BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1.
Landasan Teori
1.1.1. Bank 1.1.1.1. Pengertian Bank Kata bank yang berasal dari bahasa italia banca, dalam Wikipedia berbahasa inggris, pengertian bank adalah a financial intermediary that accepts deposits and channels those deposits into lending activities, either directly or through capital markets. A bank connects customers with capital deficits to customers with capital surpluses. Wikipedia Indonesia mengatakan bahwa bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Menurut Pasal 1 Undang–Undang No. 4 Tahun 2003 tentang perbankan, bank adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Kasmir dalam “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, (2012:24), bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Dan Kuncoro dalam bukunya Manajemen perbankan, Teori dan Aplikasi (2002: 68), definisi dari Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana tersebut ke masyrakat dalam bentuk kredit serta memberiakn jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Berdasarkan definisi–definisi tersebut diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bentuk keuangan. Selain itu bank adalah lembaga keuangan, kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya lagi dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. 1.1.1.2. Aspek dari Elemen-Elemen Bank Menurut Alma (2009:338) hal yang penting bagi bank ialah memperhatikan berbagai aspek elemen yaitu: a. Tangible yaitu berupa hal-hal berujud yang tampak oleh konsumen termasuk letak kantor yang strategis, lokasi parkir, kebersihan dan kerapihan kantor, keindahan kantor, seragam karyawan, penampilan formulir, desain brosur, iklan, penampilan buku tabungan, giro, buku cek, dsb. b. Elemen reliability yaitu kemudahan prosedur membuka tabungan, giro, mengirim uang, mengambil tabungan menyelesaikan keluhan, dan jam layanan. c. Elemen responsiveness yaitu kemampuan pegawai menangani keluhan nasabah dan kecepatan penanganannya, ada marketing officer, customer service yang cekatan, segera menjawab telepon,dsb. d. Elemen assurance yaitu perilaku petugas yang ramah penuh senyum, kepercayaan terhadap perusahaan, jaminan perasaan aman di bank. e. Elemen empathy yaitu kemudahan menghubungi kantor, adanya perhatian serius terhadap segala kegiatan dan terhadap pribadi nasabah tanpa membeda-bedakan status sosialnya. 1.1.2. Sumber Dana
Sumber dana adalah sebuah produk perbankan yang dijual sebagai modal dari bank, dan bank berusaha untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk menunjang kemajuan bank melalui produk-produk dari bank tersebut. Hal ini sesuai dengan fungsinya bahwa bank adalah lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang (memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana). Sumber Dana Bank Menurut Kasmir (2008:65) dalam bukunya Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”, mendefinisikan sumber-sumber dana bank sebagai berikut : “Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya” Sumber-sumber dana bank tersebut antara lain : 1. Dana pihak kesatu Yaitu dana yang bersumber dari bank itu sendiri/modal sendiri. Yang mana sumber dana ini merupakan modal setoran dari para pemegang saham. Keuntungan sumber dana ini yaitu tidak perlu membayar bunga yang relatif lebih besar daripada meminjam ke lembaga lain. 2. Dana pihak kedua Yaitu dana yang bersumber dari lembaga lain. Sumber dana ini merupakan sumber dana yang paling mahal serta sifatnya hanya sementara waktu dan digunakan untuk membiayai/membayar transaksi-transaksi tertentu, perolehan sumber dana ini antara lain : a. Kredit likuiditas Bank Indonesia, merupan kredit yang diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit likuiditas ini biasanya diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor tertentu.
b. Pinjaman antar bank (call money), biasanya pinjaman ini diberikan kepada bank yang mengalami kalah kliring didalam lembaga kliring. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi. c. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan menerbitkan SBPU kemudian diperjualbelikan kepada pihak yang berminat, baik perusahaan keuangan maupun non keuangan
3. Dana pihak ketiga yaitu dana yang berasal dari masyarakat luas, antara lain : a. Simpanan Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. b. Simpanan Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. c. Simpanan Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. Menurut
Riyadi
(2004:66)
terdapat
faktor-faktor
yang
penghimpunan dana suatu bank diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank 2. Tingkat suku bunga yang ditawarkan. 3. Fasilitas yang diberikan oleh bank. 4. Kemudahan pelayanan, seperti tersedianya ATM. 5. Jarak atau lokasi dimana kantor bank melakukan operasi.
dapat
mempengaruhi
6. Anggapan terhadap resiko atas bank yang bersangkutan. 7. Sikap pejabat atau karyawan bank yang bersangkutan.
1.1.3. Deposito 1.1.3.1. Pengertian Deposito Adapun definisi Deposito menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998 pasal 1: ”Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Menurut Lukman Dendawijaya dalam bukunya “Manajemen Perbankan“ menyatakan bahwa : “ Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan “. (2001: 27). Definisi lain dari Deposito menurut Habib Nazir dan Muhammad Hassanudin (2004: 132), mengatakan: ”Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan”. Menurut Kasmir (2012: 74), Simpanan Deposito merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank.
Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupun penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja atau sesuai dengan jatuh temponya sehingga deposito dikenal juga sebagai tabungan berjangka (Rini, 2003). Menurut Tim penyusun PAPI ( Pedoman Akuntansi Pebankan Indonesia) dalam buku “Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia Buku 2” (2008 : 8) , Deposito adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan 1.1.3.2. Karakteristik Deposito Deposito pada dasarnya hampir sama dengan tabungan, namun memiliki karakteristik yang berbeda, antara lain (Rini, 2003): 1. Setoran minimal. Tidak seperti tabungan yang dapat dibuka dengan setoran awal yang kecil. Minimal penempatan deposito lebih besar, sehingga memerlukan uang lebih banyak untuk membuka deposito. Besarnya minimal pembukaan deposito pada tiap bank bervariasi. 2. Jangka waktu. Penempatan deposito mengharuskan adanya pengendapan dana selama jangka waktu tertentu yang dapat dipilih oleh nasabahnya yaitu 1, 3, 6, atau 12 bulan. 3. Jika membutuhkan uang kemudian ingin mencairkan dana pada deposito. Karena adanya jangka waktu tadi maka deposito juga tidak bisa dicairkan setiap saat, tetapi pada saat jatuh tempo saja. Dengan demikian jka ingin menambah saldo deposito atau mencairkan deposito hanya bisa dilakukan pada saat jatuh temponya. 4. Jika terpaksa harus mencairkan deposito.
Biasanya bank akan mengenakan denda penalty pada tiap penarikan dana deposito yang belum jatuh tempo. Besarnya denda penalty juga bervariasi diberbagai bank. Ada yang berupa prosentase dari nilai deposito pada saat dicairkan (pokok + bunga), atau berupa prosentase dari nilai pokok depositonya saja. 5. Bunga deposito. Bunga deposito selalu lebih besar dari bunga tabungan sehingga otomatis dana pun akan berkembang lebih cepat. Inilah biasanya yang menjadi daya tarik utama deposito, sehingga deposito lebih cocok dijadikan sarana investasi dibandingkan tabungan. 6. Risiko rendah. Walaupun tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan maupun giro, namun karena masih sama-sama produk simpanan di bank maka deposito bisa digolongkan produk simpanan berisiko rendah. 7. Biaya administrasi dan pajak. Keuntungan lainnya dari deposito adalah tidak dikenakannya biaya administrasi bulanan. Tidak seperti tabungan atau giro yang dikenakan biaya administrasi bulanan. Walaupun demikian pemotongan tetap ada yaitu sebesar pajak deposito yang diperhitungkan dari hasil bunga deposito saja tidak termasuk pokok.
1.1.3.3. Jenis-jenis Deposito.
Adapun jenis-jenis deposito menurut Kasmir (2012:75) yang ada di Indonesia dewasa ini, diantaranya: 1. Deposito Berjangka. Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga si pemilik deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo sesuai jangka waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan) dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya. Kemudian jumlah dana yang disetorkan dalam bentuk bulat misalnya Rp. 1.000.000,-, Rp. 2.000.000,- dan Rp. 2.500.000,-. Serta biasanya memiliki batas minimal jumlah uang yang akan disimpan. 2. Sertifikat Deposito. Sertifikat deposito adalah simpanan pihak lain dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah tangankan (atas unjuk). Bunga sertifikat deposito dihitung dengan cara diskonto, yaitu selisih antara nominal deposito dengan jumlah uang yang disetor. Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 1, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Hanya perbedaannya sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Perbedaan lain adalah pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka, baik tunai maupun non tunai. Kemudian penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak
dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang diinginkan. Perbedaan Deposito Berjangka dengan Sertifikat deposito : Tabel 2.1.3.3. Deposito Berjangka
Sertifikat Deposito
Atas Nama
Atas Unjuk
Bukti kepemilikan disebut dengan Bukti kepemilikan disebut dengan bilyet deposito
sertifikat deposito
Tidak dapat diperjual belikan
Dapat diperjual belikan
Tidak dapat dipindahtangankan
Dapat dipindah tangankan
Bunga dibayar dibelakang
Bunga dibayar dimuka
Pencairan
sebelum jatuh
tempo Pencairan sebelum jatuh tempo
dikenakan denda (penalty rate)
dikenakan rediskonto
Nominal ditentukan oleh nasabah
Nomina ditentukan oleh bank
Dalam mata uang rupiah
Dalam mata rupiah saja
Dapat di Roll Over
Tidak dapat di Roll Over
3. Deposit On Call Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call, namun sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan deposit on callnya. Besarnya bunga biasanya dihitung
perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank. 1.1.3.4. Fungsi Deposito Deposito mempunyai peranan penting karena sumber modal dari Bank, sumber dana dari masyarakat yang nantinya oleh bank akan dimanfaatkan kembali dan di salurkan dalam bentuk kredit ataupun produk-produk lain dari bank. Dengan demikian deposito merupakan suatu cara untuk mengatur kebidupan perekonomian. Adapun fungsi deposito ditinjau dari segi kepentingan bank itu sendiri mempunyai tiga aspek, yaitu: 1. Dari segi bank Merupakan salah satu bentuk usaha bank untuk menghimpun dana dari masyarakat atau badan hukum, sebagai penambah modal guna menunjang usaha perbankan khususnya
dibidang perkreditan dengan memberikan suatu
rangsangan berupa suku bunga deposito. 2. Dari segi deposan Dengan menghimpun dana akan memperoleh bunga yang cukup tinggi dibandingkan dengan simpanan lain, memperoleh jaminan kredit,selain itu juga dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu deposito 3. Dari segi perkembangan Ekonomi Saat dana masyarakat terhimpun oleh bank dan disalurkan dalam bentuk kredit, digunakan
secara
maksimal
guna
keperluan
produktif,
meningkatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan masyarakat.
maka
dapat
1.1.4. Umur Bank (firm age) Perusahaan dengan umur yang makin tua, cenderung untuk lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup (Saleh, 2004). Didukung dengan pendapat Harianto dan Sudomono dalam R. Gaban (2009) menyatakan bahwa umur perusahaan adalah umur sejak berdirinya hingga perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya. Bank yang sudah lama berdiri akan mendapatkan kepercayaan di masyarakat yang akan menghimpun dana di bank tersebut. Bank yang telah lama berdiri telah memiliki banyak pengalaman mengenai berbagai masalah yang berkaitan dengan pengolahan informasi dan cara mengatasinya. Bank juga merasakan berbagai perubahan – perubahan yang terjadi selama kegiatan oprasinya, sehingga bank memiliki flesibilitas dalam menangani berbagai berubahan yang akan terjadi. Bank yang telah lama berdiri diasumsikan akan dapat kepercayaan yang lebih tinggi dari pada bank yang baru berdiri. Industri perbankan adalah industri yang sangat bertumpu kepada kepercayaan masyarakat (fiduciary financial institution). Kepercayaan masyarakat (fiduciary financial institution) adalah segala-galanya bagi bank. Begitu masyarakat tidak percaya pada bank, bank akan menghadapi “rush” dan akhirnya koleps. Di AS pada abad 19-20, setiap 20 tahun sekali terjadi krisis perbankan sebagai akibat krisis kepercayaan ( Lash, 1987 : 8 ). Semakin bertambah usia bank juga dari pihak bank akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, guna agar terwujudnya kerjasama dan hubungan relasi yang baik dari pihak bank dengan nasabah. Hal ini menuntut bank untuk senantiasa meningkatkan kinerja serta merumuskan strategi bisnis yang tepat. Tidak hanya tepat, tetapi juga harus sejalan dengan etika bisnis, karena dalam keadaan bersaing ketat memperebutkan pasar demi mengejar keuntungan
yang maksimal, tentu mudah terjadi pelanggaran etika, yaitu pelanggaran kaidah-kaidah dasar moral (Wibisono, 2007). Untuk mengetahui umur bank dapat menggunakan cara tahun sempel dikurangi dengan umur bank berdiri.
1.1.5. Pertumbuhan Bank Pertumbuhan menurut Mardiyah, (2001) didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Pertumbuhan asset menunjukkan perbankan beroprasi pada tingkat yang lebih tinggi. Pertumbuhan bank nenunjukkan jumlah asset yang dimiliki, pertumbuhan menggambarkan besar kecinya perusahaan, yang dilihat dari besarnya nilai total asset, semakin besar total asset, maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Memiliki nilai total asset yang besar akan memudahkan dalam masalah pendanaan. Mulai tahun 1980 – an jumlah pertumbuhan bank swasta nasional sangatlah cepat, sehingga membawa perekonomian Indonesia semakin berkembang. Perbankan sangatlah berperan dalam dana masyarakat untuk menghimpun dana, bank merupakan perantara antara mereka yang kelebihan dana untuk disimpan (deposan). Untuk mengetahui pertumbuhan bank dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan persentase kenaikan atau penurunan asset dari suatu periode ke periode berikutnya. Untuk mengukur besarnya pertumbuhan asset menggunakan formula sebagai berikut Pertumbuhan Bank
1 1
100% … … 1
dapat
1.1.6. Jumlah kantor cabang Kantor cabang merupakan Kantor bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada kantor pusat bank yang bersangkutan, dengan tempat usaha yang permanen dan alamat kantor yang jelas tempat kantor cabang tersebut melakukan kegiatan (branch office). Lokasi kantor cabang bank kurang menarik perhatian, kantor cabang yang jauh dari kegiatan ekonomi, dan letak bank yang sulit untuk dijangkau, serta kantor cabang yang terkenal rawan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan calon deposan mengurungkan niatnya untuk menjadi penghimpun dana. 1.1.7. Kemenaarikan Deposito Kemenarikan Deposito adalah upaya-upaya yang dilakukan bank untuk meningkatkan daya tarik para nasabah berdeposito lebih tinggi dari bentuk simpanan lainnya. Dalam hal ini untuk meningkatkan daya tarik nasabah berdeposito serta mencapai tujuan yang dikehendaki oleh bank maka nasabah diberi daya tarik sekaligus manfaat dari segi internal antara lain pertama nasabah dapat mengelola keuangan secara lebih terencana karna penarikannya sesuai jangka waktu tertentu yang juga bertujuan untuk jangka panjang yang kedua nasabah akan menerima bunga pada waktu yang telah ditentukan sesuai dengan besaran uang yang disimpan yang ketiga dapat memperoleh pinjaman untuk memajukan usahanya, deposito ini dapat juga dijadikan sebagai pinjaman kredit. Sehingga tujuan bank untuk meningkatkan kemenarikan deposito terpenuhi, pentingnya deposito merupakan sumber modal untuk bank yang berasal dari masyarakat yang nantinya oleh bank akan di manfaatkan kembali dan disalurkan dalam bentuk kredit ataupun produk-produk
lain dari bank. Dengan demikian deposito merupakan satu cara untuk mengatur kehidupan perekonomian. Bank yang memberikan berupa produk deposito maka diharapkan masyarakat akan tertarik menghimpun dana di bank. Bunga deposito selalu lebih besar dari bunga tabungan, serta tingkat suku bunga deposito lebih tinggi dari tabungan maupun giro, namun karena masih sama-sama produk simpanan di bank maka deposito bisa digolongkan produk simpanan berisiko rendah. Keuntungan lainnya dari deposito adalah tidak dikenakannya biaya administrasi bulanan. Walaupun demikian pemotongan tetap ada yaitu sebesar pajak deposito yang diperhitungkan dari hasil bunga deposito saja tidak termasuk pokok. Umur bank, pertumbuhan bank, dan Jumlah kantor cabang juga diharapkan akan menumbuhkan minat untuk berdeposito selain suku bunga yang tinggi. Untuk mengukur besarnya kemenarikan deposito dapat menggunakan formula sebagai berikut : KemDep
1 1
100%. . . . 2
1.1.8. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen 1.1.8.1. Pengaruh Umur Bank terhadap Kemenarikan Deposito Harianto dan Sudomono dalam R. Gaban (2009) menyatakan bahwa umur perusahaan adalah umur sejak berdirinya hingga perusahaan tersebut masih mampu menjalankan operasinya. Umur bank yang telah lama bank itu berdiri diharapkan akan menimbulkan kepercayaan yang kelebihan dana untuk menyimpan dana. Muhammad Arfan dan Usman Bakar, (2012) dalam penelitiannya umur bank tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu atas penyajian laporan keuangan pada perusahaan perbankan. Sedangkan menurut Saleh, (2004) dalam penelitiannya juga
menyebutkan bahwa
perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung untuk lebih terampil dalam
pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan, karena perusahaan telah memperoleh pengalaman yang cukup. Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Umur bank yang semakin lama berdiri diharapkan bisa menarik masyarakat untuk menyimpan dana ke bank berupa deposito.
H1 : Diduga ada pengaruh positif umur bank terhadap kemenarikan deposito
1.1.8.2. Pengaruh Pertumbuhan Bank terhadap Kemenarikan Deposito Pertumbuhan menurut Mardiyah, (2001) didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Pertumbuahan bank menunjukkan beroprasinya perusahaan yang dilihat dari besarnya nilai total asset, semakin besar total asset, semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Pertumbuhan bank yang baik maka para nasabah akan percaya bahwa uang tidak akan disalahgunakan oleh bank dan dikelola dengan baik. Faktor pertumbuhan bank juga diharapkan mampu menarik minat untuk berdeposito karena berhubungan juga dengan tingkat kepercayaan yang ada di masyarakat. Sumber dana adalah sebuah produk perbankan yang dijual sebagai modal dari bank, dan bank berusaha untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk menunjang kemajuan bank melalui produk-produk dari bank tersebut. Didukung dengan Kartini dan Tulus Arianto (2008) menunjukkan hasil bahwa pertumbuhan aktiva mempunyai hubungan positif terhadap struktur modal. Didukung pula dengan Penelitian oleh Saidi (2004) pertumbuhan asset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
H2 : Diduga ada pengaruh positif pertumbuhan bank terhadap kemenarikan deposito
1.1.8.3.
Pengaruh Jumlah Kantor Cabang tehadap Kemenarikan Deposito
Semakin banyak jumlah kantor cabang dan lokasi itu mudah di jangkau, aksebilitas transportasi sangat lancar dan sangat strategis merupakan rangsangan yang diberikan bank kepada deposan agar tertarik untuk berdeposito. Jumlah dana diperkirakan semakin bertambah besar seiring dengan bertambahnya jumlah kantor cabang bank ini di berbagai daerah di tanah air. Jan Horas V. Purba, (2003) Hasil bahwa sejumlah lokasi Kantor Cabang yang srategis dan mamadai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal untuk menginvestasikan dan menyimpan dana pada bank tersebut, hal ini dibuktikan bahwa Kantor Cabang mempunyai skor tinggi di atas rata-rata yang tercermin dari hasil jawaban responden karena memudahkan masyarakat dalam mengakses segala keperluan dan menyimpan dana. Didukung dengan Suatu studi empiris yang dilakukan oleh Barone dan Quantara (2008), ”Banking Competition, Switching Costs and Customer Vulnerability: The Case of South Italy”, The Icfai Journal of Behavioral Finance, Vol. 5., No. 1 mengungkap bahwa keputusan psikologis individual dalam memilih suatu bank terutama justru didasarkan pada keyakinannya terhadap lembaga perantara tersebut dan aksesibilitas geografis atau lokasi bank yang dimaksud. Jadi semakin banyak jumlah Kantor cabang yang mudah diakses juga bukti dari pelayanan yang diberikan kepada deposan untuk penghimpun dana. Farhana Alfanisa, (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa jumlah kantor cabang berpengaruh positif terhadap jumlah simpanan masyarakat. Temuan dari penelitiannya menunjukkan bahwa pertimbangan masyarakat ketika memutuskan utuk menabung di bank
tidak hanya melihat dari faktor imabalan saja tapi juga melihat faktor lain yaitu faktor keamanan dari suatu bank. Keberadaan kantor cabang juga mempermudah layanan untuk deposan dan memperluas jangkauan.
H3 : Diduga ada pengaruh positif Jumlah kantor cabang terhadap kemenarikan deposito.
1.2.
Penelitian Terdahulu Muhammad Arfan dan Usman Bakar, (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh
ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kinerja perusahaan terhadap ketepatan waktu atas penyajian laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdafar di bursa efek Indonesia. Kesimpulan yang dapat dihasilkan dari penelitian
adalah tidak terdapat pengaruh ukuran
perusahaan, umur perusahaan, dan kinerja perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial, terhadap ketepatan waktu atas penyajian laporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Farhana Alfanisa, (2013) hasil penelitiannya menunjukkan jumlah kantor cabang berpengaruh positif terhadap jumlah simpanan masyarakat pada bank umum syariah di Indonesia, sedangkan untuk imbalan bagi hasil dan suku bunga bank konvensioanal terbukti tidak berpengaruh terhadap jumlah simpanan masyarakat pada umum syariah di Indonesia. Hasil penenelitian ini mengindikasikan bahwa jumlah simpanan masyarakat pada bank umum syariah di Indonesia dipengaruhi oleh kantor cabang dan ukuran bank. Temuan dari penelitian ini yaitu pertimbangan masyarakat ketika memutuskan untuk menabung di bank tidak hanya melihat dari faktor imbalan bagi hasil dan suku bunga bank konvensiaonal, tetapi juga melihat faktor lain yaitu faktor keamanan dari suatu bank.
Jan Horas V. Purba, (2003) Hasil bahwa sejumlah lokasi Kantor Cabang yang srategis dan mamadai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal untuk menginvestasikan dan menyimpan dana pada bank tersebut, hal ini dibuktikan bahwa Kantor Cabang mempunyai skor tinggi di atas rata-rata yang tercermin dari hasil jawaban responden karena memudahkan masyarakat dalam mengakses segala keperluan dan menyimpan dana. Peneliti oleh Suyatmin (2006) dengan judul Analisis Cash Ratio, Loan To Deposit Dan Loan To Asset Ratio Untuk Mengukur Tingkat Likuiditas Perbankan. Hasil bahwa rekomendasi penalitian ini meliputi bank diharapkan dapat menjaga tingkat likuiditas yang di miliki baik cash ratio, LDR maupun LAR. Masyarakat luas yang ingin menggunakan jasa perbankan dimana dana yang disimpan dapat ditarik sewaktu-waktu, disarankan untuk memilih bank yang mempunyai cash ratio yang meningkat, hal ini mengindikasikan bank tersebut dapat menjaga tingkat cash rationya.untuk investor disarankan memilih bank yang tingkat LDRnya selalu naik, sebab LDR menunjukan kemampuan bank untuk membayar kembali dana yang ditanamkan oleh investor. Sedangkan calon nasabah yang akan mengajukan pinjaman pada bank, dapat memilih bank yang memiliki kenaikan LAR. Hal ini menunjukan kemampuan bank dalam menyediakan kredit bagi masyarakat. Peneliti oleh Gunarto Suhardi (2008) dengan judul Pengaruh Atribut Produk Yang Dipertimbankan Dalam Pemilihan Produk Deposito Perbankan Terhadap Kepercayaan Dan Dampaknya Pada Loyalitas Nasabah. Hasil bahwa Stability, pricditybility dan sustainability penyedian dana perbankan berkat kepercayaan para nasabah bank pada produk deposito pada gilirannya juga mempunyai pengaruh yang amat besar bagi jalannya usaha produksi pada ekonomi riil.
1.3.
Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan bagaimana faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Penelitian ini juga untuk mengetahui variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan deposan menyimpan dana. Dalam penelitian ini variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Umur Bank, Pertumbuhan Bank, dan Jumlah kantor cabang, variabel dependen yang digunakan yaitu Kemenarikan deposito. Model penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh antara Umur Bank terhadap kemenarikan deposito dimana semakin lama bank itu berdiri menunjukkan loyalitas bank terhadap nasabah. Yang kedua Pertumbuhan Bank berpengaruh terhadap kemenarikan deposito yang ditunjukkan dengan total asset yang dimiliki oleh bank, semakin besar asset bank menunjukkan pertumbuhan bank bank dengan diikuti dengan kesehatan bank yang baik. Yang ketiga Jumlah Kantor Cabang berpengaruh terhadap Kemenarikan Deposito, jumlah kantor cabang merupakan layanan bank terhadap nasabah semakin banyak kantor cabang yang strategis akan memudahkan nasabah untuk menyimpan dana mereka. Dalam penelitian ini di harapkan umur bank yang paling dominan dalam kemenarikan deposito. Dari penjelasan diatas menghasilkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Model penelitian Gambar 1.1.
Kerangka pemikiran
Umur bank
Pertumbuhan Bank
Kemenarikan deposito
Jumlah Kantor Cabang
1.4.
Hipotesis Dari kerangka pemikiran teoritis diatas, maka dapat diambil beberapa hipotesis sebagai
berikut. H1 : Diduga ada pengaruh positif umur bank terhadap kemenarikan deposito H2 : Diduga ada pengaruh positif pertumbuhan bank terhadap kemenarikan
deposito
H3 : Diduga ada pengaruh positif jumlah kantor cabang terhadap kemenarikan deposito H4 : Diduga umur bank paling dominan berpengaruh terhadap kemenarikan deposito.