BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kata merupakan satuan terkecil dalam suatu bahasa. Dalam menguasai suatu bahasa asing, pembelajar dituntut untuk memahami dan mengetahui setiap kata yang digunakan dalam bahasa asing tersebut. Tak terkecuali dalam mempelajari bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang, kata disebut dengan istilah tango. Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004, 98) berpendapat bahwa tango adalah kata yaitu satuan terkecil yang (sebagian besar) dapat membentuk sebuah bunsetsu yang dengan sendirinya atau ditambah (beberapa) bunsetsu lain dapat membentuk sebuah kalimat. Berdasarkan asal usulnya, kata dalam bahasa Jepang terdiri dari wago, kango, dan gairaigo. Selain itu terdapat juga konshugo yang merupakan kata-kata yang terdiri dari gabungan beberapa kata dari asal yang berbeda. A. Wago Secara harfiah, wago adalah kosakata asli Jepang yang telah ada sebelum masuknya pengaruh bahasa China ke dalam bahasa Jepang, namun dikatakan juga bahwa ada beberapa kata wago yang merupakan kosakata yang diserap dari bahasa China. Menurut Ishida (Sudjianto dan Dahidi, 2004:100), karakteristik wago adalah: a. Banyak kata yang terdiri dari satu atau dua mora b. Terlihat adanya perubahan bunyi pada kata yang digabungkan. Seperti ame menjadi amagasa, dll 13
c. Tidak ada kata yang memiliki silabel dakuon dan ragyoo’on (bunyi silabel ra, ri, ru, re, ro) pada awal katanya d. Banyak kata-kata yang secara simbolik mengambil tiruan bunyi terutama gitaigo seperti ussura, honnori, daraari, dan sebagainya e. Tersebar pada semua kelas kata, terutama kelas kata verba yang sebagian besar merupakan wago f. Banyak kata-kata yang menyatakan benda kongkrit, sedangkan kata-kata abstrak sedikit g. Banyak kata-kata yang menyatakan hujan, tumbuhan, binatang, serangga, dan sebagainya h. Merupakan kata-kata yang dipakai sehari-hari i. Tidak mempunyai kekuatan untuk menyatakan sesuatu secara tepat. Oleh karena itu ada kata-kata yang memiliki cara baca yang sama tetapi memiliki kanji yang berbeda
B. Kango Kango adalah kosakata yang digunakan dalam bahasa Jepang yang berasal dari China. Walaupun kango memiliki kesamaan dengan gairaigo sebagai kosakata yang diserap dari bahasa asing, namun karena wago yang diserap dari bahasa China memiliki karakteristik tertentu, maka tidak digolongkan ke dalam gairaigo. Karakteristik kango menurut Ishida (Sudjianto dan Dahidi, 2004:103) adalah sebagai berikut: a. Kango adalah kata-kata yang dibaca dengan cara on’yomi yang terdiri dari satu buah huruf kanji atau yang merupakan gabungan dua buah huruf kanji atau lebih 14
b. Oleh karena di dalam cara membaca on’yomi juga ada go’on (cara pelafalan pada waktu dinasti Wu), kan’on (cara pelafalan pada waktu dinasti Han), too’on (cara pelafalan pada waktu dinasti Tang), maka terdapat berbagai macam cara baca c. Pada awal kata banyak yang memakai silabel dakuon, namun tidak ada yang memakai silabel handakuon d. Banyak bunyi yoo’on dan choo’on e. Dapat membuat kata-kata panjang dengan cara menggabungkan berbagai kango. Sebaliknya, kata yang terlalu panjang dapat disingkat f. Banyak kelas kata nomina terutama kata-kata mengenai aktifitas manusia dan nomina abstrak g. Bersifat bunshoogo ‘bahasa tulisan/sastra’ h. Dipakai secara rinci berdasarkan objek i. Banyak doo’on dan ruigigo j. Bertambah secara drastis setelah zaman meiji
C. Gairaigo 1. Definisi Gairaigo “Gairaigo adalah kata-kata yang berasal dari bahasa asing (gaikokugo) lalu dipakai sebagai bahasa nasional (kokugo)” (Sudjianto dan Dahidi, 2004: 104). Dalam Kokugo Daijiten, dijelaskan bahwa gairaigo adalah bahasa yang diambil dari bahasa asing dan pada umumnya dipakai sebagai bahasa nasional tanpa adanya perbedaan yang besar. Dalam bahasa Jepang, sebelum zaman Muromachi, secara luas gairaigo dimasukkan ke 15
dalam kango, tetapi setelah zaman Muromachi, kata tersebut tidak termasuk kango melainkan bahasa yang datang dari beberapa Negara Eropa dan Amerika. Tetapi, sekarang banyak juga kata yang datang dari bahasa China modern. Selanjutnya hal tersebut dikatakan juga sebagai bahasa yang pengucapannya bukan buatan Jepang (Kindaichi, 1982: 439). Menurut Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004:105) banyak hal yang menjadi ciri khas gairaigo yang membedakannya dengan wago, kango, dan kanshugo. Ciri-ciri tersebut antara lain: 1) Gairaigo ditulis dengan katakana 2) Terlihat kecenderungan pemakaian gairaigo pada bidang dan lapisan masyarakat yang cukup terbatas, frekuensi pemakaiannya juga rendah 3) Nomina konkrit relatif lebih banyak 4) Ada juga gairaigo buatan Jepang 5) Banyak kata yang dimulai dengan bunyi dakuon
2. Sejarah Gairaigo Bahasa Jepang adalah bahasa yang sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa dan kesusasteraan Cina, hal ini diakibatkan oleh latar sejarah Jepang yang dipercaya merupakan orang-orang yang dulunya berasal dari Cina. Sebelum abad ke-16 bahasa yang banyak diserap ke dalam bahasa Jepang selain bahasa Cina adalah bahasa dari Negara asia timur seperti bahasa korea, bahasa Ainu, serta bahasa Hango yaitu bahasa Sansekerta yang banyak memuat istilah agama Budha.
16
Lalu kemudian pada akhir zaman Muromachi sampai awal zaman Edo, mulailah terdapat gairaigo yang diserap dari bahasa Portugal, bahasa Spanyol, dan bahasa Belanda. Setelah itu semenjak zaman Meiji dimana Jepang mulai dibuka untuk dunia luar, semakin banyaklah bahasa asing yang diserap terutama kata yang berasal bahasa Inggris. Kemudian dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan istilah-istilah dari bahasa Yunani dan Latin. Dan sekarang dimana komunikasi global telah terbentuk dengan adanya alat komunikasi seperti internet membuat masyarakat Jepang mau tidak mau banyak mengambil bahasa Inggris untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain karena tidak adanya kosakata tertentu pada bahasa Jepang, juga dengan alasan kepraktisan dan prestise, gairaigo semakin banyak diserap dan digunakan.
3. Proses Penyerapan Gairaigo Nashihin (2003:20) mengemukakan terdapat beberapa cara untuk membentuk kosakatakosakata baru dalam bahasa Jepang, diantaranya melalui proses:
1. Affiksasi, suatu proses sangat umum dalam pembentukan kata dalam bahasa Jepang melalui proses affiksasi, yakni melalui prefiksasi dan sufiksasi. Ini merupakan prosesproses di mana sufiks atau prefiks sebagai suatu morfem diinfleksikan ke sebuah bentuk dasar.
2. Penggabungan, penggabungan dalam bahasa Jepang dapat dibentuk dengan satu ragam cara. Sebagai contoh, komposisi-komposisi dari penggabungan bisa saja merupakan kata-
17
kata asli, Sino-Jepang (berasal dari China), atau kombinasi dari kata-kata yang aslinya berbeda.
3. Reduplikasi, suatu proses di mana sebagian dari sebuah kata atau keseluruhan kata diulangi untuk menciptakan suatu kata baru. Dua contoh dari reduplikasi dalam bahasa Jepang yaitu mimetik dan reduplikasi semu (renyookei).
4. Serapan, yaitu sebagai suatu proses terakhir dalam pembentukan kata-kata dalam bahasa Jepang adalah serapan (pinjaman). Semua kata serapan termasuk gabungan-gabungan Sino-Jepang, ada pada kelompok ini.
Selanjutnya Nasihin (2007:3)menjelaskan bahwa gairaigo banyak dipungut dari bahasa asing dengan kriteria mencakup empat hal yaitu: 1) Ketiadaan kata dari bahasa tertentu untuk mendeskripsikan sesuatu yang disebabkan oleh budaya 2) Nuansa makna yang terkandung pada suatu kata asing yang tidak dapat diwakili oleh padanan kata yang ada pada bahasa tertentu 3) Kata asing yang dijadikan gairaigo dianggap efektif dan efisien 4) Kata asing menurut rasa bahasa dipandang mempunyai nilai rasa yang baik dan harmonis
18
Menurut Setiawan (2005) dalam bahasa Jepang, kata serapan (gairaigo) secara garis besar terdiri lima jenis; representational, replacement, truncated, altered, dan pseudo terms .
1. Representational : istilah ini mewakili obyek dari luar dan pengertiannya yang tidak mempunyai padanan kata dalam bahasa Jepang, seperti; バナナ, メロン, ボール, dan コンピュータ .
2. Replacement : istilah ini mewakili obyek dan pengertiannya yang mempunyai padanan kata dalam bahasa Jepang, seperti リスト, yang mempunyai padanan kata dalam bahasa Jepang,目録[もくろく], プログラム, kata ini mempunyai padanan kata 計画 [けいか く]. Kata serapan jenis ini dipergunakan karena lebih praktis dan lebih familiar untuk menulis surat resmi atau dokumen dibandingkan harus menulis dengan bahasa aslinya.
3. Truncated : Jenis kata serapan yang dipotong ini adalah versi pendek dari kata serapan aslinya, istilah ini yang ternyata menyebabkan kesulitan untuk para pendengar bahasa Inggris, karena kata-kata yang disingkat tidak dalam bentuk normal pemotongan kata dalam bahasa Inggris. Kata serapan jenis ini menggunakan perpendekan dan memotong kata, kata-kata yang panjang sering dipotong ke dalam bentuk yang lebih pendek. Kata serapan jenis ini dapat terjadi pemendekan dalam kata-kata dalam kanji, pola yang umum dari pemendekan ini adalah dengan mengambil dari kanji pertama dari tiap kata dan digabungkan bersama dan pola yang lain adalah dengan mengambil dua suku kata pertama dari dua kata, dalam kata lain, dua kana pertama, dan membentuk sebuah kata baru dari empat suku kata digabung bersama, misalnya; family restaurant [ファミリーレストラ
19
ン] menjadi ファミレス , Play Station プレーステーション menjadi プレースタ, dan Personal Computer パーソナルコンピュータ menjadi パソコン.
4. Altered : istilah ini dipergunakan untuk kata serapan yang berubah artinya sesudah masuk ke dalam bahasa Jepang, seperti; ハイカラ dari High Collar, yang berarti Modis dan ワ イシャツ yang berarti pakaian,
5. Pseudo term : kata baru yang tercipta dari dari kata-kata bahasa asing dan huruf yang sudah ada sebelumnya, オエル dari kata OL, yang artinya Office Lady, sebuah akronim bahasa Inggris, dan オールドミス, yang artinya Old miss, yang digunakan di Inggris, Old maid.
4. Aturan Penulisan Gairaigo Dalam proses penyerapannya, kosakata asing yang akan dijadikan gairaigo tidak langsung diserap secara utuh, tapi dimodifikasi dan disesuaikan dengan peraturan dalam bahasa Jepang. Sehingga terkadang cara pengucapan suatu gairaigo sangat berbeda dengan kosakata aslinya. Penulisan gairaigo umumnya disesuaikan dengan pendengaran orang Jepang terhadap aksen dan pengucapan suatu kata oleh penutur aslinya. Berikut adalah sebagian aturan penulisan gairaigo: 1. konsonan [t] dan [d] ditambahkan dengan vokal [o] 20
Contoh: Hint [hint] : hinto (ヒント)
Bed [bed] : beddo (ベッド) 2. konsonan [c] [b] [f] [g] [k] [m] [p] [s] ditambahkan dengan vokal [u] Contoh: Post [pəυst] : posuto (ポスト)
Rugby [`rΛgbi] : ragubi (ラグビ)
3. konsonan [l] diganti dengan konsonan [r] dan ditambahkan dengan vokal [u] Contoh: Milk [milk] : miruku (ミルク)
Silver [`sIlvə(r)] : shirubaa (シルバー)
4. konsonan [v] diubah menjadi [b] Contoh: Elevator [`eliveitə(r)] : erebeetaa (エレベーター)
Advice [ədva I z] : adobaisu (アドバイス) 21
5. konsonan rangkap diganti dengan menggunakan tsu (ツ) Contoh: Dock [dok] : dokku (ドック)
Rock [rэk] : rokku (ロック)
6. vokal rangkap yang dalam bahasa aslinya dibaca dengan cara dileburkan, dianggap panjang Peak [pi:k] : piiku (ピーク)
Beer [bi:r] : biiru (ビール)
Leader [li:der] : riidaa (リーダー)
7. konsonan [r] yang tidak diikuti vokal diganti dengan tanda panjang (ー) Contoh: Car [kar] : kaa (カー)
Card [ka:d] : kaado (カード)
8. konsonan [p] [t] [d] [g] [k] di belakang kata yang didahului dengan huruf vokal dirangkapkan 22
Contoh: Cup [kΛp] : koppu (コップ)
Planet [`plænIt] : puranetto (プラネット)
9. [~ture] di belakang kata ditulis [cha/チャー] Contoh: Picture [`piktƒə(r)] : pikuchaa (ピクチャー)
Adventure [əd`ventƒə(r)] : adobenchaa (アドベンチャー)
10. [~tion] di belakang kata ditulis [shon/ション] Contoh: Communication [kə,mju:ni`keIſn] : komyunikeeshon (コミュニケーション)
Selain aturan penulisan di atas, masih banyak terdapat aturan-aturan yang tidak umum dan hanya berlaku pada kata-kata tertentu saja. Cara penulisannya adalah berdasarkan dengan pendengaran orang Jepang dan mudah pengucapan, sebagaimana yang dikutip oleh Setiana (2005: 68) tentang peraturan penulisan gairaigo yang diumumkan dalam rapat konsultasi bahasa Maret 1954, yaitu “bahasa asing yang lazim dipakai dalam bahasa Jepang menggunakan penulisan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk bahasa asing yang belum ditetapkan,
23
penulisannya berdasarkan pendengaran orang Jepang terhadap pelafalan bahasa asal tersebut, mudah dimengerti oleh masyarakat umum dan sedapat-dapatnya menggunakan penulisan yang semudah-mudahnya.”
5. Pergeseran Makna pada Gairaigo Ketika satu kata asing diserap ke dalam bahasa Jepang, maka makna aslinya sering mengalami perubahan. Perubahan makna tersebut, bisa menjadi lebih meluas atau menyempit. Abdul Chaer (2003:313-314) menguraikan pergeseran makna terbagi dalam tiga macam, yaitu: 1) Pergeseran makna yang meluas, artinya kalau mulanya sebuah kata bermakna A maka kemudian menjadi bermakna B. 2) Pergeseran makna yang menyempit, artinya yang mulanya sebuah kata yang memiliki makna yang umum, tetapi sekarang maknanya menjadi khusus atau sangat khusus, misalnya yang awalnya bermakna A1, A2, A3, maka sekarang hanya bermakna A3 saja. Hal ini bisa dilihat dari contoh kata “sarjana”. Kata sarjana pada mulanya bermakna “orang cerdik pandai”, tetapi kini hanya bermakna “lulusan perguruan tinggi” saja. 3) Pergeseran makna secara total, artinya makna yang dimiliki sudah jauh berbeda dengan makna aslinya. Misalnya kata ceramah dulu bermakna cerewet, banyak cakap, sekarang bermakna uraian mengenai suatu hal di depan orang banyak.
24
Berikut beberapa contoh kosakata gairaigo yang mengalami pergeseran makna yang dijelaskan oleh Nasihin (2007:9); a. Pergeseran makna yang menyempit Banyak kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Jepang yang mengalami penyempitan makna yang pembagiannya lebih jelas dan lebih terarah. piiku(ピーク) (ピーク)
piiku(ピーク)diambil dari kata peak bahasa Inggris yang artinya ‘puncak’. Puncak disini maksudnya puncak gunung, puncak karir, puncak kesibukan. Sedangkan ketika diserap menjadi piiku(ピーク)maknanya menjadi puncak dari sesuatu yang dilakukan dimana pada suatu saat akan mengalami penurunan atau penyusutan, bisa dilihat dari contoh yaitu misalnya suatu universitas yang mengalami puncak terbanyak mahasiswa pada tahun kesekian dan setelah tahun tersebut jumlah mahasiswa makin lama makin menurun.
hoteru (ホテル ホテル) ホテル
dengan ryokan (旅館 旅館) 旅館
Hotel (ホテル) dan ryokan(りょかん)jika dilihat secara sekilas memiliki arti yang sama yaitu sama-sama memiliki arti hotel. Namun dalam pemakaiannya hotel
(ホテル)
lebih mengarah kepada sebuah bangunan hotel yang didisain dengan gaya barat dan modern yang berada di pusat-pusat kota besar di Jepang. Dimana di dalam kamar hotel tersebut terdapat tempat tidur, sofa gaya barat. Kebanyakan hotel di Jepang harganya lebih murah dan pengunjungnya lebih banyak pelancong atau orang asing yang datang ke Jepang. Sedangkan
25
ryokan (旅館)
lebih merujuk kepada hotel yang bergaya bangunan Jepang. Di dalam kamar
ryokan( 旅 館) terdapat futon yang terdiri dari dari kasur, sprei, selimut dan bantal yang diletakkan di atas tatami yang bisa menciptakan kamar tidur tradisional Jepang. Jadi dapat dikatakan hotel dan ryoukan walaupun memiliki arti yang sama yaitu hotel, tetapi tempat dan keberadaannya serta bentuk bangunan dan keadaan kamarnya juga sangat berbeda.
toire (トイレ)dan tearai(手洗い) (手洗い) (トイレ) Toire (トイレ)dan tearai(手洗い) memiliki arti yang sama yaitu 'kamar mandi' atau 'toilet'. Namun dalam penggunaanya toire(トイレ) lebih merujuk kepada kamar mandi yang mewah yang di dalamnya terdapat 'wastafel' yang bantuknya mewah. Toire(トイレ) biasanya terdapat di hotel-hotel mewah dan retoran-restoran yang mewah. Sedangkan tearai(手 洗い) adalah kamar kecil yang banyak ditemukan di tempat-tempat umum atau bisa juga disebut dengan WC umum. Jadi dapat dikatakan toire(トイレ) dan tearai(手洗い) memiliki kesamaan yaitu kamar kecil hanya saja tempat dan keadaan di dalam kamar kecil tersebut yang membedakannya.
doraibu(ドライブ) (ドライブ)dan unten (ドライブ)
(運転 運転) 運転
26
Doraibu(ドライブ)dan unten
(運転) diambil dari bahasa Inggris yang sama yaitu
diambil dari kata drive yang artinya 'mengendarai'. Pemakaian doraibu ( ド ラ イ ブ ) hanya digunaan untuk melakukan perjalanan keliling yang tujuannya hanya untuk kesenangan saja. Sedangkan unten
(運転) lebih mengarah kepada seseorang yang bisa mengendarai mobil dan
juga bisa mengoperasikannya jika kendaraan tersebut mengalami kerusakan. Unten
(運転)
lebih digunakan untuk tujuan melakukan perjalanan jauh yang memerlukan seorang yang ahli untuk mengendarai mobil.
gesuto(ゲスト)dan kyaku (客)
Gesuto(ゲスト)dan kyaku
(客) memiliki arti yang sama yaitu 'tamu'. Gesuto(ゲス
ト) diambil dari bahasa Inggris guest yang artimya 'tamu'. Setelah diserap gesuto(ゲスト) digunakan untuk tamu-tamu yang tampil di Televisi atau radio. Sedangkan kyaku (客) hanya digunakan untuk tamu yang datang ke rumah atau datang ke toko, jika datang ke toko maka disebut
dengan
pelanggan.
sekyurithi (セキュリティ)dan anzen(安全) (安全) (セキュリティ) Sekyurithi ( セ キ ュ リ テ ィ ) berasal dari bahasa Inggris security yang artinya 'keamanan'. Keamanan disini maksudnya adalah penjaga kamanan pada suatu area atau tempat yang memiliki satu kelompok dengan sistim-sistim tertentu yang wajib dipatuhi oleh petugas keamanan atau sekyurithi (セキュリティ)tersebut. Sedangkan anzen(安全) artinya juga
27
sama yaitu keamanan, tetapi keamanan yang dimaksud adalah keamanan bagi diri sendiri dari suatu bahaya.
gurasu (グラス) dan garasu(ガラス) (ガラス) Gurasu (グラス) dan garasu (ガラス)diambil dari kata glass. Gurasu diambil dari bahasa Inggris glass sedangkan garasu diambil dari bahasa Belanda glass. Tetapi setelah dijadikan ke dalam Bahasa Jepang gurasu(グラス)dan garasu(ガラス)memiliki makna yang berbeda. Gurasu ( グ ラ ス ) adalah gelas yang dipakai untuk minum wiski / arak / minuman keras. Gelas ini berupa gelas kecil yang hanya khusus untuk meminum minuman keras dan bukan digunakan untuk meminum minuman biasa atau air putih. Sedangkan garasu(ガラス) berupa kaca yang dipakai untuk jendela, kaca yang dipakai untuk botol, untuk mobil. Jadi dapat dikatakan walaupun perbedaannya hanya terdapat pada konsonan gu dan ga saja
hal
ini
bisa
menimbulkan
perbedaan
makna
yang
sangat
jelas
sekali.
sutoraiki(ストライキ) (ストライキ) dan sutoraiku(ストライク) (ストライク)
Sutoraiki(ストライキ) dan sutoraiku(ストライク) diambil dari bahasa Inggris strike yang artinya memukul. Namun setelah diserap antara sutoraiki ( ス ト ラ イ キ ) dan sutoraiku(ストライク) memiliki makna yang berbeda yaitu sutoraiki(ストライキ) mempunyai arti pemogokan yang dilakukan oleh buruh pabrik sedangkan sutoraiku(ストライ
28
ク) mempunyai arti hasil lemparan bola yang bagus dalam sebuah pertandingan kasti atau bowling. Jadi dapat dikatakan antara fonem ki dan fonem ku memiiki fungsi yang bisa membedakan makna walaupun diambil dari kata yang sama.
koppu(コップ) (コップ) dan kappu(カップ) (カップ)
Koppu(コップ) dan kappu(カップ) yang diambil dari bahasa Inggris yang sama yaitu cup yang artinya dalam bahasa Inggris adalah 'cangkir' namun setelah diserap ke dalam bahasa Jepang cup ini memiliki dua fungsi yaitu kappu ( カ ッ プ ) digunakan untuk mengucapkan kata-kata 'piala' atau 'tropi' sedangkan koppu(コップ)digunakan untuk cangkir yang
digunakan
untuk
minum.
hambaaga (ハンバーガ)dan hambaagu(ハンバーグ) hamba:ga ( ハ ン バ ー ガ )
dan
hamba:gu ( ハ ン バ ー グ )
Kedua kata-kata di atas diambil dari kata hamburger yang berasal dari bahasa Inggris. Tetapi hamba:ga(ハンバーガ)dan hamba:gu(ハンバーグ)memiliki arti yang berbeda yaitu hamba:ga(ハンバーガ)adalah hamburger yang memakai roti di dalamnya terdapat daging dan salada sedangkan hamba:gu(ハンバーグ)adalah hamburger yang dibuat dari daging yang dibulatkan.
b. Pergeseran makna yang meluas 29
Banyak juga kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Jepang yang mengalami perluasan makna seperti:
Gesuto (ゲスト)
Gesuto (ゲスト) diambil dari bahasa Inggris guest yang artinya tamu. Gesuto (ゲスト) setelah diserap pemakaiannya lebih luas dan kebanyakan Gesuto (ゲスト) digunakan untuk tamu-tamu yang tampil di TV atau radio.
Anaunsu (アナウンス)
Anaunsu
(アナウンス)
diserap dari bahasa Inggris announce
yang artinya
‘pengumuman’. Tetapi ketika diserap menjadi Anaunsu (アナウンス) maknanya berubah menjadi pengumuman yang disampaikan melalui mike atau pengeras suara. Bukan pengumuman tertulis.
kanningu(カンニング) Kanningu(カンニング) diserap dari bahasa Inggris cunning yang artinya 'licik'. Ketika diserap makna kanningu(カンニング) mengalami perluasan makna dari licik menjadi mencontek. Mencontek di sini maksudnya adalah berbuat curang atau melakukan perbuatan yang 30
tidak jujur ketika menghadapi ujian.
c. Pergeseran makna total nau-i(ナウーイ) Now ketika diserap ke dalam bahasa Jepang menjadi nau-i(ナウーイ). Dalam bahasa Inggris now mempunyai arti 'sekarang' tetapi setelah diserap now ini memliki makna yang berbeda dari makna aslinya yaitu nau-i(ナウーイ) yang memiliki arti 'modern'. Jika dilihat dari artinya sekarang dan modern memiliki perbedaan makna yang sangat jelas sekali yaitu now yang artinya sekarang atau saat ini dan nau-i(ナウーイ) artinya modern atau zaman modern.
ku:ra:(クーラ) Ku:ra:(クーラ)diambil dari kata cooler yang artinya 'pendingin' yang selalu dibawa-bawa ketika melakukan perjalanan atau piknik, di dalam cooler tersebut diletakkan minuman supaya ketika diminum tetap dingin. Tetapi ketika diserap menjadi ku:ra:(クーラ)maknanya berubah menjadi alat pendingin saja. Alat pendingin disini bisa berupa AC, kulkas dan tidak bisa dibawa kemana-mana.
suma:to (スマート) Suma:to (スマート)diambil dari kata smart yang artinya 'cerdas', 'bijak' dan 'pintar' dan bisa juga disebut sebagai anak yang 'tampan', baik prilakunya. Tetapi ketika diserap menjadi suma:to (スマート)maknanya berubah menjadi langsing, bahwa orang yang disebut sebagai suma:to (スマート)adalah orang yang memiliki bentuk tubuh yang bagus.
31
puropo:zu (プロポーズ) Puropo:zu(プロポーズ)diambil dari kata propose bahasa Inggris yang memiliki arti 'mengusulkan' atau 'menawarkan'. Setelah diserap maknanya berubah secara keeluruhan yaitu puropo:zu(プロポーズ) memiliki arti 'melamar'. Melamar di sini maksudnya adalah melamar kepada seseorang baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain.
32