BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Sejarah Singkat Kota Batu Sejak abad ke-10, wilayah Batu dan sekitarnya telah dikenal sebagai
tempat peristirahatan bagi kalangan keluarga kerajaan, karena wilayah adalah daerah pegunungan dengan kesejukan udara yang nyaman, juga didukung oleh keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan. Pada waktu pemerintahan Raja Sendok, seorang petinggi Kerajaan bernama Mpu Supo diperintah Raja Sendok untuk membangun tempat peristirahatan keluarga kerajaan di pegunungan yang didekatnya terdapat mata air. Dengan upaya yang keras, akhirnya Mpu Supo menemukan suatu kawasan yang sekarang lebih dikenal sebagai kawasan Wisata Songgoriti. Dari
beberapa
pemuka
masyarakat
setempat
memang
pernah
mengisahkan bahwa sebutan Batu berasal dari nama seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau disebut sebagai Kyai Gubug Angin yang selanjutnya masyarakat setempat akrab menyebutnya dengan panggilan Mbah Wastu. Dari kebiasaan kultur Jawa yang sering memperpendek dan mempersingkat mengenai sebutan nama seseorang yang dirasa terlalu panjang, juga agar lebih singkat penyebutannya serta lebih cepat bila memanggil seseorang, akhirnya sebutan Mbah Wastu dipanggil Mbah Tu menjadi Mbatu atau batu sebagai sebutan yang digunakan untuk Kota Dingin di Jawa Timur. Sebagai Wilayah Pegunungan yang wilayahnya subur, Batu dan sekitarnya juga memiliki Panorama Alam yang indah dan berudara sejuk, tentunya hal ini akan menarik minat masyarakat lain untuk mengunjungi dan 8 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
menikmati Batu sebagai kawasan pegunungan yang mempunyai daya tarik tersendiri. Untuk itu, di awal abad 19 Batu berkembang menjadi daerah tujuan wisata khususnya orang-orang Belanda, sehingga orang-orang Belanda itupun membangun tempat-tempat peristirahatan (Villa) bahkan bermukim di Batu. Situs dan bangunan-bangunan peninggalan Belanda atau semasa Pemerintahan Hindia Belanda itupun masih berbekas bahkan menjadi aset dan kunjungan Wisata hingga saat ini. Begitu kagumnya Bangsa Belanda atas keindahan dan keelokan Batu, sehingga bangsa Belanda mensejajarkan wilayah Batu dengan sebuah negara di Eropa yaitu Switzerland dan memberikan predikat sebagai De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa.[12]
2.2
Gambaran Umum Wisata Kota Batu Dan Sekitarnya Kota Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun
2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah kota batu merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Kota ini sedang mempersiapkan diri untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan secara mandiri sehingga masyarakat di wilayah ini semakin rneningkat kesejahterannya Kota Batu yang terletak 800 meter diatas permukaan air laut ini dikarunia keindahan alam yang memikat. Potensi ini tercermin dari kekayaan produksi pertanian, buah dan sayuran, serta panorama pegunungan dan perbukitan. Sehingga dijuluki the real tourism city of Indonesia oleh Bappenas. Dengan
kondisi
topografi
pegunungan
dan
perbukitan
tersebut
menjadikan kota Batu terkenal sebagai daerah dingin. Temperatur rata-rata kota
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Batu 2l,5°C, dengan temperatur tertinggi 27,2°C dan terendah 14,9°C.Rata-rata kelembaban udara 86' % dan kecepatan angin 10,73 km/jam. Curah hujan tertinggi di kecamatan Bumiaji sebesar 2471 mm dan hari hujan 134 hari.
Gambar 2.1 Peta Wisata Kota Batu[10] Kota batu terdiri dari tiga kecamatan, yakni kecamatan Batu, kecamatan Bumiaji, dan kecamatan Junrejo. Dimana kecamatan Batu mempunyai luas wilayah 46,777 km2, kecamatan Bumiaji 130,189 km2, dan kecamatan Junrejo 26,234 km2.[9]
2.2.1 Wisata Agro Wisata Petik Apel langsung dari pohon sebagai salah satu andalan wisata agro di kota Batu bisa ditemui di wilayah Desa Punten, Desa Bumiaji dan Kawasan Kusuma Agro. Dari potensi Apel ini dapat dibuat minuman kesehatan sari apel, cuka apel, jenang apel dan kripik apel. Selain itu juga Kota Batu dikenal sebagai penghasil sayur mayur seperti : wortel, kentang, sawi dan lain-lain. Dari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
hasil pertanian kentang telah diproses menjadi makanan ringan khas oleh-oleh kota Batu yaitu keripik kentang. Wisatawan juga bisa memilih aneka bunga.
Gambar 2.2 Wisata Agro Selain bisa melakukan petik apel dan bunga dari pohonnya langsung, ada satu lagi wisata yang akan membuat wisatawan terkesan yakni perah susu. Dengan potensi sapi perah yang luar biasa, kota wisata Batu menjadi salah satu kota pemasok susu segar ke beberapa perusahaan susu instan di Indonesia. Ada beberapa daerah di kota wisata Batu yang menjadi pusat peternakan sapi perah seperti Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, dan Desa Oro-oro Ombo. Di pusat peternakan sapi perah ini wisatawan bisa menyaksikan bagaimana para peternak memerah susu, wisatawan bisa praktek langsung cara memerah susu dengan bimbingan para peternak setempat.[10]
2.2.2 Wisata Sejarah SELECTA didirikan oleh seorang warga negara Belanda pada sekitar tahun 1930. Setelah mengalami kerusakan pada jaman Revolusi, pada tahun 1950 dibangun kembali oleh 47 tokoh -tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pendiri selecta Badan usaha yang lazimnya hanya disebut SELECTA ini sudah terkenal sejak dahulu, baik oleh wisatawan domestik maupun manca negara karena
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
keindahan alamnya dengan hawa sejuk segar. Terbukti suatu pernyataan yang tidak ternilai harganya dari Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama pada saat berkunjung ke Selecta berupa kenang-kenangan.[10] A. Sekilas Kesenian dan Kebudayaan Kota Batu Selain Kota Batu sebagai kota wisata, Batu juga banyak mempunyai aneka ragam seni budaya baik seni atau budaya tradisional seperti kuda lumping, campursari dan lain-lain. Dan juga budaya religius seperti sedekah bumi atau tasyakuran desa, dan banyak lagi seni budaya yang lain yang ada di kota Batu.[10]
2.2.3 Wisata Alam Kondisi geografis kota wisata Batu yang dikelilingi dengan pegunungan sangat cocok untuk berwisata alam. Bagi wisatawan yang ingin refreshing dapat melakukan aktifitas berkemah sekaligus mengunjungi air terjun Coban Rais dan Coban Talun yang setiap saat memiliki perkemahan sendiri- sendiri. Wisatawan juga bisa mengunjungi objek wisata alam lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi, seperti air panas Cangar.
A. De Kleine Switzerland Saat orang menyebut buah apel, udara sejuk, dan pesona alam yang indah pasti ingatannya akan tertuju pada kota wisata Batu. Ikon itu pula yang membedakan kota wisata Batu dengan kota lain di Indonesia. Secara geografis, kota di Provinsi Jawa Timur ini berada pada ketinggian antara 680-1700 meter di atas permukaan air laut dengan suhu udara berkisar antara 15-19 derajat celcius. Tepatnya di sebelah barat kota Malang dengan jarak kurang lebih 19 km. Jika bertolak dari kota Surabaya, perjalanan ke kota wisata Batu butuh waktu kurang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
lebih 2 jam. De Kleine Switzerland (Swiss Kecil di Pulau Jawa), begitu dulu orang Belanda menyebutnya. Menurut mereka, hanya satu yang tidak ada di kota Batu dibandingkan dengan Swiss yakni salju. Banyak hal yang bisa wisatawan jumpai di kota yang berdiri di atas bukit ini. Jika ingin mengajak putra-putri wisatawan rekreasi sambil belajar, wisatawan bisa berkunjung ke Jatim Park dan menikmati aneka wahana pendidikan yang disediakan. Tidak hanya menikmati hiburan yang disediakan Jatim Park, karena wisatawan bisa membawa anggota keluarga mengunjungi Taman Wisata Selecta. Di sini juga menyediakan arena bermain, berenang, sepeda air dan ekowisata berupa hutan pinus.
Gambar 2.3 De Kleine Switzerland Anda juga bisa melihat peninggalan Jepang dengan mengunjungi Gua Jepang di Cangar dan Tlekung. Masing-masing menawarkan keekstremannya melalui kegiatan mountain hiking serta caving. Bagi pecinta olah raga yang menguji adrenalin, kota wisata Batu juga menyediakan olah raga rafting dan paralayang. Dengan pilihan yang begitu banyak, tentu tidak susah bagi wisatawan untuk merencanakan kegiatan selama berlibur di kota wisata Batu. Tidaklah sulit untuk mencapai Kota wisata Batu. Kota ini bisa dicapai melalui darat maupun udara, dengan menggunakan kereta api, pesawat maupun kendaraan bermotor. Jika menggunakan transportasi umum, jalur utama berakhir di Terminal Arjosari, jalur selatan di Terminal Gadang, dan jalur barat di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
Terminal Landungsari. Bila wisatawan turun di terminal atau stasiun dan ingin langsung menuju Kota wisata Batu, wisatawan bisa naik mikrolet atau taksi. Semua mikrolet atau angkutan dalam wilayah kota Malang dan Batu menggunakan inisial tujuan sebagai penanda jurusan.[10]
B. Sensasi Air Terjun Satu lagi obyek wisata yang menjadi andalan kota wisata Batu. Sensasi air terjun Coban Talun dan Coban Rais yang tidak hanya indah dilihat dari kejauhan. Wisata alam yang terletak di dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, ini juga lebih eksotis jika dilihat beberapa jengkal dari lokasi jatuhnya air dengan ketinggian sekitar 75 m itu. Untuk mencapai kawasan ini memang tidak mudah. Selain dituntut kehati-hatian, juga diperlukan tenaga ekstra. Wisatawan harus melewati aliran sungai dan menembus perbukitan yang tajam dan berkelok. Jalan setapak menuju lokasi amat sempit, licin dan curam. Sementara di kiri kanan jalan setapak sepanjang dua kilometer itu dikelilingi jurang. Begitu melintasi kawasan ini sesekali wisatawan harus berpegangan dahan dan rumput liar yang tumbuh.[10]
C. Air Panas Cangar Wisatawan akan dibuat betah berlama-lama berada di wisata pemandian air panas Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo Cangar. Di obyek wisata yang terletak di Dusun Cangar, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota wisata Batu, ini wisatawan bisa berendam hingga berjam-jam di kolam air hangat. Berbekal tiket, wisatawan bisa menikmati semua potensi wisata di
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
kawasan ini. Tidak hanya kolam air hangat, wisatawanpun bisa menikmati suasana alam sekitar yang segar. Satwa-satwa bebas bergelantungan di beberapa dahan pohon. Aksi para monyet ini tentu menjadi hiburan pelengkap berwisata pemandian air panas Cangar. Selain bisa menikmati sensasi Air Terjun Coban Talun, Coban Rais lalu berendam di air panas Cangar, wisatawan juga bisa menelusuri rimbunnya Tahura Raden Soeryo. Kawasan ini sangat cocok untuk berkemah (camping). Disini wisatawan juga bisa melihat dari dekat sumber mata air Arboretum yang menjadi penghidupan masyarakat di 14 kota atau kabupaten di Jawa Timur. Di Arboretum, wisatawan bisa melihat secara langsung koleksi aneka tanaman langka dan Padang Rumput Lalijiwo yang terhampar luas seakan tanpa batas.[10]
D. Hash Kota wisata Batu juga memperkenalkan wisata jalan sehat hash dengan rute mengelilingi area perbukitan. Sebelum olahraga alam ini diperkenalkan secara resmi ke publik, banyak kelompok hash di Malang dan Jawa Timur yang memanfaatkan kota wisata Batu sebagai lokasi perjalanan hobi mereka. Di rute hash sepanjang kurang lebih 8 km itu para hasher bisa menikmati pemandangan alam yang indah sambil sesekali bertegur sapa dengan warga desa di sebagian jalur hash.[10]
E. Selecta Ini adalah obyek wisata paling legendaris di kota wisata Batu. Tempat wisata yang didirikan oleh seorang warga negara Belanda, Ruyter de Wildt pada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
tahun 1930 ini menyuguhkan suasana yang menawan. Hamparan bunga-bunga yang tertata rapi, seperti bunga-bunga di Belanda. Terletak di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota wisata Batu, Selecta dikelilingi gunung-gunung. Ada gunung Arjuno, Welirang, dan Anjasmoro. Untuk menuju ke sana, dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari kota Malang dan 3 jam dari kota Surabaya. Ketinggian Selecta dari permukaan laut 1.150m, dengan suhu udara berkisar antara 15 – 25 derajat celcius dan kedinginan air berkisar 18 derajat celcius. Area wisata ini sempat mengalami pembumi hangusan dan mengalami kerusakan pada jaman revolusi. Selanjutnya, pada tahun 1950 dibangun kembali oleh 47 tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pendiri Selecta. Dari masa kemerdekaan hingga masa sekarang, Selecta tetap mempertahankan tatanan sebagai tempat wisata eksotis yang indah dan sejuk, sehingga tetap menjadi tujuan wisata pilihan bagi semua lapisan masyarakat negeri ini dan wisatawan mancanegara. Memasuki area taman rekreasi Selecta, wisatawan dapat dengan mudah mendapatkan tempat parkir, karena luas tempat parkir mencapai 3 hektar dan sebuah masjid yang representatif di areal tersebut. Begitu turun dari kendaraan, wisatawan disuguhi aquarium dalam ukuran yang sangat besar dipenuhi berbagai macam ikan air tawar dan sebuah gua unik yang bernama gua singa.[10]
F. BNS ( Batu Night Spectacular ) Menginap di kota wisata Batu saat ini dipastikan akan terasa beda. Malam hari wisatawan bisa menikmati suguhan wisata paling spektakuler di Jawa Timur di Batu Night Spectacular (BNS). Obyek wisata yang berlokasi di Desa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
Oro-oro Ombo ini menyajikan aneka wahana yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga anda. Ada puluhan wahana yang tidak akan bisa wisatawan lupakan setelah menikmatinya seperti galeri hantu, slalom tes, sepeda udara tertinggi, lampion garden, dan trampoline. Di obyek wisata ini wisatawan juga bisa menguji adrenalin dengan mencoba beberapa wahana seperti drag race, mouse coaster, dan beberapa permainan lain. Banyak juga wahana yang khusus disediakan untuk anak-anak seperti kids zone yang terdiri dari 25 macam.
Gambar 2.4 BNS ( Batu Night Spectacular ) Usai menikmati beragam wahana yang disediakan di areal seluas 3 ribu meter persegi ini, wisatawan bisa menuju night market. Arealnya tidak hanya sekedar menjajakan beragam kebutuhan dan oleh-oleh khas. Tetapi, juga berbagai kebutuhan lainnya. Kenikmatan di food court bukan hanya pada menu makanan atau minumannya. Tetapi juga sajian yang diberikan saat wisatawan menikmati makanan maupun minuman. Ditengah-tengah menikmati hidangan, manajemen BNS akan menyajikan show time. Ada panggung musik yang menghadirkan musik-musik terbaru.[10]
G. Jatim Park Wisata paling dikunjungi di kota wisata Batu saat ini adalah Jawa Timur Park (Jatim Park). Maklum obyek wisata yang berada di lereng Gunung Panderman ini adalah yang termodern dan terbaik di kota wisata Batu. Wahana
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
permainannya banyak dan pemandangannya juga indah. Selain itu hawa yang sejuk menjadikan tempat wisata yang berada di ketinggian 850 dibawah permukaan laut itu sangat sesuai untuk wisatawan yang datang dari daerah panas.
Gambar 2.5 Jatim Park
Konsep wisata yang menempati lahan 11 hektar itu memadukan secara serasi konsep pendidikan (education) dan konsep pariwisata (tourism) dalam satu ruang dan waktu. Obyek wisata terbesar di Batu ini mampu menjadi sarana penyebaran informasi tentang khazanah ilmu dan teknologi yang dipresentasikan melalui hadirnya wahana galeri belajar (seperti biologi, kimia, matematika, dan fisika). Di sana juga tersedia stadium galeri belajar yang mampu menampung 300 siswa. Untuk memperkaya khazanah kebudayaan bangsa, Jatim Park juga menyediakan galeri etnik nusantara dan anjungan Jawa Timur. Konsep galeri nusantara dan galeri Jawa Timur tersebut mirip dengan konsep Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berskala kecil. Tidak hanya itu, di Jatim Park pula wisatawan bisa menyaksikan berbagai kekayaan flora dan fauna. Dengan demikian, konsep wisata ini sangat cocok untuk wisata keluarga dan anak-anak sekolah. Mereka bisa belajar sepuasnya dengan sejumlah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
wahana pendidikan yang ada. Jatim Park juga sangat sesuai untuk anak-anak usia TK, karena di sana juga tersedia kolam renang yang luas dan jernih.[10]
H. Tirta Nirwana Obyek wisata yang merupakan satu kesatuan dengan obyek wisata Songgoriti ini menyediakan aneka wahana yang menarik. Wisatawan bisa melangkah lurus dari pintu masuk menuju kebun yang berada di samping kolam renang. Kebun ini dilengkapi tempat kongkow. Kesejukan kebun ini semakin lengkap dengan kehadiran patung beberapa satwa langka di sejumlah titik.
Gambar 2.6 Tirta Nirwana Di lokasi wisata ini tersedia berbagai macam aksesoris yang bisa wisatawan bawa pulang sebagai oleh- oleh. Untuk mendapatkannya, wisatawan tidak perlu berjalan jauh ke tempat lain. Di sana tersaji lengkap mulai hasil kerajinan sampai pasar bunga aneka jenis. [10]
2.2.4 Wisata Pendakian Kota wisata Batu juga mempunyai objek wisata pendakian yang sangat menarik untuk dikunjungi, seperti pendakian gunung Panderman dan gunung banyak yang sangat diminati.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
A. Mendaki Gunung Panderman Gunung ini sudah amat dikenal hingga ke Negeri Belanda. Maklum nama Panderman diambilkan dari nama orang Belanda Van Der Man yang mengagumi gunung tersebut. Untuk mendaki dengan berjalan cepat hingga ke puncak hanya butuh waktu sekitar dua jam. Bagi pemula mungkin antara tiga sampai empat jam. Meski banyak jalan menanjak tetapi jarak dari kaki gunung hingga ke puncak tidak terlalu jauh. Kawasan pertama yang akan dilalui jika ingin mendaki adalah kawasan Latar Ombo. Di sini biasa digunakan untuk berkemah sejumlah pendaki. Di sini juga ada sumber air yang jernih yang bisa dipakai cuci muka, mandi, dan area di sekitarnya, bisa digunakan untuk memasak bagi pendaki yang akan meneruskan perjalanan naik atau turun. Setelah Latar Ombo, ada pos kedua yang bisa dijadikan istirahat. Pos itu namanya Watu Gede. Di kawasan ini ada batu besar, dari sini pula bisa menikmati pemandangan di bawah dengan cukup lengkap. Meski belum sampai puncak, pos ini sangat menakjubkan.[10]
B. Outer Journey dari Gunung Banyak Gunung Banyak tidak hanya menjadi obyek wisata yang menarik karena keindahan alamnya. Letaknya di perbatasan wilayah kota wisata Batu dan kabupaten Malang ini juga serasa bisa menjadi tempat untuk menikmati “outer journey”. Ratusan ribu titik lampu berwarna- warni menjadi sajian utama Gunung Banyak di malam hari. Pijaran titik lampu yang berjajar membuat seperti garis
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
tidak beraturan seolah tampak seperti cahaya lilin. Sebagian besar titik lampu seukuran telur puyuh tampak seakan diam. Sebagian lagi bergerak. Itulah pemandangan yang disajikan Gunung Banyak pada malam hari. Gunung ini terletak di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota wisata Batu, dan berbatasan langsung dengan Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Tinggi gunung kurang lebih 1.300 meter diatas permukaan laut (dpl). Keindahan pemandangan di daratan itu tidak selalu tampak. Untuk menikmatinya juga terkadang harus menunggu beberapa saat. Karena, tidak jarang di tengah menikmati keindahan, tiba-tiba kabut turun menyelimuti kawasan ini.[10]
2.2.5 Wisata Adrenalin Kota wisata Batu tak hanya menjanjikan keindahan pemandangan alamnya tetapi juga menjadi salah satu tempat wisata yang menyediakan tempat atau wahana untuk pecinta olah raga yang memompa adrenalin seperti paralayang, downhill, dan arung jeram (rafting).
A. Paralayang Para pecinta olah raga yang cukup memompa adrenalin ini memulai kegiatannya dari atas Gunung Banyak. Kawasan Gunung Banyak sebenarnya sudah cukup lama dikenal sebagai kawasan yang indah untuk olahraga dirgantara ini. Namun, secara resmi penggunaan kawasan tersebut sebagai kawasan paralayang pada 20 juni 2000 lalu. Saat itulah kawasan Gunung Banyak ini diresmikan menjadi wanawisata dirgantara. Peresmiannya bertepatan dengan pelaksanaan PON VI Jatim ditandai dengan pembuatan prasasti yang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
ditandatangani Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia Marsekal TNI Hanafi Asnan. Kawasan ini sengaja dipilih karena cocok sebagai pusat olahraga Paralayang, para atlet bisa terbang berkeliling sambil melihat pemandangan alam dari udara. Setelah berputar di udara, selanjutnya mendarat di kawasan Songgoriti, kota wisata Batu. Lokasi ini tidak hanya dimanfaatkan para pecinta paralayang di Malang Raya bahkan atlet nasional tetapi juga wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, di kawasan ini juga kerap dijadikan event paralayang mulai tingkat regional, nasional, hingga internasional.[10]
B. Downhill Selain Gunung Banyak, di Batu ada satu lagi gunung yang digunakan sebagai medan olahraga ekstrim. Gunung itu adalah Gunung Klemuk. Lokasinya di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota wisata Batu. Sejak 2004, gunung ini dijadikan lintasan olahraga bernyali yaitu sirkuit balap sepeda turun bukit (downhill). Lintasan yang memiliki panjang 1,2 kilometer di gunung ini memang cukup menantang bagi seorang pembalap.[10]
C. Arung Jeram (Rafting) Kota wisata Batu tidak hanya menyajikan wisata ekstrim paralayang dan downhill. Ada tujuan wisata yang tidak kalah menantang, yakni rafting atau arung jeram. Namanya Kaliwatu Rafting yang menyusuri aliran Sungai Brantas di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota wisata Batu. Dari alun-alun Kota wisata Batu hanya berjarak sekitar 2 km.[10]
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.2.6 Wisata Kuliner Banyak lokasi kuliner yang siap menanti kedatangan wisatawan. Bahkan, suasana di pusat- pusat kuliner di kota wisata Batu tidak hanya untuk mengisi perut yang kosong tetapi juga sangat cocok untuk melepas lelah. Salah satunya, di Warung Bambu yang berlokasi di Jl Raya Selecta, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji. Pusat kuliner lain yang juga sangat terkenal di kota wisata Batu adalah Payung. Di sepanjang jalan di Payung terdapat ratusan kafe yang menyediakan makanan khas seperti sate ayam, sate kelinci, sate kambing, jagung bakar, roti bakar dan mie. Banyak juga yang menyediakan nasi. Lokasinya berada di pinggir jalan utama Batu-Pujon sekitar tiga kilometer sebelah barat kota wisata Batu. Sambil beristirahat di kafe-kafe itu, wisatawan juga bisa menikmati pemandangan kota Batu dari atas. Macam- macam kuliner khas kota Batu lainnya seperti sate kelinci; berbagai produk apel, termasuk: sari apel, jenang dan dodol apel, cuka apel; berbagai keripik: keripik singkong, kentang, dan aneka buah lainnya; berbagai sari buah: sari buah apel, dan lainnya; soto ayam (terdapat beberapa kedai soto terkenal yang mejual soto ayam yang rasanya diminati masyarakat); ketan (jajanan pasar, terdiri dari ketan, bubuk kelapa dan gula manis); bakso (dikenal sebagai Bakso Batu), lalap ikan wader; angsle (sejenis kolak dengan ketan dan serabi juga petulo yang sangat nikmat dengan suasana dingin kota Batu); tape ketan hitam (bisa ditemukan pada pemandian Cangar yang dapat menghangatkan tubuh); tahu Kentaki Dhigadho (Gorengan tahu alami, dengan rasa yang khas rempah rempah pilihan).[10]
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
2.2.7 Wisata Aneka Kerajinan Khas Batu Kota wisata Batu juga terkenal sebagai kota sentra kerajinan di Jawa Timur. Di kota wisata ini berkembang aneka kerajinan khas seperti batik di desa Sisir Kecamatan Batu. Di Batu terdapat tiga sanggar batik yakni Sanggar Butik Olive Batik, Raden Wijaya dan Semar. Batik asli Kota wisata Batu sangat khas karena menonjolkan kreasi unik sesuai potensi yang ada seperti apel, sayursayuran, bunga dan mata uang.
Gambar 2.7 Wisata Aneka Kerajinan Khas Batu Kota wisata Batu juga mempunyai sentra kerajinan cobek yang terbuat dari batu di Dusun Rejoso, Desa Junrejo Kecamatan Junrejo. Tidak sulit bagi masyarakat luar Kota wisata Batu untuk menemukan Dusun Rejoso, karena dusun ini sejak zaman kemerdekaan sudah menjadi salah satu pusat kerajinan cobek dari batu. Ada juga kerajinan batu onyx di Jl Mertojoyo 130 Dadaprejo- Junrejo Batu. Kerajinan onyx ini juga sudah merambah ke Luar Negeri. Selain itu, hasil kerajinan ini juga sering diikutkan di berbagai ajang pameran di Indonesia. Wisatawan dapat membeli berbagai bentuk kerajinan onyx dengan berbagai kreasi seperti tempat buah, pajangan rumah, patung, dan lain- lain. Kota Batu masih memiliki pengrajin kuningan dan menghasilkan produk kuningan sebagai kebutuhan konsumen. Gong yang diproduksi home industry ini berhasil menyelaraskan nada yang merupakan bagian paling sulit dalam proses pembuatan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
gong. Selain gong, juga memproduksi gendang kendang, sebagai perlengkapan gamelan. Di kota wisata Batu juga terdapat berbagai sentra kerajinan gerabah, antara lain gerabah antik dan gerabah patung. Produk kerajinan ini paling banyak dipasarkan di Bali, Malaysia, dan Malang Raya.[10]
2.3
Definisi Pariwisata Pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat penting dalam anggaran
penambah devisa negara dan sebagai tempat rekreasi anggota keluarga dan para kolega bisnis dan juga rekan-rekan yang berkunjung menikmati pemandangan dan panorama alam di tempat yang dikunjungi tersebut. Beberapa hal yang penting kita layak ketahui dari bidang pariwisata sehingga memungkinkan sarana aplikasi teknologi yang memudahkan para turis atau pelancong yang datang berkunjung ke tempat wisata adalah penggunaan aplikasi handphone yang dapat mendukung jalanya promosi wisata dan mempermudah dan membantu kelancaran dalam menangani hal seperti informasi mengenai letak tujuan wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara.[8]
2.4
Definisi Mobile Technology Perangkat mobile memiliki banyak jenis dalam hal ukuran, desain dan
layout, tetapi mereka memiliki kesamaan karakteristik yang sangat berbeda dari sistem desktop, diantaranya: 1. Ukuran yang kecil Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
2. Memory yang terbatas Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil, yaitu primary (RAM) dan secondary (disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini. Dengan pembatasan jumlah dari memory, pertimbangan-pertimbangan khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian dari sumber daya yang mahal ini. 3. Daya proses yang terbatas Sistem mobile tidaklah setangguh desktop. Ukuran, teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari sumber daya ini. Seperti harddisk dan RAM, pengguna dapat menggunakannya dalam ukuran yang pas dengan sebuah kemasan kecil. 4. Mengkonsumsi daya yang rendah Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya karena mereka berjalan pada keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai. 5. Kuat dan dapat diandalkan Karena perangkat mobile selalu dibawa kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan, gerakan, dan sesekali tetesan-tetesan air. 6. Konektivitas yang terbatas Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka bahkan tidak tersambung. Kebanyakan dari mereka menggunakan koneksi wireless. 7. Masa hidup yang pendek Perangkat-perangkat konsumen ini menyala dalam hitungan detik kebanyakan dari mereka selalu menyala. Coba ambil kasus sebuah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
handphone, mereka booting dalam hitungan detik dan kebanyakan orang tidak mematikan handphone mereka bahkan ketika malam hari.[7]
2.5
Definisi E- Tourism Konsep E-Tourism pada dasarnya merupakan konsep yang masih baru
dan belum mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang bergerak dalam bidang pariwisata, khususnya di Indonesia. E-Tourism masih di lihat sebagai sesuatu hal yang masih perlu dikaji lebih jauh mengenai keberadaannya. Hendriksson (2005), menyatakan bahwa ada empat karateristik utama bila
kita ingin mengembangkan E-Tourism yaitu : 1) produk pariwisata; 2)
dampak berantai yang ditimbulkan oleh industri pariwisata; 3) struktur industri pariwisata; 4) adalah ketersediaan perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Lebih jauh Eriksson menyatakan, dalam mempersiapkan karateristik E-Tourism, maka perlu dilakukan pembangunan untuk mencapai penyempurnaan pasar elekronik, seperti : 1) warisan sistem yang telah ada; 2) keberagaman informasi; 3) tidak ada standar global dalam penukaran data; 4) operasi tanpa batas. Dalam Issues Brief (UNTAD, 2005), dinyatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak pada promosi, pemasaran, dan penjualan pariwisata. Dampak ini muncul akibat pemanfaatan E-Tourism dalam melakukan tranformasi radikal dalam industri pariwisata, yang disebabkan karena pada saat ini masyarakat mencari tujuan pariwisata di internet. Khusus untuk negara berkembang, tidak banyak kasus yang mengambil manfaat dari kesempatan pariwisata baru. Berdasarkan studi kasus di Afrika, pembaharuan dan pemasaran pariwisata dilakukan dalam konteks internasional, dengan mengacu pada pelayanan providers negara maju. Hal ini dapat meningkatkan transaksi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
penjualan dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar (85%). Demikian pula dengan Carabia (80%), atau Asia yang ditunjukkan oleh Thailand (70%) dan India (40%). Berdasarkan pemahaman diatas, dengan adanya akses tanpa batas dan biaya rendah maka fokus perhatian dicurahkan pada persaingan dalam pasar global, dan pembukaan jaringan perdagangan. Oleh karena itu, UNTAD (2005), menyarankan untuk melibatkan usaha kecil menengah pariwisata dalam jaringan teknologi informasi dan komunikasi global sebagai langkah terobosan dalam kebijakan nasional. Hal ini disebakan karena E-Tourism dipandang dapat membantu negara-negara berkembang dalam mengoptimalkan potensi-potensi yang belum dimanfaatkan selama ini sebagai peluang dalam pembangunan pariwisata.[8]
2.6
Definisi Java2 Micro Edition (J2ME) Java2 Micro Edition atau yang biasa disebut J2ME adalah lingkungan
pengembangan yang di desain untuk meletakkan perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta perangkat pendukungnya. 2.6.1 Platform JAVA Java dibuat pada tahun 1991 oleh James Gosling. Pada awalnya diberi nama Oak, dimana untuk menghormati pohon yang ada di luar jendela Gosling. Kemudian namanya diubah ke Java karena telah ada sebuah bahasa yang diberi nama Oak.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
Gambar 2.8 Platform Java.[7]
Dengan keluarnya versi 1.2, platform Java telah dipilah-pilah menjadi beberapa edisi : The Standard Edition (J2SE), Enterprise Edition (J2EE), Mobile Edition (J2ME), dan JavaCard API.
Tabel 2.1 Edisi Platform Java dan Fungsinya. Edisi Platform Java
Fungsi
J2SE – Java 2 Platform, Standard Edition
Aplikasi Desktop
J2EE – Java 2 Platform, Enterprise Edition
J2ME – Java 2 Platform, Micro Edition
Aplikasi enterprise dengan fokus pada pengembangan sisi webserver, termasuk servlet, JSP, EJB, dan XML Perangkat Mobile
JavaCard
Smart Cards
Keunggulan Java diantaranya: Java adalah bahasa pemrograman yang aman. Hal ini disebabkan karena kode Java hanya dapat dieksekusi oleh JVM. Aplikasi biner dapat mengacaukan sebuah perangkat (tampilan blue screen) tetapi aplikasi Java, dalam hal yang paling buruk, hanya dapat mengacaukan virtual
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
machine saja; Portabilitas java sangat berguna dalam aplikasi wireless. Dengan menulis sebuah program saja, apliksai tersebut dapat dijalankan di berbagai perangkat; dan aplikasi tersebut dapat dikirimkan ke sebuah peralatan melalui jaringan wireless atau sering disebut dengan OTA.[7]
2.6.2 Gambaran J2ME Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi baik pada perangkat yang lainnya. J2ME membawa Java ke dunia informasi, komunikasi, dan perangkat komputasi selain perangkat computer desktop. J2ME biasa digunakan pada telepon selular, pager, personal digital assistants (PDA’s) dan sejenisnya. J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua library yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME mempunyai beberapa library khusus yang tidak dimiliki J2SE. Teknologi J2ME juga memiliki beberapa keterbatasan, terutama jika diaplikasikan pada perangkat (device) yang digunakan, bisa dari segi merk ponsel, maupun kemampuan ponsel, dan dukungannya terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika ponsel tersebut tidak dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran aplikasi, karena memori pada ponsel sangat terbatas. Sebagian besar ponsel tidak mengijinkan aplikasi J2ME menulis pada file karena alasan keamanan.[3]
Gambar 2.9 Arsitektur J2ME
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
Program J2ME, seperti semua program JAVA adalah diterjemahkan oleh VM. Program-program tersebut dikompile ke dalam bytecode dan diterjemahkan dengan Java Virtual Machine (JVM). Ini berarti bahwa programprogram tersebut tidak berhubungan langsung dengan perangkat. J2ME menyediakan suatu interface yang sesuai dengan perangkat. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak harus dikompile ulang supaya mampu dijalankan pada mesin yang berbeda. Inti dari J2ME terletak pada configuration dan profile. Suatu configuration menggambarkan lingkungan runtime dasar dari suatu sistem J2ME. Ia menggambarkan core library, virtual machine, fitur keamanan dan jaringan seperti pada gambar 2.9. Sebuah profile memberikan library tambahan untuk suatu kelas tertentu pada sebuah perangkat. Profile menyediakan user interface (UI) API, persistence, messaging library, dan sebagainya. Satu set library tambahan atau package tambahan menyediakan kemampuan program tambahan. Pemasukan package ini ke dalam perangkat J2ME dapat berubah-ubah karena tergantung pada kemampuan sebuah perangkat. Sebagai contoh, beberapa perangkat MIDP tidak memiliki Bluetooth built-in, sehingga Bluetooth API tidak disediakan dalam perangkat ini.[7]
2.6.3 Configuration Suatu configuration menggambarkan fitur minimal dari lingkungan lengkap
Java
runtime.
Untuk
menjamin
kemampuan
portabilitas
dan
interoperabilitas optimal diantara berbagai macam perangkat yang dibatasi sumber dayanya (memory, prosesor, koneksi yang dibatasi), configuration tidak
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
32
menggambarkan fitur tambahan. Suatu configuration J2ME menggambarkan suatu komplemen yang minimum dari teknologi JAVA. adalah merupakan tugas profile untuk menggambarkan tambahan library untuk suatu kategori perangkat tertentu. Configuration menggambarkan: 1. Subset bahasa pemrograman JAVA 2. Kemampuan Java Virtual Machine (JVM) 3. Core platform libraries 4. Fitur sekuriti dan jaringan Configuration merupakan java library minimum dan kapabilitas yang dipunya oleh para pengembang J2ME, yang maksudnya sebuah mobile device dengan kemampuan Java akan dioptimalkan untuk menjadi sesuai. Configuration hanyalah mengatur hal-hal tentang kesamaan sehingga dapat dijadikan ukuran kesesuaian antar device . misalnya sebuah lampu sepeda dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh berjenis-jenis sepeda. Dalam J2ME telah didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu CLDC (Connected Limited Device Configuration) untuk perangkat kecil dan CDC (Connected Device Cofiguration) untuk perangkat yang lebih besar. [3]
A. Connected Limited Device Configuration [CLDC] CLDC atau Connected Limited Device Configuration adalah perangkat dasar dari J2ME, spesifikasi dasar yang berupa library dan API yang diimplementasikan pada J2ME, seperti yang digunakan pada telepon selular, pager, dan PDA. Perangkat tersebut dibatasi dengan keterbatasan memori, sumberdaya, dan kemampuan memproses. Spesifikasi CLDC pada J2ME adalah spesifikasi minimal dari package, kelas, dan sebagian fungsi Java Virtual
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
33
Machine yang dikurangi agar dapat diimplementasikan dengan keterbatasan sumber daya pada alat-alat tersebut, JVM yang digunakan disebut KVM ( Kilobyte Virtual Machine). KVM adalah paket JVM yang di desain untuk perangkat yang kecil. KVM mendukung sebagian dari fitur-fitur JVM, seperti misalnya KVM tidak mendukung operasi float-point dan finalisasi objek. KVM diimplementasikan dengan menggunakan C sehingga sangat mudah beradaptasi pada tipe platform yang berbeda. Posisi CLDC pada arsitetur J2ME dapat dilihat pada gambar 2.8.
B. Connected Device Configuration [CDC] CDC atau Connected Device Configuration adalah spesifikasi dari konfigurasi J2ME. CDC merupakan komunitas proses pada java yang memiliki standarisasi. CDC terdiri dari Virtual machine dan kumpulan library dasar untuk dipergunakan pada profile industri. Implementasi CDC pada J2ME adalh source code yang menyediakan sambung dengan macam-macam platform. CVM adalah paket 0020JVM optimal yang digunakan pada CDC. CVM mempunyai seluruh fitur dari virtual machine yang di desain untuk perangkat yang memrlukan fiturfitur Java 2 virtual machine. Berikut adalah perbandingan antara CLDC dan CDC.
Tabel 2.2 Perbandingan Antara CLDC dan CDC.[3]
CLDC
CDC
Mengimplementasikan sebagian dari Mengimplementasikan seluruh fitur J2SE J2SE JVM yang digunakan adalah KVM
JVM yang digunakan adalah CVM
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
34
Digunakan pada perangkat genggam Digunakan pada perangkat (handphone, PDA, twoway pager) genggam (internet TV, Nokia dengan memori terbatas (160-512 KB) Communicator, car TV) dengan memori minimal 2MB Prosesor : 16/32 bit
Prosesor : 32 bit
2.6.4 Profile Suatu profile menggambarkan set-set tambahan dari API dan fitur untuk pasar tertentu, kategori perangkat atau industri. Sementara configuration menggambarkan library dasar, profile-profile menggambarkan library yang penting untuk membuat aplikasi-aplikasi efektif. Library ini memasukkan user interface, jaringan dan penyimpanan API.[7] Profile berbeda dengan Configuration, profile membahas sesuatu yang spesifik untuk sebuah perangkat. Sebagai contoh misalnya, sebuah sepeda dengan merk tertentu tentu mempunyai ciri spesifik dengan sepeda lain.[3]
A. Mobile Information Devic Profile (MIDP) MIDP atau Mobile Information Device Profile adalah spesifikasi untuk sebuah profile J2ME. MIDP mempunyai lapisan di atas CLDC, API tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan, dan penyimpanan persisten. Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0. Fitur tambahan MIDP 2.0 dibanding MIDP 1.0 adalah API untuk multimedia. Pada MIDP 2.0 terdapat dukungan memainkan tone, tone sequence, dan file WAV walaupun tanpa adanya Mobile Media API (MMAPI).[1] Penanganan user interface pada MIDP 2.0 masih sama dengan versi 1.0, dengan penambahan beberapa fungsi baru pada beberapa komponen. Salah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
35
satu yang cukup nyata adalah tambahan fungsionalitas untuk mengatur font, background, dan foreground pada komponen high level misalnya pada choice group, Alert, dan sebagainya. Tampilan menu tombolnya pun berubah.[3] MIDP User Interface API memiliki API level tinggi dan level rendah. API level rendah berbasisan penggunaan dari kelas abstrak Canvas, sedangkan kelas API level tinggi antara lain Alert, form, list, dan textbox yang merupakan ekstensi dari kelas abstrak screen. API level rendah lebih memberikan kemudahan kepada pengembang untuk memodifikasi sesuai dengan kehendaknya, sedangkan API level tinggi biasanya hanya memberikan pengaksesan yang terbatas. Arsitektur antarmuka MIDP seperti pada gambar 2.8.
B. MIDlet MIDlet adalah aplikasi yang ditulis untuk MIDP. Aplikasi MIDlet adalah bagian dari kelas javax.microedition.midlet. MIDlet yang didefinisikan pada MIDP. MIDlet berupa sebuah kelas abstrak yang merupakan sub kelas dari bentuk dasar aplikasi sehingga antarmuka antara aplikasi J2ME dan manajemen pada perangkat dapat terbentuk.[1] MIDlet terdiri dari beberapa metode yang harus ada, yaitu constructor(), protected void startApp(), throws MIDletStateChangeException, protected void pauseApp(), protected void destroyApp(Boolean unconditional throws MIDletStateChangeException. Ketika MIDlet dijalankan maka akan diinisialisasi dengan kondisi pause da dijalankan pauseApp(), kondisi berikutnya adalah fungsi MIDlet dijalankan, yaitu pada startApp(). Metode yang ada tersebut diimplementasikan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
sebagai protected , hal ini dimaksudkan agar MIDlet lain tidak dapat memanggil metode tersebut. Pada saat pemakai keluar dari MIDlet, maka metode destroyApp() akan dijalankan sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan lagi. Metode notifyDestroyed() akan dipanggil sebelum MIDlet benar-benar tidak berjalan
lagi.
destroyApp()
akan
memanggil
notifyDestroyed().
Dan
notifyDestroyed() akan memberitahu platform untuk menterminasi MIDlet dan membersihkan semua sumberdaya yang mengacu pada MIDlet. Dalam implimentasinya, MIDlet memiliki struktur direktori sebagai berikut : a. src Menyimpan source code untuk MIDlet dan kelas lain yang diperlukan. b. res Menyimpan sumber daya yang dibutuhkan oleh MIDlet, seperti misalnya gambar icon. c. lib Menyimpan file JAR atau ZIP yang berisi library tambahan yang dibutuhkan MIDlet. d. bin Menyimpan file JAR, JAD, dan file manifest yang berisi muatan komponen MIDlet.
2.7
Definisi MySQL Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa definisi MySQL untuk
memperjelas pengertian tentang software ini : 1. MySQL adalah sistem pengaturan relational database.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
Suatu relational database, menyimpan data dalam bentuk tabel-tabel yang kemudian akan diletidakkannya semua data dalam satu ruang penyimpanan yang besar. 2. MySQL adalah Open Source Software (perangkat lunak).
Open Source artinya bahwa software tersebut memungkinkan untuk digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja. 3. MySQL menggunakan GPL (GNU General Public License)
Untuk
menentukan
apakah
seseorang
memenuhi
persyaratan
untuk
menggunakan software tersebut dalam situasi yang berbeda. Jika seseorang merasa tidak nyaman dengan GPL atau ingin menggunakan MYSQL untuk aplikasi bisnis, maka orang tersebut dapat membeli lisensi yang bersifat komersial.[2]
2.8
Definisi UML (Unified Modeling Language) Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Grady Booch, DR. James
Rumbough, Ivar Jacobson, Rebecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan lainnya. Jacobson menulis tentang pendefinisian persyaratan- persyaratan sistem yang disebut use case. Juga mengembangkan sebuah metode untuk perancangan sistem yang disebut Object-Oriented Software Engineering (OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbough dan Jacobson biasa disebut dengan tiga sekawan (tree amigos). Semuanya bekerja di Rational Software Corporation dan berfokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML. Simbol UML mirip dengan Booch, notasi OMT, dan juga kemiripan dengan notasi lainnya. Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai 1993. Setiap orang dari tiga sekawan di rational mulai menggabungkan idenya dengan metode-
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
metode lainnya. Pada akhir tahun 1995 Unified Method versi 0.8 diperkenalkan. Unified method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun 1996, UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object technology Group (OTG) pada tahun 1997, dan pada tahun itu juga beberapa perusahaan pengembang utama perangkat lunak mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OTG merilis UML 1.1 sebagai standar industri.
2.8.1 Pengenalan Diagram- diagram dalam UML Untuk mendapatkan banyak pandangan terhadap sistem informasi yang akan dibangun, UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain: 1. Diagran use case (use case diagram) 2. Diagram aktifitas (activity diagram) 3. Diagram sekuensial (sequence diagram) 4. Diagram kolaborasi (collaboration diagram) 5. Diagram kelas (class diagram) 6. Diagram statechart (statechart diagram) 7. Diagram komponen (component diagram) 8. Diagram deployment (deployment diagram)
A.
Diagram Use Case Diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara
use case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang sedang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan- persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai.
B.
Diagram Aktifitas Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran
fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work-flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of event) dalam use case. Diagram aktivitas tidak perlu dibuat untuk setiap aliran kerja, tetapi diagram ini akan sangat berguna untuk aliran kerja yang komplek dan melebar.
C.
Diagram Sekuensial Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk
menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case.
D.
Diagram Kolaborasi Diagram kolaborasi atau collaboration diagram menunjukkan
informasi yang sama persis dengan diagram sekuensial, tetapi dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Pada diagram sekuensial, keseluruhan interaksi berdasarkan urutan waktu, tetapi pada diagram kolaborasi, interaksi antar obyek atau aktor ditunjukkan dengan arah panah tanpa keterangan waktu. Tenaga ahli jaminan kualitas dan arsitek sistem menggunakan diagram ini untuk melihat proses distribusi antar obyek. Diagram ini berbentuk seperti bintang, dengan beberapa obyek yang berkomunikasi dengan sebuah obyek pusat. Arsitek sistem menggunakan diagram ini untuk menyimpulkan bahwa sistem yang dibangun terlalu tergantung pada obyek pusat, dan merancang ulang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
obyek- obyek untuk mendistribusikan proses secara merata. Interaksi demikian akan sulit dilihat jika menggunakan diagram sekuensial saja.
E.
Diagram Kelas Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antar kelas
dalam sistem. Sebuah kelas pada diagram kelas dibuat untuk setiap tipe obyek pada diagram sekuensial atau diagram kolaborasi. Para programmer menggunakan diagram ini untuk mengembangkan kelas. CASE tool tertentu seperti rational rose, membangkitkan struktur kode sumber untuk kelas- kelas, kemudian para programmer menyempurnakannya dengan bahasa pemrograman yang dipilih pada saat coding. Para Analis menggunakan diagram ini untuk menunjukkan detail sistem, sedangkan arsitek sistem mempergunakan diagram ini untuk melihat rancangan sistem.
F.
Diagram Statechart Diagram statechart atau statechart diagram menyediakan sebuah cara
untuk memodelkan bermacam- macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah obyek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelaskelas dan relasinya, diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem.
G.
Diagram Komponen Diagram komponen atau component diagram menunjukkan model
secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Ada dua tipe komponen dalam diagram, yaitu komponen excutable dan kode pustaka (libraries code).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
Masing- masing kelas dalam model akan dipetakan ke sebuah komponen kode pustaka. Setelah komponen dibuat, mereka ditambahkan dalam diagram komponen dengan memberikan relasi antara komponen- komponen. Relasi yang terjadi antar komponen hanya satu tipe relasi yaitu dependensi yang menunjukkan ketergantungan compile- time dan run- time antara komponenkomponen tersebut. Diagram komponen digunakan oleh siapapun yang bertanggung jawab untuk melakukan kompilasi sistem. Diagram ini juga menunjukkan komponen apa yang dibutuhkan saat proses kompilasi dan menampilkan komponen run- time apa saja yang dibuat sebagai hasil proses kompilasi. Komponen diagram memperlihatkan pemetaan dari kelas- kelas ke komponen- komponen sebagai implementasi kelas.
H.
Diagram Deployment Diagram deployment
atau
deployment
diagram
menampilkan
rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat disana. Diagram ini digunakan oleh manajer proyek, arsitek sistem, dan karyawan distribusi untuk memahami rancangan fisik sistem dan dimana saja terdapat subsistem yang akan dibuat. Diagram ini membantu manajer proyek mengkomunikasikan tentang apa yang sistem inginkan terhadap pemakai, juga bagian pengembangan untuk merencanakan distribusi yang ditawarkan.[4]
2.9
Definisi Database Secara sederhana database (basis data) dapat diungkapkan sebagai suatu
pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data, seperti menambah, mengedit, dan menghapus data.
Data
Proses
Informasi
Gambar 2.10 Sistem Database Manajemen modern mengikut sertakan informasi sebagai sumber daya penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin, dan material. Informasi adalah suatu bentuk penyajian data yang misalnya manajer. Bagi pihak manajemen, informasi merupakan bahan untuk pengambilan keputusan dan selalu dibutuhkan. Karena data, proses, serta informasi merupakan satu kesatuan, dari data lalu diproses dan kemudian menjadi informasi, seperti gambar 2.10.
2.10 Definisi Metode Graf Graf adalah himpunan busur dan simpul yang banyaknya berhingga dan busur- busurnya menghubungkan sebagian atau keseluruhan pasangan dari simpul- simpulnya. Graf G(V, E) terdiri atas himpunan simpul yang dinyatakan dengan V = {v1,v2, v3, ..., vn} dan himpunan busur yang dinyatakan dengan E = {e1, e2, e3, ..., en} dengan ei = (vi, vj) merupakan busur yang menghubungkan simpul vi dan simpul vj. Dalam menggambarkan graf, simpul digambarkan dengan lingkaran kecil atau titik tebal dan busur digambarkan dengan garis, dan arah panah pada
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
garis melambangkan arah dari garis tersebut. Nomor atau nama simpul dapat diletakkan di dalam lingkaran kecil atau di tepi titik tebal. Busur (i,j) disebut busur berarah jika terdapat suatu aliran dari simpul i menuju ke simpul j. Dalam hal ini simpul i disebut simpul awal, sumber atau pangkal dan simpul j disebut simpul akhir, ujung, tujuan, atau terminal dari busur (i, j). Jika tidak terdapat aliran dari simpul i ke simpul j, maka busur (i, j) disebut busur tidak berarah.
Gambar 2.11 Ilustrasi Graph [5] Sebuah struktur graf bisa dikembangkan dengan member bobot pada tiap edge. Graf berbobot dapat digunakan untuk melambangkan banyak konsep berbeda. Sebagai contoh jika suatu graf melambangkan jaringan jalan maka bobotnya bisa berarti panjang jalan maupun batas kecepatan tertinggi pada jalan tertentu. Ekstensi lain pada graf adalah dengan membuat edgenya berarah, yang secara teknis disebut graf berarah atau digraf (directed graph). Digraf dengan edge berbobot disebut jaringan. Jika graf yang ditinjau adalah graf sederhana, maka kita cukup menuliskan lintasan sebagai barisan simpul- simpul saja: v0, v1, v2, ... , vn –1, vn , karena antara dua buah simpul berturutan di dalam lintasan tersebut hanya ada satu sisi. Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut lintasan tertutup (closed path), sedangkan lintasan yang tidak berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut lintasan terbuka (open path).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
Lintasan terpendek adalah jalur yang dilalui dari suatu node ke node lain dengan besar atau nilai pada sisi yang jumlah akhirnya dari node awal ke node akhir paling kecil. Lintasan terpendek yaitu lintasan minimum yang diperlukan untuk mencapai suatu tempat dari tempat lain. Lintasan minimum yang dimaksud dapat dicari dengan menggunakan graf. Graf yang digunakan adalah graf yang berbobot, yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Dalam kasus ini, bobot yang dimaksud berupa jarak dan waktu. Ada beberapa macam persoalan lintasan terpendek, antara lain: a. Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu (a pair shortets path). b. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul (all pairs shortest path). c. Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain (singlesource shoertest path). d. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul tertentu (intermediate shortest path).
2.11 Angkutan Kota Malang Kota Malang memiliki 25 Angkutan Kota yang menyebar di kota Malang.[6] Antara lain seperti di bawah ini:
1) AL (Arjosari – Landungsari). 2) AG (Arjosari – Gadang). 3) AT (Arjosari – Tidar). 4) ADL (Arjosari – Dinoyo – Landungsari). 5) ASD (Arjosari – Soekarno Hatta – Dieng) 6) ABG (Arjosari – Borobudur – Gadang).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
7) AJG (Arjosari – Janti – Gadang). 8) AMG (Arjosari – Mergosono – Gadang). 9) CKL (Cemorokandang – Landungsari). 10) GL (Gadang – Landungsari). 11) GML (Gadang – Mergan – Landungsari). 12) GM (Gadang – Mulyorejo). 13) GA (Gadang – Arjosari). 14) JPK (Joyogrand – Piranha – Karanglo). 15) JDM (Joyogrand – Dinoyo – Mergan). 16) LG (Landungsari – Gadang). 17) LDG (Landungsari – Dinoyo – Gadang). 18) MM (Madyopuro – Mulyorejo). 19) MT (Madyopuro – Tawangmangu). 20) MK (Madyopuro – Karangbesuki). 21) MKS (Mulyorejo – Klayatan – Sukun). 22) PBB (Polowijwn – Borobudur – Bunul). 23) TST (Tlogowaru – Sarangan – Tasikmadu). 24) TAT (Tlogowaru – Arjowinangun – Tirtosari). 25) TSG (Tawangmangu – SoekarnoHatta – Gasek).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem Sistem aplikasi e- tourism berbasis mobile dengan menggunakan J2ME ini merupakan sistem yang mempermudah dalam pencarian informasi pariwisata, meliputi kota Batu dan sekitarnya. Sistem aplikasi ini dapat menampilkan tempattempat pariwisata, informasi angkutan kota, serta jalur terpendek menuju tempat pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya. Dengan menggunakan teknologi mobile (handphone, ipod, PDA dan lainnya), aplikasi e- tourism ini bisa diakses tanpa terhubung pada internet sehingga menambah kemudahan serta hemat biaya bagi pengguna selain berbasis mobile yang mudah dibawa dan bisa diakses kapan saja dengan mobilitas yang tinggi.
3.2 Perancangan Sistem Pada bagian ini akan dibahas mengenai penggunaan J2ME yang dikoneksikan dengan MySQL dalam pembuatan aplikasi e-tourism information (informasi pariwisata) kota Batu dan sekitarnya berbasis teknologi mobile dengan menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME). Perancangan dari sistem akan dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu: skenario sistem, spesifikasi kebutuhan sistem, perancangan
proses,
perancangan
data,
perancangan form/
perancangan antarmuka (user interface).
46 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
desain
dan
47
3.2.1
Skenario Sistem Secara umum, arsitektur proses aplikasi e-tourism berbasis mobile ini
dapat dilihat pada gambar 3.1. Deskripsi dari arsitektur sistem tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Pengguna handphone akan berinteraksi dengan sistem melalui aplikasi yang telah terinstal pada handphone ataupun ipod yang mendukung profile MIDP versi 2.0.
2.
Aplikasi yang telah terinstal pada mobile akan menampilkan informasi pariwisata.
Pengguna Handphone
Aplikasi Berbasis Mobile
Informasi Pariwisata
Gambar 3.1 Skenario Proses Aplikasi Berbasis Mobile 3.2.2
Spesifikasi Kebutuhan Sistem Spesifikasi kebutuhan sistem ini akan menjelaskan mengenai
penggunaan aplikasi e- tourism, yakni “Aplikasi E-Tourism Information (Informasi Pariwisata) Kota Batu Dan Sekitarnya Berbasis Teknologi Mobile Dengan Menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME)”, input dan output sistem yang terjadi di dalam aplikasi, dan proses data. Berdasarkan arsitektur pada gambar 3.1, untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna yaitu handphone (atau mobile perangkat lainnya seperti ipod, PDA) tidak tergantung merk, yang mendukung Java MIDP 2.0.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
3.2.3
Perancangan Proses Perancangan proses digunakan untuk menggambarkan sejumlah
proses terstruktur dalam sistem, berorientasikan pada aliran proses yang terjadi. Software yang digunakan dalam merancang proses adalah Rational Rose Enterprise Edition. Adapun struktur pada aliran proses e- tourism berbasis mobile terdiri dari: 1. Use Case Diagram 2. Activity Diagram 3. Class Diagram 4. Sequence Diagram
A. Use Case Diagram Diagram use case menjelaskan interaksi antara use case dan aktor. Dimana
aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang sedang
dibangun.[4]
memilih tempat wisata
user
mencari informasi angkot
mencari jarak terpendek
Gambar 3.2 Use Case Diagram Proses Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
Pada gambar 3.2 Aktor User memberikan arah panah ke beberapa use case, antara lain: Memilih Informasi Tempat Pariwisata, Mencari informasi Angkot (Angkutan Kota), dan Mencari Jalur Terpendek.
B. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas suatu sistem. Pada kasus ini terdapat tiga diagram yang akan dibahas, yaitu activity diagram pada use case memilih tempat pariwisata, activity diagram pada use case mencari informasi angkot (angkutan kota), dan activity diagram pada use case mencari jalur terpendek.
a. Activity Diagram pada Use Case Memilih Tempat Pariwisata Dalam aktivitas diagram ini, menunjukkan alur yang dilalui dalam memilih tempat pariwisata.
mulai
Gambar 3.3 Activity Diagram pada Use Case Memilih Tempat Pariwisata
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
Dari gambar 3.3 menjelaskan proses yang terjadi pada use case memilih tempat pariwisata. Proses dimulai dengan tampilan menu kategori tempat pariwisata yang ditampilkan oleh form tempat wisata pada layar handphone, kemudian user memilih kategori tempat pariwisata untuk memilih tempat pariwisata. Dan layar handphone akan menampilkan informasi tempat pariwisata. Didalam aplikasi tersedia pilihan untuk memilih lagi, jika ya maka kembali memilih kategori tempat pariwisata dan jika tidak maka proses selesai.
b. Activity Diagram pada Use Case Mencari Informasi Angkot Aktivitas diagram ini, menunjukkan alur yang dilalui dalam mencari informasi angkot (angkutan kota).
Gambar 3.4 Activity Diagram pada Use Case Mencari Informasi Angkot
Pada gambar 3.4 proses dimulai dengan tampilan informasi angkot (angkutan kota) ditampilkan pada layar handphone, kemudian user memilih mencari angkot untuk mendapatkan informasi nama dan jalur angkot yang ke tempat tujuan yang ditampilkan pada layar handphone. Didalam aplikasi tersedia
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
pilihan untuk mencari lagi, jika ya maka kembali mencari informasi jalur angkot dan jika tidak maka keluar dari aplikasi.
c. Activity Diagram pada Use Case Mencari Jalur Terpendek Dalam aktivitas diagram ini, menunjukkan alur yang dilalui dalam mencari jalur terpendek.
Gambar 3.5 Activity Diagram pada Use Case Mencari Jalur Terpendek
Pada gambar 3.5 proses dimulai dengan tampilan form Jalur Terpendek yang ditampilkan pada layar handphone, kemudian user menginputkan tempat asal dan tempat tujuan dengan hasil proses menampilkan informasi jalur terpendek yang ditampilkan pada layar handphone. Didalam aplikasi tersedia pilihan untuk mencari lagi, jika ya maka kembali mencari informasi jalur terpendek dan jika tidak maka keluar dari aplikasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
52
C. Class Diagram Class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dan sistem. Sebuah kelas dibuat dalam bentuk bujur sangkar yang terbagi dalam 3 bagian. Bagian pertama menunjukkan nama kelas, bagian kedua menunjukkan anggota kelas yang memuat informasi atau attribut, dan bagian ketiga menunjukkan operasi- operasi dari sebuah kelas. Garis yang menghubungkan antar kelas menunjukkan hubungan komunikasi antar kelas.[4]
Gambar 3.6 Class Diagram Proses Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Diagram pada gambar 3.6 menunjukkan hubungan antar kelas- kelas yang terdiri atas empat kelas, diantaranya: 1. Kelas User berisi Attribut id user, nama, alamat, telfon; dan Operasi mencari informasi(). Id user berperan sebagai primary key. 2. Kelas Form Tempat Pariwisata berisi Attribut id tempat (primary key), nama kategori, nama tempat, lokasi, info tempat; Operasi menampilkan informasi tempat wisata(). Attibut nama kategori merupakan pengelompokan jenis wisata seperti wisata agro, wisata sejarah, wisata alam, wisata pendakian, wisata adrenalin, dan lainnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
3. Kelas Form Angkot mempunyai Attribut id angkot (primary key), nama angkot, jalur angkot; dan Operasi menampilkan informasi angkot() dimana setiap angkutan kota memiliki nama atau kode yang berbeda. 4. Kelas Form Jalur Terpendek mempunyai Attribut id jalur (primary key), nama tempat A, tempat B, jalur terpendek; dan Operasi menampilkan informasi jalur terpendek(). Dimana tempat A dan tempat B digunakan untuk menginputkan nama tempat antara tempat A ke tempat B dan jalur terpendek yang diperoleh.
D. Sequence Diagram Sequence diagram pada menunjukkan aliran fungsionalitas dalam sebuah use case.
Form Tempat Pariwisata memilih tempat pariwisata
User
Form Angkot
Form Jalur Terpendek
display informasi
mencari informasi angkot display informasi
mencari jalur terpendek input tempat output jarak terpendek
Gambar 3.7 Sequence Diagram Proses Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
Proses use case pada gambar 3.7 diawali ketika user mencari informasi pariwisata pada aplikasi e- tourism yang mempunyai tiga form informasi, diantaranya form tempat pariwisata, form jalur angkot dan form jalur terpendek.
3.2.4
Perancangan Data Pada perancangan data ini menjelaskan tentang dua model data yaitu:
1.
Model Data Konseptual/ Conceptual Data Model dan
2.
Model Data Fisik/ Physical Data Model. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan di bawah ini:
A. CDM (
)
Model data konseptual pada aplikasi sistem ini mempresentasikan rancangan basis data konseptual pada database. Berikut ini model data konseptual yang digambar dengan menggunakan perangkat lunak Power Designer 15.0, lebih jelasnya lihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Conceptual Data Model
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
55
Pada gambar 3.8 terdapat beberapa entitas yang saling berelasi, entitas tersebut sesuai dengan fungsinya dalam membantu memudahkan generate table pada database. Simbol pada entitas ini diantaranya (# adalah primary key), (* adalah mandatory), dan (o adalah display). Berikut penjelasan dari beberapa entitas penting: 1.
Entitas User Entitas User merupakan entitas yang menggunakan aplikasi mobile ini, dimana entitasnya mempunyai atribut id_user (primary key), nama, alamat, dan telfon.
2. Entitas Tempat Pariwisata Entitas Tempat Pariwisata, mempunyai atribut id_tempat (primary key), nama_kategori, nama_tempat, lokasi, dan info_tempat. 3. Entitas Angkot Entitas Angkot (Angkutan Kota) merupakan entitas yang menampilkan beberapa angkot yang mempunyai nama serta jalur yang berbeda. Atributnya berisi id_angkot (primary key), nama_angkot dan jalur_angkot. 4. Entitas Jalur Terpendek Entitas Jalur Terpendek mempunyai attribute kode_tempat (primary key), tempat_asal, tempat_tujuan, waktu_tempuh, dan hasil_jalur_terpendek. Dimana attribute tempat_asal digunakan untuk menginputkan salah satu tempat pariwisata, sama halnya untuk attribut tempat_tujuan. Attribut hasil_jalur_terpendek merupakan hasil proses pencarian jalur terpendek dari tempat_asal ke tempat_tujuan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
56
B. PDM (
)
Model data ini dibuat dengan cara meng- generate diagram data konseptual di atas (Power Designer 15 ini menyediakan fasilitas untuk melakukan generate model data konseptual).
Gambar 3.9 Physical Data Model Diagram ini mempresentasikan rancangan fisik basis data yang disimpan di database. Diagram data fisik ini menghasilkan tabel- tabel yang akan digunakan dalam implementasi aplikasi. Gambar PDM tampak pada gambar 3.9.
3.2.5
Perancangan Perancangan antar muka (User Interface) merupakan perancangan
halaman aplikasi yang berinteraksi langsung dengan user.
A. Desain
Aplikasi E-Tourism Berbasis Mobile
Saat pertama kali membuka aplikasi e-tourism berbasis mobile ini, yang disediakan adalah menu pilihan bagi user. User bisa memilih salah satu menu yang akan dipilih.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
57
Menu Utama
j Exit
Ok
Gambar 3.10 Halaman Menu Pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Di dalam menu utama, terdapat beberapa menu lain diantaranya: menu kategori tempat pariwisata, menu informasi jalur angkutan kota, menu pencarian jalur terpendek, menu about kota Batu serta menu help.
3.2.6
Perancangan Form/ Desain Di sini akan dijelaskan tentang pembuatan form- form atau tampilan
menu yang tentunya harus interaktif dan sesuai dengan kebutuhan layar ponsel, desain tampilan di ponsel berbeda dengan desain tampilan pada emulator. Untuk itu diperlukan desain tampilan yang bisa ditampilkan sesuai dengan layar ponsel.
A. Desain Interface Form Kategori Tempat Pariwisata Desain interface untuk form kategori tempat pariwisata, sama dengan desain interface pada form menu utama. Kategori Tempat Pariwisata
Back
Ok
Gambar 3.11 Halaman Kategori Tempat Pariwisata pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
58
Pada form ini, terdapat beberapa kategori pariwisata, diantaranya: wisata agro, wisata sejarah, wisata kuliner dan lain- lain.
B. Desain Interface Form Tempat Pariwisata Desain interface pada form tempat pariwisata, terdapat tombol back untuk kembali ke menu kategori tempat pariwisata. Tempat Pariwisata
Back
Gambar 3.12 Halaman Tempat Pariwisata pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile Form pada gambar 3.12 menampilkan gambar tempat wisata yang dipilih, lokasi serta info tempat wisata.
C. Desain Interface Form Angkutan Kota Desain interface pada form angkutan kota, terdapat tombol back untuk kembali ke menu utama. Jalur Angkot
Back
Gambar 3.13 Halaman Jalur Angkot pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Pada form ini, terdapat banyak nama angkot (angkutan kota) yang mempunyai jalur berbeda- beda.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
D. Desain Interface Form Pencarian Jalur Terpendek Desain interface pada form jalur terpendek, terdapat tombol back untuk kembali ke menu utama. Jalur Terpendek
Back
Gambar 3.14 Halaman Pencarian Jalur Terpendek pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Form pada form gambar 3,14, terdapat tabel yang berisikan nomer, tempat (asal - tujuan), panjang jalur serta waktu tempuh.
E. Desain Interface Form About Kota Batu Desain interface pada form about kota Batu, terdapat tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya. About Kota Batu
Back
Gambar 3.15 Halaman About Kota Batu pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
60
Form ini menjelaskan sekilas tentang kota batu, misalnya letak geografis dan atmosphere kota batu.
F. Desain Interface Form Help Desain interface pada form help, terdapat tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya. Help
Back
Gambar 3.16 Halaman Help pada Aplikasi E-tourism Berbasis Mobile Form ini memberikan penjelasan kepada pengguna untuk petunjuk pemakaian atau bantuan.
3.2.7
Perancangan Struktur Tabel Perancangan struktur tabel digunakan untuk mengetahui penggunaan
field- field dalam basis data sehingga kita dapat mengetahui kebutuhan space yang akan digunakan untuk sistem yang akan dibuat. Database merupakan suatu kumpulan data yang baik dan teratur berdasarkan tertentu yang terdiri dari beberapa tabel. Dalam pembuatan program ini diperlukan beberapa tabel.
A. Tabel Menu Utama Tabel menu utama menampilkan beberapa submenu, diantaranya:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
61
Tabel 3.1 Menu Utama No
Nama Menu
1.
Informasi Tempat Pariwisata
2.
Informasi Angkutan Kota
3.
Informasi Jalur Terpendek
4.
About Kota Batu
5.
Help
B. Tabel Kategori Tempat Pariwisata Tabel Kategori Tempat Pariwisata berfungsi untuk mendefinisikan atribut ke basis data mengenai kategori informasi tentang suatu tempat pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya.
Tabel 3.2 Kategori Tempat Pariwisata No.
Nama Kategori
1.
Wisata Agro
2.
Wisata Sejarah
3.
Wisata Alam
4.
Wisata Pendakian
5.
Wisata Adrenalin
6.
Kuliner
7.
Aneka Kerajinan Khas Batu
Tempat Pariwisata Kawasan Agro dll Reog mini
Kusuma
De Kleine Switzerland, Air Terjun Coban Rais dan Coban Talun, Air Panas Cangar, Hash, Selecta, BNS, Jatim Park, Tirta Nirwana. Gunung Pandeman, Gunung Banyak. Paralayang, Downhill, Arung Jerang (Rafting) Payung, Warung Bambu. Sanggar Butik, Sentra Kerajinan Cobek,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
Kerajinan Onix, Kerajinan Gerabah, Kerajinan Kuningan.
C. Tabel Tempat Pariwisata Tabel Tempat Pariwisata berfungsi untuk mendefinisikan atribut ke basis data mengenai informasi tentang suatu tempat pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya. Tabel 3.3 Tempat Pariwisata No. Nama Kategori 1. Wisata Agro
Tempat Pariwisata Kawasan Kusuma Agro dll
Lokasi
Info
Desa Punten, Desa Bumiaji dan Kawasan Kusuma Agro Wisata.
Wisata Petik Apel langsung dari pohon sebagai salah satu andalan wisata agro di kota Batu. Dari potensi Apel ini dapat dibuat minuman kesehatan sari apel, cuka apel, jenang apel dan kripik apel. Selain itu juga Kota Batu dikenal sebagai penghasil sayur mayur seperti : wortel, kentang, sawi dan lain-lain. Dari hasil pertanian kentang telah diproses menjadi makanan ringan khas oleholeh kota Batu yaitu keripik kentang. Wisatawan juga bisa memilih aneka bunga.
2.
Reog mini
Desa Punten Kesenian Reog mini adalah kecamatan salah satu kesenian Bumiaji. tradisional yang dikembangkan di padepokan Gadung Melati desa Punten kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu, salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Ponorogo tetapi dikembangkan lagi dengan memberikan satu kreasi
Wisata Sejarah
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
yakni kesenian Reog Mini. Kesenian ini dimainkan oleh anak-anak usia 5 sampai 12 tahun, perlengkapan yang digunakan pun telah disesuaikan. 3.
Wisata Alam
De Kleine Di sebelah Switzerland barat kota Malang ±19 km
De Kleine Switzerland (Swiss Kecil di Pulau Jawa), begitu dulu orang Belanda menyebutnya. Menurut mereka, hanya satu yang tidak ada di kota Batu dibandingkan dengan Swiss yakni salju. Banyak hal yang bisa wisatawan jumpai di kota yang berdiri di atas bukit ini.
Air Terjun Dusun Junggo, Coban Desa Talun Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji
Sensasi air terjun Coban Talun tidak hanya indah dilihat dari kejauhan. Lebih eksotis jika dilihat beberapa jengkal dari lokasi jatuhnya air dengan ketinggian sekitar 75m itu. Gemuruh benturan air dengan batubatu cadas di bawahnya menambah sensasi semburan air terjun.
Air Terjun Desa Dresel, Coban Rais Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu
Untuk mencapai air terjun Coban Rais, harus melalui jalan setapak yang relatif landai, jalan hutan, dan menyusuri sungai. Saat ini, bumi perkemahannya yang menjadi objek utama, sedangkan air terjun coban rais sebagai pendukung. Jalur dari bumi perkemahan hingga ke air terjun sepanjang ± 3,5 Km. Perjalanan dapat dilakukan dengan berjalan kaki.
Air
Panas Dusun Cangar, Di wisata pemandian air
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
64
Cangar
Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji
panas Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo Cangar ini, wisatawan bisa berendam hingga berjamjam di kolam air hangat. Berbekal tiket, wisatawan bisa menikmati semua potensi wisata di kawasan ini. Satwa-satwa bebas bergelantungan di beberapa dahan pohon. Aksi para monyet ini tentu menjadi hiburan pelengkap berwisata pemandian air panas Cangar.
Hash
Area Kota wisata Batu juga perbukitan, memperkenalkan wisata rute hash ±8 jalan sehat hash dengan rute km mengelilingi area perbukitan. Sebelum olahraga alam ini diperkenalkan secara resmi ke publik, banyak kelompok hash di Malang dan Jawa Timur yang memanfaatkan kota wisata Batu sebagai lokasi perjalanan hobi mereka.
Selecta
Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji
Selecta menyediakan hamparan bunga- bunga yang tertata rapi dan dikelilingi gunung-gunung. Ada gunung Arjuno, Welirang, dan Anjasmoro. Ketinggian Selecta dari permukaan laut 1.150m, dengan suhu udara berkisar antara 15 – 25 derajat celcius dan kedinginan air berkisar 18 derajat celcius. Memasuki area taman rekreasi Selecta, terdapat tempat parkir yang luasnya mencapai 3 hektar. Selain itu, wisatawan juga disuguhi aquarium dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
65
ukuran yang sangat besar dipenuhi berbagai macam ikan air tawar dan sebuah gua unik yang bernama gua singa. BNS ( Batu Desa Oro-oro Obyek wisata ini Night Ombo menyajikan aneka wahana Spectacular yang bisa dinikmati seluruh ) anggota keluarga anda. Ada puluhan wahana, seperti galeri hantu, slalom tes, sepeda udara tertinggi, lampion garden, dan trampoline. Wisatawan juga bisa menguji adrenalin dengan mencoba beberapa wahana seperti drag race, mouse coaster, dan beberapa permainan lain. Banyak juga wahana yang khusus disediakan untuk anak-anak seperti kids zone yang terdiri dari 25 macam. Wisatawan bisa menuju night market yang tidak hanya sekedar menjajakan beragam kebutuhan dan oleh-oleh khas. Tetapi, juga berbagai kebutuhan lainnya. Jatim Park
Kartika 2 Batu
Wahana permainannya banyak dan pemandangannya juga indah. Konsep wisata yang menempati lahan 11 hektar itu memadukan secara serasi konsep pendidikan (education) dan konsep pariwisata (tourism) dalam satu ruang dan waktu. Obyek wisata terbesar di Batu ini mampu menjadi sarana penyebaran informasi tentang khazanah ilmu dan teknologi (iptek) yang dipresentasikan melalui hadirnya wahana
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
seperti galeri belajar. Di sana juga tersedia stadium galeri belajar yang mampu menampung 300 siswa. Jatim Park juga menyediakan galeri etnik nusantara dan anjungan Jawa Timur. Konsep galeri nusantara dan galeri Jawa Timur tersebut mirip dengan konsep Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berskala kecil. Tidak hanya itu, di Jatim Park pula wisatawan bisa menyaksikan berbagai kekayaan flora dan fauna. Tirta Nirwana
Obyek Wisata Songgoriti, Desa Songgokerto, Kecamatan Batu.
Obyek wisata yang merupakan satu kesatuan dengan obyek wisata Songgoriti ini menyediakan aneka wahana yang menarik. Wisatawan bisa melangkah lurus dari pintu masuk menuju kebun santai yang berada di samping kolam renang. Kebun ini dilengkapi tempat kongkow. Dari kebun ini wisatawan juga bisa melihat panorama pegunungan sekitar. Kesejukan kebun ini semakin lengkap dengan kehadiran patung beberapa satwa langka di sejumlah titik. Wisatawan bisa memanfaatkan patungpatung itu untuk berfoto bersama orang-orang tercinta. Di lokasi wisata ini tersedia berbagai macam aksesoris yang bisa wisatawan bawa pulang sebagai oleh- oleh. Untuk mendapatkannya, wisata wan tidak perlu berjalan jauh ke tempat lain. Di sana
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67
4.
Wisata Pendakian
Gunung Panderman
Dusun Toyomerto, Desa Songgokerto, Kecamatan Batu
Gunung Banyak
Desa Songgokerto, Kecamatan Batu
tersaji lengkap mulai hasil kerajinan sampai pasar bunga aneka jenis. Untuk mendaki dengan berjalan cepat hingga ke puncak hanya butuh waktu sekitar dua jam. Bagi pemula mungkin antara tiga sampai empat jam. Meski banyak jalan menanjak tetapi jalur dari kaki gunung hingga ke puncak tidak terlalu jauh. Kawasan pertama yang akan dilalui jika ingin mendaki adalah kawasan Latar Ombo. Di sini biasa digunakan untuk berkemah sejumlah pendaki. Di sini juga ada sumber air yang jernih yang bisa digunakan. Setelah Latar Ombo, ada pos kedua yang bisa dijadikan istirahat. Pos itu namanya Watu Gede. Di kawasan ini ada batu besar, dari sini pula bisa menikmati pemandangan. Gunung Banyak tidak hanya menjadi obyek wisata yang menarik karena keindahan alamnya. Ratusan ribu titik lampu berwarna- warni menjadi sajian utama Gunung Banyak di malam hari. Pijaran titik lampu yang berjajar membuat seperti garis tidak beraturan seolah tampak seperti cahaya lilin. Sebagian besar titik lampu seukuran telur puyuh tampak seakan diam. Sebagian lagi bergerak. Tinggi gunung kurang lebih 1.300 m diatas permukaan laut. Keindahan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68
pemandangan di daratan itu tidak selalu tampak. Karena, tidak jarang di tengah menikmati keindahan, tiba-tiba kabut turun menyelimuti kawasan ini. 5.
Wisata Adrenalin
Paralayang
Gunung Banyak, Desa Songgokerto, Batu
Kawasan ini sengaja dipilih karena cocok sebagai pusat olahraga Paralayang, para atlet bisa terbang berkeliling sambil melihat pemandangan alam dari udara. Setelah berputar di udara, selanjutnya mendarat di kawasan Songgoriti, kota wisata Batu. Lokasi ini tidak hanya dimanfaatkan para pecinta paralayang di Malang Raya bahkan atlet nasional tetapi juga wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Downhill
Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto
Gunung Klemuk juga digunakan sebagai medan olahraga ekstrim. Lokasinya di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota wisata Batu. Sejak 2004, gunung ini dijadikan lintasan olahraga bernyali yaitu sirkuit balap sepeda turun bukit (downhill). Lintasan yang memiliki panjang 1,2 km di gunung ini memang cukup menantang bagi seorang pembalap.
Arung Jeram (Rafting)
Sungai Brantas, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji
Kota wisata Batu tidak hanya menyajikan wisata ekstrim paralayang dan downhill. Ada tujuan wisata yang tidak kalah menantang, yakni rafting atau arung jeram. Namanya
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69
Kaliwatu Rafting yang menyusuri aliran Sungai Brantas di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota wisata Batu. Dari alun-alun Kota wisata Batu hanya berjalur sekitar 2 km. 6.
7.
Kuliner
Payung
Pinggir jalan Di sepanjang jalan di utama Batu- Payung terdapat ratusan Pujon ±3 km kafe yang menyediakan makanan khas seperti sate ayam, sate kelinci, sate kambing, jagung bakar, roti bakar dan mie. Banyak juga yang menyediakan nasi. Kafe-kafe di kawasan ini dibuat lesehan yang dikotak-kotak.
Warung Bambu
Jl. Raya Selecta, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji
Aneka Sanggar Kerajinan Batik Khas Kota Batu
Sentra Kerajinan Cobek
Banyak lokasi kuliner yang siap menanti kedatangan wisatawan. Salah satunya, di Warung Bambu. Di warung ini dikelilingi kolam ikan yang berisi ribuan koi besar dan kecil.
Desa Sisir Kota wisata Batu juga Kecamatan terkenal sebagai kota sentra Batu kerajinan di Jawa Timur. Di kota wisata ini berkembang aneka kerajinan khas seperti batik. Di Batu terdapat tiga sanggar batik yakni Sanggar Butik Olive Batik, Raden Wijaya dan Semar. Batik asli Kota wisata Batu sangat khas karena menonjolkan kreasi unik sesuai potensi yang ada seperti apel, sayur-sayuran, bunga dan mata uang. Dusun Rejoso, Desa Junrejo Kecamatan Junrejo
Kota wisata Batu juga mempunyai sentra kerajinan cobek yang terbuat dari batu. Tidak sulit bagi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
masyarakat luar Kota wisata Batu untuk menemukan Dusun Rejoso, karena dusun ini sejak zaman kemerdekaan sudah menjadi salah satu pusat kerajinan cobek dari batu. Kerajinan Batu Onyx
Jl. Mertojoyo Kerajinan Onix ini juga 130 Dadaprejo- sudah merambah ke Luar Junrejo Batu Negeri. Selain itu, hasil kerajinan ini juga sering diikutkan di berbagai ajang pameran di Indonesia. Wisatawan dapat membeli berbagai bentuk kerajinan onyx dengan berbagai kreasi seperti tempat buah, pajangan rumah, patung, dan lain- lain.
Kerajinan Gerabah
Kawasan Kota Di kota wisata Batu juga Wisata Batu terdapat berbagai sentra kerajinan gerabah, antara lain gerabah antik dan gerabah patung. Produk kerajinan ini paling banyak dipasarkan di Bali, Malaysia, dan Malang Raya. Di Bali hasil kerajinan ini banyak digunakan pada upacara adat.
Kerajinan Kuningan
Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo
Kota Batu masih memiliki pengrajin kuningan dan menghasilkan produk kuningan sebagai kebutuhan konsumen. Gong yang diproduksi home industry ini berhasil menyelaraskan nada yang merupakan bagian paling sulit dalam proses pembuatan gong. Selain gong, juga memproduksi gendang kendang, sebagai perlengkapan gamelan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71
D. Tabel Angkutan Kota Tabel Jalur Angkutan Kota berfungsi untuk mendefinisikan atribut data angkutan kota yang ada di kota Malang.[6]
Tabel 3.4 Angkutan Kota No.
Nama Angkot
1.
AL (Arjosari – Landungsari)
2.
AG (Arjosari – Gadang)
3.
AT (Arjosari – Tidar)
4.
ADL (Arjosari – Dinoyo – Landungsari)
5.
ASD (Arjosari – Soekarno Hatta – Dieng)
Jalur Terminal Arjosari – Jl. R. Panji Suroso – Jl. Laksda Adi Sucipto – Jl. Tenaga – Jl. Karya Timur – Jl. Mahakam – Jl. W. R. Supratman – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Patimura – Jl. Trunojoyo – Jl. Kertanegara – Jl. Tugu – Jl. Kahuripan – Jl. Semeru – Jl. Ijen – Jl. Retawu – Jl. Bondowoso – Jl. Jombang – Jl. Suroboyo – Jl. Jakarta – Jl. Bogor – Jl. Veteran – Jl. Sumbersari – Terminal Landung Sari Terminal Landung Sari – Jl. Mayjen MT. Haryono – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Brigjen S. Riyadi – Jl. Jend Basuki Rahmat – Jl. Merdeka Barat – Jl. Kauman – Jl. Syarif al Qodri – Jl. Ade Irma Suryani – Jl. Pasar Besar – Jl. Sersan Harun – Jl. Prof. Moh. Yamin – Jl. Sartono SH – Jl. Kol. Sugiono – Terminal Gadang Terminal Arjosari – Jl.Raden Intan – JL.Jend.A Yani – Jl.Letjen S Parman –JL.Ciliwung-Jl.S Priyosudarmo –Jl. R Tumenggung Suryo-Jl.P Sudirman- Jl. Patimura- Jl. Belakang RSU – Jl. Kahuripan – Jl. Semeru – Jl.Arjuno – Jl. Kawi – Jl. Panderman – Jl. Pandan – Jl. Wilis – Jl. Gading –Jl. Sangga Buana – Jl. Galunggung – Jl. Bukit Barisan – Jl. Lokon –Jl. Raya Tidar –Jl. Puncak Mandala – Terminal Perum Tidar Terminal Arjosari – Jl. Simpang R. Panji Suroso – Jl. Raden Intan – Jl. Jend. A. Yani – Jl. Letjen S. Parman – Jl. Letjen Sutoyo – Jl. W. R. Supratman – Jl. Panglima Sudirman – Jl. Patimura – Jl. Trunojoyo- Jl. Kertanegara – Jl. Kahuripan – Jl Semeru – Jl. Ijen – Jl. Bandung – Jl. Terusan Bogor – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Mayjen Haryono – Jl. Tlogomas – Terminal Landung Sari Term. Arjosari –Jl. Simp. PR. Suroso –JL. PR. Suroso –Jl. Plaosan TMR –Jl. Tl. Grajakan –Jl. Sucipto –Jl. Simp. Batu Bara –Jl. Batu Bara –Jl. LA. Sucipto –Jl. Tembaga –Jl. Simp. Emas –Jl. Emas –Jl. Sulfat –Jl. RT. Suryo –Jl. Sanan –Jl. Barito –Jl. Mahakam –Jl. Indragiri –Jl. Letjend
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
72
6.
ABG (Arjosari – Borobudur – Gadang)
7.
AJG (Arjosari – Janti – Gadang)
8.
AMG (Arjosari – Mergosono – Gadang)
9.
CKL (Cemorokandang – Landungsari)
10
GL (Gadang – Landungsari)
11.
GML (Gadang – Mergan –
Sutoyo –Jl. Sarangan –Jl. Mawar –Jl. Bungur – Jl. Melati –Jl. Kalpataru –Jl. Cengkeh –Jl. Sukarno Hatta –Jl. M. Panjaitan –Jl. Bandung – Jl. Garut –Jl. Jakarta –Jl. Surabaya –Jl. Gresik – Jl. Bondowoso –Jl. Klampok Term Arjosari – Jl. Simp. RP Suroso – Jl. R. Intan – Jl. A. Yani – Jl. Borobudur – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Cengkeh – Jl. Kalpataru – Jl. Melati – Jl. Mawar – Jl. Saranagan – Jl. Tawangmangu – Jl. Kaliurang – Jl. WR. Supratman – Jl. P. Sudirman – Jl. Pattimuara – JL. Trunojoyo – Jl. Jembatan Pahlawan – Jl. Gatot Subroto – Jl. L. Martadinata – Jl. Kol Sugiyono – Term Gadang Term Arjosari – Jl. RP. Suroso – Jl. Adi Sucipto – Jl. A. Yani – Jl. S. Parman – Jl. Letjen Sutoyo – Jl. Indragiri – Jl. RT. Suryo – Jl. Hamid Rusdi – Jl. Kesatrian – Jl. Terusan Pahlawan – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. Pattimura – Jl. Trunojoyo – Jl. Jembatan Pahlawan – Jl. Ir Juanda – Jl. Zakse – Jl. RE. Martadinata – Jl. Kyai Tamin – Jl. Prof M. Yamin – JL. P. Sujono – Jl. Susanto – Jl. Niaga – Jl. Sonokeling – Jl. Janti – Jl. S. Supriyadi – Jl. Satsuit Tubun – Term Gadang Term Arjosari – Jl. Simp SP. Suroso – Jl. S. Priyo Sudarmo – Jl. RT Suryo – Jl. Hamid Rusdi – Jl. Kesatriaan Terusan – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. P. Sudirman – Jl. Ir Juanda – Jl. Kebalon – Jl. Kol Sugiyono – Term Gadang APK Cemoro Kandang – Jl. Raya Cemoro Kandang – Jl. Raya Madyopuro – Jl. Sekarpuro – Jl. Komplek UNIDA – JL. D. Sentani – Jl. D. Tigi – Jl. D. Kerinci – Jl. D. Tondano – Jl. Limboto – Jl. Raya Sawojajar – Jl. Ranu Grati – Jl. M. Wiyono – Jl. Kesatrian – Jl. Hamid Rusdi – Jl. RT. Suryo – Jl. S. Priyo Sudarmo – Jl. Ciliwung – Jl. L. Sutoyo – Jl. Kedawung – Jl. Kalpataru – Jl. Cengkeh – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Simp Panggung – Jl. Vinolia – Jl. Keramik – Jl. MT. Haryono – Jl. Tlogomas – Term Landungsari Term. Gadang –Jl. S Tubun –Jl. S. Supriadi –Jl. Janti –Sonokeling. –Jl. Niaga –Jl. Susanto –Jl. Halmahera –Jl. Sampo –Jl. Kalimantan –Jl. Sulawesi –Jl. Yulius Usman –Jl. Arief Margono –Jl. KH. Hasyim Asyari –Jl. Kawi –Jl. Ijen –Jl. Retawu –Jl. Gede –Jl. Jakarta –Jl. Garut –Jl. Bandung –Jl. Veteran –Jl. Sumbersari –Jl. Gajayana –Jl. MT> Hartono –Jl. Raya Tlogomas –Term Landungsari Term Gadang – Jl. Satsuit Tubun – Jl. S. Supriyadi – Jl. Janti – Jl. Sono Keling – Jl. Niaga – Jl. Susanto – Jl. Halmahera – Jl. Tanimbar – Jl.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
73
Landungsari)
12.
GM (Gadang – Mulyorejo)
13.
GA (Gadang – Arjosari)
14.
JPK (Joyogrand – Piranha – Karanglo)
15.
JDM (Joyogrand – Dinoyo – Mergan)
16.
LG (Landungsari – Gadang)
Sulawesi – Jl. Nusakambangan – Jl. Arief Margono – Jl. S. Supriyadi – Jl. Rajawali – Term Mergan Lori – Jl. Raya Langsep – Jl. Galunggunbg – Jl. Bukit Barisan – Jl. Tamboro – Jl. Tidar – Jl. Simpang Candi – Jl. Candi – Jl. Ters. Sigura-gura – Jl. Belakang IAIN – Jl. Mertoijoyo Selatan – Jl. Mertojoyo – Jl. MT Haryono Gg XII- Jl. Raya Tlogomas – Term Landungsari Term. Gadang – Jl. Kol. Sugiono . – Jl. Susanto – Jl. Irian Jaya – Jl. Tanimbar. – Jl. Sulaesi. – Jl. Yulius Usman . – Jl. Syarief Al Qodri – Jl. A. I Suryani – Jl. B. Katamso – Jl. Ir Rais – Jl. Jupri – Jl. Bandulan – Jl. Raya Mulyrejo – Sub term Mulyorejo Terminal Gadang – Jl. Satsuit Tubun – Jl. S Supriyadi – Jl. Arif Margono – Jl. Ade Irma Suryani –Jl. KH Wahid Hasyim –Jl. Kauman – Jl. Hasyim Asyhari – Jl. AR Hakim – Jl. Merdeka Utara – Jl. S Wiryop ranoto – Jl. Mojopahit – Jl. Tugu – Jl. Untung Suropati – Jl. Pajajaran – Jl. Truno Joyo – Jl. Cokroaminoto – Jl. Dr Cipto – Jl. Pang Sudirman – Jl. WR Supratman – Jl. Letjend Sutoyo – Jl. Letjend S. Parman – Jl. Jend Ayani – Jl. R Intan – Terminal Arjosari Perum Joyo Grand – Jl. Tamansari – Jl. Joyosuryo – Jl. Mertojoyo – Jl. Tambaksari – Jl. Simp GajaHyana – Jl. Gajahyana – Jl. MT. Haryono – Jl. Sukarno Hatta – Jl. Pisang Kipas – Jl. Vinolia – Jl. Tunggul Wulung – Jl. Arkodion – Jl. Biola – Jl. Ikan Gurami – Jl. Ikan Kakap – Jl. Piranha Atas – Jl. Piranha – Jl. A. Yani – Jl. Cerme – Jl. Balearjosari – Jl. Karang Asem – Jl. APK Karanglo Indah APK Perum Joyo Grand – Jl. Kanjuruan – Jl. Tlogosari – Jl. Tlogo Indah – Jl. Raya Tlogomas – Jl. MT. Haryono – Jl. MT Haryono Gg X – Jl. Joyoraharjo – Jl. Tambaksari – Jl. Simp Gajayana – Jl. Gajayana – Jl. Sumbersari – Jl. Bendungan Sutami – Jl. Galunggung – Jl. Raya Langsep – APK Mergan Terminal Landungsari – Jl. Tlogo Mas – Jl. Mayjend Haryono Jl. Sumber Sari – Jl. Bendungan Sutami – Jl. Surabaya – Jl. Bondowoso – Jl. Gading – Jl. Wilis – Jl. Panderman – Jl. AR Hakim – Jl. Merdeka Utara – Jl. Merdeka Selatan – Jl. Wiryopranoto – Jl. Sultan Syahrir – Jl. Kyai Tamin – Jl. Sartono SH – Jl. Peltu Sujono – Jl. Susanto – Jl. Niaga – Jl. Sonokeling – Jl. Janti – Jl. S. Supriyadi – Jl. Satsuit Tubun – Terminal Gadang
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
74
17.
LDG (Landungsari – Dinoyo – Gadang)
18.
MM (Madyopuro – Mulyorejo)
19.
MT (Madyopuro – Tawangmangu)
20.
MK (Madyopuro – Karangbesuki)
21.
MKS (Mulyorejo – Klayatan – Sukun)
22.
PBB (Polowijen – Borobudur – Bunul)
23.
TAT (Tlogowaru – Arjowinangun – Tirtosari)
24.
TSG (Tawangmangu – SoekarnoHatta – Gasek)
Terminal Landung Sari – Jl. Mayjen MT. Haryono – Jl. Mayjen Panjahitan – Jl. Brigjen S. Riyadi – Jl. Jend Basuki Rahmat – Jl. Merdeka Barat – Jl. Kauman – Jl. Syarif al Qodri – Jl. Ade Irma Suryani – Jl. Pasar Besar – Jl. Sersan Harun – Jl. Prof. Moh. Yamin – Jl. Sartono SH – Jl. Kol. Sugiono – Terminal Gadang Term Mulyorejo – Jl. Raya Bandulan – Jl. Jupri – Jl. Raya Langsep – Jl. Raya Dieng – Jl. Kawi Atas – Jl. Kawi – Jl. A.R. Hakim – Jl. Merdeka Utara – Jl. MGR. Sugriwiryopranoto – Jl. Mojopahit – Jl. Tugu – Jl. Kertanegara – Jl. Trunojoyo – Jl. Pattimura – Jl. Urip Sumoharjo – Jl. M. Wiyono – Jl. Ranu Grati – Jl. Danau Toba – Jl. Ki Ageng Gribig – Term Madyopuro Term. Mulyorejo –Jl. Sutan Syahrir –Jl. Kyai Tamim – Jl. Laks. Martadinata – Jl. Gatot Subroto – Jl. Ir. H. Juanda – Jl. Muharto – Jl. Ki. Ageng Gribig – Jl. Mayjen Sungkono – Jl. Wonokoyo – Term. Tlogowaru Term Madyopuro – Jl. Kiageng Gribik – Jl. Muharto – Jl. Z. Zakse – Jl. Pasar Besar – Jl. Zaenal Arifin – Jl. A Munandar – Jl. MGR Sugriwiryopranoto – Jl. Merdeka Timur – Jl. Merdeka Selatan – Jl. Kauman – Jl. KH Hasyim Asyhari – Jl. Kawi – Jl. Ijen – Jl. Pahlawan Trib – Jl. Surabaya – Jl. B. Sutami – Jl. Kleseman – APK Karang Besuki Term Mulyorejo – Jl. Raya Mulyorejo – Jl. Raya Bakalan Krajan – Jl. Kemantren Gg III – Jl. Klayatan Gg III – Jl. S. Supriyadi – Jl. APK Pasar Sukun APK Polowijen – Jl. Cakalang – Jl. Ikan Tombro Timur – Jl. Ikan Tombro – Jl. Ikan Piranha Atas – Jl. Ters Ikan Paus – Jl. Ikan Paus VI – Jl. Ikan Paus – Jl. Simpang Borobudur – Jl. A. Yani – Jl. Laksda Adisucipto – Jl. Simp LA Sucipto – Jl. Warinoi – Jl. Membrono – Jl. Sisingamanganraja – Jl. R. Patah – Jl. APK Pasar Bunul APK Tlogowaru – Jl. Raya Tlogowaru – Jl. Istiqomah – Jl. Raya Arjowilangun – Jl. Babatan V – Jl. Wonorejo – Jl. Jembatan lori – Jl. Kol Sugiono – Jl. Satsui Tubun – Jl. S. Supriyadi – Jl. APK Tirtosari
Pasar Tawangmangu – Jl. Gilimanuk – Tembalangan – Jl. Sukarno Hatta – Jl. MT Haryono Jl. Gajayana – Jl. Bend Sigura – gura – Apk Gasek
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
75
E. Tabel Jalur terpendek Jika diketahui suatu graph di bawah yang ingin diketahui jalur terpendek dari tempat A sampai tempat M:
Gambar 3.17 Graph Tempat A- I. [14]
Gambar 3.18 Graph Tempat J- M. [9]
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
76
Dari gambar 3.17 dan gambar 3.18, setiap tempat ditunjukkan dengan kode atau huruf kapital yang mempunyai keterangan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Keterangan Kode Tempat Pariwisata No
Kode
Keterangan
1
A
Batu
2
B
Punten
3
C
Bumiaji
4
D
Songgokerto
5
E
Sisir
6
F
Pandanrejo
7
G
Oro- oro Ombo
8
H
Junrejo
9
I
Dadaprejo
10
J
Songgoriti
11
K
Pujon
12
L
Sumberbrantas
13
M
Junggo
Dengan jalur antar tempat (tempat asal menuju tempat tujuan) sebagai berikut: Tabel 3.6 Jalur Antar Tempat Pariwisata. [11] No
Tempat Asal
Tempat Tujuan
Panjang Jalur
Waktu Tempuh
1
A
B
3,9 km
5 menit
2
A
C
3,3 km
5 menit
3
A
D
4,3 km
6 menit
4
A
E
2 km
4 menit
5
A
G
1 km
2 menit
6
A
J
4,2 km
7 menit
7
A
K
12 km
19 menit
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
77
8
A
L
17,9 km
25 menit
9
A
M
20,8 km
28 menit
10
B
C
3,9 km
6 menit
11
B
D
5,4 km
8 menit
12
C
G
4 km
7 menit
13
C
I
10,9 km
18 menit
14
D
E
5,2 km
9 menit
15
E
F
2,7 km
5 menit
16
E
G
2,2 km
5 menit
17
F
H
4,5 km
8 menit
18
G
H
5,7 km
9 menit
19
G
I
6,4 km
9 menit
20
H
I
5 km
8 menit
21
J
K
11,1 km
17 menit
22
K
M
32,8 km
48 menit
23
L
M
39,2 km
53 menit
Tabel jalur antar tempat pariwisata menggambarkan beberapa lokasi pariwisata yang terdapat pada kota wisata Batu. Aliran flowchart pada gambar 3.19 menunjukkan alur dalam pencarian jalur terpendek, dimana dimulai dari start, kemudian inisialisasi untuk vertex (v) yang digunakan untuk inisialisasi titik tempat dan edge (e) yang digunakan untuk inisialisasi jalur satu ke jalur tempat lainnya (en). Disini terjadi decision apakah e awal lebih kecil daripada en, jika ya maka proses pencarian akan melakukan penambahan selama persyaratan terpenuhi yaitu jalur awal lebih kecil daripada jalur selanjutnya. Sehingga diperoleh jalur yang paling sedikit atau terkecil. Selanjutnya output hasil pencarian jayak terpendek dan proses selesai. Jika tidak, maka langkah berikutnya menuju terminator end.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
78
Start
Gambar 3.19 Flowchart Pencarian Rute Terpendek
Dari pencarian jalur terpendek yang dilakukan, maka dapat diperoleh hasil jalur terpendek yang dimulai dari tempat asal menuju tempat tujuan. Seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.7.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
79
Tabel 3.7 Hasil Jalur Terpendek No
Jalur
Panjang Jalur
1
A
G
1 km
2
A
E
2 km
3
E
G
2,2 km
4
E
F
2,7 km
5
A
C
3,3 km
6
A
B
3,9 km
7
B
C
3,9 km
8
C
G
4 km
9
A
J
4,2 km
10
A
D
4,3 km
11
F
H
4,5 km
12
H
I
5 km
13
D
E
5,2 km
14
B
D
5,4 km
15
G
H
5,7 km
16
G
I
6,4 km
17
C
I
10,9 km
18
J
K
11,1 km
19
A
K
12 km
20
A
L
17,9 km
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
80
21
A
M
20,8 km
22
K
M
32,8 km
23
L
M
39,2 km
Dari tabel 3.7, diketahui lintasan terpendek diperoleh jalur A-G yang panjang lintasannya adalah 1 km.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari rancangan sistem aplikasi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Bagian implementasi sistem aplikasi ini meliputi: implementasi data, implementasi proses, dan implementasi antarmuka.
4.1 Spesifikasi Sistem Sistem yang digunakan untuk memproses semua kegiatan yang terdiri atas masing- masing tabel yang saling berkaitan, misalnya dari proses persiapan tes, penginputan data, serta pelaksanaan tes dapat dilihat di layar monitor.
4.2 Perangkat Sistem Peralatan yang digunakan untuk semua proses dari keseluruhan kegiatan yang ada termasuk pembuatan laporan adalah menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak.
4.2.1 Perangkat Keras (Hardware) yang Digunakan
1. Handphone, spesifikasinya:
Gambar 4.1 Spesifikasi Handphone 81 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
82
Merk
: Samsung
Tipe
: ch@t 322
Jaringan
: GSM
Warna
: 262.144 color
Layar
: 220 x 176 pixels
Ukuran
: 2,2 inci
Memori
: 2 GB
Versi Java
: MIDP v.2.1
Format foto : JPEG, GIF, PNG Koneksi
: Bluetooth
Port
: microUSB
Baterai
: Li-ion 1000 mAh
2. Memory Card 3. Card Reader 4. Laptop hp dengan processor intel(R) Atom(TM) CPU N475 @1.83GHz, RAM 1GB
4.2.2 Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 2. Java 2 Platform, Micro Edition (J2METM). 3. Netbean IDE 6.8 sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk aplikasi di handphone untuk user. 4. Microsoft Office Picture Manager dan Adobe Photoshop 7.0 untuk mengolah gambar. 5. Mozilla Firefox
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
83
6. MySQL 7. Xampp
4.3 Implementasi Desain Antarmuka 1. Halaman Menu Utama 2. Halaman Splash 3. Halaman Kategori Tempat Pariwisata 4. Halaman Tempat Pariwisata 5. Halaman Jalur Angkot 6. Halaman Jalur Terpendek 7. Halaman About Kota batu 8. Halaman Help
4.3.1 Halaman Splash Halaman ini akan tampil pada saat akses e- tourism dimulai. Dimana splash screen tampil beberapa detik sebelum masuk ke halaman menu utama.
Gambar 4.2 Halaman Splash Screen
Splash screen menampilkan gambar kota Batu serta text tulisan “ETOURISM KOTA BATU”.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
84
4.3.2 Halaman Menu Utama Halaman ini menampilkan menu- menu yang tersedia, pengguna dapat memilih salah satu menu dengan menekan tombol select atau menekan tombol Exit untuk keluar.
Gambar 4.3 Halaman Menu Utama
Tampak pada gambar 4.3, halaman menu utama dengan beberapa menu pilihan yaitu informasi tempat pariwisata, informasi angkutan kota, informasi jalur terpendek, about kota Batu serta help.
4.3.3 Halaman Kategori Tempat Pariwisata Halaman ini menampilkan menu kategori tempat pariwisata. Dimana dalan setiap list kategori tempat wisata terdapat macam- macam tempat wisata sesuai kategorinya. Tekan tombol Ok untuk mengaksesnya dan Back untuk kembali ke menu utama.
Gambar 4.4 Kategori Tempat Pariwisata
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
85
Terdapat tujuh kategori tempat pariwisata pada gambar 4.4, diantaranya: wisata agro, wisata sejarah, wisata alam, wisata pendakian, wisata adrenalin, wisata kuliner, dan aneka kerajinan khas Batu.
4.3.4 Halaman Tempat Pariwisata Halaman ini menampilkan halaman tempat pariwisata yang telah dikelompokkan menurut kategorinya. Tampak beberapa gambar tempat wisata dari tujuh kategori tempat wisata yang ada beserta contohnya seperti pada gambar 4.5. Tombol Back untuk kembali ke menu sebelumnya.
Gambar 4.5 Halaman Agro Wisata
Halaman wisata sejarah, tampak seperti pada gambar 4.6 dimana menampilkan gambar, lokasi serta info tempat wisata.
Gambar 4.6 Halaman Wisata Sejarah (Reog Mini)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
86
Halaman wisata alam mempunyai beberapa pilihan tempat wisata alam, contohnya air terjun coban rais seperti pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Halaman Wisata Alam (Air terjun Coban Rais)
Halaman wisata pendakian, dapat ditemukan beberapa pilihan tempat wisata seperti gunung banyak pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Halaman Wisata Pendakian (Gunung Banyak)
Pada gambar 4.9, merupakan contoh pilihan tempat wisata adrenalin yakni rafting atau arung jeram.
Gambar 4.9 Halaman Wisata Adrenalin (Rafting)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
87
Halaman kuliner pada gambar 4.10 adalah salah satu tempat wisata kuliner, contohnya warung bambu.
Gambar 4.10 Halaman Kuliner (Warung Bambu)
Tampak gambar 4.11 di bawah ini yaitu gambar yang terdapat pada halaman aneka kerajinan khas Batu, misalnya kerajinan gerabah.
Gambar 4.11 Halaman Aneka Kerajinan Khas Batu (Kerajinan Gerabah)
4.3.5 Halaman Jalur Angkot Halaman ini menampilkan nama beserta jalur angkot (angkutan kota) yang ada di kota Malang.
Gambar 4.12 Halaman Jalur Angkot (Angkutan Kota)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
88
Gunakan tombol select up dan down untuk melihat list ke atas dan ke bawah. Tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya.
4.3.6 Halaman Jalur Terpendek Pada halaman jalur terpendek, gunakan tombol ok untuk pencarian jalur terpendek.
Gambar 4.13 Halaman Jalur Terpendek Pada pilihan menu jalur terpendek pada gambar 4.14, terdapat halaman yang menampilkan beberapa titik tempat yang digunakan untuk pencarian jalur terpendek. Beberapa titik tempat tersebut adalah Batu, Punten, Bumiaji, Songgokerto, Sisir, Oro- oro Ombo, Pandanrejo, Junrejo, Dadaprejo, Songgoriti, Pujon, Sumberbrantas, dan Junggo.
Gambar 4.14 Halaman Titik Tempat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
89
Halaman pada gambar 4.15 menampilkan hasil yang diperoleh dari pencarian jalur terpendek. Dimana rute jalur terpendek di mulai dari Batu menuju ke beberapa titik lainnya atau tempat tujuan dengan keterangan panjang jalur serta waktu tempuh.
Gambar 4.15 Halaman Hasil Jalur Terpendek
Hasil yang diperoleh diurutkan berdasarkan jalur terpendek yang diperoleh. Tekan tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya.
4.3.7 Halaman About Kota Batu Halaman ini menampilkan informasi tentang kota Batu. Gunakan tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya.
Gambar 4.16 Halaman About Kota Batu Beberapa informasi yang ditampilkan, seperti letak geografis kota Batu yang juga berbatasan dengan kota lainnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
90
4.3.8 Halaman Help Halaman ini menampilkan informasi bantuan untuk menjalankan aplikasi e- tourism.
Gambar 4.17 Halaman Help
Bantuan tersebut mengenai tombol yang bisa digunakan. Tekan tombol back untuk kembali ke menu sebelumnya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V UJICOBA DAN EVALUASI
Bab ini akan membahas mengenai uji coba terhadap sistem aplikasi etourism information (informasi pariwisata) di kota Batu dan sekitarnya berbasis mobile yang telah dibuat dan selanjutnya akan akan dibuat evaluasi dari hasil uji coba tersebut. Uji coba dilaksanakan untuk mengetahui apakah sistem aplikasi dapat berjalan dengan baik sesuai perancangan yang dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan dari sistem yang dibuat.
5.1 Skenario Uji Coba Untuk memastikan bahwa sistem ini berjalan dengan lancar, penulis akan menyusun skenario yang akan dicoba, antara lain: 1.
Aplikasi e-tourism berbasis mobile menggunakan hak akses sebagai user (pengguna).
2.
Uji coba memilih tempat pariwisata untuk mengetahui apakah proses pencarian informasi tempat pariwisata dapat ditampilkan.
5.2 Pelaksanaan Uji Coba Pada sub- sub ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan skenario uji coba yang telah disusun pada sub- bab sebelumnya. Pada uji coba kali ini akan dicoba untuk menampilkan informasi tempat pariwisata berdasarkan kategori wisata agro. Sehingga dapat diketahui menu, fitur serta informasi yang tersedia pada aplikasi e- tourism ini.
91 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
92
5.2.1 Uji Coba Instal Aplikasi Pada uji coba ini akan menjelaskan proses instalasi program aplikasi pada perangkat mobile atau handphone. Gambar 5.1 akan tampil pada saat membuka file folder yang berisi aplikasi e- tourism. Proses pemindahan file aplikasi e- tourism pada handphone dapat menggunakan memory card yang diletakkan pada card reader dan dikoneksikan pada handphone.
Gambar 5.1 File Folder Setelah file folder dibuka, maka langkah selanjutnya membuka file aplikasi e- tourism seperti yang tampak pada gambar 5.2. Tekan tombol view untuk membuka aplikasi e- tourism.
Gambar 5.2 File Aplikasi E- tourism Pada saat file aplikasi e- tourism dibuka, akan muncul perintah untuk menginstal aplikasi e- tourism seperti yang ditunjukkan gambar 5.3 dimana untuk menginstalnya, pengguna menekan tombol yes pada tahap ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
93
Gambar 5.3 Perintah Instalasi Aplikasi Setelah tombol yes ditekan, maka akan muncul peringatan untuk download aplikasi seperti pada gambar 5.4. Di tahap berikutnya, tekan tombol yes untuk mendownload aplikasi e- tourism.
Gambar 5.4 Perintah Download Aplikasi Pada tahap ini, akan muncul perintah untuk menyimpan aplikasi etourism seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.5. Pilih tombol yes untuk menyimpannya sebelum proses instalasi aplikasi e- tourism.
Gambar 5.5 Perintah Menyimpan Aplikasi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
94
Tahap berikutnya adalah proses instalasi aplikasi e- tourism. Gambar 5.6 menunjukkan proses instalasi aplikasi yang membutuhkan waktu beberapa detik.
Gambar 5.6 Proses Instalasi Aplikasi Pada tahap terakhir, tampak pada gambar 5.7 dimana proses instalasi aplikasi telah berhasil atau selesai. Pilih tombol launch untuk mengakses aplikasi e- tourism.
Gambar 5.7 Akses Aplikasi Setelah proses instalasi selesai, maka aplikasi e- tourism bisa langsung dijalankan pada handphone.
5.2.2 Uji Coba Menjalankan Aplikasi
Pada uji coba menjalankan aplikasi e- tourism ini, akan dijelaskan mengenai pengaksesan aplikasi setelah proses instalasi selesai untuk mengetahui menu atau fitur apa saja yang terdapat dalam aplikasi e- tourism.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
95
Gambar 5.8 Halaman Uji Coba Splash
Saat instalasi berhasil, pada layar akan muncul splash screen “ETourism Kota Batu”.
5.2.3 Uji Coba Halaman Menu Utama Setelah tampil halaman splash sebelumnya, maka layar akan menampilkan halaman menu utama.
Gambar 5.9 Halaman Uji Coba Menu Utama
Halaman Menu Utama yang memiliki lima pilihan menu, pilih menu Informasi Tempat Pariwisata untuk memilih tempat pariwisata.
5.2.4 Uji Coba Halaman Kategori Tempat Pariwisata Pada menu Kategori Tempat Pariwisata, pilih wisata agro. Dimana tempat pariwisata dikelompokkan sesuai kategori tempat pariwisata.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
96
Gambar 5.10 Halaman Uji Coba Kategori Tempat Pariwisata Beberapa kategori yang ditampilkan akan menampilkan pilihan tempat wisata yang dituju.
5.2.5 Uji Coba Halaman Agro Wisata Setelah memilih menu kategori tempat pariwisata dengan pilihan wisata agro, maka layar akan menampilkan halaman seperti pada gambar 5.10.
Gambar 5.11 Halaman Uji Coba Tempat Pariwisata
Tampilan
pada
pilihan
list
menu
Agro
Wisata.
Dimana
menampilkan gambar Agro Wisata, lokasi dan informasi pariwisata.
5.3
Evaluasi Hasil evaluasi dari uji coba terhadap beberapa skenario yang telah
dilakukan membuktikan bahwa aplikasi yang telah berjalan sesuai dengan fungsinya masing- masing.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB VI PENUTUP
6. 1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisa di atas, maka pada laporan Tugas Akhir yang berjudul “APLIKASI E-TOURISM INFORMATION (INFORMASI PARIWISATA)
KOTA
BATU
DAN
SEKITARNYA
BERBASIS
TEKNOLOGI MOBILE DENGAN MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION (J2ME)” dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dengan adanya aplikasi e- tourism kota Batu dan sekitarnya dapat memudahkan wisatawan menggali dan mendapatkan informasi tempat- tempat pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya, informasi jalur angkutan kota Malang, pencarian jalur terpendek menuju tempat wisata dan lain sebagainya. 2. Dengan adanya aplikasi e- tourism yang telah dibuat dapat memudahkan wisatawan untuk mengakses aplikasi e- tourism dengan mudah, fleksibel dan praktis karena berbasis mobile ( handphone, ipod, dan lainnya). Selain itu, aplikasi mobile ini dapat digunakan tanpa membutuhkan koneksi internet sehingga pengguna tidak membutuhkan biaya untuk mengaksesnya. Dengan menginstal aplikasi e-tourism pada handphone yang mendukung aplikasi Java MIDP 2.0, aplikasi e- tourism bisa langsung akses. 3. Dengan adanya aplikasi e- tourism yang telah dibuat dapat memudahkan pihak pemerintah setempat untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di kota Batu dan sekitarnya serta dapat menarik minat kunjung wisatawan domestik maupun manca negara.
97 Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
98
4. Dengan adanya aplikasi e- tourism berbasis mobile dapat mengembangkan salah satu potensi wisata yang ada di Indonesia, khususnya di kota Batu dan sekitarnya dalam bentuk aplikasi yang bisa di akses oleh siapa saja dan di mana saja sehingga dapat memperkenalkan salah satu potensi wisata ini di mata dunia. Karena objek pariwisata di Indonesia tidak kalah menarik dengan objek wisata dunia lainnya, sehingga Indonesia bisa dikenal oleh dunia international lewat budaya dan pariwisatanya dan tentunya dapat menambah pendapatan devisa bagi negara.
6. 2 Saran Perancangan dan pembuatan aplikasi e- tourism dalam Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan, mengingat terbatasnya pengetahuan, pengalaman dan waktu maka maklumlah jika pengerjaan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Dengan demikian diharapkan dari pembahasan laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan di bidang pembuatan sebuah aplikasi e- tourism. Dimana e- tourism sangat berperan penting dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada di suatu tempat. Aplikasi berbasis mobile dikembangkan lebih lanjut mengingat teknologi yang semakin canggih dan mobilitas kebutuhan pengguna.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Hartanto, Antonius Aditya. 2004. Pemrograman Mobile Java dengan MIDP 2.0, edisi pertama. Yogyakarta: ANDI.
[2]
Haryanto, Steven. 2005. SQL: Kumpulan Resep Query Menggunakan MySQL, cetakan pertama. Jakarta: Dian Rakyat.
[3]
Sholahuddin, M. dan Rosa A.S. 2006. Pemrograman J2ME : Belajar Cepat Pemrograman Perangkat Telekomunikasi Mobile, cetakan pertama. Bandung: Informatika.
[4]
Sholiq. 2005. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML, cetakan pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
[5]
Romelta Edwin. 2009. Metode Pencarian Lintasan Terpendek Dalam Graf.
Bandung:
Institut
Teknologi
pdfbe.com/51/51e33ed8785cad60-download.pdf,
Bandung. diakses
http:// pada
16
November 2011, pada pukul 14.30 wib. [6]
Jalur Angkutan Kota Malang. http://www.ilovemalang.com/73/jalurangkutan-kota-malang/, diakses pada 20 Oktober 2010, pukul 18.04 wib.
[7]
Pengembangan Aplikasi Mobile. http://unila.ac.id/.../JENI-J2ME-Bab01Pengembangan%20Aplikasi%20Mo bile.pdf, diakses pada 14 September 2010, pukul 20.40 wib.
[8]
Pengembangan
Kawasan
Wisata
Berbasiskan
E-
Tourism.
http://www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/e-tourism/e-tourism-tulisan.pdf, diakses pada 11 Oktober 2010, pukul 20.03 wib [9]
Profil Kabupaten/ Kota Batu Jawa Timur. http://ciptakarya.pu.go.id
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
/profil/profil/barat/jatim/batu.pdf, diakses pada 11 Oktober 2011 pukul 15.20 wib [10]
http://eastjava.com/tourism/batu/map/, diakses pada 20 Oktober 2010, pukul 20.04 wib
[11]
http://googlemaps.com, diakses pada 16 Februari 2011 pukul 15.20 wib
[12]
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Batu, diakses pada 14 Oktober 2010, pukul 20.01 wib
[13]
http://kotabatu.web.id/dinas-pariwisata-kota-batu-s13.html, diakses pada 20 Oktober 2010, pukul 17.53 wib.
[14]
http://mister-map.com/www/result.php?q=jalan+jalan+kota+batu+ malang&page=1&lang=id , diakses pada 5 Januari 2011 pukul 12.36 wib
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.