik (key issue) yang ditampilkan. Mengacu pada pendapat Thomas Bilvins dalam bukunya Public Relations Writing, terdapat tiga jenis press release, yaitu : a. Basic Publicity Release Topik press release jenis ini adalah segala informasi yang dinilai mengandung nilai berita bagi media massa. Praktisi public relations harus pandai dalam membuat berita, dengan cara membuat event-event yang menarik. b. Product release Press release ini berisi informasi tentang produk perusahaan, misalnya peluncuran produk baru, perubahan nama produk, dan lainnya. Berbeda dengan jenis basic publicity diatas, jenis release ini biasanya lebih terbatas pada media-media ekonomi bisnis. Pola penulisannya pun lebih sulit karen nika tidak hati-hati bisa membuat public relations dianggap beriklan. c. Financial release Tidak semua perusahaan menganggap penting informasi jenis ini. Informsi keuangan biasanya dianggap tabu untuk menjadi konsumsi umum. Sekarang, bukan hanya pemegang saham yang berhak atasinformasi ini, tetapi publik pun juga berhak disodor informasi keuangan. Informasi ini akan menjadi penilaian pubik tentang kredibilitas perusahaan.
18
Menurut pengalaman penulis ketika masih melakukan Magang di Humas SETDA Klaten setiap melakukan kegiatan liputan, penulis diwajibkan untuk membuat press release. Tiap harinya pembuatan press release tidak menentu, bisa satu atau dua press release, tergantung kegiatan yang dilakukan. Dan dalam membuat press release hanya sebagian kecil saja yang diunggah di website klatenkab.go.id. E. Penulisan Press Release Membuat Press release yang baik menjadi satu kebutuhan bagi seorang Public Relations. Hal ini disebabkan keberhasilan Public Relations dalam publisitas dan dalam usaha menarik perhatian media massa sehingga tulisan mereka dimuat dimedia massa, sangat ditentukan oleh komunikatif atau tidak release yang mereka buat. Dalam pandangan Sarah Silver, menulis sebuah release yang baik membutuhkan waktu, pikiran, dan perencanaan. Yang terdapat dalam sebuah press release yaitu unsur 5W+1H (What : apa yang terjadi ? Where: dimana terjadinya When: kapan peristiwa terjadi ? Who: siapa yang terlibat dalam peristiwa ? Why: mengapa peristiwa terjadi ? How: bagaimana berlangsungnya perisiwa ?). 1. Apa : adalah berita tentang sesuatu yang harus diketahui oleh media. 2. Dimana : adalah sebuah tempat yang digunakan. Lebih spesifiknya „where‟ adalah
lokasi
yang
digunakan.
Untuk
tempat,
kemungkinan
penulis
membutuhkan sebuah peta yang di dalamnya terdapat petunjuk arah. 3. Kapan : adalah tanggal, hari dalam satu minggu dan waktu yang secara
19
spesifik harus jelas. 4. Siapa : adalah subjek untuk cerita. Subjek dapat berupa organisasi Anda, mitra Anda, perorangan sebuah event, atau aktivitas yang harus adapat didefinisikan dan dideskripsikan. 5. Mengapa : alasan mengapa release Anda harus diterima oleh pembaca dan mengapa mereka menjadi tertarik. 6. Bagaimana : keadaan peristiwa saat itu juga. Ada beberapa aturan yang perlu diperhatikan seorang Public Relations saat membuat sebuah release. Beberapa hal yang harus diperhatikan tersebut adalah : 1. Judul a. Judul dalam sebuah release harus pendek, menarik. Dan mudah diterima b. Judul harus informatif c. Judul harus menjadi sesuatu yang utama 2. Paragraf pertama Paragraf pertama atau sering disebut dengan lead, berisi fakta-fakta yang sangat penting untuk diinformasikan dan berisi fakta-fakta yang sangat signifikan. Paragraf ini merupakan kesempatan bagi Public Relations untuk menuntun pembaca ke dalam berita atau cerita yang ingin dilaporkan. 3. Isi dari release Harus diingat bahwa press release menyajikan informasi tambahan dan catatan untuk mendukung cerita utama di dalam paragraf utama (lead). Press
20
release tidak memiliki cukup fakta dan statistik yang berhubungan secara langsung dengan isu. Laporan di dalam release biasanya sangat penting dengan fakta-fakta yang dibuat agak berlebih. 4. Format Sebuah press release harus berisi beberapa elemen yang mengikuti : a. Tanggal release. Tanggal ini adalah hari dimana organisasi membuat berita yang akan dibuat dalam bentuk pers release yang disajikan bagi masyarakat umum. b. Contact person yang dilengkapi dengan nama dan nomor telepon. Ini adalah contact person untuk wartawan jika mereka membutuhkan informasi yang lebih untuk release itu. Biasanya pihak pers akan mendaftar contact person ini. c. Judul, bagian ini menjadi bagian yang sangat penting dari sebuah release. d. Identifikasi organisasi, yang bis dilakukan dengan dua cara, yaitu : - Dalam setiap release yang dikirimkan, release tersebut harus dicetak dengan
menggunakan kertas yang memiliki kop surat.
- Bagian akhir dari release ditambahkan satu paragraf lagi untuk mendeskripsikan organisasi dan misi lain dari organissi tersebut. 5. Sebuah press release akan efektif bukan hanya oleh penulisan yang baik tetapi juga pada waktu pengiriman pada waktu yang tepat supaya bisa sampai ke
21
reporter berita. Kecepatan dan distribusi yang efektif dari press release tergantung pada rencana, teknologi, dan follow up yang dilakukan oleh Public Relations. Penulisan Press release menggunakan gaya piramida terbalik. Teknik ini digunakan dengan alasan , Pertama pembaca dikategorikan orang yang sibuk dan hanya mempunyai waktu yang singkat untuk mendapatkan berita-berita yang faktual. Kedua, redaksi media massa harus memotong press release tanpa mengurangi isi dari press release. Ketiga, redaksi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membaca keseluruhan press release. Sebuah berita (straighy news) yang baik haruslah padat dan informatif. Bukan tulisan yang bertele-tele apalagi berputar-putar. Karena itu, para wartawan dianjurkan menggunakan rumus “piramida terbalik” dan rumus 5W+1H dalam menulis sebuah berita. Piramida terbalik harus dijadikan struktur sebuah berita. Inti berita berada pada alinea awal yang disebut sebagai “lead” atau teras berita, biasanya berisi 17 kata. Data-data penting menyusul pada alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan dan diakhiri dengan informasi lain yang tidak penting atau tidak berhubungan langsung dengan substansi berita tersebut.
22
Rumus Piramida terbalik :
JUDUL TERAS BERITA TUBUH BERITA Informasi tambahan
Berita dengan struktur piramida terbalik memudahkan pembaca menangkap inti dari informasi yang terkandung dalam sebuah berita. Ini dikarenakan informasi yang paling penting atau pokok dibeberkan pada alinea awal. Dalam menulis berita, wartawan juga harus memasukkan unsur 5W+1H (what, who, when, where, why, how) secara tepat. Enam unsur ini mutlak diperlukan oleh sebuah berita, terutama straight news.
23
F. Media Relations Dalam pekerjaan seorang Public Relations, media massa mempunyai peranan yang sangat besar dalam memengaruhi masyarakat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Seorang Public Relations dapat menggunakan media massa dalam memengaruhi masyarakat untuk membangun citra positif dari seorang individu, organisasi, perusahaan, bahkan negara. Sebaliknya, seorang Public Relations dapat menggunakan media massa untuk memengaruhi masyarakat dalam membangun opini publik, bahkan membangun citra negatif dari seorang individu, organisasi perusahaan bahkan negara. Bak dua sisi dari satu keping mata uang yang tidak dapat dipisahkan, di satu sisi media massa mempunyai peranan untuk membangun citra positif dalam diri seseorang, dalam sebuah organisasi, institusi, maupun terhadap suatu negara. Tetapi disisi yang lain, media massa juga mampu membangun citra negatif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi atau institusi maupun dalam suatu negara. Tujuan dari media relations bagi Humas adalah mempublikasikan tentang organisasninya, baik beupa kegiatan, pergantian pimpinan, pengklarifikasian serta meningkatkan kepercayaan publik. Dengan adanya media relations, maka kebutuhan antara organisasi dan media bisa terpenuhi. Menurut Frank Jefkins (1995:98), media relations atau hubungan pers adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
24
Dari pengertian diatas disebutkan bahwa media relations merupakan usaha untuk mencari publikasi, sedangkan publikasi merupakan informasi yang disiarkan oleh media massa. Dalam hal ini berarti public relations berperan membeirikan informasi tentang perusahaan kepada media massa dengan tujuan agar dipublikasikan. Konteks publikasi dalam media relations ini adalah publikasi yang tidak berbayar seperti iklan. Tidak semua informasi yang diberikan dapat disiarkan oleh media massa karena harus melalui seleksi yang ketat, oleh karena itu informasi yang disiarkan memiliki nilai kredibilitas yang tinggi dimata khalayak media. Peranan media massa inilah yang sangat dibutuhkan oleh seorang Public Relations. Tugas seorang Public Relations untuk membangun nama baik dan citra positif perusahaan kepada masyarakat tidak mungkin bisa dilakukan secara manual atau dengan komunikasi secara langsung. Cara ini jelas tidak efektif, membutuhkan waktu yang sangat lama dan biaya yang sangat besar. Oleh karena itu, dibutuhkan cara pendekatan yang lebih masif untuk menjangksu khalayak dalam jumlah yang banyak. Penggunaan media massa merupakan salah satu strategi yang dianggap paling efektif, untuk membantu melakukan tugas Public Relations dalam menjangkau masyarakat luas. Membangun citra positif dan nama baik dengan media massa, baik media cetak, media elektronik, maupun internet merupakan cara yang efektif. Sekali mebirimkan pesan lewat media massa, maka pesan tersebut akan diterima oleh masyarakat secara serempak. Dengan menggunakan media massa, citra positif
25
maupun citra negatif dapat dibangun di dalam benak khalayak dalam hitungan detik. Paparan ini menjasi satu fakta tentang pentingnya media massa dalam pekerjaan seorang Public Relations untuk membangun citra yang positif maupun untuk menghancurkan nama baik perusahaan atau institusi. Hitam putihnya perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh media massa. Fakta inilah yang menunjukkan pentingnya media massa bagi pekerjaan seorang Public Relations sebagai cara untuk melakukan publisitas. Citra yang sudah dibangun bisa kapan saja runtuh karena media. Oleh karena itu, praktisi Humas di sebuah instansi harus terus meningkatnya hubungan baiknya dengan rekan media. Menurut Frank Jefkins (1995:102), kiat-kiat menjaga hubungan baik dengan media adalah sebagai berikut : a. By servicing the media Praktisi Humas yang berhasil adalah mereka yang bisa menjalin hubungan dengan media secara baik. Memahami dan melayani media diharapkan tercipta hubungan yang baik. b. By establishing a reputations for realibility Praktisi Humas senantias menyediakan atau memasok materi-materi yang akurat, lengkap dan terpercaya dimana saja dan kapan saja dibutuhkan, hal ini dapat membangun reputasi perusahaan yang baik.
26
c. By suppliying good coppy Praktisi Humas menyediakan saluran yang baik, tidak hanya berupa data-data yang tercetak tetapi juga rekaman, foto, video yang berguna bagi media. d. By cooperation in providing material Praktisi Humas dan media saling bekerjasama dalam penyediaan materi misalnya untuk mempersiapkan dan melangsungkan acara wartawan atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu. e. By providing verifications facilities Menyediakan fasilitas ferivikasi, seorang praktisi Humas harus siap untuk menerima wartawan yang ingin mengadakan cek ulang materi. f. By building personal relationship with media Membangun hubungan personal yang kokoh, kejujuran, keterbukaan, saling pengertian antara Humas dan wartawan. Dengan berhubungan yang baik tentu akan berimplikasi pada pemberitaan yang baik Dalam Humas Pemerintahan hubungan baik dengan media bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan informasi seputar pemerintahan, penyediaan narasumber dan akses bagi media unuk mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada media agar publikasi yang disiarkan berdampak positif untuk pemerintah.